KEBUDA.YAAN
A. Pengertian Budaya
Untuk memahami budaya suatu masyarakat, kita harus
memahami dari konteks masyarak;rt sebagai sebuah sistem. Dalam
konsep pemahaman sebagai sebuah sistem, masyarakat dipahami
sebagai satu sistem dan dalam sistem itu antara satu komponen
dengan komponen lainnya terjadi interaksi. Sebagai sebuah sistem,
interaksi yang terjadi dalam masyarakat itu adalah interaksi
antara individu yang satu dengalr individu lainnya, antara satu
kelompok dengan kelompok lainnya atau antara satu lembaga
dengan lembaga lainnya. Jadi di dalam masyarakat ini ada satu
ketergantungan dan keterikatan antara komponennya. Antara
komponen saling mempengaruhi, saling menjaga dan menghargai
dalam suatu harmonitas sosial yang tersusun berdasarkan ikatan
norma-norma dan nilai-nilai yang diakui, dianut dan ditaati untuk
mengatur interaksi sosial dan kehidupan sehari-hari (Andrik
Purwasito 2003:81).
Dalam satu sistem yang terdin. dari komponen yang lebih kecil
itu terjadi satu interaksi dan ketergantungzrn, saling menghargai,
saling menghormati dan saling menjaga. Dalam sistem yang terjadi
di tengah masyarakat ini terdaprrt nilai-nilai dan norrna untuk
mengatur interaksi sosial tersebut. Nilai dan norma inilah yang
sangat menentukan bagaimana su,rfu masyarakat itu menjalankan
hidupnya sehari-hari dan berinter;rksi dengzrn masyarakat lainnya.
Nilai dan norma ini pula yang nrembedakan antara masyarakat
yang satu dengan masyarakat lainnya. Disinilah terjadi yang
namanya realitas sosial. Menurut lndrik Purwasito (2003: 86),
Realitas sosial adalah sumber referensi, berisi perbendaharaan
budaya yang hidup dinamik dijantung masyarakat. Referensi adalah
akumulasi karya reporduksi budaya Vang dibangun dari aktiaitas
27
Mindfulness dalam Komunikasi Antarbudaya
28
Rini Damarastuti
29
Mindfulness dalam Komunikasi Antarbudaya
30
Rini Damarastuti
..,
31
Mindful ness dalam Komunikasi Antarbudaya
32
Rini Dama -astuti
B. Unsur-unsur Budaya
Beberapa penekanan tentang b,udaya yang dipaparkan diatas,
kita dapat melihat bahwa nilai, kepercayaan dan bahasa merupakan
unsur-unsur penting dalam kebud,tyaan. Nilai merupakan suatu
konsep yang sangat abstrak yang dimiliki oleh setiap individu
dalam memandang dunia ini. Dengan konsep yang abstrak inilah
setiap individu bisa menetapkan apa yang dianggap baik atau
buruk, benar atau salatu patut atau tidak patut.
Kepercayaan dipahami sebagai satu konsep yang dimiliki oleh
setiap individu tentang bagaimana mereka melihat keadaan di
sekelilingnya, baik itu gagasan tentang orang lain, individu, alam,
keadaan sekitar maupun tentang fisik, biologi, sosial dan dunia
supranatural. Bahasa dipahami sebagai satu unsur penting yang
sangat diperlukan untuk berkomunikasi diantara anggota-anggota
masyarakat tempat budaya itu berada. Bahasa merupakan satu
sistem kodifikasi kode dan simbol baik verbal maupun non verbal
(Alo Liliweri 2003: 108).
Faktor-faktor internal inilah yang sangat mempengaruhi
ketika seorang individu mempers€'psi suatu realitas yang ada di
sekitarnya. Persepsi yang muncul dalam diri seorang individu
sangat terikat oleh budaya (Culture-bound). Cara-cara bagaimana
seorang individu memaknai suatu pesan, objek atau lingkungannya
sangat tergantung pada sistem nilai yang mereka anut. Akibatnya,
persepsi seorang individu terhadap lingkungarurya sangat subjektif
dan budaya dianggap sebagai pola persepsi dan perilaku yang
dianut sekelompok orang (Deddy Nlulyana 2003:196-197).
Larry A Samovar dan Richard E. Porter (dalam Deddy Mulyana
2003:197-211) mengemukakan, ada,:nam unsur budaya yang secara
JJ
Mindful ness dalam Komunikasi Antarbudaya
34
Rini Damarastuti
35
Mindfulness dalam Komunikasi Antarbudaya
C. FungsiBudaya
Sebelum kita memahami tentang komunikasi antarbudaya,
terlebih dahulu kita akan melihat fungsi-fungsi budaya. Ti.g-
Toomey, 1999 ( dalam Tumomo, 2005: 49-50), menjelaskan ada
beberapa fungsi budaya dalam kehidupan kita, yaitu:
1,. ldentity Meaning Function
Dalam ldentity Meaning Function, budaya dianggap dapat
memberikan kerangka referensi untuk menjawab pertanyaan
yang paling mendasar dari keberadaan manusia tentang
siapakah Saya? Nilai dan norma yang diajarkan oleh budaya
36
Rini Dam:rrastuti
itu dan dianut oleh setiap anggota dari budaya tersebut akan
memberikan makna terhadap i,fentitas yang dianutnya. Makna
identitas yang didapat dari budaya dikonstruksikan dan
dipelihara melalui komunikasi sehari-hari.
2. Group inclusion function
Group lnclusion Function memberikan pemahaman bahwa
budaya menyajikan fungsi inklusi dalam kelompok yang bisa
memuaskan kebutuhan seseorang terhadap afiliasi keanggotaan
dan rasa ikut memiliki. Pada tataran ini, budaya dianggap
mampu menciptakan inklusi selLingga orang dapat membedakan
mana in-group dart out group.
3. Inter-group Boundary Regulation Function
Inter- group B oundary Regulation F unction memberikan pengertian
bahwa budaya membentuk sikap seseorang tentang in-group
dan out-group berkaitan dengan orang yang secara kultural
tidak sama (dissimilar). Pemahaman terhadap in-group dan out-
group ini akan membantu ses€,orang untuk membenfuk sikap
eaaluatife terhadap interaksi inlToup dan out-group.
4. The ecological adaptation Function
37
Mindfutness dalam Komunikasi Antarbudaya
38
Rini Dam;rrastuti
-u rr^! 4rt -
39
Mindfulness dalam Komunikasi Antarbudaya
41.
Mi ndful ness dalam Komunikasi Antarbudaya
42
Rini Damarastuti
43
Mi ndful ness dalam Komunikasi Antarbudaya
M
Rini Dam;rrastuti
45
Mi ndfulness dalam Komunikasi Antarbudaya
46