Anda di halaman 1dari 16

BISNIS FOTOGRAFI

Disusun Oleh :

KELOMPOK 5

Fitria Miranda (220410208)


Ilham Rosella

Dosen :

SULLAIDA,S.S,M.M

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Illahi Rabbi, atas berkah,
rahmat, karunia dan hidayah-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun tujuan disusunnya makalah ini ialah sebagai salah satu agenda kegiatan akademis
yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa dalam menyelesaikan studi di tingkat perkuliahan
semester I, adapun judul dalam makalah ini adalah mengenai “BISNIS FOTOGRAFI”
Dalam proses penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, dukungan,
serta do’a, oleh karena itu izinkanlah didalam kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih
dengan penuh rasa hormat serta dengan segala ketulusan hati kepada:
1. Kedua orang tua, atas curahan kasih sayang yang tiada henti, yang senantiasa mendukung
secara moril & materiil serta yang selalu mendo’akan penulis didalam menempuh pendidikan ini.
2. Dosen mata kuliah Pengantar Bisnis yang dengan segala keikhlasannya telah memberikan
bimbingan, arahan, serta nasehat kepada penulis hingga terselesaikannya makalah ini.
3. Teman-teman seperjuangan khususnya Prodi Manajemen yang senantiasa memberi masukan
untuk penulis menyelesaikan makalah ini.
Semoga Allah SWT memberikan limpahan rahmat dan hidayah bagi keikhlasan dan
ketulusan atas dukungannya.
Sangatlah disadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan didalam penyusunannya
dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan masukan baik saran maupun kritik
yang kiranya dapat membangun dari para pembaca. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat khususnya bagi kita semua.

Lhoksumawe, Oktober 2022


DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu peluang bisnis yang sedang berkembang pada saat ini adalah bisnis fotografi.
Fotografi saat ini tidak hanya menjadi sekedar hobi saja, tetapi juga menjadi gaya hidup
sekaligus menjadi ladang bisnis baru bagi penggemar fotografi.
Menurut Darwis Triadi (2008) seorang ahli fotografer komersial dan fesyen senior
Indonesia, menjelaskan Fotografi berasal dari 2 kata yaitu Photo yang berarti cahaya dan Graph
yang berarti tulisan / lukisan. Dalam seni rupa, fotografi adalah proses melukis / menulis dengan
menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk
menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang
mengenai objek tersebut pada media yang peka cahaya.
Pada dasarnya ada dua aliran umum dalam fotografi, aliran tersebut dibedakan pada lokasi
pengambilan gambar.Indoor fotografi yaitu mengambil gambar di dalam ruangan, Dalam indoor
fotografi diperlukan alat tambahan yang berfungsi sebagai sumber cahaya buatan yang
dibutuhkan oleh kamera seperti lampu studio atau pun flash (blitz). Sedangkan foto outdoor yaitu
pengambilan gambar yang dilakukan di luar ruangan dengan memanfaatkan cahaya alami dari
sinar matahari atau lainnya.
Seiring waktu dari tahun ke tahun usaha kreatif dibidang fotografi semakin bertambah dan
berkembang dengan pesat. Berbagai jasa fotografi dan video yang ditawarkan kepada klien
meliputi, shooting video, photo identitas, photo wedding, photo prewedding, photo katalog
mebel, photo digital, dan photo hitam putih. Kegiatan pemasaran atau berpromosi yang
dilakukan di setiap industri pun cukup luas, baik melalui media digital online, media cetak luar
ruangan, maupun dari mulut ke mulut. Media digital online meliputi instagram, facebook, dan
bahkan melalui web bisnis. Adapun media cetak luar ruangan yaitu, x-banner, banner, stiker,
brosur, dan lain sebagainya. Fotografi sangat diminati semua kalangan untuk memenuhi
kebutuhan foto baik untuk persyaratan administrasi ataupun mengabadikan moment berharga di
setiap peristiwa yang penting ataupun berkesan.
pentingnya informasi keberadaan dan meningkatkan nilai brand suatu industri kreatif jasa
fotografi yang menyediakan berbagai jenis jasa foto profesional dan produk kebutuhan fotografi
yang ditawarkan. Perancangan media promosi komunikasi visual tentu tidak terlepas dari strategi
promosi kreatif, dalam bidang bisnis strategi promosi sangatlah mempengaruhi tinggi rendahnya
penjualan usaha setiap harinya. Menggabungkan dua sisi seni+manajemen administratif, bukan
suatu yang mudah,namun bisa dilakukan dengan menyusun bisnis model yang tepat dan mencari
mitra yang tepat untuk menutupi sisi kekurangannya, satu sama lain. Pada kondisi pasar seperti
sekarang ini, konsumen memiliki berbagai alasan untuk memilik suatu produk termasuk produk
kamera yang akan digunakan. Hal ini terjadi seiring dengan meningkatnya taraf hidup
masyarakat dan perkembangan jaman dimana perubahan teknologi dan arus informasi
berkembang pesat, dan kemudian mempengaruhi banyak hal seperti kebutuhan, keinginan, dan
gaya hidup yang semakin meningkat.
Industri kamera merupakan industri yang dikatakan cukup dinamis sehingga banyak
perusahaan kamera mengenalkan produk unggulanya di pasar Indonesia. Berbagai macam cara
dilakukan oleh perusahaan-perisahaan kamera agar dapat menarik minat konsumen yang tentu
saja hal ini berdampak pada timbulnya persaingan yang ketat dan mengharuskan 2 perusahaan
untuk dapat menciptakan produk yang berbeda dan mempunyai inovasi yang menarik agar dapat
bertahan dalam persaingan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana membuat bisnis fotografi menjadi bisnis yang memiliki peluang bagus dan
terstruktur.

1.3 Tujuan

1. Mengetahui apa itu bisnis fotografi


2. Tahapan yang ada bisnis fotografi
3. Mengetahui manajemen bisnis pada fotografi

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Bisnis Fotografi


Bisnis adalah serangkaian usaha yang dilakukan individu atau kelompok dengan menawarkan
barang dan jasa untuk mendapatkan keuntungan (laba). Arti bisnis juga bisa didefinisikan
sebagai menyediakan barang dan jasa guna untuk kelancaran sistem perekonomian. Pengertian
bisnis adalah istilah umum yang menggambarkan semua aktivitas dan institusi yang
memproduksi barang dan jasa dalam kehidupan sehari-hari. Kesimpulannya, pengertian bisnis
memuat 4 aspek yakni, menghasilkan barang dan jasa, mendapatkan laba, suatu kegiatan usaha
dan memenuhi kebutuhan masyarakat dalam sehari-hari.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) fotografi diartikan sebagai seni dan
penghasilan gambar dan cahaya pada film atau permukaan yang dipekakan. Sedangkan menurut
Wikipedia fotografi berasal dari Bahasa Inggris yaitu ‘photography’ yang mana berasal dari
Bahasa Yunani yaitu ‘photos’ artinya cahaya dan ‘Grafo’ yang artinya menulis atau melukis.
Sehingga secara umum fotografi dapat diartikan sebagai proses melukis atau menulis dengan
menggunakan media cahaya. Sementara itu menurut Ansel Adams, fotografi adalah sebagai
media berekspresi dan komunikasi yang kuat, menawarkan berbagai persepsi, interpretasi,dan
ekseskusi yang tak terbatas.
Bisnis fotografi merupakan usaha yang kian berkembang dengan berbagai bentuknya sesuai
perkembangan teknologi. Meski setiap orang memiliki gadget yang bisa digunakan untuk
memotret, namun tetap saja mereka mencari orang profesional untuk mengabadikan momen
berharga.
Ada beberapa tujuan dalam bisnis di antaranya adalah :
 Menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat juga termasuk dalam tujuan bisnis
 Memenuhi kebutuhan hidup dengan sebuah produk dan jasa
 Meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat secara umum
 Memberikan kesejahteraan bagi para pemilik faktor produksi dan masyarakat
 Menjaga eksistensi perusahaan dalam jangka waktu panjang.

Bisnis juga memiliki beberapa jenis di antaranya adalah :


1. Bisnis Agraris
Bisnis agraris adalah sektor usaha yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Bisnis ini
mencangkup usaha contohnya pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan.
2. Bisnis Industri
Bisnis industri adalah aktivitas untuk menghasilkan barang dari pengolahan bahan baku,
menjadi barang setengah jadi kemudian diolah lagi menjadi barang jadi. Bisnis sektor ini
adalah kegiatan menghasilkan nilai tambah. Contohnya usaha dalam sektor rumah
tangga, sektor usaha kecil, sedang, dan besar.

3. Bisnis Perdagangan
Bidang perdagangan adalah kegiatan utamanya melakukan transaksi jual berani barang
untuk tujuan memperoleh laba. Uang jadi alat ukur dalam transaksi jual beli. Contohnya
toko kelontong, kios, agen hingga distributor.
4. Bisnis Sektor Jasa
Bisnis jasa adalah usaha yang bergerak dibidang pelayanan. Usaha ini akan memberikan
layanan yang dibutuhkan orang lain. Contohnya bimbingan belajar, rumah sakit,
transportasi, fotografi dan videografi juga termasuk dalam bisnis bidang sector jasa.
5. Bisnis Sektor Pertambangan
Bisnis pertambangan adalah usaha yang sangat menguntungkan, karena bisa
menyumbang pendapatan negara secara signifikan. Contohnya bisnis batu bara, emas,
minyak bumi, pasir, bebatuan hingga beberapa galian mineral.
6. Bisnis Parawisata
Bisnis pariwisata adalah usaha yang memanfaatkan alam, tatanan sosial, adat dan
kesenian sebagai daya tarik untuk wisatawan.

Dalam bisnis fotografi tentunya kita perlu tau dan mengerti teknik apa saja yang akan
digunakanan tujuannya untuk menambah variasi dan keindahan foto sehingga menarik dan tidak
monoton dan hal tersebut bisa menarik banyak pelanggan, adapun teknik-teknik tersebut di
antaranya adalah :
1. Zooming
Zooming adalah teknik yang membuat objek utama terlihat jelas, sementara background
terlihat kabur. Teknik ini berfungsi untuk mempertegas objek dan membuatnya makin
mencolok. Perubahan panjang focus hanya dapat dilakukan dengan lensa zoom, gunakan
kecepatan rana tidak lebih dari 1/30 detik untuk menghasilkan kesan gerak. Dalam
mengaplikasikan teknik ini sebaiknya menggunakan tripod.
2. Panning
Panning adalah salah satu teknik fotografi yang digunakan untuk membekukan gerakan
pada benda yang bergerak. Cara melakukan panning adalah dengan menggerakan kamera
searah dengan arah gerakan objek yang ingin dibidik sehingga objek akan tampak focus,
sementara background akan tampak kabur.
3. Freezing
Teknik memotret pada sebuah objek yang sedang bergerak, misalnya air, orang yang
sedang berolahraga, dengan seolah-olah kita dapat menghentikan objek yang sedang
bergerak tersebut. Cara mengaplikasikan teknik tersebut adalah dengan menggunakan
kecepatan /shutter speed lensa yang tinggi.
4. Macro
Macro adalah teknik foto yang diambil dengan jarak yang sangat dekat untuk
mendapatkan detail yang tinggi pada sebuah objek berukuran kecil. Foto makro
biasannya memiliki rasio 1:1 dimana gambar yang dihasilkan sama ukurannya dengan
benda aslinya.
5. Siluet
Siluet adalah teknik foto dimana objek terlihat gelap sedangkan background atau latar
belakang foto memiliki warna yang lebih terang. Cara mengaplikasikan teknik ini adalah
dengan menempatkan objek atau subjek di depan cahaya dengan mengatur exposure di
kamera.
6. Bulb
Bulb adalah teknik foto menggambar menggunakan cahaya, berbeda dengan pengertian
fotografi yang melukis dengan cahaya. Bulb memotret cahaya di atas cahaya. Cara
pengaplikasian teknik ini adalah dengan mengatur shutter speed kamera selama mungkin
sehingga akan mendapatkan garis-garis yang dihasilkan oleh objek bercahaya yang
berjalan.

2.2 Tahapan Memulai Bisnis Fotografi


Dalam memulai bisnis pasti ada beberapa tahapan yang harus diketahui sehingga kita akan
tau tujuan dalam bisnis tersebut. Begitupun dengan bisnis fotografi ada beberapa tahapan yaitu :

1. Perencanaan
Yang pertama harus Anda lakukan saat memulai bisnis fotografi adalah membuat
perencanaan yang matang.

a. Konsep
Kenali jenis produk fotografi unggulan. Ini akan menjadi ciri khas yang membedakan
kita dari jasa fotografi lain. Apakah di dalam studio atau di alam terbuka? Kemudian,
susun konsep-konsep fotografi seperti apa yang akan di tawarkan. Konsep inilah yang
nantinya akan di tuangkan menjadi sebuah portofolio.

b. Peralatan
Sebelum memulai bisnis ini, pastikan bahwa kita memiliki peralatan yang lengkap

c. Anggaran
Susun rencana anggaran mulai dari biaya transportasi, gaji kru, serta biaya proses
produksi, untuk menetapkan kisaran biaya fotografi yang akan Anda tawarkan kepada
para calon pelanggan.

d. Pembentukan tim
Meskipun baru permulaan, Anda tentu membutuhkan bantuan orang-orang untuk
memasang peralatan, mengarahkan gaya, busana, make up, serta mengedit, dan mencetak
hasil foto. Kerja sama tim yang solid dan komunikasi yang baik bisa membawa bisnis
Anda berkembang lebih cepat.

2. Pembuatan Portofolio
Sebelum memutuskan untuk menggunakan jasa fotografi, calon pelanggan tentu akan
melihat-lihat terlebih dahulu, seperti apa karya-karya kita selama ini? Apakah bagus atau
tidak? Untuk itu, buatlah portofolio seindah mungkin. Kita bisa memanfaatkan foto-foto
terbaik berdasarkan pengalaman memotret selama ini.

3. Pemasaran
Cara termudah untuk memasarkan bisnis fotografi adalah dengan memanfaat media
sosial. Untuk permulaan, bisa menawarkan diskon spesial atau harga promo. Tentu saja,
portofolio yang bagus serta harga yang memadai bisa menjadi magnet bagi para calon
pelanggan untuk segera menggunakan jasa fotografi kita.

4. Produksi
Proses produksi fotografi dilakukan melalui tiga tahap berikut ini.
a. Tahap sebelum pemotretan (pre-shoot)
menyiapkan peralatan, menentukan konsep foto, lokasi, kostum, dan gaya.
b. Tahap Pemotretan (shoot)
c. Tahap pasca-pemotretan (post-shoot)
yakni proses mengedit dan mencetak foto ke dalam album.

5. Evaluasi
Evaluasi bisnis adalah sebuah aktivitas yang bertujuan untuk mengukur kinerja bisnis
secara keseluruhan. Penilaian kinerja ini meliputi aspek ekonomi, kesehatan bisnis, dan
indikator bisnis lainnya. Evaluasi usaha dimulai dengan memantau setiap proses bisnis
yang dijalankan. Salah satu tujuannya adalah untuk mengetahui apakah usahanya
mencapai target sesuai rencana awal. Selain itu, ada sederet tujuan dan manfaat lain yang
menguntungkan baik bagi pelaku usaha itu sendiri maupun bagi konsumennya.
Keberhasilan sebuah bisnis fotografi dapat di lihat melalui kepuasan pelanggan serta
keuntungan yang diperoleh. Untuk terus meningkatkan kualitas dan ragam jenis produk,
kita bisa meminta saran dari para profesional dan orang-orang sekitar atas setiap karya
fotografi yang kita miliki.
Selain itu, kita juga bisa bergabung dengan klub-klub fotografer. Dengan demikian, bisa
mendapatkan pengetahuan baru seputar kamera, lensa, serta teknik-teknik pemotretan
yang selama ini belum pernah dikuasai.

2.3 Manajemen Bisnis Fotografi


Sebelum memulai bisnis di bidang fotografi, diperlukan adanya manajemen fotografi.
Manajemen fotografi adalah pengorganisasian yang tertata dan tersusun melalui proses, sehingga
dapat menghasilkan sesuatu yang terwujud dalam bentuk jasa fotografi dan karya fotografi, serta
layak mendapat nilai atau harga. Berikut ini 9 komponen dalam manajemen fotografi :
1. Penguasaan teknik fotografi.
Penguasaan teknik fotografi ini dapat dikatakan mutlak harus diketahui dikarenakan
teknik ini digunakan untuk menerjemahkan permintaan atau khayalan pembeli jasa
fotografi menjadi foto atau gambar. Minimal si fotografer mengerti mengenai teknik
dasar fotografi (komponen exposure seperti diafragma, speed, ASA yang dikontrol
oleh light meter) dan teknik dasar pencahayaan dasar (pemahaman mengenai jenis cahaya
yaitu cahaya buatan, cahaya alami, cahaya sesaat yang menyinari objek (flash) dan
cahaya yang terus-menerus menyinari objek (continuous lighting), alat ukur kekuatan
cahaya (flash meter).

2. Survei Pasar Fotografi


Kita bisa masuk di bagian foto pernikahan, foto liputan dokumentasi, foto produk, foto
makanan, foto untuk iklan, foto untuk perusahaan, foto pabrik, foto model, foto fashion.

3. Survei Pesaing Fotografi


Survei ini untuk melihat sejauh mana mata dagangan fotografi tersebut menguntungkan
dan apa yang akan kita lakukan jika memasukinya. Apabila menguntungkan tetapi sudah
banyak yang bermain atau berdagang di mata dagangan tersebut, kita harus membuat
sesuatu yang berbeda jika tetap ingin masuk. Kita dapat membuat kemasan, layanan, atau
harga yang berbeda dari para pemain atau pedagang yang sudah ada.

4. Segmentasi dan Positioning


Survei pasar dan pesaing fotografi merupakan salah satu syarat utama jika kita ingin
melakukan kegiatan bisnis fotografi. Hal ini karena dengan survei tersebut kita dapat
dengan mudah menentukan segmentasi dan dengan mudah menentukan posisi kita dalam
bisnis fotografi.

Segmentasi dalam bisnis fotografi merupakan pilihan yang disesuaikan dengan


kemampuan penguasan teknik fotogradi serta modal yang kita kuasai dan miliki,
mengambil mata dagangan yang secara teknik fotografi sulit dikerjakan atau mudah
dikerjakan, sisi peralatan fotografi dengan survei pasar dan pesaing.

Positioning dalam bisnis fotografi ini memegang peran yang penting karena dengan
menentukan posisi kita akan masuk di bisnis fotografi tanpa beban moral yang berat. Hal
yang terpenting, kita akan dengan mudah menentukan harga jual.

Contoh, jika kita memilih segmen mata dagangan fotografi pernikahan dengan mengukur
kemampuan dari survei yang kita jalankan, kita akan dengan mudah menentukan posisi
kita sebagai fotografer yang menjajakan dagangan fotografi pernikahan pada level murah,
menengah, atau mahal. Dengan demikian, kita bisa melangkah masuk di bisnis fotografi
dengan mudah, tentu dengan harapan langkah bisnisnya dapat berjalan terus ke atas
bukan menurun atau jalan di tempat.

5. Administrasi Surat Menyurat


Surat menyurat merupakan bagian komunikasi tertulis dengan menggunakan tata bahasa
serta bentuk surat yang resmi. Komunikasi ini terjadi antara pelaku bisnis fotografi dan
calon pengguna jasa fotografi.

Kendala surat menyurat dalam bisnis fotografi misalnya, ketidaktahuan isi surat yang
akan ditulis dan ketidaktahuan bentuknya. Kunci utama membuat surat adalah isi surat
yang singkat, padat, jelas.

a. Surat Perkenalan dan Portofolio


Mengirimkan surat perkenalan dan portofolio karya foto kepada calon pengguna jasa
fotografi merupakan cara yang mudah, tidak makan biaya, dan tepat guna. Dengan
mengirimkan surat perkenalan yang disertai portofolio karya foto, kita dikenal oleh calon
pengguna jasa fotografi secara segmentasi minat atau keinginan dan kemampuan teknik
fotografi yang kita miliki serta kuasai.

b. Surat Penawaran Harga


Surat penawaran harga dalam bisnis fotografi terjadi setelah kita bertemu dan
mendengarkan serta menyamakan pemahaman apa yang diinginkan oleh calon pengguna
jasa fotografi. Dengan mengerti keinginan calon penggunaan jasa fotografi, kita dapat
menghitung berapa banyak foto yang akan kita gunakan, apakah ada peralatan yang harus
kita pinjam atau sewa dari orang lain atau jasa penyewaan peralatan fotografi? Berapa
hari pekerjaan pemotretan? Bagaimana dengan perizinan lokasi pemotretan? Output hasil
pemotretan apakah cukup berupa file yang kita burning ke CD, DVD atau harddisk atau
minta dicetak dalam bentuk album foto atau cetak foto dengan ukuran tertentu dan media
tertentu? Bagaimana juga dengan akomodasi dan transportasi dari tempat kita ke lokasi
serta transportasi selama pemotretan? Jangan dilupakan pula pihak yang menanggung
konsumsi selama pemotretan berlangsung.

Semua hasil pertemuan kita dengan calon pengguna jasa fotografi merupakan komponen
yang mendasari terbuatnya surat penawaran harga. Surat penawaran harga harus jelas,
singkat, padat dan mudah dimengerti sehingga pembicaraan selanjutnya tidak lagi
membahas teknik fotografi dan detail pelaksanaan, tapi sudah membahas harga yang kita
tawarkan.

c. Surat perjanjian kerja dan sistem pembayaran.


Surat ini merupakan urutan ketiga setelah mengajukan surat perkenalan yang disertai
portofolio, bertemu dengan calon pengguna jasa fotografi, yang kemudian dituangkan
menjadi surat penawaran harga. Harga penawaran disetujui oleh calon pengguna jasa
fotografi dengan bertemu dah tukar pikiran terlebih dahulu. Dan isi surat perjanjian kerja
adalah kesamaan pemahaman dan kesepakatan kerja yang berisi jumlah rupiah yang
disetujui, lama kerja, output hasil pekerjaan fotografi, dan sistem pembayaran (memakai
uang muka, jangka waktu pembayaran, serta besar kecilnya presentasi yang sudah
disepakati). Tujuan adanya surat perjanjian kerja ini untuk memberikan jaminan bagi
calon pengguna jasa fotografi bahwa hasil kerja kita akan memenuhi keinginan mereka
serta perlindungan bagi yang mengerjakan dan yang memberi pekerjaan (jika terjadi
kesalahpahaman atau foto yang dihasilkan tidak sesuai dengan keinginan).

d. Surat pengiriman barang.


Surat pengiriman barang atau disebut juga surat tanda terima barang sering dianggap
tidak penting, karena pada saat mengirim barang biasanya kita bertemu langsung dengan
orang yang menggunakan jasa fotografi. Tetapi surat pengiriman barang ini memiliki
fungsi tidak saja sebagai bukti barang sudah diterima oleh pengguna jasa fotografi, tetapi
juga sebagai dasar untuk menagih sisa pembayaran terakhir dari pengguna jasa fotografi.

e. Surat penagihan sisa pembayaran.


Surat penagihan sisa pembayaran merupakan akhir dari rangkaian pekerjaan fotografi.
Surat ini harus dilampiri copy dari surat pengiriman barang karena dasar kita menagih
sisa pembayaran adalah selesainnya pekerjaan, di mana hasil kerja kita sudah diterima
oleh pengguna jasa fotografi yang ditandai dengan surat pengiriman barang.

6. Investasi peralatan.
Investasi peralatan ini adalah investasi uang yang diubah dalam bentuk peralatan. Ini
tentu memiliki nilai susut yang harus kita perhitungkan karena nilai susut dan harga awal
pembelian peralatan fotografi menjadi salah satu komponen harga jual yang akan kita
buat dan kita tawarkan kepada calon pengguna jasa fotografi.

7. Investasi pendukung.
Dalam bisnis fotografi ini jangan terjebak hanya dalam hal membeli peralatan fotografi.
Namun investasi pendukung selain peralatan fotografi ini adalah ATK (alat tulis kantor),
pembuatan marketing kit (brosur, katalog, portofolio / kartu nama), dan sarana
komunikasi (telepon rumah, handphone, dan jaringan internet).

8. Modal
modal adalah semua hal yang dimiliki baik berupa uang, barang, aset lainnya yang dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan keuntungan dalam menjalankan usaha. Modal mutlak
yang harus kita miliki dan kuasai adalah teknik fotografi.
9. Pembukuan
embukuan merupakan komponen terakhir dari manajemen fotografi. Pengertian dari
pembukuan ini adalah bagian kerja yang sederhana dari akuntansi, yaitu mencatat uang
masuk dan uang keluar dengan tertib pada setiap pekerjaan fotografi. Sehingga kita bisa
melihat selisih uang masuk dan uang keluar yang bisa berupa keuntungan, piutang, utang
atau sebuah kerugian. Dan pembukuan ini juga dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi
kinerja yang kita lakukan selama berbisnis fotografi ini.

Manajemen fotografi adalah pengorganisasian yang tertata dan tersusun melalui proses
sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang terwujud dalam bentuk jasa fotografi dan karya
fotografi serta layak mendapat nilai atau harga. Dengan mengetahui beberapa komponen
manajemen fotografi ini diharapkan bagi pembaca Brilio.net maupun fotografer pemula yang
ingin menjadikan hobi fotografinya sebagai bisnis, tidak akan kebingungan lagi ketika ingin
memulai bisnis fotografi ini hingga menjadi bisnis fotografi yang sukses.

2.4 Jenis-Jenis Bisnis Fotografi

1. Jasa Foto Wedding dan Prewedding


Menikah menjadi momen yang sakral, sehingga banyak orang yang rela mengeluarkan
biaya mahal untuk melaksanakan berbagai kegiatan. Berfoto menjadi kegiatan yang
sering dilakukan para pasangan. Tidak hanya foto pernikahan, namun foto sebelum
menikah atau Prewedding. Jasa foto Wedding dan Prewedding sangatlah banyak dicari di
Indonesia, sehingga potensi majunya sangat tinggi. Meskipun banyak masyarakat yang
sudah memiliki kamera, namun jasa foto profesional masih sangatlah dibutuhkan.

2. Jasa Foto Makanan


Pelaku usaha makanan di Indonesia memang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun
dan sajian makanannya semakin beragam. Persaingan yang ketat mengharuskan para
pelaku bisnis berlomba untuk memasarkan bisnisnya secara kreatif. Tidak hanya soal
makanannya yang berkualitas, namun foto makanannya juga harus menarik
Jasa foto makanan menjadi salah satu ide bisnis di bidang fotografi yang bisa
menguntungkan, apabila dijalankan dengan tekun dan penuh kesabaran. Untuk membuat
foto makanan yang bagus, maka harus punya kreatifitas yang tinggi. Dengan memiliki
foto makanan yang berkelas, maka makanannya akan terlihat menarik buat para
konsumen.

3. Jasa Foto Company Profile


Company Profile biasanya dibutuhkan sebuah perusahaan untuk meningkatkan
profesionalitas dan setiap perusahaan pasti memiliki konsep company profile yang
berbeda-beda. Semakin menarik company profile, maka perusahaan akan semakin ternilai
berkelas dan bisa menambah kepercayaan dari para klien, sehingga perusahaan akan lebih
maju.
Untuk membuat company profile tentu bukanlah perkara yang mudah dilakukan, karena
diperlukan skill foto yang mumpuni. Jasa foto company profile menjadi salah satu jasa
yang bisa dijalankan di bidang fotografi. Bayaran untuk pembuatan company profile
biasanya sangatlah tinggi, sehingga secara profit sangat menguntungkan.

4. Jasa Foto Majalah


Majalah merupakan suatu penerbitan yang dicetak menggunakan tinta pada kertas dan
biasanya majalah diterbitkan secara berkala atau rutin. Majalah biasanya berisikan
berbagai artikel yang informatif, sehingga masyarakat bisa mendapat pengetahuan yang
berdasarkan fakta dan gaya bahasa penulisannya biasanya mudah dimengerti, karena
sudah mengandung ejaan yang disempurnakan atau EYD.
Majalah juga selalu berisikan berbagai foto, baik itu foto sebuah produk atau foto model.
Ketika anda memutuskan untuk menjadi fotografer, maka anda akan berkesempatan
untuk bertemu para model. Jasa foto majalah menjadi salah satu ide bisnis di bidang
fotografi yang bisa hasilkan keuntungan besar, apalagi saat anda mendapatkan tawaran
kontrak dari majalah ternama.

5. Foto Iklan Komersil


Sebuah brand atau produk pasti harus diiklankan dengan cara yang benar, apabila ingin
hasilkan penjualan yang besar. Iklan komersil yang biasanya dipakai seperti poster iklan,
billboard atau baliho. Apabila foto iklannya dibuat berkualitas, maka akan menarik
perhatian banyak orang dan produk yang dijual akan semakin dikenal masyarakat.
Bayaran foto iklan komersil sangatlah bervariasi, tergantung permintaan hasil foto dan
besarnya brand yang menawarkan jasa. Brand besar biasanya berani membayar mahal
jasa foto iklan profesional, karena ingin hasil foto yang berkelas. Namun untuk brand
yang baru berkembang, tentu akan memberikan penawaran yang lebih rendah.

6. Jasa Photobooth
Photobooth menjadi salah satu lahan bisnis di bidang fotografi yang sudah populer di
Indonesia dan photobooth biasanya diselenggarakan di acara-acara resmi. Photobooth
menjadi konsep foto langsung cetak yang membutuhkan sebuah studio kecil, sehingga
untuk memulai bisnis ini modalnya tidak akan terlalu besar.
Photobooth juga sudah tersedia di berbagai mall besar di Indonesia dan tarif fotonya
sangatlah murah, sehingga bisa menjangkau berbagai kalangan. Apabila anda menekuni
jasa photobooth dengan konsisten, maka anda bisa punya penghasilan yang besar. Untuk
menunjang hasil yang berkualitas, anda juga harus memiliki alat cetak yang memadai.

7. Jual Foto Online


Perkembangan digital yang semakin melesat, tentu membuka banyak sekali lapangan
pekerjaan baru dan salah satunya adalah jasa foto online. Dengan menjual foto secara
online, maka kita bisa mendapatkan penghasilan pasif dari hasil foto yang kita jual.
Dengan menjualnya secara online, maka hobi foto bisa menghasilkan.
Ada banyak sekali orang yang membutuhkan hasil foto untuk berbagai keperluan seperti
mengisi situs berita atau mengisi konten blog. Proses jual beli foto online akan membuat
konsumen membeli lisensi foto kita dan setelah di beli, konsumen bebas menggunakan
fotonya. Semakin bagus kualitas fotonya, maka harga jualnya akan semakin tinggi.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bisnis adalah serangkaian usaha yang dilakukan individu atau kelompok dengan
menawarkan barang dan jasa untuk mendapatkan keuntungan (laba). Arti bisnis juga bisa
didefinisikan sebagai menyediakan barang dan jasa guna untuk kelancaran sistem perekonomian.
Pengertian bisnis adalah istilah umum yang menggambarkan semua aktivitas dan institusi yang
memproduksi barang dan jasa dalam kehidupan sehari-hari. Kesimpulannya, pengertian bisnis
memuat 4 aspek yakni, menghasilkan barang dan jasa, mendapatkan laba, suatu kegiatan usaha
dan memenuhi kebutuhan masyarakat dalam sehari-hari.
Bisnis fotografi merupakan usaha yang kian berkembang dengan berbagai bentuknya sesuai
perkembangan teknologi. Meski setiap orang memiliki gadget yang bisa digunakan untuk
memotret, namun tetap saja mereka mencari orang profesional untuk mengabadikan momen
berharga.
Manajemen fotografi adalah pengorganisasian yang tertata dan tersusun melalui proses
sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang terwujud dalam bentuk jasa fotografi dan karya
fotografi serta layak mendapat nilai atau harga. Dengan mengetahui beberapa komponen
manajemen fotografi ini diharapkan bagi pembaca Brilio.net maupun fotografer pemula yang
ingin menjadikan hobi fotografinya sebagai bisnis, tidak akan kebingungan lagi ketika ingin
memulai bisnis fotografi ini hingga menjadi bisnis fotografi yang sukses.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai