Oleh :
Kelompok 3
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan petunjuk-Nya
yang telah membimbing kami dalam menyusun kata pengantar ini, yang mempersembahkan
makalah kami dengan judul "Karakteristik Iklan di Media Sosial Pribadi."
Di era digital yang semakin berkembang, media sosial telah menjadi bagian integral dari
kehidupan kita. Media sosial pribadi, yang dirancang untuk interaksi antara individu dan
kelompok terbatas, telah menjadi wadah penting bagi komunikasi, berbagi pengalaman, dan
tentu saja, iklan. Dalam makalah ini, kami akan menggali karakteristik yang membedakan
iklan di platform-platform media sosial pribadi, yang menjadikan mereka fenomena yang
menarik dan penting dalam ranah periklanan modern.
Melalui kata pengantar ini, kami bertujuan untuk menguraikan tujuan utama kami dalam
penyusunan makalah ini dengan lebih rinci. Kami akan mengeksplorasi beragam karakteristik
iklan di media sosial pribadi, termasuk strategi penargetan yang canggih, penggunaan visual
yang dominan, dan interaksi langsung dengan audiens. Tujuan kami adalah memberikan
pemahaman yang mendalam kepada pembaca tentang bagaimana iklan beroperasi di
lingkungan media sosial pribadi, dan bagaimana fenomena ini memengaruhi cara kita
berinteraksi dengan merek dan produk. Kami juga berharap dapat memicu refleksi tentang
implikasi ini terhadap privasi, etika, dan dampak sosial lebih luas.
Kami ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dan bimbingan selama proses penyusunan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan berharga bagi pembaca dan menjadi kontribusi
berarti dalam pemahaman kita tentang peran media sosial pribadi dalam dunia periklanan
yang terus berubah. Terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL MAKALAH ................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
1.3. Tujuan Masalah ........................................................................................................... 2
1.4. Manfaat Teoritis Dan Praktis ...................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................. 4
3.1. Definisi Sosial Media .................................................................................................. 4
3.2. Jenis-Jenis Media Sosial Pribadi ................................................................................. 4
3.3. Peran Media Sosial dalam Periklanan ......................................................................... 5
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................................ 7
3.1. Karakteristik Iklan di Media Sosial Pribadi ................................................................ 7
3.2. Isu-isu Privasi dan Etika Iklan di Media Sosial Pribadi .............................................. 8
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................... 10
4.1. Kesimpulan................................................................................................................ 10
4.2. Saran .......................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
penayangan iklan, dan apa dampaknya terhadap privasi dan etika. Selain itu, kami akan
menyajikan strategi yang dapat digunakan oleh pengguna untuk mengelola iklan di
media sosial pribadi.
Dengan memahami karakteristik iklan di media sosial pribadi, mereka dapat
merancang kampanye yang lebih efektif dan menghormati privasi pengguna, sehingga
meningkatkan dampak positif iklan mereka kepada masyarakat.Dengan harapan bahwa
wawasan ini akan membantu kita semua menjaga dunia yang lebih sehat dan
berkelanjutan, sambil tetap memanfaatkan manfaat teknologi digital yang berkembang
pesat.
Dalam konteks tersebut, rumusan masalah yang akan dijelaskan dalam makalah ini
adalah sebagai berikut:
a. Apa karakteristik utama dari iklan di media sosial pribadi?
b. Bagaimana karakteristik ini memengaruhi interaksi pengguna dengan iklan dan
merek yang diiklankan?
c. Apa tantangan etis dan privasi yang muncul dalam konteks iklan di media sosial
pribadi?
Manfaat Teoritis:
a. Menambah pemahaman tentang evolusi periklanan dalam era media sosial pribadi.
b. Menjelaskan konsep etika dan privasi dalam periklanan media sosial.
2
c. Menggali bagaimana karakteristik iklan di media sosial pribadi memengaruhi
perilaku konsumen dan persepsi merek.
Manfaat Praktis:
a. Membantu pelaku bisnis dan pemasar dalam merancang kampanye iklan yang
efektif di platform media sosial pribadi.
b. Memberikan pengguna alat pengetahuan untuk mengelola iklan yang mereka lihat
dan interaksi dengan merek.
c. Memungkinkan pelaku bisnis untuk memahami cara menghormati privasi dan etika
dalam periklanan media sosial pribadi.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Kotler dan Keller (2012:546) Social media merupakan sarana bagi
konsumen untuk berbagi teks, gambar, audio, dan informasi video dengan satu sama
lain dan dengan perusahaan dan sebaliknya.
