BUDAYA PADA
MASYARAKAT MADURA
NAMA KELOMPOK 4
Dalam proses komunikasi antara orang-orang yang berbeda budaya dibutuhkan pengertian
atau pemahaman yang lebih komprehensif. Mempelajari budaya orang lain merupakan salah
satu cara untuk mewujudkan pemahaman tersebut.
Oleh karena itu pemahaman akan komunikasi sangat diperlukan dalam penerapan asuhan
keperawatan yang dilakukan oleh perawat lintas budaya.
BUDAYA
MADUR
A
Madura adalah salah satu nama daerah di Indonesia. Daerah ini berupa pulau yang terletak di sebelah timur Pulau
Jawa dengan luas 5.250 km2.Pulau Madura bersebelahan dengan kota Surabaya yang dihubungkan oleh jembatan
Suramadu. Pulau Jawa dan Pulau Madura dipisahkan oleh sebuah selat bernama Selat Madura yang menghubungkan Laut
Jawa dengan Laut Bali (Farried & Alvita, 2015).
Madura dibagi kedalam empat kabupaten antaralain Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Disekitar
Pulau Madura juga dikelilingi oleh pulau – pulau kecil antaralain Pulau Kambing, Gili Raja, Genteng, Puteran, Iyang,
Sapudi, dan Raas. Pulau Madura memiliki banyak daerah pesisir pantai. Pulau ini juga sering disebut sebagai daerah
pemasok garam nasional (Rochana, 2012).
Kondisi Demografi
Dari sudut ekologi, Madura memiliki basis tegalan. Ciri – ciri dari ekologi tegalan antaralain tanaman
hidupnya sangat bergantung terhadap hujan, memiliki varietas tanaman yang banyak meskipun
produktivitasnya rendah, dan resiko gagal panen besar karena cuaca yang tidak menentu.
Tanaman yang banyak ditanam di Madura adalah jagung dan tembakau. Namun, Madura memiliki tanah
yang kurang subur.Tanah yang tidak subur dan resiko gagal panen yang besar membuat masyarakat
Madura lebih memilih untuk bekerja di bidang lain seperti penjual barang maupun jasa. Selain itu, ada
sebuah kepercayaan dimana apabila seorang laki – laki belum pergi merantau berarti orang tersebut
belum dianggap dewasa. Hal – hal inilah yang membuat tingginya angka perantauan masyarakat Madura
menuju ke daerah lain.
Ciri khas Budaya
Mayoritas orang Madura beragama islam. Agama islam di Madura berkembang sangat pesat dan
memengaruhi kehidupan sosial masyarakat disana. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya wisata religi di
Madura. Selain itu, agama islam juga memengaruhi kebudayaan masyarakat di Madura.
Orang Madura lebih menghormati lembaga agama dan ulama dibandingkan dengan lembaga negara dan
aparatnya. Hal ini didasari karena banyak masjid yang dijadikan sebagai bertemunya unit – unit sosial
sehingga memungkinkan ulama untuk mengambil peran penting dalam semua kegiatan kemasyarakatan.
Orang Madura percaya dan menganggap bahwa ulama lebih membawa berkah, daripada apparat
pemerintah yang hanya menambah kesulitan seperti pemungutan pajak, instruksi, dan kewajiban
lainnya.
GAMBARAN
POLA KOMUNIKASI
BUDAYA MADURA
KOMUNIKAS KOMUNIKAS KOMUNIKAS
I I I
VERBAL NON TULISAN
VERBAL
Komunikasi Verbal
Dalam berkomunikasi sehari – hari, orang Madura cenderung berbicara dengan nada keras dan
cepat. Hal tersebut yang sering disalah artikan oleh masyarakat dan menganggap bahwa orang
Madura pemarah. Padahal orang tersebut hanya berbicara biasa pada umumnya.
Komunikasi Non Verbal
Selain bericara dengan nada keras dan cepat, orang madura juga memiliki
bahasa non verbal seperti menunjuk langsung seseorang apabila sedang
membicarakan orang tersebut. Tidak sedikit juga saat berbicara mereka
menggunakan ekspresi wajah seperti orang marah sehingga banyak
disalahartikan.
Komunikasi Tulisan
Masyarakat madura dalam berkomunikasi melalui tulisan atau
menyampaikan pesan sangat dipengaruhi oleh tradisi mereka yang khas.
Seringkali masyarakat madura cenderung tidak pakai basa-basi,langsung
pada pembicaraan utama. Hal inii karena masyarakat madura lebih
menghargai waktu daripada kemasan pesan yang disampaikan.
Upaya yang dapat dilakukan perawat dalam mengatasi hambatan komunikasi dengan pasien atau dengan keluarga yaitu
menggunakan Bahasa yang dimengerti bersama sesuai dengan tujuan komunikasi terapeutik yaitu kemampuan membina
hubungan interpersonal. Perawat dalam hal ini juga membantu mengambil tindakan yang paling efektif untuk mengubah
situasi yang ada.
Dalam komunikasi antarbudaya antara perawat dengan pasien ini, komunikasi nonverbal digunakan untuk membangun
kepercayaan pasien, memotivasi pasien, memberikan semangat bahkan sebagai bentuk penghargaan.
Yang dapat dilakukan dengan mendapat respon dengan istilah balik (feedback) dalam suatu tindak komunikasi yang
memiliki peranan atau pengaruh yang besar dalam menentukan baik atau tidaknya suatu komunikasi.
Perawat sebagai komunikator akan berhasil dalam komunikasi jika pihak komunikan merasa bahwa ada kesamaan antara
komunikator, sehingga komunikan bersedia taat pada pesan yang dilancaran oleh komunikator.
THANK
YOU