Anda di halaman 1dari 11

MARKETING PUBLIC RELATIONS

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Pegantar Public Relation
Dosen Pengampu :

Disusun Oleh:

Kelompok III

Akrelina Yustia Ys (11840321694)


Hatta Bani Zuhri (11840310078)
Syarif Hidayatullah (11840314085)
Rivaldo Deswito(11840312117)
Kamila Alhalimi (11840322518)
Wildan Soleh (11840310875)

JURUSAN KOMUNIKASI
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SUSKA RIAU
1440 H/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kita sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya. Ucapan terimakasih juga kami sampaikan pada semua pihak
yang telah membantu kelancaran, serta memberikan masukan untuk menyusun makalah ini.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pengantar
public relation yang berjudul “Marketing Public Relation”. Dalam menyusun makalah ini kami
menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan kekukarangan maka dari itu kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca serta mampu memenuhi harapan berbagai
pihak.

Pekanbaru, `20 Meil 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..........................................................................................................


Daftar Isi ...................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .........................................................................................
B. Rumusan Masalah ....................................................................................
C. Tujuan Penulisan ......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. ..................................................................................................................
B. ..................................................................................................................
C. ..................................................................................................................
D. ..................................................................................................................
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN .............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. latar Belakang

Perusahaan/organisasi menggunakan metode hubungan masyarakat (public relations) untuk


menyampaikan pesan dan mencipta sikap, citra dan opini yang benar. Hubungan masyarakat
(humas) merupakan salah satu alat promosi / komunikasi yang penting. Selama ini, humas
tidak lebih dari alat promosi / komunikasi yang paling sedikit digunakan, tetapi alat ini
memiliki potensi besar untuk membangun kesadaran dan frekuensi di pasar, untuk
memperkuat kembali posisi produk, dan untuk mempertahankan produk
.
Hubungan masyarakat (humasa) sering disamakan dengan publisitas. Padahal, publisitas itu
hanya merupakan bagian dari hubungan masyarakat. Publisitas merupakan aktivitas
perusahaan yang dirancang untuk memicu perhatian media melalui artikel, editorial dan
berita baru yang diharapkan dapat membatu memelihara kesadaran, cara pandang dan citra
yang dipikirkan masyarakat terhadap perusahaan menjadi tetap positif. Publisitas dapat
digunakan dengan manfaat tunggal, mislanya meluncurkan produk baru atau mengurangi
opini negatif yang terjadi. Publisitas dapat pula digunakan untuk manfaat ganda, misalnya
memperbaiki beberapa aspek dalam aktivitas perusahaan/organisasi.

Memasuki era globalisasi, persaingan di berbagai bidang semakin nyata saja. Keberhasilan
kinerja Public Relations sebagai item penting organisasi/perusahaan yang bertugas
menciptakan dan mempertahankan nilai/image positif organisasi, semakin tinggi. Salah satu
cara yang ditempuh adalah dengan berusaha memarketkan aktivitas public relations dengan
maksimal dan efektif. Oleh karena itu, disini kami akan membahas sedikit tentang
”marketing public relation”.

B.Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan marketing public relation
2)

C.Tujuan Penulisan
1) Mengetahui pengertian dan penjelasan mengenai marketing public relation
BAB II
PEMBAHASAN
A.Sejarah Marketing Public Relation (MPR)

Jerome Mc Carthy adalah orang yang pertama kali memperkenalkan konsep marketing
mix, yang didalamnya berisi tentang Product, price, place, promotion pada akhir tahun 1970-an
dan awal 1980-an di USA. Kemudian Philip kotler juga memasukkan dua P lagi yakni Power,
power disini adalah push strategy ( mendorong), serta PR dalam hal ini sebagai Pull Strategy (
menarik ).
Berawal dari mega marketing tersebut maka lahirlah Marketing Public Relations pada
tahun 1990-an, karena makin banyak perusahaan yang ingin memperluas distribusi product dan
jasa, namun persaingan semakin ketat, baik dalam hal harga maupun dalam hal promosi.
Selain itu perusahaan yang sedang maju dan berkembang menghadapi kenyataan bahwa
kelompok stakeholder yang bukan konsumen berposisi sebagai blocking stakeholder
(penghalang).
Konsep Mega Marketing merupakan penggabungan antara kekuatan humas dan
Marketing Mix. Perkembangan konsep pemasaran strategic ini berkembang lebih lanjut pada
tahun 1980an yang menjabarkan konsep-konsep pemasaran baru yang lebih spesifik
berorientasi pada kepuasan konsumen. Pada saat itulah, muncul gagasan baru untuk
menggunakan PR untuk menunjang keberhasilan pemasaran. PR bertindak memberikan
masukan kepada perusahaan untuk selalu memperhatikan respon konsumen dan
mempertimbangkan masukan dari masyarakat agar menguntungkan kedua belah pihak. Dari
sinilah, muncul konsep marketing Public Relation (MPR).
Perencanaan harus matang dalam menentukan sasaran dan target perusahaan, yakni
dengan penerapan strategi dan taktik promosi untuk penjualan suatu product atau jasa. Public
Relations menjadi efektif menopang fungsi marketing, harus terlebih dahulu dahulu diperjelas
perencanaan marketing. MPR merupakan Public Relations dalam konteks pemasaran, lebih
jauh lagi MPR membantu dan melengkapi dalam pencapaian tujuan pemasaran sebuah product
atau jasa.1

1
Kasali, Rhenald, Manajemen Public Relations, Erlangga, Jakarta, 2000.hlm.5
B. Definisi Marketing PR

Marketing public relations adalah proses merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi


program yang mendorong pembelian dan kepuasan pelanggan melalui komunikasi informasi dan
impresi yang kredibel. Seperti halnya iklan, hubungan masyarakat (public relations) juga
menjadi kiat pemasaran penting. Perusahaan tidak hanya harus berhubungan secara konstruktif
dengan pelanggan, pemasok dan penyalur, namun juga harus berhubungan dengan kumpulan
kepentingan masyarakat besar. Banyak perusahaan kini membentuk Divisi Marketing Public
Relations untuk mempromosikan dan menjaga citra perusahaan atau produknya. Dengan
mengikuti training ini, diharapkan para peserta dapat memahami strategi dan teknik-teknik
menjalankan Marketing Public Relations secara efektif dan terintegrasi guna memperoleh hasil
maksimal.2

Menurut Thomas L. Harris, pencetus pertama konsep Marketing Public Relations dalam
bukunya berjudul The Marketer’s Guide to Public Relations dengan konsepsinya sebagai
berikut : “Marketing Public Relations is the process of planning and evaluating programs,
that encourage purchase and customer through credible communication of information and
impression that identify companies and their products with the needs, concern of customer”.
Marketing Public Relations (MPR) merupakan proses perencanaan dan pengevaluasian
program-program yang merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi
mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan yang menghubungkan
perusahaan dan produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan
para konsumen.

(Ruslan,2002:p.253) Marketing Public Relations sebagai suatu proses perencanaan,


pelakasanaan dan pengevaluasian program-program yang memungkinkan terjadinya
pembelian dan pemuasan konsumen melalui komunikasi yang baik mengenai informasi dari
perusahaan terhadap citra merek terhadap suatu produk tertentu.
(Saka abadi,1994:p.46).

Definisi menurut Philip kotler mengatakan bahwa : ” Marketing Public Relations works
because works it adds value to product through it’s unique ability to lend credibility to
productmessage”.
Marketing Public Relations diciptakan untuk menambah atau memberikan nilai bagi produk
melalui kemampuan yang unik untuk menunjukkan kredibilitas pesan produk (Ruslan, 2002,
p.254).
3

2
Alifahmi, H. 2008. Marketing Communications Orchestra. Examedia Publishing. Bandung.hlm 10
3
Hlm.11
C.Bentuk bentuk Marketing Public Relations

Menurut Rhenald Kasali terdiri dari:

a. Publikasi
Kegiatan komunikasi untuk menjangkau dan mempengaruhi pasarsasaran mencakup laporan
tahunan, brosur, artikel, audio visual, majalah perusahaan.

b. Sponsorship
Kegiatan menarik khalayak sasaran atas produk atau kegiatanperusahaan lainnya dengan
mengatur suatu peristiwa atau partisipasi dalam acara tertentu seperti seminar, konferensi,
olahraga, peringatan hari jadi, pameran.

c. Berita
Kegiatan menemukan dan menciptakan informasi yang mendukung perusahaan maupun produk.

d. Kegiatan layanan publik


Kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan hubungan baik dengan masyarakat
melalui pemberian sumbangan, aksi social.

e. Pidato
Kegiatan memberi ceramah atau mengisi acara pada berbagai jenis kegiatan.

f. Media identitas
Identitas atau cirri khas perusahaan seperti logo, warna, dan slogan.

g. Bentuk kegiatan lain sesuai dengan kebijakan perusahaan seperti tokoh, armada penjualan.4

D.Peran Marketing Public Relations

Peran Marketing Public Relations Proaktif Dalam Publisitas Produk Baru

Peranutama MPR proaktif dalah memperkenalkan produk atau revisi produk pada
suatuarea. MPR proaktif diintegrasikan dengan sarana IMC lainnya untuk menghasilkan
penerangan tambahan tentang produk, kesan yang layak diberitakan, dan kredibilitas. Faktor
kredibilitas sangat menentukan keefektifan MPR proaktif. Periklanan dan penjualan yang
diumumkan produk oleh edit surat kabar atau penyiar televisi lebih dapat dipercaya oleh para
konsumen.
Publisitasa dalah sarana MPR proaktif yang utama, sebagaimana periklanan dan penjualan,
tujuan dari publisitas yang berorientasi pemasarana adalah untuk meningkat kanekuitas.
Perusahaan-perusahaan memperoleh publisitas dengan menggunakan berbagai bentuk
newsrelease, konferensipers, dan jenis-jenis penyebaran informasilainnya. Newsrelease
mengenai produk baru, modifikasi produk-produkl ama, dantopik-topik lain yang layak
diberitakan disampaikan kepada para edit surat kabar, majalah, dan medialainnya. Konferensi

4
Ruslan, Rosady. Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi. Jakarta : PT. Raja Gravindo Persada, 1998.hlm
32
pers mengumumkan berita utama yang penting bagi masyarakat. Foto-foto,rekaman,dan film
berguna untuk menggambarkan perkembangan produk, produk baru, teknik produksi yang
canggih, dan sebagainya. Bentuk –bentuk publisitas tersebut harus dikendalikan dan
memperhatikan perilaku media. Meskipun demikian dengan menyebarkan bahan-bahan
publisitas dalam jumlah besar dan mempersiapkan bahan-bahan yang sesuai dengan kebutuhan
media, suatup erusahaan dapat meningkatkan peluangnya untuk memperoleh publisitas yang
bermanfaat.5
Menurut Shimp (2004 : 254-255) terdapat tiga bentuk publisitas yang sering digunakan dalam
PR yang berorientasi pemasaran yaitu product release, executiv estate mentrelease, dan featu
rearticles.
1) Product Release
Product release (rilisproduk) adalah mengumumkan produk-produk baru, memberikan informasi
yang relevan mengenaifitur dan manfaat produk, serta memberitahukan pendengar/ pembaca/
pemirsa bagaimana informasi tambahan dapat diperoleh. Suatu rilis produk biasanya disiarkan
pada jaringan televisi atau dipublikasikan dalam majalah bisnis seperti Forbest Indonesia, SWA,
Fortune dsb.
2) Executive Statement Release
Executive statement releasea dalah newsrelease mengenai CEO dan paraeksekutif perusahaan
lainnya. Excutive statment release biasanya di publikasikan di bagian berita.Pengaturan ini
memiliki tingkat kredibilitas yang signifikan. Berita yang di publikasikan harus berita yang
relevan dengan perusahaan seperti:
a) Pernyataan mengenai perkembangan dan trenindustri
b) Ramalan penjualan dimasa depan
c) Pandanga nmengenai perekonomian
d) Komentar perkembangan R&D atau temuan riset pasar
e) Pemberitahuan tentang program pemasaran baru yang diluncurkan oleh perusahaan
f) Pandangan mengenai persaingan antar negara atau perkembangan global
g) Komentar tentang isu-isu lingkungan
Rilis produk biasanya dipublikasikan dibagian bisnis atau produk dari suatu publikasi, sementara
rilis pernyataan eksekutif dipublikasikan dibagian berita (newssection). Pengaturan ini memiliki
tingkat kredibilitas yang signifikan. Setiap rilis produk dapat diubah menjadi rilis pernyataan
eksekutif dengan mengubah cara penulisannya.6
3) Feature Article
Feature article merupakan penjelasan rinci mengenai produk atau program lain yang layak
diberitakan, yang telah ditulis oleh perusahaan PR untuk segera dipublikasikan atau ditayangkan
dengan cara dicetak atau disiarkan atau di distribusikan melalui media online. Hal ini merupakan
materi yang murah juga dapat menjangkau para pelanggan potensial atau calon investor.
Contoh saat ini mengenai bentuk publisitas melalui product release yaitu saat ini banyak
ditemukan product releas yang bersifat audiovisual. Misalnya, minuman air perasa “Mizone”
yang di iklankan melalui televisi. Produk tersebut membuat konsep creative dan menarik
berbentuk audiovisual untuk mempersuasi masyarakat. Publisitas seperti ini dianggap mampu
meningkatkan minat beli masyarakat. Executive-statemen treleased apat dilakukan misalnya
dengan rapat pemegang saham. Rapat tersebut bertujuan tidak hanya untuk membahas kondisi
perusahaan maupun keuntungan dari perusahaan tersebut, namun juga bisa untuk melakukan

5
Sulaksana, U. 2003. Integrated Marketing Communications. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.hlm 18
6
Hlm.19
publikasi mengenai program dan perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan terhadapb barang
maupun jasa yang dijual.
Pulau Bali yang menjadi tuan rumah APEC dan Miss World 2013 dipublisikan dengan
mengambil sisi pemandangan yang exotic dan indah sehingga Bali sering dikunjungi banyak
wisatawan dari mancanegara bahkan pulau Bali sudah terkenal ke seluruh dunia. Keindahan Bali
dan Indonesia dapat dibuat menjadi sebuah artikel feature dan dipublikasikan melalui media
yang tepat seperti media online. Hal ini membuat semua orang dapat dengan mudah dan murah.
7

Peran Marketing Public Relations Reaktif dalam Menangani Publisitas Negatif

Perkembangan pasar yang tidak di antisipasi dapa tmembua tsuatu perusahaan sangat
memerlukan PR pemasaran yang reaktif. Marketing public relations dibutuhkan oleh setiap
perusahaan baik saat mengalami publisitas negative pada saat kapan saja. Publisitas negative
adalah sesuatu yang harus di hadapi bukan di hindari. Jika dilakukan secara efektif, maka MPR
reakif dapat menyelamatkan suatu merek suatu perusahaan. Marketing public relations reaktif
harus mampu melakukan tindakan dan merespons perilaku dari luar yang biasanya berkaitan
dengan perubahan – perubahan yang mempunyai konsekuensi negatif bagi perusahaan secara
cepat dan tepat sehingga kerugian penjualan yang tak terhindarkan dapat dikurangi. Marketing
public relations reaktif berupaya untuk memperbaiki reputasi perusahaan, mencegah erosi pasar,
dan merebut kembali penjualan yang hilang. Seperti dalam contoh kasus Mobil Nissan Juke
tahun 2012 silam yang mengalami kebarakan saat mobil tersebut kecelakaan dan menabrak
tiang papan reklame yang dikendarai oleh Olivia Dewi beserta temannya.
Dari contoh pemberitaan di atas merupakan salah satu bukti kekuatan media massa (cetak dan
elektonik) yang bisa menentukan citra perusahaan dimasa yang akan datang. Lewat media
maa\ssa ini lah citra perusahaan dapat terbentuk dengan baik dan keuntunga sebuah perusahaaan
bisa di tentukan. Nurdin (2008:6) “publistas di media untuk membangun merek sangatlah
penting.” Terlihat dari kasus diatas bagaimana media massa memberitakan dan mengulas kasus
tersebut sampai akhirnya di beritakan bahwa kasus di atas akibat human eror sehingga produk
nissan juke sendiri tetap berada pada pencitraaan yang baik8

7
Hlm.20
8
Hlm.22
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Marketing Public Relations adalah proses perencanaan dan pengevaluasian program-program


yang mendorong pembelian dan kepuasan pelanggan melalui komunikasi berisi informasi
yang dapat dipercaya dan kesan yang menggambarkan perusahaan dan produk-produknya
sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Public Relations pada prinsipnya adalah merupakan
suatu kegiatan yang terencana dan suatu usaha yang terus menerus untuk dapat memantapkan
dan mengembangkan itikad baik (goodwill) dan pengertian yang timbal balik (mutual
understanding) antara suatu organisasi dengan masyarakat.
Adapun tujuan marketing public relations adalah meyakinkan konsumen akan merek suatu
produk yang sedang dipasarkan dan membina hubungan baik dengan konsumen melalui
program komunikasi pemasaran. Dalam pelaksanaannya terdapat tiga strategi penting, yakni;
Pull strategy, public relations memiliki dan harus mengembangkan kekuatan untuk menarik
perhatian publik. Push strategy, public relations memiliki kekuatan untuk mendorong
berhasilnya pemasaran. Pass strategy, public relations memiliki kekuatan untuk
mempengaruhi dan menciptakan opini publik yang menguntungkan.
DAFTAR PUSTAKA

1). Kasali, Rhenald, Manajemen Public Relations, Erlangga, Jakarta, 2000.hlm.5


2). Alifahmi, H. 2008. Marketing Communications Orchestra. Examedia Publishing.
Bandung.hlm 10
3). Ruslan, Rosady. Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi. Jakarta : PT. Raja Gravindo Persada,
1998.hlm 32
4) Sulaksana, U. 2003. Integrated Marketing Communications. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta.hlm 18

Anda mungkin juga menyukai