Definisi lainnya berasal dari Carr dan Hayes (2015) yang menyatakan bahwa media
sosial adalah media berbasis Internet yang memungkinkan pengguna berkesempatan
untuk berinteraksi dan mempresentasikan diri, baik secara seketika ataupun tertunda,
dengan khalayak luas maupun tidak yang mendorong nilai dari user-generated content
dan persepsi interaksi dengan orang lain.
Berdasarkan dari definisi Media Sosial yang disampaikan, kita dapat menyimpulkan
bahwa media sosial adalah platform berbasis Internet yang memungkinkan individu
untuk berkomunikasi, berbagi informasi, dan berinteraksi dengan pengguna lainnya,
termasuk perusahaan. Media sosial memfasilitasi pertukaran teks, gambar, audio, video,
dan konten lainnya secara langsung atau tertunda. Hal ini juga menciptakan kesempatan
bagi pengguna untuk mempresentasikan diri mereka sendiri, menghasilkan konten yang
dihasilkan oleh pengguna, dan merasakan interaksi dengan orang lain dalam lingkungan
online.
Pentingnya media sosial dalam menghubungkan individu dengan audiens yang lebih
luas dan memungkinkan berbagai jenis komunikasi, baik seketika maupun tertunda,
telah menjadikannya alat yang berharga dalam dunia digital dan pemasaran. Media
sosial juga dikenal karena mendorong nilai konten yang dihasilkan oleh pengguna
(user-generated content), di mana pengguna berkontribusi dengan informasi dan konten
mereka sendiri, dan ini memberikan dampak signifikan terhadap persepsi interaksi
sosial.
Andreas M. Kaplan dan Michael Haenlein membagi berbagai jenis media sosial ke
dalam 6 (enam) jenis, yaitu :
4
a. Collaborative projects memungkinkan adanya kerjasama dalam kreasi konten yang
dilakukan oleh beberapa pengguna secara simultan, misalnya adalah Beberapa situs
jenis ini mengizinkan penggunanya untuk melakukan penambahan,
menghilangkan, atau mengubah konten. Bentuk lain dari collaborative
projects adalah social bookmarking yang mengizinkan koleksi berbasis kelompok
dan peringkat kaitan internet atau konten media.
b. Blogs merupakan salah satu bentuk media sosial yang paling awal yang tumbuh
sebagai web pribadi dan umumnya menampilkan date-stamped entries dalam
bentuk Jenis blog yang sangat populer adalah blog berbasis teks.
c. Content communities memiliki tujuan utama untuk berbagi konten media diantara
para pengguna, termasuk didalamnya adalah teks, foto, video, dan powerpoint
presentation. Para pengguna tidak perlu membuat halaman profil pribadi.
d. Social networking sites memungkinkan para pengguna untuk terhubung dengan
menciptakan informasi profil pribadi dan mengundang teman serta kolega untuk
mengakses profil dan untuk mengirim surah elektronik serta pesan instan. Profil
pada umumnya meliputi foto, video, berkas audio, blogs dan lain Contoh
dari social networking sites adalah Facebook, MySpace, dan Google+.
e. Virtual games worlds merupakan platform yang mereplikasi lingkungan ke dalam
bentuk tiga-dimensi yang membuat para pengguna tampil dalam bentuk avatar
pribadi dan berinteraksi berdasarkan aturan-aturan permainan.
f. Virtual sosial worlds memungkinkan para inhabitan untuk memilih perilaku secara
bebas dan untuk hidup dalam bentuk avatar dalam sebuah dunia virtual yang sama
dengan kehidupan nyata. Contohnya adalah Second
Iklan dapat menjadi cara yang hemat biaya untuk menyebarkan informasi, baik
untuk membangun preferensi merek maupun untuk memberi informasi. Menurut
(Kotler & Keller, 2009) periklanan (advertising) adalah semua bentuk terbayar atas
presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas.
Periklanan diyakini membantu pembeli mempelajari dan mengingat merek dan
manfaatnya dengan mengulangi asosiasi informasi dan arsitektur antara manfaat merek,
logo, gambar, dan bentuk kondisional klasik (Smith, 1998).
5
Media sosial merupakan alat promosi untuk mendorong interaksi antara pihak-pihak
yang terkait. Menurut (Neti, 2011) media sosial yaitu tempat untuk interaksi sosial
dengan menggunakan teknik penerbitan yang sangat mudah diakses dan terukur, media
sosial menggunakan teknologi berbasis web untuk mengaktifkan komunikasi ke dialog
interaktif. Iklan media sosial salah satunya bisa menggunakan media sosial yang biasa
disebut dengan Instagram. Instagram adalah aplikasi cerdas yang didedikasikan untuk
media social,salah satu media digital dengan fitur yang mirip dengan Twitter, tetapi
dengan perbedaan dalam mengambil foto dalam bentuk atau lokasi untuk berbagi
informasi dengan pengguna. (Bambang dalam Atmoko, 2012:10).
Cara kerja instagram sendiri yaitu dengan mengunggah foto dengan menggunakan
jaringan internet sehingga informasi dapat cepat di terima oleh pelaku bisnis. Media
sosial sangat banyak digunakan karena kemudahan dalam mengaksesnya serta
penggunaannya yang tidak sulit untuk dipahami. Hal ini yang membuat para pelaku
usaha banyak yang menggunakan iklan berbasis media sosial, hanya dengan
mengupload foto atau video semua orang sudah bisa melihat tanpa banyak batasan.
Menurut Solis ( 2011) bahwa terdapat 4C dalam penggunaan media sosial diantaranya
memiliki:
a. Context,yaitu bagaimana membentuk sebuah pesan atau cerita (informasi) seperti
bentuk sebuah pesan itu sendiri,penggunaan bahasa maupun isi dari pesan tersebut.
b. Commnunication,yaitu adalah cara berbagi cerita atau informasi yang meliputi cara
mendengarkan,merespon,dan tumbuh dengan berbagai cara yang membuat
pengguna merasa nyaman dan pesan tersampaikan dengan baik.
c. Collaboration,adalah kerja sama antara sebuah akun atau perusahaan dengan
penggunaanya di media sosial untuk membuat hal baik.
d. Connection,yaitu pemeliharaan hubungan yang sudah terbina.Bisa dengan
melakukan sesuatu yang bersifat berkelanjutan sehingga pengguna merasa lebih
dekat dengan sebuah akun perusahaan
6
BAB III
PEMBAHASAN
7
pengguna dapat ditanggapi, direspon, dikonfrontir, dan dikonfirmasi oleh pengguna
lainnya.
e. Tetap (permanence): media sosial memiliki kemampuan untuk menyediakan fitur
komentar dengan cepat dan menawarkan juga kemudahan dalam melakukan proses
pengeditan dalam kolom komentar tersebut.
Dengan karakteristik-karakteristik ini, media sosial telah mengubah cara kita
berkomunikasi, berinteraksi, dan berbagi informasi dalam kehidupan sehari-hari, serta
dalam berbagai konteks, termasuk periklanan, pertukaran informasi, dan kolaborasi.
Media sosial telah menjadi elemen penting dalam ekosistem digital yang terus
berkembang.
Privasi merupakan suatu konsep abstrak yang mengandung banyak makna. Privasi
merupakan suatu hal yang sangat penting baik bagi individu maupun lembaga atau
instansi untuk berhadapan dan berinteraksi dengan individu lain atau lembaga lain.
Penggambaran populer mengenai privasi antara lain adalah hak individu untuk
menentukan apakah dan sejauh mana seseorang bersedia membuka dirinya kepada
orang lain, atau, privasi adalah hak untuk tidak diganggu. Privasi sendiri, merujuk pada
padanan dari Bahasa Inggris “privacy”, adalah kemampuan satu atau sekelompok
individu untuk mempertahankan kehidupan dan urusan personalnya dari publik, atau
untuk mengontrol arus informasi mengenai diri mereka (Krisnawati, 2016).
