Anda di halaman 1dari 8

RESENSI

AGAMA DAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL

OLEH :

Rizky Syahputra : 4618065

Dosen Pembimbing :

DR. Silfia Hanani, M.Si

JURUSAN SOSIOLOGI AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH


IAIN BUKITTINGI
RESENSI
A. Identitas Buku
Judul Buku : Komunikasi Antarpribadi (Teori Dan Praktik)
Pengarang : Dr. Silfia Hanani, M.Si

Tahun Terbit : 2017

Penerbit : Ar-Ruzz Media Yogyakarta


Tebal buku : 216 halaman

B. Sinopsis
Dalam ilmu komunikasi, salah satu ranah kajian ialah komunikasi antarpribadi.
komunikasi ini mengandaikan interaksi pribadi-pribadi dengan beragam tujuan dan
latar belakang. Hubungan antarpribadi umumnya ditandai pada lingkungan terbatas,
akrab, terjadi kontak langsung, dan lain sebagainya. Pada keseharian, ranah kajian ini
merambah dalam interaksi sosial pergaulan maupun profesional profesi. Banyak
profesi yang sebenarnya memerlukan kepandaian kecakapan komunikasi antarpribadi.
Untuk inilah, pentingnya bagi setiap orang dengan latar belakang ilmu untuk
memahami sekaligus untuk mengaplikasikan pemgetahuan komunikasi antarpribadi.
Para konselor, psikolog, guru, dan profesi-profesi yang berkaitan dengan hubungan
masyarakat membutuhkan kecakapan antarpribadi. Namun tidak hanya itu, setiap
orang sebenanya butuh tahu dan paham tentang apa dan bagaimana komunikasi
antarpribadi, demi terwujudnya interaksi antar individu atau kelompok yang efektik
dan harmonis.
C. Isi Resensi
Buku Komunikasi Antarpribadi (Teori Dan Praktik) yang ditulis oleh Dr.
Silfia Hanani, M.Si mencoba mengulas beberapa segi penting dari komunikasi melalui
bukunya, Komunikasi Antarpribadi (Teori Dan Praktik). Beliau menggunakan
beberapa buku sebagai sumber pokok utama. Seperti "On Dominace, Self Esteen And
Self Actualization" karya Abraham Maslow. Ia berharap agar pembaca dapat lebih
memahami tentang pentingnya berkomunikasi. Antara lain, komunikasi
melambangkan identitas atau jati diri kita masing - masing dan membantu
perkembangan intelektual dan sosial kita.
Dalam buku karya, Dr. Silfia Hanani, M.Si 10 bab yang dapat membantu kita
untuk mengenal lebih tentang komunikasi terhadap sesama, antarpribadi, antar
individualisme. Hampir setiap babnya memuat faktor - faktor yang mempengaruhi
cara kita berkomunikasi dengan orang lain. Isinya memuat pemahaman kita tentang
dunia disekitar kita. Seperti jati diri, kesehatan psikologis, dan kesadaran kita tentang
nilai - nilai yang baik maupun buruk. Tanpa kita sadari semua hal itu kita dapatkan
melalui komunikasi kita sehari - hari dengan antarpribadi yang lain.
Selanjutnya, seiring dengan perkembangan komunikasi menjadi ilmu, semakin
dipahami kepentingan vitalnya dalam kehidupan sehari-hari. Tidak bisa tidak,
bagaimanapun kondisinya setiap dari kita pasti akan melakukan dan membutuhkan
komunikasi. Sekarang apabila diajukan pertanyatan dapatkah manusia hidup tanpa
berkomunikasi ? Alih-alih mengajukan jawaban, pernyataan tersebut telah menjadi
pertanyaan rerotis. Terlebih dari kemajuan teknologi, kemajemukan budaya, dan
kompleksitas hidup, komunikasi semakin dibutuhkan baik dalam teori maupun
praktik.
Dalam ilmu komunikasi, salah satu ranah kajian adalah komunikasi
antarpribadi. Komunikasi jenis ini mengandaikan adanya hubungan interaksi antar
personal dengan personal dengan beragam tujuan dan latar belakang. Hubungan
tersebut menghadirkan karakteristik-karakteristik pada keseharian, ranah kajian ini
merambah dalam interaksi sosial pergaulan maupun profesional profesi. Banyak
profesi yang sebenar nya memerlukan kepandaian kecakapan komunikasi
antarpribadi. Untuk inilah, pentingnya bagi setiap orang sebenarnya dengan beragam
latar belakang ilmu untuk memahami sekaligus mengaplikasikan pengetahuan tentang
komunikasi antarpribadi.
Ada banyak cara yang dilampirkan dalam buku ini untuk membantu kita
mengembangkan faktor - faktor tersebut ke tahap yang lebih lanjut. Seperti bagaimana
cara kita untuk membuka diri kita terhadap diri kita sendiri maupun terhadap orang
lain dengan menggunakan umpan balik. Atau bagaimana caranya membangun
kepercayaan dengan orang lain. Semua hal itu berhubungan dan yang akhirnya akan
mengarah kepada komunikasi itu sendiri.
Buku ini juga membahas tentang komunikasi kita sehari - hari. Seperti
komunikasi secara verbal, bagaimana kita mengungkapkan perasaan atau isi hati kita
ke orang lain, hingga akhirnya konflik yang sering terjadi saat kita berkomunikasi dan
bagaimana cara menghindari atau mengatasinya. Semua hal itu adalah komunikasi kita
dikehidupan keseharian kita. Dari buku ini kita juga dapat mengerti bahwa komunikasi
adalah bukti keterbukaan diri kita terhadap orang lain. Ada banyak tips dan trik yang
diberikan buku ini untuk membantu kita berkomunikasi lebih baik dengan orang
disekitar kita.
D. Kelebihan Buku
 Dalam buku Komunikasi Antarpribadi (Teori Dan Praktik), terdapat beberapa
teory yang dapat di praktikkan di kehidupan berkomunikasi sehari-hari.
 Buku ini menggunakan kertas dan cover yang cukup bagus.
 Buku ini juga cocok untuk semua kalangan khususnya mahasiswa yang
mempelajari masyarakat multikultural.
 Buku ini mengajarkan bagaimana cara berkomunikasi dengan baik, baik dengan
orang yang dekat dengan kita maupun dengan orang yang baru kita kenal.

