Anda di halaman 1dari 15

Societies–complex cultural and communications systems

International Communication: The Global village


SOCIETIES–COMPLEX CULTURAL AND COMMUNICATIONS SYSTEMS
• Komunikasi sangat meresap dalam kehidupan sehari-hari
sehingga terkait dengan budaya, beberapa peneliti
berpendapat bahwa tidak ada kemungkinan untuk
memisahkan komunikasi dari budaya. Bagi mereka, budaya
adalah komunikasi.
• Kompleksitas budaya dalam masyarakat berpengaruh pada
kompleksitas sistem komunikasi dalam masyarakat tersebut.
• Antroplog edward t. Hall menunjukkan bahwa orang-orang
berkomunikasi satu sama lain bukan hanya melalui kata-
kata, tetapi juga melalui perilaku.
• Dalam komunikasi dua arah, komunikasi verbal
menyampaikan makna kurang dari 35%, artinya komunikasi
non verbal memiliki peran penting bagi efektivitas
komunikasi, hal ini berlaku di berbagai budaya secara
bervariasi.
• Dalam konteks budaya rendah, seperti Jerman, Skandinavia, dan
Amerika Serikat, konteksnya hanya menyediakan pendengar sedikit
informasi yang berkaitan dengan pesan. Akibatnya, pembicara harus
lebih mengandalkan pada penyediaan pesan yang lebih besar, serta
jaminan lainnya seperti dokumen tertulis.

• Dalam konteks budaya tinggi, seperti yang ditemukan di banyak bagian


Asia dan Timur Tengah, konteks dalam pesan yang disampaikan (yaitu,
isyarat-isyarat sosial di sekitar pesan) sama pentingnya dengan pesan
itu sendiri. Cara untuk mengatakan sesuatu bisa menjadi lebih penting
daripada kata-kata yang diucapkan.
• Interaksi antarbudaya yang efektif adalah hasil dari belajar saling sukses, di mana dua
pihak atau lebih menegosiasikan cara berkomunikasi dan bekerja sama.

• Empat langkah negosiasi cara berkomunikasi:

1. Negosiasi identitas

Identitas adalah jawaban untuk pertanyaan "who am i" dan itu adalah mekanisme utama
melalui mana individu membuat kategori dan mendefinisikan diri mereka dalam
hubungannya dengan orang lain. Proses kategori ini mempengaruhi persepsi seseorang
tentang posisinya dalam hubungannya dengan orang lain, serta bagaimana dia bertindak
dan merasakan interaksi.

2. Negosiasi makna

Artinya mengacu pada interpretasi individu menetapkan ke pengalaman dan pengamatan


mereka. Sebagai contoh, di beberapa budaya mempertanyakan bos itu berarti
profesionalisasi; tetapi pada budaya lain, itu hal biasa.
3. Negosiasi aturan

Setelah individu menyepakati identitas yang dapat diterima dan


maknanya, mereka perlu bernegosiasi mengenai aturan baru yang akan
menginformasikan hubungan mereka. Aturan-aturan ini yang mirip
dengan teori aksi dan reaksi, dari waktu ke waktu, menciptakan konteks
umum.

4. Negosiasi perilaku

Setelah individu mengembangkan teori-teori aksi baru dan menyetujui


seperangkat aturan budaya untuk memandu interaksi, mereka harus
bernegosiasi perilaku baru, atau melakukan hal-hal dengan cara yang
berbeda.
COMMUNITY THROUGH DIVERSITY
• Konflik antar masyarakat dari kelompok-kelompok yang
berbeda etnis dan budaya sedang terjadi di dunia,
misalnya kekerasan rasial di universitas di AS, konflik
antara katolik dan protestan di Irlandia utara, Arab dan
Yahudi di Israel (Gudykunst, 1992)
• Masalah utama konflik komunitas manusia dari abad ini
dan abad selanjutnya adalah komunikasi yang
terpolarisasi. Komunikasi terpolarisasi dapat disimpulkan
sebagai ketidakmampuan seseorang mempercayai atau
mempertimbangkan secara serius bahwa pandangannya
salah dan pendapat orang lain benar. Komunikasi dalam
komunitas manusia ditandai oleh retorika “kita” benar
dan “mereka” salah arah atau salah (Arrnett, 1986)
• Polarized communication muncul ketika kelompok atau
individu hanya memperhatikan kepentingan sendiri tanpa
atau hanya sedikit memperhatikan kepentingan orang lain.

• Kurangnya memperhatikan kepentingan orang lain


mengarah kepada moral exclusion (pengabaian moral)
• Polarized communication dan moral exclusion menghambat
pembangunan komunitas manusia.

