Anda di halaman 1dari 15

Dr.

Ilham Prisgunanto

COORDINATED MANAGEMENT
OF MEANING
Coordinated Management
of Meaning

Barnett Pearce (Lulusan Universitas Fielding) dan Vernon


Cronen (Universitas Massachusetts) percaya bahwa
komunikasi adalah sebuah proses yang diciptakan orang
secara kolektif melalui kejadian atau obyek-obyek dari dunia
sosial mereka.
Teori ini berangkat dari pembicaraan orang perorang –
konstruksi mengkonstruksi realitas kehidupan mereka yang
simultan dengan dunia yang mereka ciptakan.
Pandangan masa depan sangat tergantung pada interaksi
saat ini.
Teori ini menjadi kendaraan untuk memahami kehidupan
nyata menjadi makin nyata.
Konseptualisasi dan Kegunaan CMM
Teori ini terdiri dari berbagai konsep–konsep dan
model yang menolong orangtua, terapi, dll untuk
memahami perilaku orang dalam situasi
komunikasi tertentu.
Mediasi - John Shailor – Univ. Wisconsin Episode
menyebutkan bahwa konsep CMM tingkat
pemaknaan konsep yang dikonstruksi, yakni;
konstruksi episode, relationships, identitas diri
dan pola budaya. Dalam mediasi ini ada dua
pasangan muda yang selalu berkelahi, dan dilihat
Identitas
dari pemaknaan masing-masing tentang Hubungan CMM Diri
konstruksi sosial dalam diri mereka (Peter dan
Anna).
Peter merasa Anna berdarah dingin dan lari dari
tugas sedangkan dia melakukan kekerasan karena
membela diri.
Anna melakukan karena sejarah kekerasan dalam Budaya
keluarganya dan merasa dirinya menjadi korban.
Terapi
Keluarga
 Bagaimana keluarga menanggapi
anggotanya yang diduga mengidap penyakit
Asperger Syndrom yang mendekati Autism.

 Kerap keluarga terjebak dalam lingkaran


aneh (Strange loop). Pelabelan kerap muncul
bukan dari anak tetapi orang tua yang
memaknai berbeda dari anak.
Project Komunitas
Projek komunitas Cupertino – ada konsorsium
manajer kota di Cupertino California yang
memperkenalkan produktivitas dari bentuk
komunikasi yang dibicarakan dalam isu-isu
komunitas.
Mereka berkomunikasi secara mendalam atau
menggunakan perasaan dan promosi yang timbal
balik disebut komunikasi dialogis.
Kelompok yang bisa berkomunikasi dialogis ditantang
untuk menularkan pada kelompok lain.
Komunikasi Dialogis
 Mereka meminta syarat sebagai berikut;
1. Frame forum sebagai kegiatan tidak biasa menjadi
(tidak formal) sangat berpengaruh.
2. Neutralitas pada perlakuan peserta.
3. Biarkan orang berbicara dalam cerita mereka sendiri.
4. Pahami tidak semua orang mampu menceritakan
dengan ekpresif tergantung reframing kisah tersebut.
5. Sediakan bimbingan dan intervensi orang lain.
Person in Conversation – Penciptaan kesatuan
Siapa yang menuturkan mereka bisa memilih cerita mereka dalam
konstruktif sosial mereka. ---(sesuai abtsraksi teori CMM –
Penutur akan mengkonstruksi realitas sosial mereka dan secara
simultan mempertajam dunia yang diciptakan oleh mereka.
Apa itu Si Penutur?
1. Pengalaman penutur biasanya dari proses sosial kehidupan
manusia.
2. Cara menuturkan lebih penting daripada isi
3. Tindakan si penutur dapat direproduksi secara simultan dalam
interaksi yang berkelanjutan.
4. Pembentuk konstruksi sosial melihat ketertarikan partisipan
dalam dunia yang plural
Cerita yang Dituturkan dan Cerita Langsung
• Berbeda antara cerita langsung dengan cerita yang
berasal dari penuturan. Koordinasi memegang peranan
dalam bagian ini. Cerita dari penutur lebih hidup dan
ekspresif .
• Kedua kisah itu adalah sarana naratif tetapi yang
berbeda keduanya adalah tensi dalam bercerita.
(Manajemen Pemaknaan)
• Cerita yang dituturkan sangat sarat permainan bahasa,
memiliki visi yang begitu cepat dan mampu melompat
dalam kisah yang sangat tinggi dan tidak masuk akal.
• Kisah dilihat langsung, landai, statis dan tidak menarik
Penciptaan dan Memanajemen Makna
Melalui Cerita Yang Dituturkan
Dalam cerita sedemikian terbuka dan banyak
mengandung multiintepretasi. Model yang digunakan
CMM adalah model hierarki model serpentine.
Setiap cerita melekat pada konteks yang
multiintepretasi atau frame (bingkainya). Yang
dibicarakan dalam model ini tidak selalu dari siapa
penutur selama masuk akal dan frame maka kisah bisa
diterima.
PREMIS DALAM CMM
 Episode ; adalah seperangkat dari perilaku berbicara dengan
mulai sampai akhir dari cerita. Seperangkat perilaku di sini
adalah bukan kebendaan kenapa dia melakukan itu?

 Relationships ; Relationships ini muncul dari pergerakan dinamis


aksi yang dikoordinasikan dengan makna yang dikelola.
Bagaimana penutur diintepretasikan.

 Identity ; identitas dibentuk secara berkelanjutan melalui proses


komunikasi dan akan mengubah gambaran pribadi kita menjadi
konteks bagaimana kita mengelola makna tersebut.
Premis
Budaya ; Bagaimana makna dan nilai itu terbagi. Oleh
sebab itu orang berbeda budaya akan sulit
mengintepretasikan sama sebuah makna
Coordination
Adalah proses orang berkolaborasi ke dalam visi mereka
yang sama yang diperlukan untuk sesuatu yang makin
baik atau makin buruk.
Coordination bisa menjadi ‘reciprocated diatribe’.
Seperti kasus Amerika melawan teroris era Presiden
George W. Bush yang melabel teroris sebagai War on
Terror. Pearce menyebutkan tindakan USA yang
membenci dan memandang teroris sebagai Evil malah
tidak menyelesaikan masalah karena pemaknaan harus
secara universal, dan harus melihat dari sudut
pandangan mereka (teroris).
Komunikasi Kosmopolit
Komunikasi bisa menciptakan dunia sosial, manusia
hidup dari pengakuan, penghormatan, kenyamanan dan
cinta.
Istilah Kosmopolit adalah pihak yang tidak lazim
berasal dari budaya yang berbeda, membawa nilai yang
lain dan mampu menjungkir kepercayaan manusia.
Orang yang melakukan komunikasi kosmopolitan akan
membawa konteks kebenaran tidak tunggal, banyak
membawa wajah dan mampu mengkoordinasikan
makna.
Kritik Teori ini
Teori ini hanya berbicara pada value bukan pada
pemahaman orang-orangnya. Terutama pada
apresiasi, partisipasi dan keingintahuan.
CMM akan berkutat pada kerancuan penggunaan
bahasa dalam berkomunikasi.
Yang dibahas hanya pemaknaan yang familiar saja
tidak yang sulit.
Pemaknaan banyak diciptakan oleh ahli komunikasi
dan sifatnya sangat komprehensif dan absurb.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai