Anda di halaman 1dari 21

PEMASARAN JASA PENDIDIKAN

MAKALAH
untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Hubungan Masyarakat
yang diampu oleh Ibu Dra. Djum Djum Noor Benty, M.Pd dan
Ibu Rochmawati, S.Pd, M.Pd

disusun oleh Kelompok 1:


Desi Fitri Susanti NIM 190131601265
Dwi Wahyu Indrawanto NIM 190131601201
Erra Sanianingtyas NIM 190131601225
Queen Azzahra NIM 19002075

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
SEPTEMBER 2020
KATA PENGANTAR

Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga pada kesempatan ini dapat menyelesaikan makalah dengan
judul “PEMASARAN JASA PENDIDIKAN” tepat waktu. Dengan tanpa
mengurangi rasa hormat penulis ucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Dra.
Djum Djum Noor Benty, M.Pd dan Ibu Rochmawati, S.Pd, M.Pd.
Makalah ini disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas kelompok.
Dengan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai mata kuliah
Manajemen Hubungan Masyarakat. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih terdapat berbagai macam kendala, keterbatasan ilmu,dan
referensi. Oleh karena itu, penulis berharap untuk memberikan kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata dari penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Malang, 2 September 2020

Penulis

DAFTAR ISI

i
Halaman
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................2
C. Tujuan.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pasar, Pendidikan, dan Sekolah............................................. 3
B. Karakteristik Jasa Pendidikan.................................................................. 4
C. Pengertian dan Tujuan Pemasaran Jasa Pendidikan.................................5
D. Sasaran Pemasaran Jasa Pendidikan.........................................................6
E. Komponen Proses Pemasaran Jasa Pendidikan........................................7
F. Teknik dan Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan.....................................10
G. Segmentasi Pasar Jasa Pendidikan..........................................................12
BAB III PENUTUP
Kesimpulan...................................................................................................14
DAFTAR RUJUKAN.........................................................................................16

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Fase Proses Pemasaran.....................................................................7


Gambar 2.2 Konsep Strategic Intent....................................................................8
Gambar 2.3 Proses Strategi Analisis Pasar...........................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 1 ayat 1 menyatakan Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
oeserta didik secara aktif mengembangakn potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.
Pendidikan dapat sebagai produk jasa karena merupakan sesuatu
yang tidak ada wujudnya, tetapi dapat memenuhi kebutuhan peserta didik.
Sekolah merupakan salah satu penyedia jasa pendidikan yang ada di
Indonesia. Pemasaran jasa pendidikan berfokus kepada konsumen atau
kepuasan konsumen. Apabila konsumen tidak puas terhadap pelayanan, dapat
dikatakan pemasaran yang dilakukan oleh sebuah instansi gagal.
Sebuah lembaga pendidikan harus memiliki perencanaan tentang
jasa pemasaran pendidikan yang baik, hal ini harus dilakukan agar dapat
menarik minat konsumen dan sangat penting lembaga pendidikan
membangun citra positif kepada masyarakat. Pemasaran jasa pendidikan
merupakan strategi peningkatan mutu pendidikan yang merupakan elemen
terpenting bagi kualitas serta kemajuan taraf pendidikan pada suatu lembaga
pendidikan. Hal ini dapat diartikan pemasaran merupakan suatu proses sosial
dan managerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan
keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu
yang bernilai satu sama lain.
Pemasaran jasa pendidikan juga diperlukan untuk menunjukkan
eksistensi lembaga agar tidak ditinggalkan oleh pelanggan jasa pendidikan.
Salah satu cara agar lembaga pendidikan tidak ditinggalkan oleh pelanggan
jasa pendidikan adalah menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat yang dilakukan melalui pengelolaan pemasaran jasa pendidikan.

1
2

Dengan demikian, apa yang ditawarkan saat melakukan pemasaran sesuai


dengan apa yang diterima oleh pengguna jasa bahkan melebihi harapan.
Adapun Strategi pemasaran mempunyai peran yang sangat penting untuk
mencapai tujuan lembaga pendidikan yang ingin dicapai. Strategi pemasaran
harus didasarkan pada analisis internal sekolah dan disesuaikan dengan
perubahan yang ada.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian pasar, jasa, dan jasa pendidikan?
2. Bagaimana karakteristik jasa pendidikan?
3. Apa pengertian dan tujuan pemasaran jasa pendidikan?
4. Apa sasaran pemasaran jasa pendidikan?
5. Apa saja komponen proses pemasaran jasa pendidikan?
6. Bagaimana teknik dan strategi pemasaran jasa pendidikan?
7. Bagaimana segmentasi pasar jasa pendidikan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pasar, jasa, dan jasa pendidikan.
2. Untuk mengetahui karakteristik jasa pendidikan.
3. Untuk mengetahui pengertian dan tujuan pemasaran jasa pendidikan.
4. Untuk mengetahui sasaran pemasaran jasa pendidikan.
5. Untuk mengetahui komponen proses pemasaran jasa pendidikan.
6. Untuk mengetahui teknik dan strategi pemasaran jasa pendidikan.
7. Untuk mengetahui segmentasi pasar jasa pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pasar, Jasa, dan Jasa Pendidikan


Dalam memahami konsep pemasaran pendidikan ada beberapa kata kunci
yang perlu dipahami yaitu konsep pasar, pemasaran, pendidikan, dan sekolah.
Pasar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2009) merupakan tempat orang
jual-beli. Sedangkan menurut Benty & Gunawan (2015) pasar merupakan tempat
bertransaksi berbagai komoditas yang dihasilkan produsen dengan yang
dibutuhkan, diinginkan, dan diharapkan konsumen. Pemasaran dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (2009) berarti proses, cara, perbuatan memasarkan suatu
barang atau dagangan. Dalam Benty & Gunawan (2015) Pemasaran ialah proses
transaksional untuk meningkatkan harapan, keinginan dan kebutuhan calon
konsumen menjadi terangsang untuk memiliki produk yang ditawarkan dengan
mengeluarkan imbalan sesuai yang disepakati. Jadi pasar adalah tempat yang
digunakan untuk melakukan transaksi jual-beli antara produsen dan konsumen.
Sedangkan pemasaran adalah adalah suatu proses atau cara yang dilakukan agar
calon konsumen merasa tertarik dengan produk yang ditawarkan.
Jasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2009) adalah aktivitas,
kemudahan, manfaat, dan sebagainya yang dapat dijual kepada orang lain
(konsumen) yang menggunakan atau menikmatinya. Menurut Kotler dalam Imron
& Sumarsono (2017) jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang ditawarkan
oleh satu pihak pada pihak lainnya yang secara prinsip tidak terwujud dan tidak
menyebabkan pemindahan kepemilikan. Jadi dapat disimpulkan jasa adalah
aktivitas berupa tindakan atau kinerja yang ditawarkan oleh penyedia jasa ke
pengguna jasa.
Menurut Fatihudin & Firmansyah (2019) jasa merupakan suatu kegiatan
yang berkaitan dengan ekonomi dengan cara menciptakan dan memberikan
sebuah manfaat bagi konsumen pada waktu dan tempat tertentu. Proses jasa disini
tidak pernah lepas dari aspek interaksi antara pihak konsumen dan pihak produsen
(jasa). Pendidikan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan

3
4

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Jasa pendidikan menurut
Imron & Sumarsono (2017) pendidikan sebagai produk jasa merupakan sesuatu
yang tidak berwujud akan tetapi dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang
diproses dengan menggunakan atau tidak menggunakan bantuan produk fisik
dimana proses yang terjadi merupakan interaksi antara penyedia jasa dengan
pengguna jasa yang mempunyai sifat tidak mengakibatkan perpindahan hak atau
kepemilikan. Jadi dapat disimpulkan jasa pendidikan adalah produk tidak
berwujud yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan
menggunakan atau tidak menggunakan bantuan produk fisik dimana dalam proses
interaksi antara produsen dan konsumen yang mempunyai sifat tidak
mengakibatkan perpindahan hak atau kepemilikan.

B. Karakteristik Jasa Pendidikan


Kotler dalam Imron & Sumarsono (2017) mengemukakan bahwa jasa
mempunyai 4 ciri utama yaitu: (1) tidak berwujud; (2) tidak terpisahkan; (3)
bervariasi; (4) mudah musnah. Sedangkan Bateson dalam Stanton dalam Benty &
Gunawan (2015) mengemukakan delapan karakteristik jasa yaitu: (1) jasa tidak
dapat disimpan dan dikonsumsi pada saat dihasilkan; (2) jasa tergantung pada
waktu; (3) jasa bergantung pada tempat; (4) konsumen merupakan bagian integral
dari proses produksi jasa; (5) setiap orang atau apapun yang berhubungan dengan
konsumen mempunyai andil dalam memberikan peranan; (7) karyawan
penghubung merupakan bagian dari proses produksi jasa; dan (8) kualitas jasa
tidak dapat diperbaiki pada saat produksi karena produksi jasa terjadi secara real
time.
Karakteristik lain dari jasa menurut Benty & Gunawan (2015) adalah lebih
bersifat tidak berwujud dari pada berwujud (more intangible than tangible),
produksi dan konsumsi bersamaan waktu (simultaneous production and
consumption), kurang memiliki standar dan keragaman (less standardized and
uniform), dan bahan baku untuk menghasilkan jasa adalah orang (the raw
5

material of services is people) yang memiliki ciri khas berbeda antara satu dengan
yang lainnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa jasa pendidikan diterima diterima
setelah melakukan interaksi dengan penghubung yang sangat dipengaruhi oleh
siapa, kapan, dimana jasa tersebut diproduksi. Hal tersebut juga menjelaskan
bahwa keberhasilan pendidikan akan sangat tergantung pada siapa, kapan, dimana
proses tersebut terlaksana.

C. Pengertian dan Tujuan Pemasaran Jasa Pendidikan


Pemasaran dalam bidang komersial dan industri menekankan pada
kegiatan mengelola pertukaran sesuatu antara produsen dan konsumen.berbeda
dengan dengan pemasaran dalam dunia pendidikan, kegiatannya lebih
ditekankan pada hubungan antara sekolah dengan kliennya. Menurut Alma &
Huriyati dalam Benty & Gunawan (2015) mengenai lembaga pendidikan adalah
termasuk ke dalam nonprofit organization. Sedangkan secara komersial terkait
dengan kegiatan mencari laba. Kemudian terkait dalam bentuk konsep negatif
yaitu dikomersialkan, bahwa segala sesuatu yang dikomersialkan, ada uang ada
layanan, jadi segala kegiatan harus mendatangkan keuntungan dalam bentuk
uang. Menurut Kosyakov dalam Vetrova, dkk (2019) The fact is that marketing
is a tool that connects consumers and producers to find and understand what
consumers need most and determine the direction of work to improve their
product or service.
Menurut Lockchart dalam Wijaya dalam Benty & Gunawan (2015)
tujuan pemasaran jasa pendidikan yang SMART memiliki karakteristik yaitu: (1)
specific (khusus); (2) measurable (terukur); (3) attainable (dapat dicapai); (4)
results oriented (berorientasi pada hasil); (5) time related (berkaitan dengan
waktu). Sedangkan menurut Qomarudin dalam Benty & Gunawan (2015)
mengemukakan bahwa tujuan pemasaran jasa pendidikan adalah: (1) memberi
informasi kepada masyarakat tentang produk-produk lembaga pendidikan; (2)
meningkatkan minat dan ketertarikan masyarakat pada produk lembaga
pendidikan; (3) membedakan produk lembaga pendidikan dengan lembaga
pendidikan yang lain; (4) memberikan penilaian lebih pada masyarakat dengan
6

produk yang ditawarkan; dan (5) menstabilkan eksistensi dan kebermaknaan


lembaga pendidikan di masyarakat.
Menurut Imron & Sumarsono (2017) tujuan dari pemasaran pendidikan
adalah: (1) memberi informasi kepada masyarakat tentang produk-produk
lembaga pendidikan; (2) meningkatkan minat dan ketertarikan masyarakat pada
produk lembaga pendidikan; (3) membedakan produk lembaga pendidikan
dengan lembaga yang lain; (4) memberikan penilaian lebih pada masyarakat
dengan produk yang ditawarkan, dan (5) menstabilkan eksistensi dan
kebermaknaan lembaga pendidikan di masyarakat. Jadi yang ingin dicapai dari
pemasaran pendidikan adalah mendapatkan pelanggan yang disesuaikan dengan
target, baik itu yang berkaitan dengan kualitas maupun kuantitas dari calon
pelanggan.

D. Sasaran Pemasaran Jasa Pendidikan


Menurut Benty & Gunawan (2015) sasaran lembaga pendidikan adalah
calon peserta didik dan atau orang tua peserta didik, serta masyarakat luas pada
umumnya, termasuk didalamnya pengguna lulusan. Davies & Ellison dalam
Benty & Gunawan (2015) mengemukakan segmen pasar di sektor pendidikan
meliputi pasar internal dan eksternal. Pasar internal meliputi pengelola sekolah
dan jajaran diatasnya, staf sekolah (guru dan tenaga kependidikan lainnya),
pengawas, siswa yang sedang bersekolah dan orangtua siswa yang sedang
bersekolah. Pasar eksternal meliputi calon siswa, calon orangtua siswa, alumni,
calon staf, institusi pendidikan lainnya, masyarakat di sekitar sekolah, lembaga
komersial, dan industri, yayasan pendidikan, kantor standar dalam pendidikan
(di Indonesia adalah Badan Akreditasi Nasional), Pusat Penataran Guru,
kelompok-kelompok, dan organisasi di tingkat nasional yang terkait dengan
bidang pendidikan.
Penggalakan pasar internal dan eksternal. Awal kegiatannya dimulai dari
terwujudnya kualitas input, output, proses, dan outcome lembaga pendidikan.
Maisyaroh dalam Benty & Gunawan (2015) menyatakan komponen input
meliputi calon siswa, sarana prasarana, tenaga guru, pegawai yang memenuhi
standar kualitas tertentu, bukan ala kadarnya atau asal ada. Untuk mewujudkan
7

ini tentunya harus ada seleksi yang cukup memadai sehingga diperoleh input
yang memenuhi standar kriteria minimum, bukan dibawah kriteria minimal.
Sedangkan komponen proses meliputi proses penyelenggaraan pendidikan dan
pengajaran. Sehingga dalam hal ini akan muncul pertanyaan apakah sekolah
melaksanakan pengelolaan pengajaran yang efektif, apakah sekolah
menyelenggarakan pengelolaan kesiswaan secara baik, apakah sekolah
menyelenggarakan pengelolaan sarana prasarana secara efektif, apakah sekolah
menyelenggarakan pengelolaan hubungan lembaga pendidikan dan masyarakat
secara sistematis, apakah sekolah menyelenggarakan pengelolaan keuangan
secara efisien, dan apakah sekolah menyelenggarakan pengelolaan personalia
secara sistematis dan mantap.

E. Komponen Proses Pemasaran Jasa Pendidikan


Menurut Maisyaroh dalam Benty & Gunawan (2015) menyatakan
kegagalan yang sering terjadi dalam proses pemasaran lembaga pendidikan ialah
kurangnya perencanaan. Pemasaran lembaga pendidikan yang tepat dilakukan
melalui proses perencanaan untuk menganalisis kebutuhan lembaga pendidikan
dan analisis pasar, implementasi pemasaran, dan evaluasi serta tindak lanjut
pemasaran. Menurut Davies dan Ellison dalam Benty dan Gunawan (2015)
proses pemasaran yaitu: (1) strategic intent; (2) strategic market analysis; (3)
marketing implementation.

Gambar 2.1 Fase Proses Pemasaran


Sumber: Benty & Gunawan (2015)

1. Strategic Intent
Menurut Davies dan Ellison dalam Benty & Gunawan (2015)
strategic intent merupakan proses mengikat serta memadukan semua
8

komponen yang mengarah pada tujuan, visi, dan misi sekolah. Menurut
Benty & Gunawan (2015) Fokus pemasaran pada strategic cause mengarah
pada keunggulan dan tujuan yang jelas, sumber daya manusia dan sarana
prasarana yang memadai. Pada client focused culture berpusat pada budaya
siswa. Sedangkan proactive staff berfokus pada staf yang kreatif.

Gambar 2.2 Konsep Strategic Intent


Sumber: Benty & Gunawan (2015)

2. Strategic Market Analysis


Menurut Maisyaroh dalam Benty & Gunawan (2015) strategic
market analysis merupakan kegiatan penelitian pasar sejumlah area
kunci,yaitu lingkungan sekolah, competitor, klien, produk, dan layanannya.
Menurut Benty & Gunawan (2015) ada lima hal yang perlu diperhatikan
sekolah dalam strategic market analysis yaitu:
a. Proses Penelitian Pasar
Meliputi empat tahap, yaitu: (1) identifikasi kebutuhan informasi;
(2) perencanaan aktivitas penelitian pasar; (3) pengumpulan dan analisis
informasi penelitian pasar; (4) laporan hasil penelitian.
b. Analisis Lingkungan Sekolah
Lingkungan pemasaran dikategorikan menjadi 2 yaitu: (1)
lingkungan makro, terdiri atas political environment, economic
environment, social environment, technological environment, legal
environment, dan educational environment; (2) lingkungan mikro, terdiri
atas corporation, customer, competitor, dan market.
9

c. Analisis Sekolah
Analisis sekolah dilakukan dengan melalui hal-hal yaitu: (1)
menentukan dimana sekolah sekarang berada; (2) menentukan dimana
sekolah ingin berada; (3) menentukan cara mencapai hal kedua poin
tersebut.
d. Analisis Pelanggan Sekolah
Untuk mengetahui keinginan orang tua siswa, sekolah harus
melakukan pengujian terhadap keinginan atau pilihan orang tua siswa saat
ini atau di masa mendatang. Pengujian dapat dilakukan melalui
wawancara dan angket.
e. Analisis Kompetitor Sekolah
Ada lima pertanyaan yang harus dijawab pemasar jasa pendidikan
untuk memahami sekolah kompetitor, yaitu: (1) siapa kompetitor dari
sekolah; (2) apa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki sekolah
kompetitor; (3) apa tujuan sekolah kompetitor; (4) apa strategi yang
digunakan sekolah kompetitor; (5) bagaimana tindakan sekolah
kompetitor terhadap langkah menyerang sekolah kompetitor.

Gambar 2.3 Proses Strategi Analisis Pasar


Sumber: Benty & Gunawan (2015)

3. Marketing Implementation
Menurut Benty & Gunawan (2015) kegiatan yang perlu dilakukan dalam
implementasi pemasaran adalah:
a. Pendekatan dan Teknik Pemasaran

Pendekatan dari teknik pemasaran dapat dilakukan melalui kata-


kata, tulisan, dan tindakan.
10

b. Implementasi Rencana Pemasaran


Ada empat yang harus diperhatikan yaitu waktu pemasaran,
peranan keterlibatan orang, kunci aksi pemasaran, dan implementasi
aktivitas pemasaran.
c. Evaluasi Proses Pemasaran
Evaluasi proses pemasaran dapat mengacu pada proses
implementasi dan impact strategi.

F. Teknik dan Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan


Menurut Wijaya dalam Benty & Gunawan (2015) mengidentifikasi tiga
unsur penting dari perumusan strategi pemasaran yaitu: (1) strategi penentuan
pasar sasaran; (2) strategi penentuan posisi pasar persaingan; (3) strategi bauran
pemasaran. Menurut Benty dan Gunawan (2015) terdapat dua variabel yang
mempengaruhi dalam strategi pemasaran yaitu: (1) variabel yang tidak dapat
dikontrol, meliputi keadaan persaingan, perkembangan teknologi, kebijakan
politik dan ekonomi, dan sumber daya alam; (2) variabel yang dapat dikontrol,
meliputi market segmentation, marketing mix, marketing budget, dan timing.
Menurut Labaso (2019) strategi pemasaran pendidikan secara teknis terbagi
menjadi tiga yaitu: (1) pemasaran eksternal, ialah aktivitas lembaga pendidikan
dalam mempersiapkan produk, menetapkan harga, melakukan distribusi
informasi, dan mempromosikan produk jasa yang bernilai superior kepada para
pelanggan; (2) pemasaran internal, yaitu tugas dan fungsi yang diemban oleh
lembaga pendidikan untuk melatih dan memotivasi tenaga pendidik dan
kependidikan, serta siswa sebagai aset utama organisasi agar dapat melayani
pelanggan dengan maksimal; (3) pemasaran interaktif, yaitu interaksi antara
pelanggan (wali murid) dengan tenaga pendidik dan kependidikan serta manajer
organisasi (kepala madrasah).
Menurut Imron & Sumarsono (2017) pada proses pemasaran jasa
memerlukan beberapa langkah yaitu (1) mengenal atribut jasa pendidikan
sekolah yang meliputi guru, tenaga kependidikan, kurikulum, fasilitas, model
pembelajaran, kurikulum, kualitas alumni, jejaring dan image sekolah, (2)
Menerapkan ilmu marketing yaitu STP (Segmenting, Targeting, dan Positioning)
11

