Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS PELUANG USAHA DIGITAL

”FOTOGRAFER”

PENDUKUNG BISNIS UMKM KOTA SAMARINDA


“Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bussines Digital”

DISUSUN OLEH:
Maghfira Anggreini 2111102411088
KELAS B4

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR


2022

i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaukum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha kuasa,karena berkat
limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami semua. Makalah ini dapat diselesaikan sesuai
dengan waktunya yang diharapkan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
BUSSINES DIGITAL.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih banyak kesalahan yang perlu di
perbaiki besama, untuk itu kritik dan sarannya perlu untuk disampaikankepada kami. Agar
penulisan makalah selanjutnya akan lebih baik dan sekaligus sebagai upaya perbaikan dan
penyempurnaan dimasa yang akan datang. Akhirnya kurang dan lebihnya kami sampaikan
banyak terima kasih, penulisberharap makalah ini bermanfaat bagi penulis sendiri lebih-lebih
kepada seluruh pembaca pada umumnya.

Billahi Fii Sabilillhaq Fatabiqul Khoirot

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Samarinda, 30 Mei 2022

Maghfira Anggreini

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................... iii
BAB I .............................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan........................................................................................................................... 2
BAB II ............................................................................................................................................................. 3
KERANGKA TEORI .......................................................................................................................................... 3
A. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ................................................................................... 3
B. Business digital .................................................................................................................................. 4
BAB III ............................................................................................................................................................ 5
DESKRIPSI PRODUK ....................................................................................................................................... 5
A. Keunikan Jasa .................................................................................................................................... 5
B. Memulai Bisnis Fotografi .................................................................................................................. 5
C. Peralatan Fotografi ............................................................................................................................... 6
C. Perincian Modal Usaha Fotografi...................................................................................................... 7
D. Strategi Pemasaran Produk............................................................................................................... 8
BAB IV.......................................................................................................................................................... 10
PENUTUP ..................................................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan...................................................................................................................................... 10
B. Saran ............................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bisnis jasa fotografi saat ini sudah berkembang cukup pesat dengan
semakinbanyaknya penyedia jasa fotografi di berbagai bidang seperti foto produk,
model,bayi, pernikahan, dan masih banyak lagi. Salah satu media online Neraca juga
menyatakan bahwa satu dekade belakangan ini,perkembangan industri fotografi
Indonesia terus mengalami peningkatan. Bahkan,peningkatan yang terjadi cukup
signifikan terutama di Jakarta. Selain itu salahsatu faktor yang menjadi penyebab
banyaknya penyedia jasa ini adalah karenahasil pendapatan dari bisnis ini yang cukup
menjanjikan, Selain itu denganberkembangnya teknologi fotografi yang sekarang sudah
dapat dioperasikandengan teknologi digital menjadi lebih mudah dan semakin banyak
orang yanglebih cepat belajar fotografi.Hal ini tentunya menimbulkan persaingan yang
ketat diantara parapenyedia jasa fotografi yang saat ini semakin banyak bermunculan
terutama dibidang fotografi bayi dan kehamilan seperti Axioo Baby Photography,
JuniaPictures, dan masih banyak lagi. Walaupun penyedia jasa ini dibagi dalamberbagai
bidang fotografi namun tetap saja kuantitas dari penyedia jasa ini dibidangnya masing-
masing sudah cukup banyak dan memiliki gaya fotografinyatersendiri. Mulai dari yang
kisaran harganya murah sampai yang mahal saat inisemuanya bersaing dan saling
menunjukan kualitasnya.
Tingginya tingkat persaingan dan tuntutan konsumen yang semakinberkembang
memberikan tantangan bagi para penyedia jasa fotografi untukmembuat suatu strategi
promosi yang efektif dan menerapkannya. Hal inidilakukan agar para penyedia bisnis jasa
fotografi tersebut dapat bertahan dalam industri ini, bersaing dengan kompetitornya,
dikenal luas dan menjadi pilihan target pasarnya.
Sejarah Fotografi mulai tercatat resmi pada abad ke-19 dan lalu terpacu bersama
kemajuan-kemajuan lain yang dilakukan manusia sejalan dengan kemajuan teknologi
yang sedang gencar-gencarnya. Pada tahun 1839 yang dicanangkan sebagai tahun awal
fotografi. Pada tahun itu, di Perancis dinyatakan secara resmi bahwa fotografi adalah
sebuah terobosan teknologi. Saat itu, rekaman dua dimensi seperti yang dilihat mata
sudah bisa dibuat permanen. Sejarah fotografi bermula jauh sebelum Masehi. Dalam
buku The History of Photography karya Alma Davenport, terbitan University of New
Mexico Press tahun 1991, disebutkan bahwa pada abad ke-5 Sebelum Masehi (SM),
seorang pria bernama Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala. Apabila pada dinding
ruangan yang gelap terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian dalam ruang itu akan
terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Mo Ti adalah
orang pertama yang menyadari fenomena camera obscura. Beberapa abad kemudian,
banyak orang yang menyadari serta mengagumi fenomena ini, beberapa diantaranya yaitu
1
Aristoteles pada abad ke-3 SM dan seorang ilmuwan Arab Ibnu Al Haitam (Al Hazen)
pada abad ke-10 SM, dan kemudian berusaha untuk menciptakan serta mengembangkan
alat yang sekarang dikenal sebagai kamera.
Pada tahun 1558, seorang ilmuwan Italia, Giambattista della Porta menyebut
”camera obscura” pada sebuah kotak yang membantu pelukis menangkap bayangan
gambar (Bachtiar: 10). Menurut Szarkowski dalam Hartoyo (2004: 21), nama camera
obscura diciptakan oleh Johannes Keppler pada tahun 1611:
“By the great Johannes Keppler has designed a portable camera constructed as a
tent, and finaly give a device a name that stuck: camera obscura… The interior of the
tent was dark except for the light admitted by a lens, which foucussed the image of the
scene outside onto a piece of paper.”

B. Maksud dan Tujuan

Tujuan dari penulisan Makalah ini adalah agar saya khusus nya dan rekan – rekan
mahasiswa pada umumnya dapat mengerti dan memahami mengenai Memulai bisnis
fotografi serta dapat praktek langsung tentang bagaimana memulai bisnis fotografi. Dan
yang tujuan terpenting dalam pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas
mata kuliah BUSSINES DIGITAL.

2
BAB II

KERANGKA TEORI

A. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Menurut UUD 1945 kemudian dikuatkan melalui TAP


MPRNO.XVI/MPRRI/1998 tentang Politik Ekonomi dalam rangka Demokrasi Ekonomi,
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah perlu diberdayakan sebagai bagian integral ekonomi
rakyat yang mempunyai kedudukan, peran, dan potensi strategis untuk mewujudkan struktur
perekonomian nasional yangmakin seimbang, berkembang, dan berkeadilan

Menurut Undang-Undang No.20 Pasal 1 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,Kecil dan
Menengahmaka pengertian UMKM adalah sebagai berikut:
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang ini.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
olehorang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakananak perusahaan atau
bukancabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi
kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang ini.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukanmerupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan
jumlah kekayaan bersih atauhasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam
Undang- Undang ini.
4. Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha
dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari Usaha
Menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara atau swasta, usaha patungan,
dan usaha asingyang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.

3
5. Dunia Usaha adalah Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan Usaha
Besar yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia dan berdomisili di
Indonesia.
B. Business digital
Binis digital adalah sebuah proses di mana pelaku usahamengaplikasikan teknologi ke
dalam bisnisnya demi menciptakan inovasi danmodel bisnis yang dapat meningkatkan
pengalaman pelanggannya (user experience). Pada dasarnya pelaku usaha menggunakan
bisnis agar tercipta suatu model bisnis yang selain mendatangkan keuntungan, juga akan
membuatpelanggan terkesan. Itulah mengapa lahir berbagai model bisnis digital yang
nantinya dapat diadopsi menjadi berbagai jenis bisnis digital yang sangat menjanjikan.
Maka dari itu, sebelum mengetahui bisnis apa saja yang dapat dikembangkan dengan
teknologi ini, akan lebih baik untuk memahami model-model dari bisnis digital. Konsep
dari bisnis digital adalah kemudahan konektivitas serta inovasi.
Melalui bisnis digital perusahaan dapat dengan mudah menawarkan produk dan
jasanya kepada konsumen begitu juga dengan konsumen dapat dengan mudah
menemukan produk ataujasa yang mereka inginkan.
Keunggulan dengan adanya bisnis digital yaitu:

1. Biaya Operasional Lebih Murah


2. Menjangkau Lebih Banyak Konsumen
3. Mendongkrak Penjualan
4. Membantu Memenangkan Persaingan
5. Lebih Mudah Dijalankan

4
BAB III

DESKRIPSI PRODUK
A. Keunikan Jasa
Keunikan dari bisnis ini ialah di mana bisnis ini hanya dapat di lakukan oleh
orang-otang yang mempunyai skill di bidang keahlian ini sendiri. Hanya mereka yang
memiliki keahlian di bidang fotografi yang bisa terjun dan memulai usaha fotografi.

B. Memulai Bisnis Fotografi


Bidang usaha yang tidak pernah mati dan tetap bertahan walaupun krisis melanda adalah
usaha yang bergerak di bidang jasa. Tukang pangkas rambut, tukang pijit dan tukang - tukang
yang lainnya adalah contoh usaha di bidang jasa. Rambut pasti tetap tumbuh, badan pegel linu
setiap orang pasti merasakan, Nah demikian juga dengan orang punya hajatan. Entah itu hajatan
kawinan, acara kantor, ulang tahun dan lain sebagainya. Bagi setiap orang setiap momen yang
penting sudah dipastikan ingin didokumentasikan sebaik-baiknya. Buat kenang-kenangan
katanya. Sebagian orang bilang kenangan adalah segalanya, tapi kok agak berlebihan ya… buat 7
saya lebih tepat kenangan itu abadi, Dari hal tersebut, terdapat sebuah peluang bisnis yang cukup
menjanjikan. Yaitu bisnis dokumentasi, yang biasanya meliputi fotografi dan video shooting.
Mengapa harus foto dan video, karena orang tidak mau pusing dengan mencari dua penyedia jasa
dokumentasi, klien biasanya maunya satu paket. Bagaimana kira-kira seluk beluk usaha ini? Saya
akan berbagi pengalaman bagaimana membuka usaha fotografi.Sebelum Memulai bisnis fotografi
ada beberapa hal yang harus di perhatikan, yaitu :
1. Modal Dan Bakat
Modal dalam hal ini bisa berarti uang untuk membeli peralatan, atau peralatan yang
sudah ada kemudian digunakan. Kalau anda mempunyai hobbi jeprat-jepret dengan
menggunakan kamera professional (SLR) anda bisa menggunakannya untuk mencari
uang. Belilah satu atau dua buah kamera DSLR berserta aksesoris lainnya seperti Lensa,
Flash, Tripod dan lainnya.
2. Sumber Daya Manusia
Yang sudah pasti harus ada adalah tukang foto dan tukang video. Pengalaman tidak harus
yang sudah advance tapi paling tidak familiar dengan kamera dan paham komposisi.
Familiar dengan kamera artinya ya mengerti teknik dasar memotret. Dari lighting, angle,
speed, diagfragma dsb. Sedangkan komposisi berkaitan dengan framing moment karena
pada bidang ini lebih banyak foto yang bersifat liputan. Kecuali pada liputan wedding

5
tentu saja ada sentuhan art terutama pada saat foto pengantin berdua baik di pelaminan
atau di mini studio.
3. Peralatan Yang Dibutuhkan
 2 Buah Kamera DSLR Kenapa harus 2 Buah Kamera? Karena fotografer
profesional selalu menyediakan 2 buah kamera untuk backupan bila terjadi apa-
apa di satu kamera tersebut, 1 buah sebenarnya sudah cukup namun apa salahnya
bila kita mempunyai backup apabila kamera terjadi apa-apa.
 Kamera Video
 Tripod 8
 Lensa – Lensa , mempunyai koleksi lensa yang cukup lengkap dengan focal leght
atau panjang jangkauan lensa.
 Flash atau alat pencahayaan lainnya
 Tas Kamera , Tas kamera selalu di butuhkan ketika kita berpegian untuk
menjalankan job dari client sebagai tempat penyimpanan alat-alat kamera.
4. Marketing / Pemasaran
Persiapan selengkap apapun tidak akan ada gunanya bila keberadaan anda tidak diketahui
orang. Jadi untuk mendapatkan order mendokumentasikan sebuah acara, anda harus rajin
berpromosi maupun bekerja sama dengan pihak lain, seperti EO, tukang rias, catering,
dekorasi sampai tukang tenda kalau perlu anda ajak bekerja sama. Untuk saat ini,
marketing juga bisa dilakukan melalui internet. Bergabunglah dengan komunitas (forum)
di internet yang berhubungan dengan kebutuhan jasa dokumentasi, atau perlu beli space
di situs terkenal untuk mempromosikan anda. Lebih bagus lagi buatlah website, blogg
atau semacamnya agar sampel ataupun portfolio anda bisa dilihat orang.
5. Daftar Harga
Hal ini penting karena pada akhirnya orang akan melihat berapa harga yang anda
tawarkan. Untuk itu, anda harus bisa membuat Packing yang menarik. Baik dari segi
harga maupun produknya. Kemudian jangan terlalu kaku dengan harga yang anda patok,
bisa nego, karena kemampuan calon client juga berbeda-beda. Kiranya demikian dulu
pada bagian ini, dan pada bagian selanjutnya akan kami kupas satu persatu.

C. Peralatan Fotografi
Peralatan Fotografi bagi para pecinta dunia fotografi tidak ada batasnya. Karena jika kita
ingin melengkapi semua piranti yang mendukung semua hobi fotografi, uang yang kita keluarkan
akan menyamai harga sebuah mobil mewah. Karena sebuah kamera ada yang memiliki harga

6
hingga ratusan juta rupiah. Bagi mereka yang memiliki hobi fotografi namun memiliki 9
keterbatasan dana, hal tersebut tentu merupakan sebuah kendala. Berbeda dengan kelompok yang
sudah memiliki kebebasan financial, peralatan fotografi dengan harga berapapun akan mudah di
dapatkan. Bagi fotografer pemula, peralatan fotografi yang harus dimiliki tentunya tidak perlu
langsung selengkap para fotografer propesional, seperti darwis triadi. Cukup beberapa peralatan
standar, sebagai media untuk mengasah kemampuan fotografer mereka. Sebab, dalam dunia
fotografi perlengkapan peralatan yang lengkap bukan jaminan untuk bisa menghasilkan foto yang
bagus. Yang lebih utama dari sekedar peralatan fotografi adalah kualitas manusia yang berada di
belakang lensa kamera. Karena factor inilah yang nantinya menentukan kualitas sebuah objek
foto. Dengan fakta inilah, para fotografer pemulai kiranya tidak perlu berkecil hati untuk berkarya
atau menghasilkan unag dengan berbisnis fotografi walaupun perangkat pendukung untuk
memotret belum lengkap. Peralatan Memotret Sederhana : Bagi para pemula, mungkin bisa
memulai berkaya dan berbisnin di bidang fotografi dengan peralatan memotret minimalis. Yang
paling utama adalah niat dan kerja keras. Namun bagi yang ingin berkarya dengan piranti
pendukung, ada beberapa peralatan yang barang kali bisa dijadikan prioritas untuk di miliki.
Beberapa peralatan memotret sederhana yang bisa di dahulukan di beli diantaranya adalah :
1. Kamera SLR ( Single Lens Reflex ) , hal ini merupakan Modal Awal bagi fotografer
untuk bekerja. Baik itu berupa kamera analog, namun lebih di utamakan adalah kamera
digital.
2. Blitz / Flash, ini di butuhkan jika harus memotret di lokasi yang minim cahaya namun
menuntut pemotretan yang cerah tanpa efek kecepatan.
3. Lensa, Kebutuhan Akan lensa di gunakan untuk mendukung pemotretan dengan lokasi
yang luas dan fotografer tidak bisa bebas bergerak, seperti memotret di area olahraga.
4. Light Meter, ini di gunakan untuk mengukur cahaya yang di butuhkan dan berapa
karakter cahaya bantuan yang harus di gunakan.
5. Tripod, Digunakan sebagai alat bantu, khususnya sebagai alat penopang sehingga
fotografer bisa menggunakan pemotretan efek kecepatan rendah tanpa harus membuat
gambar kabur atau terlihat blur

C. Perincian Modal Usaha Fotografi


N Nama Harga Satuan Quantity Jumlah Harga Keterangan
o Barang
1. Kamera Rp.10,000,000 1 Buah Rp.10,000,000 Nikon D7000
DSLR
2. Lensa Rp.10,000,000 2 Buah Rp.10,000,000 18-200mm &Fix
50mm

7
3. Flash Rp.3,000,000 2 Buah Rp.3,000,000 Untuk pencahayaan
4. Tripod Rp.250,000 1 Buah Rp.250,000 Penopang kamera
5. Tas Kamera Rp.900,000 1 Buah Rp.900,000 Untuk membawa
kamera
6. Aksesoris Rp.3,000,000 - Rp.3,000,000 Stand, payung, trigger
Total Rp. 27,200,000

D. Strategi Pemasaran Produk


Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan tool atau alat bagi marketer yang terdiri
dari berbagai elemen suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi
strategi pemasaran dan positioning yang dapat berjalan sukses Lupiyoadi. Menurut Zeithaml dan
Bitner dalam Hurriyati mengemukakan konsep bauran pemasaran tradisional(traditional
marketing mix) terdiri dari 4P, yaitu produk (product), harga (price),Tempat/lokasi (place) dan
promosi (promotion). 4P tersebut sebenarnya merupakan 4 unsur yang harus dimiliki dalam
prinsip bauran pemasaran. 4 prinsip tersebut yaitu product, price, promotion dan place yang
dijelaskan sebagai berikut :
a) Produk (product)
Menurut Kotler dan Amstrong dalam Nembah Produk jasa merupakan “segala
sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, akuisi, penggunaan dan
konsumsi yang dapat memuaskan keingnan atau kebutuhan” Produk yang ditawarkan
meliputi barang fisik, jasa, orang/pribadi, tempat, organisasi, dan ide. Jadi produk dapat
berupa tangible maupun intangible yang dapat memuaskan pelanggan. Jadi pada dasarnya
produk adalah sekumpulan nilai kepuasan yang kompleks.
b) Harga (price)
Definisi harga menurut Philip Kotler adalah “Price is the amount of money
charged for a product or service”. Harga adalah sejumlah uang yang mempunyai nilai
tukar untuk memperoleh keuntungan dan memiliki atau menggunakan suatu produk atau
jasa. Harga merupakan bauran pemasaran yang bersifat fleksibel di mana suatu harga
akan stabil dalam jangka waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat meningkat atau
menurun yang terdapat pada pendapatan dari hasil penjualan. Harga adalah satu-satunya
alat bauran pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran
pemasarannya.
Keputusan harga dikoordinasikan dengan rancangan produk, distribusi dan
promosi yang membentuk program pemasaran yang konsisten dan efektif. Karena dari

8
elemen-elemen bauran pemasaran tersebut dapat ditentukan besarnya biaya produksi
yang selanjutnya akanmempengaruhi penetapan harga
c) Promosi (promotion)
Menurut Alma promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran, yang
merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan
produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan
perusahaan yang bersangkutan. Promosi adalah salah satu unsur marketing mix yang
tidak dapat diabaikan dalam suatu proses penjualan. Dalam usaha menunjang penjualan
suatu produk dan memperkenalkannya kepada oranglain atau pelanggan, serta menarik
pelanggan untuk membeli produk maka diperlukan suatu usaha untuk mempromosikan
produk tersebut.
d) Marketing Online Shoop
Dalam dunia bisnis pemasaran merupakan hal yang sangat penting, karena
dengan pemasaran inilah produk yang dihasilkan akan diketahui oleh pelanggan. Dalam
pemasarannya biasanya online shopper memanfaatkan beberapa layanan dan aplikasi
yang tersedia dalam komputer ataupun smartphone yang mereka miliki, antara lain
seperti
 Facebook
 Twitter
 Instagram
 Whatsapp

9
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisi dapat di ambil kesimpulan bahwasannya Pengetahuan seorang
fotografer dalam menghasilkan foto “glamour” mengarahkan kepada pemahaman serta
keutamaan sebuah ide atau konsep glamour itu sendiri. Selain pengetahuan dasar serta apa itu
glamour fotografi, fotografer mampu mengaktualisasikan unsur romance, keindahan, dan
sexuality melalui karya fotonya. Teknik lighting, make up, fashion, serta spirit zaman menjadi
pengetahuan lain fotografer dalam foto glamour. Bisnis digital melaui media fotografer ini harus
memperhatikan dari berbagai elemen, suatu program pemasaran bisnis ini sangat perlu
dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan positioning yang dapat berjalan
sukses.

B. Saran
Dalam perancangan bisnis ini, perancang tentu menyadari betul bahwa perancangan ini
belum sepenuhnya sempurna. Maka dari itu, perancang menyarankan kepada perancang
berikutnya, untuk memberikan informasi yang lebih detail terkait topik yang diangkat, agar
khalayak sasaran lebih mendapat informasi lebih detail, serta disesuaikan dengan keadaan
khalayak sasaran dan zaman yang ketika perancangan. Adapun hal tersebut dilakukan agar
khalayak sasaran tidak perlu mencari informasi lagi dengan menggunakan media yang lain.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://dyje.blogspot.com/2009/06/memulai-usaha-dokumentasi-bagian-i.html

http://www.ciputraentrepreneurship.com/bisnis-mikro/4872-memulai-bisnis-fotografi-dengan dana-

minim.html http://forum.detik.com/share-langkah-mudah-memulai-bisnis-fotografi-t339717.html

http://citrastudio.com/fotografi.html http://www.anneahira.com/peralatan-fotografi.htm

http://www.mediaphotography.net/daftar-harga-jasa-photography/51-paket-liputan pernikahan.ht

11

Anda mungkin juga menyukai