E. Kekurangan Buku
Kekurangan dari buku ini adalah dari segi bahasa. Ada banyak kata - kata yang
tidak biasanya kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga agak sulit untuk
dimengerti bagi pembaca awam. Tetapi yang terpenting adalah inti atau makna yang
kita dapat dari membaca buku ini. Bahwa melalui proses komunikasi, kita dapat
mengerti bagaimana perasaan orang lain lebih baik. Dengan berkomunikasi kita
mengungkapkan perasaan atau isi hati kita terhadap orang lain. Hal ini sebenarnya
menunjukan jati diri kita dari segi komunikasi. Selain kita menunjukan jati diri kita
terhadap orang lain, kita juga dapat melihat jati diri orang lain hanya melalui sikap,
perilaku, dan ucapannya saat kita berkomunikasi dengan orang lain.
Saya merekomendasikan buku ini untuk individu-individu yang sulit untuk
berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang lain disekitar. Banyak cara yang dapat
kalian temukan didalam buku ini dan akan membantu kalian untuk berkomunikasi
dengan orang lain. Selain itu kalian dapat menggunakan buku ini sebagai referensi
untuk membantu kita memahami apa arti pentingnya komunikasi itu.
F. Perbandingan Dengan Jurnal
 Jurnal Merperkuat Ukhuwah Wathoniyah Melalui Pendidikan Multikultural
Untuk Merawat Nasionalisme Di Tengah Keragaman, dapat diambil kesimpulan
untuk bangsa Indonesia pendidikan multikultural sudah sangat harus dikontruksi,
mengingat bangsa ini terdiri dari beraneka ragam babudaya, agama dan
keyakinan. Perbedaan itu terbukti sebagai sumber konflik bahkan sampai pada
anarkis yang menelan kemusnahan. Menurut Capra, untuk menjaga kepunahan itu
berlanjut diperlukan pendidikan moralitas yang dapat memaknai keberagaman
tersebut. Pendidikan moralitas itu adalah pendidikan multikultural, dimana selama
ini terabaikan dalam sistem pendidikan di Indonesia.
Pendidikan multikultural yang diajarkan di sekolah di Indonesia, minimal
dapat membangun prilaku toleransi dikalangan anak didik sebagai generasi masa
depan. Masalahnya di indonesia toleransi ini yang paling dangkal, sehingga orang
mudah bertindak anarkis. Pertentangan antar kelompok di indonesia sering
berujung dengan perkelahian, membunuh dan pemusnanahan.
Lebih penting lagi ialah pendidikan mutikultural untuk menjaga
keanekaragaman untuk tidak saling berbenturan. Masalahnnya perbenturan
diantara keanekaragaman ini sama dengan menghancurkan bangsa ini, kareana
bangsa ini dibangun atas keberagaman tersebut. Oleh sebab itu, menjagayang
beranekaragam tersebut sama dengan menjaga bangsa indonesia.
 Jurnal Studi Negosiasi Kultural Yang Mendamaikan Antar Etnik Dan Agama Di
Kota Tanjung Pinang, dapat diambil kesimpulan bahwa keberagaman dalam
berbagai hal, termasuk etnik, agama, suku, ras, dan sterusnya tidak selalu menjadi
ancaman terhadap keharmonisan tetapi juga menjadi nilai positif dan berguna
untuk kemajuan. Hal demikian dapat terwujud apa bila ada toleransi di dalamnya.
Toleransi bisa dibangun melalui sikap dan tindakan, serta melalui pemeliharaan
aset-aset kultural yang ada dalam suatu masyarakat.
Di dalam masyarakat kampung Bugis dan kelurahan senggarang dimana
masyarakatnya yang terdiri dari berbagai etnik dan agama, bisa mebangun tolransi
itu dengan berbagai konstruksi kultral, daiantaranya melalui interaksi di kedai
kopi, pasar, pelataran, bahasa, elite, bahkan juga melalui perkawinan. Kontruksi-
konstruksi toleransi itu,tenyata telah melahirkan kehidupan sosial yang harmonis