maka diperlukan suatu analisis untuk unit sekolah masing-masing dan dapat
dirumuskan dalam strategi marketing mix untuk jasa. Di strategi marketing mix
terdapat 7 konsep yaitu product, price, place, promotion, people, physical
evidence dan process.
1. Product
Dalam hal bidang pendidikan product yang dimaksud disini adalah
jasa. Suatu product diperlukan karakteristik yang menonjol dan yang menjadi
ciri khas untuk berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya. Jaminan kualitas
serta pengembangan juga menjadi hal yang tidak dapat diabaikan di waktu
sekarang maupun yang akan datang. Maka dari itu product (jasa) ini harus
dibuat semenarik dan seatraktif mungkin.
2. Price
Price disini selalu berjalan beriringan dengan kualitas suatu product,
yang dimaksud apabila kualitas/mutu produk baik berarti calon peserta didik
harus mampu membayar tinggi apabila dirasa dalam batas kejangkauan
pelanggan pendidikan. namun terdapat juga di beberapa daerah, adanya
kebijakan memberikan gratis dalam biaya pendidikan di jenjang pendidikan
tertentu. Hal ini merupakan salah satu hal yang harus dipertimbangkan untuk
penentuan price bagi suatu lembaga pendidikan
3. Place
Place yang dimaksud adalah letak lokasi sekolah yang memiliki peran
penting. Terdapat beberapa faktor dalam penentuan lokasi antara lain: (1)
akses kemudahan dalam mencapai lokasi, (2) visibilitas yaitu lembaga
tersebut dapat terlihat dengan jelas keberadaan fisiknya, (3) lalu lintas yaitu
mengetahui tingkat kemacetan yang dapat mempengaruhi minat customer
dalam jasa tersebut, (4) tempat parkir yg mumpuni, (5) lahan untuk perluasan
lembaga pendidikan (6) memperhitungkan lokasi pesaing (lembaga
pendidikan lainnya), dan (7) ketentuan pemerintah tentang peruntukan lahan
sesuai dengan standar pelayanan minimum yang harus dianut setiap lembaga
pendidikan
4. Promotion
12

Promotion ini juga menjadi salah satu faktor keberhasilan suatu


proses pemasaran.. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk menginformasikan,
mempengaruhi, membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran jasa
pendidikan
5. People
Adalah semua pelaku yang memainkan perannya dalam hal jasa yang
dapat mempengaruhi persepsi masyarakat (calon peserta didik). Ada elemen-
elemen people ini yaitu tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, termasuk
pemimpin lembaga pendidikan. Pemimpin disini harus berhasil dalam
meningkatkan citra lembaga agar sukses dalam proses pemasaran
6. Physical evidence
Merupakan sarana dan prasarana pendukung dalam proses
penyampaian jasa untuk memastikan terpenuhinya janji lembaga kepada
pelanggannya. Unsur-unsur didalamnya antara lain bangunan fisik, peralatan,
perlengkapan, logo, warna dan barang lainnya yang disatukan dengan servis
yang diberikan.
7. Process
Process ini yaitu penyampaian jasa pendidikan yang termasuk inti
dari seluruh proses pemasaran jasa pendidikan. kualitas dari seluruh elemen
dalam menunjang proses pembelajaran merupakan hal yang penting sebagai
penentu keberhasilan proses pembelajaran serta digunakan sebagai bahan
evaluasi untuk pengelolaan lembaga pendidikan.

G. Segmentasi Pasar Jasa Pendidikan


Segmentasi pasar merupakan hal yang penting dalam pemasaran jasa
pendidikan. Segmentasi pasar menurut Muhammad (2017) adalah pembagian
kelompok pembeli sesuai dengan kebutuhan, karakteristik dan tingkah laku yang
memerlukan produk yang mungkin berbeda. Menurut Triana (2018) segmentasi
pasar merupakan usaha yang dilakukan oleh seorang pemasar jasa pendidikan
dalam mengelompokkan karakteristik pelanggan yang akan dijadikan petunjuk
untuk pemasaran. Sementara Purnama dalam Satria, dkk (2017) segmentasi pasar
adalah pendekatan dalam memahami struktur pasar yang dilakukan dengan
13

pengelompokan pembeli aktual maupun potensial. Dapat disimpulkan bahwa


segmentasi pasar yaitu upaya yang dilakukan untuk mengetahui kelompok
pembeli sesuai dengan kebutuhan, karakteristik dan tingkah laku yang dijadikan
suatu petunjuk dalam proses pemasaran.
Menurut Wijaya dalam Benty & Gunawan (2015) bahwa pendekatan
secara strategi untuk pemasaran jasa pendidikan dilakukan sebagai berikut yaitu:
(1) pendekatan pemasaran tanpa pembedaan/tanpa diferensiasi (an
undifferentiated marketing approach); (2) pendekatan pemasaran dengan
pembedaan (a differentiated marketing approach); (3) pendekatan pemasaran
terkonsentrasi (a concentrated marketing approach). Pendekatan pemasaran tanpa
pembedaan/tanpa diferensiasi adalah pendekatan pemasaran jasa pendidikan pada
pasar jasa pendidikan yang melayani semua pelanggan jasa pendidikan.
Pendekatan pemasaran dengan pembedaan adalah pendekatan pemasaran jasa
pendidikan dengan proses sekolah yang mengidentifikasi beberapa segmen di
pasar jasa pendidikan. Sementara pendekatan pemasaran terkonsentrasi adalah
pendekatan dengan fokus sekolah dapat melaksanakan bauran pemasaran jasa
pendidikan terhadap setiap pasar jasa.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pasar diatas dapat disimpulkan adalah tempat yang digunakan untuk
melakukan transaksi jual-beli antara produsen dan konsumen. Jasa adalah
aktivitas berupa tindakan atau kinerja yang ditawarkan oleh penyedia jasa ke
pengguna jasa. Sementara jasa pendidikan adalah produk tidak berwujud yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan menggunakan atau
tidak menggunakan bantuan produk fisik dimana dalam proses interaksi antara
produsen dan konsumen yang mempunyai sifat tidak mengakibatkan perpindahan
hak atau kepemilikan. Jasa pendidikan memiliki beberapa karakteristik yang
bermacam-macam. Maka dari itu jasa pendidikan dapat diterima setelah
melakukan interaksi dengan penghubung yang sangat dipengaruhi oleh siapa,
kapan, dimana jasa tersebut diproduksi.
Pemasaran jasa di dunia pendidikan lebih ditekankan pada hubungan
lembaga pendidikan dengan kliennya. Tujuan dari pemasaran jasa pendidikan
salah satunya memberikan informasi kepada masyarakat tentang produk-produk
lembaga pendidikan serta dapat meningkatkan minat dan ketertarikan masyrakat
terhadap produk lembaga pendidikan. Suatu hal yang ingin dicapai dari pemasaran
jasa pendidikan yaitu mendapatkan pelanggan yang sesuai dengan target, yang
dilihat dari kualitas maupun kuantitas dari calon pelanggan. Di dalam kegiatan
pemasaran jasa pendidikan juga dibutuhkan sasaran untuk pemasaran jasa
tersebut. Sasaran lembaga pendidikan adalah calon peserta didik, orang tua
peserta didik maupun masyarakat luas pada umumnya, termasuk didalamnya
pengguna lulusan. Segmen pasar di sektor pendidikan terbagi menjadi dari pasar
internal dan pasar eksternal. Pasar internal meliputi pengelola sekolah dan
jajarannya, sementara pasar eksternal meliputi calon siswa, calon orang tua siswa,
alumni, masyarakat sekitar dan lain sebagainya. Kegagalan yang sering terjadi di
proses pemasaran jasa pendidikan adalah kurangnya perencanaan. Maka dari itu
dibutuhkan perencanaan yang matang agar proses pemasaran berjalan sesuai

