Anda di halaman 1dari 40

PROPOSAL PENELITIAN

KOMUNIKASI PEMASARAN JASA FOTOGRAFI PADA COAL STUDIO


FOTOGRAFI MAKASSAR DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN

SYAHRUL RAMADHAN
06520170009

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ix
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian.................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian.................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Komunikasi Pemasaran........................................................................... 6
B. Bauran Pemasaran................................................................................... 7
C. Fotografi.................................................................................................. 10
D. Teori Pendukung..................................................................................... 13
E. Penelitian Relevan................................................................................... 19
F. Alur Pikir................................................................................................. 36
G. Defenisi Operasional............................................................................... 37
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian......................................................................................... 38
B. Waktu & Lokasi Penelitian..................................................................... 38
C. Metode Pengumpulan Data..................................................................... 39
D. Teknik Analisis Data............................................................................... 39
E. Jenis Data................................................................................................. 39
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fotografi telah menjadi bagian dalam kehidupan kita sehari-hari. Penerapan

fotografi dalam media cetak maupun elektronik mewarnai seluruh bidang kehidupan

manusia, sebagaimana dapat diamati dalam berbagai album foto keluarga, foto-foto

pernikahan maupu foto dokumentasi lainnya. Fotografi secara kompleks menyatu

dalam kultur, bekerja melalui bahasa lisan maupun tulisan, lewat sistem-sistem tanda

dalam aliran komunikasi dan informasi antar manusia.

Fotografer dikenal sebagai profesi yang bekerja untuk mengabadikan setiap

momen yang terjadi pada lingkungan dimana saat seseorang fotografer

berkerja.Walaupun setiap orang bisa menghasilkan foto menggunakan kameranya.

Akan tetapi kebanyakan orang akan lebih percaya memberikan tanggung jawab

mengabadikan momen hidupnya kepada seorang fotografer.

Masyarakat modern saat ini memiliki ruang informasi yang sangat luas, hal

ini disebabkan karena arus perkembangan teknologi informasi yang terus

berkembang seiring waktu. Berbagai industri bisnis saat ini dituntut untuk

merencanakan strategi-strategi pemasaran produknya agar mampu menghadapi

persaingan pasar.

Untuk dapat bersaing di pasar global seperti sekarang ini, dibutuhkan strategi
pemasaran produk yang kreatif, variatif serta komunikatif yang dikemas melalui

strategi komunikasi pemasaran terpadu. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi

komunikasi harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis

harus dilakukan. Jadi, strategi komunikasi adalah keseluruhan perencanaaan, taktik,

cara yang akan dipergunakan guna melancarkan komunikasi dengan memperhatikan

keseluruhan aspek yang ada pada proses komunikasi untuk mencapai tujuan.

Dalam komunikasi pemasaran, strategi dan taktik pesan menjadi sesuatu

yang perlu guna efektivitas penyampaian pesan komunikasi pemasaran.

Komunikasi, dalam hal pemasaran tidak hanya dipakai sebagai sarana atau alat saja,

tetapi lebih dari itu adalah sebagai bagian yang menyatu dalam strategi pemasaran

perusahaan bahkan misi perusahaan secara umum. Komunikasi pemasaran adalah

semua elemen-elemen promosi dari marketing mix yang melibatkan komunikasi

antar organissi dan target audience pada segala bentuknya yang ditujukan untuk

performance pemasaran. Salah satu bidang bisinis yang sekarang marak di kalangan

masyarakat adalah bisnis fotografi. Dalam istilah umum fotografi merupakan cara

untuk menghasilkan gambar atau foto dari sebuah obyek dengan merekam cahaya

yang dihasilkan oleh pantulan cahaya yang mengenai obyek. Dalam fotografi, untuk

menghasilkan intensitas cahaya yang tepat dalam menghasilkan gambar, digunakan

bantuan alat ukur berupa lightmeter.

Salah satu perusahaan fotografi yang menerapkan Komunikasi Pemasaran

dalam usahanya adalah Coal Studio Fotografi yang sesuai namanya bergerak di
bidang fotografi. Coal Studio Fotografi sebagai sebuah perusahaan fotografi di

Makassar yang didirikan pada pertengahan tahun 2015 saat ini merupakan

perusahaan jasa fotografi yang ada di kota makassar, cakupan pasarnya bahkan

sampai ke beberapa wilayah di Sulawesi Selatan. Dalam menjalankan bisnisnya,

Coal Studio Fotografi menggunakan prinsip- prinsip komunikasi pemasaran terpadu

yakni dengan kegiatan publikasi baik melalui media elektronik maupun media cetak,

penjualan personal (personal selling), dan internet.

Dari latar belakang di atas, peneliti merasa tertarik mengambil judul skripsi

tentang Komunikasi Pemasaran Terpadu Bisnis Fotografi (Coal Studio Fotografi)

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana komunikasi pemasaran jasa fotografi yang dilakukan oleh Coal Studio

Fotografi Makasssar dalam meningkatkan pendapatan?

2. Bagaiamana model komunikasi pemasaran Coal Studio Fotografi Makassar Dalam

Meningkatkan Pendapatan?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui komunikasi pemasaran jasa fotografi pernikahan yang

dilakukan oleh Coal Studio Fotografi Makasssar dalam meningkatkan pendapatan

2. Untuk mengetahui model komunikasi pemasaran Coal Studio Fotografi Makassar

Dalam Meningkatkan Pendapatan


D. Manfaat Penelitian

1. Manfaaat Teoritis

Menjadi masukan dalam mengembangan ilmu pengetahuan khususnya di

bidang komunikasi dan diharapkan dapat menjadi referensi pembelajaran

yang berkaitan .

