Anda di halaman 1dari 3

1.

Di daerah saya yang dianut adalah budaya melayu yang memiliki tradisi dan adat
istiadat yang kaya, seperti upacara adat, seni pertunjukan, dan kuliner khas. Selain itu,
masyarakat melayu juga dikenal dengan sikap ramah dan sopan dalam berkomunikasi.
Dalam komunikasi antarpribadi sehari-hari, saya pernah mengalami perbedaan
budaya dengan teman dari luar daerah yang lebih terbuka dan spontan dalam
berbicara dan berinteraksi. Saya sendiri cenderung lebih merespons santai dan tidak
terlalu cepat membuka diri pada orang yang baru dikenal. Hal ini dapat menjadi
tantangan dalam membangun hubungan yang baik dan efektif dalam komunikasi
antarpribadi.
Menurut Hofstede et al dalam Devito (2016), terdapat 5 dimensi yang mempengaruhi
efektivitas komunikasi berdasarkan perbedaan budaya, yaitu power distance,
individualism-collectivism, masculinity-femininity, uncertainty avoidance, dan long-
term orientation. Dalam budaya melayu, terdapat pola power distance yang relatif
rendah dengan sikap yang egaliter dan menghargai kebersamaan sebagai sebuah
keluarga atau komunitas. Hal ini dapat mempengaruhi cara orang melayu
berkomunikasi yang relatif terbuka dan tidak terlalu formal. Namun, dalam contoh
perbedaan budaya yang saya alami, terdapat perbedaan dalam dimensi individualism-
collectivism. Teman saya yang berasal dari luar daerah cenderung lebih individualis
dan lebih terbuka dalam mengekspresikan diri, sementara saya cenderung lebih
kolektivis dan lebih merespons santai dalam berkomunikasi. Hal ini dapat
mempengaruhi efektivitas komunikasi karena perbedaan dalam preferensi dan
harapan dalam berinteraksi.
2. a.Stereotipe yang terjadi di lingkungan saya Kalimantan Tengah adalah stereotipe
terhadap orang Dayak sebagai orang yang masih sangat terikat dengan adat dan
budaya tradisional. Stereotipe ini mungkin berasal dari kurangnya interaksi dan
pemahaman yang sebenarnya terhadap orang Dayak di kalangan masyarakat umum di
Kalimantan Tengah. Stereotipe semacam ini dapat mempengaruhi persepsi dan
hubungan antara orang Dayak dan orang lain di daerah tersebut, dan dapat membatasi
kemampuan mereka untuk terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, politik, ekonomi,
dan budaya. Oleh karena itu, penting untuk menghindari stereotipe semacam ini dan
berusaha memahami dan menghargai keanekaragaman masyarakat di Kalimantan
Tengah.
b.Stereotipe dan persepsi saling terkait dalam komunikasi antarpribadi. Stereotipe
adalah pandangan umum yang dimiliki oleh seseorang tentang suatu kelompok atau
individu, sedangkan persepsi adalah bagaimana seseorang mempersepsikan informasi
dan situasi yang diterima.
Stereotipe dapat mempengaruhi persepsi seseorang tentang orang atau kelompok
tertentu. Misalnya, jika seseorang memiliki stereotipe negatif tentang kelompok
tertentu, seperti stereotipe bahwa mereka tidak dapat dipercaya atau tidak kompeten,
maka mereka akan cenderung untuk mempersepsikan setiap tindakan atau perilaku
dari kelompok tersebut dengan cara yang negatif. Sebaliknya, jika seseorang memiliki
stereotipe positif tentang kelompok tertentu, seperti stereotipe bahwa mereka ramah
atau cerdas, maka mereka akan cenderung mempersepsikan setiap tindakan atau
perilaku dari kelompok tersebut dengan cara yang positif.
Persepsi yang salah atau terdistorsi dapat mempengaruhi komunikasi antarpribadi,
karena dapat mengarah pada kesalahpahaman dan konflik. Jika seseorang memiliki
