Disusun Oleh :
Kelompok 6
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan penyertaannya, penulis dapat menyelesaikan pengerjaan makalah individu yang berjudul
“Iklan Public Relations, Fungsi periklanan korporat, Jenis-jenis iklan korporat dan Penulisan
naskah Iklan” ini dengan tepat waktu.
Maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Kelompok yang diberikan oleh Bapak Dr. Fauji Wikanda, S. Pd. I,. M. Pd. I selaku dosen
pengampu mata kuliah Publisitas. Melalui tugas makalah ini, penulis mengucapkan terima
kasih kepada dosen pengampu karena melalui tugas ini, sangat menambah wawasan serta
pengetahuan penulis mengenai materi yang diberikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Masih banyak segala kekurangan dan kesalahan baik dari penulisan dan
penyampaian materi. Namun, penulis berharap agar makalah ini bisa memberi atau
menambah wawasan bagi kita semua, baik bagi penulis dan juga tentunya para pembaca.
Oleh karena itu, penulis memohon berbagai saran dan kritiknya membangun agar ke
depannya bisa jauh lebih baik lagi.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………...10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….11
BAB I
PENDAHULUAN
Seiring perkembangan dunia yang pesat, perkembangan kondisi pasar sekarang ini
telah membawa pengaruh terhadap strategi yang harus diterapkan oleh perusahaan dalam
menawarkan dan memasarkan produk mereka. Bergulirnya waktu ke waktu konsumen
semakin menseleksi segala produk yang diinginkan dengan melalui informasi yang tersedia.
Oleh sebab itu, setiap perusahaan harus pintar dalam memilih cara yang tepat untuk
menginformasikan produk perusahaannya. Secara umum dapat dikatakan bahwa untuk
meraih sukses dalam mencapai pasar sasaran suatu perusahaan, diperlukan strategi yang tepat
sasaran. Oleh sebab itu diperlukan seorang pemasar yang mampu membaca situasi dan
kondisi pasar secara tepat. Untuk mencapai sasaran dalam suatu usaha pemasaran selalu
membutuhkan alat dalam penyampaian informasi kepada konsumennya, salah satunya adalah
dengan cara mengeluarkan iklan tentang produk suatu perusahaan yang menarik bagi
konsumen, yang pada akhirnya konsumen juga akan tertarik untuk menggunakan produk
yang diiklankan.
Iklan korporat/perusahaan adalah sebuah media yang telah dibayar untuk lebih
berupaya dalam memberikan keuntungan bagi citra suatu perusahaan daripada hanya sekedar
produk atau jasa yang ditawarkan. Beberapa orang mengatakan bahwa iklan korporat
merupakan salah satu bentuk Public Relations atau Corporate Communications yang dibayar
dan mempunyai penekananan pada cara sebuah organisasi bisa menggunakan media massa
untuk meningkatkan citra.
Televisi merupakan media iklan selanjutnya. Adanya televisi, konsumen jadi lebih
menarik untuk membeli karena produk tersebut langsung di demokrasikan dan dengan
adanya efek dari cahaya, suara, gerakan juga. Latar belakang diatas menjelaskan betapa
pentingnya adanya iklan di perkembangan zaman sekarang ini. Serta iklan mulai
berkembang, dari bentuk orasi menjadi bentuk ke media televisi yang saat ini bisa kita lihat
produk tiap perusahaan berlomba-lomba untuk menarik konsumen.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pokok permasalahan diatas,maka manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian
ini adalah:
Manfaat Teoritis:
1. Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Iklan Public Relations,
Fungsi periklanan korporat, Jenis-jenis iklan Korporat dan Penulisan naskah Iklan.
2. Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya yang akan meneliti topic yang serupa.
Manfaat Praktis:
1. Bagi penulis diharapkan penelitian ini dapat menjadi sarana yang bermanfaat dalam
mengimplentasikan pengetahuan tentang Iklan Public Relations, Fungsi periklanan korporat,
Jenis-jenis iklan Korporat dan Penulisan naskah Iklan.
2. Bagi peneliti selanjutnya penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi tentang
Iklan Public Relations, Fungsi periklanan korporat, Jenis-jenis iklan Korporat dan Penulisan
naskah Iklan.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam iklan Public Relations dikenal dua macam iklan, yaitu iklan “hard-selling” dan
“soft-selling”. Iklan “hard-selling” adalah iklan yang secara langsung menjual produk
(product selling). Iklan ini biasanya ditandai dengan tampilan gambar atau kemasan produk
secara jelas. Sedangkan Iklan “soft-selling” adalah iklan yang bertujuan memfokuskan pada
kesan umum (image) yang hendak firaih atau menjual citra korporat (corporate imageselling).
Salah satu strategi public relations marketing adalah dengan menjaga hubungan baik
dengan masyarakat. Perusahaan meningkatkan reputasinya dengan melakukan salah satu
kegiatan seperti memberikan beasiswa kepada pelajar yang berprestasi.
Berikut contoh iklan public relation via media massa yang bisa menjadi gambaran:
WongCerdas.com, Jakarta – Tidak sedikit pelajar sekolah berprestasi yang terpaksa harus
putus sekolah lantaran terkendala biaya. Kamu pelajar yang ingin menggapai cita-cita
setinggi langit? Maka, kamu wajib tahu tentang ini.
Lewat program bernama “Djarum University for Bright Future” ini meluncurkan beasiswa
Djarum pada tahun ajaran 2021-2022. Dana yang digelontorkan cukup besar yakni 30 miliar
untuk semua program studi di Universitas Djarum.
“Kami ingin memajukan pendidikan Indonesia untuk menciptakan generasi terbaik Indonesia
yang berkontribusi bagi negara ini,” ujar Mardliyah, Presiden Djarum Schools Future.
Praktisi public relations menggunakan iklan untuk beberapa kegiatan, antara lain:
3. Perubahan personel.
4. Progress report.
5. Corporate emergencies.
Iklan korporat yang merupakan alat public relation atau corporate communications
yang berada dibalik layar ini, memiliki tiga jenis iklan korporat yaitu :
Berorientasi pada sistem pemasaran sebuah perusahaan yang disebut dengan cause-
related advertising. Cause advertising sendiri memiliki konsep marketing bahwa donatur non-
profit dari perusahaan sebagai ganti penggunaan nama perusahaan yang berhubungan dengan
kampanye promosi pada kegiatan social.
Sehingga, contoh iklan korporat jenis ini akan menunjukkan hubungan perusahaan
dengan kegiatan- kegiatan sosial seperti mengekang penyalahgunaan obat-obat terlarang,
memberantas kemiskinan, serta memberantas korupsi dan lain sebagainya. Dengan begitu
dapat menaikkan citra perusahaan dan membantu pemerintah.
Salah satu bentuk contoh iklan korporat untuk jenis ini adalah iklan untuk ajakan
melawan tindak korupsi. Contoh iklan bisa kamu lihat di atas tadi yang bertuliskan, “Bersama
Melawan Korupsi Mewujudkan Indonesia Maju” dari Kementerian ATR/BPN.
Iklan citra korporat yang akan bertujuan akhir pada fungsi menaikkan citra
perusahaan baik di mata public internal maupun eksternal. Sehingga, ketika perusahaan sudah
mampu menaikkan citra maka konsumen dengan sendirinya akan memiliki kecenderungan
pada produk-produk perusahaan tersebut.
Akan tetapi iklan citra korporat ini tidak dapat dirancang untuk secara langsung dan
dalam waktu yang singkat dapat mempengaruhi pilihan konsumen tersebut, karena iklan citra
korporat membutuhkan waktu yang panjang untuk bisa dapat meraup keuntungan yang besar
bagi perusahaan.
Pada umumnya semua jenis iklan berperan penting dalam tugas humas yaitu public
relation. Sehingga, diharapkan iklan korporat dalam humas ini dapat membangun hubungan
komunikasi yang baik antar semua line baik secara internal maupun eksternal.
Karena iklan perusahaan harus memberikan kontribusi yang positif kepada public,
baik itu iklan produk maupun korporat keduanya harus sama-sama diperhatikan untuk
membangun citra brand perusahaan yang baik.
Contoh iklan korporat dalam humas yaitu pada iklan Perusahaan BCA “Terima kasih
atas kepercayaan yang diberikan kepada BCA. Selamat Hari Pelanggan!”
Strategi iklan citra korporat ini jelas bertujuan untuk menaikkan citra perusahaan, jadi
tidak langsung menjual produknya. Akan, tetapi lebih memperkenalkan nama baru
perusahaan, mensosialisasikan merger, akuisisi ataupun menjalin hubungan baik dengan
public.
Contoh iklan korporat jenis citra korporat yaitu dalam pembuatan logo baru, seperti
Citibank dan Standard Chartered Bank pada 2002 tahun lalu yang menganggap bahwa
perubahan logo baru lebih luwes dan mudah untuk diingat oleh nasabahnya.
Iklan jenis ini akan memberikan edukasi atau informasi terkait hal umum yang telah
terjadi di masyarakat. Contohnya iklan yang dilakukan oleh Aqua Lestari untuk menunjukkan
penggunaan daur ulang limbah plastic yang diakibatkan oleh bekas botol minuman.
Copywriting merupakan istilah yang merujuk pada proses pembuatan teks atau naskah
iklan. Secara bahasa, iklan artinya berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak agar
tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan atau pemberitahuan kepada khalayak mengenai
barang atau jasa yang dijual, dipasang di dalam media atau di tempat umum.
1. Pengertian Copywriting
Istilah Copywriting terdiri dari dua kata, copy dan writing. Copy artinya salinan,
naskah, atau tulisan. Menurut Merriam-Webster, copy juga berati teks, khususnya teks iklan
(text especially of an advertisement).
Writing artinya penulisan. Dengan demikian, secara bahasa, copywriting artinya “penulisan
teks iklan”. Pelaku atau penulisnya disebut Copywriter (penulis naskah iklan).
Pengertian praktisnya, copywriting adalah penulisan naskah iklan untuk promosi sebuah
produk (barang atau jasa). Copywriting merupakan aktivitas membuat dan menghasilkan
tulisan (teks/naskah) untuk kepentingan iklan.
Copywriter tidak bekerja sendiri. Selain harus menguasai karakteristik produk, ia juga
bekerja sama dengan bagian penjualan (marketing).,
Secara teoritis, unsur dasar yang harus dikandung sebuah naskah iklan dikenal dengan
ringkasan AIDCA, yaitu:
Rumus copywriting antara lain harus menarik perhatian, membangun membangun citra
atau image positif tentang produk dan produsen (perusahaan), serta efektif dan efisien atau
tepat sasaran.
3. Kreatif, Mengenali Audiens
Jika sebuah naskah penjualan gagal menarik perhatian (attention), ketertarikan (interest),
keinginan (desire), keyakinan (conviction), dan tindakan (action) yang diinginkan, maka
pesan penjualan itu telah gagal.
Target audiens akan menafsirkan iklan secara beragam disebabkan sejumlah faktor, antara
lain:
Copywriter harus berjiwa kreatif agar naskah yang dihasilkannya menarik, jika perlu
menghibur, dan efektif menyampaikan pesan kepada publik sehingga publik bukan saja
tertarik, berminat membeli, tapi juga yakin bahwa produk yang diiklankan sesuai dengan
kebutuhan/keinginan mereka dan tanpa ragu segera membeli atau menggunakannya.
Sumber kreativitas copywriter (penulis naskah iklan) utamanya adalah “fakta” produk
dengan berbagai keunggulannya dibandingkan produk lain dan eksplorasi aspek emosional
dan citra yang melekat pada produk tersebut.
Berikut ini gaya bahasa yang biasa digunakan dalam menulis naskah iklan.
1. Eksploratif
Naskah iklan menggali sedalam mungkin keunggulan produk, dengan kata-kata akurat dan
tidak terlalu berlebihan, sehingga mampu meyakinkan publik akan keunggulan dan manfaat
produk tersebut bagi mereka.
2. Denotatif
Kata-kata yang digunakan sedapat mungkin tidak barmakna ganda (ambigue) sehingga
pesannya jelas dan tegas.
3. Naratif
Menguraikan produk dalam bentuk cerita dengan pilihan kata dan kalimat (gaya bahasa)
semenarik mungkin.
4. Imajinatif
Pilihan kata mengandung majinasi dan ”membuai” dengan tetap mengedepankan kebenaran
fakta produk dan tidak mengandung kebohongan.
5. Argumentatif
Mempengaruhi audiens secara jelas dan nyata dengan argumentasi yang dapat
dipertanggungjawabkan.
6. Informatif
Menginformasikan secara detail tentang produk. Sejumlah data yang mneunjang disampaikan
komunikatif dan menghindari News Style, meski hakikatnya memang berisi informasi.
7. Persuasif
Membujuk audiens agar segera menggunakan produk yang diperkenalkan atau ditawarkan.
5. Etika Copywriting
Penulisan naskah iklan tidak boleh berisi dusta atau membohongi masyarakat, serta tidak
melanggar kode etik periklanan dan undang-undang perlindungan konsumen. Menjelek-
jelekkan produk lain termasuk pelanggaran kode etik periklanan.
