Anda di halaman 1dari 2

Nama : Theresia Susanti

NIM : 044222229
Prodi : Ilmu Komunikasi

Jawaban Tugas 3 Teori Komunikasi

1. Komunikasi bisa berjalan dengan baik apabila satu sama lain (pihak yang
berkomunikasi) mau saling memahami dan mengerti. Di lihat dari perspektif
komunikasi antar budaya, maka dalam berkomunikasi itu penting untuk memahami
latarbelakang budaya dari orang yang akan kita ajak berkomunikasi, sebab bisa saja
pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi tersebut mempunyai perbedaan-
perbedaan seperti dalam hal ideologi, orientasi, budaya, gaya hidup/style,
kepercayaan, kebiasaan-kebiasaan dan perilaku. Dalam proses komunikasi antar
orang-orang yang berbeda budaya ini sangat dibutuhkan pengertian dan pemahaman
yang lebih komprehensif antar individu/kelompok yang berkomunikasi agar tidak
terjadi konflik, kekerasan, kesalahpahaman, perselisihan, pertengkaran, permusuhan,
diskriminasi dan lain-lain. Kebudayaan itu merupakan dasar atau landasan dalam
berkomunikasi. Di dalam kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan komunikasi
dan perilaku komunikasi yang berbeda pula. Contoh: di negara Eropa dan Amerika,
saat mereka bertemu dengan sahabat atau koleganya maka budaya mereka adalah
saling mencium pipi walaupun berbeda jenis kelamin. Sedangkan di Indonesia budaya
seperti itu tentu tidak bisa dilakukan apabila berbeda lawan jenis karena akan
dianggap sebagai perilaku yang tidak sopan atau pelecehan. Oleh karena itu penting
untuk mempelajari, memahami dan mengetahui banyak hal mengenai budaya orang
lain agar terdapat kesamaan makna dalam berkomunikasi dan perilaku komunikasi
sehingga terciptalah komunikasi antar budaya yang efektif.

2. Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang tidak menggunakan bahasa/kata-kata


secara langsung tetapi menggunakan gerak tubuh atau menunjukkan sikap tertentu
seperti: tersenyum, menggelengkan kepala, menundukan kepala, mengangkat
tangan,melambaikan tangan, mengangkat bahu, dan lain-lain. Bagi saya peran
komunikasi nonverbal itu penting karena bisa membantu saya untuk mengetahui
perasaan/suasana hati dari lawan bicara saya, dalam artian saya jadi tahu apakah
lawan bicara saya/audiens yang mendengarkan saya itu sudah bosan atau masih
semangat berkomunikasi dengan saya. Selain itu komunikasi nonverbal sifatnya lebih
jujur dan spontan di dalam mengungkapkan perasaan,ide, pendapat, dan gagasan
daripada komunikasi verbal. Dalam keseharian saya, cukup sering juga saya
menggunakan komunikasi nonverbal dengan orang-orang yang saya temui misalnya:
saat mengantar anak kesekolah dan bertemu guru, saya langsung tersenyum dan
menundukan kepala kepada guru tersebut dan guru itupun melakukan hal yang sama
kepada saya.
Contoh lain, saat kami sekeluarga akan mulai berdoa bersama tapi anak saya masih
terus berbicara, maka saya langsung menatap mereka dan menaruh jari telunjuk di
mulut saya dengan maksud agar mereka diam karena doa akan dimulai dan gerakan
itu dimengerti oleh anak saya, lalu merekapun diam dan doapun bisa dimulai. Jadi
komunikasi nonverbal itu penting sebab dapat mengetahui perasaan orang yang kita
ajak bicara.
Sumber referensi:
 BMP SKOM4204 Modul 6 dan 7
 https://media.neliti.com/media/publications/76626-ID-komunikasi-antar-budaya-
yang-efektif.pdf

Anda mungkin juga menyukai