Anda di halaman 1dari 16

HAKIKAT STUDI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA

Siswanto Rawali

Latar Belakang Sudi KLB


Hakikat perbedaan antarbudaya dalam proses komunikasi dijelaskan oleh David K. Berlo melalui bukunya The Process of Communication (an introduction to theory and practice) pada 1960. Menurut Berlo, komunikasi akan berhasil jika manusia memperhatikan faktor-faktor SMCR, yaitu : sources, message, channel, receiver. Faktor-faktor yang menentukan source dan penerima ialah kemampuan berkomunikasi, sikap, pengetahuan, sistem sosial, dan kebudayaan.

Marshal Mc Luhan
Melalui konsepnya Tatanan Komunikasi dan Informasi Dunia Baru yang mempengaruhi perkembangan sejumlah penelitian tentang perbedaan budaya antaretnik, rasial dan golongan di semua bangsa. Faktor-faktor tersebut telah menyulut pesatnya perkembangan teori dan penelitian yang berkaitan dengan komunikasi antarbudaya.

Kebudayaan sebagai Sistem


Kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan simbol, pemaknaan, penggambaran, struktur aturan, kebiasaan, pemroresan informasi dan pengalihan pola-pola konvensi pikiran, perkataan dan perbuatan yang dibagikan di antara para anggota suatu sistem sosial dan kelompok sosial dalam suatu masyarakat. Kebudayaan sebagai konsep sistem sekaligus menerangkan bahwa keseluruhan seluruh arti dan makna simbol dapat dibedakan namun arti dan makna simbol itu tidak dapat dipisahkan.

Pengertian dan Sifat Komunikasi


Komunikasi dapat diartikan sebagaai proses peralihan dan pertukaran informasi oleh manusia melalui adaptasi dari dan ke dalam sebuah sistem kehidupan manusia dan lingkungannya. Proses peralihan dan pertukaran informasi itu dilakukan melalui simbolsimbol bahasa verbal maupun nonverbal yang dipahami bersama. Ada beberapa bagian komunikasi antarpribadi antara lain adalah komunikasi antarpribadi sebagai proses dinamis, komunikasi antarpribadi berwujud prilaku simbolis, komunikasi antarpribadi menghasilkan tanggapan dari penerima, komunikasi antarpribadi bersifat kompleks.

Interaksi Antarbudaya
Konsep interasksi antarbudaya lebih sempit daripada komunikasi antarbudaya. Konsep interaksi meliputi koordinasi alur tindakan individu dan strategi tindakan yang dibentuk melalui aplikasi pertukaran skema kognisi termasuk skema interaksi yang mengorganisir tindakan tersebut. Skema interaksi adalah hirarki pengetahuan, pandangan, pendapat individu tentang prinsipprinsip,bentuk, sifat-sifat, tata aturan interaksi yang diorganisasikan ke dalam suatu sistem setting sosial tertentu.

Komunikasi Intrabudaya
Istilah komunikasi intrabudaya msh kurang populer di dalam kategorisasi ilmu komunikasi. Sitaram dan Cogdell (1976) telah mengidentifikasi komunikasi intrabudaya sebagai komunikasi yang berlangsung antara para anggota kebudayaan yang sama namun tetap menekankan pada sejauh mana perbedaan pemahaman dan penerapan nilai-nilai budaya yang mereka miliki bersama. Analisis komunikasi intrabudaya selalu dimulai dengan mengulas keberadaan kelompok dalam satu kebudayaan juga tentang nilai subbudaya yang dianut.

Komunikasi Intrabudaya, Hubungan Antara Masyarakat dan Kebudayaan


Hubungan antara masyarakat dengan kebudayaan yang realistis ditunjukkan melalui keberadaan kebudayaan sebagai wadah untuk mempertahankan masyarakat dari berbagai ancaman yang menghadang mereka. Kebudayaan bisa menginformasikan tentang nilai suatu dan beberapa peritiwa yang terjadi di masa lalu, sekarang dan yang akan datang. Kebudayaan mengajarkan kepada setiap manusia tentang apa yang harus dibuat oleh generasi manusia. Setiap hubungan antarmanusia dalam satu kebudayaan selalu diatur dengan sosialisasi indoktrinasi dan instruksi nilai-nilai.

Setiap masyarakat selalu memiliki prinsip kebudayaan yang mengatur hirarki dan status kekuasaan. Hirarki dalam suatu masyarakat berbudaya selalu menggambarkan dan menerapkan proses pemeringkatan peranan anggota masyarakat mulai dari yang paling tinggi sampai terendah. Status yang tinggi bisa diidentikkan dengan kekuasaan puncak yang memberikan kemungkinan bagi kelompok yang ada di bawah untuk melihat ke atas. Kelompok masyarakat yang termasuk dalam kategori puncak selalu mendominasi kelompok bawah. Kelompok masyarakat tersebut disebut kelompok elit.

Masalah kekuasaan, dominasi, dan nondominasi dalam masyarakat dapat dikaitkan dengan geopolitik. Sebagai contoh, ada negara-negara yang paham rasialisnya sangat kuat seperti Afrika Selatan, Amerika Serikat selalu menganaktirikan kelompok yang tidak berkuasa atau nondominasi. Proses untuk menyingkirkan mereka dilakukan melalui diskriminasi dan segregasi atas wilayah pemukiman dan pekerjaan.

Dalil2 Komunikasi Antar Budaya


Pola-pola prilaku individu senantiasa didasarkan pada persepsi budaya indiviu terhadap dunia luar yang merupakan perluasan kegiatan belajar yang mereka lakukan. Berhubung ada perbedaan faktor biologis dan pengalaman hidup termasuk kebudayaan, maka tidak ada dua individu yang akan mempunyai reaksi yang sama terhadap dunia luar. Semakin besar perbedaan faktor biologis dan pengalaman kebudayaan di antara individu semakin besar pula disparitas persepsi di antara mereka. Sebaliknya, semakin kecil perbedaan faktor biologis dan pengalaman di antara individu semakin kecil pula disparitas persepsi di antara individu.

Persepsi kelompok budaya dapat diartikan sebagai persepsi yang sama dari sejumlah individu dari kebudayaan yang sama terhadap beberapa stimuli yang masuk dari dunia tentang dunia luar dengan cara yang sama, paling tidak akan berkomunikasi dengan pesan-pesan yang sama, persepsi yang sama. Semakin tinggi tingkat kesamaan persepsi yang dimiliki di antara sejumlah individu, maka semakin mudah mereka berkomunikasi antara sesama, semakin sama pola-pola komunikasi yang mereka lakukan, semakin sama persepsi yang mereka akui sebagai bentuk identitas kelompok budaya tertentu. Semakin banyak jumlah dan tingkat intensitas persepsi kelompok yang ditukar oleh para individu semakin sama tingkat identitas kelompok budaya tersebut. Pola-pola persepsi dan prilaku yang diterima, diakui dan diharapkan sebagai identitas kelompok disebut kebudayaan. Seandainya di antara dua orang atau lebih menutup kebudayaannya, maka komunikasi di antara mereka cenderung semakin sulit.Apalagi kalau masing-masing anggota kebudayaan memperkuat rasa kita dan rasa mereka. Karena lingkungan sosial, kebudayaan dan faktor-faktor biologis pun cenderung berubah, maka persepsi, sikap dan nilai-nilaipun cenderung berubah.

Komunikasi Internasional
Wilbur Schramm dalam Depari (1996) mengemukakan bahwa dimensi yang berhubungan dengan penyebaran berita internasional adalah pola arus informasi internasional, cara serta jenis liputan berita internasional, struktur organisasi berita internasional serta prilaku wartawan dalam organisasi tersebut, faktor struktural. Secara lebih spesifik, studi komunikasi internasional dapat dikategorikan atas pendekatan maupun metodologi seperti pendekatan peta bumi, pendekatan media, pendekatan peristiwa, dan pendekatan ideologis.

Komunikasi Lintas Budaya


Kalau komunikasi antarbudaya mendekati objek melalui pendekatan kritik budaya maka komunikasi lintasbudaya lebih menekankan perbandingan pola-pola komunikasi antarpribadi antara peserta komunikasi yang berbeda dengan kebudayaan. Banyak pembahasan komunikasi lintas budaya seperti dikatakan oleh Williams (1966) dalam Samovar dan Porter (1976), berkisar pada perbandingan prilaku komunikasi antarbudaya dengan menunjukkan persamaan dan perbedaan : persepsi, kognisi, sosialisasi, dan kepribadian.

Komunikasi Tranrasial
Konsep transrasial dalam antropologi sama dengan konsep antaretnik. Namun batas antara kedua konsep tersebut sangat tergantung atas konsep ras dan etnik.Apabila ras lebih bermakna pengelompokkan manusia atas dasar fisik maka etnik bermakna ciri-ciri kultur. Komunikasi transrasial sebenarnya mirip dengan komunikasi lintas budaya, namun dia lebih diarahkan pada proses komunikasi internasional yang meliputi komunikasi di antara mereka yang berbeda etnik dan ras. Komunikasi transrasial bisa berbentuk diadic maupun massa. Ada empat ketegorisasi komunikasi transrasial diodic yang didasarkan pada kesamaan kodifikasi, kedekatan pengirim dan penerima, masalah perspektif, dan keterampilan umum berkomunikasi.

Anda mungkin juga menyukai