Oleh:
Kelompok 1
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR iii
BAB I PENDAHULUAN
Kesimpulan 29
DAFTAR RUJUKAN 31
ii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Salah satu cara agar lembaga pendidikan tidak ditinggalkan oleh pelanggan
jasa pendidikan adalah menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat yang dilakukan melalui pengelolaan pemasaran jasa pendidikan.
Dengan demikian, apa yang ditawarkan saat melakukan pemasaran sesuai
dengan apa yang diterima oleh pengguna jasa bahkan melebihi harapan.
Adapun Strategi pemasaran mempunyai peran yang sangat penting untuk
mencapai tujuan lembaga pendidikan yang ingin dicapai. Strategi
pemasaran harus didasarkan pada analisis internal sekolah dan disesuaikan
dengan perubahan yang ada. Dengan demikian, strategi pemasaran harus
dapat memberi gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang akan
dilakukan lembaga dalam menggunakan setiap kesempatan atau peluang
pada pasar sasaran. Jadi jelas, bahwa pemasaran merupakan suatu proses
yang harus dilakukan oleh lembaga untuk memberikan kepuasan pada
pelanggan (Elytasari: 2017:119).
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari pasar, jasa, dan jasa pendidikan?
2. Apa karakteristik jasa pendidikan?
3. Apa pengertian dan tujuan pemasaran jasa pendidikan?
4. Siapa sajakah yang menjadi sasaran pemasaran jasa pendidikan?
5. Apa saja komponen proses pemasaran jasa pendidikan?
6. Bagaimana teknik dan strategi pemasaran jasa pendidikan?
7. Bagaimana segmentasi pasar jasa pendidikan?
3
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari pasar, jasa, dan jasa pendidikan.
2. Untuk mengetahui karakteristik jasa pendidikan.
3. Untuk mengetahui pengertian dan tujuan pemasaran jasa pendidikan.
4. Untuk mengetahui sasaran dalam pemasaran jasa pendidikan
5. Untuk mengetahui komponenen proses pemasaran jasa pendidikan.
6. Untuk mengetahui teknik dan stratergi pemasaran jasa pendidikan
7. Untuk mengetahui segmentasi pasar jasa pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
4
5
itsproduction may or may not be tied to a physical product. Jasa adalah setiap
tindakan atau kinerja yang ditawarkan oleh satu pihak pada pihak lainnya yang
secara prinsip tidak terwujud dan tidak menyebabkan kepindahan kepemilikan.
Stanton dalam Benty & Gunawan(2015:19) mengemukakan delapan
karakteristik jasa yaitu:
1. Jasa tidak dapat disimpan dan dikonsumsi pada saat dihasilkan.
2. Jasa tergantung pada waktu.
3. Jasa tergantung pada tempat.
4. Konsumen merupakan bagian dari integral dari proses produksi jasa.
5. Setiap orang tau apapun yang berhubngan dengan konsumen mempunya
andil dalam memberikan peran.
6. Perubahan pada konsep pemanfaatan.
7. Karyawan penghubung merupakan bagian dari proses produksi jasa.
8. Kualitas jasa tidak dapat diperbaiki pada saat proses produksi
karena produksi jasa terjadi secara real time.
calon peserta didik dan atau orang tua peserta didik, serta masyarakat
luas pada umumnya, termasuk di dalamnya pengguna lulusan.
strategic intent
1. Strategic Intent
Strategic Intent adalah suatu proses mengikat dan memadukan semua
komponen yang memfokuskan dan mengarah pada tujuan, visi, dan
misi sekolah (Davies dan Ellison dalam Benty dan Gunawan, 2015:25).
Dalam hal ini dilakukan agar tujuan, visi, dan misi sebuah lembaga
sekolah fokus dalam menjalankan proses pemasaran sekolah.
2. Strategic Market Analysis
Strategic Market Analysis adalah kegiatan yang berkenaan dengan
penelitian pasar sejumlah area kunci, yaitu lingkungan sekolah,
kompetitor, klien, produk, dan layanannya (Maisyaroh dalam Benty dan
Gunawan 2015:26). Dalam komponen ini, lembaga pendidikan
melakukan penelitian tentang pasar, yaitu dilingkungan sekolah itu
sendiri. Setelah penelitian dilakukan, lembaga pendidikan langsung
mengimplementasikan penemuannya tersebut. Menurut Benty dan
Gunawan (2015:26) ada lima hal yang diperhatikan oleh sekolah dalam
Strategic Market Analysis, yakni: (1) proses penelitian pasar, (2) analisis
lingkungan sekolah, (3) analisis sekolah, (4) analisis pelanggan sekolah,
dan (5) analisis competitor sekolah.
a. Proses Penelitian Sekolah
Proses yang perlu ditemukan dalam penelitian pasar meliputi
empat tahap, yaitu: (1) identifikasi kebutuhan informasi; (2)
perencanaan aktivitas penelitian pasar; (3) pengumpulan dan analisis
informasi penelitian pasar; serta (4) laporan hasil penelitian pasar.
b. Analisis Lingkungan Sekolah
Menurut Maisyaroh dalam Benty dan Gunawan (2015:26)
mengemukakan lingkungan yang perlu dianalisis, meliputi lingkungan
global, nasional, dan local. Setiap lingkungan sekolah harus dianalisis
atau dengan kata lain di pelajari gimana strateginya dimana. Terlebih
utama pada lingkungan sekolah, karena memiliki potensi yang bagus
dan baik, jika pihak dari sekolah mampu memanfaatkan dengan baik.
c. Analisis Sekolah
Menurut Wijaya dalam Benty dan Gunawan (2015:27) analisis
sekolah dapat dilakukan dengan melakukan hal-hal yaitu: (1)
13
sebagai berikut: (1) Kepala sekolah harus merekrut tenaga pemasaran yang
profesional untuk mempromosikan layanan; (2) Kepala sekolah menerapkan
gagasan/teori elastisitas harga, yaitu dengan cara menyelaraskan strategi
sesuai dengan tuntutan pelanggan, terutama dalam hal harga yang mereka
bayar. Hal ini disebut dengan elastisitas harga dari permintaan. Elastisitas
adalah Mengukur berapa persentase permintaan terhadap suatu barang yang
berubah apabila harganya berubah sebesar satu persen. Misalnya jika
permintaan pelanggan tidak elastis maka pelanggan akan mendapatkan
kualitas tinggi dengan harga lebih tinggi, sementara jika permintaan
pelanggan elastis maka pelanggan akan mendapatkan harga rendah dengan
kualitas rendah, tetapi permintaan akan tetap tinggi karena keterjangkauan
mereka. Kepala sekolah harus menyesuaikan biaya sekolah
mempertimbangkan faktor sosial ekonomi pelanggan mereka tidak hanya
untuk mendapat untung; (3) Kepala sekolah harus mengikutsertakan
suara/apresiasi pelanggan dengan membuat mereka tergabung dalam
jaringan/media digital, menerima dan berbagi saran pelanggan secara efektif
agar pelanggan berperan aktif dalam memberikan respon kepada
organisasi/sekolah, mengambil persetujuan sesuai dengan bidang yang
relevan, mengklarifikasi layanan pelanggan, dan mempertahankan loyalitas
serta apresiasi pelanggan.
Selain itu menurut Rohmitriasih & Soetopo (2015:403-405) menyatakan
bahwa strategi pemasaran jasa pendidikan juga berhubungan dengan
kesuksesan dalam meningkatkan loyalitas pelanggan. Dengan cara membuat
strategi perencanaan pemasaran pendidikan yang mana dilakukan melalui
proses terpadu mulai pelayanan maksimal dan fasilitas mumpuni bagi
konsumen jasa pendidikan dengan memerhatikan kualitas sumber daya
manusia maupun non manusia (kompetensi/profesionalisme tenaga pendidik
serta sarana dan prasarana yang memadai) serta dalam pembuatan
perencaan dari segi perspektif waktu yang dibutuhkan baik dalam jangka
panjang maupun jangka pendek serta penggunaan teknik seperti dalam
perencanaan pemasaran pendidikan menggunakan teknik analisis SWOT.
18
dilakukan langsung oleh tenaga pendidik maupun kepala sekolah pada saat
melakukan sosialisasi sistem pembelajaran di sekolah maupun pada saat rapat
wali murid. Dan biasanya program sekolah dapat di sosialisasikan dengan
menggunakan media cetak seperti brosur maupun media elektronik seperti
website atau dapat pula melalui berita dari mulut ke mulut; (3) Aspek
evaluasi strategi pemasaran jasa pendidikan dalam meningkatkan loyalitas
pelanggan. Evaluasi dan monitoring disini melibatkan banyak pihak terkait
yakni kepala sekolah sebagai pimpinan organisasi sekolah, dan para wakil
kepala. Kepala sekolah melakukan evaluasi keberhasilan pembelajaran dan
kegiatan pemasaran, yang mana selanjutnya dilakukan pemecahan masalah.
Berbeda dengan penjelasan yang terpapar diatas,
menurut Kotler dan Fox dalam Wijaya (2012:55) mengidentifikasikan
tiga unsur penting dari perumusan strategi pemasaran, yang bertujuan
untuk. memastikan bahwa organisasi berperan di pasar dengan cara
yang paling efektif. Ketiga unsur tersebut adalah sebagai berikut: (1)
Strategi penentuan pasar sasaran (target market strategy), yaitu strategi
yang bertujuan untuk mengidentifkasi segmen pasar jasa pendidikan
tertentu dari total pasar jasa pendidikan; (2) Strategi penentuan posisi
pasar persaingan (competitive positioning strategy), yaitu strategi yang
bertujuan untuk mengidentifikasi atribut sekolah yang berbeda-beda
sehinga membuat sekolah berbeda dari kompetitornya yang beroperasi
pada segmen pasar jasa pendidikan yang sama; (3) Strategi bauran
pemasaran (marketing mixstrategy), merupakan Strategi perpaduan dari
berbagai unsur yang disajikan sekolah kepada pelanggan jasa
pendidikan untuk mempromosikan jasa pendidikan yang dimilikinya.
Gambar 7.4. Segmentasi Pasar Jasa dan Keterkaitannya dengan Targeting dan
Positioning
Sumber: Ratnasari dan Aksa (2011:23)
Selanjutnya yaitu tolak ukur tingkat keberhasilan pada indikator proses bisnis
internal meliputi identifikasi kebutuhan pelanggan, tingkat kerusakan produk,
efisiensi kegiatan produksi, waktu yang dihabiskan, dan sebagainya.
BSC berfungsi untuk menunjukkan keinginan akan adanya suatu
keseimbangan ukuran/skor dalam sekian banyak elemen penting dalam suatu
lembaga. Jika dalam lembaga tidak ada keseimbangan penggunaan resources
dengan hasil yang dicapai, tentu akan terjadi ketimpangan, ineffisiensi dan
tidak efektif. Misalnya dalam hal financial atau persediaan dana yang tidak
memadai/terbatas, maka akan menyebabkan proses menjadi tidak lancar,
sehingga konsumen tidak puas, dan lembaga tidak mengalami pembelajaran
yang baik serta tidak bertumbuh.
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa konsep BSC ini merupakan
pendekatan yang sistematik untuk menilai kinerja lembaga menjadi
kerangka kriteria yang terpadu. Melalui BSC memungkinkan pimpinan
lembaga mengukur cost (biaya) yang telah dikeluarkan dalam memperbaiki
proses, kepuasan konsumen dan pertumbuhan lembaganya, untuk perbaikan
kinerja dimasa depan dan pula untuk menila apa yang telah dilakukan
dengan intangible assets seperti nama baik, dan loyalitas pelanggannya.
29
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Manajemen pemasaran jasa pendidikan adalah suatu usaha secara
sistematis yang sudah dirancang dan dikelola dengan baik oleh warga
sekolah, serta usaha yang terencana untuk meningkatkan kualitas sebuah
sekolah guna memaksimalkan sumber daya yang sudah ada untuk
tercapainya tujuan pendidikan.
Pendidikan sebagai produk jasa merupakan sesuatu yang tidak
berwujud namun dapat memenuhi kebutuhan konsumen, yang diproses
dengan menggunakan atau tidak menggunakan bantuan produk fisik,
dimana proses yang terjadi merupakan interaksi penyedia jasa dengan
menggunakan jasa, yang mempunyai sifat yang tidak mengakibatkan
peralihan hak atau kepemilikan.
Dalam pemasaran jasa pendidikan, memiliki beberapa tujuan pemasaran
diantaranya: (1) memenuhi misi sekolah dengan tingkat keberhasilan yang
besar; (2) meningkatkan kepuasan pelanggan jasa pendidikan; (3)
meningkatkan keterkaitan terhadap sumber daya pendidikan; (4)
meningkatkan efisiensi pada aktivitas pemasaran jasa pendidikan.
Sedangkan sasaran jasa pendidikan pada umumnya meliputi seluruh
masyarakat internal dan eksternal sekolah. Dalam pemasaran jasa pendidikan
juga melibatkan beberapa komponen seperti komponen proses pemasaran
yang meliputi: (1) strategic intent, yang mana memfokuskan dan mengarah
pada tujuan, visi, dan misi sekolah; (2)strategic market analysis, yang mana
berkenaan dengan peneltian pasar sejumlah area kunci seperti lingkungan
sekolah kompetitor, klien, produk, dan layanan; (3) marketing
implementation, berupa pendekatan dan teknis pemasaran, implementasi
rencana pemasaran, dan evaluasi pemasaran.
Sedangkan untuk teknik dan strategi pemasaran jasa pendidikan dapat
dilakukan dengan cara peningkatan mutu sekolah yang mencakup sumber
daya manusia dan sumber daya non manusia, meningkatkan loyalitas
pelanggan dengan memberikan program-program yang menarik pelanggan
29
30
DAFTAR RUJUKAN
31
32