2. Manfaat Praktis

Manfaat penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai komunikasi

pemasaran fotografi dan dapat menjadi pengetahuan bagi peneliti selanjutnya.

3. Manfaat Akademis

Dapat memahami dan menambah ilmu pengetahuan serta wawasan khususnya

di bidang komunikasi pemasaran fotografi, dan sebagai salah satu syarat

kelulusan untuk memperoleh gelar serjana Ilmu Komunikasi


BAB II

TINJUAN PUSTAKA

A. Komunikasi Pemasaran

1. Pengertian Komunikasi Pemasaran

a. Komunikasi pemasaran adalah pertukaran informasi dua arah antara pihak

yang terlibat dalam pemasaran tersebut. Semua pihak yang terlibat

dalam proses komunikasi pemasaran melakukan cara yang sama, yaitu

mendengarkan, bereaksi, dan berbicara sampai tercipta hubungan

pertukaran yang memuaskan. Pertukaran informasi, penjelasan-

penjelasan yang bersifat membujuk, dan negosiasi merupakan seluruh

bagian dari proses tersebut. (Magdalena Asmajasari, 1997:1).

b. Salah satu bagian dari proses komunikasi pemasaran secara total adalah

promosi. Promosi dapat membantu pihak-pihak yang terlibat dalam

pemasaran untuk memperbaiki hubungan pertukaran dengan lainnya.

Bagian lain dari proses komunikasi adalah umpan balik. Umpan balik ini

menunjukkan tentang apa pengaruh dari komunikasi yang dilakukan serta

memberi kemungkinan untuk menyesuaikan usaha promosi terhadap

keinginan pasar. (Magdalena Asmajasari, 1997:1).

c. Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah sarana dimana

perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan

konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan


merek yang dijual. Komunikasi pemasaran juga melaksanakan banyak

fungsi bagi konsumen. Komunikasi pemasaran dapat memberitahu atau

dapat memperlihatkan kepada konsumen tentang bagaimana dan mengapa

produk itu digunakan, oleh orang macam apa, serta dimana dan kapan.

Komunikasi pemasaran memungkinkan perusahaan menghubungkan

merek mereka dengan orang, tempat, acara, merek, pengalaman, perasaan,

dan hal lainnya. Mereka dapat berkontribusi pada ekuitas merek, dengan

menanamkan merek dalam ingatan dan menciptakan citra mereka, serta

mendorong penjualan, dan bahkan mempengaruhi nilai saham. (Philip

Kotler dan Kevin Lane Keller, 2009:172).

2. Tujuan Komunikasi Pemasaran

a. Mendapat Konesksi

Dengan melakukan komunikasi dengan berbagai media maka akan

terbangun koneksi atara perusahaan dengan pelanggan. Dengan begitu

juga bisa terjadi pertukaran informasi seputar ide bisnis dan membuat

perusahaan akan selalu terhubung dengan konsumen, serta

membangun kepercayaan konsumen sehingga mendorong bisnis untuk

semakin maju.

b. Feedback

Feedback dari konsumen akan berpengaruh dengan kualitas produk

dan juga bisnis yang sedang berjalan.


1. Memberikan Edukasi

Dengan media komunikasi yang digunakan makan akan secara tidak

langsung memberikan pengetahuan kepada konsumen melalui produk

yang dipasarkan.

2. Branding Merek Perusahaan

Dengan branding maka dapat meningkatkan layanan serta membentuk

citra baik perusahaan.

B. Bauran Pemasaran

1. Pengertian Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran adalah serangkaian pendekatan yang dilakukan

untuk mengoptimalkan upaya promosi serta menjangkau tingkat target

pasar yang luas. Dalam melakukan bauran pemasaran perlu

mengombinasikan penggunaan alat, media, atau pun metode tertentu agar

sebuah bisnis dapat mencapai tujuan yang sudah ditentukan.m enurut

Kotler (2000) definisi bauran pemasaran adalah seperangkat alat

pemasaran yang dugunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai

tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Dari pengertian di atas dapat

diketahui bahwa bauran pemasaran berupa serangkaian alat-alat yang

dikendalikan, yang berfungsi sebagai perusahaan untuk membuat respon

yang diinginkan dari pasar sasaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

bauran pemasaran merupakan suatu perangkat atas unsur-unsur


pemasaran yang saling terkait, dibaurkan, diorganisir dan digunakan

dengan tepat yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi

permintaan terhadap produknya dan perangkat-perangkat tersebut akan

menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi perusahaan sekaligus

memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

2. Strategi Bauran Pemasaran

Dahulunya konsep bauran pemasaran dikenal dengan strategi 4P, namun

seiring berjalannya waktu kini berubah menjadi 7P. Perubahan ini karena

dianggap pemasaran ternyata bisa dibedah menjadi lebih luas dan kompleks lagi.

Dengan mengoptimalkan 7 sektor tersebut, diharapkan pemasukan menjadi

meningkat. Berikut 7 strategi tersebut :

a. Produk

Di dalam strategi bauran pemasaran, strategi produk merupakan

unsur yang paling penting, karena dapat mempengaruhi strategi

pemasarn lainnya. Strategi produk yang dapat dilakukan mencakup

keputusan tentang acuan/bauran produk (produk mix), merk dagang

(brand), cara pembungkusan/kemasan produk, kualitas produk, dan

pelayanan (service). Tujuan utama strategi produk adalah untuk dapat

mencapai sasaran pasar yang dituju dengan meningkatkan kemampuan

bersaing atau mengatasi persaingan.

b. Price
Setelah melakukan riset produk, strategi selanjutnya adalah

penetapan harga produk tersebut. Harga merupakan satu-satunya unsur

bauran pemasaran yang menghasilkan penerimaan penjualan,

sedangkan unsur lainnya hanya unsur biasa. Karena mempengaruhi

penerimaan penjualan, maka harga mempengaruhi tingkat penjualan,

keuntungan, serta share pasar yang dapat dicapai oleh perusahaan.

Tujan strategi penetapan harga perlu ditentukan terlebih dahulu, agar

tujuan perusahaan tercapai. Hal ini penting karena tujuan perusahaan

dasar atau pedoman bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan

pemasran, termasuk penetapan harga.

c. Place

Place atau tempat menjadi strategi pemasaran selanjutnya dan

berkaitan dengan tempat penjualan produk. Strategi ini sangat penting

terutama bagi usaha konvensional. Perusahaan dengan bisnis

konvensional harus paham betul di mana lokasi yang strategis. Setidaknya

lokasi yang digunakan mudah dikunjungi oleh konsumen.

d. Promotion (Promosi)

Tujuan utama dari promosi adalah supaya konsumen lebuh mengenal

serta merasa tertarik untuk mencoba membeli produk. Baik itu produk

berupa barang maupun jasa. Dalam kegiatan promosi, perusahaan harus

mampu mengubah persepsi konsumen menjadi positif terhadap produk


yang dijual. Promosi dapat digunakan dengan berbagai cara, baik secara

offline misalnya face to face, atau door to door. Hingga pemasaran secara

online yaitu melalui media sosial, internet, dan masih banyak lagi.

e. Process (Proses)

Aspek proses merupakan gabungan dari keseluruhan aktivitas,

mulai dari prosedur, jadwal pekerjaan, aktivitas, mekanisme, serta hal-

hal rutin lainnya. Seluruh aktivitas tersebu berhubungan dengan

produk yang dihasilkan serta disampaikan kepada konsumen.

Sementara konsumen sendiri merupakan pihak yang menerima produk

baik barang maupun jasa yang dibuat oleh perusahaan. Dalam

aspek proses ini akan terdapat aktivitas pelayanan serta proses

transaksi. Perusahaan harus terus berusaha untuk memberikan

pelayanan yang memuaskan untuk konsumen dengan berbagai teknik

sampai mereka merasa puas.

f. People (orang)

Yang dimaksud dengan orang disini tentu bukan hanya konsumen

saja. Namun seluruh SDM yang terlibat, termasuk pekerja hingga tim

bisnis. Khusus unutk aspek ini sangat penting unutk diperhatikan. Hal

tersebut dikarenakan setiap orang tentunya punya kecenderungan yang

berbeda dalam mengelola bisnis. Pada intinya, perusahaan perlu


menaruh perhatian lebih pada SDM yang terlibat dalam kegiatan

bisnis.

g. Physical Evidence (Bukti Fisik)

Terakhir yang masuk dalam strategi terakhir adalah bukti fisik

yaitu semua perangkat yang digunakan sebagai pendukung

berjalannya sebuah bisnis. Untuk bisnis skala besar, sudah pasti

semakin banyak membutuhkan perangkat. Selain itu akan semakin

kompleks pula fungsi serta penggunaannya.

3. Manfaat Bauran Pemasaran

Dengan elemen yang kompleks, tentu saja bauran pemasaran

memberikan manfaat yang dibutuhkan oleh sebuah bisnis. Manfaat dari

bauran pemasaran adalah :

a. Sederhana

Konsep ini menyederhanakan dan menyatukan berbagai

kegiatan pemasaran menjadi satu, sehingga pemasaran lebih

mudah untuk dilakukan dan dikelola.

b. Alokasi Sumber Daya Yang Bijaksana

Sumber daya biasanya bersifat terbatas sehingga harus

digunakan seefektif mungkin. Dengan konsep bauran pemasaran,

pemilik bisnis mampu mengetahui seluruh elemen dalam


pemasaran sehingga sumber daya yang digunakan menyesuaikan

elemennya.

c. Alokasi Tanggung Jawab

Bauran pemasaran akan membuat pemilik bisnis belajar

untuk membagi tugas pemasaran yang sesuai dan seimbang.

Penggabungan variabel pemasaran akan menghasilkan jobdesk

yang bermacam-macam. Walaupun dalam bisnis membutuhkan

tim yang solid dan satu, akan tetapi pemilik bisnis ataupun

manajer perlu unutk mengalokasikan tanggung jawab kepada tiap

orang sesuai dengan jobdesk dan kemampuan yang dimiliki.

d. Memfasilitasi Proses Komunikasi

Manfaat ini merupakan kelanjutan dari poin sebelumnya. Apabila

pemilik bisnis mampu mengalokasikan tanggung jawab untuk

devisi dengan jobdesk masing-masing, maka selanjutnya dapat

belajar mengenai bagaimana menyatukan komunikasi diantara

semuanya.

e. Mampu Menganalisa Keuangan

Pemilik bisnis harus mengetahui bagaimana arus biaya dan

pendapatan sesuai dengan situasi yang terjadi. Banyaknya elemen

pemasaran yang harus dijalankan, membuat pemilik bisnis akan

lebih pintar mengalokasikan keuangan. Sehingga dapat membiayai


banyak kebutuhan dan tetap menghasilkan keuntungan.

C. Fotografi

Menurut Adhitya Wibisono, fotografi berasal dari dua kata yaitu

“foto” dan “grafi”. Foto adalah cahaya, dan grafi adalah menulis dan

melukis, jadi secara harfiah pengertian fotografi adalah menuliskan atau

melukis dengan bantuan cahaya.

Hal ini juga diungkapkan oleh Ilham Prastya dalam

pelajarindo.com, namun ditambahkan dengan menjabarkan bahwa

fotografi selain memanfaatkan media cahya, fotografi juga bisa disebut

fotografi jika dilakukan menggunakan sebuah alat yang disebut dengan

kamera. Ilham menambahkan lagi kegiatan fotografi merupakan kegiatan

yang dilakukan dengan memiliki maksud dan tujuan tertentu dalam

pengambilan gambarnya.

Berbeda dengan yang diungkapkan oleh Adhitya dan Ilham,

menurut Ansel Adams fotografi adalah sebuah seni, juga diartikan sebagai

media untuk siapapun berekspresi serta berperan dalam kegiatan

berkomunikasi yang kuat. Kuat diartikan sebagai kekuatan media foto

dalam menyampaikan pesan yang ada di dalamnya.

Dari beberapa penjabaran definisi mengenai fotografi diatas, dapat

disimpulkan bahwa fotografi adalah kegiatan memanfaatkan media

cahaya dengan menggunakan kamera yang dilakukan dengan maksud dan


tujuan tertentu serta merupakan media berekspresi dan pendukung

komunikasi yang kuat bagi pelaku fotografi atau fotografer.

1. Sejarah Perkembangan Fotografi

Eksperimen fotografi yang dilakukan oleh Louis J.M. Daguerre

diumumkan pada pertemuan French Academy of Sciences di Paris yang

dicatat sebagai hari kelahiran fotografi walaupun uji coba fotografis sudah

dilakukan sebelumnya oleh Joseph Niecephore Niepce bertahun-tahun

sebelum Daguerre.

Nama Battista Delta Porta juga dikenal sebagai penemu prinsip kerja

kamera pertama di dunia yaitu kamera Obscura, lalu dikembangkan lagi oleh

Angelo Sala pada awal abad ke 17 dengan menemukan serbuk perak yang

bisa berubah menjadi hitam ketika serbuk perak tersebut terkena cahaya.

Namun disayangkan perekaman gambar tersebut tidak bisa bertahan lama

dan permanen. Eksperimen selanjutnya disempurnakan oleh Thomas

Wedgwood dengan serbuk nitrat hitam untuk mencipatakan gambar negative

pada media kulit atau kertas putih. Hasil pertama yang disebut sebagai

sebuah “Foto” akhirnya ditemukan dengan proses Heliogravure

menggunakan bahan sejenis aspal sebagai bahan kimia dasar oleh Joseph

Nieephore pada tahun 1824.

Fotografi sebagai alat dokumentasi yang dikenal saat ini tidak hanya

berkembang dalam bentuk diam pada dinding-dinding dengan pigora, koran,


majalah, dll. Namun dapat disajikan bersamaan dengan audio visual atau

yang disebut sebagai convergence.

Masuk ke Indonesia pertama kali pada masa kolonial yang dimana

pada saat itu fotografi berfungsi sebagai bahan untuk laporan. Digunakan

juga untuk mengatur strategi militer, arsip penduduk pribumi, Pendidikan,

pengembangan kota, hingga bahan-bahan ilustrasi untuk kartu post sebagai

suvernir dan berita pada surat kabar. Fotografi dibawa masuk saat itu pada

tahun 1841 oleh Juriaan Munich yang merupakan utusan kementrian kolonial

melalui jalur laut Batavia.

Penjelasan sejarah masuknya fotografi ke Indonesia ini didukung

juga oleh Hilda Tenia pada kata.co.id yang juga menjelaskan hal yang sama

bahwa Juriaan Munich yang membawanya. Namun Hilda menjelaskan

bahwa pada saat itu Munich bertugas mengabadikan tanaman-tanaman dan

kondisi alam Indonesia dengan kamera yang bernama Daguerreotype.

Beberapa penjelasan di atas mengenalkan bahwa perkembangan

fotografi dahulu memiliki berbagai macam fungsi seperti alat mata-mata,

arsip antropologi pribumi, Pendidikan, pengembangan kota, bahan ilustrasi

dan bahkan pernah menjadi alat untuk strategi militer. Kemudian, fotografi

dikenal sebagai alat dokumentasi seperti yang dikenal sekarang ini.

2. Pendekatan Fotografi

Seperti definisi fotografi diatas, fotografi memiliki maksud dan


tujuan tertentu serta merupakan medium berekspresi yang kuat dan

melakukannya tentu perlu pendekatan yang tepat dalam

pengaplikasiannya. Pendekatan-pendekatan yang dimaksud disini adalah

pendekatan fotografer terhadap objek atau subjek yang dingin

ditangkapnya dalam gambar, terutama dalam fotografi jenis potrait yang

dominannya memotret ekspresi dan pose manusia.

Andreis Freininger (2003), ada dua pilihan pendekatan yang pada

dasarnya sangat berbeda kepada subjeknya. Pendekatan ini lebih kepada

pendekatan subjek yang tergantung oleh sifatnya. Meskipun pendekatan

ini berbeda, masing-masing pendekatan ini memiliki hasil yang bernilai

artistik yang berbeda-beda juga.

a. Pendekatan Objektif

Fotografer menjadikan gambar dengan sadar dan sesuai dengan

kenyataan yang ada tanpa memerdulikan unsur interpretasi dari sang

fotografer itu sendiri.

b. Pendekatan Subjektif

Fotografer menggunakan interpretasi pengalamannya terhadap

gambar yang dilihatnya, lalu disajikan dalam karya fotografi.

Sangat berbeda dengan pendekatan yang diungkapkan oleh Freinenger,

Nadillia C.P mengatakan dalam fotografi.upi.edu pendekatan fotografi justru


memiliki empat pendekatan yaitu pendekatan kontruksionis, lingkungan, jujur

atau candid, dan kreatif.

a. Pendekatan Kontruksionis

Ditujukan ketika seorang fotografer membangun suatu suasana

tertentu pada objek atau subjeknya agar terlihat total.

b. Pendekatan Lingkungan

Digunakan untuk menggambarkan subjek dalam lingkungannya,

misalnya seorang mahasiswa yang ditampilkan dengan background

kelas perkuliahannya

c. Pendekatan Jujur (candid)

Menampilkan gambar yang spontan dan apa adanya, tentunya

pendekatan ini dilakukan tanpa sepengetahuan dari objek fotonya.

Pendekatan ini ditujukan untuk menampilkan emosi tertentu dari

subjek yang difoto.

d. Pendekatan Kreatif

Dilakukan dengan menggunakan manipulasi digital guna mendapatkan

hasil foto yang lebih indah dari foto aslinya.

Summer Steward dalam study.com menjabarkan secara persis sama

dengan yang disampaikan oleh Nadilla C.P, namun Steward menambahkan dalam

pendekatan lingkungan, lingkungan disini diposisikan dengan identitas dari


subjeknya. Pendekatan kontruksionis juga ditambahkan bahwa fotografer dapat

mengatur suasana dalam rancangan potretnya melalui latar belakang,

pencahayaan, dan bahasa tubuh guna membangun emosi dan mencapai

keakuratan penyampaian pesannya

Kedua pendekatan fotografi memiliki masing-masing fungsi yang sama

dalam konteks menciptakan pesan. Namun dapat dikatan bahwa kegiatan

fotografi memerlukan pendekatan yang secara sengaja dilakukan oleh fotografer

dengan sadar dan apa adanya, namun juga dapat diatur oleh sang fotografer dalam

pembangunan pesannya dan fotografer juga boleh menggunakan interpretasi

pengalamannya dalam memilih-milih makna yang ingin dibangun dalam karya

fotografinya.

3. Jenis-Jenis Fotografi

Di dunia fotografi juga memiliki beragam jenis foto yang biasa digunakan

oleh fotografer untuk berbagai kepentingan, yaitu:

a. Photo journalism, Bentuk khusus dari jurnalisme (mengumpulkan,

mengedit, dan menyajikan bahan berita untuk diterbitkan atau disiarkan)

yang menciptakan gambar agar dapat menceritakan sebuah kisah berita.

b. Foto still life, Merekam gambar benda mati sehari secara artistik dengan

mengunakan cahaya pembantu etc, termasuk makro (benda kecil).

c. Potrait Photograph, Potret fotografi atau potret adalah penangkapan


dengan cara fotografi serupa dengan seseorang atau sekelompok kecil

orang (potret kelompok), di mana ekspresi wajah dan dominan. Tujuannya

adalah untuk menampilkan rupa, kepribadian, dan bahkan mood subjek.

d. Foto comercial advertising, Foto diambil untuk keperluan promosi,

biasanya di bikin menarik dengan bantuan editing dan computer graphics.

e. Foto Abstrak, Aliran abstrak dalam fotografi sebenarnya bisa disebut

sebagai aliran para pemuja komposisi. Dengan demikian, seorang

fotografer yang akan membuat foto abstrak akan mengisi kanvasnya

dengan sebuah komposisi yang dilihatnya di alam. Dari sebuah realitas

tiga dimensi yang ada, bisa tercipta jumlah tak terhingga komposisi foto

abstrak ini.

f. Wedding Photography, Tipe ini merupakan salah satu yang paling popular

karena setiap orang pasti ingin memiliki foto yang bagus pada momen

penting mereka. Tipe ini membutuhkan fotografer yang berpengalaman

karena dibutuhkan keahlian untuk menangkap momen-momen penting.

Biasanya dibutuhkan lebih dari ratusan foto, baik berupa foto warna, BW

(black and white), dan sepia.

g. Fotografi Fashion adalah genre fotografi yang ditujukan untuk

menampilkan pakaian dan barang-barang fashion lainnya. Fotografi

fashion yang paling sering dilakukan untuk iklan atau majalah fashion

seperti Vogue, Vanity Fair, atau Allure. Seiring waktu, fotografi fashion
telah mengembangkan estetika sendiri di mana pakaian dan mode

diperkuat dengan adanya lokasi eksotis atau aksesoris.

h. Food Photography, Biasanya digunakan untuk membuat kemasan suatu

produk atau iklan. Hanya saja dibutuhkan keterampilan dan peralatan

yang berkualitas baik untuk menangkap esensi dari makanan yang

dijadikan sebagai objek foto.

i. Fine Art Photography, Fotografi tipe ini bertujuan untuk menangkap visi

dari suatu karya seni. Biasanya tipe ini banyak ditemukan pada pameran

dan museum

j. Landscape Photography, Tipe ini merupakan kumpulan foto dari berbagai

tempat yang biasanya digunakan pada kalender, kartu pos, dan

memorabilia.

k. Wildlife Photography, Jenis fotografi ini bertujuan untuk mengambil foto

dari beberapa hewan yang menarik ketika mereka sedang melakukan

aktifitas seperti makan, terbang atau berkelahi. Biasanya foto diambil

dengan menggunakan lensa telephoto yang panjang dari kejauhan.

l. Street Photography atau fotografi jalanan adalah aliran fotografi yang

menarik. Sedikit berbeda dengan fotojurnalistik yang fokusnya

mengabadikan momen puncak/klimaks

m. Underwater photography yang dalam bahasa Indonesia berarti fotografi


bawah air bertujuan untuk mendapatkan kehidupan bawah laut ke

permukaan.

n. Infra Red Photography, Dalam fotografi inframerah, film atau sensor

gambar yang digunakan adalah sensitif terhadap cahaya inframerah.

Bagian dari spektrum yang digunakan adalah disebut sebagai near-

infrared untuk membedakannya dari jauh-inframerah, yang merupakan

domain thermal imaging.

o. Macro Photography, Fotografi makro adalah fotografi close-up. Definisi

klasik adalah bahwa gambar yang diproyeksikan pada “film pesawat”

(yaitu, film atau sensor digital) dekat dengan ukuran yang sama sebagai

subyek.

p. Architectular photography merupakan spesialisasi di bidang pemotretan

bangunan, baik eksterior, interior maupun detailnya. Kebutuhan akan

fotografer di bidang architectular photography meningkat seiring dengan

maraknya bisnis properti sekarang.

q. Aerial photography merupakan spesialisasi pemotretan udara. Banyak

digunakan untuk survey, pemetaan, penggunaan tata ruang maupun

pertanian. Disini juga mampu memperlihatkan keindahan serta luasnya

area.

r. Astro photography merupakan spesialisi khusus memotret benda-benda

luar angkasa atau yang berhubungan dengan astronomi. Fotografi ini


memerlukan perlengkapan khusus untuk dapat memotret benda-benda

astronomi. Biasanya untuk melakukan pekerjaan ini menggunakan adapter

dari kamera ke teleskop sehingga dapat mengambil gambar luar angkasa

dengan kamera.

s. Night shot photography merupakan jenis fotografi yang mengambil foto

pada malam hari. Pada night shot photography diperlukan adanya tripod

supaya gambar yang terambil tidak bergoyang karena menggunakan

speed sangat rendah.

D. Teori Pengdukung

1. Teori IMC (Integretad Marketing Communication)

Integrated Marketing Communication (IMC), konsep yang

berkembang di tahun 1980an ini didefinisikan oleh Schultz (2004) sebagai

sebuah strategi dalam proses bisnis dengan membuat perencanaan,

membangun, mengeksekusi dan mengevaluasi pelaksanaan program

komunikasi merek yang terkoordinasi pada konsumen, pelanggan, atau

sasaran lain yang relevan dengan audience eksternal dan internal. Di lain

kesempatan, Shimp (2010) mendefinisikan IMC sebagai sebuah proses

komunikasi yang terdiri dari perencanaan, penciptaan, pengintegrasian

dan penerapan berbagai bentuk komunikasi pemasaran (iklan, sales

promotion, publikasi, event dan lain sebagainya). Sedangkan asosiasi agen

periklanan Amerika atau yang dikenal dengan nama The 4As (The
American Association of Advertising Agency) mengatakan bahwa IMC

adalah konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang matang dengan

mengevaluasi peran masing-masing bentuk komunikasi pemasaran

(periklanan umum, sales promotion, public relations dan lain-lain) dan

memadukan bentuk-bentuk komunikasi pemasaran ini untuk memberikan

kejelasan, konsistensi dan dampak komunikasi yang maksimal (Belch

2009). Dengan mempelajari ketiga definisi di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa IMC adalah sebuah konsep komunikasi yang

terencana, terintegrasi dan diterapkan dalam berbagai bentuk komunikasi

pemasaran untuk memberikan pemahaman dan dampak yang maksimal

melalui konsistensi pesan komunikasi kepada konsumen, pelanggan

ataupun pihak lain yang relevan dengan barang atau jasa yang

dikomunikasikan.

Untuk dapat mencapai tujuan komunikasi, perusahaan dapat

menggunakan sebuah alat bantu yang disebut promotion mix (Belch

2009). Adapun beberapa elemen yang terdapat di dalam promotion mix ini

adalah sebagai berikut:

a. Advertising

Adalah segala bentuk komunikasi non-personal melalui berbagai

media massa seperti TV, radio, majalah dan koran mengenai informasi

tentang perusahaan, produk dan jasa atau ide sebuah sponsor yang
dikenal. Elemen komunikasi ini paling banyak digunakan pemasar

karena dapat menjangkau target audience dalam jumlah yang lebih

besar daripada elemen – elemen lain. Selain itu, advertising juga dapat

membangun ekuitas merek dengan menciptakan brand image dan

brand association melalui eksekusi iklan ke dalam benak konsumen.

b. Direct Marketing

Merupakan sebuah aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh

perusahaan secara langsung kepada konsumennya. Umumnya aktivitas

pemasaran ini dilakukan dengan cara mengirimkan direct mail,

melakukan telemarketing dan direct selling kepada konsumen yang

dituju. Untuk dapat melakukan hubungan secara langsung dengan para

konsumen potensialnya maka perusahaan mengelola data based

konsumen.

c. Interactive/ Internet Marketing

Aktivitas pemasaran yang dilakukan secara interaktif melalui CD-

ROMs, handphone digital, TV interaktif dan lain sebagainya atau

secara online menggunakan jaringan internet untuk

mengkomunikasikan produk dan jasanya. Melalui aktivitas ini,

perusahaan dan konsumen dapat melakukan komunikasi 2 arah

langsung secara real-time.


d. Sales Promotion

Aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan cara memberikan nilai

incentive kepada tim penjualan, distributor, atau konsumennya secara

langsung untuk mendorong penjualan dengan cepat. Sales promotion

yang dilakukan kepada konsumen biasanya dengan membagikan

sample produk, kupon dan lain sebagainya untuk mendorong

konsumen agar langsung melakukan pembelian. Sedangkan sales

promotion yang dilakukan kepada distributor dan pedagang dilakukan

dalam bentuk kontes penjualan, pemberian harga khusus, penyediaan

merchandising dan masih banyak lagi bentuk lainnya.

e. Publicity/ Public Relations

Sama halnya dengan advertising, publikasi/ public relations adalah

komunikasi non-personal melalui berbagai media massa seperti TV,

radio, majalah dan koran mengenai perusahaan, produk, jasa atau

sponsor acara yang didanai langsung atau tidak langsung yang

dilakukan dalam bentuk news release, press conference, artikel, film

dan lain-lain. Bedanya dengan advertising adalah, untuk masuk ke

jaringan media massa perusahaan tidak mengeluarkan dana khusus

melainkan menyediakan berita seputar produk dan jasa, melakukan

event atau aktivitas lain yang menarik untuk diliput atau

dipublikasikan oleh media massa. Sedangkan public relation adalah


fungsi manajemen yang dilakukan untuk mengevaluasi perilaku

publik, mengedentifikasi kebijakan dan prosedur individu atau

organisasi terhadap public interest, serta mengeksekusi sebuah

program untuk dapat diterima dan dipahami oleh publik. Tujuan

utama melakukan public relation adalah untuk menciptakan dan

mengelola image positif perusahaan di mata publik yang biasanya

dilakukan dengan cara melakukan pengumpulan dana, mensponsori

acara khusus, berpartisipasi dalam aktivitas sebuah komunitas dan

masih banyak lagi yang lainnya.

f. Personal Selling

Adalah aktivitas komunikasi yang dilakukan secara langsung oleh

pihak penjual untuk meyakinkan pembeli potensial membeli produk

atau jasa yang ditawarkan. Melalui aktivitas komunikasi ini, penjual

dapat memodifikasi pesan komunikasi agar sesuai dengan kebutuhan

dan keinginan konsumen serta mendapatkan feedback langsung dari

konsumennya
Nama Vikran Andrean

Tahun 2020

Judul Komunikasi Pemasaran Jasa Fotografi Dan Dokumentasi Pernikahan Fotografer Frame_Ir Di Kota
Palembang
Hasil dapat disimpulkan bahwa Frame_ir melakukan komunikasi pemasaran menggunakan bauran

promosi yang meliputi promosi penjualan, pemasaran langsung, humas dan publisitas, penjualan

personal, periklanan dan internet marketing. Dalam bauran promosi yang telah dilakukan

Frame_ir dapat diketahui bahwa lebih banyak kegiatan promosi yang dilakukan menggunakan

media online.

Persamaan Mengunakan pendekatan kualitatif

Perbedaan Teori Yang Digunakan

Nama FX. Dhian Ellyco Ch.

Tahun 2012

Judul Strategi Komunikasi Pemasaran Fotografi ( Studi Pada Rinto Sujarwo Photograph)y

Hasil dapat disimpulkan bahwa Frame_ir melakukan komunikasi pemasaran menggunakan bauran
promosi yang meliputi promosi penjualan, pemasaran langsung, humas dan publisitas, penjualan

personal, periklanan dan internet marketing. Dalam bauran promosi yang telah dilakukan

Frame_ir dapat diketahui bahwa lebih banyak kegiatan promosi yang dilakukan menggunakan

media online.

Persamaan Mengunakan Metode Penelitian Kualitatif

Perbedaan Teori yang digunakan

E. Penelitian Relevan
F. Alur Pikir

Coal Studio Fotografi

Metode Teori IMC


Penelitian (Integrated
Kualitatif Marketing
Communication)

Komunikasi
Pemasaran Coal
Studio Fotografi
G. Defenisi Operasional

1. Komunikasi Pemasaran

Adalah sarana untuk menginformasikan mempersuasi, dan mengigatkan

konsumen baik secara langsung maupun tidak, mengenai produk serta

merek yang dijual perusahaan atau organisasi

2. Jasa

Jasa adalah setiap Tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu

pihak kepada pihak lain pada dasarnya bersifat intangible ( tidak berwujud

fisik ) dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu.

3. Fotografi

Adalah seni dan penghasilan gambatr dan cahaya pada film atau

permukaan yang dipekakan

4. Dokumentasi

Adalah proses pengumpulan, pemilihan, pengelolahan dan penyimpanan

informasi di bidang pengetahuan.

5. Pernikahan

Dalam pengertian yang luas pernikahan merupakan ikatan lahir dan batin

yang dilaksanakan menurut syariat islam antara seorang laki-laki dan

seorang perempuan untuk hidup bersama dalam satu rumah tangga untuk

mendapatkan keturunan
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan Pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah

sebuah metode yang digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data

yang mengandung makna. Makna sendiri merupakan data yang sebenarnya, data yang

pasti, merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. Jenis penelitian deskriptif

bertujuan untuk mengetahui indikator-indikator intrusik, atau sifat-sifat sewajarnya

suatu gejala sosial tertentu.

B. Waktu & Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam waktu pada bulan April-Mei 2023 Lokasi pada

penelitian ini Studi Coal fotografi Di Jl .Laikag Makassar.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode

observasi dan interview atau wawancara. Dalam wawancara peneliti akan mencatat

pernyataan atau opini dan hal-hal lain yang berkaitan dengan penelitian yang

dilakukan

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai

berikut:
1. Metode Observasi

Metode observasi dilakukan dengan tujuan untuk mendukung data-data

yang diperoleh dari wawancara.

Observasi merupakan bentuk alat pengumpulan data dengan pengamatan

yang dilakukan secara sengaja, dan sistematis mengenai fenomena sosial yang

tumbuh berkembang.

2. Metode Wawancara

Wawancara atau interview adalah pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna

dalam suatu topik tertentu. Informan yang dipilih adalah orang-orang yang

berhubungan dengan apa yang akan diteliti dan mampu memberikan informasi

yang dibutuhkan dan valid. Peneliti memilih minimal sepuluh responden. Ada

pun langkah untuk menganalisis data adalah dengan cara menulis semua data

yang telah didapatkan melalui dokumen atau buku-buku. Kemudian data

disusun secara sistematik dengan data dari lapangan terkait.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan salah satu teknik penelitian yang digunakan

untuk mendapatkan gambar mengenai lingkungan yang terkait dengan

penelitian
D. Teknik Analisi Data

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan

menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (trianggulasi), dan

dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Dalam penelitian kualitatif,

data diperoleh dari berbagai sumber.

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke unit-unit, melakukan

sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari,

dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun oleh

orang lain.

Prosedur analisis data meliputi:

1. Reduksi Kata

Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan

kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Dimana penulis

diarahkan untuk merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada

hal-hal yang penting dengan kata lain melakukan penyederhanaan data kasar yang

muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.

2. Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data.

Dalam penelitian kualitatif penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat,

bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dalam hal ini

dinyatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam

penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

Penyajian data yaitu kumpulan dari informasi yang tersusun secara

sistematis dan memberikan kemungkinan adanya sebuah penarikan kesimpulan

dan pengambilan suatu tindakan atas penelitian yang dilakukan.

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan

masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang

kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru

yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau

gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap

sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau

interaktif, hipotesis atau teori.

E. Jenis Data

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari hasil

observasi dan wawancara oleh narasumber atau informan pada objek


atau lokasi penelitian.

2. Data Sekunder

Sumber data yang diperoleh secara tidak langsung terkait dengan

objek penelitian. Data sekunder berupa data pendukung yang

bersumber dari buku, catatan, bukti yang telah ada, dokumen-

dokumen yang terkait dengan objek atau lokasi penelitian.


DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Pemasaran Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada

Firmansyah. Anang. 2019. Pemasaran Produk dan Merek. Pasuruan: Qiara


Media

Hamdat, Aminuddin dkk. 2020. Manajemen Pemasaran dan Perilaku


Konsumen.Yogyakarta: Diandra Kreatif

Hurriyati, Ratih. 2017. Bauran pemasaran dan loyalitas konsumen by


Dr Ratih Hurriyati. Bandung: Alfabeta
Kotler. 2008. Manajemen Pemasaran edisi 13 jilid 1. Jakarta: Erlangga

Majid, Abd | Budi, Rayusdawati. 2013. Pedoman Penulisan Proposal dan


Skripsi.
Yogyakarta: Leutikabooks
Marissan. 2018. Teori Komunikasi (cetakan ke-4). Jakatrta: Prenadamedia
Group Permadi, Agni Hikmah dkk. 2020. Bisnis UMKM di Tengah
Pandemi. Surabaya:
Unitomo Press

Setiyaningrum | A. Jusuf | Efendi. 2015. Prinsip-Prinsip Pemasaran.


Yogyakarta: Andi
Surokim dkk. 2016. Riset Komunikasi. Prodi Komunikasi Universitas
Trunojoyo Madura (UTM)
Tjiptono, Fandy. 2014. Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Andi
Wibowo, Lili Adi. 2018. Manajemen Komunikasi dan Pemasaran.
Bandung: Alfabeta
Widyastuti. Sri. 2017. Manajemen Komunikasi Pemasaran Terpadu.
Jakarta Selatan: Universitas Pancasila

Jurnal :
https://repository.usm.ac.id/files/skripsi/A11A/2014/
A.131.14.0121/A.131.14.0121-05-BAB-II-
20181026100156.pdf
Rudi dan Mardohar (2015). Estetika Fotografi.
https://media.neliti.com/media/publications/12693-ID-
estetika-fotografi.pdf

Sumber Online :

https://repository.usm.ac.id/files/skripsi/A11A/2014/
A.131.14.0121/A.131.14.0121-05-BAB-II-
20181026100156.pdf
https://eprints.umm.ac.id/54325/3/BAB%20II.pdf
https://eprints.umm.ac.id/54272/3/BAB%20II.pdf
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2720/3/
T1_362005023_BAB%20II.pdf
https://repository.ump.ac.id/7728/3/FAJAR%20TRI
%20PAMUNGKAS_BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai