Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

T E N TAN G
“KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES BUDAYA”

DOSEN : Deddy Satria M.Sos., M.Si.

DISUSUN OLEH :
Nadia Ulfa
(180240079)

FAKULTAS FISIP JURUSAN ILMU KOMUNIKASI


Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Komunikasi

2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga saya
ucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Lhokseumawe, 31 Oktober 2018

Nadia Ulfa (180240079)


Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi satu sama lain, baik itu dengan
sesama, adat istiadat, norma, pengetahuan ataupun budaya di sekitarnya. Pada kenyataanya
seringkali kita tidak bisa menerima atau merasa kesulitan menyesuaikan diri dengan
perbedaan-perbedaan yang terjadi akibat interaksi tersebut, seperti masalah perkembangan
teknologi, kebiasan yang berbeda dari seorang teman yang berbeda asal daerah atau cara-cara
yang menjadi kebiasaan (bahasa, tradisi atau norma) dari suatu daerah sementara kita berasal
dari daerah lain.
Dalam hubungannya dengan proses budaya, komunikasi yang ditujukan kepada orang
atau kelompok lain adalah sebuah pertukaran budaya. Dalam proses tersebut terkandung
unsur-unsur kebudayaan, salah satunya adalah bahasa, sedangkan bahasa adalah alat
komunikasi. Untuk mempelajari komunikasi sebagai proses budaya kita terlebih dahulu harus
memahami apa yang dimaksud dengan istilah budaya atau kebudayaan dan apa yang
dimaksud dengan istilah komunikasi, karena dengan memahami kedua istilah tersebut akan
memudahkan bagi kita untuk membahas komunikasi sebagai proses budaya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian komunikasi sebagai proses budaya?
2. Apa itu kebudayaan?
3. Hal-hal apa yang berkaitan dengan komunikasi dan budaya?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian komunikasi sebagai proses budaya.
2. Untuk mengetahui apa itu kebudayaan.
3. Untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi dan budaya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Komunikasi
Sebelum kita membicarakan komunikasi sebagai proses budaya tentu saja kita harus
tahu apa yang dimaksud dengan istilah komunikasi. Kata atau istilah komunikasi dari bahasa
Inggris “communication”. Secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa
Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Dalam kata
communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang
memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi secara terminologis
merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang
lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia.
Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, tidak
bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian komunikasi,
sehingga definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-
masing mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi
pada dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan
perkembangan ilmu komunikasi.
Menurut Frank E.X. Dance dalam bukunya Human Communication Theory terdapat
126 buah definisi tentang komunikasi yang diberikan oleh beberapa ahli dan dalam buku Sasa
Djuarsa Sendjaja Pengantar Ilmu Komunikasi dijabarkan tujuh buah definisi yang dapat
mewakili sudut pandang dan konteks pengertian komunikasi. Salah satunya adalah sebagai
berikut:
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain.
Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-
lain. (Berelson dan Stainer, 1964)
Jadi definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan, penyampaian,
penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua
atau lebih dengan tujuan tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok
yaitu komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan
pengolahan pesan.

B. Budaya atau Kebudayaan


Guna melihat lebih jauh tentang komunikasi sebagai proses budaya kita perlu mengkaji
secara ringkas Apa itu budaya atau kebudayaan agar mempunyai kerangka pemikiran dan
konsep yang sama. Sebab definisi kebudayaan sangat banyak. AL Kroeber dan C. Kluckhlon
dalam bukunya Cultural, A Critical Review of Concept and Definition (1952) pernah
menghitung ada sekitar 179 definisi kebudayaan.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture,
yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga
sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
"kultur" dalam bahasa Indonesia.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan
Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Herskovits
memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi
yang lain. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai,
norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain,
tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat. Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,
yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat. Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan
adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yaitu
sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan
perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk
yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.