Berbagai data informasi kini dikumpulkan dengan peningkatan frekuensi dan dalam
konteks yang berbeda, membuat individu menjadi lebih transparan. Bahkan, terkadang
seseorang dengan mudahnya mengungkapkan segala isi hatinya dalam beberapa
comment di akun jejaring sosial yang akrab dan digandrungi remaja, seperti misalnya:
twitter, facebook, friendster, dan sebagainya. Mereka mengungkapkan komentar
tersebut secara terbuka bahkan ada pula yang terkesan vulgar, dan tidak menyadari
bahaya yang mengancam terkait sasaran komentar tersebut. Bisa jadi pribadi yang
dikomentari tersebut tidak bisa menerima, atau ada orang lain yang terkait dengan
masalah yang dibicarakan juga tidak bisa menerima komentar yang ditulis dalam akun
tersebut.
Adapun cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi hal ini, berikut adalah beberapa
cara untuk mengatasi isu dan privasi dalam iklan di media sosial;
8
1. Peningkatan Pengaturan Privasi: Platform-media sosial pribadi seringkali
memberikan pengguna kontrol lebih besar atas privasi mereka. Pengguna dapat
mengatur preferensi privasi mereka, termasuk pengaturan iklan yang mereka lihat dan
data yang mereka bagikan dengan pengiklan.
2. Kebijakan Privasi yang Jelas: Pengiklan dan platform-media sosial harus memiliki
kebijakan privasi yang jelas dan mudah diakses yang menjelaskan bagaimana data
pengguna digunakan untuk iklan. Ini membantu meningkatkan transparansi dan
memungkinkan pengguna untuk membuat keputusan yang lebih informasi tentang
privasi mereka.
3. Opsi Opt-Out: Pengiklan sering menyediakan opsi untuk pengguna agar bisa keluar
dari penargetan iklan tertentu. Ini memungkinkan pengguna untuk mengontrol sejauh
mana mereka ingin terlibat dengan iklan.
4. Pematuhan Regulasi Privasi: Banyak negara telah mengenakan regulasi yang ketat
terkait privasi data. Pengiklan dan platform-media sosial harus mematuhi regulasi ini
dan mengikuti praktik terbaik dalam pengelolaan data pengguna.
5. Pendidikan Pengguna: Edukasi pengguna tentang cara melindungi privasi mereka di
media sosial juga penting. Pengguna harus tahu bagaimana mengatur privasi akun
mereka dan mengenali isyarat privasi yang diberikan oleh platform-media sosial.
Dengan mengambil langkah-langkah ini, pengiklan dan platform-media sosial dapat
mengatasi sebagian besar isu-isu privasi yang mungkin muncul dalam konteks iklan di
media sosial pribadi. Upaya untuk meningkatkan transparansi dan memberikan
pengguna lebih banyak kendali atas data mereka adalah langkah-langkah yang positif
dalam menjaga privasi pengguna.
9
BAB IV
4.1. Kesimpulan
Kesimpulannya bahwa Dalam era digital yang semakin berkembang, media sosial
pribadi telah menjadi ruang komunikasi yang penting bagi individu untuk berinteraksi,
berbagi informasi, dan berkomunikasi secara pribadi dengan teman dan keluarga.
Namun, iklan juga telah merambah ruang pribadi ini, membawa karakteristik khusus
yang memengaruhi cara kita berinteraksi dengan merek dan produk. Dalam konteks ini,
isu-isu privasi, penggunaan data pribadi, dan etika bermain peran penting.
Karakteristik iklan di media sosial pribadi mencakup penargetan yang lebih
personal, penggunaan algoritma, dan respon yang cepat. Namun, dengan karakteristik ini
juga muncul isu-isu privasi, seperti pengumpulan data pribadi, penargetan yang
berlebihan, dan kurangnya transparansi. Untuk mengatasi isu-isu ini, pengiklan dan
platform-media sosial perlu meningkatkan pengaturan privasi, memiliki kebijakan
privasi yang jelas, menyediakan opsi opt-out, mematuhi regulasi privasi, dan
memberikan edukasi kepada pengguna.
4.2. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
DeCew, J. 1997. In pursuit of privacy: Law, ethics, and the rise of technology. Ithaca, NY:
Cornell University Press
Hall, S., Hobson, D., Lowe, A., & Willis, P. (1986). Culture, Media, Language. London:
Hutchinson.
Kotler, P., dan Keller, K. L. (2012). Marketing Management (14th ed). New Jersey : Prentice
Hall
Purnama, Hadi. 2011. Media Sosial di Era Pemasaran 3.0. Corporate and Marketing
Communication. Jakarta.