• Perbedaan etnis dan budaya penting artinya untuk


eksistensi komunitas, namun dalam pembangunan
komunitas perbedaan tersebut harus dikelola secara
konstruktif
HOW TO BE THE INTERCULTURAL
PERSON ?
• The intercultural person, merujuk pada seseorang yang
menunjukkan sikap yang tidak etnosentris dan lebih menerima
mindset yang jelas dari budaya yang berbeda, lebih toleran dan
berperilaku adaptif.
• Walsh’s (1973) mengkonsepkannya dengan istilah ‘universal
person’ yang menekankan pada tiga aspek: (1) respect for all
cultures; (2) understanding of what individuals in other
cultures think, feel and believe; (3) appreciation for diferences
among cultures.
• Lum (1982) mengemukakan bahwa intercultural person
mampu memadukan dan merekonsiliasi perbedaan budaya dan
memainkan peran potensial untuk perubahan sosial yang
positif.
KOMUNIKASI INTERNASIONAL
Komunikasi internasional dapat dilihat dari dua perspektif, yaitu
makro dan mikro.
1.Mikro
Pada tingkat mikro memerlukan pemahaman masalah dan
kesempatan yang datang dari informasi dan komunikasi antar
negara. Pada tingkat ini pula, komunikasi internasional meliputi
pertukaran dalam perusahaan dan komunikasi melalui media masa,
telekomunikasi, dan teknologi, ekonomi, social, dan dampak budaya
di setiap negara.
2.Makro
Pada tingkat makro komunikasi internasional, menurut Mowlana
dapat dilihat dari empat perspektif yang berbeda:
a. Pendekatan idealistis-humanistis

Pendekatan ini melihat komunikasi internasional sebagai sarana bagi negara dan masyarakat agar
dapat terlibat secara bersama. Komunikasi internasional dianggap sebagai sumber kekuatan
organisasi internasional yang dapat bekerja untuk melayani masyarakat dunia.

b. The political proselytization approach

Pendekatan ini menganggap komunikasi internasional sebagai media propaganda, pengiklanan,


dan menciptakan mitos.

c. Pendekatan kekuatan ekonomi

Pendekatan ini merupakan pandangan semakin terlihat yang mendalilkan international


communication menjadi sumber kekuatan ekonomi

d. Masyarakat international dapat juga dipandang sebagai sumber kekuatan politik.

Negara dapat berkomunikasi melalui media masa, sastra, film, dan transmisi data. Peningkatan
komunikasi antara negara-negara berpotensi dapat meningkatkan pemahaman antar bangsa dan
masyarakat dan memperbaiki kondisi yang kondusif bagi perdamaian dunia.
JARINGAN
JARINGAN KOMUNIKASI
KOMUNIKASI NASIONAL
INTERNASIONA
L

NATION A
SNATION B
Fungsi jaringan komunikasi internasional:
1. Menyediakan akses informasi yang diperlukan untuk mengidentifikasi
dan beradaptasi terhadap kebutuhan dan tantangan lingkungan dan
komunitas dunia.
2. Membekali berbagai sarana informasi bagi masyarakat.
3. Memudahkan identifikasi koordinasi berbagai macam kebutuhan,
kegiatan dan pandangan berbagai masyarakat dunia.
4. Memberikan jalan yang memungkinkan terwujudnya kerja sama
internasional
GLOBAL VILLAGE
• Marshal mc.Luhan dalam bukunya “understanding media” pada
tahun 1960-an meramalkan bahwa suatu saat nanti, media dengan
perantaraan teknologi komunikasi akan membuat dunia menjadi
seperti sebuah desa global (global village) yang terhubung satu
dengan yang lain tanpa ada hambatan batas wilayah dan jarak.
• Mc.Luhan menambahkan bahwa “we shape our tools and thereafter
our tools shape us”. Alat-alat yang diciptakan oleh manusia yang
pada awalnya diperuntukkan untuk mengatasi hambatan yang
dihadapi manusia, tetapi pada akhirnya teknologi membentuk
bagaimana manusia berperilaku.
• Teknologi komunikasi berkembang dari waktu ke waktu, dari mulai
dari ditemukan gelombang elektromagnetik yang melahirkan radio dan
televisi, telepon kabel sampai nirkabel, kemudian perkembangan
komputer personal yang akhirnya terkoneksi dengan jaringan internet.

• Perkembangan paling mutakhir adalah teknologi komunikasi telah


memungkinkan semua jenis komunikasi menjadi terkonvergensi
dalam sebuah alat bernama “smartphone”

• Komunikasi dengan saluran internet telah mengubah pola hubungan


manusia, jika dalam komunikasi personal polanya adalah face to face,
dalam komunikasi massa menjadi one to many, dalam komunikasi
media baru ini polanya menjadi many to many.

Anda mungkin juga menyukai