diantara etnik-etnik yang beragam. Bagi mereka keberagaman bukanlah ancaman,
tetapi sebuah berkah yang menciptakan perdamaian.
 Jurnal Tradisi Ulama Transformatif Minangkabau Dalam Membangun
Pendidikan Karakteristik Berbasis Responsif Teologis Dan Kontribusinya
Terhadap Penguatan Moralitas. Kesimpulannya Ulama merupakan elite yang
berperanan penting dalam sepanjang sejarah di Indonesia dalam membangun
moralitas bangsa. Hal ini terbukti dengan ulama yang tidak terpisahkan dari dunia
sosial masyarakat. Ulama menjadi pendesain realitas sosial masyarakat dimana
ulama itu berada. Keberhasilan ulama tersebut sangat ditentukan oleh
kepengertian ulama dengan sosiologis masyarakatnya, sehingga kemertian
sosiologis masyarakat itulah ia mampu menyusun dan menata strategi desain
sosial suatu masyarakat, sehingga keberadaannya mampu mendialogkan
tekstulitas dengan kontekstualitas. Di siliha letaknya berlaku responsif teologis
itu, dimana agama hadir tidak sebagai perubah secara paksa tetapi hadir dengan
ramah mudah dicerna oleh masyarakatnya.
Di Minangkabau kehadiran ulama yang seperti demikian itulah telah terbukti
mampu merubah realitas sosial masyarakat. Bahkan, untuk memperkuat perannya
ulama menyusun pendidikan karakteristik berbasisf responsif teologis itu di surau,
dimana surau adalah sebagai lembaga pendidikan lokal yang dijadikan oleh ulama
sepenuhnya untuk pengembangan ajaran Islam yang mengakumulasikan dua
pendekatan yaitu pendekatan eksetorik dan esetorik.
Dalam konteks kekinian, ditengah kondisi moralitas bangsa yang sedang krisis
maka pendidikan karakteristik yang direkontruksi oleh ulama-ulama transformatif
Minangkabau itu, dapat menjadi alternatif jawaban dalam memperkuat kembali
moralitas kebangsaan itu, karena pendidikan moral yang diajarkan di sekolah-
sekolah saat sekarang mengalami kemunduran orientasi.
Oleh sebab itu, dalam konteks sekarang ini seorang ulama tugas terpenting
dalam membangun pendidikan karakteristik adalah, ulama harus mampu menjadi
tokoh rujukan dan harus memiliki institusi tempat memperkuat peranannya,
seperti halnya yang dilakukan oleh ulama transformatif Minangkabau, karena
dalam sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai moral, tokoh rujukan dan institusi
menjadi salah satu agent penentu teraplikasinya nilai-nilai itu oleh masyarakat dan
individu.
 Jurnal Toleransi Dalam Perbedaan Studi Konstruksi Toleransi Umat Beragama
Di Pengungsian Bencana Erupsi Gunung Sinabung Di Kabupaten Karo,
Sumatera Utara. Kesimpulannya, tenyata, bencana itu tidak selalu memiliki
dampak dan makna disfungsinal dalam kehidupan manusia. Bencana jika
dimaknai bukan sekedar malapetaka yang meranggut nyawa dan rusak tatanan
alam serta sosial manusia. Dibalik itu, ternyata bencana memiliki makna yang
fungsional dalam membangun kesadaran manusia yang luar biasa, kesadaran
bathiniah, kesadaran laku dan tindakan, kesadaran universal manusia sebagai
makhluk sosial.
Kesadaran-kesadaran itu, sebenarnya yang membangun sikap toleransi
beragama di kalangan pengungsi. Makna bencana memberikan kontribusi,
solidaritas, interaksidan memperkuat hubungan sesama. Tidak melahirkan
pertajaman perbedaan agama dikalanagan pengungsi. Dapat dipahami bahwa
toleransi itu merupakan bukan sikap yang semula jadi, tetapi sikap yang
dipelihara dan ditanamkan melalui kognutif dengan mampunya pelaku-pelaku
melaksakan negosiasi identitas yang berbeda-beda.

 Dari empat jurnal tersebut dapat dibedakan dengan Buku Komunikasi


Antarpribadi dari kesimpulan-kesimpulan yang sudah di tuliskan. Dalam buku
tersebut sangat bagus apabila di setiap jurnal di beri pemahaman-pemahaman
tentang komunikasi antarpribadi untuk lebih bisa dalam memahami tentang
masyarakat multikultural.
G. Daftar Pustaka
Silfia, Hanani, Studi Negosiasi Kultural Yang Mendamaikan Antar Etnik Dan
Agama Di Kota Tanjung Pinang, Jurnal Episteme, Vol 12, no 1,2017.
Silfia, Hanani, Toleransi Dalam Perbedaan Studi Konstruksi Toleransi Umat
Beragama Di Pengungsian Bencana Erupsi Gunung Sinabung, Jurnal
Proceeding Aicis, buku 4, 2014.
Silfia, Hanani, Jurnal Tradisi Ulama Transformatif Minangkabau Dalam
Membangun Pendidikan Karakteristik Berbasis Responsif Teologis Dan
Kontribusinya Terhadap Penguatan Moralitas. Jurnal Sosial Budaya :
Komikasi Ilmu-Ilmu Sosial Dan Budaya, vol 12, no 2,2015.
Silfia, Hanani, Merperkuat Ukhuwah Wathoniyah Melalui Pendidikan
Multikultural Untuk Merawat Nasionalisme Di Tengah Keragaman, Jurnal
Humanisme, Vol 3, No 2, 2019.

Anda mungkin juga menyukai