Anda di halaman 1dari 47

MENGELOLA KOMUNIKASI MASSA: IKLAN, PROMOSI

PENJUALAN, ACARA DAN PENGALAMAN, SERTA


HUBUNGAN MASYARAKAT
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah “Manajemen Pemasaran”

Dosen Pengampu:
Nurma Fitrianna, M.SM.

Disusun Oleh :
Kelas ES.F Kelompok 5
1. Bagus Setiyo Budi (401200165)
2. Dea Astiana Putri (401200172)
3. Diah Ayu Rahmawati (401200179)
4. Zidnaa Luthfa Hudaaka (401200318)

JURUSAN EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang mana
atas limpahan kesehatan dan kesempatan serta karunia-Nya, kami dapat
menyelesaikan makalah “Mengelola Komunikasi Massa : Iklan, Promosi
Penjualan, Acara dan Pengalaman, serta Hubungan Masyarakat”. Makalah
ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran sebagai
bahan pembelajaran dan pemahaman materi.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Nurma Fitrianna, M.SM.
selaku dosen mata kuliah Manajemen Pemasaran atas bimbingan, saran, kritik dan
motivasi yang diberikan, serta pihak yang telah mendukung dan membantu kami
dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini membahas mengenai bagaimana perusahaan harus mengelola
komunikasi massa untuk dapat mengoptimalkan manajemen Pemasarannya. Kami
sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan serta menjadi
bahan pembelajaran bagi pembaca. Kemudian apabila terjadi kesalahan maupun
kekurangan pada penyusunan makalah ini, penyusun memohon maaf karena hal
tersebut merupakan salah satu bentuk khilaf manusia. Kritikan dan masukan sangat
kami harapkan untuk menjadi awal perubahan menuju yang lebih baik untuk
makalah ini, Aamin.

Ponorogo, 1 November 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan .................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3
A. Mengembangkan dan Mengelola Program Iklan ................................... 3
B. Memutuskan Media dan Mengukur Efektivitas ..................................... 7
C. Promosi Penjualan................................................................................ 11
D. Acara dan Pengalaman ......................................................................... 14
E. Hubungan Masyarakat ......................................................................... 17
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 22
A. Kesimpulan ......................................................................................... 22
B. Saran .................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 24
LITERATUR REVIEW ................................................................................... 25

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi yang pesat memberi dampak besar terhadap
perkembangan media komunikasi.1 Hal ini tentunya juga berdampak
terhadap mode pemasaran yang ada, era globalisasi yang serba digital
seperti sekarang ini tentunya menjadi tantangan bagi manajer agar dapat
memasarkan produknya kepada konsumen.
Komunikasi massa secara luas ialah kegiatan yang dilakukan antara
satu orang atau lebih untuk menyampaikan pesan melalui media massa
cetak, elektronik ataupun digital dengan mengharapkan adanya timbal
balik. Media massa menjadi ciri primer pembeda antara komunikasi massa
dengan komunikasi lainnya. Media massa merupakan wadah untuk
melakukan aktivitas komunikasi pemasaran. Berbagai media seperti media
cetak dan media elektronik banyak digunakan sebagai media komunikasi
pemasaran suatu merek.
Komunikasi massa bersifat lebih kompleks, dan bersifat satu arah,
sehingga dapat dipastikan dalam komunikasi massa ini akan mengalami
berbagai hambatan dari berbagai sisi. Informasi yang disampaikan dengan
komunikasi massa akan dengan cepat menyebar kepada masyarakat umum
karena media komunikasinya yang sangat mudah ditemukan serta
digunakan. Komunikasi massa atau media massa memiliki peran yang
penting pada perkembangan kehidupan masyarakat tergantung pada
bagaimana situasi dan kondisi suatu masyarakat tersebut.2

1
Vira Vanesa, Teori Komunikasi Massa Dan Perubahan Masyarakat (Malang: Cita Intrans
Selaras, n.d.).
2
Winda Kustiawan dan Dkk, “Komunikasi Massa,” Journal Analytica Islamica 11, no. 1
(2022): 3.

1
B. Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun untuk memenuhi beberapa tujuan, diantaranya:
1. Untuk mengetahui mengembangkan dan mengelola program iklan.
2. Untuk memahami memutuskan media apa yang akan digunakan dan
mengukur efektivitas.
3. Untuk mengetahui dan memahami meningkatkan promosi penjualan.
4. Untul mengetahui dan memahami acara dan pengalaman dalam
komunikasi massa.
5. Untuk mengetahui dan memahami hubungan masyarakat dalam
komunikasi massa.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mengembangkan dan Mengelola Program Iklan
Iklan adalah segala sesuatu bentuk presentasi non-pribadi dan
promosi gagasan, barang atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar,
atau juga dapat diartikan dengan iklan dibuat untuk mengarahkan manusia
untuk bertindak sesuai dengan tujuan iklan, yaitu membeli produk yang
diiklankan.3 Dalam membuat iklan diperlukan kreatifitas agar dapat
memancing emosi yang bekerja melalui enam tipe rangsangan yang terdapat
dalam iklan sesuai dengan media yang digunakan. Adapun enam
rangsangan tersebut, diantaranya: 1) Voice, atau suara pembicara untuk
memperjelas maksud pesan dari iklan. 2) Words, kata-kata yang
disampaikan oleh pembicara dalam iklan. 3) Music, lagu atau irama
pengiring iklan. 4) Pictures, visualisasi iklan. 5) Colour, visualisasi warna
pada iklan. 6) Movement, pergerakan yang ada dalam iklan.4

1. Menentukan Tujuan Iklan


Tujuan iklan/sasaran iklan (advertising goals) adalah target
pencapaian pemirsa dengan jangka waktu tertentu. Dalam hal ini, tujuan
iklan dapat dikategorikan sesuai dengan tujuannya, diantaranya:
a. Iklan informative, bertujuan memberikan informasi mengenai
produk.
b. Iklan persuasive, bertujuan untuk menciptakan emosi untuk
menciptakan keputusan pembelian.
c. Iklan pengingat, bertujuan untuk menstimuluskan pembeliang
berulang.

3
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi Ke-13 Jilid 2 (Jakarta:
Erlangga, 2009), 209-210.
4
Eddy Prasetyo, “Pengaruh Iklan, Promosi Penjualan Dan Penjualan Perorangan Terhadap
Niat Beli Di CV. Lancar Makmur Motor Surakarta,” Jurnal Agora Vol. 1, N o. 3 (2013).

3
d. Iklan penguat, bertujuan untuk meyakinkan konsumen bahwa
tindakannya membeli adalah benar.5
2. Memutuskan Anggaran Iklan
Pembuatan iklan biasanya membutuhkan anggaran yang tidak
sedikit, tergantung dengan kebutuhan yang diperlukan dan pangsa
pasarnya. Maka dari itu penting bagi manajer untuk merencanakan
anggaran untuk pembuatan iklan tersebut. Ada beberapa faktor yang
dapat memengaruhi keputusan anggaran, diantaranya:
a. Tahap dalam siklus produk, biasanya produk baru akan
mendapatkan anggaran iklan yang lebih besar dibanding produk
lama.
b. Pangsa pasar dan basis konsumen, semakin tinggi pangsa pasar,
maka anggaran yang diperlukan relatif rendah. Hal ini berbeda
apabila sebuah perusahaan ingin menciptakan pangsa pasar,
dimana anggaran yang dibutuhkan relatif besar.
c. Frekuensi iklan, yaitu repetisi ataupun volume penayangan iklan.
d. Kemampuan penggantian/subtitusi produk, biasanya untuk
produk-produk yang kurang terdeferiansi dan cenderung
membutuhkan anggaran yang cukup besar.
3. Mengembangkan Kampanye Iklan
Beberapa hal menjadi sangat penting dalam pembuatan iklan.
Ada beberapa aspek yang harus dikaji lebih mendalam agar tujuan iklan
dapat tersampaikan dan dicapai dengan optimal. Adapun aspek-aspek
yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kampanye iklan adalah
sebagai berikut:
a. Pembentukan dan evaluasi pesan
Pengiklanan selalu mencari “ide hebat” yang
menghubungkan merek dengan konsumen secara rasional dan
emosional, membedakan merek dari pesaing dengan tajam, serta

5
Kotler dan Keller,Op. Cit., 203.

4
cukup luas dan fleksibel untuk diterjemahkan ke dalam berbagai
media, pasar dan periode waktu. Iklan yang baik biasanya
memfokuskan diri pada satu atau dua proposisi penjualan inti.
Sedangkan terkait dengan tema, tema iklan dapat dibuat sebanyak
mungkin, karena akan meningkatkan probabilitas menemukan tema
yang bagus.6
b. Pengembangan kreatif dan pelaksanaan
1) Iklan televisi
Televisi biasa dikenal sebagai media iklan paling kuat
dan menjangkau spektrum konsumen yang luas. Iklan TV
mempunyai dua kekuatan yaitu, pertama iklan TV bisa menjadi
sarana efektif untuk mendemonstrasikan atribut produk dengan
jelas dan secara persuasif menjelaskan manfaat bagi
konsumen. Kedua iklan TV bisa menggambarkan pengguna
dan pencitraan penggunaan, kepribadian merek dan hal tak
berwujud lainnya secara dramatis.
Namun, karena sifat iklan yang singkat dan seringnya
ditemukan elemen kreatif yang mengganggu di dalamnya,
pesan yang berhubungan dengan produk dan merek itu sendiri
dapat terlewatkan.7
2) Iklan media cetak
Media cetak menawarkan kelengkapan yang
berlawanan dengan media siaran. Karena pembaca dapat
menggunakan media cetak selama apapun yang mereka
butuhkan, majalah dan surat kabar dapat memberikan
informasi produk yang rinci dan mengkomunikasikan
pencitraan dengan pengguna dan kegunaan dengan efektif.
Namun sisi lain, sifat statis visual dalam media cetak membuat

6
Ibid., 203-204.
7
Ibid., 204-205.

5
presentasi atau demonstrasi dinamis menjadi sulit dan media
cetak cukup pasif.
Meskipun surat kabar terbit tepat waktu dan mudah
diserap, majalah lebih efektif untuk membangun pencitaan
pengguna dan kekunaan. Elemen format seperti ukuran iklan,
warna, dan ilustrasi juga mempengaruhi dampak iklan media
cetak. Iklan yang lebih besar mendapat lebih banyak perhatian,
meskipun selalu sebanding dengan perbedaan biayanya.
3) Iklan radio
Kelebihan utama radio adalah fleksibilitas, yang
dimaksud dengan fleksibilitas adalah sasaran stasiun radio
jelas, pembuatan dan penempatan iklan relative tidak mahal,
serta memungkinkan respon cepat karena penutupan yang
singkat. Sedangkan kelemahan radio yang sudah jelas adalah
kurangnya citra visual dan sifat konsumen yang relative pasif
dalam memproses hasil tersebut. Tetapi, iklan radio bisa
sangat kreatif, sehingga beberapa orang dapat melihat
kurangnya citra visual sebagai kelebihan karena mereka
merasakahn pengguaan musik, suara dan alat kreatif lainnya
secara cerdik dapat masuk dalam imajinasi pendengar utuk
menciptakan citra yang kuat dan disukai.8
c. Masalah hukum dan sosial
Pengiklanan dan agensi mereka harus yakin bahwa iklan
tidak melanggar norma hukum dan sosial. Dalam UU Perlindungan
Konsumen No 8 Tahun 1999 Pasal 17 Ayat 1 a dijelaskan “Pelaku
usaha periklanan dilarang memproduksi iklan yang mengelabui
konsumen mengenai kualitas, kuantitas, bahan, kegunaan dan
harga barang dan/atau tarif jasa serta ketepatan waktu penerimaan
barang dan/atau jasa". Dan agar iklan dapat bertanggung jawab

8
Ibid., 208.

6
secara sosial, pengiklanan harus berhati hati untuk tidak
menyerang masyarakat umum dan kelompok etnis mana pun, ras
minoritas, atau kelompok kepentingan tertentu.9

B. Memutuskan Media dan Mengukur Efektivitasan


Setelah memilih pesan, tugas pengiklan berikutnya adalah memilih
media yang akan membawahnya. Dalam tahap ini, pengiklanan memilih
jangkauan, frekuensi dan dampak yang diinginkan; memilih jenis media
utama; memilih sarana media tertentu; memutuskan penentu waktu media;
dan memutuskan alokasi media secara geografis.
1. Memutuskan Jangkauan, Frekuensi dan Dampak
Pemilihan media adalah proses menemukan media yang
paling efektif biaya untuk menghantarkan jumlah dan jenis paparan
yang diinginkan kepada pemirsa sasaran. Pengaruh paparan
terhadap kesadaran pemirsa bergantung pada jangkauan, frekuensi
dan dampak paparan, diantaranya:
a. Jangkauan (R), adalah jumlah berbagai jumlah berbagai
orang atau orang atau rumah tangg rumah tangga yang
terpapar terpapar jadwal media tertentu setidaknya satu kali
sepanjang periode waktu tertentu.
b. Frekuensi (F), adalah jumlah berapa kali di dalam jangka
waktu tertentu dimana rata-rata orang atau rumah tangga
terpapar pesan.
c. Dampak (I), adalah nilai kualitatif paparan melalui media
tertentu.
Hubungan antara jangkauan frekuensi dan dampak ditangkap
dalam konsep, sebagai berikut:
a. Total jumlah paparan (E), adalah jangkauan dikalikan rata-
rata frekuensi, disebut juga gross rating point (GRP).

9
Ibid., 209.

7
b. Jumlah paparan tertimbang (WE), adalah jangkauan dikalikan
frekuensi rata-rata dikalikan dampak rata-rata10
2. Memilih Jenis Media Utama
Perencanaan media harus mengetahui kapasitas jenis media
iklan utama untuk menghantarkan jangkauan, frekuensi dan
dampak. Media iklan utama beserta dengan biaya, keunggulan dan
batasan. Perencanaan media membuat pilihannya dengan
mempertimbangkan variabel-variabel, sebagai berikut:
a. Target Pembaca (kebiasaan pemirsa media sasaran)
Pemilihan media iklan yang akan digunakan untuk
mempromosiakan suatu produk, agar bias tepat sasaran.
Missal Radio dan televisi adalah media yang paling efektif
untuk menjangkau remaja.
b. Karakteristik produk
Jenis media mempunyai potensi berbeda untuk
demonstrasi, visualisasi, penjelasan, tingkat kepercayaan, dan
warna. Gaun wanita paling baik ditampilkan dalam majalah
berwarna, tetapi produk teknologi tinggi yang memerlukan
presentasi dinamis seperti kamera digital, mesin cetak, atau
telepon seluler paling baik ditampilkan dalam televisi.
c. Karakteristik pesan
Batas waktu dan kandungan informasi akan
memengaruhi pilihan media. Pesan yang mengumumkan
sebuah obral besar baik digunakan dengan radio, tv, maupun
surat kabar. Dan pesan yang berisi pada data teknis
memerlukan majalah maupun surat khusus.
d. Biaya
Biaya iklan adalah semua pengorbanan yang perlu
dilakukan untuk suatu proses pembuatan iklan, biaya iklan

10
Ibid., 209-210.

8
televisi sangatlah mahal, sementara iklan surat kabar relatif
murah.11
3. Tempat Iklan
a. Papan iklan
Papan iklan telah mengalami perubahan dan kini
menggunakan grafis berwarna yang dibuat secara digital, cahaya
belakang, suara, gerakan, dan citra yang tidak biasa tiga dimensi.
b. Ruang publik
Pengiklangan menempatkan iklan di tempat-tempat yang
tidak biasa seperti film, pesawat terbang, dan lounge dan jumlah
ruang kelas, arena olahraga, lift kantor dan hotel serta tempat
publik lainnya.
c. Titik pembelian
Ada banyak cara untuk berkomunikasi dengan pada
konsumen dengan titik pembelian, iklan dalam toko meliputi
iklan di kereta belanja, pengikat kereta, lorong, dan rak, dan juga
opsi promosi seperti demonstrasi dalam toko pengambilan
sampel langsung, dan mesin kupon instan.
d. Mengevaluasi media alternatif
Sekarang iklan dapat muncul hampir di mana saja ketika
konsumen mempunyai beberapa menit atau bahkan detik waktu
senggang untuk memperhatikannya.12

4. Memilih Sarana Media Khusus


Perencanaa media harus mencari sarana yang paling efektif
biaya di dalam setiap jenis media terpilih. Dalam mengambil pilihan,
perencanaa harus bergantung pada layanan pengukuran yang
memberikan perkiraan ukuran pemirsa, komposisi, dan biaya media.
Ukuran pemirsa mempunyai beberapa kemungkinan ukuran,

11
Ibid., 210-211.
12
Ibid., 212-214.

9
diantaranya: a) Sirkulasi, b) Pemirsa, c) Pemirsa efektif, dan d)
Pemirsa yang terpapar iklan efektif.
5. Memutuskan Penentuan Waktu dan Alokasi Media
Dalam memilih media, pengiklanan menghadapi masalah
penentuan jadwal makro dan jadwal mikro. Masalah penentuan
jadwal makro meliputi penentuann jadwal iklan dalam
hubungannya dengan musim dan siklus bisnis. Dalam meluncurkan
produk baru, pengiklangan harus memilih diantara a) Kontinuitas
(continuity), b) Konsentrasi (concentration), c) Bersela (flighting),
dan d) Berdenyut (pulsing).13
6. Mengevaluasi Efektivitas Iklan
Guru pemasaran dunia, Philip Kotler mengatakan ada tiga
metode utama pra-pengujian iklan dalam riset dampak komunikasi,
suatu riset yang dilakukan sebelum iklan dimasukkan ke media dan
setelah dicetak atau disiarkan, antara lain:
a. Metode umpan balik konsumen (consumer feedback method)
Dilakukan dengan menanyakan reaksi konsumen terhadap
iklan yang diusulkan. Konsumen diminta menjawab pertanyaan-
pertanyaan:
1) Apakah pesan utama yang Anda dapatkan dari iklan ini?
2) Menurut Anda, apa yang mereka inginkan Anda ketahui,
yakini atau lakukan?
3) Seberapa besar kemungkinan iklan ini akan
mempengaruhi Anda untuk melakukan tindakan yang
dimaksudkan?
4) Apa saja yang bagus dan apa yang tidak bagus dalam iklan
ini?
5) Bagaimana perasaan Anda tentang iklan ini?

13
Ibid., 214-218.

10
b. Pengujian portofolio
Meminta konsumen melihat atau mendengarkan suatu
portofolio iklan dengan menggunakan waktu sebanyak yang
mereka perlukan. Konsumen kemudian diminta mengingat
kembali semua iklan tersebut dan isinya, dibantu atau tidak
dibantu pewawancara. Tingkat daya ingat mereka menunjukkan
kemampuan suatu iklan untuk menonjol dan perannya dimengerti
serta diingat
c. Pengujian laboratorium
Menggunakan peralatan untuk mengukur reaksi fisiologis
detak jantung, tekanan darah, pelebaran bola mata, respons kulit
tubuh, keluarnya keringat terhadap iklan. Konsumen mungkin
akan diminta menekan tombol untuk menunjukkan kesukaan atau
ketertarikan mereka dari waktu ke waktu pada saat melihat bahan
yang ditampilkan berurutan. Pengujian ini mengukur kemampuan
menarik perhatian, tetapi tidak mengungkapkan apa pun
mengenai pengaruhnya terhadap keyakinan, sikap, dan niat
konsumen.14

C. Promosi Penjualan
Promosi penjualan sebagai unsur utama dalam kampanye pemasaran
adalah berbagai kumpulan alat-alat intensif yang sebagian besar adalah
jangka pendek yang dirancang untuk merangsang pembelian produk atau
jasa tertentu dengan lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen atau
pedagang. Iklan menawarkan alasan untuk membeli sedangkan promosi
penjualan menawarkan koleksi alat intensif, yang dirancang untuk
menstimulus pembelian yang lebih cepat atau lebih besar atas produk atau
jasa tertentu oleh konsumen. Promosi penjualan juga sangat efektif jika
digabungkan dengan iklan, banyak perusahaan besar mempunyai manajer

14
Ibid., 217-218.

11
promosi penjualan yang tugasnya membantu manajer merek dalam memilih
alat promosi yang tepat.
1. Tujuan Promosi Penjualan
Alat promosi penjualan berbeda dari segi tujuan, promosi
penjualan sering menarik orang yang beralih merek yang terutama
mencari harga murah, nilai yang baik, dan hadiah. Promosi penjualan
yang digunakan di pasar yang memiliki kesamaan merek yang tinggi
menghasilkan tanggapan penjualan yang tinggi dalam jangka pendek
tetapi sedikit kenaikan permanen dalam pangsa pasar.
Selain peralihan merek konsumen bisa terlibat dalam
penimbunan barang, pembelian lebih awal dari biasanya, atau
membeli dalam jumlah yang banyak. Namun, penjualan bisa
kemudian menimbun penurunan pasca promosi. Bagi para pengecer,
promosi bisa meningkatkan penjualan kategori komplementer juga
menyebabkan pelanggan beralih toko. Para pemasar juga bisa
memanfaatkan promosi penjualan untuk mencapai tujuan
pemasaran15
2. Iklan Versus Promosi
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan yang
cepat ini khususnya dalam pasar konsumen, antara lain:
a. Sekarang promosi lebih diterima oleh manajemen puncak
sebagai alat penjualan yang efektif.
b. Lebih banyak manager yang di kualifikasi untuk menggunakan
alat promosi penjualan.
c. Para manager produk berada dalam tekanan yang lebih besar
untuk meningkatkan penjualan sekarang ini.
d. Jumlah merek telah meningkat.
e. Para pesaing sering menggunakan promosi.
f. Banyak merek terlihat serupa.

15
Ibid., 220.

12
g. Konsumen semakin berorientasi harga.
h. Perdaganggan menuntut lebih banyak transaksi dari prosedur.
3. Keputusan Utama dalam Menggunakan Promosi Penjualan
a. Menentukan tujuan
Bagi konsumen tujuannya yaitu dapat mendorong
pembelian unit yang berukuran lebih besar, meningkatkan
percobaan diantara non pengguna, dan menarik konsumen yang
beralih dari merek pesaing. Promosi terhadap konsumen akan
memberikan pengarih jangka panjang dan juga jangka pendek.
Bagi pengecer tujuannya adalah untuk membujuk pengecer
untuk menjual barang baru dan tinggat persediaan yang lebih
tinggi, mendorong pembelian pada musim sepi, mendorong
penyimpanan barang yang berhubungan, mengurangi promosi
kompetitif, membangun loyalitas merek, dan membuka jalan
untuk masuk ke gerai eceran batu. Sedangkan bagi tenaga
penjualan tujuannya adalah mendorong dukungan produk atau
model baru, mendorong lebih banyak pencarian calon
pelanggan, dan mendorong penjualan musim sepi.
b. Memilih alat promosi konsumen
Perencanaan promosi seharusnya memperhitungkan jenis
pasar, tujuan promosi penjualan, kondisi persaingan, dan
efektifitas biaya masing-masing alat, agar kita dapat
membedakan antara promosi produsen dan promosi pengecer.
c. Memilih alat promosi tenaga penjualan dan bisnis
Perusahaan menghabiskan banyak pembiayaan untuk bisnis
dan alat promosi tenaga penjualan untuk mengumpulkan petujuk
bisnis, memberi kesan dan penghargaan kepada pelanggan, serta
memotivasi tenaga penjualan untuk alat promosi yang cukup
konstan dari tahun ke tahun.16

16
Ibid., 221.

13
d. Mengembangkan program
Dalam merencanakan program promosi penjualan
pemasar semakin membaurkan beberapa media ke dalam konsep
kampanye total. Manajer pemasaran harus menentukan
persyaratan untuk partisipasi. Pemasaran harus memutuskan
durasi promosi, memilih sarana distribusi, menentukan waktu
promosi dan menetapkan total anggaran promosi penjualan.
e. Pengujian awal, pengimplementasian, pengendalian, dan
pengevaluasian program.
Pengujian awal dapat menentukan ketepatan sarana,
ukuran intensif, dan metode presentasi sudah efisien. Untuk
manajer pemasaran mempersiapkan implementasi dan etrencana
kendali yang mencangkup waktu tunggu dan waktu penjualan
bagi setiap promosi perorangan. Produsen dapat mengevaluasi
program dengan menggunakan data penjualan, survei
konsumen, dan eksperimen.17

D. Acara dan Pengalaman


Dengan menjadi bagian dari saat relevan yang lebih spesial dan lebih
personal dalam kehidupan konsumen, keterlibatan pada acara-acara khusus
dapat memperluas dan memperdalam hubungan perusahaan dengan pasar
sasaran. Perusahaan banyak menghabiskan dana yang diproyeksikan untuk
pemberian sponsor, kegiatan olahraga, perjalanan hiburan dan atraksi, untuk
festival bazar, acara tahunan atau seni, dan asosiasi organisasi keanggotaan,
serta pemasaran yang berkaitan dengan gerakan amal.18
1. Tujuan Mensponsori Acara
Tujuan dari mensponsori sebuah acara bagi pemasar, diantaranya:
a. Mengidentifikasi pasar sasaran atau gaya hidup tertentu.

17
Fidya Arie Pratama, Managemen Finance Dan Marketing (Yogyakarta: Media, 2016),
361.
18
Ibid.

14
b. Meningkatkan kesadaran perusahaan atau nama produk.
Pemberian sponsor sering menawarkan paparan yang tahan lama
terhadap suatu merek, kondisi yang diperlukan untuk
membangun pengakuan merek dan meningkatkan ingatan
merek.
c. Menciptakan atau memperkuat persepsi tentang asosiasi citra
merek kunci. Acara itu sendiri mempunyai asosiasi yang
membantu menciptakan atau memperkuat asosiasi merek.
d. Memperkuat citra korporat. Pemberian sponsor dapat
meningkatkan persepsi bahwa perusahaan disukai dan bergengsi
e. Menciptakan pengalaman dan membangkitkan perasaan.
Perasaan yang ditimbulkan oleh acara yang menarik atau
berharga secara tidak langsung dapat menghubunbgkan acara
dengan merek.
f. Mengekspresikan komitmen terhadap komunitas atau masalah
sosial. Pemasraan yang terkait gerakan amal mensponsori
organisasi dan lembaga amal nirlaba.
g. Menghibur klien kunci atau memberi penghargaan pada
karyawan kunci. Banyak acara yang menyediakan tenda
keramah tamahan mewah serta layanan atau kegiatan khusus
lainnya hanya bagi sponsor dan tamu mereka. Hal ini
menghasilkan goodwiil dan membangun kontak bisnis yang
berharga. Dari perspektif karyawan, acara juga dapat
membangun partisipasi dan moral atau digunakan sebagai
insentif.
h. Menciptakan penjualan barang dagangan atau peluang
promosi.19

19
Kotler dan Keller, Op.Cit, 229.

15
2. Kepuasan Pemberian Sponsor Utama
Pengembangan acara khusus yang berhasil disponsori
mencakup pemilihan peristiwa khusunya yang tepat, merancang
program bersponsor yang optimal untuk acara khusus, dan
mengukur efek persponsoran.
a. Memilih area. Acara khusus yang adalah, sebagai berikut:
1) Yang audiensnya sangat cocok dengan pasar sasaran yang
diinginkan,
2) Menghasilkan perhatian yang sangat menyenagkan,
3) Unik tetapi tidak membebani banyak sponsor,
4) Memungkinkan dirinya melayani kegiatan pemasaran, dan
5) Mencerminkan atau menigkatkan citra merek.
b. Merancang program pemberian. Untuk mendapatkan dampak
yang berarti, para sponsor umumnya mendukung aktivitas
semacam itu dengan sampel, hadiah, iklan, promosi dan
pemberitaan.
c. Mengukur kegiatan pemberian sponsor. Ada dua pendapatan
dasar untuk mengukur dampak kegiatan bersponsor yaitu
metode sisi pasokan yang berfokus pada potensial paparan
merek dengan menilai luasnya liputan media dan metode sisi
permintaan berfokus pada paparan yang dilaporkan konsumen.20
3. Menciptakan Pengalaman
Pengalaman pelanggan adalah persepsi atau opini pelanggan
tentang interaksi mereka dengan bisnis kita. Sebagian besar pemasar
lokal dan akar rumput adalah pemasaran pengalaman, yang tidak
hanya mengkomunikasikan fitur dan manfaat tetapi juga
menghubungkan produk atau jasa dengan pengalaman unik dan
menarik. Idenya bukanlah menjadi sesuatu namun menunjukkan
bagaimana sebuah merek dapat memperkaya kehidupan pelanggan.

20
Ibid., 372.

16
Perusahaan dari Disney sampai AOL menyatakan bahwa
pengalaman yang dapat dijual dating dalam empat variasi yaitu
hiburan, pendidikan, estetika, dan pelarian.
Perusahaan dapat menciptakan citra yang kuat dengan
mengundang calon pelanggan dan pelanggan untuk mengunjungi
kantor pusat dan pabrik mereka Menciptakan pengalaman
pelanggan terbaik dimulai dari dengan melayani mereka sesuai
dengan cara yang mereka inginkan, waktu yang mereka inginkan,
dan juga pada perangkat yang mereka inginkan karena era digital
membuat setiap pelanggan menggunakan perangkat mereka sesuai
dengan perkembangan digital.21

E. Hubungan Masyarakat
Public Relation adalah usaha yang direncanakan secara terus-
menerus dengan sengaja, guna membangun dan mempertahankan
pengertian timbal balik antara organisasi dan masyarakatnya. Pendapat ini
menunjukkan bahwa public relation dianggap sebuah proses atau aktivitas
yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak luar
organisasi. 22
Perusahaan tidak hanya harus berhubungan secara konstruktif
dengan pelanggan, pemasok dan penyalur, tetapi juga harus berhubungan
dengan sejumlah besar masyarakat yang berminat. Masyarakat adalah
semua kelompok yang memiliki minat aktual atau potensial atau
mempengaruhi perusahaan untuk mencapai tujuannya. Hubungan
masyarakat meliputi berbagai program untuk mempromosikan atau
melindungi citra atau produk individual perusahaan.
Perusahaan tidak hanya harus berhubungan secara konstruktif
dengan pelanggan, pemasok, dan penyalur, tetapi juga harus berhubungan

21
Ibid., 373.
22
Rindi Setiany, “Strategi Marketing Communication PT Global Expo Management,”
Repository Universitas Bina Sarana Informatika (RUBSI) 53, no. 9 (2020): 1689–99.

17
dengan sejumlah besar masyarakat yang berminat. Masyarakat (public)
adalah semua kelompok yang memiliki minat aktual atau potensial atau
mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Public
relation (hubungan masyarakat) meliputi berbagai program untuk
mempromosikan atau melindungi citra atau produk individual perusahaan.
Ada lima fungsi pada hubungan masyarakat, diantaranya:
a. Hubungan pers, mempresentasikan berita dan informasi tentang
organisasi dalam pandangan yang paling positif.
b. Publisitas produk, mensponsori usaha untuk memublikasikan produk
tertentu.
c. Komunikasi korporat, mempromosikan pemahaman organisasi melalui
komunikasi internal dan eksternal.
d. Melobi, bernegosiasi dengan pembuat peraturan dan pejabat
pemerintah untuk mengajukan atau melonggarkan undang-undang dan
peraturan.
e. Konseling, memberikan saran kepada manajemen tentang masalah
politik, dan posisi perusahaan serta citra sepanjang masa yang baik
maupun buruk.23
1. Memasarkan Hubungan Masyarakat
Banyak perusahaan beralih ke pemasaran hubungan
masyarakat Marketing Public Relations (MPR) untuk mendukung
promosi dan pembentukan citra produk atau korporat. Marketing
Public Relations (MPR) dapat berkontribusi melalui berbagai
kegiatan, sebagai berikut:
a. Membantu peluncuran produk baru dengan mensponsori acara.
b. Membantu reposisi sebuah produk, mengkampanyekan berulang-
ulang sebuah program/kegiatan hingga bisa diterima oleh
masyarakat.
c. Mempengaruhi kelompok tertentu.

23
Kotler and Keller,Op.Cit, 229.

18
d. Mempertahankan produk-produk yang terganggu oleh masalah
publik.
e. Membangun citra perusahaan yang menguntungkan penjualan
produk. Banyak perusahaan yang memanfaatkan dan
menggunakan public relations pemasaran dalam meningkatkan
kesadaran masyarakat terhadap produk baru maupun produk yang
sudah mapan. Pemasaran memerlukan lebih banyak ketrampilan
memanfaatkan sumber daya public relations, karena public
relations menciptakan dampak yang bersumber pada peningkatan
kesadaran masyarakat dengan biaya periklanan yang relatif lebih
sedikit.24
Alat utama yang dapat dimanfaatkan dalam Marketing Public
Relations (MPR), yaitu:
a. Publikasi
Perusahaan sangat bergantung pada bahan yang
dipublikasikan untuk menjangkau dan mempengaruhi pasar
sasaran mereka. Bahan ini mencakup laporan tahunan, brosur,
artikel, buletin dan majalah perusahaan, serta bahan audio visual.
b. Acara
Perusahaan dapat menarik perhatian ke produk baru atau
kegiatan perusahaan lain dengan mengatur acara khusus seperti
konferensi berita, seminar, acara, pameran dagang, pameran,
kontes dan kompetisi, serta acara ulang tahun yang akan
menjangkau masyarakat sasaran.
c. Pemberian sponsor
Perusahaan dapat mempromosikan merek dan nama
korporat mereka dengan mensponsori acara olahraga dan budaya
serta acara amal yang sangat dihargai.

24
E Anom, “Public Relations Dalam Kegiatan Marketing,” Jurnal Komunikologi, Vol. 1, No.
1 (2004): 1–5.

19
d. Berita
Salah satu tugas utama profesional humas adalah
menemukan atau menciptakan berita menyenangkan tentang
perusahaan, produknya, dan orang-orangnya serta membuat
media menerima siaran pers dan menghadiri konferensi pers.
e. Pidato
Semakin banyak eksekutif perusahaan yang harus
menghadapi pertanyaan dari media atau berbicara di pertemuan
asosiasi dagang atau penjualan, dan penampilan ini dapat
membangun citra penisahaan.
f. Kegiatan layanan masyarakat
Perusahaan dapat membangun itikad baik dengan
menyumbangkan uang dan waktu pada kegiatan amal.
g. Media identitas
Perusahaan memerlukan identitas visual yang segera
diakui publik. Identitas visual dibawa oleh logo perusahaan, alat
tulis, brosur, tanda, bentuk bisnis, kartu bisnis, bangunan,
seragam, dan cara berpakaian.25
2. Keputusan Utama dalam Pemasaran Hubungan Masyarakat
Pertimbangan kapan dan bagaimana menggunakan public
relations sudah harus ditentukan oleh manajemen puncak dengan
menetapkan sasaran pemasaran, pemilihan pesan dan sarana public
relations yang akan dipakai serta mengevaluasi hasil public relations
dalam satu konsep pemasaran. Sedangkan menetapkan sarana
pemasaran dapat dibantu oleh public relations, antara lain dengan:
a. Menciptakan kesadaran dengan memuat berita sebuah produk,
pelayanan, tokoh-tokoh yang menunjang.
b. Membangun kredibilitas dengan mengkomunikasikan pesan
dalam konteks editorial.

25
Kotler and Keller,Op. Cit, 234.

20
c. Memotivasi tenaga penjualan, melatih dan mengembangkan.
d. Menekan budget promosi, karena biaya public relations lebih
rendah dari pada biaya periklanan, maka dengan tujuan untuk
menekan biaya akan merupakan alasan kuat untuk menggunakan
public relations agar dapat memperoleh share of mind. Praktisi
public relations mengembangkan banyak kisah yang menarik
yang bercerita sekitar produk, juga dapat ditunjang dengan
banyak ide yang orisinal untuk mengembangkan acara-acara yang
berbeda yang dilakukan oleh pesaing.26

26
Anom,Op. Cit, 4.

21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Mengembangkan dan Mengelola Program Iklan
Periklanan (advertising) adalah semua bentuk terbayar atas
presentasi non pribadi dan promosi ide, barang, atau jasa oleh
sponsor yang jelas. Dalam membangun program iklan, seorang
manajer pemasaran harus selalu memulai dengan mengidentifikasi
pasar sasaran dan motif pembeli. Manajer dapat menggunakan lima
keputusan utama atau biasa disebut “lima M” yaitu diantara
Misi/Mision, Uang/Money, Pesan/Message, Media dan
Pengukuran/Measuarement.
2. Memutuskan Media dan Mengukur Efektivitasan
Setelah memilih pesan, tugas pengiklan berikutnya adalah
memilih media yang akan membawahnya. Dalam tahap ini,
pengiklanan memilih jangkauan, frekuensi dan dampak yang
diinginkan; memilih jenis media utama; memilih sarana media
tertentu; memutuskan penentu waktu media; dan memutuskan
alokasi media secara geografis.
3. Promosi Penjualan
Promosi penjualan sebagai unsur utama dalam kampanye
pemasaran adalah berbagai kumpulan alat-alat intensif yang
sebagian besar adalah jangka pendek yang dirancang untuk
merangsang pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih cepat
dan lebih besar oleh konsumen atau pedagang.
4. Acara dan Pengalaman
Dengan menjadi bagian dari saat relevan yang lebih special
dan lebih personal dalam kehidupan konsumen, keterlibatan pada
acara-acara khusus dapat memperluas dan memperdalam hubungan
perusahaan dengan pasar sasaran. Pengembangan acara khusus
yang berhasil disponsori mencakup pemilihan peristiwa khusunya

22
yang tepat, merancang program bersponsor yang optimal untuk
acara khusus, dan mengukur efek persponsoran.
Pengalaman pelanggan adalah persepsi atau opini pelanggan
tentang interaksi mereka dengan bisnis kita. Menciptakan
pengalaman pelanggan terbaik dimulai dari dengan melayani
mereka sesuai dengan cara yang mereka inginkan, waktu yang
mereka inginkan, dan juga pada perangkat yang mereka inginkan
karena era digital membuat setiap pelanggan menggunakan
perangkat mereka sesuai dengan perkembangan digital.
5. Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat (public relations-PR) meliputi
berbagai program untuk mempromosikan atau melindungi citra atau
produk individual perusahaan. Public Relations merupakan fungsi
manajemen yang bertujuan untuk membangun image, dan membina
saling pengertian diantara kedua pihak. Public Relations adalah
salah satu fungsi yang penting dalam membantu pemasaran.
Departemen public relations umumnya memiliki 5 (lima)
fungsi kegiatan yaitu: hubungan pers, publisitas produk, komunikasi
korporat, melobi (lobbying), dan konseling (counselling). Alat
utama yang dapat dimanfaatkan dalam marketing public relations
yaitu: publikasi, acara, pemberian sponsor, berita, pidato, kegiatan
layanan masyarakat, dan media identitas.
B. Saran
Demikian makalah ini kami susun, kami menyadari dalam
makalah ini masih banyak sekali kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan. Semoga makalah ini dapat dijadikan sumber pengetahuan
dan bermanfaat bagi pembaca.

23
DAFTAR PUSTAKA
Anom, E. “Public Relations Dalam Kegiatan Marketing.” Jurnal Komunikologi 1,
no. 1 (2004): 1–5.
Kotler, Philip, and Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran Edisi Ke-13 Jilid 2.
Jakarta: Erlangga, 2009.
Kustiawan, Winda, and Dkk. “Komunikasi Massa.” Journal Analytica Islamica 11,
no. 1 (2022): 3.
Prasetyo, Eddy. “Pengaruh Iklan, Promosi Penjualan Dan Penjualan Perorangan
Terhadap Niat Beli Di CV. Lancar Makmur Motor Surakarta.” Jurnal Agora
1, no. 3 (2013).
Pratama, Fidya Arie. Managemen Finance Dan Marketing. Yogyakarta: Media,
2016.
Setiany, Rindi. “Strategi Marketing Communication PT GLOBAL EXPO
MANAGEMENT.” Repository Universitas Bina Sarana Informatika (RUBSI)
53, no. 9 (2020): 1689–99.
Vanesa, Vira. Teori Komunikasi Massa Dan Perubahan Masyarakat. Malang: Cita
Intrans Selaras, n.d.

24
LITERATURE REVIEW
JURNAL INTERNASIONAL
No.
1 Daniel W. Baack, Rick T. Wilson, Maria M. van Dessel
Nama Penulis
dan Charles H. Patti
Advertising to Businesses: Does Creativity Matter?
Judul
Beriklan untuk Bisnis: Apakah Kreativitas itu Penting?
Industrial Marketing Management, Vol. 55, tahun 2015,
Nama Jurnal
halaman 169-177
Penelitiian ini dilatarbelakangi oleh kreativitas
dikenal sebagai salah satu konsep terpenting dalam
desain dan pengembangan periklanan yang efektif. Iklan
kreatif telah dikaitkan dengan peningkatan tingkat
kesadaran dan pemahaman serta sikap yang lebih baik
terhadap iklan dan merek.
Penelitian ini berfokus pada bagaimana efek
Introduction pesan, yaitu kreativitas, menjadi sangat penting baik
dengan menargetkan pelaku bisnis atau konsumen.
Kreativitas dianggap sebagai penentu penting efektivitas
periklanan, dan strategi serta eksekusi kreatif yang
terencana dengan baik merupakan elemen sentral dalam
pengembangan periklanan. Penelitian ini berusaha
menyelidiki pengaruh kreativitas periklanan terhadap
proses pembelian organisasi.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kuantitatif. Untuk menilai apakah kreativitas
Metode mempengaruhi sikap manajerial dan niat perilaku,
Penelitian manajer pemilihan lokasi perusahaan yang terlibat dalam
identifikasi dan pemilihan negara untuk investasi asing
langsung disurvei. Setiap responden disajikan dengan

25
iklan FDI yang dipilih secara acak dan mengajukan
beberapa pertanyaan terkait dengan sikap, niat perilaku,
dan kreativitas.
Penelitian ini menghasilkan bahwa pesan kreatif
memengaruhi respons manajer bisnis terhadap iklan.
iklan kreatif menghasilkan sikap yang lebih kuat
terhadap iklan daripada iklan non-kreatif yang pada
akhirnya membentuk sikap terhadap iklan. Memiliki
iklan yang disukai dapat menyebabkan kesadaran merek
yang lebih besar, sikap yang lebih baik terhadap merek,
Hasil
dan niat perilaku yang lebih kuat. Oleh karena itu, iklan
Penelitian
B2B harus lebih dari sekadar informatif; mereka juga
perlu disukai.
Hasil penelitian ini memperluas penelitian
sebelumnya tentang peran kreativitas dalam periklanan
ke konteks bisnis ke bisnis. Hasilnya juga menantang
kebijaksanaan konvensional dan praktik dominan dalam
beriklan ke bisnis.
2 Usha Ramanathan, Nachiappan Subramanian & Guy
Nama Penulis
Parrott
Role Of Social Media In Retail Network
Operations And Marketing To Enhance Customer
Satisfaction
Judul
Peran Media Sosial Dalam Operasi Jaringan Ritel
dan Pemasaran Untuk Meningkatkan Kepuasan
Pelanggan
International Journal of Operations & Production
Nama Jurnal Management, Vol. 37, No. 1, tahun 2017, halaman 105-
123

26
Penelitian ini dilatarbelakangi evolusi teknologi
memaksa jaringan ritel untuk memperkenalkan model
bisnis yang unik untuk mempertahankan pelanggan dan
untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. Ulasan
pelanggan yang tersedia melalui media sosial perlu
diperhitungkan oleh jaringan ritel untuk merancang
model dengan operasi layanan unik dan pendekatan
pemasaran yang akan meningkatkan loyalitas dengan
menambahkan nilai kepada pelanggan. Selanjutnya,
Introduction hubungan antara kepuasan pelanggan dan perilaku
belanja pelanggan sangat lemah dan perlu diselidiki lebih
lanjut.
Penelitian ini memiliki tujuan yakni untuk
memahami bagaimana jaringan ritel memanfaatkan
potensi ulasan media sosial bersama dengan operasi
layanan yang unik untuk memuaskan pelanggan. Studi
ini menganalisis hubungan dari: merek, penawaran
promosi, operasi layanan; dan interaksi mereka melalui
ulasan media sosial tentang tingkat kepuasan pelanggan.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif.
Penulis mengembangkan model konseptual untuk era
media sosial. Penulis menggabungkan ide model berbasis
loyalitas dan nilai. Penulis menggunakan metode
kuesioner survei untuk memperoleh opini kepuasan
Metode pelanggan ritel berdasarkan ulasan media sosial, operasi
Penelitian layanan, dan upaya pemasaran. Penulis memperoleh
ukuran model dari literatur yang ada dan pendapat ahli.
Dalam penelitian ini untuk mencapai tujuan
penelitian, menggunakan pendekatan penelitian yang
sesuai, yaitu, survei pelanggan berbasis kertas yang
menangkap pendapat pelanggan yang sebenarnya dalam

27
interaksi langsung yang memaksimalkan partisipasi
responden.
Hasil dari penelitian ini bahwa ulasan media
sosial secara dramatis berdampak pada kepuasan
pelanggan. Demikian pula analisis empiris
mengidentifikasi peran signifikan dan positif yang
dimainkan oleh operasi layanan di tingkat kepuasan
pelanggan. Menariknya, penulis tidak menemukan
dukungan tegas untuk kepuasan merek yang berdampak
pada kepuasan pelanggan. Namun, ketika promosi
berinteraksi dengan baik dengan operasi layanan, tingkat
kepuasan pelanggan terpengaruh secara signifikan.
Demikian pula penulis tidak mengamati hasil positif
ketika ada interaksi antara promosi dan ulasan media
sosial. Setelah membaca ulasan, beberapa pembeli
Hasil potensial melakukan kunjungan ke toko sebelum
Penelitian membuat keputusan akhir dan yang mengejutkan, efek
promosi tidak mengubah pola pikir mereka.
Temuan penelitian mengkonfirmasi pentingnya
ulasan media sosial, pemasaran dan interaksi antara
promosi dan operasi layanan yang memungkinkan
jaringan ritel untuk membangun loyalitas dan model
berbasis nilai. Berdasarkan perilaku pelanggan, studi ini
menyarankan perlunya mempertimbangkan efisiensi
operasional saat mempromosikan penjualan; melalui
perencanaan yang matang, kepuasan pelanggan dan
tingkat profitabilitas dapat ditingkatkan. Ini
mengirimkan pesan yang kuat ke jaringan ritel untuk
mempertahankan posisi mereka dalam pasar bisnis yang
sangat kompetitif.

28
3 Nama Penulis Karen Xie & Young-Jin Lee
Social Media and Brand Purchase: Quantifying
the Effects of Exposures To Earned And Owned Social
Media Activities In A Two-Stage Decision Making Model
Judul Media Sosial dan Pembelian Merek: Mengukur
Efek Eksposur Terhadap Aktivitas Media Sosial Yang
Diperoleh dan Dimiliki Dalam Model Pengambilan
Keputusan Dua Tahap
Journal of Management Information Systems, Vol. 32,
Nama Jurnal
No. 2, Tahun 2015, halaman 204-238
Penelitian ini menyelidiki efek paparan aktivitas
media sosial yang diperoleh dan dimiliki dan
interaksinya terhadap pembelian merek dalam model
keputusan dua tahap (yaitu, kemungkinan untuk membeli
dan jumlah yang dibeli secara offline). Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menilai efek relatif dan saling
terkait dari paparan aktivitas media sosial yang diperoleh
Introduction dan dimiliki dalam model pengambilan keputusan dua
tahap yang menampilkan kemungkinan untuk membeli
dan jumlah yang dibeli secara offline. Penelitian ini
diterapkan pada kumpulan data unik dari pembelian deret
waktu dan eksposur pemasaran media sosial dari rumah
tangga lokal untuk kategori barang konsumen yang
bergerak cepat (FMCG), selama periode dua belas bulan
yang berkelanjutan pada tahun 2011
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kuantitatif dengan menggunakan kumpulan data sumber
Metode
tunggal yang unik dari catatan pembelian merek yang
Penelitian
dipindai di rumah selama 12 bulan dari sekelompok
merek barang konsumen yang bergerak cepat dan pesan

29
halaman penggemar merek Facebook yang terkait
dengan merek tersebut.
Penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan
eksposur konsumen terhadap aktivitas media sosial yang
diperoleh dan dimiliki untuk suatu merek dapat
meningkatkan kemungkinan konsumen untuk membeli
merek tersebut dan pengaruh positif ini dapat bertahan
setidaknya selama beberapa minggu. Oleh karena itu,
perusahaan mungkin tergoda untuk mencari cara yang
hemat biaya untuk meningkatkan eksposur konsumen
terhadap kedua jenis aktivitas media sosial tersebut.
Namun, hasil kami juga menunjukkan bahwa efek dari
satu jenis aktivitas media sosial tidak terlepas dari jenis
lainnya, dan dengan demikian aktivitas media sosial yang
diperoleh dan aktivitas media sosial yang dimiliki
sebenarnya memiliki dampak menekan satu sama lain
Hasil
dalam meningkatkan kemungkinan konsumen untuk
Penelitian
membeli.
Penelitian ini memberikan implikasi penting
untuk berlatih manajer. Pertama, menunjukkan bahwa
peningkatan eksposur konsumen terhadap pesan merek
mereka melalui halaman merek atau lingkaran sosial
konsumen di Facebook dapat meningkatkan
kecenderungan konsumen untuk membeli merek
perusahaan FMCG tersebut. Kedua, penelitian ini
menggarisbawahi keterbatasan iklan media sosial dalam
mendorong jumlah pembelian offline dengan adanya
promosi di dalam toko. Fakta bahwa iklan media sosial
memiliki pengaruh yang kecil terhadap pembelian merek
mengkhawatirkan karena banyaknya acara periklanan
yang dimiliki. Ketiga, penelitian ini mengungkapkan

30
pentingnya pemasaran Facebook yang tidak mencolok.
Berdasarkan temuan, penyedia layanan jejaring sosial
seperti Facebook dapat memberikan rencana pemasaran
yang lebih disesuaikan kepada perusahaan FMCG yang
berencana untuk mengiklankan merek baru mereka di
platform jejaring sosial.
4 Nama Penulis Khim-Yong Goh & Cheng-Suang Heng
Social Media Brand Community and Consumer
Behavior: Quantifying the Relative Impact of User- and
Marketer-Generated Content
Judul
Komunitas Merek Media Sosial dan Perilaku
Konsumen: Mengukur Dampak Relatif dari Konten
Buatan Pengguna dan Pemasar
Information Systems Research, Vol. 24, No. 1, Maret
Nama Jurnal
2013, halaman 88-107
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Media sosial
telah menjadi sangat populer dalam beberapa tahun
terakhir. E-marketer memproyeksikan bahwa lebih dari
separuh pengguna internet dewasa AS akan menjadi
pengguna reguler media sosial pada tahun 2013. Jumlah
pengguna aktif Facebook telah mencapai 955 juta pada
Juli 2012, meningkat 29% dibandingkan tahun
Introduction sebelumnya. Lonjakan popularitas ini telah
menghasilkan konten buatan pengguna (UGC) atau dari
mulut ke mulut (WOM) online yang ekstensif dan
karenanya, menarik perhatian pemasar.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai
dampak UGC dan MGC dalam komunitas merek media
sosial pada perilaku pembelian berulang konsumen.
Dengan mengukur aspek-aspek informatif dan persuasif

31
dari UGC dan MGC, dan mengamatinya di tingkat
konsumen individu, penelitian ini berusaha mengukur
dampak langsung dan relatifnya di bawah mode
komunikasi terarah dan tidak terarah. Pertanyaan
penelitian ini adalah bagaimana perilaku pembelian
konsumen dipengaruhi oleh konten yang dibuat
pengguna dan konten yang dibuat pemasar di komunitas
merek media sosial, bagaimana mode komunikasi itu
penting?
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kuantitatif. Dengan mengumpulkan data UGC dan MGC
Metode dari komunitas merek pengecer pakaian (yaitu, halaman
Penelitian penggemar) di Facebook, dan mencocokkannya dengan
informasi pembelian anggota komunitas dari basis data
program hadiah pelanggan pengecer.
Penelitian ini menemukan bukti bahwa konten
komunitas merek media sosial memengaruhi perilaku
pembelian konsumen melalui informasi dan persuasi
yang tertanam. Penelitian ini juga mengungkap peran
berbeda yang dimainkan oleh UGC dan MGC dalam
mendorong pembelian konsumen, bervariasi menurut
jenis mode komunikasi terarah atau tidak langsung oleh
Hasil
konsumen dan pemasar.
Penelitian
Secara khusus, konsumen mempengaruhi
pembelian satu sama lain melalui komunikasi informatif
dan persuasif, dan pemasar hanya mempengaruhinya
melalui komunikasi persuasif. Selanjutnya, konten yang
tidak diarahkan lebih efektif daripada yang diarahkan
untuk komunikasi konsumen-konsumen yang informatif
dan persuasif, sedangkan konten yang diarahkan lebih

32
efektif daripada yang tidak diarahkan untuk komunikasi
pemasar-ke-konsumen yang persuasif.
Elastisitas permintaan terhadap efek persuasif
UGC (tidak terarah) dan efek informatif (terarah)
masing-masing diperkirakan 0,180 dan 0,006, sedangkan
untuk efek persuasif MGC (terarah) adalah 0,004. UGC
dengan demikian menunjukkan peran yang lebih
berpengaruh daripada MGC dalam mendorong
pembelian konsumen.
5 Pierre Valette-Florence, Haythem Guizani & Dwight
Nama Penulis
Merunka
The Impact of Brand Personality and Sales
Promotions On Brand Equity
Judul
Dampak Kepribadian Merek aan Promosi
Penjualan Pada Ekuitas Merek
Journal of Business Research, Vol. 64, Tahun 2011,
Nama Jurnal
halaman 24-28
Penelitian ini membandingkan dampak relatif,
pada ekuitas merek, promosi konsumen dan serangkaian
asosiasi merek yang lebih stabil yang memiliki kepatutan
hedonis dan simbolis, sebagaimana tercermin dalam
kepribadian merek. Penelitian sebelumnya meneliti
Introduction dampak promosi konsumen dan iklan pada pilihan merek
atau perilaku konsumen menggunakan data ekonometrik.
Penelitian ini sebagai gantinya menguji persepsi
konsumen tentang intensitas promosi dan kepribadian
merek dan mengukur dampaknya terhadap ekuitas merek
berbasis konsumen.

33
Penelitian ini mengkaji bagaimana persepsi promosi
penjualan dan kepribadian merek mempengaruhi ekuitas
merek.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kuantitatif. Sampel awal dari 150 sukarelawan
Metode (mahasiswa dan anggota staf universitas besar Prancis,
Penelitian 55% wanita, usia rata-rata = 28 tahun) menguji kuesioner
penelitian dan memungkinkan pengujian skala
pengukuran untuk reliabilitas dan validitas.
Hasil penelitian ini mengungkapkan tiga segmen
dengan koefisien jalur yang heterogen. Perbedaan ini
menantang temuan umum tentang pembentukan ekuitas
merek dan dampak keseluruhan dari kepribadian merek
dan promosi konsumen pada ekuitas merek. Dampak
kepribadian merek pada ekuitas merek adalah positif
pada tingkat agregat namun, satu segmen tampaknya
Hasil
tidak peka terhadapnya.
Penelitian
Meskipun dampak promosi konsumen pada
ekuitas merek secara umum negatif, untuk satu segmen
penting, promosi konsumen bersama dengan penilaian
kepribadian merek secara positif mempengaruhi ekuitas
merek. Oleh karena itu penelitian lebih lanjut harus fokus
pada pemahaman atau menjelaskan perbedaan-
perbedaan ini.

34
JURNAL NASIONAL
No.
1 Nama Penulis Haris Nawafi, Syahril Furqany dan Fajri Chairawati
Manajemen Pemasaran Online Get Latela Melalui Media
Judul
Sosial Instagram
Al-Idarah: Jurnal Manajemen dan Administrasi Islam,
Nama Jurnal
Vol. 4, No. 1, Juni 2020, halaman 82-98, Sinta 3
Permasalahan dalam penelitian ini adalah
munculnya beragam produk lokal yang dikemas secara
profesional. Salah satunya produk Donat Get Latela
berbahan dasar labu dan ketela. Produk ini memiliki ciri
khas dan kemasan yang menarik serta melakukan
promosi melalui instagram. Akun Instagram Get Latela
merupakan salah satu akun bisnis produk makanan yang
menjual berbagai variasi donat.
Keunggulan dari produk ini salah satunya adalah
olahan donat yang berasal dari labu dan ketela. Serta rasa
dan bentuknya yang kecil dan unik ditambah dengan
Introduction
beragam toping yang dapat dipilih oleh pembeli.
Menariknya selain mengutamakan rasa dan tampilan
donat, owner atau penjual update informasi seputar
produk makanan ini serta memberikan promo maupun
give away kepada konsumen.
Banyaknya pengusaha yang mempromosikan
produk makanannya melalui instagram membuat Get
Latela juga ikut bersaing untuk tetap eksis dan diminati
pembeli. Oleh karena itu harus ada strategi promosi yang
tepat dan efektif guna menarik konsumen salah satunya
dengan memanfaatkan instagram.

35
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif
kualitatif. Teknik pengumpulan data penelitian turun ke
lapangan dengan melaksanakan observasi langsung ke
Metode lokasi, melakukan wawancara dengan informan
Penelitian penelitian, dan identifikasi dokumentasi. Jumlah
informan penelitian sebanyak 10 orang yang terdiri dari
1 orang owner (pemilik), 6 orang karyawan, dan 3 orang
pelanggan.
Strategi online promosi Get Latella dilakukan
melalui akun instagram yang pertama memperkenalkan
donat dengan olahan berbahan dasar labu dan ketela.
Kedua, kreatif dalam mendesain postingan di akun
@getlatela dengan warna khas labu dan ketela yaitu
warna orange dan ungu. Ketiga, Memberikan informasi
lengkap seputar produk Get Latela seperti alamat, kontak
person, website resmi, katalog untuk memilih menu yang
terdapat pada profil akun instagram @getlatela.
Keempat, Fitur hightlight dan instastory pada instagram
@getlatela menampilkan info varian jenis donat
Hasil
berdasarkan ukuran, toping donat, harga, dan testimoni
Penelitian
pembeli berupa foto dan video. Kelima, postingan di feed
pada instagram @getlatela ada pemberian give away,
promo maupun diskon untuk pembeli. Keenam, sering
meng-upload produk terbaru melalui instastory maupun
feed. Ketujuh, juga menggunakan jasa endorsment
selebgram mulai dari me-review hingga mempromosikan
produk sesuai ketentuan.
Strategi promosi yang dilakukan sudah membawa
pengaruh terhadap jumlah peningkatan penjualan. Hal ini
juga dapat dilihat dari peningkatan jumlah followers
(pengikut) pada akun @getlatela. Yang paling sangat

36
berpengaruh adalah strategi promosi hasil dari
endorsment selebgram maupun publik figur.
Hambatan yang dihadapi Get Latella dalam
melakukan promosi online terbentur pada target pasar.
Pada umumnya pengguna instagram adalah kaum
millenial, sedangkan target pasar Get Latella lebih
terfokus pada ibu rumah tangga.
2 Nama Penulis Yudha Praja
Pengaruh Iklan, Harga dan Kualitas Produk Terhadap
Judul Minat Beli Ulang Konsumen Kopi Kapal di Kabupaten
Bondowoso
Jurnal Manajemen dan Bisnis Indonesia, Vol. 8, No. 1,
Nama Jurnal
Juni 2022, halaman 31-41, Sinta 4
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan dewasa ini
perkembangan produk-produk dalam kemasan terus
mengalami peningkatan, terlihat dari banyaknya varian
minuman bubuk dalam kemasan seperti kopi. Semakin
banyaknya produk pesaing, tentu dibutuhkan sebuah
upaya pemasaran yang unik dan berkualitas. Berdasarkan
teori pemasaran yang berdampak akan peningktan
volume penjulan diatas, maka objek penelitian yang
Introduction dipilih ialah pada konsumen produk Kopi Kapal Api di
Kabupaten Bondowoso.
Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan
fenomena penjualan ialah “terjadinya penurunan
penjualan kopi kapal api”. Maka peneliti mencoba
mengangkat beberapa farktor penting sebagai solusi atas
permasalahn yang ada pada objek penelitian guna
meningkatkan volume penjulan ialah mengacu pada
variabel iklan, harga dan kualitas produk terhadap minat

37
beli ulang konsumen kopi Kapal Api. Penelitian ini
bertujuan untuk membangun model konseptual yang
mengukur minat beli ulang konsumen produk kopi Kapal
Api di Kabupaten Bondowoso.
Penelitian dilakukan di Kabupaten Bondowoso.
Data kuantitatif diperoleh melalui berbagai macam
tekhnik pengumpulan data misalnya wawancara, dan
observasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan ini
disesuaikan dengan kebutuhan data dilapangan, yaitu
data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini
populasinya adalah konsumen produk kopi Kapal Api di
Metode
Kabupaten Bondowoso yang jumlahnya tidak dapat
Penelitian
diketahui dengan pasti. Sampel yang diambil 216
responden.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling
yaitu teknik ini dipilih karena peneliti menggunakan
pertimbangan sendiri dalam memilih anggota populasi
yang dianggap dapat memberikan informasi.
Pertama, Hasil analisis menunjukkan iklan
berpengaruh positif signifikan terhadap minat beli ulang
Kopi Kapal Api pada masyarakat Kabupaten
Bondowoso.
Kedua, Hasil analisis menunjukkan harga
Hasil
berpengaruh positif signifikan terhadap minat beli ulang
Penelitian
kopi Kapal Api pada masyarakat Kabupaten Bondowoso.
Hasil ini mengindikasikan bahwa masyarakat Kabupaten
Bondowoso merasa nyaman dengan aspek harga yang
ditawarkan oleh perusahaan kopi Kapal Api yaitu
Wingsfood.

38
Ketiga, Hasil analisis menunjukkan kualitas
produk berpengaruh positif signifikan terhadap minat
beli ulang kopi Kapal Api pada Masyarakat Kabupaten
Bondowoso. Hasil ini mengindikasikan bahwa jika
persepsi Masyarakat tentang kualitas produk menurun
maka minat beli ulang kopi Kapal Api di Kabupaten
Bondowoso juga akan menurun. Indikator dengan respon
paling baik adalah masyarakat Bondowoso mengenai
kualitas produk adalah manfaat dari produk kapal api,
yang dirasa benar-benar dapat memberikan efek tidak
mengantuk dan rasa segar untuk melakukan aktifitas
kembali.
3 Nama Penulis Rico Ilham Sutrisno dan Didit Darmawan
Pengaruh Promosi Penjualan, Diversifikasi Produk dan
Judul
Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan
Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan, Vol. 2,
Nama Jurnal
No. 1, Mei 2022, Halaman 1-12, Sinta 4
Saat ini di era modern, dunia bisnis diiringi
dengan perkembangan teknologi yang semakin maju.
Perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan produk
yang menggunakan teknologi modern untuk
memudahkan aktivitas manusia. Semua perusahaan
berusaha untuk berinovasi untuk menghasilkan produk
Introduction yang dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.
Meningkatkan kepuasan pelanggan merupakan salah satu
strategi untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
apakah promosi penjualan, diversifikasi produk dan
harga berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
pelanggan.

39
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
dengan menggunakan 100 responden sebagai sampel
Metode penelitian. Penulis menetapkan tiga variabel bebas dan
Penelitian satu variabel terikat dalam penelitian ini. Selain itu, data
akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
regresi linier berganda.
Penelitian ini membuktikan bahwa promosi
penjualan, diversifikasi produk dan harga memiliki peran
membentuk kepuasan pelanggan pada produk Philips.
Studi ini mengungkapkan bahwa promosi penjualan
memiliki peran positif secara nyata untuk membentuk
kepuasan pelanggan. Selain promosi penjualan,
diversifikasi produk turut berperan membentuk kepuasan
pelanggan secara nyata, dan yang terakhir yaitu harga
Hasil
juga mempunyai peran membentuk kepuasan pelanggan.
Penelitian
Philips diharapkan dapat meningkatkan promosi
penjualan pada produk yang menggunakan strategi
diversifikasi, meningkatkan kepuasan pelanggan
terhadap produk diversifikasi dengan menggunakan
strategi harga juga terus melakukan riset serta inovasi
untuk menciptakan kualitas juga keunggulan produk
diversifikasi agar lebih memiliki kekuatan daya saing
terhadap pasar-pasar target diversifikasi.
4 Nama Penulis Putri Ayuni dan Yusrizal
Strategi Komunikasi Pemasaran Agen PT Prudential Life
Judul
Assurance Cabang Binjai
El-Mal: Jurnal Kajian Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol. 4,
Nama Jurnal
No. 1, tahun 2022, Sinta 5
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan hadirnya
Introduction
perusahaan/global khususnya yang bergerak dibidang

40
jasa asuransi adalah salah satu bentuk persaingan pasar
dan komunikasi bisnis di Indonesia. Asuransi identik
dengan seseorang salesmen asuransi jiwa di benak
masyarakat, yang datang dengan janji-janji dan berbicara
tentang kematian.
Jika ada banyak orang yang ingin bertemu dengan
penjual asuransi, ini bukan ide yang baik. Masyarakat
juga masih menganggap menjadi nasabah asuransi, yang
hanya akan menambah beban dan tidak bermanfaat bagi
masyarakat. Di sisi lain kesadaran masyarakat Indonesia
dalam mengikuti asuransi juga dapat dilihat dari data
yang ada.
PT. Prudential Syariah Binjai adalah salah satu
perusahaan jasa asuransi yang merupakan strategi
komunikasi pemasaran yang cukup efektif dan berhasil
dalam menarik banyak nasabah, karena nama besar dari
PT. Prudential Syariah Binjai. PT Prudential Syariah
Binjai merupakan salah satu perusahaan global terbesar
yang bergerak di bidang asuransi dan manajemen asset.
Prudential secara konsisten memberikan layanan dan
inovasi produk, sehingga menjadikan prudential sebagai
perusahaan asuransi terbaik di Indonesia dan dunia.
Tujuan penelitian ini yakni untuk meneliti strategi
komunikasi pemasaran Agen PT Prudential Life
Assurance Cabang Binjai.
Metode Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif
Penelitian menggunakan teknik analisis interaktivitas model data.
Hasil penelitian difokuskan padaa langkah-langkah
Hasil
dalam mengembangkan komunikasi pemasaran yang
Penelitian
effektif yang mencakup:

41
1. Mengenali audiens
Sasaran seorang komunikator pemasaran memulai
pekerjaan dengan sasaran yang tertanam di
benaknya. Mereka yang mengambil keputusan
pembelian atau mereka yang berpengaruh dalam
pengambilan keputusan itu bisa saja pembeli
potensial atau pengguna lama.
2. Menetapkan tujuan
Penggalaman yangg disampaikan oleh key informan
ini membukktikan baahwa komunikator harrus
membuktikan tujuan komunikasi yangg akan
disampaikan kepada komunikan. Ada beberapa jenis
komunikasi yangg tidak memahami apa itu informasi
attau referensi, sehinggaa perlu diberikan oleh
komunikator (agen).
3. Menyeleksi sumber pesan
Bahwa selama pelatihan, konsumen atau nasabah
telah diklarisifikasi terlebih dahulu. Hal ini sejalan
dengan kaidah pemasaran yaitu mengidentifikasi
perilaku konsumen yang ingin dijebak oleh pemasar.
4. Menentukan bauran promosi
Asuransi di Indonesia baru masuk 20%, yang
berbeda dengan negara tetangga ataupun negara
maju yang memiliki kesadaran akan asuransi.
Pesaing lainnya dari sistem agen yang dikelola oleh
Prudential adalah banyak perbankan yangg memiliki
asuransi bank saat ini, sehingga nasabah dapat
menabung dan mendapatkan perlindungan.
Pengembangan produk oleh asuransi agar tetap
bertahan dalam persaingan asuransi yang
kompetiitif. Prudential melalui agen

42
mengungkapkan bahwa produk yang saat ini sedang
menjadi.
5 Nama Penulis Dwinarko, Ari Sulistyanto dan Wichitra Yasya
Strategi Merger Gojek dan Tokopedia Melalui
Judul Komunikasi Perusahaan Dalam Framing Berita Media
Daring di Era Pandemi Covid-19
Nama Jurnal Jurnal Signal, Vol. 10, No. 1, Juni 2022, Sinta 5
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya
framing pemberitaan mengenai penggabungan
perusahaan Gojek dan Tokopedia merupakan strategi
komunikasi perusahaan dalam upaya untuk membangun
citra positif perusahaan Go To tersebut.
Rumusan masalah dalam penelitian ini, Pertama:
Introduction
“Bagaimana strategi penggabungan Gojek dan
Tokopedia dalam framing berita daring sebegai bentuk
pencitraan komunikasi perusahaan? Kedua, Faktor-
faktor apa saja yang mendorong terjadinya kesepakatan
merger Gojek dan Tokopedia dalam framing berita
daring tersebut?
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
deskriptif interpretative, dengan menggunakan analisis
framing berita daring. Subjek penelitian ini adalah
Metode
framing berita merger gojek dan Tokopedia, Objeknya
Penelitian
media massa online Republika, Suara.Com, Tribun.co.id
dan Kontan.co.id. Waktu penelitian mulai bulan Juni
2021 sampai dengan Desember 2021.
Hasilnya keberhasilan kedua pemilik perusahaan
Hasil baik Gojek dan Tokopedia dalam meyakinkan pemangku
Penelitian kepentingan dengan memframing berita melalui media
massa mengenai isu merger, yang berhasil dipanggilan

43
kepemilikan perusahan Go To dengan menggunakan
model 7 langkah.
Faktor keberhasilan strategi Go To karena
pertama, menggunakan Sistem Perencanaan Komunikasi
(CPS) yaitu sebagai alat otomatis untuk mempersiapkan
dan melaksanakan proyek komunikasi yang ditargetkan
ke internal dan eksternal. Kedua, komunikasi memicu
perubahan dalam pengetahuan, sikap, dan perilaku
komunikasi berhasil ketika mereka menghasilkan
perubahan dalam pengetahuan, sikap, dan perilaku
(KAB). Ketiga, menerapkan model PPT yang
menunjukkan apa yang ingin dijanjikan organisasi
kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal
untuk membuktikannya dan mengidentifikasi nada suara
yang ingin digunakan untuk mengkomunikasikan pesan
kepada audiens tersebut.

44

Anda mungkin juga menyukai