Anda di halaman 1dari 26

OVERVIEW MANAJEMEN PEMASARAN JASA PENDIDIKAN

MAKALAH

Ditulis untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa
Pendidikan

Oleh:
Ayu Azzira 2130103014
Arida Meri Yolanda 2130103012
Arvionita Liranda 2130103013

Dosen Pengampu:
Husnani, S. Pd. I., M. Pd. I.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAHMUD YUNUS BATUSANGKAR
2024 M/1446 H
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Overview Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan”. Makalah ini disusun
untuk tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan Program Studi
Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri Mahmud Yunus Batusangkar.
Pendidikan merupakan bagian penting dalam pembangunan suatu negara. Di
era globalisasi ini, persaingan dalam dunia pendidikan semakin ketat. Oleh karena itu
manajemen pemasaran sangat penting dalam pengelolaan jasa pendidikan agar
mampu bersaing dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat.
Dalam makalah ini penulis membahas secara mendalam tentang pentingnya
overview dan pentingnya overview dalam manajemen pemasaran jasa pendidikan.
Penulis menyadari bahwa artikel ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan di masa mendatang dari para
pembaca. Akhir kata penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan
kontribusi positif kepada para pembacanya.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam penyelesaian karya ini, khususnya para dosen pengampu yang
telah membimbing dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi para pembaca.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Batusangkar, Maret 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 3
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 4
A. Pengertian Overview .......................................................................................... 4
B. Overview Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan ........................................... 6
1. Pengertian Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan ...................................... 7
2. Karakteristik Jasa Pendidikan....................................................................... 14
3. Poin Penting Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan ................................. 16
4. Tujuan Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan .......................................... 18
BAB III PENUTUP ................................................................................................... 20
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 20
B. Saran ................................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah merupakan lembaga pendidikan nirlaba yang bergerak di
bidang jasa pendidikan. Apalagi persaingan antar sekolah semakin ketat.
Dalam hal ini penyelenggara pendidikan harus kreatif dalam menggali
keunikan dan keunggulan sekolahnya untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan pelanggan jasa pendidikan. Munculnya sekolah-sekolah
internasional dan munculnya sekolah-sekolah negeri dan swasta yang
menawarkan peluang bagus meski dengan harga terjangkau dapat
meningkatkan persaingan dalam dunia pendidikan. Pemasaran jasa pendidikan
yang dulunya dianggap tabu dan biasanya menguntungkan kini menjadi
sederhana. Sebab layanan pendidikan memegang peranan penting dalam
pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan kualitas. (Khasanah A.
, 2015)
Salah satu produk jasa yang paling banyak digunakan selain segmen
ekonomi adalah pendidikan. Pendidikan merupakan suatu produk jasa yang
dihasilkan oleh lembaga pendidikan nirlaba yang memungkinkan hasil
pembelajaran dapat dilihat secara kasat mata. Dari sudut pandang bisnis,
lembaga pendidikan sendiri merupakan organisasi produksi yang
menghasilkan layanan pendidikan yang dibeli konsumen. Apabila produsen
tidak dapat memasarkan produknya dalam hal ini jasa pendidikan dan
kualitasnya tidak memuaskan konsumen maka jasa produksi yang ditawarkan
tidak akan laku. Bahwa lembaga-lembaga pendidikan yang bergerak di bidang
jasa pendidikan tidak dapat memuaskan pengguna pendidikan sesuai dengan
kebutuhan pasar, dan juga lembaga-lembaga pendidikan tersebut tidak dapat
eksis lagi di era persaingan yang sangat ketat.

1
Pemasaran adalah proses sosial dan administratif yang melibatkan
aktivitas penting yang memungkinkan individu dan kelompok memperoleh
kebutuhan dan keinginan melalui interaksi dengan orang lain dan
mengembangkan hubungan pertukaran. Proses pemasaran sangat dipengaruhi
oleh berbagai faktor seperti faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan
administrasi. Akibat pengaruh ini masyarakat mencapai kebutuhan dan
keinginannya dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar barang
berharga satu sama lain (Hidayat, 2015).
Namun dengan adanya Overview memberikan artian ikhtisar atau
ringkasan singkat tentang suatu subjek atau topik yang memungkinkan orang
memahami inti materi tanpa terlalu banyak detail. Pentingnya memahami
overview tidak terbatas pada akademisi. Ruang lingkupnya tetapi juga sangat
penting dalam dunia pendidikan. Dalam hal pemasaran, memahami
“overview” akan membantu dalam merancang strategi pemasaran yang efektif
dan efisien. Di bidang strategi overview membantu lembaga mengidentifikasi
posisinya di lapangan dan merancang strategi yang tepat untuk memperoleh
keunggulan kompetitif.
Pada saat yang sama memahami "overview" dalam manajemen
memungkinkan manajer menerapkan prinsip-prinsip dasar yang diperlukan
untuk menjalankan organisasi. Makalah ini penulis harap ini menambah
pemahaman kepada pembaca mengenai konsep overview dan overview
manajemen pemasaran jasa pendidikan seperti yang diterapkan di berbagai
bidang.
Latar belakang makalah mengenai pengertian overview dapat
dirangkum seperti perkembangan zaman yang pesat dan semakin
kompleksnya informasi maka pemahaman yang mendalam terhadap konsep-
konsep dasar menjadi semakin penting mengenai Pengertian Overview dan
Pengertian Overview Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan.

2
Dengan pemahaman yang mendalam tentang konsep umum jasa
pendidikan dan manajemen pemasaran diharapkan lembaga pendidikan dapat
lebih efektif mempromosikan layanannya dan meningkatkan kepuasan
pelanggan dan mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas,
maka rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan overview?
2. Apa yang dimaksud dengan overview manajmen pemasaran jasa
pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah overview manajemen pemasaran jasa
pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Untuk memahami arti overview.
2. Untuk memahami overview manajmen pemasaran jasa pendidikan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Overview
Overview sebagaimana sering disebut dalam bahasa Indonesia
merupakan bagian pertama dari sebuah karangan atau ringkasan/ikhtisar.
Sebagaimana dalam artikel Jones dan Rama dalam (Lianawati Christian,
2010) menyatakan pengertian diagram overview sebagai berikut “Overview
diagram is a UML activity diagram that presents a high- level view of the
business process by documenting the key events, the sequence of these events,
and the information flows between these events”. Artinya, diagram overview
adalah diagram aktivitas UML yang memberikan pandangan tingkat tinggi
dari suatu proses bisnis dengan mendokumentasikan peristiwa-peristiwa
penting, urutan peristiwa, dan aliran informasi antar peristiwa.
Dalam manajemen pemasaran jasa pendidikan, "Overview" mengacu
pada gambaran umum atau ringkasan singkat konsep, strategi, dan praktik
pemasaran yang diterapkan secara khusus pada konteks jasa pendidikan.
Tinjauan ini mencakup pemahaman nilai layanan pendidikan, segmentasi
pasar, diferensiasi, positioning yang diinginkan dan strategi pemasaran yang
efektif dalam mengelola dan mengembangkan layanan pendidikan. Menurut
para ahli, pentingnya overview adalah sebagai berikut:
1. Pendapat pakar pemasaran terkemuka (Kotler, 2002), "overview" dalam
konteks pemasaran dapat didefinisikan sebagai ringkasan singkat tentang
tujuan, strategi, dan taktik pemasaran suatu produk atau layanan. Dalam
konteks manajemen pemasaran jasa pendidikan maksud “overview”
menurut pendapat Philip Kotler dapat diartikan bahwa rangkuman singkat
tujuan, strategi, dan taktik pemasaran jasa pendidikan. Hal ini mencakup
pemahaman bagaimana lembaga pendidikan menetapkan tujuan
pemasaran mereka, mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan

4
tersebut dan menerapkan taktik pemasaran yang tepat untuk meningkatkan
visibilitas dan daya tarik layanan pendidikan mereka di pasar.
2. Ahli strategi bisnis (Porter, 1998), "overview" dalam konteks strategi
bisnis dapat diartikan sebagai gambaran struktur industri, posisi
perusahaan dalam industri, dan tindakan yang dilakukan perusahaan untuk
mencapai keunggulan kompetitif. Dalam konteks manajemen pemasaran
jasa pendidikan pengertian “overview” menurut Michael Porter dapat
diartikan sebagai gambaran tentang struktur umum sektor pendidikan,
kedudukan lembaga pendidikan dalam bidang tersebut dan strategi yang
diterapkan oleh pendidikan sebagai sektor untuk mencapai keunggulan
kompetitif dalam pemasaran jasa pendidikan. Hal ini mencakup
pemahaman tentang bagaimana institusi dapat memahami pasar
pendidikan, mengidentifikasi keunggulan kompetitif dan mengembangkan
strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan daya saing dan
keberhasilan mereka di bidang pendidikan.
3. Menurut pakar manajemen (Drucker, 1992), “overview” dalam konteks
manajemen dapat diartikan sebagai rangkuman singkat prinsip-prinsip
dasar manajemen yang sebaiknya diterapkan dalam pengelolaan suatu
organisasi atau bisnis. Dalam konteks manajemen pemasaran jasa
pendidikan definisi “oveview” Peter Drucker dapat diartikan sebagai
rangkuman singkat prinsip-prinsip dasar manajemen yang sebaiknya
diterapkan dalam pengelolaan lembaga pendidikan. Hal ini melibatkan
pemahaman prinsip-prinsip manajemen yang dapat membantu lembaga
pendidikan merencanakan, mengatur, dan mengelola kegiatan pemasaran
jasa pendidikannya secara lebih efektif dan efisien.
Kesimpulan dari definisi “overview” oleh Philip Kotler, Michael
Porter dan Peter Drucker dapat penulis simpulkan bahwa “overview”
merupakan ringkasan singkat yang memberikan wawasan tentang suatu
konsep atau praktik dalam konteks pemasaran, strategi bisnis, atau

5
manajemen. Dalam pemasaran “overview” mencakup tujuan, strategi, dan
taktik pemasaran suatu produk atau layanan.
Dalam strategi “overview” mencakup gambaran umum tentang
struktur institusi, posisi lembaga, dan strategi yang diterapkan institusi. Dalam
administrasi yang sama, "overview" mencakup ringkasan singkat tentang
prinsip-prinsip dasar yang akan diterapkan pada suatu organisasi. Dengan
memahami “overview” ini, para praktisi dan peneliti dapat lebih memahami
konsep-konsep penting dalam pemasaran, strategi, dan manajemen.
B. Overview Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan
Manajemen pemasaran jasa pendidikan merupakan kunci strategis
dalam pengelolaan dan pengembangan jasa pendidikan. Di era globalisasi dan
persaingan yang semakin ketat, pendidikan tidak lagi hanya fokus pada
penyediaan materi saja, namun harus mampu memasarkan diri untuk menarik
calon peserta didik dan menjaga kepuasan pelanggan.
Manajemen pemasaran jasa pendidikan meliputi perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi/pengawasan kegiatan pemasaran yang memenuhi
kebutuhan dan keinginan pasar pendidikan. Ini termasuk mengidentifikasi
target pasar, mengembangkan program pemasaran, periklanan, dan
mengevaluasi serta mengelola hasil pemasaran. Konsep dasar manajemen
pemasaran jasa pendidikan meliputi pemahaman nilai jasa pendidikan,
segmentasi pasar, diferensiasi dan positioning yang diinginkan.
Strategi pemasaran yang efektif melibatkan penggunaan bauran
pemasaran yang terdiri dari produk (jasa pendidikan), harga, distribusi
(distribusi layanan pendidikan), dan promosi penjualan. Tantangan
pengelolaan pemasaran jasa pendidikan adalah persaingan yang ketat.
Perubahan kebiasaan konsumen dan cara pemasaran dipengaruhi oleh
perubahan teknologi informasi dan komunikasi. Namun jika memahami
prinsip-prinsip manajemen pemasaran yang baik, maka lembaga pendidikan
dapat mengatasi tantangan tersebut dan mengoptimalkan pemasaran jasanya.

6
Pada makalah ini kita akan membahas lebih detail tentang konsep dasar
manajemen pemasaran jasa pendidikan yang efektif, strategi pemasaran,
tantangan dan peluangnya.
Dalam pembicaraan pendidikan, manajemen pemasaran sangat penting
untuk memikat perhatian dan minat calon peserta didik, mempertahankan
peserta didik, dan meningkatkan reputasi lembaga pendidikan. Ini melibatkan
identifikasi pasar target, pengembangan produk pendidikan menarik, harga
sesuai, promosi efektif dan distribusi tepat. Manajemen pemasaran jasa
pendidikan juga melibatkan pemantauan dan analisis terhadap tren pasar dan
kebutuhan konsumen untuk memastikan keberhasilan dalam mencapai tujuan
pemasaran.
Overview manajemen pemasaran jasa pendidikan mencakup
pemahaman menyeluruh tentang konsep, strategi, dan praktik yang digunakan
dalam memasarkan layanan pendidikan. Adapun Overview manajemen
pemasaran jasa pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Pengertian Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan
a. Pengertian Manajemen
Secara etimologis kata “manajemen” berasal dari bahasa Inggris
“management” yang berasal dari bahasa latin “management” yang berarti
“mengorganisasikan”. Secara bahasa manajemen berarti perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan sumber daya suatu
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pengertian Ilmu
Manajemen dan pentingnya manajemen menurut berbagai ahli yang
dijelaskan dalam (Dr. (Cand) Aditya Wardhana, 2022) sebagai berikut:
1) Menurut Taylor, manajemen adalah kemampuan untuk memahami apa
yang ingin dilakukan dengan cara terbaik dan lebih murah.
2) Menurut Kimball dan Kimball, manajemen mencakup semua tugas
dan aktivitas yang berkaitan dengan pendirian suatu organisasi,

7
pembiayaannya, merancang semua kebijakan, mendapatkan semua
peralatan yang diperlukan.
3) Menurut Terry, manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang dilakukan
dengan menggunakan sumber daya untuk menetapkan dan mencapai
tujuan.
Berdasarkan definisi sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan
bahwa manajemen adalah seni atau proses yang mencakup pemahaman
tujuan organisasi, pengelolaan operasi dan sumber daya yang efektif, serta
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan untuk
mencapai tujuan secara efisien dan efektif.
b. Pengertian Pemasaran
Manajemen pemasaran lembaga pendidikan diperlukan karena
semakin ketatnya persaingan antar lembaga pendidikan. Pemasaran
diperlukan untuk menciptakan citra positif lembaga pendidikan. Jika
organisasi atau lembaga pendidikan mempunyai reputasi yang baik di
mata masyarakat, kemungkinan besar akan lebih mudah untuk
memenangkan persaingan.
Persaingan antar lembaga pendidikan saat ini semakin menarik dan
kompetitif, sehingga upaya pemasaran harus dilakukan untuk menciptakan
citra positif dan menggugah minat masyarakat. Jika suatu institusi berhasil
dalam upaya pemasarannya, kemungkinan besar institusi tersebut akan
lebih mudah mengungguli pesaingnya. Oleh karena itu, pemasaran
merupakan suatu proses yang harus dilaksanakan oleh lembaga
pendidikan untuk menjamin kepuasan pemangku kepentingan dan
masyarakat. Berfokus pada kepuasan pemangku kepentingan adalah
sesuatu yang harus dilakukan setiap institusi untuk bersaing.
Menurut Kotler dalam (Junaris, 2021) Pemasaran adalah suatu
proses sosial dan manajerial yang melibatkan aktivitas penting di mana

8
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan penawaran dan secara bebas
mempertukarkan produk berharga dengan pihak lain. Tujuan pemasaran
tidak hanya sekedar menyampaikan produk atau jasa, namun juga
bagaimana produk dan jasa tersebut dapat memberikan kepuasan
pelanggan.
Pemasaran merupakan suatu proses yang harus dilaksanakan oleh
lembaga atau organisasi pendidikan untuk memberikan kepuasan kepada
masyarakat. Menurut Wijaya dalam (Fradito, 2020) mengatakan bahwa
pemasaran lembaga pendidikan sangat diperlukan agar lembaga
pendidikan dikenal lebih luas apabila melaksanakan pemasaran
pendidikan dengan baik. Pemasaran pendidikan juga bertujuan untuk
menginformasikan kepada masyarakat tentang produk dan manfaat
lembaga pendidikan.
Pemasaran dapat dilihat sebagai upaya kreatif dan inovatif yang
dilakukan penyelenggara pendidikan untuk menggali keunikan dan
keunggulan lembaga pendidikan agar semakin diminati oleh pengguna
jasa pendidikan. Menarik calon peserta didik juga memerlukan strategi
pemasaran yang baik, karena strategi yang baik akan memberikan
kepuasan kepada para pengguna pendidikan. Tujuan pemasaran
pendidikan adalah untuk memaksimalkan kepuasan konsumen. Selain itu
tujuan pemasaran juga sebagai sarana untuk menyediakan dan
menginformasikan program sekolah yang dikomunikasikan kepada
lingkungan.
Pemasaran jasa pendidikan merupakan salah satu kegiatan lembaga
pendidikan yang bertujuan untuk menginformasikan tentang jasa
pendidikan sedemikian rupa sehingga lembaga pendidikan tersebut
menghasilkan produk yang bermutu. Untuk mencapai tujuan tersebut,
sekolah harus menerapkan pemasaran pendidikan dan juga menganalisis

9
potensi permasalahan. Analisis masalah pemasaran berguna untuk
memahami kebutuhan dan keinginan konsumen.
Berdasarkan uraian definisi di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa manajemen pemasaran dapat diartikan sebagai suatu proses dimana
seluruh kegiatan (program pemasaran) direncanakan, diorganisasikan,
dilaksanakan dan dievaluasi untuk secara efektif dan efisien mencapai
tingkat pasar modal yang menguntungkan dan ditujukan kepada konsumen
sesuai tujuan organisasi. Kegiatan pemasaran organisasi harus dikelola
sebaik mungkin, dan manajer pemasaran harus memainkan peran penting
dalam perencanaannya.
Kegiatan pemasaran harus berlandaskan ibadah kepada Allah SWT
yang juga melaksanakan syariat-Nya dengan tujuan memberikan
kesejahteraan umum yang tidak memihak pada kelompok atau
kepentingan tertentu. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan
etika melakukan kegiatan ekonomi sesuai ketentuan Islam. Dalam hal ini,
umat Islam dilarang melakukan perbuatan salah. Namun hendaknya
melakukan aktivitas keuangan dengan kesepakatan bersama, sebagaimana
firman Allah Ta'ala,
‫اض ِم ْى ُك ْم ۚ َو ََل تَ ْقتُلُىا‬
ٍ ‫ارة ً َع ْه ت ََز‬ ِ َ‫يَا أَيُّ َها الَّذِيهَ آ َمىُىا ََل ت َأ ْ ُكلُىا أَ ْم َىالَ ُك ْم بَ ْيىَ ُك ْم بِ ْالب‬
َ ‫اط ِل إِ ََّل أ َ ْن ت َ ُكىنَ تِ َج‬
‫َّللاَ َكانَ بِ ُك ْم َر ِحي ًما‬ َ ُ‫أ َ ْوف‬
َّ ‫س ُك ْم ۚ إِ َّن‬

Terjemahan:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu
membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu.
Ayat ini berbicara tentang larangan memanfaatkan harta orang
lain secara tidak adil dan larangan membunuh diri sendiri. Meski tidak

10
berkaitan langsung dengan manajemen pemasaran jasa pendidikan,
namun nilai-nilai yang disampaikan dalam ayat ini dapat dimaknai
sebagai prinsip etika dan keadilan yang dapat diterapkan dalam berbagai
bidang kehidupan, termasuk dalam konteks manajemen pemasaran.
Dalam konteks manajemen pemasaran jasa pendidikan, prinsip
keadilan dan etika yang terkandung dalam ayat ini dapat diarahkan pada
pengelolaan sektor pendidikan. Misalnya, larangan penggunaan properti
orang lain secara tidak wajar dapat diartikan sebagai larangan
menggunakan teknik pemasaran yang menyesatkan atau tidak adil untuk
menarik calon peserta didik. Larangan bunuh diri sekaligus dapat
diartikan sebagai larangan melakukan kegiatan yang merugikan diri
sendiri atau lembaga pendidikan untuk kepentingan pribadi atau
komersial.
Dengan menerapkan prinsip etika dan keadilan yang terdapat pada
bagian ini, diharapkan dapat lembaga pendidikan dapat menerapkan
praktik pemasaran yang tepat, jujur, adil dan berkelanjutan untuk
memberikan manfaat bagi masyarakat dan manfaat yang baik bagi
masyarakat.
Apalagi saat ini persaingan antar lembaga pendidikan sangat ketat.
Oleh karena itu, kinerja lembaga pendidikan mempunyai pengaruh yang
besar dalam menarik minat pelanggan. Oleh karena itu, diperlukan
strategi yang efektif. Pada dasarnya strategi kepuasan pelanggan adalah
dengan menjauhi pesaing dan mengeluarkan banyak uang untuk
mendapatkan pelanggan dari penyedia jasa (lembaga pendidikan).
c. Pengertian Jasa Pendidikan
Pelayanan pendidikan adalah layanan yang disediakan oleh
lembaga pendidikan atau individu yang memajukan pembelajaran dan
pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap individu. Layanan
pendidikan dapat mencakup berbagai tingkatan mulai dari pendidikan

11
formal di sekolah dan perguruan tinggi hingga pendidikan informal seperti
kursus dan pelatihan. Layanan pendidikan bertujuan untuk meningkatkan
kualitas hidup masyarakat melalui pendidikan dan membantu mereka
mencapai potensi penuh dalam kehidupan pribadi dan profesional.
Jasa pendidikan memegang peranan penting dalam peningkatan
kualitas sumber daya manusia. Pada saat yang sama, dapat dikatakan
bahwa minat dan perhatian terhadap mutu layanan pendidikan baru
muncul dalam satu dekade terakhir. Keberhasilan pelayanan pendidikan
ditentukan oleh pemberian pelayanan yang bermutu kepada pengguna jasa
pendidikan (siswa, pemangku kepentingan, dan masyarakat).
Secara sederhana, pelayanan pendidikan dapat diartikan sebagai
jasa pendidikan. Kata jasa mempunyai beberapa arti mulai dari pelayanan
pribadi hingga pelayanan sebagai suatu produk.
Menurut Kotler dalam (Khasanah A. , 2015) Jasa pendidikan
mengacu pada kegiatan atau pertunjukan yang diberikan oleh satu pihak
kepada pihak lain. Layanan pendidikan pemasaran adalah suatu proses
sosial dan administratif yang bertujuan untuk mencapai kebutuhan dan
keinginan sektor pendidikan, dan pemasaran jasa pendidikan bukanlah
suatu usaha, tetapi pemasaran jasa pendidikan menjadi tanggung jawab
penyelenggara pendidikan. dilakukan, dilaksanakan dan dilaksanakan.
Saat memasarkan layanan pendidikan, penting untuk mempertimbangkan
kepuasan pelanggan.
Menurut (Stanton, 2006) berpendapat bahwa jasa dianggap sebagai
aktivitas material, objek utama lembaga yang bertujuan untuk memberikan
suatu keinginan atau kepuasan kepada pelanggan.
Sementara itu, (Bitner, 2006) berpendapat bahwa Jasa pada
dasarnya adalah setiap kegiatan yang keluarannya pada saat yang sama,
selain produk yang dikonsumsi dan diproduksi serta kondisi fisiknya,

12
menciptakan nilai tambah dan nilai tambah yang pada dasarnya tidak
berwujud bagi konsumennya.
Dari perbedaan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa jasa
pendidikan adalah sesuatu yang walaupun tidak berwujud, namun dapat
memuaskan kebutuhan konsumen yang terpuaskan tanpa adanya produk
fisik, dimana terdapat proses komunikasi antara penyedia jasa dan
pengguna jasa. Jasa bukanlah barang, melainkan suatu proses atau
aktivitas yang tidak berwujud.
Jasa mencakup semua kegiatan ekonomi yang menghasilkan
output berupa produk atau struktur non fisik yang biasanya dikonsumsi
dalam produksi dan memberikan nilai tambah misalnya kepraktisan,
kegunaan, kenyamanan dan kesehatan, yang dengan sendirinya menarik.
Pelayanan pendidikan merupakan pelayanan yang kompleks karena
bersifat padat karya dan modal. Artinya, dibutuhkan banyak pekerja
terampil dan infrastruktur (peralatan) yang lengkap dan mahal.
Pendidikan merupakan suatu proses atau proses transformasi
manusia yang dilakukan baik secara institusional maupun non-
institusional dan mencakup baik fisik maupun non fisik serta memerlukan
prasarana dan keterampilan. Oleh karena itu jasa pendidikan adalah segala
kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan, dimana jasa menjadi prioritas
prosesnya.
Mencapai kepuasan pelanggan bukanlah hal yang mudah. Namun
kepuasan pelanggan tetap dapat ditingkatkan melalui berbagai strategi,
dan perlu diingat bahwa pelanggan pada dasarnya adalah tamu yang patut
dihormati, sebagaimana disebutkan dalam hadits:
‫س ٍه‬ ٍ َ‫ض َل ِم ْه أَد‬
َ ‫ب َح‬ َ ‫َما وَ َح َل َوا ِلد ٌ َولَدًا ِم ْه وَحْ ٍل أ َ ْف‬

Terjemahan:

13
Tiada suatu pemberian yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya
selain pendidikan yang baik. (HR. Al-Hakim).
Hadits ini mengatakan bahwa orang tua yang memberikan anaknya
pendidikan yang baik lebih baik dari pada memberinya warisan yang
berharga. Hal ini menekankan pentingnya pendidikan dan akhlak yang
diajarkan orang tua kepada anaknya karena pendidikan dan akhlak yang
baik merupakan warisan paling berharga yang dapat diwariskan kepada
generasi mendatang.
Manajemen pemasaran jasa pendidikan adalah suatu proses di mana
kegiatan pemasaran yang mempromosikan jasa pendidikan yang ditawarkan
oleh lembaga pendidikan direncanakan, dilaksanakan dan diarahkan.
Manajemen pemasaran jasa pendidikan mencakup berbagai strategi dan taktik
yang bertujuan untuk menarik calon peserta didik, mempertahankan peserta
didik yang ada, dan meningkatkan citra lembaga pendidikan di mata
masyarakat.
2. Karakteristik Jasa Pendidikan
Pada dasarnya jasa adalah sesuatu yang diberikan suatu pihak kepada
pihak lain yang tidak berwujud dan tidak mempunyai hak kepemilikan.
Menurut (Buchari, 2005) jasa biasanya memiliki fungsi dasar sebagai berikut:
1) Tidak Berwujud (Intangibility)
Jasa yang tidak berwujud ibarat produk fisik, artinya pengguna
jasa pendidikan tidak dapat melihat, mencium, mendengar atau merasakan
hasilnya sampai mereka mengkonsumsinya (yang merupakan subsistem
dari lembaga pendidikan). Untuk mengurangi ketidakpastian, pengguna
layanan pendidikan mencari tanda atau informasi tentang kualitas layanan.
Label dan informasi diperoleh berdasarkan lokasi lembaga pendidikan
penyelenggara, teknologi dan sarana komunikasi yang digunakan, serta
biaya yang ditetapkan.
2) Tidak Terpisah (Inseparability)

14
Jasa pendidikan tidak dapat dipisahkan dari sumbernya yaitu
lembaga pendidikan yang menyediakan layanan tersebut. Artinya jasa
pendidikan diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. Ketika siswa
membeli layanan, mereka berkomunikasi langsung dengan penyedia
layanan pendidikan. Oleh karena itu, pelayanan diprioritaskan pada
penjualan langsung yang cakupannya terbatas. Oleh karena itu, lembaga
pendidikan dapat menggunakan strategi bekerja dalam kelompok yang
lebih besar, bekerja lebih cepat atau melatih penyedia layanan untuk
meningkatkan kepercayaan pelanggan (siswa).
3) Bervariasi (Variability)
Layanan pelatihan sering berubah. Hal ini sangat bergantung pada
siapa yang memberikannya, kapan dan di mana jasa pendidikan tersebut
diberikan. Hal ini membuat jasa pendidikan sulit mencapai standar mutu.
Untuk menghindari hal tersebut, lembaga pendidikan dapat menerapkan
beberapa strategi untuk mengelola kualitas layanan yang ditawarkan
dengan cara sebagai berikut:
a) Seleksi dan pelatihan dilaksanakan untuk memperoleh sumber
daya manusia yang lebih baik dalam layanan pendidikan.
b) Standarisasi proses kerja untuk memberikan layanan pendidikan
yang baik.
c) Selalu pantau kepuasan siswa melalui kotak, pengaduan, dan riset
pasar.
4) Mudah Musnah (Perihability)
Jasa pendidikan tidak dapat disimpan dalam jangka waktu tertentu
dan mudah rusak sehingga tidak dapat dijual kemudian. Aset jasa yang
mudah rusak tidak menjadi masalah jika permintaan layanan stabil, karena
layanan pelatihan mudah disiapkan untuk layanan tersebut. Jika
persyaratannya berbeda, maka lembaga pendidikan akan kesulitan dalam
memberikan layanannya. Oleh karena itu, program pemasaran jasa yang

15
sangat hati-hati diperlukan untuk menjaga permintaan terhadap jasa
pendidikan tetap stabil.
Melihat fungsi tersebut, layanan pendidikan diperoleh melalui
interaksi dengan contact person yang sangat dipengaruhi oleh siapa,
kapan, dan di mana layanan tersebut dihasilkan. Hal ini menjelaskan
bahwa keberhasilan suatu pelatihan sangat bergantung pada siapa, kapan,
dan di mana proses tersebut dilakukan.
Overview manajemen pemasaran jasa pendidikan merupakan
gambaran umum mengenai strategi dan proses yang digunakan untuk
memasarkan jasa pendidikan kepada calon peserta didik, orang tua, dan
masyarakat. Hal ini termasuk mengidentifikasi target pasar, mengembangkan
produk yang memenuhi kebutuhan pasar, menetapkan harga yang sesuai,
mendistribusikan layanan, periklanan, layanan pelanggan, serta mengevaluasi
dan memantau strategi pemasaran yang diterapkan. Manajemen pemasaran
jasa pendidikan juga mencakup inovasi metode pemasaran, seperti
pemanfaatan teknologi informasi dan media digital untuk meningkatkan
promosi dan distribusi jasa pendidikan.
3. Poin Penting Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan
Manajemen pemasaran jasa pendidikan melibatkan strategi dan taktik
khusus untuk memasarkan jasa pendidikan kepada calon peserta didik, orang
tua, dan masyarakat umum. Berikut beberapa topik penting yang sering
dibahas dalam manajemen pemasaran jasa pendidikan:
a. Segmentasi Pasar
Proses pengelolaan lembaga pendidikan dan layanan pendidikan
merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi minat pengguna
layanan tersebut. Oleh karena itu, kualitas pelayanan harus mengarah pada
kepuasan pelanggan, agar mereka tidak kecewa dan tidak mau
menyekolahkan anaknya atau bahkan memajukan lembaga pendidikan
tersebut secara sukarela. Identifikasi kelompok sasaran potensial seperti

16
calon peserta didik, orang tua, atau organisasi yang memerlukan pelatihan
karyawan. Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar menjadi
kelompok-kelompok kecil yang memiliki karakteristik atau kebutuhan
serupa. Tujuan utama dari segmentasi pasar adalah untuk mengidentifikasi
calon konsumen yang memiliki kebutuhan dan preferensi serupa sehingga
organisasi dapat menargetkan strategi pemasarannya dengan lebih efektif.
Segmentasi pasar memungkinkan organisasi untuk menyesuaikan produk,
harga, promosi dan distribusi mereka dengan kebutuhan dan preferensi
spesifik dari setiap segmen pasar yang diidentifikasi (Haryanti, 2022).
b. Pengembangan Produk
Merancang program pendidikan yang memenuhi kebutuhan pasar
dan menarik calon peserta didik. Hal ini mencakup kurikulum, metode
pengajaran, dan fasilitas fisik.
c. Harga
Tetapkan harga yang sesuai untuk layanan pendidikan yang
ditawarkan, dengan mempertimbangkan biaya operasional, diskon produk,
dan harga pesaing. Ini adalah elemen yang sejalan dengan kualitas produk.
Jika kualitas produknya bagus calon peserta didik akan bersedia
membayar lebih jika dirasa produk tersebut berada dalam jangkauan
pelanggan pendidikannya (Haryanti, 2022).
d. Distribusi
Memberikan kemudahan akses kepada calon peserta didik
terhadap informasi terkait layanan dan program pendidikan yang tersedia
untuk pendaftaran.
e. Iklan
Menggunakan berbagai saluran promosi seperti periklanan, media
sosial, dan acara promosi untuk meningkatkan kesadaran dan minat
terhadap layanan Pendidikan. Promosi jasa pendidikan yang mencakup
periklanan dan penjualan pribadi jasa pendidikan. Tujuannya adalah untuk

17
mengkomunikasikan manfaat lembaga pendidikan kepada calon klien
layanan pendidikan. Iklan menyampaikan manfaat layanan pendidikan
melalui komunikasi massa. Penjualan layanan pendidikan secara pribadi
melibatkan seni persuasi dalam penjualan layanan pendidikan secara tatap
muka (Haryanti, 2022).
f. Layanan Pelanggan
Memastikan layanan berkualitas kepada siswa dan orang tua mulai
dari proses pendaftaran hingga proses pembelajaran di lembaga
pendidikan.
g. Evaluasi dan Pengendalian
Evaluasi strategi pemasaran yang diterapkan dan pengelolaan
perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi pemasaran layanan
pendidikan.
Manajemen pemasaran pendidikan sering kali mencakup inovasi
dalam metode pemasaran seperti teknologi informasi dan media digital.
mempromosikan promosi dan distribusi layanan pendidikan.
4. Tujuan Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan
Tugas manajemen pemasaran dalam memasarkan produk organisasi
untuk mencapai tingkat kinerja jangka panjang organisasi, menjamin
pemeliharaan dan pengembangan pendidikan adalah menciptakan dan
memenuhi permintaan produk pendidikan. Oleh karena itu manajemen
pemasaran tidak bisa lepas dari permasalahan. Tuntutan tugas manajemen
pemasaran tidak terbatas pada menghasilkan dan mengembangkan permintaan
terhadap produk, tetapi juga mencakup pengelolaan jumlah, waktu dan sifat
permintaan untuk tujuan pendidikan.
Manajemen sebagai salah satu tugas organisasi pemasaran bertujuan
memberikan arah dan tujuan terhadap kegiatan lembaga pendidikan. Selain itu
tujuan pemasaran adalah agar produk suatu perusahaan atau lembaga dapat
bersaing karena mempunyai nilai yang berbeda dibandingkan dengan

18
pesaingnya. Semakin besar perbedaan nilai, semakin baik bagi institusi
tersebut. Menemukan perbedaan memerlukan akal sehat, detail, dan
kreativitas yang tinggi. Menurut Wijaya, tujuan utama pemasaran jasa
pendidikan adalah:
1. Menyelesaikan tugas sekolah dengan sangat sukses.
2. Meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap layanan pendidikan.
3. Meningkatkan minat terhadap sumber daya pendidikan
4. Peningkatan kinerja pemasaran/pelatihan jasa. (wijaya, 2012).

19
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Overview adalah gambaran umum atau ringkasan yang memberikan
gambaran menyeluruh tentang suatu topik atau konsep. Dalam konteks
manajemen pemasaran jasa pendidikan, tinjauan penting untuk memahami
konsep, strategi, dan praktik yang digunakan dalam pemasaran jasa
pendidikan. Memahami tinjauan pemasaran jasa pendidikan mencakup
pemahaman komprehensif tentang konsep, strategi, dan praktik yang
digunakan dalam pendidikan dan jasa pemasaran layanan pendidikan. Hal ini
mencakup identifikasi target pasar, pengembangan produk pendidikan yang
menarik, penetapan harga yang sesuai, periklanan yang efektif dan distribusi
yang tepat.
Manajemen pemasaran pendidikan juga melibatkan pemantauan dan
analisis tren pasar dan kebutuhan konsumen untuk memastikan keberhasilan
dalam mencapai tujuan pemasaran. Secara umum, memahami gambaran
umum manajemen pemasaran pendidikan penting untuk memahami
bagaimana lembaga pendidikan dapat menggunakan strategi pemasaran yang
efektif untuk membangkitkan minat calon peserta didik dan mempertahankan
peserta didik yang ada serta meningkatkan reputasi lembaga pendidikan.
Dengan memahami konsep dan strategi yang terlibat dalam manajemen
pemasaran jasa pendidikan lembaga pendidikan dapat mengoptimalkan
pemasarannya dan mencapai tujuan pemasaran yang diinginkan.
B. Saran
Berikut ini makalah yang ditulis oleh penulis semoga bermanfaat dan
menambah pengetahuan para pembaca. Mohon maaf jika terdapat kesalahan
ketik pada tulisan yang kurang jelas dan kurang jelas, karena penulis adalah
manusia biasa yang tidak lepas dari kesalahan dan kami juga menyambut baik
saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan sajian ini. Demikian

20
kesimpulan kami, semoga penulis menyetujuinya, dan penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya.

21
DAFTAR PUSTAKA

Bitner, Z. d. (2006). Service Marketing. New Delhi : Tata McGraw Hill.


Buchari, A. (2005). Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Dr. (Cand) Aditya Wardhana, S. M. (2022). DASAR-DASAR MANAJEMEN
(KONSEP DAN TEORI). Jawa Barat : PENERBIT MEDIA SAINS
INDONESIA .
Drucker, P. F. (1992). Reflections of a Social Ecologist. Society.
Fradito, A. d. (2020). Strategi Pemasaran Pendidikan Dalam Meningkatkan Citra
Sekolah. Al-Idarah: Jurnal Kependidikan Islam, 10(1), 12-22.
Haryanti, I. J. (2022). MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN. JAWA
TENGAH: PENERBIT CV.EUREKA MEDIA AKSARA .
Hidayat, I. M. (2015). The Handbook of Education Management. Yogyakarta:
Magister Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Junaris, I. d. (2021). anajemen Pemasaran Pendidikan. Eureka Media Aksara.
Khasanah, A. (2015). PEMASARAN JASA PENDIDIKAN SEBAGAI STRATEGI
PENINGKATAN MUTU DI SD ALAM BATURRADEN . Jurnal eL-
Tarbawi, Volume VIII, No.2.
Khasanah, A. (2015). Pemasaran Jasa Pendidikan Sebagai Strategi Peningkatan
Mutu. Jurnal eL-Tarbawi, 8(2), 161-176.
Kotler, P. (2002). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Prehallindo.
Lianawati Christian, E. R. (2010). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI PENJUALAN DAN PIUTANG DENGAN METODE
OBJECT ORIENTED ANALYSIS AND DESIGN DAN UNIFIED
MODELLING LANGUAGE PADA PERUSAHAAN DISTRIBUTOR.
Seminar Nasional Informatika, 107.
Porter, M. E. (1998). On Competition. Boston : The Harvard Business Review Press.
Stanton, W. J. (2006). Prinsip Pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga.
wijaya, D. (2012). Pemasaran Jasa Pendidikan. Jakarta: Salemba Empat.
23

Anda mungkin juga menyukai