Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH DASAR PERIKLANAN

STRUKTUR DAN BIRO IKLAN

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


Mochammad Taufiq Kolil, M.I.Kom.

Disusun Oleh Kelompok 3 :

Lailatul Niscahya Adawiyah (22103084)


Tahta Dhilli Arsika (22103087)
Fikrie havidz ahmad asysyafiq (22103122)
Cindy Novitasari (22103104)

PRODI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI
2023
KATA PENGANTAR

Sebelumnya, mari kita ungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT karena telah
melimpahkan berbagai anugerah, rahmat, dan petunjuk-Nya kepada kita semua, yang
memungkinkan penyelesaian artikel ini. Dalam menyusun artikel ini, penulis berusaha sebaik
mungkin untuk menyajikan materi yang ada di dalamnya. Kami juga ingin mengucapkan
terima kasih kepada semua teman, terutama para pengajar dalam mata kuliah Dasar
Periklanan, yang telah membimbing dan memberikan masukan berharga sehingga artikel ini
bisa terselesaikan dengan baik.
Dalam kesempatan ini, kami mengulas makalah tentang "Struktur dan Biro Iklan".
Kami mohon maaf karena masih banyak kekurangan atau kesalahan dalam pembahasan
makalah ini. Kami juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini
dapat dengan mudah dimengerti, dipelajari, dan dimanfaatkan dengan baik oleh pembaca.

Kediri, 01 Oktober 2023

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................1

DAFTAR ISI..............................................................................................................................2

BAB I.........................................................................................................................................3

PENDAHULUAN......................................................................................................................3

A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................3

B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................3

C. TUJUAN PENULISAN..................................................................................................3

BAB II........................................................................................................................................4

PEMBAHASAN........................................................................................................................4

A. PENGERTIAN IKLAN..................................................................................................4

B. STRUKTUR IKLAN......................................................................................................5

C. BIRO IKLAN..................................................................................................................8

BAB III.....................................................................................................................................13

KESIMPULAN........................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................14

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam dunia periklanan, terdapat konsep yang disebut sebagai "tritunggal
periklanan." Konsep ini terdiri dari tiga elemen utama, yaitu pemasang iklan, biro iklan,
dan pemilik media. Tritunggal periklanan ini merupakan fondasi dari bisnis periklanan.
Pemasang iklan bekerja sama dengan biro iklan, yang selanjutnya bekerja sama dengan
pemilik media untuk menyediakan ruang dan waktu siaran iklan.

Secara umum, peran utama biro iklan adalah bertindak sebagai perantara antara
pemasang iklan dan pihak yang menyediakan tempat untuk iklan tersebut. Tugas utama
biro iklan adalah merancang dan menjalankan kampanye periklanan untuk pemasang
iklan atau klien mereka (Frank Jefkins: 1997).

Iklan tetap menjadi bagian penting dari strategi komunikasi pemasaran, bahkan bagi
perusahaan yang telah memiliki brand yang sangat terkenal. Meskipun brand sudah
dikenal luas, iklan tetap memiliki peran vital. Tidak melakukan iklan sama sekali pada
brand yang sudah terkenal dapat berdampak negatif pada nilai brand tersebut, serta dapat
mengakibatkan kerugian signifikan dalam waktu singkat.

Di mata konsumen, iklan dianggap sebagai sumber informasi baru tentang brand dan
memiliki potensi untuk meningkatkan nilai tambah dari suatu brand. Maka dari itu, kali
ini penulis ingin membahas tentang struktur dan biro iklan.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka ditemukan rumusan masalah :

