Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MARKETING COMMUNICATION

Dosen Pengampu : Evi Hafizah, S.Sos., M.Si

Disusun Oleh Kelompok 7 :

Munaroh (12007121)

Rezqi Choiriyatin (12007081)

Salsabila Putri Sulavi (12007031)

Sindi Marsella (12007171)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH 4A

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

PONTIANAK

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Karena atas karunianya dan rahmat-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi
tugas “Corporate Public Relation’’.
Dalam penulisan makalah ini kami menemui berbagai hambatan dikarenakan
terbatasnya ilmu pengetahuan kami mengenai hal yang berkenan dengan penulisan makalah ini.
Oleh sebab itu, sudah sepatutnya kami berterima kasih kepada dosen mata kuliah ini, karena
lewat makalah ini kami dapat memahami tentang “Marketing Communication”.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Dalam makalah ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi kami yakin makalah ini
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Pontianak, 24 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3

A. Pengertian Komunikasi Pemasaran.........................................................................3


B. Jenis-jenis Komunikasi Pemasaran.........................................................................4
C. Mengembangkan Komunikasi Pemasaran yang Efektif..........................................6
D. Proses Komunikasi Pemasaran................................................................................10

BAB III PENUTUP...........................................................................................................12

A. Kesimpulan..............................................................................................................12
B. Saran........................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan proses yang dilakukan oleh manusia setiap hari dalam
melakukan hubungan dengan orang lain. Secara umum dapat dikatakan bahwa tidak ada
kehidupan manusia tanpa komunikasi. Sebagai makhluk sosial manusia pasti
membutuhkan hubungan dengan orang lain. Setiap individu selalu berkeinginan untuk
berkomunikasi dengan orang lain dan sebaliknya individu tersebut juga berkeinginan
menerima informasi dari orang lain. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan
dari sender ke receiver baik oleh individu ke individu lainnya atau organisasi dan dari
organisasi ke organisasi lain atau ke individu yang dapat dilakukan melalui media pada
saluran komunikasi dan komunikasi tertulis. Keharusan yang timbul pada manusia untuk
bekerjasama dengan orang lain agar dapat mencapai tujuan yang dikehendaki,
mengakibatkan dibentuknya organisasi, dalam hal ini perusahaan. Dalam sebuah
perusahan, komunikasi merupakan hal yang sangat penting terutama dalam bisnis, dalam
berbisnis terdapat kegiatan memasarkan produk atau jasa yang akan dipasarkan sehingga
terbentuklah suatu komunikasi pemasaran.
Komunikasi pemasaran merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha
menyampaikan informasi, mempengaruhi untuk dapat menarik minat konsumen. Jadi
perusahaan dituntut harus dapat mengkomunikasikan produknya agar dapat meyakinkan
konsumennya. Komunikasi pemasaran memberikan pertukaran informasi dua arah antara
pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan pemasaran, dalam hal ini adalah penjual dan
pembeli. Agar komunikasi pemasaran dapat berjalan efektif untuk mencapai tujuannya,
maka komunikasi pemasaran harus dijalankan. Komunikasi pemasaran adalah proses
penyebaran informasi perusahaan dan apa yang hendak ditawarkan (offering) pada pasar
sasaran. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kunci utama menuju
kesuksesan adalah berhasil tidaknya kita dalam menarik perhatian calon konsumen agar
bisa memiliki nilai dan kepuasan ketika memutuskan untuk membeli suatu produk dan
meneruskan untuk melakukan pembelian ke depannya, sehingga komunikasi pemasaran
sangatlah penting dalam sebuah bisnis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi?
2. Apa saja jenis-jenis komunikasi?
3. Bagaimana mengembangkan komunikasi yang efektif?
4. Bagaimana proses komunikasi pemasaran?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian komunikasi
2. Untuk mengetahui jenis-jenis komunikasi
3. Untuk mengetahui cara mengembangkan komunikasi yang efektif
4. Untuk mengetahui proses komunikasi pemasaran
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran (Marketing Communication) adalah sarana di mana
perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara
langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Kata
“Komunikasi Pemasaran” memiliki dua unsur pokok, yaitu Komunikasi adalah proses
dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antar organisasi
dengan individu. Komunikasi sebagai proses penyampaian pesan yang merupakan
gagasan atau informasi pengirim melalui suatu media kepada penerima agar mampu
memahami maksud pengirim. Pemasaran adalah Sekumpulan kegiatan dimana
perusahaan atau organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) tentang informasi
produk, jasa dan ide antara mereka dengan pelanggannya.
Dari dua pengertian kata tersebut dapat kita simpulkan bahwa Komunikasi pemasaran
(Marketing Communication) adalah sarana di mana perusahaan berusaha
menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun
tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Komunikasi pemasaran
mempresentasikan “suara” perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana dimana
perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen.
Komunikasi pemasaran bagi konsumen, dapat memberitahu atau memperlihatkan kepada
konsumen tentang bagaimana dan mengapa suatu produk digunakan, oleh orang macam
apa, serta di mana dan kapan.
Komunikasi Pemasaran bisa begitu powerfull jika dipadukan dengan komunikasi
yang efektif dan efisien. Bagaimana menarik konsumen atau khalayak menjadi sadar,
kenal dan mau membeli suatu produk atau jasa melalui saluran, komunikasi adalah bukan
sesuatu yang mudah. Komunikasi adalah sebuah usaha untuk menyampaikan pesan
positif atau negatif dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh seseorang kepada orang
lain melalui media yang digunakan. Definisi singkat ini mungkin dapat menggambarkan
dengan lebih jelas mengenai apa itu komunikasi. Sementara itu, pemasaran adalah segala
usaha yang dilakukan dalam menyediakan barang untuk pasar, mulai dari merumuskan
produk hingga mempromosikan produk tersebut ke masyarakat. Dua hal ini walaupun
berbeda, akan tetapi sangat berkaitan.
Definisi komunikasi yang dikemukakan oleh Forsdale (1981) yang dikutip oleh
Muhammad (2009) berbunyi, ”Communication is the process by which an individual
transmits stimuly (usually verbal) to modify the behaviour of the other individuals”.
(Komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk
verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain).
Implikasi dari Komunikasi pemasaran adalah suatu proses sosial yang terjadi antara
sedikitnya dua orang, dimana individu mengirim stimulus kepada orang lain. Stimulus
dapat disebut sebagai pesan yang biasanya dalam bentuk verbal, dimana proses
penyampaian dilakukan melalui saluran komunikasi, dan terjadi perubahan atau respons
terhadap pesan yang disampaikan. Definisi pemasaran menurut Kotler dan Keller (2007),
“Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain”.
Definisi tersebut terlihat bahwa pemasaran mencakup keseluruhan sistem kegiatan bisnis
mulai dari perencanaan, penentuan harga, promosi, dan pendistribusian barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan pelayanan yang bermutu.
B. Jenis-jenis Komunikasi Pemasaran
1. Periklanan
Periklanan adalah jenis komunikasi pemasaran yang sangat kuat dan efektif. Jenis ini
bertujuan untuk menjangkau audiens target yang luas dalam hal pengiriman pesan
dan sering. Namun, periklanan merupakan jenis strategi pemasaran yang sangat
mahal, dan kita harus mencoba memanfaatkannya sebaik mungkin. Ada berbagai
jenis alat media untuk menjangkau berbagai jenis audiens. Selain itu, kita harus
mengalokasikan anggaran khusus untuk periklanan, baik itu untuk iklan atau
pembuatan iklan. Jika kita membuat iklan sendiri mengharuskan memiliki tim atau
keahlian, maka itu akan hemat biaya. Penting untuk diingat bahwa perusahaan iklan
membebankan banyak dana untuk membuat iklan.
2. Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat juga termasuk dalam kategori komunikasi pemasaran dalam
hal ini membantu menyebarkan kesadaran merek dengan cara yang halus. Namun,
metode periklanan mengikuti pendekatan subjektif, melayani diri sendiri, dan agresif,
sedangkan hubungan masyarakat mengikuti pendekatan objektif dan lebih lembut.
Dalam hal biaya, hubungan masyarakat lebih menawarkan komunikasi gratis.
3. Promosi Penjualan
Promosi penjualan adalah jenis komunikasi yang sangat terkenal di mana dapat
menawarkan diskon, dan memaksa pelanggan untuk membuat keputusan pembelian
instan. Komunikasi pemasaran membantu bisnis untuk meningkatkan penjualan.
Salah satu cara memanfaatkan promosi penjualan untuk meningkatkan penjualan,
yaitu dengan banyak pemasar menggunakan teknik promosi penjualan seperti kupon
dan diskon untuk menarik perhatian pelanggan. Dalam hal ini menjangkau lebih
banyak orang karena popularitasnya. Namun, mereka menggunakan perangkat seperti
Cetera, tanda jendela, tanda di atas kepala, dan pembicara rak.
4. Penjualan Pribadi
Penjualan pribadi adalah jenis komunikasi pemasaran langsung dan tatap muka.
Dengan menghubungkan melalui saluran online seperti telepon, internet, atau email
juga termasuk dalam kategori penjualan pribadi. Teknik penjualan pribadi untuk
menerima umpan balik langsung dari pelanggan, dengan umpan balik pelanggan kita
tidak tahu apakah strategi pemasaran Anda berhasil atau tidak.
5. Media Massa
Media massa terdiri dari media elektronik dan cetak, dan menjangkau khalayak massa
dengan harga tertentu. Jika bisnis atau perusahaan kita memiliki media pemasaran,
maka kita harus menggunakan saluran komunikasi ini. Namun, media massa adalah
metode komunikasi pemasaran satu arah tradisional, dimana hanya mengirim pesan
pemasaran tanpa mendapatkan umpan balik.
6. Media Sosial
Media sosial adalah bentuk komunikasi pemasaran terbaru melalui berbagai platform
media sosial seperti Facebook, Google, Instagram, dan Twitter. Media ini untuk
mendekati pelanggan target massal secara langsung tanpa batasan batasan di seluruh
dunia. Namun, media sosial adalah bentuk media massa modern yang memungkinkan
Anda memiliki dua komunikasi dan menerima umpan balik dari pelanggan.
C. Mengembangkan Komunikasi Pemasaran yang Efektif
Laswell mendefinisikan proses komunikasi dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu
komunikasi massa dan komunikasi interpersonal. Komunikasi massa adalah komunikasi
yang mengacu pada penggunaan media secara khalayak luas, kelompok, kerumunan, atau
public. Unsur penting dalam komunikasi massa terkait dengan sumber dalam komunikasi
massa yang merupakan komunikator professional. Sedangkan komunikasi interpersonal
adalah komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dalam interaksi tatap muka antara
dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang. Wiryanto
menyatakan bahwa melalui komunikasi interpersonal menciptakan efektifitas dalam
mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang. Hal atau kategori komunikasi inilah
yang kerap diterapkan pada lembaga sosial. Selanjutnya, Kumar juga menambahkan
bahwa efektifitas komunikasi interpersonal mempunyai lima ciri, sebagai berikut:
1. Keterbukaan (openness), yaitu kemauan menanggapi informasi yang diterima di
dalam menghadapi hubungan antar pribadi dengan senang hati
2. Empati (emphaty), yaitu merasakan apa yang dirasakan orang lain
3. Dukungan (supportviness), yaitu situasi yang terbuka untuk mendukung
komunikasi agar berlangsung efektif
4. Rasa positif (positiveness), yaitu seseorang harus memiliki perasaan positif
terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan
menciptakan komunikasi kondusif untuk interaksi yang lebih efektif
5. Kesetaraan (equality), yaitu pengakuan secara diam-diam bahwa kedua belah
pihak menghargai, berguna, dan mempunyai sesuatu yang penting untuk
disumbangkan.
Dalam mengembangkan komunikasi pemasaran yang efektif, Uyung membaginya
dalam delapan tahapan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasikan Sasaran Audiens
Audiens sebagai sasaran pasar sangat mempengaruhi keputusan komunikator
tentang apa, bagaimana, kapan, di mana dan kepada siapa pesan hendak
disampaikan. Pemasar dalam hal ini harus terlebih dahulu mempersiapkan konsep
produk dan benefit apa saja yang akan ditawarkan kepada konsumen.
2. Menentukan tujuan komunikasi
Komunikator pertama kali harus membangun kesadaran dan pengetahuan untuk
menampilkan iklan secara berkala dalam menciptakan pengetahuan dengan
memberitahu calon pembeli betapa tingginya kualitas suatu produk tersebut.
Setelah konsu-men mengetahui tentang produk tersebut, pemasar akan membawa
konsumen ke tahap yang lebih kuat lagi, yakni yang mencakup rasa suka,
preferensi, dan keyakinan.
3. Merancang Pesan
Dalam merangkai suatu pesan komunikasi, komunikator harus menyiapkan hal
apa yang akan dikatakan (isi pesan), dan bagaimana mengatakannya secara logis
(struktur pesan), kemudian juga bagaimana mengatakannya secara simbolis
(format pesan), serta siapa yang menyampaikannya (sumber pesan).
4. Memilih Saluran Komunikasi
Saluran komunikasi dapat dibagi menjadi dua, yakni personal dan non-personal.
Komunikasi personal mencakup dua orang atau lebih yang berkomunikasi
langsung secara tatap muka. Komunikasi personal ini lebih efektif karena lebih
berpeluang saat mengindividualisasikan penyampaian pesan dan umpan baliknya.
Komunikasi personal dapat lebih dikembangkan dengan langkah-langkah seperti :
a. Memanfaatkan tokoh masyarakat pemberi pengaruh seperti ketua organisasi.
b. Mengembangkan saluran “getok tular” (word of mouth) untuk membangun
bisnis.
c. Membuat forum elektronik seperti memanfaatkan jejaring sosial facebook,
twitter atau blog yang dapat dijadikan forum diskusi dan berbagi pengalaman.
Saluran komunikasi non-personal meliputi media, atmosfir, dan event. Media
yang dimaksud seperti Koran, radio, baliho, papan poster, dan media iklan
lainnya. Atmosfir merupakan lingkungan yang dikemas dan kemudian dapat
memperkuat kecenderungan pembeli untuk membeli produk. Event
merupakan peristiwa yang dirancang untuk mengkomunikasikan pesan
tertentu pada audiens.
5. Menetapkan Total Anggaran Komunikasi
Ada empat cara yang cukup efektif diterapkan perusahaan dalam menentukan
anggaran promosinya yakni:
a. Metode kemampuan perusahaan
b. Metode presentase penjualan
c. Metode keseimbangan persaingan
d. Metode tujuan dan tugas
6. Mengukur Hasil Komunikasi
Keberhasilan penyampaian komunikasi dapat diukur dengan seberapa besar
penjualan sebuah produk atau penghasilan dari pemanfaatan jasa oleh konsumen.
7. Mengelola Proses Komunikasi Pemasaran Terpadu
Semua informasi harus sudah ada dalam perencanaan pemasaran yang
memberikan suatu kerangka kerja yang meliputi merancang, melaksanakan, dan
mengawasi program komunikasi pemasaran terpadu.
Dalam psikologi komunikasi, dijelaskan mengenai persepsi, efek komunikasi massa,
dan efektifitas komunikasi interpersonal. Persepsi adalah pengalaman tentang suatu hal
atau peristiwa yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
Rakhmat menjelaskan bahwa persepsi ditentukan oleh faktor personal (fungsional)
dan faktor situasional (structural). Faktor lain yang juga berpengaruh adalah perhatian.
Perhatian merupakan proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi
menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Dan apa yang
diperhatikan seseorang ditentukan oleh factor-faktor situasional dan personal. Faktor
situasional terkadang disebut sebagai determinant perhatian yang bersifat eksternal atau
penarik perhatian (attention getter). Faktor-faktor fungsional berasal dari kebutuhan,
pengalaman, masa lalu dan hal-hal lain yang disebut factor-faktor personal. Factor-faktor
yang mempe-ngaruhi persepsi disebut sebagai kerangka rujukan. Kerangka rujukan inilah
yang mempengaruhi bagaimana orang memberi makna pada pesan yang diterimanya
dalam kegiatan komunikasi.
Fiske dan Hartley menunjukkan factor-faktor umum yang mempengaruhi efektifitas
suatu komunikasi, yakni:
1. Saat semakin besar monopoli sumber komunikasi terhadap penerima, semakin
besar pula kemungkinan penerima akan menerima pengaruh atau pesan tersebut.
2. Pengaruh komunikasi yang paling besar adalah pada saat pesan yang
disampaikan sesuai dengan pendapat, kepercayaan dan watak penerima.
3. Komunikasi dapat menyebabkan perubahan yang efektif atas masalah yang tidak
dikenal, dianggap ringan, dan bukan inti, yang tidak terletak pada pusat sistem
nilai penerima itu.
4. Komunikasi akan lebih efektif jika sumber dipercaya memiliki keahlian, status
yang tinggi, obyektif, atau disukai, tetapi yang paling utama adalah sumber
memiliki kekuasaan dan dapat diidentifikasikan.
5. Konteks sosial, kelompok atau kelompok referensi akan menjadi penengah
dalam komunikasi dan mempengaruhi apakah komunikasi akan diterima ataukah
ditolak.
Hal yang perlu diperhatikan adalah komunikasi yang perlu dikembangkan bukan
lagi one way, namun two ways yang memberikan kesempatan kepada konsumen
memberikan tanggapan dan sebaliknya memberikan kita kesempatan sebagai
pemasar menerima tanggapan sehingga kita dapat mengukur efektivitas dari
komunikasi kita.
Komunikasi two-ways ini biasa disebut relationship marketing, dan relationship
marketing hanya dapat dicapai dengan penerapan Integrated Marketing
Communications (IMC).
Indikasi efektif tidaknya IMC yang kita jalankan tentu dengan ditandainya calon
pembeli, membeli produk dan atau jasa layanan kita, dan bukan saja membeli satu
atau satu kali namun beberapa atau berulang kali. Namun tidak serta merta demikian
tentunya, ada proses yang lazim sampai tiba di keputusan dan sikap membeli yakni:
awareness, knowledge, preference, conviction, and purchase behavior.
IMC tidak hanya berhenti di situ namun berlanjut setelah behavior (transactions)
commitment (partial transactions) brand relationships (affiliations) attitudes
(attitudes) network brand and category (network). Effective two-way
communication, tidak saja diperlukan untuk memperoleh tanggapan langsung
terhadap produk dan atau jasa layanan yang kita tawarkan, namun juga dalam rangka
menjalin network dengan konsumen atau yang sudah menjadi pelanggan. Jenis atau
kategori produk dan jasa layanan tentunya berbeda-beda, dari high-end dan
expensive products sampai low-end and relatively cheap products.

D. Proses Komunikasi Pemasaran


Dalam melakukan pembelian konsumen memainkan peran yang berbeda-beda. William
J.Stanton membagi peranan pembeli manjadi 5 (lima) yaitu:
1. Pengambil Inisiatif (Initiator) yaitu yang pertama menyarankan gagasan membeli.
2. Orang yang mempengaruhi (Influencer) yaitu orang yang memberikan informasi dan
pengaruh tentang bagaimana kebutuhan dan keinginan dapat diketahui.
3. Pembeli (Buyer) yaitu mereka yang akan melakukan pembelian yang sebenarnya.
4. Pemakai (User) yaitu pemakai akhir atau konsumen aktual.
5. Penilaian (Evaluator) yaitu orang yang memberikan umpan balik tentang kemampuan
produk yang dipilih dalam memberikan kepuasan.
Oleh karena itu dalam istilah asing sering dibedakan antara Customer dan Consumer.
Customer lebih tepat diartikan sebagai pelanggan, yaitu pihak yang benar-benar membeli
suatu produk (buyer), sedangkan consumer lebih tepat diartikan sebagai konsumen yaitu
pihak yang mengkonsumsi atau menggunakan produk tersebut.
Dalam mengambilan keputusan pembelian akan suatu produk, seorang konsumen
mengalami beberapa tahapan sebelum benar-benar melakukan transaksi pembelian,
bahkan konsumen masih mengalaminya setelah melakukan transaksi. Tahapan-tahapan
tersebut menggambarkan kondisi yang dialami konsumen serta hal-hal yang
dilakukannya.
Keputusan untuk membeli mungkin timbul karena adanya penilaian obyektif atau
karena dorongan emosi. Keputusan untuk bertindak adalah hasil dari serangkaian
aktivitas dan rangsangan mental dan emosional. Proses untuk menganalisa, merasakan
dan memutuskan ini pada dasarnya adalah sifat seorang individu dalam memecahkan
masalah.
Dalam membeli sesuatu seorang konsumen biasanya melalui kelima tahap walaupun
hal ini tidak selalu terjadi dan konsumen bisa melompati beberapa tahap atau urutannya.
Namun kita akan menggunakan model di bawah ini, karena model ini menunjukan proses
pertimbangan selengkapnya yang mana pada saat seorang konsumen melakukan
pembelian.
Menurut Kotler (1999) ada 5 tahap yang dilalui dalam proses membeli, yaitu
pengenalan masalah, mencari informasi, beberapa penilaian alternatif, membuat
keputusan membeli dan perilaku setelah membeli.
1. Pengenalan Kebutuhan atau Masalah (need recognition)
Proses pembelian dimulai dengan pengenalan masalah atau kebutuhan. Konsumen
menyadari suatu perbedaan antara keadaan sebenarnya dan keadaan yang
diinginkannya. Kebutuhan itu dapat digerakan oleh rangsangan dari dalam maupun
dari luar dirinya. Para pemasar perlu mengenal berbagai hal yang dapat menggerakan
kebutuhan atau minat tertentu dalam konsumen. Para pemasar perlu meneliti
konsumen untuk memperoleh jawaban apakah kebutuhan yang dirasakan atau
masalah itu menyebabkan seseorang mencari produk tertentu tadi.
2. Pencarian Informasi (information search)
Setelah mengenali masalah yang dihadapinya konsumen mungkin akan mencari
informasi lebih lanjut dan mungkin pula tidak jika dorongan konsumen kuat, dan
objek yang dapat memuaskan kebutuhan itu tersedia, konsumen akan membeli objek
tersebut. Jika tidak, konsumen itu tinggal mengendap dalam ingatannya. Konsumen
mungkin tidak berusaha memperoleh informasi lebih lanjut atau sangat aktif mencari
informasi sehubungan dengan kebutuhan itu.
3. Penilaian Alternatif
Setelah pencarian informasi konsumen akan menghadapi sejumlah merek yang dapat
dipilih. Pemilihan alternatif ini melalui suatu proses evaluasi alternatif tersebut.
4. Keputusan Membeli (purchase decision)
Tahap-tahap penilaian keputusan menyebabkan konsumen membentuk pilihan
mereka diantara beberapa merek yangtergabung dalam perangkat pilihan. Konsumen
mungkin juga membentuk suatu maksud membeli dengan cenderung membeli merek
yang disukainya. Seorang konsumen yang memutuskan untuk melaksanakan
maksudnya untuk membeli sesuatu akan membuat lima macam sub keputusan
membeli yaitu keputusan tentang merek, kepuasan membeli dari siapa, keputusan
tentang jumlah, keputusan tentang waktu membeli dan keputusan tentang cara
membayar.
5. Perilaku Pasca Pembelian (postpurchase behavior)
Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan
atau tidak kepuasan. Konsumen juga akan melakukan beberapa kegiatan membeli
produk, yang akan menarik bagi para pemasar. Tugas para pemasar belum selesai
setelah produk dibeli oleh konsumen, namun akan terus berlangsung hingga priode
pasca pembelian.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi merupakan proses yang dilakukan oleh manusia setiap hari dalam
melakukan hubungan dengan orang lain. Secara umum dapat dikatakan bahwa tidak ada
kehidupan manusia tanpa komunikasi. Sebagai makhluk sosial manusia pasti
membutuhkan hubungan dengan orang lain. Setiap individu selalu berkeinginan untuk
berkomunikasi dengan orang lain dan sebaliknya individu tersebut juga berkeinginan
menerima informasi dari orang lain.
Komunikasi pemasaran merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha
menyampaikan informasi, mempengaruhi untuk dapat menarik minat konsumen. Jadi
perusahaan dituntut harus dapat mengkomunikasikan produknya agar dapat meyakinkan
konsumennya. Komunikasi pemasaran memberikan pertukaran informasi dua arah antara
pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan pemasaran, dalam hal ini adalah penjual dan
pembeli. Agar komunikasi pemasaran dapat berjalan efektif untuk mencapai tujuannya,
maka komunikasi pemasaran harus dijalankan.
Jenis-jenis komunikasi pemasaran yaitu Periklanan : jenis komunikasi pemasaran
yang sangat kuat dan efektif, Hubungan masyarakat : komunikasi pemasaran dalam hal
ini membantu menyebarkan kesadaran merek dengan cara yang halus, Promosi
penjualan : jenis komunikasi yang sangat terkenal di mana dapat menawarkan diskon,
dan memaksa pelanggan untuk membuat keputusan pembelian instan, Penjualan pribadi :
jenis komunikasi pemasaran langsung dan tatap muka, Media massa : metode komunikasi
pemasaran satu arah tradisional, dimana hanya mengirim pesan pemasaran tanpa
mendapatkan umpan balik, Media sosial adalah bentuk komunikasi pemasaran terbaru
melalui berbagai platform media sosial seperti Facebook, Google, Instagram, dan Twitter.
B. Saran
Dengan disusunnya makalah ini kami mengharapkan pembaca dapat mengetahui dan
memahami Marketing Communication, serta dapat memberikan kritik dan sarannya agar
makalah ini dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya. Semoga dapat membawa manfaat
bagi semua pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Amstrong dan Kotler. 1999. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Ed. 8. Jakarta: Erlangga.


Fiske, John., dan John Hartley. 1990. Reading Television. Inggris : Methuen & Co.Ltd.
Firmansyah, Anang. 2020. Komunikasi Pemasaran. Jawa Timur: Qiara Media. Hal. 362.
Forsdale, 1981. Perspectives on Communication. New York: Random House.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Ed. 12. PT. Indeks,
Jakarta: Erlangga.
Rakhmat, Jalaludin. 1998. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Stanton, William J. 2003. Prinsip Pemasaran (terjemahan). Ed. 7, Jilid. 1. Jakarta:
Erlangga. .

Anda mungkin juga menyukai