Copywriting adalah bagian tekstual dalam sebuah iklan. Iklan sendiri didefinisikan sebagai
”informasi tentang sebuah produk yang bertujuan mendorong dan membujuk publik agar
tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan iklan sebagai ”pemberitahuan kepada
khalayak mengenai barang dan jasa yang dijual, dipasang di media massa seperti koran dan
majalah, atau di tempat-tempat umum”.
6. Pengertian Copywriter
Copywriter adalah orang kreatif, pandai “bermain kata-kata”, dan menghasilkan sebuah kata,
kalimat, dan naskah yang menarik dan menggugah orang lain.
• Orang yang dipekerjakan untuk menulis iklan atau publisitas (A person employed to
write advertising or publicity, princeton.edu).
• Orang yang bekerja sebagai bagian dari tim kreatif dalam sebuah agensi atau
departemen periklanan yang bertanggung jawab utama atas konten tekstual atau
verbal sebuah iklan (A copywriter is a person works as part of a creative team in an
agencies and advertising departments, who has ultimate responsibility for the
advertisement’s verbal or textual content, wikipedia.org).
• Orang yang menulis naskah iklan –teks yang digunakan untuk iklan (A person who
writes advertising copy –the text used in advertisements, wiktionary.org).
• Orang yang bertanggung jawab atas penulisan naskah iklan dan memadukan konsep
kreatif, sering dalam kolaborasi dengan direktur seni dan direktur kreatif (A person
responsible for writing advertising copy and generating creative concepts, often in
collaboration with an art director or creative director, motto.com).
• Individu yang membantu dalam menyusun gagasan untuk iklan dan komersial dan
menulis kata-kata atau naskah untuk mereka (Individual who helps conceive the ideas
for ads and commercials and writes the words or copy for them, mcgraw-hill.com).
• Orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan magis dengan kata-kata. Ia
bertanggung jawab atas transformasi gagasan ke dalam kata-kata, menulis tubuh
naskah utuk iklan, dsb. (A person who has the ability to create magic with words. The
Copywriter is responsible for transforming ideas into words, writing the body copy
for advertisements etc., uniqueleads.com).
• Orang yang menulis naskah iklan –teks yang digunakan untuk iklan (A person who
writes advertising copy –the text used in advertisements, wiktionary.org).
• Orang yang bertanggung jawab atas penulisan naskah iklan dan memadukan konsep
kreatif, sering dalam kolaborasi dengan direktur seni dan direktur kreatif (A person
responsible for writing advertising copy and generating creative concepts, often in
collaboration with an art director or creative director, motto.com).
• Individu yang membantu dalam menyusun gagasan untuk iklan dan komersial dan
menulis kata-kata atau naskah untuk mereka (Individual who helps conceive the ideas
for ads and commercials and writes the words or copy for them, mcgraw-hill.com).
• Orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan magis dengan kata-kata. Ia
bertanggung jawab atas transformasi gagasan ke dalam kata-kata, menulis tubuh
naskah utuk iklan, dsb. (A person who has the ability to create magic with words. The
Copywriter is responsible for transforming ideas into words, writing the body copy
for advertisements etc., uniqueleads.com).
• Keunggulan dari televisi dari media lain adalah karakternya yang auditif dan visual,
paduan antara suara dan gambar, sehingga karakter iklan televisi antara lain
mengutamakan keindahan gambar, sekilas, masif, dan lebih kompleks dari iklan radio.
• Demikian tips Copywriting atau teknik menulis naskah iklan Wasalam.
(www.romeltea.com).
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Jadi dalam iklan Public Relations dikenal dua macam iklan, yaitu iklan “hard-selling”
dan “soft-selling”. Iklan “hard-selling” adalah iklan yang secara langsung menjual produk
(product selling).
3. Perubahan personel.
4. Progress report.
5. Corporate emergencies.
Istilah Copywriting terdiri dari dua kata, copy dan writing. Copy artinya salinan,
naskah, atau tulisan. Menurut Merriam-Webster, copy juga berati teks, khususnya teks iklan
(text especially of an advertisement).
Fowles, Jib. (1996). Advertising and Popular Culture. London: Sage Publication
Ibrahim, Idi Subandy. 2007. Kecerdasan Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Liliweri, Alo. (1992). Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, BISNIS, Erlangga, 2006. Hal: 368
Vestergaard, Torben dan Schroder, Kim. (1989). The Language of Advertising. New York:
Basil Blackwell.