Anda di halaman 1dari 25

MINI RISET

PENGELOLAAN DATA KEUANGAN SEKOLAH


SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU HIDAYATULLAH
SDIT HIDAYATULLAH - CIREBON

MATA KULIAH : PENGANTAR AKUNTANSI


Dosen Pengampu : Dewi Pramita Motik, ME.

Disusun Oleh:

Aldi Musthofainal Ahyar (2022.5.8.1.0027)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. Berkat rahmat dan karunia-Nya saya
dapat menyelesaikan tugas Penelitian dengan judul “PENGELOLAAN DATA

KEUANGAN SEKOLAH “ Mini Riset ini disusun guna memenuhi PENILAIAN


TENGAH SEMESTER 2 dari Dosen Pengampu Ibu Dewi Pramita Motik, ME.. Pada
mata kuliah Pengantar Akuntansi di Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon. Selain itu
penulisan Mini Riset ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Penilaian Kinerja.

Atas selesainya Mini Riset ini, tak lupa saya sampaikan banyak terima kasih kepada
para pihak yang telah mendukung dan memberikan kontribusinya dalam bentuk apapun
selama proses penulisan hingga penyusunan Mini Riset ini. Tentunya saya bukanlah apa-apa
tanpa bantuan dari banyak pihak yang bersedia meluangkan waktu dan pikirannya untuk
terwujudnya Mini Riset saya.

Saya menyadari masih banyak kesalahan yang mungkin luput dari koreksi saya. Maka
dari itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari anda para pembaca. Dengan segala
kerendahan hati saya akan menerima semua kritik dan saran untuk dijadikan pedoman dalam
penulisan Mini Riset saya berikutnya.

Semoga Mini Riset saya memberi sedikit manfaat untuk kita semua.

Cirebon, 20 Maret 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3

BAB I .............................................................................................................................................. 5

PENDAHULUAN .............................................................................................................................. 5
1. Latar Belakang ............................................................................................................................ 5
2. Tujuan Penelitian ........................................................................................................................ 5
3. Manfaat Penelitian ...................................................................................................................... 5
BAB II............................................................................................................................................. 7

a. Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa .......................................................................................... 9


b. Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang................................................................................... 10
a. Identifikasi Transaksi ............................................................................................................ 10
b. Menganalisis Transaksi ......................................................................................................... 10
c. Pencatatan Transaksi dalam Jurnal ....................................................................................... 10
d. Membukukan Jurnal Penyesuaian ke Buku Besar ................................................................ 10
e. Menyusun Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian ................................................................. 11
f. Membuat Neraca Saldo Penyesuaian Serta Laporan Keuangan ........................................... 11
g. Menyusun Jurnal Penutup ..................................................................................................... 11
h. Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penutupan ...................................................................... 11
i. Buat Jurnal Pembalik ............................................................................................................ 12
METODE PENELITIAN .................................................................................................................. 16
BAB IV ......................................................................................................................................... 17

PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 17

Data Sekolah ..................................................................................................................................... 17


B. Data Calon Siswa ......................................................................................................................... 17
C. Jumlah Rombongan Belajar ......................................................................................................... 18
D. Data Ruang Kelas......................................................................................................................... 18
E. Data Bangunan/Ruang Lainnya .................................................................................................... 18
B. Dana Sekolah ..................................................................................................................... 21

BAB V .......................................................................................................................................... 22

3
PENUTUP ........................................................................................................................................ 22
1. Kesimpulan ............................................................................................................................... 22
2. Saran ......................................................................................................................................... 22
BAB VI ......................................................................................................................................... 23

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................................... 23


DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 25

4
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Secara mendasar pemasaran bisa diartikan sebagai suatu proses sosial dan
manajerial yang mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk atau jasa
dengan pihak lain. Menurut Kotler, “pemasaran merupakan usaha/kegiatan yang
menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen untuk memenuhi kebutuhan
konsumen melalui proses pertukaran.”
Sedangkan manajemen pemasaran atau marketing adalah seni dan ilmu
memilih pasar sasaran, mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan dengan
menciptakan, menyerahkan, serta mengomunikasikan nilai unggul kepada pelanggan.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen pemasaran pendidikan
memiliki arti sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang mana individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara
menciptakan serta saling menukar dan memanfaatkan jasa (kualitas dan kuantitas
sekolah/lembaga pendidikan serta sistem pengajaran yang telah ditawarkan dalam
kegiatan promosi atau penjualan) dengan pemakai jasa pendidikan (orang tua
siwa/wali murid).1

2. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pengelolaan Keuangan
yang dilakukan oleh Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Hidayatullah – Cirebon
untuk memperoleh dan meyakinkan pihak-pihak yang membutuhkan akan informasi
Sistem pengelolaan data Keuangan di SDIT Hidayatullah – Cirebon.

