D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELAS : XI IIS 2
Alhamdulillahi robbill alamin, puji syukur keadirat Allah SWT, atas segala rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya yang tiada ternilai sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Bidang Pendidikan”.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, tapi
berkat bimbingan dari Bapak Guru sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik.
Akhir kata penulis menyadari hasil makalah ini masih banyak kekurangan oleh sebab itu
kritik yang bersifat membangun dari pembaca senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan
wawasan penulis dan semoga makalah ini dapat berguna sebagai bacaan dan menambah ilmu
pengetahuan pembaca.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................ 4
B. Rumusan Masalah ........................................................ 4
C. Tujuan …………….................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Remaja …………………………………….5
2. Pengertian Kenakalan Remaja …………………………………….5
3. Faktor Penyebab Kenakalan Remaja di Lingkungan Sekolah ……………….6
4. Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja …………………………………….7
5. Akibat Kenakalan Remaja …………………………………….8
6. Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja di Lingkungan Sekolah …………….9
7. Peran Pendidikan Dalam Mengatasi Kenakalan Remaja di Lingkungan Sekolah……..10
Etika,moral dan tingkah laku remaja di era sekarang ini dapat kita ketahui secara garis
besar sangat buruk. Hal ini dapat di lihat dari segi pergaulan, lingkungan dan segi lainya. Padahal
mereka sudah diberi tuntunan pendidikan di sekolah dengan baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kenakalan remaja ?
2. Apa saja faktor –faktor yang menyebabkan kenakalan remaja yang terjadi di lingkungan
sekolah ?
3. Bagaimana mengatasi masalah kenakalan remaja di lingkungan sekolah tersebut ?
4. Pendidikan seperti apa yang seharusnya diberikan kepada para remaja saat ini ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari kenakalan remaja.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kenakalan remaja yang terjadi di lingkungan
sekolah.
3. Untuk mengetahui hal apa saja yang dapat dilakukan dalam mengatasi masalah kenakalan
remaja di lingkungan sekolah.
4. Untuk mengetahui pendidikan apa yang baik untuk perkembangan para remaja saat ini.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Remaja
Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak
dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa
peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa. Remaja merupakan masa peralihan antara
masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun.
Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga
masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia
18 tahun hingga 22 tahun.
Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu :
12-15 tahun
Masa remaja awal 15-18 tahun
Masa remaja pertengahan 18-21 tahun
Masa remaja akhir
Kenakalan remaja adalah perilaku jahat atau dursila yang terjadi pada anak-anak remaja
secara sosial yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial , sehingga mereka
mengembangkan bentuk tingkah laku yang menyimpang dan tidak sesuai dengan ajaran norma
yang berlaku.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja di lingkungan sekolah, antara lain
yaitu :
Faktor Kepribadian
Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis pada system psikosomatis dalam individu
yang turut menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya
(biasanya disebut karakter psikisnya).Masa remaja dikatakan sebagai suatu masa yang
berbahaya. Pada periode ini, seseorang meninggalkan masa anak-anak untuk menuju masa
dewasa. Masa ini di rasakan sebagai suatu krisis identitas karena belum adanya pegangan,
sementara kepribadian mental untuk menghindari timbulnya kenakalan remaja atau perilaku
menyimpang.
Singgih D. Gumarso (1988 : 19), mengatakan dari segi hukum kenakalan remaja
digolongkan dalam dua kelompok yang berkaitan dengan norma-norma hukum, yaitu :
Kenakalan yang bersifat amoral dan sosial serta tidak diantar dalam undang-undang
sehingga tidak dapat atau sulit digolongkan sebagai pelanggaran hokum.
Kenakalan yang bersifat melanggar hukum dengan penyelesaian sesuai dengan undang-undang
dan hukum yang berlaku sama dengan perbuatan melanggar hukum bila dilakukan orang dewasa.
Menurut bentuknya, Sunarwiyati S (1985) membagi kenakalan remaja kedalam tiga tingkatan,
yaitu :
Kenakalan biasa, seperti suka berkelahi, suka keluyuran, membolos sekolah, pergi dari
rumah tanpa pamit . Kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan seperti
mengendarai mobil tanpa SIM, mengambil barang orang tua tanpa izin.
Kenakalan khusus seperti penyalahgunaan narkotika, hubungan seks diluar nikah, pemerkosaan
dll. Kategori di atas yang dijadikan ukuran kenakalan remaja dalam penelitian.
5. Akibat Kenakalan Remaja
Bagi keluarga
Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang punggung
keluarga apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja. Apabila remaja selaku anak dalam
keluarga berkelakuan menyimpang dari ajaran agama, akan berakibat terjadi ketidakharmonisan
di dalam kekuarga dan putusnya komunikasi antara orang tua dan anak. Tentunya hal ini sangat
tidak baik karena dapat mengakibatkan remaja sering keluar malam dan jarang pulang serta
menghabiskan waktunya bersama teman-temannya untuk bersenang-senang dengan jalan
minum-minuman keras atau mengkonsumsi narkoba. Pada akhirnya keluarga akan merasa malu
dan kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh remaja. Padahal kesemuanya itu dilakukan remaja
hanya untuk melampiaskan rasa kekecewaannya terhadap apa yang terjadi dalam keluarganya.
Usaha yang bisa dilakukan dalam mengatasi kenakalan remaja di lingkungan sekolah adalah
sebagai berikut :
Usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus dilakukan oleh para pendidik
terhadap kelainan tingkah laku para remaja. Pendidikan mental di sekolah dilakukan oleh guru,
guru pembimbing dan psikolog sekolah bersama dengan para pendidik lainnya. Usaha pendidik
harus diarahkan terhadap remaja dengan mengamati, memberikan perhatian khusus dan
mengawasi setiap penyimpangan tingkah laku remaja di rumah dan di sekolah.
Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang memiliki pengaruh kuat terhadap
perkembangan remaja. Ada banyak hal yang bisa dilakukan pihak sekolah untuk memulai
perbaikan remaja, di antaranya melakukan program “monitoring” pembinaan remaja melalui
kegiatan-kegiatan keagamaan, kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah dan penyelenggaraan
berbagai kegiatan positif bagi remaja.
Mengingat pentingnya pendidikan , rasanya sangat baik apabila pendidikan yang baik itu
ditanamkan sejak dini, agar kelak dapat tumbuh dan terbentuk karakter dan jiwa para remaja
yang benar-benar berkualitas. Penanaman pendidikan sejak dini ini dapat diawali dari
penanaman pendidikan yang diajarkan di lingkungan keluarganya . Apabila keluarganya
menanamkan pendidikan yang tidak baik , maka karakter anaknya juga akan menjadi
buruk.Sebaliknya , apabila orangtua mengajarkan pendidikan yang baik maka anak-anaknya
akan menumbuhkan karakter anak bangsa yang baik dan berkualitas.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kenakalan remaja adalah perilaku jahat atau dursila yang terjadi pada anak-anak remaja
secara sosial yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial , sehingga mereka
mengembangkan bentuk tingkah laku yang menyimpang dan tidak sesuai dengan ajaran norma
yang berlaku.
Mengatasi kenakalan remaja, berarti menata kembali emosi remaja yang tercabik-cabik
itu. Emosi dan perasaan mereka rusak karena merasa ditolak oleh keluarga, orang tua, teman-
teman, maupun lingkungannya sejak kecil, dan gagalnya proses perkembangan jiwa remaja
tersebut.
3.2. Saran
Dengan mempelajari ini, kita dapat lebih mengetahui apa saja bentuk-bentuk dan faktor-
faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja.
Sebagai seorang remaja, kita seharusnya bisa bertanggung jawab atas apa yang terjadi
pada perkembangan kenakalan remaja yang sudah memprihatinkan saat ini. Oleh karena itu
sebagai salah satu bentuk implementasi dari tanggung jawab tersebut terhadap kenakalan remaja
adalah dengan berusaha semaksimal mungkin menjadi remaja yang baik.