a. Penyandian
b. Representasi
c. Persepsi
d. Hambatan
e. Prasangka
f. Empati
g. Feedback
a. Penyandian
Proses penyandian sebagai fokus kajian, bersumber dari norma dan nilai yang bersemayam di jantung kebudayaan.
Norma dan nilai merupakan perbendaharaan para partisipan komunikasi sehingga komunikasi adalah manifestasi dari
budaya masyarakatnya.
Dengan demikian, proses penyandian yang dilakukan oleh partisipan komunikasi sangat tergantung dari persepsi,
kepribadian, kerangka berpikir, dan perbendaharaan pengalaman yang dimiliki oleh masing-masing partisipan.
Konsekuensi logis dari proses penyandian adalah kemampuan mengadopsi dan menggunakan simbol serta
perbendaharaan atau referensi simbol yang dimiliki oleh komunikator dan komunikan.
Dengan kata lain, interpretasi simbolik dalam proses penyandian komunikasi menjadi fokus kajian penting dalam
studi ini.
Lewat proses penyandian oleh sumber, pemaknaan simbol dalam kajian ini berlandaskan referensi atau sumber budaya
masing-masing kelompok.
Samovar dan Porter menganggap bahwa budaya bertanggung jawab atas seluruh perbendaharaan perilaku komunikatif
dan makna yang dimiliki setiap orang.
b. Representasi
John R. Wienburg dan W. Wilmot menyatakan persepsi adalah cara memberi makna.
Rudolph F. Verderber dan J. Cohen menafsirkan persepsi adalah informasi atau inderawi.
Setiap indvidu secara natural mempunyai persepsi yang berbeda sehubungan dengan
kepribadiannya.
Dalam konteks ini, fokus kajian komunikasi multikultural, diarahkan untuk
mengemukakan emosional atau para partisipan komunikasi.
Asumsinya bahwa salah pengertian dalam tindak komunikasi antarkultur disebabkan
oleh adanya perbedaan persepsi.
Persepsi menjadi faktor determinan dalam komunikasi sehingga komunikasi
multikultural diarahkan pula untuk mempelajari karakter atau mental orang dalam tindak
komunikasi.
d. Hambatan
Feedback publik adalah fokus kajian yang mempersoalkan bagaimana masyarakat memengaruhi
ideologi media.
Ideologi sebagai cara berpikir yang mencirikan seseorang maupun kelompok, terutama bentukan dari
landasan sistem ekonomi, politik, dan ide keberpihakan.
Berangkat dari kerangka berpikir fokus kajian feedback publik media, yang berkaitan dengan kajian
komunikasi multikultural adalah menyangkut persoalan:
1. Penelitian yang mempersoalkan bagaimana media sebagai produktor simbol-simbol memilih
peristiwa, memprioritaskan fakta-fakta, mengambil fokus fenomena multikultur ke dalam format
publikasi.
2. Penelitian yang mempersoalkan bagaimana institusi media merepresentasikan fakta, peristiwa, dan
fenomena masyarakat multikultur ke dalam simbol-simbol pesan komunikasi.
3. Penelitian yang mempersoalkan bagaimana simbol-simbol tersebut dibangun dari budaya masyarakat.
g. Feedback
Media massa (termasuk media sosial) secara langsung terlibat dalam konstruksi peradaban, misalnya: lewat
publikasi wacana kelas, kekuasaan, dan dominasi.
Fokus kajian ideologi media menurut Purwasito (2003) sebagai berikut:
1. Bagaimana masyarakat multikultur mendukung media massa atas perannya sebagai agen perubahan atau
melakukan resistensi karena media massa dianggap menempatkan dirinya sebagai agen kekacauan.
2. Seberapa besar keberpihakan media massa terhadap aspirasi masyarakat multikultur sehingga mampu
mengurangi ketidakpastian atau seberapa besar tanpa keberpihakan media massa yang justru menambah
kebingungan masyarakat.
3. Sejauhmana media massa merespon feedback tuntutan masyarakat multikultur dengan kualitas hasil yang
membangun ikilm kondusif di masyarakat, seperti kebebasan berekspresi mengeluarkan pendapat dan berserikat.
4. Seberapa kuat kemampuan media massa menyerap aspirasi masyarakat untuk ikut serta meredam dan
menyelesaikan, setidaknya bisa mendinginkan konflik, pertikaian, serta membangun perdamaian sosial di
masyarakat.
Jadi, analisis feedback publik dapat menggunakan analisis media, seperti: analisis wacana dan analisis tanda.
Teks media dapat digunakan sebagai unit analisis untuk fokus kajian feedback publik, yaitu kontribusi publik
terhadap ideologi media serta sejauhmana ideologi media menyumbangkan integrasi sosial masyarakat
Wasalamu’alaikum...