3. Manfaat Penelitian
a. Sebagai masukan bagi pengelola SDIT Hidayatullah - Cirebon dalam rangka
lebih meningkatkan Pengelolaan data keuangan yang dilakukan.
b. Sebagai informasi kepada Stakeholder tentang apa yang sudah dilakukan
oleh pengelola SDIT Hidayatullah - Cirebon dan hasil yang sudah dicapai
sehingga masyarakat diharapkan dapat bersikap dan memberikan masukan
secara tepat kepada pihak sekolah.

1
Munir, M, (2018), Manajemen Pemasaran pendidikan dalam meningkatkan Kuantitas
peserta didik, Jurnal : Manajemen Pendidikan Islam, Volume 1, Nomor.2, Hlmn.80-
81

5
c. Diharapkan dapat menambah khasanah tentang sekolah yang belum
banyak diteliti.

4. Waktu dan Tempat Penelitian

Hari / tanggal : Senin, 20 Maret 2023


Jam : 09.00 Sd Selesai
Alamat : Jl. Pangeran Kian Santang No. 277 Desa Kudukeras, Kec.
Babakan, Kab. Cirebon

6
BAB II
KAJIAN TEORI

1. Definisi Akuntansi2
Akuntansi adalah proses pencatatan, pengelompokan, pengikhtisaran, dan
pengkomunikasian transaksi-transaksi keuangan sebagai kewujudan kegiatan
ekonomi suatu perusahaan, sehingga dimungkinkan adanya penilaian dan
pengambilan keputusan bagi pemakainya. Pengkomunikasian transaksi- transaksi
keuangan meliputi penyusunan informasi akuntansi laporan-laporan keuangan
namanya, dan penganalisisan serta penginterpretasian isi laporan- laporan keuang-an
tersebut.
Menurut American Accounting Association Akuntansi adalah suatu proses
pengidentifikasian, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi yang memungkin-
kan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas oleh mereka
yang menggunakan informasi keuangan tersebut. Dari pengertian ini dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Masukan Akuntansi sebagai sistem informasi adalah informasi ekonomi dari
kegiatan transaksi perusahaan.
2. Masukan tersebut diolah melalui proses identifikasi, pengukuran, dan pelaporan
untuk menghasilkan keluaran yang berupa informasi atau laporan keuangan .
3. Keluaran tersebut digunakan sebagai penunjang pengambilan keputusan usaha
bagi pemakai informasi akuntansi.
Transaksi-transaksi keuangan ialah segala tindakan atau peristiwa yang
langsung mempengaruhi posisi Hutang Usaha atau Modal. Di Indonesia satuan uang
yang dipakai dalam akuntansi adalah satuan uang rupiah.
Suatu transaksi yang tidak dapat diberi nilai uang bukanlah data akuntansi,
misalnya tentang penerimaan seorang pegawai, penugasan terhadap karyawan dan
lain-lain.
2. Macam-Macam Bukti Akuntansi3

2
Suparlan H.B, Bahan Ajar Akuntansi Perusahaan Jasa, Akuntansi Perusahaan Jasa, 2017.
3
Suparlan H.B.

7
Bukti transaksi adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan
pencatatan dalam transaksi, misalnya kuitansi, nota, faktur dan sebagainya. Apabila
pencatatan dalam pembukuan tidak ada bukti pembukuannya maka pencatatan
tersebut dinyatakan tidak sah.

a. Kuitansi
Kuitansi adalah surat bukti membayar sejumlah uang tertentu kepada orang
atau badan usaha. Kuitansi dibuat dan ditandatangani oleh orang atau badan usaha
yang menerima pembayaran, kemudian Kuitansi yang telah dibuat diserahkan
kepada orang atau badan yang melakukan pembayaran.

b. Bukti Penerimaan Uang


Membuat kuitansi oleh yang mengeluarkan uang tersebut. Kuitansi, sebaiknya
dibuat paling tidak rangkap dua. Asli diberikan kepada pihak dari mana uang
diterima, tembusan dapat digunakan sebagai bukti transaksi dalam pembukuan
perusaha-an dan sekaligus sebagai arsip.

c. Bukti Jurnal
Kuitansi bukti jurnal dapat digunakan sebagai dasar pencatatan akuntansi.
Tapi, adakalanya, suatu perusahaan menyediakan bukti khusus yang digunakan
untuk itu. Bukti semacam ini hanya khusus digunakan sebagai bukti pencatatan
akuntansi dan biasanya disebut dengan Bukti Jurnal. Dalam hal suatu pengeluaran
uang dibuatkan bukti jurnal, kuitansi yang diterima dapat dilampirkan padanya.

d. Nota
Nota merupakan tanda bukti pembelian atau penjualan barang yang dibuat
oleh pedagang eceran untuk pembeli. Nota bagi pembeli merupakan bukti
pembelian barang sedangkan bagi penjual, nota merupakan bukti penjualan
barang.
Nota biasanya dibuat rangkap dua, nota yang asli (lembar pertama) diserahkan
kepada pembeli sedangkan lembar kedua disimpan oleh penjual sebagai bukti
penjualan barang. sebagai bukti penjualan barang.

8
e. Faktur
Faktur merupakan perincian penjualan secara kredit yang disampaikan oleh
penjual kepada pembeli. Faktur biasanya dibuat rangkap 2 faktur yang asli
(lembar pertama) disimpan oleh penjual sebagai dasar untuk melakukan
penagihan dan lembar kedua diserahkan pada pembeli.

f. Bon
Kadang-kadang pengeluaran uang tidak mempunyai bukti pengeluaran uang
misalnya membeli buku di warung, membayar angkutan kota. Dalam hal ini harus
dibuatkan bukti pembukuannya. Bukti tersebut dinamakan bon.
g. Bukti Transaksi Lain
Di samping pengeluaran dan penerimaan uang, perusahaan mungkin
melakukan transaksi-transaksi lain, misalnya penyerahan dan penerimaan barang
dan lain-lain. Transaksi-transaksi ini juga perlu dibuatkan buktinya. Penyerahan
dan penerimaan barang dibuktikan dengan bukti pengiriman dan penerimaan
barang. Pembahasan lebih mendalam tentang bukti-bukti transaksi lain tersebut
atau dilakukan kemudian.

3. Siklus Akuntansi4
Siklus akuntansi dapat kamu artikan sebagai setiap tindakan akuntansi dalam
suatu perusahaan yang harus mereka identifikasi, analisis, dan catat menggunakan
proses yang berulang. Siklus ini berlangsung dalam kurun satu tahun kalender.

Jenis-jenis siklus akuntansi.

a. Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa


Perusahaan jasa adalah bisnis yang tidak memiliki kepemilikan dan
menyediakan produk yang tidak berwujud. Jadi, meskipun tidak berwujud dan
abstrak, barang yang dipasarkan tetap memiliki keuntungan bagi masyarakat
umum atau pelanggan.
Jasa profesional seperti akuntan, jasa perjalanan wisata seperti transportasi
tradisional, bimbingan belajar di bidang jasa pendidikan, dan masih banyak lagi
adalah contoh perusahaan jasa.

4
PPM Som, “Siklus Akuntansi,” 31 Agustus, 2022, hal. 1 <https://ppmschool.ac.id/siklus-akuntansi-adalah/>.

9
b. Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
Barang yang perusahaan dagang tawarkan tentu berwujud dan dapat konsumen
miliki. Oleh karena itu, perusahaan dagang adalah bisnis yang melakukan
kegiatan pembelian, penyimpanan, dan juga penjualan barang.
Biasanya, akun seperti penjualan, biaya persediaan, dan harga pokok penjualan
termasuk dalam siklus akuntansi perdagangan.

Tahapan siklus akuntansi

a. Identifikasi Transaksi
Identifikasi setiap transaksi adalah tahap pertama siklus akuntansi. Akuntan harus
secara akurat menyelesaikan tugas identifikasi ini, yang dapat mereka lakukan dengan
melacak setiap transaksi yang terjadi.

b. Menganalisis Transaksi
Setelah mencatat transaksi, tahapan selanjutnya dari siklus akuntansi adalah
memeriksa setiap transaksi yang telah dilakukan. Sebab, dalam mengambil keputusan,
analisis transaksi dapat berdampak pada situasi keuangan perusahaan.

c. Pencatatan Transaksi dalam Jurnal


Langkah siklus akuntansi selanjutnya setelah kamu menyelesaikan analisis transaksi
adalah mencatat setiap transaksi dalam jurnal keuangan. Jurnal adalah catatan
kronologis transaksi selama periode waktu tertentu yang berguna dalam akuntansi.
Sedangkan, penjurnalan adalah tindakan memasukkan informasi tersebut.

d. Membukukan Jurnal Penyesuaian ke Buku Besar


Kemudian, siklus akuntansi selanjutnya adalah memindahkan semua transaksi dari
jurnal ke buku besar setelah kamu catat.
Buku besar sering dapat dianggap sebagai sekelompok rekening pembukuan yang
merinci aset tertentu yang dilaporkan dalam satu periode. Tidak diragukan lagi bahwa
terdapat berbagai daftar rekening buku besar dalam sebuah perusahaan.

10
e. Menyusun Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian
Menyusun neraca saldo dan jurnal penyesuaian adalah langkah-langkah berikutnya
dalam tahapan proses akuntansi yang harus seorang akuntan selesaikan. Setiap saldo
akun dalam buku besar untuk periode waktu tertentu tercantum dalam neraca saldo.
Saldo buku besar bersatu dan harus dalam keadaan yang sama saat membuat neraca
saldo. Selain itu, kamu harus membuat pencatatan dalam jurnal penyesuaian jika
ternyata beberapa transaksi belum tercatat atau jika menemukan kesalahan dalam
neraca saldo.

f. Membuat Neraca Saldo Penyesuaian Serta Laporan Keuangan


Pembuatan laporan penyesuaian dan laporan keuangan adalah fase berikutnya dalam
siklus ini. Buku neraca saldo yang telah kamu buat sebelumnya dengan
memperhatikan jurnal penyesuaian menjadi dasar penyusunan neraca penyesuaian.
Tergantung pada posisinya, saldo terbagi menjadi aktiva dan pasiva. Kemudian, kamu
susun sehingga kedua saldo jumlahnya sama besar. Jumlah keseluruhan dalam aktiva
dan pasiva harus diperhitungkan saat menyusun neraca saldo penyesuaian ini.
Jika tidak, akan terjadi kesalahan perhitungan sehingga laporan keuangan tidak dapat
kamu buat. Setelah aktiva dan pasiva dalam buku neraca saldo sama, maka laporan
keuangan ini bisa mulai dibuat.

g. Menyusun Jurnal Penutup


Seorang akuntan harus menyiapkan jurnal penutup sebagai langkah terakhir pada
tahapan siklus akuntansi ini. Pada akhir periode akuntansi, jurnal penutup ini kamu
buat dengan menutup rekening nominal atau rekening laba rugi. Kamu dapat menutup
kedua akun dengan menyetel nilai setiap rekening ke nol.

h. Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penutupan


Dalam siklus akuntansi, tahap ini bersifat opsional. Setelah jurnal penutup kamu buat,
kamu nantinya akan menyusun neraca saldo. Isi neraca saldo ini adalah daftar saldo
rekening buku besar yang ada setelah jurnal penutup.

11
i. Buat Jurnal Pembalik
Sama halnya seperti menyusun neraca saldo setelah penutupan, tahap siklus akuntansi
ini juga opsional. Jurnal pembalik dibuat untuk memudahkan pencatatan transaksi
tertentu yang akan terjadi berulang kali pada periode berikutnya.

4. Managemen Keuangan Sekolah5


Pengertian manajemen keuangan sekolah adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengelolaan, dan pengawasan sumber daya keuangan yang tersedia
di sekolah. Manajemen keuangan sekolah bertujuan untuk memastikan bahwa sekolah
memiliki sumber daya keuangan yang cukup untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

Fungsi manajemen keuangan sekolah adalah:


a. Menyusun anggaran: Menyiapkan rencana anggaran keuangan sekolah untuk
jangka waktu tertentu.
b. Mengelola pendapatan dan pengeluaran: Menyiapkan dan mengelola sumber daya
keuangan yang tersedia sesuai dengan anggaran yang telah disusun.
c. Menyusun laporan keuangan: Menyiapkan laporan keuangan sekolah yang
terperinci dan tepat waktu untuk menginformasikan kondisi keuangan sekolah
kepada pihak yang berkepentingan.

Peran manajemen keuangan sekolah adalah:


a. Menjamin keberlangsungan sekolah: Menjaga agar sekolah memiliki sumber daya
keuangan yang cukup untuk beroperasi dengan lancar.
b. Memfasilitasi peningkatan kualitas pendidikan: Menyiapkan sumber daya
keuangan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah,
seperti membeli peralatan atau menyediakan pelatihan bagi guru.
c. Mendorong transparansi dan akuntabilitas: Menyediakan laporan keuangan yang
terperinci dan tepat waktu untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
sekolah kepada pihak yang berkepentingan.

Prinsip-prinsip manajemen sekolah:


a. Efisiensi: Menggunakan sumber daya keuangan secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

5
an-nur, “Manajemen Keuangan Sekolah,” 1 Januari, 2023, hal. 1 <https://an-nur.ac.id/manajemen-keuangan-
sekolah-penyusunan-anggaran-hingga-evaluasi/#:~:text=Pengertian manajemen keuangan sekolah
adalah,mencapai tujuan yang telah ditetapkan> [diakses 19 Maret 2023].

12
b. Transparansi: Memberikan informasi yang jelas dan terperinci tentang kondisi
keuangan sekolah kepada pihak yang berkepentingan.
c. Akuntabilitas: Bertanggung jawab atas penggunaan sumber daya keuangan yang
tersedia dan memberikan laporan keuangan yang tepat waktu.
d. Kehati-hatian: Menghindari tindakan yang dapat merugikan sekolah secara
keuangan.

5. Sumber Keuangan Sekolah6


a. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Pembiayaan pendidikan nasional
disusun dengan mengacu pada aturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia. Pemerintah kita menegaskan mengenai pembiayaan pendidikan melalui
Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pembiayaan pendidikan yang bersumber dari pemerintah pusat dan pemerintah
daerah, dengan ini pemeritah sudah mempunyai per undang undangan dalam hal
pembiyaan pendidikan nasional, bantuan tersbut berupa:
1) Dana BOS Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah dana yang
dikeluarkan pemerintah untuk kepentingan pendidikan yang bertujuan untuk
mengurangi beban masyarakat, khususnya masyarakat miskin yaitu yang
dalam membiayai pendidikan kurang memenuhi.
2) Dana BSM Dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) merupakan wujud kepedulian
pemerintah terhadap siswa miskin. Tujuan pemberian dana ini adalah untuk
mencegah siswa miskin dari kemungkinan putus sekolah akibat kesulitan biaya
pendidikan di sekolah dan juga memberi peluang/kesempatan yang lebih besar
kepada siswa miskin untuk terus bersekolah hingga menyelesaikan
pendidikannya. Sasaran pemberian bantuan dana BSM ini dikhususkan bagi
siswa yang kurang mampu/miskin saja.
b. Orang Tua/ Wali Siswa Selain pembiayaan pendidikan yang bersumber dari
pemerintah pusat atau pemerintah daerah, sekolah juga memperoleh pembiayaan
pendidikan dari orang tua / wali siswa atau yang biasa disebut dengan pengeluaran
keluarga atau bisa di sebut dengan infak dan SPP bulanan.

6. Sistem Informasi Akuntansi Sekolah7

6
Aulia Aggraini Risa Alkurnia, “PENGELOLAAN MANAJEMEN KEUANGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN,”
pendidikan, 13.1 (1959), 104–16.

13
Sistem Informasi Keuangan Sekolah merupakan sistem terintegrasi yang
mengatur administrasi keuangan, dimana dengan memungkinkan sekolah melakukan
pencatatan administrasi pembayaran siswa, aliran kas dan memantau kondisi keuangan
sekolah.
Pengelolaan uang secara manual memiliki beberapa kelemahan dibanding dengan
menggunakan sistem informasi, berikut kelemahannya:
a. Cara manual dengan lembar kertas sering menyebabkan keterlambatan dalam
pembuatan data /informasi yang pada akhirnya menghambat pada perencanaan
dan kebijakan selanjutnya
b. Menyebabkan banyak pembukuan, penulisan data yang berulang-ulang, dan
keterlambatan pembuatan laporan.
Sedangkan sistem informasi keuangan memiliki beberapa keunggulan, yaitu:
a. Dapat menginput, menyimpan, melakukan perhitungan, mencetak data untuk
dijadikan laporan dan menampilkan informasi keuangan siswa, dimana semua
data yang diperlukan di simpan atau terintegrasi dalam satu database.
b. Pengelolaan sistem administrasi keuangan sekolah menjadi lebih efisien dan
transparan.
Sistem Informasi Keuangan Sekolah merupakan sistem terintegrasi yang mengatur
administrasi keuangan, dimana dengan memungkinkan sekolah melakukan pencatatan
administrasi pembayaran siswa, aliran kas dan memantau kondisi keuangan sekolah.
Pengelolaan uang secara manual memiliki beberapa kelemahan dibanding dengan
menggunakan sistem informasi, berikut kelemahannya:
a. Cara manual dengan lembar kertas sering menyebabkan keterlambatan dalam
pembuatan data /informasi yang pada akhirnya menghambat pada perencanaan
dan kebijakan selanjutnya
b. Menyebabkan banyak pembukuan, penulisan data yang berulang-ulang, dan
keterlambatan pembuatan laporan.
Sedangkan sistem informasi keuangan memiliki beberapa keunggulan, yaitu:
a. Dapat menginput, menyimpan, melakukan perhitungan, mencetak data untuk
dijadikan laporan dan menampilkan informasi keuangan siswa, dimana semua
data yang diperlukan di simpan atau terintegrasi dalam satu database.

7
Mimin SMT, “Pentingnya Sistem Informasi Keuangan Bagi Sekolah,” 25 November, 2020, hal. 1
<https://www.sevenmediatech.co.id/blog/view/pentingnya-sistem-informasi--keuangan-bagi-sekolah>
[diakses 19 Maret 2023].

14
b. Pengelolaan sistem administrasi keuangan sekolah menjadi lebih efisien dan
transparan.

15
BAB III

METODE PENELITIAN

1. Metode Penelitian
Mini riset ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode satu ini
merupakan metode yang bersifat alamiah dengan melakukan studi terhadap kondisi
tertentu.

2. Sumber Data
SDIT Hidayatullah - Cirebon
a. Kepala Sekolah SDIT Hidayatullah
b. Bendahara Sekolah SDIT Hidayatullah

3. Teknik Pengolahan Data


Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam mini riset ini adalah
wawancara semi terstruktur. Teknik pencatatan dilakukan dengan menggunakan
rekaman suara dari ponsel dan dicatat menggunakan catatan kecil.

16
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Profil Obyek Penelitian

Data Sekolah
1. Nama Sekolah : Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Hidayatullah
2. Alamat
Jalan : Jln. Pangeran Kian Santang No. 277
Desa : Kudukeras
Kecamatan : Babakan
Kabupaten : Cirebon
No. Telepon / HP : 0231- 8842352
Email : sdithidayatullahcirebon@gmail.com
3. NPSN : 70003224
4. NSS : 102021704032
5. Jenjang Akreditasi :-
6. Tahun pendirian : 2020
7. Kepemilikan Tanah
a. Status Tanah : Milik Yayasan
b. Luas Tanah : 3000 m²
8. Kepemilikan bangunan
a. Status Bangunan : Hak Guna Pakai
b. Luas Bangunan : 3000 m²

B. Data Calon Siswa


Jumlah Siswa
Kelas Keterangan
2022/2023
1 44
2 40
3 40
4
5
6
Jumlah 124

17
C. Jumlah Rombongan Belajar
Kelas 1 : 2 Rombongan Belajar
Kelas 2 : 2 Rombongan Belajar
Kelas 3 : 2 Rombongan Belajar
Kelas 4 :
Kelas 5 :
Kelas 6 :

D. Data Ruang Kelas


Kelas : 10 Ruangan

E. Data Bangunan/Ruang Lainnya


1. Ruang kantor/Guru/Kepala Sekolah : 1 Ruangan
2. Ruang serbaguna : 2 Ruangan
3. Mushollah : 1 Gedung
4. WC/Kamar mandi : 13 Ruangan
5. Mini Shop / Kantin :-
6. UKS : 1 Ruangan
7. Perpustakaan/ Lanoratorium : 1 Ruangan
8. Ruang Tamu : 1 Ruangan
9. Pos Penjagaan / Satpam : 1 Ruangan
10. Sumber Air bersih : Sumur Bor
11. Penerangan : PLN

2. Managemen Keuangan Sekolah


a. Sumber dana dari BOSP
- Perencanaan
• Melaporkan melalui Aplikasi Dapodik untuk menyampaikan jumlah siswa
dalam tahun berjalan untuk menentukan pagu dana BOSP.
• Setelah Sekolah mendapatkan Pagu Anggaran kemudian Sekolah menyusun
rencana kegiatan anggaran sekolah
• Membuat RKAS (Rencana kegiatan dan anggaran Sekolah), pengajuan ini
dibuat atas dasar jumlah siswa,

18
• Setelah RKAS di input kedalam plikasi ARKAS, kemudian selolah
mendapatkan Ddana BOSP untuk dialokasikan sesuai dengan Pagu Anggaran
yang ada.
- Pengorganisasian
• Membentuk team bos dimana tim bos tersebut terdiri dari : 1. Pihak sekolah,
komite, dan orangg tua murid atau orang tua siswa
• Pembuiatan sk team bos antara lain SK team bos antara lain : ketua, sekertaris,
bendahara dan anggota
• Sk dikirim kan ke dinas terkait untuk di verifikasi dan validasi
- Pelaksanaan
• Pencairan bosp tahap 1
• Proses transaksi pembelanjaan
• Penginputan dan pelaporan tahap 1 dan 2 di dalam aplikasi arkas dan edi bos.
• Pelaporan hardcopy/ spj
- Pengawasan
• Dilakukan pengawasan oleh inspektorat untuk di verifikasi dan di validasi
• Dilakukan pengawasan oleh pihak yayasan ( bagi sekolah swasta)
b. Sumber dana dari orang tua murid
- Perencanaan
• Membuat Rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS).
• Setelah Sekolah mendapatkan Pagu Anggaran kemudian Sekolah Rencana
anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS).
• Membuat APB Sekolah,
• Menjalankan APB Sekolah.
- Pengorganisasian
• Membentuk team Pelaksana Anggaran dimana tim tersebut terdiri dari : 1.
Pihak sekolahvdan Yayasan.
• Pembutatan SK, antara lain SK team APB Sekolah antara lain : ketua,
sekertaris, bendahara.
• Sk dikirim kan ke yayasan terkait untuk di verifikasi dan validasi
- Pelaksanaan
• Pencairan dana dari pemilik yayasan, atas dana yang masuk dari Orang tua
Murid

19
• Proses transaksi pembelanjaan
• Pelaporan Pelaksanaan APB Sekolah kepada Yayasan .
• Pelaporan hardcopy/ spj
- Pengawasan
• Dilakukan pengawasan dari Yayasan untuk di verifikasi dan di validasi
c. Sumber dana dari Yayasan
• Tentatif jika diperlukan.

3. Sumber Keuangan Sekolah


a. BOSP
b. Orang tua siswa
- Biaya Uang Pangkal Masuk Sekolah, termasuk diantaranya Biaya Seragam,
Buku Pelajaran, Biaya Kegiatan Tahunan, Biaya Komite
- SPP
c. Yayasan
- Sumbangan dari pemilik yayasan jika diperlukan.

4. Pencatatan Keuangan Sekolah


a) BOSP
- Penganggaran :
• Penginputan RKAS
• Penginputan tim bos
- Penatausahaan
• Buku Besar
• Buku kas umum
• Buku pembantu kas
• Buku pembantu bank
• Buku pembantu pajak
• SPTJM
b) Orang tua Murid
• Jurnal Umum
• Buku Kas Kecil
• Buku Besar dan Buku Besar Pembantu

20
• Neraca
• Laporan laba Rugi
• Laporan Modal
c) Yayasan

5. Sistem Informasi Akuntansi Sekolah


A. Dana BOSP
1. APLIKASI RENCANA KEGIATAN ANGGRAN SEKOLAH (ARKAS)
Penyajian pelaporan dana melalui aplikasi yang berhubungan langsung dengan
tim manajemen bos pusat terkait dengan penganggaran seperti :
a) Belanja pegawai
b) Belanja barang dan jasa
c) Belanja modal
2. EDI BOS
Penyajian pelaporan dana melalui aplikasi yang berhubungan langsung dengan
tim manajemen bos daerah terkait dengan penganggaran seperti
a) Belanja pegawai
b) Belanja barang dan jasa
c) Belanja modal

B. Dana Sekolah
1. Penyajian di buat dalam bentuk manual (Menggunakan Buku Besar) dan
secara elektrik (Menggunakan sistem Komputerisasi) yang dimana dua data
tersebut dapat diakses langsung oleh Yayasan dan setiap 3 bulan secaara
berkala dilakukan veritikasi/pencocokan data penggunaan dana sekolah.
2. Membuat laporan bulanan yang disajikan dan dilaporkan kepada pihak
Yayasan.
3. Membuat laporan tahunan.

C. Dana dari Yayasan


1. Dilaporkan langsung kepada Yayasan dalam bentuk transaksi yang
dilakukan.

21
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Manajemen pemasaran di dunia pendidikan merupakan proses sosial dan
manajerial yang mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan cara menciptakan serta saling menukar dan memanfaatkan jasa
(kualitas dan kuantitas sekolah/lembaga pendidikan serta sistem pengajaran yang
ditawarkan dalam kegiatan promosi atau penjualan) denga memakai jasa pendidikan
(orang tua peserta didik).

Meningkatnya kuantitas peserta didik baru, pasti tidak akan terlepas dari
kualitas yang dimiliki oleh sekolah. Karena itu kualitas adalah suatu kondisi yang
dinamis dan berhubungan dengan produk jasa, manusia, proses dan lingkungan
sekolah yang telah memenuhi target yang ditentukan.

Manajemen pemasaran dalam meningkatkan kuantitas peserta didik baru,


maka dapat ditrik kesimpulan bahwa manajemen pemasaran yang baik dengan
menerapkan 7 elemen yaitu: product (produk), price (harga), plade (lokasi),
promotion (promosi), people (orang/guru dan staf), Psysical evidance (bentuk fisik).

2. Saran
Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Hidayatullah - Cirebon sebagai lembaga
pendidikan yang tergolong baru 3 (tiga) tahun, harus selalu membangun persepsi dan
pandangan dari masyarakat tentang kemajuan dan peningkatan mutu pendidikan yang
lebih baik lagi, serta meningkatkan sarana dan prasarana yang dapat menunjang
proses belajar mengajar di era Kurikulum Merdeka Belajar saat ini.

Sekian pembuatan mini riset ini kami selesaikan, saya berharap apa yang ada
di dalam laporan mini riset ini menjadi ilmu pengetahuan baru bagi saya selaku
sebagai peneliti dan juga pembaca. Apa bila di dalam laporan mini riset ini terdapat
kesalahan atau ada kata maupun kalimat yang menyinggung para pembaca sekalian,
saya dari pembuat laporan mini riset ini mohon maaf sebesar-besarnya dan
diharapkan kepada para pembaca dapat mengoreksi kesalahan-kesalahan tersebut,
terimakasih.

22
BAB VI
DAFTAR LAMPIRAN

A. Sesi foto bersama dengan para kepala sekolah, guru serta staf dari SDIT Hidayatullah

23
B. Dokumentasi sesi wawancara Kepala Sekolah dan Bendahara SDIT Hidayatullah

24
DAFTAR PUSTAKA

Munir, M, (2018), Manajemen Pemasaran pendidikan dalam meningkatkan Kuantitas


peserta didik, Jurnal : Manajemen Pendidikan Islam, Volume 1, Nomor.2, Hlmn.80-
81
an-nur, “Manajemen Keuangan Sekolah,” 1 Januari, 2023, hal. 1 <https://an-
nur.ac.id/manajemen-keuangan-sekolah-penyusunan-anggaran-hingga-
evaluasi/#:~:text=Pengertian manajemen keuangan sekolah adalah,mencapai tujuan
yang telah ditetapkan> [diakses 19 Maret 2023]

Mimin SMT, “Pentingnya Sistem Informasi Keuangan Bagi Sekolah,” 25 November, 2020,
hal. 1 <https://www.sevenmediatech.co.id/blog/view/pentingnya-sistem-informasi--
keuangan-bagi-sekolah> [diakses 19 Maret 2023]

PPM Som, “Siklus Akuntansi,” 31 Agustus, 2022, hal. 1 <https://ppmschool.ac.id/siklus-


akuntansi-adalah/>

Risa Alkurnia, Aulia Aggraini, “PENGELOLAAN MANAJEMEN KEUANGAN PADA


LEMBAGA PENDIDIKAN,” pendidikan, 13.1 (1959), 104–16

Suparlan H.B, Bahan Ajar Akuntansi Perusahaan Jasa, Akuntansi Perusahaan Jasa, 2017

25

Anda mungkin juga menyukai