Anda di halaman 1dari 18

Foto PR, Judul dan

Caption, Ilustrasi,
Konten Publicy Planner

Dosen Pengampu:

Dr. Fauji Wikanda, M.I.Kom

Disusun Oleh:

Vivit Tio Dora Siagian (208530043)

Sri Widiasti (208530037)

M Abir Siddiq (208530082)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MEDAN AREA

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kita panjatkan kepada ALLAH SWT yang
telaah memberikan rahmat dan karunia –Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Makalah ini disusun dalam rangka tugas kelompok Presentasi mata
kuliah Publisitas.

Dalam menyusun makalah ini kami banyak memperoleh bantuan serta


bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan banyak
terimakasih kepada Dosen mata kuliah Publisitas Dr. Fauji Wikanda, M.I.Kom
yang telah memberikan ilmunya kepada kami selaku mahasiswanya.

Makalah yang kami tulis ini masih memiliki banyak kekurangannya baik
dalam hal isi makalah, maupun sistematik dan teknik penulisannya. Walaupun
demikian, kami mengharapkan kritik dan sarannya yang membangun guna
tersempurnanya makalah yang kami susun. Dan semoga makalah yang kami susun
ini dapat berguna dan bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi
pembaca.

Medan, 15 mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i

DAFTAR ISI .............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1


Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
Tujuan Penulisan ........................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 3

Foto PR .......................................................................................................... 3

Judul dan caption .................................................................................. 6

Ilustrasi ................................................................................................. 9

Konten Publicy .................................................................................. 10

BAB III PENUTUP .................................................................................. 13

3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Fotografi memiliki arti penting dalam dunia kehumasan atau public relation (PR).
Fotografi merupakan salah satu aspek krusial dalam kegiatan PR, mengingat setiap
informasi PR perlu didukung oleh ilustrasi berupa gambar atau foto-foto yang baik.
Foto merupakan salah satu kegiatan yang disukai banyak orang. Dengan foto, kita bisa
mengabadikan momen atau kejadian tertentu yang tidak bisa dilihat lagi oleh mata.
Beberapa orang menganggap memotret sebagai hobi. Orang yang suka memotret disebut
fotografer. Fotografer adalah aktor yang menghasilkan foto yang merekam keindahan,
kebesaran, dan berbagai hal indah di sekitarnya (Bachtiar, 2008: 38). Pada zaman
dahulu, profesi fotografer masih sangat langka. Tidak banyak orang yang tertarik
menjadi fotografer. Kalaupun ada, masih bisa dihitung dengan jari, termasuk beberapa
fotografer berkeliling tempat wisata untuk mendokumentasikan orang-orang yang sedang
berekreasi. Bahkan peralatan fotografi di era modern tidak secanggih saat ini yang telah
bergeser atau berkembang ke era digital seiring dengan perkembangan teknologi yang
semakin modern. Camera Obscura adalah ruangan gelap atau dark room. Prinsip kuno
ruangan gelap yang menjadi dasar fotografi modern saat ini. Sinar akan masuk ke
ruangan gelap melalui lubang kecil sehingga pada akhirnya akan membentuk. benda-
benda dari luar kamar gelap menjadi bayangan benda-benda di dalam kamar gelap
Kemudian sekitar tahun 1800, seorang Inggris bernama Thomas Wedgwood
bereksperimen dengan merekam gambar positif dari gambar pada kamera obscura dengan
lensa. Saat itu kamera obscura biasanya merupakan kamera lubang jarum yang hanya
menggunakan lubang kecil untuk cahaya yang masuk Seiring berjalannya waktu, kamera
menjadi lebih baik dan lebih baik. Kamera juga telah berkembang menjadi kamera
digital tanpa menggunakan roll film. Dengan semakin banyaknya bermunculan kamera-
kamera canggih yang praktis dan dapat dibawa kemana-mana, kamera terbagi menjadi
ukuran kecil dan besar.

1
Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:

1. Foto PR
2. Judul dan Caption
3. Ilustrasi
4. Konten Publicy Panner

Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu untuk memenuhi tugas kelompok
Publisitas dan meningkatkan wawasan tentang foto PR dan materi lainnya. Agar
kita juga dapat menjelaskan/mendeskripsikan mengenai apa saja kesalahan PR
serta apa saja. Dalam makalah ini juga terdapat penjelasan agar pembaca lebih
memahami mengenai apa yang sedang dibahas dalam makalah ini.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Foto PR

Fotografi memiliki arti penting dalam dunia kehumasan atau public relation (PR).
Fotografi merupakan salah satu aspek krusial dalam kegiatan PR, mengingat setiap
informasi PR perlu didukung oleh ilustrasi berupa gambar atau foto-foto yang baik.