C. Komunikasi sebagai Proses Budaya


Komunikasi adalah salah satu wujud kebudayaan. Sebab, komunikasi hanya bisa
terwujud setelah sebelumnya ada suatu gagasan yang akan dikeluarkan oleh pikiran individu.
Jika komunikasi itu dilakukan dalam suatu komunitas, maka menjadi sebuah kelompok
aktivitas (kompleks aktivitas dalam lingkup komunitas tertentu). Dan pada akhirnya,
komunikasi yang dilakukan tersebut tak jarang membuahkan suatu bentuk fisik misalnya
hasil karya seperti sebuah bangunan. Bukankah bangunan didirikan karena ada konsep,
gagasan, kemudian didiskusikan (dengan keluarga, pekerja atau arsitek) dan berdirilah sebuah
rumah. Maka komunikasi, nyata menjadi sebuah wujud dari kebudayaan. Dengan kata lain,
komunikasi bisa disebut sebagai proses budaya yang ada dalam masyarakat.
Jika ditinjau secara lebih kongkrit, hubungan antara komunikasi dengan isi kebudayaan
akan semakin jelas :
1) Dalam mempraktekkan komunikasi manusia membutuhkan peralatan-peralatan
tertentu. Secara minimal komunikasi membutuhkan sarana berbicara seperti mulut,
bibir dan hal-hal yang berkaitan dengan bunyi ujaran. Ada kalanya dibutuhkan tangan
dan anggota tubuh lain (komunikasi non verbal) untuk mendukung komunikasi lisan.
Ditinjau secara lebih luas dengan penyebaran komunikasi yang lebih luas pula, maka
digunakanlah peralatan komunikasi massa seperti televisi, surat kabar, radio dan lain-
lain.
2) Komunikasi menghasilkan mata pencaharian hidup manusia. Komunikasi yang
dilakukan lewat televisi misalnya membutuhkan orang yang digaji untuk “mengurusi”
televisi.
3) Sistem kemasyarakatan menjadi bagian tak terpisahkan dari komunikasi, misalnya
sistem hukum komunikasi. Sebab, komunikasi akan efektif manakala diatur dalam
sebuah regulasi agar tidak melanggar norma-norma masyarakat. Dalam bidang pers,
dibutuhkan jaminan kepastian hukum agar terwujud kebebasan pers. Namun, kebebasan
pers juga tak serta merta dikembangkan di luar norma masyarkat. Di sinilah perlunya
sistem hukum komunikasi.
4) Komunikasi akan menemukan bentuknya secara lebih baik manakala menggunakan
bahasa sebagai alat penyampai pesan kepada orang lain. Wujud banyaknya bahasa yang
digunakan sebagai alat komunikasi menunjukkan bahwa bahasa sebagai isi atau wujud
dari komunikasi. Bagaimana penggunaan bahasa yang efektif, memakai bahasa apa,
siapa yang menjadi sasaran adalah manifestasi dari komunikasi sebagai proses budaya.
Termasuk di sini juga ada manifestasi komunikasi sebagai proses kesenian misalnya, di
televisi ada seni gerak (drama, sinetron, film) atau seni suara (menyanyi, dialog).
5) Sistem pengetahuan atau ilmu pengetahuan merupakan substansi yang tak lepas dari
komunikasi. Bagaimana mungkin suatu komunikasi akan berlangsung menarik dan
dialogis tanpa ada dukungan ilmu pengetahuan? Ilmu pengetahuan ini juga termasuk
ilmu tentang berbicara dan menyampaikan pendapat. Bukti bahwa masing-masing
pribadi berbeda dalam penyampaian, gaya, pengetahuan yang dimiliki menunjukkan
realitas tersebut.
Komunikasi sebagai proses budaya tak bisa dipungkiri menjadi obyektivasi antara
budaya dengan komunikasi. Proses ini meliputi peran dan pengaruh komunikasi dalam proses
budaya. Komunikasi adalah proses budaya karena di dalamnya ada proses seperti layaknya
sebuah proses kebudayaan, punya wujud dan isi serta kompleks keseluruhan. Sesuatu
dikatakan komunikasi jika ada unsur-unsur yang terlibat di dalamnya. Kebudayaan juga
hanya bisa disebut kebudayaan jika ada unsur-unsur yang terlibat di dalamnya yang
membentuk sebuah sistem.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa asumsinya dasarnya
komunikasi merupakan suatu proses budaya. Artinya, komunikasi yang ditujukan pada orang
atau kelompok lain, tak lain adalah sebuah pertukaran kebudayaan. Misalnya, anda
berkomunikasi dengan suku Aborigin Australia secara tidak langsung anda sedang
berkomunikasi berdasarkam kebudayaan tertentu milik anda untuk menjalin kerja sama atau
mempengaruhi kebudayaan lain. Dalam proses tersebut terkandung unsur-unsur kebudayaan,
salah satunya adalah bahasa. Sedangkan bahasa adalah alat komunikasi. Dengan demikian
komunikasi juga disebut sebagai proses budaya.
DAFTAR PUSTAKA

Adriansyah Simple Blog, 30 September 2013. (Online) “makalah komunikasi sebagai proses
budaya - tempatnya berbagi ilmu”
http://juragankambing93.blogspot.com/2013/09/makalah-komunikasi-sebagai-proses-
budaya.html
TheMoonDoggies, 28 Agustus 2018. (Online) “17+ Contoh Makalah yang Baik dan Benar &
Cara Membuat Lengkap”
http://www.moondoggiesmusic.com/contoh-makalah/

Anda mungkin juga menyukai