persepsi yang salah tentang orang lain karena stereotipe, maka mereka mungkin
cenderung untuk mempersepsikan pesan atau perilaku dari orang tersebut secara
negatif. Hal ini dapat menyebabkan kesalahpahaman dan konflik dalam komunikasi
antarpribadi.
Oleh karena itu, penting untuk menyadari stereotipe yang kita miliki dan berusaha
untuk menghindari pengaruh negatifnya dalam persepsi kita tentang orang lain.
Dengan memahami dan menghargai perbedaan individual, kita dapat membangun
hubungan yang lebih positif dan bermakna dengan orang lain.
c. Stereotipe dapat mempengaruhi komunikasi antarpribadi dengan berbagai cara.
Pertama, stereotipe dapat membentuk dan memperkuat persepsi kita tentang orang
lain berdasarkan atribut atau karakteristik tertentu yang kita anggap umum atau
konsisten dengan kelompok tertentu. Hal ini dapat menyebabkan kita mengabaikan
informasi yang bertentangan dengan stereotipe kita dan bahkan dapat memicu
prasangka terhadap orang tersebut.
Kedua, stereotipe dapat mempengaruhi bagaimana kita memproses dan menafsirkan
pesan dari orang lain. Kita mungkin cenderung untuk mencari informasi yang
mendukung stereotipe kita dan mengabaikan atau meremehkan informasi yang
bertentangan. Ini dapat mengganggu kemampuan kita untuk berkomunikasi secara
efektif dan memperdalam pemahaman kita tentang orang lain.
Ketiga, stereotipe dapat mempengaruhi perilaku kita dalam komunikasi antarpribadi.
Kita mungkin cenderung untuk menghindari atau mengabaikan orang yang tidak
sesuai dengan stereotipe kita, atau bahkan memperlakukan mereka dengan cara yang
diskriminatif atau tidak adil. Oleh karena itu, penting untuk menyadari stereotipe kita
dan berusaha untuk menghindari pengaruh negatifnya dalam komunikasi antarpribadi.
Dengan lebih terbuka dan sensitif terhadap perbedaan individual, kita dapat
membangun hubungan yang lebih positif dan bermakna dengan orang lain.
3. (a) Contoh hambatan dalam mendengarkan yang mungkin terjadi dalam kehidupan
keseharian Ari adalah terlalu banyaknya kebisingan atau noise dari aktivitas anak-
anak di sekitarnya, sehingga sulit untuk fokus dalam mendengarkan pesan atau
informasi yang disampaikan oleh suami atau orang lain.
(b) Mendengarkan memiliki peran yang sangat penting dalam proses komunikasi
antarpribadi. Mendengarkan yang efektif dapat membantu seseorang untuk
memahami pesan atau informasi yang disampaikan oleh lawan bicara, meningkatkan
hubungan interpersonal, dan mencegah terjadinya kesalahpahaman atau konflik.
c) Hambatan dalam mendengarkan dapat menjadi noise dalam proses komunikasi
antarpribadi karena dapat mengganggu atau menghalangi proses penyampaian pesan
atau informasi. Kebisingan atau noise dari lingkungan sekitar, seperti aktivitas anak-
anak di sekitar Ari, dapat mengalihkan perhatian dan menyebabkan informasi yang
disampaikan tidak diterima atau dipahami dengan baik. Selain itu, hambatan dalam
mendengarkan seperti kurangnya konsentrasi, prasangka, atau emosi yang tidak
terkendali juga dapat mengganggu proses komunikasi dan menyebabkan noise dalam
proses komunikasi antarpribadi. Oleh karena itu, penting untuk menghindari
hambatan dalam mendengarkan dan berupaya untuk memperbaiki keterampilan
mendengarkan agar proses komunikasi dapat berjalan dengan lebih efektif dan lancar.

SUMBER : SKOM4313/3SKS/MODUL 1-9 Komunikasi Antarpribadi, Nurbani

Anda mungkin juga menyukai