Bahkan, tidak jarang foto mengandung lebih banyak informasi daripada kata-kata.
Oleh karena itu, setiap praktisi PR juga dituntut untuk memiliki pengetahuan yang
memadai di bidang fotografi dan mengerti bagaimana bekerja sama dengan para
fotografer profesional dalam menciptakan foto-foto yang indah dan penuh makna.

Sangat bijaksana bagi praktisi PR untuk mampu menggunakan kamera dan


melakukan pembuatan foto apabila fotografer, karena sesuatu alasan, mereka tidak bisa
dihadirkan. Kemungkinan untuk itu senantiasa terbuka.

Hal penting yang harus diingat adalah bahwa foto yang dimuat di media cetak
(surat kabar) pada umumnya hitam putih, tidak berwarna. Namun saat ini banyak juga
media cetak yang menerbitkan berita gambar berwarna, tentu dengan biaya yang lebih
mahal.
Apabila kita hendak mempekerjakan seorang fotografer profesional, kita harus
memberikan serangkaian instruksi yang jelas dan lengkap pada mereka. Foto-foto yang
buruk dan mengecewakan seringkali terjadi hanya dikarenakan instruksi yang tidak
memadai atau kurang jelas.
Pada umumnya kita berasumsi bahwa fotografer sudah tahu apa yang harus
dikerjakan untuk menciptakan gambar-gambar yang kita inginkan. Mereka memang
menguasai teknik pemotretan, namun mereka bukan pembaca pikiran.

Setiap praktisi PR harus memandang kamera sebagai sebuah alat komunikasi,


sama halnya dengan pena, mesin ketik, word-processor, komputer, telepon, dan

3
ungkapan-ungkapan lisan.Dalam kalimat lain, mereka harus mengetahui bagaimana
caranya berkomunikasi melalui lensa kamera, atau bagaimana memaparkan suatu pesan
atau cerita lewat gambar-gambar.

Pengetahuan itu harus miliki oleh PR jika hendak mengirimkan gambar-gambar


mengenai organisasi atau perusahaan kita ke media massa. Bagaimanapun editor hanya
mau menerima atau memuat foto-foto yang bermutu dan memiliki tertentu.

Foto yang baik bahkan bisa menutupi kekurangan atau kelemahan naskah untuk
menarik minat para editor dan pembaca. Selain itu foto yang baik juga dapat
memperindah, menunjang, dan mempopulerkan news release yang dikirimkan.

Setiap gambar atau foto sengaja dibuat untuk tujuan-tujuan tertentu yang
berlainan satu sama lain. Teknik dan sudut-sudut pengambilan gambar pun hendaknya
disesuaikan dengan tujuannya.

Foto untuk news release atau jurnal internal, atau tulisan ringan, jelas berbeda
dengan foto penghias panel pameran. Misalnya saja foto untuk news release harus
diusahakan agar menarik minat konsumen, foto untuk jurnal internal harus diupayakan
menarik bagi para pegawai, dan foto untuk gerai pameran harus dibuat sedemikian rupa
sehingga menarik minat kalangan industri yang terkait.

Judul dan Caption

Judul dan Caption adalah sebuah teks singkat yang digunakan untuk melengkapi
suatu gambar. Caption text muncul biasanya berada di bawah gambar, foto, grafik, poster
bahkan tabel. Teks singkat tersebut berfungsi untuk mendeskripsikan apa yang ada di
gambar tersebut. Caption biasanya juga digunakan sebagai penekanan suatu konten
artikel, esai atau laporan
Dalam menulis caption, sangat penting untuk memilih kata-kata yang dapat
membuat pembacanya memiliki ketertarikan untuk melihat konten artkel, esai atau
laporan tersebut. Oleh sebab itu, ilmu copywriting sangatlah penting terutama di media
sosial. Caption bisa juga datang dengan dua bahasa, satu bahasa ibu dan yang kedua
menggunakan bahasa kedua. Misalnya bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Jika melihat
4
gambar tanpa keterangan, rasanya mungkin seperti menonton sesuatu tanpa
mendengarkan suaranya. Kita tidak bisa mengetahui apa yang ingin disampaikan oleh
gambar tersebut, jadi kita hanya bisa menginterpretasikan sendiri arti dari gambar
tersebut.Semua caption text setidaknya memiliki dua kalimat. Kalimat pertama adalah
present tense dan menjelaskan apa yang terjadi pada gambar dengan menjawab sebanyak
5W (what, when, where, why, who). 5W 1H adalah metode yang digunakan untuk
mendapat informasi yang lebih kaya dan mendalam. Dalam menyusun Judul dan caption
teks berita, caranya adalah dengan menanyakan tiap unsur 5W 1H kepada narasumber.
Urutan 5W 1H :
 What: apa yang terjadi?
 Who: siapa yang terlibat di dalam peristiwa tersebut?
 Why: mengapa hal tersebut dapat terjadi?
 When: kapan peristiwa tersebut terjadi?
 Where: di mana peristiwa tersebut terjadi?
 How: bagaimana peristiwa tersebut terjadi?
Apabila memenuhi seluruh unsur 5W 1H di atas, pokok informasi yang tersaji
dalam berita akan menjadi jauh lebih lengkap.
Kalimat kedua adalah bentuk lampau atau past tense dan menggambarkan latar
belakang atau situasi yang ada di balik gambar. Selain itu tuliskan informasi sebanyak
mungkin informasi dan jangan tuliskan informasi yang tidak jelas. Fokusnya adalah pada
bercerita dan memberikan informasi baru dan menarik kepada pembaca.

5
ILUSTRASI

1. Pengertian Ilustrasi
Kata Ilustrasiberasaldaribahasalatin, yakni"Ilustrare" yang berart imenjelaskan atau
menerangkan.Dalam bahasa Belanda“ilustratie”yang memiliki arti suatu hiasan dengan
gambar. Secaraterminologiilustrasimerupakansuatugambar yang memiliki fungsi sebagai
sarana untuk menjelaskan suatu kejadian.
MenurutKamusBesarBahasa Indonesia (KBBI), ilustrasimerupakangambar (foto,
lukisan) untukmemperjelaspaparanhalaman, isisuatubukuataukarangandansebagainya.
SementaradilansirdarisumberbelajarKementerianPendidikandanKebudayaan,
gambarilustrasiadalahkaryasenirupaduadimensi, sebagaipenjelasdarimaksudsuatucerita,
berita, maupunpesan.
lustrasi adalahhasilvisualisasidarisuatutulisandenganteknik gambar, lukisan,
fotografi, atauteknik senirupa lainnya yang
lebihmenekankanhubungansubjekdengantulisan yang dimaksuddaripadabentuk.

Pengertian Ilustrasi menurut para ahli


1. Rohidi (1984:87)

Rohidi berpendapat bahwa pengertian ilustrsi berkaitan dengan senirupa adalah


penggambaran sesuatu melalui elemen rupa guna menerangkan, menjelaskan atau
memperindah sebuah teks, supaya pembacanya dapat merasakan secara langsung melalui
mata sendiri, kesan, dansifat-sifatgerakdaricerita yang disajikan.

2. Soedarso (1990:1)

Pengertian ilustrasi menurut Soedarso adalah suatu seni lukis atau senigambar yang
diabadikan untuk kepentingan lain, yang dapat memberikan penjelasan atau mengiringi
sebuah pengertian, umpamanyaceritapendek di suatumajalah.

3.Martha Thoma
Menurut Martha Thoma (dalamSofyan, 1994: 171), pengertian ilustrasi adalah suatu
karya seni yang mengambil inspirasi dari karya kesustraan untuk menghiasi naskah dan
membantu menjelaskan cerita atau mencatatperistiwa.

6
4.Fariz
MenurutFariz (2009:14), pengertian ilustrasi adalah suatu ekspektasi dari
ketidakmungkinan atau angan-angan yang sifat nyamaya atau virtual.

2. Tujuan Ilustrasi
Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi,
atau informasi tertulis lainnya.Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut lebih
mudah dicerna.

Adapun Menurut Putra danLakoro (2012: 2), tujuan ilustrasi adalah untuk menghiasi atau
menerangkan cerita, tulisan, puisi ataupun informasi yang lainnya.Untuk lebih
lengkapnya, berikut tujuan ilustrasi.

1. Ilustrasi bertujuan guna memperjelas informasi atau pesan yang ingin


disampaikan.
2. Ilustrasi bertujuan untuk memberi berbagai variasi dalam bahan ajar sehingga
menjadi lebih menarik, komunikatif, memotivasi, serta para pembaca juga dapat
dengan mudah untuk memahami pesan yang disampaikan.
3. Ilustrasi bertujuan untuk memudahkan para pembaca dalam mengingat konsep
serta gagasan yang disampaikan dengan melalui ilustrasi.

3. Fungsi Ilustrasi
Sementara itu, gambar ilustrasi memiliki fungsi, di antaranya :
a) Fungsi ilustrasi secara khusus
 Deksriptif; dalamhalini,
gambarilustrasidapatmemberikanpenjelasanringkassuatutulisansehi
nggalebihcepatdipahamipembacanya.
 Ekspresif; menyampaikan ide
dangagasandalambentukgambarmerupakanfungsiekspresifdariilustr
asi.
 Kualitatif;
penyampaianinformasipentingdapatdilakukandenganilustrasidalam
bentukgrafik, tabel, simbol, dan lain-lain.

7
 Analitis; dalam proses analitis,
suatuilustrasidapatdigunakanuntukmenjelaskanbagian-
bagiansuatubendasecararinci.

b) Fungsi ilustrasi secara umum


 MenarikPerhatianPembaca; gambarilustrasi yang
terdapatpadabuku, majalah, koran, dan media
lainnyamembuatinformasi di dalam media
tersebutmenjadilebihmenarikuntukdibaca.
 MemudahkanPembacaMemahami Isi Pesan;
seringkalipembacalebihmudahmemahamiisisebuahinformasibiladil
engkapidengangambarilustrasi.
 DapatMenggambarkanSesuatu;
gambarilustrasidapatmembuatpembacamemahamisuatuinformasita
npaharusmembacakeseluruhanisiinformasitersebut.
 MemudahkandalamMengungkapKejadian;
suatuperistiwaakanmenjadilebihmudahdipahami orang lain
biladijelaskandenganilustrasitanpaharusdiceritakansecararinci.
 MengandungNilaiEstetika; informasidalambentukteks yang
mungkinmembosankanbisamenjadilebihmenarikbiladilengkapiden
gangambarilustrasikarenamengandungnilaiestetika.
4. Jenis-jenis Ilustrasi

Adapun jenis-jenis ilustrasi diantaranya yaitu :


1) GambarKartun; yaituilustrasiberupagambarlucudarimanusia, hewan,
tumbuhan, danbendamati, yang digunakanuntukmelengkapisuatucerita.
Beberapacontohgambarkartun, yaitu; komik strip, gag kartun, dankartun
editorial.

8
2) GambarKarikatur;

gambarataupenggambaransuatuobjekkonkretdengancaramelebih-
lebihkancirikhasobjektersebut. Kata karikaturberasaldari kata Italia
“caricare” yang berartimemberimuatanataumelebih-lebihkan.

3) IlustrasiNaturalis; yaitugambarilustrasi yang


bentukdanwarnanyasesuaidengankenyataan yang ada di
alamtanpapenambahandanpengurangan.

9
4) IlustrasiDekoratif; yaitugambarilustrasidenganbentuk yang dilebih-
lebihkanataudisederhanakanuntukmenghiasisesuatu.

5) IlustrasiKhayalan; yaitugambarilustrasi yang


dihasilkandariimajinasipembuatnya. Jenisilustrasiinibanyakdigunakanpada
novel, komik, dan roman.
6) IlustrasiCergam; cergamatauceritabergambarmerupakanjeniskomik yang
berisigambardanteksdengansudutpandang yang menarik.
7) IlustrasiBukuPelajaran; yaitugambarilustrasi yang
terdapatpadabukupelajarandimanafungsinyauntukmenerangkanisiteks
yang sifatnyailmiahmaupun non ilmiah.

10
Content Publicy Planner

Content planner adalah posisi yang saat ini tengah naik daun di dunia digital
marketing. Hal ini terutama terkait dengan berkembangnya media sosial saat ini.
Pekerjaan ini sering kali beririsan dengan posisi content strategist. Bahkan dalam
beberapa perusahaan, tugas content planner diserahkan kepada content strategist.
Menurut Righ Source Marketing, content planner adalah orang yang bertanggung jawab
atas perencanaan konten secara keseluruhan.
Setelah content strategist merancang strategi konten yang dibutuhkan, orang
dengan posisi ini akan mengimplementasikannya dalam bentuk jadwal yang terencana.
Ia akan membuat topik berdasarkan strategi konten, memilih jenis konten dan taktik
tertentu untuk menangani tujuan dan preferensi audiens, kemudian mengatur semuanya
ke dalam kalender editorial.
Dengan begitu, semua orang yang terlibat seperti content writer dan desainer
grafis mengetahui tugas dan deadline mereka masing-masing.
Tugas dan tanggung jawab seorang content planner berkisar pada perencanaan konten.
Berikut beberapa tugas dan tanggung jawab yang dijalankan pekerjaan ini.
1. Membuat perencanaan konten
Seperti nama pekerjaannya, content planner bertugas membuat perencanaan konten.
Perencanaan konten ini dapat dibuat dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, sekali
sebulan, sekali empat bulan, bahkan sekali setahun. Jangka waktu ini disesuaikan dengan
kebutuhan dan hasil riset yang dilakukan oleh content strategist sebelumnya.
Perencanaan ini harus disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Ia harus
mempertimbangkan informasi apa yang ingin diterima oleh konsumen dan dalam bentuk
apa informasi tersebut disampaikan.
2. Mengatur dan memastikan kalender editorial berjalan dengan baik
Menurut DivyHQ, tugas seorang content planner adalah membuat kalender editorial yang
dapat diakses dan digunakan oleh semua orang dalam bidang digital marketing.
Kalender editorial akan memberikan gambaran tugas dan tanggung jawab masing-masing
posisi. Misalnya, kapan tenggat desain, kapan content writer harus menyerahkan
tulisannya, hingga kapan konten tersebut harus tayang. Kalender ini juga dapat digunakan
untuk memantau jalannya campaign agar tetap sesuai dengan rencana dan strategi yang
disepakati. Skill yang Dibutuhkan Content Planner

11
Skill yang Dibutuhkan Content Planner
Content planner adalah posisi yang saat ini tengah naik daun di dunia digital marketing.
Hal ini terutama terkait dengan berkembangnya media sosial saat ini. Pekerjaan ini sering
kali beririsan dengan posisi content strategist. Bahkan dalam beberapa perusahaan, tugas
content planner diserahkan kepada content strategist.
Lalu, apa sebenarnya tanggung jawab dari pekerjaan ini? Apa yang membedakan content
planner dengan content strategist? Simak rangkuman Glints berikut.

Siapa Itu Content Planner?


Menurut Righ Source Marketing, content planner adalah orang yang bertanggung jawab
atas perencanaan konten secara keseluruhan. Setelah content strategist merancang strategi
konten yang dibutuhkan, orang dengan posisi ini akan mengimplementasikannya dalam
bentuk jadwal yang terencana. Ia akan membuat topik berdasarkan strategi konten,
memilih jenis konten dan taktik tertentu untuk menangani tujuan dan preferensi audiens,
kemudian mengatur semuanya ke dalam kalender editorial.
Dengan begitu, semua orang yang terlibat seperti content writer dan desainer grafis
mengetahui tugas dan deadline mereka masing-masing.

Tugas dan tanggung jawab seorang content planner


Berkisar pada perencanaan konten. Berikut beberapa tugas dan tanggung jawab yang
dijalankan pekerjaan ini.

1. Membuat perencanaan konten


Seperti nama pekerjaannya, content planner bertugas membuat perencanaan konten.
Perencanaan konten ini dapat dibuat dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, sekali
sebulan, sekali empat bulan, bahkan sekali setahun. Jangka waktu ini disesuaikan dengan
kebutuhan dan hasil riset yang dilakukan oleh content strategist sebelumnya.
Perencanaan ini harus disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Ia harus
mempertimbangkan informasi apa yang ingin diterima oleh konsumen dan dalam bentuk
apa informasi tersebut disampaikan. Ia juga harus mempertimbangkan momen-momen
apa saja yang akan dimanfaatkan dalam campaign. Hal tersebut misalnya adalah perayaan
hari besar agama atau HUT RI.

12
2. Mengatur dan memastikan kalender editorial berjalan dengan baik
Menurut DivyHQ, tugas seorang content planner adalah membuat kalender editorial yang
dapat diakses dan digunakan oleh semua orang dalam bidang digital marketing.
Kalender editorial akan memberikan gambaran tugas dan tanggung jawab masing-masing
posisi. Misalnya, kapan tenggat desain, kapan content writer harus menyerahkan
tulisannya, hingga kapan konten tersebut harus tayang.
Kalender ini juga dapat digunakan untuk memantau jalannya campaign agar tetap sesuai
dengan rencana dan strategi yang disepakati.
Skill yang Dibutuhkan Content Planner
1. Memahami SWOT
Analisis SWOT adalah teknik perencanaan strategis yang digunakan untuk membantu
seseorang atau organisasi mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
yang terkait dengan persaingan bisnis atau perencanaan proyek.
Hal tersebut akan memudahkan seorang content planner dalam melakukan perencanaan.
Analisis ini akan memberikan gambaran mengenai brand dan produk yang akan
dikampanyekan. Teknik analisis ini juga dapat digunakan untuk memahami konsumen
yang dapat membantu proses perencanaan konten.

2. Berpikir kreatif
Ide adalah “nyawa” dari setiap konten. Tanpa kreativitas, campaign yang akan dijalankan
tidak akan menarik minat audiens. Seperti bidang kreatif lainnya, kamu harus memiliki
jiwa kreatif jika ingin menjadi seorang content planner.
Hal ini karena kamu tidak hanya akan membuat rencana konten yang terjadwal, tetapi
juga memastikan konten yang akan ditayangkan dapat menarik perhatian audiens.

3. Memahami tren
Sebagai content planner, kamu juga harus mampu menangkap momen-momen
penting yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan promosi. Kamu tidak hanya harus
memahami tren yang berhubungan dengan industri tempatmu bekerja. Kamu juga harus
memahami tren-tren lain yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan promosi. Selain itu,
kamu juga harus dapat memanfaatkan topik yang sedang hangat diperbincangkan audiens
di media sosial dan meramunya menjadi sebuah rencana konten yang menarik. Tentu
saja, konten seperti ini harus segera ditayangkan agar audiens masih merasakan
momennya ketika membaca atau melihat konten tersebut.
13
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Foto PR adalah gambar yang disebar luaskan kepada khalayak ramai Foto
memiliki arti penting dalam dunia kehumasan atau public relation (PR). Fotografi
merupakan salah satu aspek krusial dalam kegiatan PR, mengingat setiap informasi PR
perlu didukung oleh ilustrasi berupa gambar atau foto-foto yang baik Foto yang baik
bahkan bisa menutupi kekurangan atau kelemahan naskah untuk menarik minat para
editor dan pembaca. Selain itu foto yang baik juga dapat memperindah, menunjang, dan
mempopulerkan news release yang dikirimkan. Foto juga berhubungan dengan judul dan
caption yaitu dimana Judul dan Caption adalah sebuah teks singkat yang digunakan untuk
melengkapi suatu gambar. Caption text muncul biasanya berada di bawah gambar, foto,
grafik, poster bahkan tabel. Teks singkat tersebut berfungsi untuk mendeskripsikan apa
yang ada di gambar tersebut. Caption biasanya juga digunakan sebagai penekanan suatu
konten artikel, esai atau laporan.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/literasi/caption-text/
https://glints.com/id/content-planner/ Wikipedia (2022), Ilustrasi, Diakses pada 14 Mei
2022, dari Ilustrasi - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopediabebas .

KholidaQothrunnada (2021), GambarIlustrasi: Pengertian, Fungsi, danJenis-jenisnya ,


Diakses pada 14 Mei 2022, dari GambarIlustrasi: Pengertian, Fungsi, danJenis-jenisnya
(detik.com).

Dosenpendidikan (2022), Ilustrasi adalah-pengertian, teknik,unsur, contoh dan gambar,


Diakses pada 14 Mei 2022, dari IlustrasiAdalah - Pengertian, Teknik, Unsur, Contoh Dan
Gambar (dosenpendidikan.co.id).

M. Prawiro (2019), pengertian ilustrasi: arti, fungsi, jenis, dan contoh ilustrasi, Diakses pada 14
Mei 2022, Dari Pengertian ILUSTRASI adalah: Arti, Fungsi, Jenis, danContohIlustrasi
(maxmanroe.com).

15

Anda mungkin juga menyukai