14
15

tujuan yang diinginkan. Proses pemasaran antara lain strategic intent, strategic
market analysis, marketing implementation
Pada teknik dan strategi pemasaran jasa pendidikan juga terdapat unsur
penting yang diperlukan dalam perumusan strategi pemasaran yaitu strategi
penentuan posisi pasar sasaran, strategi penentuan pasar persaingan dan strategi
bauran pemasaran. Terdapat juga dua variabel yang berpengaruh dalam strategi
pemasaran yaitu variabel yang tidak dapat di kontrol dan variabel yang dapat di
kontrol. Walaupun terdapat banyak strategi pemasaran, namun tetap disesuaikan
dengan kondisi dan kemampuan lembaga pendidikan dalam melakukan proses
pemasaran. Segmentasi pasar yaitu upaya yang dilakukan untuk mengetahui
kelompok pembeli sesuai dengan kebutuhan, karakteristik dan tingkah laku yang
dijadikan suatu petunjuk dalam proses pemasaran. Terdapat tiga pendekatan
dalam hal ini yaitu pendekatan pemasaran tanpa pembedaan/tanpa diferensiasi (an
undifferentiated marketing approach), pendekatan pemasaran dengan pembedaan
(a differentiated marketing approach), dan pendekatan pemasaran terkonsentrasi
(a concentrated marketing approach).
DAFTAR RUJUKAN

Benty, D. D. N., & Gunawan, I. 2015. Manajemen Hubungan Sekolah dan


Masyarakat. Malang: Universitas Negeri Malang.

Fatihudin, D., & Firmansyah, A. 2019. Pemasaran Jasa Strategi, Mengukur


Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan. (Online). (http://repository.um-
surabaya.ac.id/3361/1/1._Pemasaran_Jasa_v.2.1_Unesco.pdf.,diakses 12
September 2020)

Imron, A., & Sumarsono, R. B. 2017. Manajemen Hubungan dan Partisipasi


Masyarakat di Sekolah. Malang: Universitas Negeri Malang.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2009. Jakarta: Pustaka Phoenix.

Labaso, S. 2019. Penerapan Marketing Mix sebagai Strategi Pemasaran Jasa


Pendidikan di MAN 1 Yogyakarta. MANAGERIA: Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam, 3(2), 289–311. (Online).
(https://doi.org/10.14421/manageria.2018.32-05, diakses 13 September
2020)

Muhammad, M. S. 2017. Harapan Stakeholder Dalam Lembaga Pendidikan Islam.


Jurnal Tarbawi, 14(2). (Online). (https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwisvJOdwNPrAh
XOR30KHbQuC8YQFjABegQIARAB&url=https%3A%2F
%2Fejournal.unisnu.ac.id%2FJPIT%2Farticle%2Fdownload
%2F621%2F914&usg=AOvVaw1Mj1aKYr3B0OZ4mGUQmVQx., diakses
10 September 2020)

Satria, M. F. E., Listyasari, W. D., & P. Putra, H. R. 2017. Strategi Pemasaran


Jasa Pendidikan di SMA Islam Panglima Besar Soedirman 1 Bekasi.
IMProvement, 4(2), 153–165. (Online).
(http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/improvement/article/download/
10409/6676/., diakses 13 September 2020)

Triana, N. 2018. Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan di Mts Al-Ikhwaniyah


Pondok Aren. Skripsi diterbitkan. Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah. (Online).
(https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004,diakses 16 September
2020)

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.


Surabaya: Permata Press

Vetrova, E. A., Kabanova, E. E., Medvedeva, N. V., & Jukova, E. E. 2019.


Management of educational services promotion in the field of higher
education (the example of “Russian State Social University”). European
Journal of Contemporary Education, 8(2), 370–377. (Online).
(https://doi.org/10.13187/ejced.2019.2.370, diakses 9 September 2020)

16
17

Anda mungkin juga menyukai