1. Apa yang dimaksud dengan iklan?


2. Apa yang dimaksud dengan biro iklan?
3. Bagaimana struktur biro iklan?

C. TUJUAN PENULISAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Periklanan yang diampu
oleh Bapak Mochammad Taufiq Kolil, M.I.Kom. Makalah ini juga dibuat untuk
menambah wawasan dan materi terkait Dasar Periklanan khususnya pada bab strutur dan
biro iklan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN IKLAN
Iklan merupakan salah satu metode yang paling umum digunakan oleh perusahaan
untuk berkomunikasi secara persuasif dengan target pembeli dan masyarakat. Iklan adalah
alat yang sering digunakan oleh perusahaan untuk mengarahkan komunikasi persuasif
kepada calon pembeli dan masyarakat umum. Istilah "iklan" berasal dari bahasa Yunani
yang berarti "mengarahkan orang kepada ide". Secara keseluruhan, iklan dapat
didefinisikan sebagai berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperkenalkan dan
mempromosikan ide, produk, atau layanan secara tidak personal dan dibiayai oleh
sponsor tertentu. (Durianto, 2011)1

Iklan juga mencakup segala bentuk presentasi dan promosi non-pribadi produk atau
ide oleh sponsor yang membayar. Iklan merupakan cara yang efektif dan biaya-efisien
untuk menyampaikan pesan, membangun citra merek, atau mengedukasi
orang. (Kotler, 2012). Iklan pada dasarnya mempunyai tujuan untuk memperkenalkan,
mengingat, mengajak, dan menjaga hubungan dengan konsumen dan akan tertarik pada
produk yang ditawarkan.

Pengiklanan telah menjadi sebuah praktik komunikasi yang sudah berlangsung lama
dalam sejarah manusia. Istilah "advertising" atau "iklan" berasal dari kata kerja Latin
"advertere," yang berarti "mengarahkan perhatian seseorang ke-". Pada dasarnya, iklan
merupakan upaya komunikator untuk menyampaikan pesan kepada komunikan. Karena
iklan adalah cara komunikator berkomunikasi dengan komunikan, maka iklan adalah
sebuah bentuk komunikasi.

Bentuk awal iklan pertama kali disampaikan secara lisan, yaitu dengan
menyampaikan pesan secara tatap muka melalui mulut ke mulut. Ini sering disebut
sebagai "mentransfer pesan" oleh sejarahwan. Bahasa yang digunakan pada saat itu
sederhana dan cenderung tidak terstruktur dengan baik, bahkan pesan-pesan disampaikan
melalui gerakan tubuh (gestural) sebagai bentuk komunikasi nonverbal visual. Iklan yang
terintegrasi dalam kampanye pemasaran sosial dengan tujuan mempromosikan konsep

1
Taat Kuspriyono, “Pengaruh Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Apartemen Meikarta,” no. 1 (2018).

4
atau gagasan untuk kebaikan atau pelayanan masyarakat, yang dalam bahasa Inggris
disebut Public Service Advertising (PSA). (Rendra Widyatama: 2007)2

Banyak ahli memahami iklan dalam berbagai konteks. Beberapa mengartikannya dari
sudut pandang komunikasi, fokus pada aspek komunikasi murni, pemasaran, bahkan
psikologi. Berdasarkan sudut pandang komunikasi, iklan dilihat sebagai proses
penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Dalam perspektif iklan, iklan
menekankan aspek kreatif dan persuasif dalam penyampaian pesan melalui media khusus.

Dalam konteks pemasaran, iklan dilihat sebagai alat untuk menjual produk.
Sedangkan dalam perspektif psikologi, penekanannya lebih pada aspek persuasif
(Rendra Widyatama: 2007). Iklan adalah sebuah bentuk komunikasi yang memiliki
peran penting sebagai alat pemasaran, membantu dalam penjualan barang, penyediaan
layanan, serta menyampaikan gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu dengan
menggunakan informasi yang persuasif. Ini mencakup pesan-pesan yang mengandung
ajakan atau rayuan dengan cara yang halus.

B. STRUKTUR IKLAN
Setiap entitas yang berfungsi memerlukan struktur yang tepat agar dapat beroperasi
secara efisien. Dalam konteks dunia periklanan, struktur organisasi menjadi sangat
penting. Agen periklanan diorganisir untuk mengkoordinasikan berbagai layanan dan
tugas yang terlibat dalam proses pembuatan dan penempatan iklan. Struktur organisasi
agen periklanan bisa bervariasi tergantung pada skala atau ukuran agen tersebut. Pada
agen periklanan besar, seringkali terdapat staf yang kuat dan departemen yang
bertanggung jawab atas berbagai aspek seperti pengembangan strategi, penelitian,
pembuatan iklan, dan pemilihan media.

Di sisi lain, agen periklanan regional atau kecil yang beroperasi secara independen
biasanya memiliki tim yang lebih kecil tetapi tetap melaksanakan tugas inti seperti
melayani akun klien, menciptakan materi iklan, dan menentukan media yang sesuai.
Untuk menjalankan tugas-tugasnya dengan baik, agen periklanan harus memiliki struktur
organisasi internal yang cocok dengan ukuran dan kebutuhannya. Oleh karena itu, tidak
ada satu struktur organisasi yang sesuai untuk semua agen periklanan, karena strukturnya
dapat bervariasi sesuai dengan ukuran dan kompleksitas masing-masing agen.

2
Rino Istarno, “KEKUASAAN PEMILIK MODAL DALAM STRUKTUR KAPITALISME MEDIA (Studi Ekonomi Politik
Produksi Konten Surat Kabar Radar Banten)” 4 (2016).

5
Dalam struktur biro iklan tersebut terdapat creative department, dimana dalam department
inilah pesan-pesan periklanan berbagai media diciptakan, digodok dan dikembangkan. (Agus
S Majadikara: 2009).3 Berikut adalah struktur biro iklan:

1. Director
Director biasanya dijabat oleh pemilik perusahaan. Direktur merupakan
jabatanTertinggi dan memiliki kekuasaan tertinggi dalam pengelolaan sekaligus
kebijakansuatu perusahaan. Namun dalam pelaksanaan operasional sehari-hari, tugas
dan tanggung jawabpenuh dilimpahkan kepada Managing Director.

2. Managing Director
Sebagai perwakilan langsung dari pemilik, Mengelola Direktur memiliki kewajiban
untuk mengendalikan, mengawasi dan muncul keseluruhan pekerjaan yang dilakukan
oleh perusahaan.Selain itu seorang Managing Director harus dapat memotivasi dan
menjadi inspirator bagi seluruh pegawai dalam hal ini dibatasi waktu dan ketelitian
pekerjaan.
3. Account Departement
Account Departement terdiri dari dua bagian, yaitu account manager dan eksekutif
akun. Meskipun kedua bagian tersebut berbeda strukturnya, namun mempunyai status,
fungsi dan tanggung jawab yang sama dalam halakun.Account Manager mempunyai
tugas untuk menangani proyek dalam jangka panjang waktu yang lama (proyek
jangka panjang) dengan klien, sedangkan akun eksekutif menangani proyek jangka
pendek (proyek jangka pendek).
Secara khusus, tugas Account Departement adalah :
a. Menjadi penghubung antara klien dengan perusahaan
b. Mengidentifikasi klien dalam hal karakter klien, keinginan klien, dan potensi
proyek yang akan digarap
c. Memperluas garapan untuk klien yang potensial
d. Melakukan pengobatan dan pemeliharaan pada kliene .Menyusun singkat untuk
Departemen Kreatif
4. Creative Departement

3
Gibran Pratishara and Anang Masduki, “PELATIHAN PERANCANGAN IKLAN LAYANAN MASY ARAKA T,” Jurnal
Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat 1, no. 2 (December 31, 2018): 489,
https://doi.org/10.12928/jp.v1i2.347.

6
Departemen Kreatif dikelola oleh sutradara kreatif, yang mempunyai otoritasdan
tanggung jawab dalam departemen ini, kemudian dibawahnya adaseni Direktur
dancopywriter. Secara khusus, Departemen Kreatif mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Mengolah singkat dari Departemen Akun ke dalam proses kreatif dankeluaran


kreatif

b. Mengadakanbertukar pikirandengan seluruh departemen bila diperlukan

c. Menyusun strategi kreatif yang tepat

d. Melakukan revisi hasil kerja kreatif yang kurang optimal menurut kliene.Membuat
alternatif output yang kreatif semaksimal mungkinF.Melakukan pengawasan kreatif
terhadap output kreatif yang dihasilkan

5. Departemen Produksi dan Media


Departemen ini mempunyai tanggung jawab terhadap keluaran yang telah dihasilkan
oleh Departemen Kreatif. Selain itu juga mempunyai kewajiban untuk perhitungan
biaya atas dasar pemakaian jasa yang dibebankan kepada klien. Biaya total yang
telah disusun tersebut harus dikonsultasikan kepada Account Departemen untuk
mendapatkan persetujuan. Produksi Dan Media Departemen juga harus dapat
memberikan masukan pemilihan media atas dasar karateristik media kepada
Departemen Kreatif.
Secara khusus, Departemen Produksi dan Media mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Melakukan survei penjual

b. Mengkalkulasikan biaya produksi sesuai dengan media yang digunakan

c. Melakukan koordinasi denganpenjual

d. Mengawasi kualitas hasilkeluarane.MenginventarisirportofolioF.Mengeksplorasi


semua media yang bisa

6. Keuangan dan Administrasi


Secara umum tugas Finance and Administration adalah mengurusi aruskeuangan dan
administrasi perusahaan.Sedangkan secara khusus, tugas Keuangan dan Administrasi
adalah sebagai berikut :
a. Mengendalikan keuangan perusahaan
b. Melakukan pendataan inventaris perusahaan

7
c. Membuat data karyawan dalam hal absensi, tunjangan, dan fasilitas yangdiberikan
d. Mengatur semua kebutuhan operasional sehari-hari

Dalam struktur biro iklan tersebut terdapat creative department, dimana dalam
department inilah pesan-pesan periklanan berbagai media diciptakan, digodok dan
dikembangkan. (Agus S Majadikara: 2009) Creative Department terdiri dari
copywriter dan art director. Keduanya harus mampu bekerja sama untuk bisa
menciptakan iklan yang berhasil. Copywriter bertugas untuk menulis dan
menterjemahkan kata-kata yang terangkum dalam kalimat perdagangan. Hasil dari
pekerjaan seorang copywriter adalah copywriting.

Frank Jefkins seorang pakar periklanan mendefinisikan copywriting adalah seni


penulisan pesan penjualan yang paling persuasive dan kuat yang dilatarbelakangi
kewiraniagaan (salesmanship) melalui media cetak. (Agustrijanto: 2001) Sedangkan
menurut Bovee dan arens copywriting merupakan kekuatan kata-kata yang terangkum
dalam kalimat yang membangun kekuatan headline dan pesan dari suatu iklan (the
word that make up the headline anf massage of the ad).

C. BIRO IKLAN
Biro iklan adalah perusahan yang berperan sebagai perantara klien dan media. Biro
iklan memiliki peran penting dalam mengembangkan suatu bisnis, sebab biro iklan
membantu menyebarkan informasi terkait produk. Iklan bertujuan agar setiap informasi
yang termuat di dalamnya akan direkam dan tersimpan dalam ingatan konsumen selama
mungkin.4

Biro iklan adalah sebuah bisnis jasa dalam komunikasi pemasaran yang berperan
membantu memperkenalkan dan menjaga produk dari suatu bisnis tetap berada di
Tengah-tengah pasar. (4)

Biro iklan adalah suatu organisasi jasa yang mengkhususkan diri dalam merencanakan
dan melaksanakan program periklanan perusahaan yang menggunakan jasa biro atau
perusahaan iklan eksternal. (Morissan, 2014:146)

4
Teddy Kurnia Wirakusumah, “Konstruksi makna proses kreatif pada kreator di biro iklan,” Jurnal Manajemen
Komunikasi 5, no. 2 (April 30, 2021): 135, https://doi.org/10.24198/jmk.v5i2.33020.

8
Sebuah biro iklan terdiri dari sekumpulan tenaga profesional yang memiliki bakat dan
kemampuan pada bidangnya masing-masing, yang menciptakan sesuatu yang baru yang
berhubungan dengan brand perusahaan dan peningkatan penjualan.5

Menurut Kotler (2000 : 578) Ada 3 tujuan yang ingin dicapai melalui iklan :

1. Informative advertising, yaitu membangun permintaan utama.

2. Persuasive advertising, membangun permintaan yang selektif.

3. Reminder advertising.

Dalam bukunya Advertising – Third Edition, Frank Jeffkins menjelaskan bahwa biro
periklanan pertama didirikan pada awal abad ke-19, sedangkan biro iklan Inggris pertama
yaitu White's didirikan di London sekitar tahun 1800.6
Biro iklan awalnya semata-mata hanya digunakan untuk mempopulerkan lotere resmi
yang dikelola pemerintah. Namun selanjutnya, White's berfungsi sebagai biro iklan resmi
untuk Kantor Urusan Perang (War Office), Angkatan Laut Kerajaan, Komisi Narapidana Kerajaan
(His Majesty’s Commisioner for Prisons), Kantor Urusan Koloni (Colonial Office), dan yang
terakhir, Crown Agents. Sebagian besar iklan yang ditangani adalah iklan rekrutmen.
Pada awalnya, perusahaan periklanan ini tidak lebih dari makelar yang menjual ruang
iklan di surat kabar secara freelance. Setelah industri surat kabar berkembang, dengan
jenis dan gaya tipografi yang lebih beragam, dan sejak munculnya ilustrasi, iklan mulai
bersaing dengan menawarkan berbagai layanan yang lebih luas seperti penulisan dan
penerbitan, desain periklanan.
Sebelumnya, hanya satu jenis font yang digunakan dalam sebuah publikasi, dan satu-
satunya pilihan untuk iklan siap pakai adalah mengulangi baris iklan yang sama;
Meskipun iklan-iklan ini menarik lebih banyak perhatian dibandingkan pesan-pesan
konvensional, iklan-iklan tersebut kurang imajinatif.
Setelah berakhirnya Perang Dunia II, biro periklanan modern dengan cepat
berkembang untuk menyediakan berbagai layanan baru seperti pemasaran, riset
pemasaran, dan perencanaan media setelah data statistik tersedia di media.
Biro iklan memiliki peran utama merancang dan melaksanakan mengkampanyekan
bisnis kliennya. Namun, peran biro iklan tergantung jenisnya, ada yang menyediakan

5
James.R Situmorang, “Mengapa Harus Iklan?” 4 (n.d.).
6
Frank Jefkins, PERIKLANAN, 3 (Simbiosa Rekatama Media, 2013).

9
semua layanan, ada yang hanya menawarkan media, ada yang hanya merancang iklan dan
ada juga yang menawarkan layanan khusus.7

Berdasarkan layanan yang diberikan, biro iklan dibagi menjadi 3, yaitu :8

1. Biro Layanan Lengkap (Full Service Agency)

Sejumlah biro iklan besar atau menengah mampu menjalankan paket kampanye
secara lengkap. Biasanya jasa yang ditawarkan meliputi pemasaran, komunikasi, dan
jasa promosi yang terdiri dari perencanaan, produksi iklan, riset serta pemilihan media
yang sesuai. Beberapa dari biro iklan besar ini adalah perusahaan publik yang menjual
sahamnya melalui bursa.
2. Biro Iklan Kelas Menengah
Biro iklan kelas menengah biasanya menangani klien dengan hirarki ekonomi
menengah. Untuk menekan biaya, biro-biro iklan kelas menengah ini memanfaatkan
tenaga freelance saat dibutuhkan guna membantu staf mereka.
3. Biro Iklan Antar Bisnis
Biro iklan antar bisnis menjalnkan bidangnya pada iklan-iklan industrial dan barang-
barang Teknik. Secara umum iklan antar bisnis terjalin antara produsen dan
konsumenya sama-sama perusahaan.
4. Biro Media Independen
Biro media independent hanya menangani pemesanan ruang iklan di media. Biro iklan
indenpenden mengutamakan dua aspek, yaitu kemampuan menarik konsumen, dan
memilih media yang efektif, dan ekonomis.
5. Biro iklan A la Carte
Bidang kerja A la Carte meliputi pembuatan iklan untuk produk baru, pembentukan
citra baru bagi produk lama, pembuatan packaging kreatif, dan lain-lain.
Pada umumnya A la Carte hanya fokus pada satu bidang saja. Berikut adalah jenis-
jenis biro iklan A la Carte :
a. Biro Kreatif
Berfokus pada jasa cetak-dasar (copy-platform). Biro kreatif memberikan jasa
membuat naskah, profil iklan, jingle iklan radio, dan rekaman video televisi.
b. Biro Pengembangan Produk
7
“Biro Iklan,” n.d., https://id.wikipedia.org/wiki/Biro_iklan#:~:text=Peran%20utama%20biro%20iklan
%20adalah,pula%20yang%20menawarkan%20layanan%20khusus.
8
Jefkins, PERIKLANAN.

10
Biro ini mengerjakan pengembangan produk dan pemasaranya, mulai dari gagasan
hingga propotypr, kemasan merek, harga, dan pasar dari produk.
c. Biro Tanggapan Langsung
Promosi iklan secara langsung, seperti promosi paket wisata, kartu kredit,
berlangganan majalah, dan lain-lain.
d. Biro Insentif dan Premi
Biro intensif dan premi dijadikan satu karena banyak memiliki kesamaan.
Keduanya sama-sama membeli dan memasok produk yang ditawarkan sebagai
bonus bagi konsumen, atau intensif bagi pekerja.
e. Biro Promosi Penjualan
Meliputi aspek pemasaran, utamanya pengelolaan point-of-sales, antara iklan dan
penjual eceran.
f. Biro Sponsor
Biro sponsor menghubungkan antara pihak yang membutuhkan dukungan, dan
Perusahaan yang siap memberikan dukungan.

Rheynald Kasali menyebutkan bahwa orientasi biro iklan mengalami beberapa


kali perubahan9 :
1. Sebagai Perpanjangan Tangan Media
Biro iklan akan membantu menyiapkan design iklan dan memilihkan media yang
sesuai sasaran dan anggaran. Umumnya biro iklan ini merasa sudah cukup sibuk
melayani permintaan untuk memuat iklan. Beberapa anak perusahaan media cetak
seperti Transito Ad (anak perusahaan PT Gramedia-Kompas), dengan akses yang
kuat pada sejumlah media cetak di lingkungan Kompas Grup. Iklan yang
diterimanya biasanya sudah siap cetak atau merupakan iklan-iklan yang relatif
mudah pembuatannya.
2. Era Kreatif
Era Kreatif dalam Periklanan Modern Era ini dirintisi oleh perusahaan jasa
periklanan Lord & Thomas di Amerika Serikat tahun 1898. Awalnya mereka
mencoba memberikan nilai-nilai kreatif pada iklan yang dirancangnya. John E.
Kennedy dan Claude Hopkins. Mereka percaya bahwa iklan bukan semata-mata
pengumuman, melainkan merupakan salesmanship in print. Salah satu contoh
iklan kreatif di Indonesia adalah iklan bumbu masak yang didengung-dengungkan
9
Iin Soraya, MODUL DASAR-DASAR PERIKLANAN, n.d.

11
sebagai: “Cup-cup-cup Ajinomoto”. Konon, dengan ide kreatif ini, omset
Ajinomoto melonjak tiga kali lipat.
3. Biro Iklan Full Service
Era dimana biro iklan ingin melengkapi jasanya dengan para ahli di bidang riset
pemasaran dan beberapa pelaksana khusus lainnya. Ide ini muncul sebagai bentuk
reaksi mahalnya biaya penelitian.Tidak hanya itu, biro iklan kadang-kadang juga
terjun pada pengenalan produk baru perusahaan. Mereka terlibat dari awal, mulai
dari penentuan selera, tes pemasaran, pengepakan, ataupun positioning.

Biro iklan memiliki beberapa ruang lingkup dalam pekerjaanya10, yaitu :

a. Analisa Industri, menganalisa prospek industry client di seluruh pasar, dan dimana
pasar yang sesuai dengan industry.
b. Analisa Produk dan Konsumen, seberapa besar produk diminati, dan bagaimana pola
konsumen yang berlaku.
c. Analisa Pasar, melihat peluang pasar, dan mengidentifikasi pesaing.
d. Analisa Sasaran Konsumen, mengetahui persepsi konsumen terkait produk, dan pola
perilaku konsumsi yang berlaku.
e. Tujuan dan Strategi Pemasaran
f. Penetapan Tujuan Periklanan
g. Strategi Kreatif
h. Strategi Media

10
Soraya.

12
BAB III

KESIMPULAN

Iklan adalah alat yang sering digunakan oleh perusahaan untuk mengarahkan komunikasi
persuasif kepada calon pembeli dan masyarakat umum. Iklan menjadi suatu yang penting
untuk mempertahankan produk tetap hidup di tengah-tengah pasar. Tentu saja struktur
organisasi dalam periklanan menjadi hal yang sangat penting untuk menunjang layanan yang
baik. Disinalah biro periklanan memberikan jasa untuk mengorganisir berbagai layanan dan
tugas yang terlibat dalam proses periklanan. Biro iklan memiliki peran penting dalam
mengembangkan suatu bisnis, sebab biro iklan membantu menyebarkan informasi terkait
produk

13
DAFTAR PUSTAKA
“Biro Iklan,” n.d. https://id.wikipedia.org/wiki/Biro_iklan#:~:text=Peran%20utama%20biro%20iklan
%20adalah,pula%20yang%20menawarkan%20layanan%20khusus.
Istarno, Rino. “KEKUASAAN PEMILIK MODAL DALAM STRUKTUR KAPITALISME MEDIA (Studi Ekonomi
Politik Produksi Konten Surat Kabar Radar Banten)” 4 (2016).
Jefkins, Frank. PERIKLANAN. 3. Simbiosa Rekatama Media, 2013.
Kuspriyono, Taat. “Pengaruh Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Apartemen Meikarta,” no. 1
(2018).
Pratishara, Gibran, and Anang Masduki. “PELATIHAN PERANCANGAN IKLAN LAYANAN MASY ARAKA
T.” Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat 1, no. 2 (December
31, 2018): 489. https://doi.org/10.12928/jp.v1i2.347.
Situmorang, James.R. “Mengapa Harus Iklan?” 4 (n.d.).
Soraya, Iin. MODUL DASAR-DASAR PERIKLANAN, n.d.
Wirakusumah, Teddy Kurnia. “Konstruksi makna proses kreatif pada kreator di biro iklan.” Jurnal
Manajemen Komunikasi 5, no. 2 (April 30, 2021): 135.
https://doi.org/10.24198/jmk.v5i2.33020.

14

Anda mungkin juga menyukai