DISUSUN OLEH:
ALFARUQ JIBRAN MAULANA
2211123041
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Alloh SWT atas berkat rahmat dan
karunia yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
makalah ini dengan judul “ Komunikasi Pemasaran “, dalam rangka memenuhi
salah satu syarat tugas Mata Kuliah Dasar Dasar Komunikasi.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan yang dimiliki oleh penulis, untuk itu,masukan yang bersifat
membangun akan sangat membantu penyusun untuk semakin membebenih
kekuragannya.
Akhir kata, semoga makalah ini berguna bagi semua pihak yang
memerlukannya sebagai suatu referensi dan semoga Alloh SWT selalu memberikan
rahmatnya kepada kita semua. Amin Ya Robbal Alamin.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ i
DAFTAR ISI ................................................................................................................................... ii
BAB I............................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
B. Identifikasi masalah ............................................................................................................. 2
C. Maksud dan Tujuan Penulisan .............................................................................................. 2
BAB II........................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 3
2.1 Pengertian Komunikasi Pemasaran .............................................................................. 3
2.1.1 Unsur-unsur Proses komunikasi Pemasaran................................................................. 4
2.1.2 Tujuan Komunikasi Pemasaran ........................................................................................ 6
2.1.3 Sasaran Komunikasi Pemasaran ....................................................................................... 9
2.1.4 Komponen Pesan .......................................................................................................... 10
2.1.5 Media Komunikasi ......................................................................................................... 11
2.1.6 Bauran Promosi ............................................................................................................. 11
2.1.7 Evaluasi Pengendalian Kegeiatan Promosi...................................................................... 13
2.1.8 Saluran Komunikasi Pemasaran ..................................................................................... 14
BAB III........................................................................................................................................ 15
PENUTUP ................................................................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 15
BAB IV ....................................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
membeli suatu produk, dan terus membeli di masa mendatang, sehingga
komunikasi pemasaran memainkan peran penting dalam bisnis sangat penting.
B. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat
diidentifikasikan pokok-pokok permasalahannya, yaitu sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari komunikasi ?
2. Apa pengertian dari komunikasi pemasaran ?
3. Bagaimana perencanaan komunikasi pemasaran ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Komunikasi adalah proses sosial yang terjadi antara setidaknya dua orang, di
mana yang satu mengirimkan sejumlah simbol tertentu kepada yang lain (Kennedy
dan Soemanagara, 2006: 4). Sedangkan menurut konsep Kotler (2004:5),
pemasaran adalah proses memuaskan konsumen untuk mendapatkan keuntungan.
Dari dua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa konsep komunikasi pemasaran
adalah kegiatan komunikasi yang dirancang untuk menyampaikan informasi
kepada konsumen dan pelanggan melalui berbagai media dan berbagai saluran, dan
berharap mengalami tiga tahap perubahan, yaitu: Perubahan pengetahuan sikap ,
perubahan ekspektasi tindakan.
Menurut Fandy Tjiptono (2002; 219), komunikasi pemasaran adalah kegiatan
pemasaran yang berusaha menyebarluaskan informasi, mempengaruhi atau
membujuk, dan kemudian mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan
produknya untuk menerima, membeli dan setia kepada mereka. Produk yang
ditawarkan perusahaan.
Dari pengertian di atas, hakekat komunikasi adalah menciptakan informasi bagi
komunikator untuk disampaikan dan diterima oleh penerima.
Komunikasi pemasaran adalah kegiatan pemasaran yang dirancang untuk
menyebarluaskan informasi, pengetahuan, dan/atau mengingat target pasar
perusahaan atau produk sehingga mereka akan menerima, membeli, dan setia pada
apa yang ditawarkan produsen.
Pada kenyataannya tidak semua konsumen mengetahui bagaimana cara untuk
memenuhi kebutuhannya atau tidak menyadari adanya produk yang mampu
memenuhi kebutuhannya. Konsumen mungkin akan aktif mencari informasi
tersebut. Pada sisi lain produsen menyadari situasi tersebut sehingga berusaha
mengirim dan menyebarkan informasi tentang produk (adanya produk baru,
manfaat dan kegunaan produk, harga, dimana dan kapan dapat dibeli, dsb) kepada
mereka.
3
Meskipun telah mengetahui informasi (well informed) belum tentu konsumen
akan memilih dan membeli kembali produk perusahaan karena belum bersedia
membeli sekarang, adanya produk lain yang sejenis,adanya barang pengganti,
merasa harga terlalu mahal, kurang dapat memenuhi kebutuhan, dsb.). Produk perlu
berbujuk dan mengingatkan selalu mereka akan membeli maupun memilih kembali
produk perusahaan. Untuk semua itu produsen mesti melakukan kegiatan promosi
dengan cara berkomunikasi dengan konsumen. Karena kegiatan promosi pada
dasarnya adalah proses komunikasi antara produsen dengan konsumen, maka
pemahaman komunikasi bagi produsen sangat diperlukan.
Menurut Fandi Tjiptono (2008;219). Ada tiga unsur pokok model struktur
proses komunikasi pemasaran:
1. Pelaku Pemasaran
Terdiri atas pengirim (sender) atau komunikator yang menyampaikan
pesan dan penerima (receiver) atau komunikan pesan. Dalam kontek ini
dimana komunikatornya pelanggan sedangkan komunikannya adalah calon
pelanggan atau konsumen.
2. Material Komunikasi
Ada beberapa material komunikasi pemasaran yang penting , yaitu: a.
Gagasan, yaitu materi pokok yang hendak disampaikan pengirim. b. Pesan,
yaitu himpunan berbagai symbol (oral, verbal, atau non verbal) dari suatu
gagasan. c. Media, yaitu pembawa (transporter) pesan komunikasi. Pilihan
media komunikasi bias bersifat personal maupun non personal. d. Response,
yaitu reaksi pemahaman atas pesan yang diterima oleh penerima. e. Feed-
back, yaitu pesan balik dari sebagian atau keseluruhan respon yang dikirim
kembali oleh penerima. f. Gangguan (noise), yaitu segala sesuatu yang
dapat menghambat kelancaran proses komunikasi.
3. Proses Komunikasi
Proses penyampaian pesan (dari pengirim kepada penerima) memerlukan
dua penerima yaitu : a. Encoding adalah proses merancang atau mengubah
gagasan secara simbolik menjadi suatu pesan untuk disampaikan kepada
4
penerima. b. Decoding adalah proses penguraian atau mengartikan symbol
sehingga pesan yang di terima dapat di pahami.
Menurut Sutisna (2001:264) dari berbagai aliran pemikiran terdapat suatu
kesepakatan bahwa “konsep inti dari pemasaran adalah pertukaran”. Suatu hal
yang mendasari bahwa konsep inti dari pemasaran adalah pertukaran yaitu
bahwa seluruh aktivitas yang dilakukan oleh suatu individu dengan individu
yang lainnya merupakan pertukaran dengan alasan untuk memenuhi
kebutuhan. Kotler (2000:14) mengajukan 5 kondisi pertukaran dapat terjadi,
yaitu:
a. Terdapat sedikitnya dua pihak.
b. Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang mungkin berharga bagi pihak
lain.
c. Mampu berkomunikasi dan melakukan penyerahan.
d. Masing-masing pihak bebas menerima atau menolak tawaran pertukaran.
e. Masing-masing pihak yakin bahwa berunding dengan pihak lain adalah
layak dan bermanfaat.
Dari pendapat diatas, dapat diketahui bahwa pertukaran terjadi dari adanya
proses komunikasi baik langsung maupun tidak langsung. Dengan demikian
dapat diartikan bahwa komunikasi memegang peran yang penting dalam proses
pertukaran dan hal tersebut akan menunjang keberhasilan pemasaran. Menurut
Sutisna (2001:266) beberapa peran komunikasi dalam proses pertukaran, yaitu:
1. Mendukung transaksi dengan menginformasikan.
2. Membujuk.
3. Mengingatkan dan membedakan produk
4. Menawarkan sarana pertukaran itu sendiri.
Keberhasilan komunikasi pemasaran dipengaruhi oleh banyak variabel seperti
kemampuan pemasar melakukan decoding tujuan komunikasi menjadi pesan yang
menarik dan efektif bagi konsumen. Pesan yang bersumber dari pihak yang kredibel
biasanya lebih mudah mempengaruhi penerima pesan. Informasi yang diterima dari
orang tua, teman dekat dan keluarga biasanya lebih bisa dipercaya dibandingkan
dengan informasi yang diperoleh dari pihak lain. Oleh karena itu, kredibilitas
5
sumber seharusnya menjadi perhatian pemasar dalam merancang pesan agar pesan
lebih dapat diterima oleh konsumen.
Tujuan komunikasi pemasaran meliputi tiga hal yang utama, yaitu untuk
menyebarkan informasi (komunikasi informatif), mempengaruhi untuk melakukan
pembelian atau menarik konsumen (komunikasi persuasif), dan mengingatkan
khalayak untuk melakukan pembelian ulang (komunikasi mengingatkan kembali).
Kennedy dan Soemanagara (2006: 63) mengatakan komunikasi pemasaran
bertujuan untuk mencapai tiga tahap perubahan yang ditujukan kepada konsumen,
yaitu:
1) Tahap Perubahan Pengetahuan
Perubahan pengetahuan menunjukkan bahwa konsumen mengetahui adanya
keberadaan sebuah produk, untuk apa produk itu diciptakan, dan ditujukan
kepada siapa produk tersebut, dengan demikian pesan yang disampaikan
tidak lebih menunjukkan informasi penting dari produk.
2) Tahap Perubahan Sikap
Sikap (attitude) menggambarkan penilaian, perasaan, dan kecenderungan
yang relatif konsisten dari seseorang atas sebuah objek atau gagasan.
Adapun tahap perubahan sikap yang dimaksud berkaitan dengan pengaruh
komunikasi pemasaran terhadap penilaian konsumen atas suatu
produk.Dalam faktor sikap terdapat tiga komponen, yaitu (1) cognitive
6
component (kepercayaan terhadap merek): kepercayaan konsumen dan
pengetahuan tentang obyek, (2) affective component: emosional yang
merefleksikan perasaan seseorang terhadap suatu obyek (evaluasi merek),
apakah obyek tersebut diinginkan atau disukai, (3) behavioral component
(maksud untuk membeli): merefleksikan kecenderungan dan perilaku aktual
terhadap suatu obyek, yang mana komponen ini menunjukkan
kecenderungan melakukan suatu tindakan.Tahap perubahan sikap dapat
digambarkan sebagaimana berikut.
Komponen Kognitif
Kepercayaan terhadap
merek
Komponen Afektif
Evaluasi merek
Komponen Konatif
Maksud untuk membeli
Perubahan sikap ini ditentukan oleh tiga unsur yang disebut sebagai
tricomponent attitude changes yang menunjukkan bahwa tahapan
perubahan sikap ditentukan oleh tiga komponen yaitu Cognition
(pengetahuan), Affection (perasaan), dan Conation (perilaku). Jika ketiga
komponen ini menunjukkan adanya kecenderungan terhadap sebuah
perubahan (kognitif, affektif, dan konatif) maka memungkinkan sekali
akan terjadi sebuah perubahan sikap.
3) Tahap Perubahan Perilaku
Perubahan Perilaku ditujukan agar konsumen tidak beralih kepada produk
lain, dan terbiasa untuk menggunakannya.
7
Secara umum ada tiga tingkatan dasar untuk hirarki efek dalam praktik
komunikasi pemasaran (Prisgunanto, 2006: 69). Hal ini dapat dianggap sebagai
tahapan dan posisi di mana pelanggan atau khalayak merespon dan memahami
suatu produk dari hasil interaksi mereka lewat komunikasi pemasaran. Tahapan
tersebut terbagi dalam beberapa tingkatan berikut:
1) Tahap knowings (mengetahui / kenal)
2) Tahap feelings (merasakan / hasrat)
3) Tahap actions (tindakan terpengaruh)
Guna keperluan persamaan dalam pengukuran efek komunikasi pemasaran,
digunakan standarisasi tingkat efek-efek model dari keterlibatan respon pelanggan
dari komunikasi pemasaran. Ada banyak versi yang ditawarkan para ahli
komunikasi pemasaran dalam mengetahui tingkat pemahaman dan pengetahuan
pelanggan dalam konsep tingkatan efek (Hierarchy of effects concept). Namun
yang dipilih untuk digunakan dalam penelitian ini adalah konsep AIDDA; Attention
(mendapatkan perhatian), Interest (mempertahankan minat), Desire (menimbulkan
keinginan), Decision (membuat keputusan) Action (memperoleh perlakuan).
Adapun keterkaitan antara tujuan komunikasi dan respon khalayak berkaitan
dengan tahap-tahap dalam proses penerimaan pesan dapat dilihat pada gambar
berikut:
Gambar 2.2.2 Tujuan Komunikasi, Respon Khalayak, dan Proses Pembelian
Tujuan Komunikasi Respon Khalayak Proses Pembelian
Komunikasi pemasaran dalam konteks ini juga harus lebih diartikan sebagai
kemampuan manusia dalam menyatukan pemikiran antara komunikator dengan
8
komunikan atau orang yang ditujukan dalam menerima pesan. Hasil akhir dari
komunikasi adalah adanya perubahan sikap lawan bicara atau komunikasi yang
diartikan sebagai sikap menerima komunikan akan pesan yang dibawa oleh
komunikator dalam pertukaran dimaksud. Diharapkan, komunikan akan menerima
pesan, terpengaruh, bahkan mengikuti apa yang diajukan oleh si komunikator yakni
membeli atau mendapatkan barang tersebut dalam keperluan memuaskan
keingintahuan dan rasa penasaran mereka.
PERANAN :
Pribadi
Initiator
Influencer
SASARAN Organisasi Decider
Purchaser
User
Umum
9
2.1.4 Komponen Pesan
10
PESAN
Pemilihan media promosi atau media komunikasi dapat bersifat personal atau
non-personal. Media personal dapat dipilih dari tenaga pengajur (misalnnya
konsultan), tenaga ahli professi, atau masyarakat umum. Media non-personal dapat
berupa media massal (radio, tv, koran), kondisi lingkungan (ruangan, gedung),
ataupun peristiwa tertentu (hari-hari besar atau spesial).
MEDIA
11
(impersonal), dan dapat menyampaikan gagasan secara meyakinkan dan
dapat menimbulkan efek yang dramatif (eksprektif).
2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan sangat komunikatif karena dapat menciptakan respon
audien terhadap perusahaan. Insentif yang berupa hadiah , kupon undian,
potongan harga, dan lain-lain, dapat mengundang pembeli langsung datang.
3. Relasi Publik (Public Relations)
Karena informasi banyak bersifat berita dari lembaga formal (tv, radio, dsb)
atau dari orang yang dikenal sehingga lebih dipercaya daripada iklan. Akan
tetapi karena sumber informasi bukan dari internal perusahaan maka sulit
dikendalikan agar sesuai dengan tujuan perusahaan. Selain itu relasi publik
mampu menciptakan suasana yang dramatif.
4. Penjualan Personal (Persolnal Selling)
Promosi ini bersifat personal sehingga respontif terhadap prilaku audien.
Penjualan personal mampu membina relasi antara perusahaan dengan
konsumen.
5. Identitas Produksi (Product Identity)
Atribut produk mampu menciptakan simbol-simbol yang diharapkan
konsumen. Karena keunggulannya terhadap pesaing, produk mempunyai
daya tarik tersendirisehingga dapat menentukan posisi produk terhadap
pesaing-pesainnya.
BAURAN PROMOSI
12
Berdasarkan karakter personalitas maupun cara pembiayaanya, cara-cara
promosi dapat dibedakan sebagai berikut :
Personal Penjualan personal Publisitas
(ssales, rep, detailer) (umum, relasi, ahli)
Promosi penjualan
(demo, shoe, dsb)
Relasi Publik
Bukan Periklanan Publisitas
Personal (radio, tv, iklan, dsb) (berita, tv, koran)
Promosi Penjualan
(kupon, hadiah, dsb)
Rancangan Produk
(atribut, bungkus)
Biaya Perusahaan Bukan Biaya
Perusahaan
Gambar 2.2.6 b. Klasifikasi Promotional Mix
Dalam penentuan bauran promosi ada beberapa hal yang mesti dipertimbangkan,
diantaranya sebagai berikut :
1. Karakteristik masing-masing alat promosi
2. Sumber daya yang dimiliki perusahaan
3. Tujuan promosi
4. Strategi promosi
5. Karakteristik barang
6. Karakteristik pasar sasaran
7. Tahap siklus kehidupan barang
13
2.1.8 Saluran Komunikasi Pemasaran
Menurut Kotler (2004:614) saluran komunikasi terdiri atas dua jenis, yaitu:
1. Saluran Komunikasi Personal
Saluran komunikasi personal mencakup dua orang atau lebih yang berkomunikasi
secara langsung satu sama lain. Mereka dapat berkomunikasi dengan cara tatap
muka, satu orang dengan banyak (audiens), melalui telepon, atau melalui surat.
Saluran komunikasi personal memperoleh efektivitasnya melalui peluang untuk
mengindividualkan penyajian dan umpan baliknya.
Saluran komunikasi personal dapat berupa :
-Advocate channels, seperti tenaga penjualan dalam sebuah perusahaan
-Expert channels, seperti para ahli dalam bidang-bidang tertentu
-Social channels, seperti tetangga, anggota keluarga, teman, dan rekan sejawat
Banyak pihak-pihak yang semakin menyadari pengaruh kuat dari “faktor
ucapan” atau “perkataan dari mulut ke mulut (word-of-mouth communication)”,
termasuk pihak perusahaan, mereka mendapatkan informasi yang dapat
menciptakan dan mendorong bisnis baru mereka. Informasi yang mereka dapatkan
berasal dari saluran pakar dan sosial.
2. Saluran Komunikasi Nonpersonal
Saluran komunikasi nonpersonal menyampaikan pesan tanpa melakukan kontak
atau interaksi pribadi. Tetapi dilakukan melalui media, atmosfer, dan acara.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
15
pengganti, merasa harga terlalu mahal, kurang dapat memenuhi kebutuhan, dsb.
Produk perlu berbujuk dan mengingatkan selalu mereka akan membeli maupun
memilih kembali produk perusahaan. Untuk semua itu produsen mesti melakukan
kegiatan promosi dengan cara berkomunikasi dengan konsumen. Karena kegiatan
promosi pada dasarnya adalah proses komunikasi antara produsen dengan
konsumen, maka pemahaman komunikasi bagi produsen sangat diperlukan.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Sumber lain:
HTTPS://WWW.ACADEMIA.EDU/27948117/KOMUNIKASI_PEMASARAN
16