Anda di halaman 1dari 9

PROSES KEPERAWATAN

&
BERPIKIR KRITIS
Disusun Oleh :
• Elfa Yolanda ( 2111102411149 )
• Fhauzia Iin Aldini ( 2111102411108 )
• Herniati ( 2111102411118 )
• Mutiara Hikmah ( 2111102411162 )
• Nur Azizah Diah Pitriana ( 2111102411008 )
• Oktaviana Ratih ( 2111102411103 )
DIABETES MELLITUS
Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit
metabolik karena adanya masalah pada pengeluaran
insulin. Insulin yang diproduksi oleh pankreas
kurang, akibatnya terjadi ketidakseimbangan gula
dalam darah sehingga meningkatkan konsentrasi
kadar gula darah.
Klasifikasi Etiologis Diabetes
KASUS
Seorang laki laki usia 50 tahun di rawat di ruang penyakit dalam
dengan keluhan badan cepat lelah dan nyeri pada area luka di kaki kiri,
skala nyeri 5. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengatakan buang
air kecil 6 - 7x pada malam hari, badan terasa lemah, kurang nafsu
makan, sering haus, mukosa bibir kering, kulit kering dan kadang
terasa gatal. Terdapat luka pada kaki kiri. Luka terlihat basah dan
berbau. Gula darah puasa 197 mg/dl dan gula darah 2 jam setelah
makan 317 mg/dl. Tanda –tanda vital : TD : 130/80 mmHg, Nadi : 90
x/mnt, RR : 20 x/mnt, suhu : 37 0C. Pasien menderita penyakit
Diabetes Mellitus sejak 2 tahun yang lalu.
DATA FOKUS ( DS )

1 2
Pasien mengeluhkan nyeri
Pasien mengeluhkan badan pada area luka di kaki kiri
cepat lelah

Pasien mengatakan buang air


kecil 6-7 kali pada malam hari
DATA FOKUS ( DO )

01. 03.
04
Luka terlihat basah TD : 130/80
dan berbau mmHg
03 Nadi : 90x/menit
01

02. 04.
GDP : 197 mg/dl Frekuensi Nafas : 20x/menit
GDS : 317 mg/dl 02 Suhu : 37˚C
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Risiko ketidakseimbangan elektrolit


01 berhubungan dengan ketidakseimbangan
cairan.

Nyeri akut berhubungan dengan


02 agen pencedera fisik.

Ketidakstabilan kadar glukosa


03 darah berhubungan dengan
hiperglikemia.
KESIMPULAN
1. Setelah dilakukan pengkajian dan analisasi dari kasus tersebut didapatkan 3
diagnosa yaitu :
• Resiko ketidakseimbangan elektrolit
• Nyeri akut yang berhubungan dengan agen pencederaan fisik
• Ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah berhubungan dengan resistensi
insulin
2. Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam, Keseimbangan
elektrolit mulai stabil dari segi Luaran utama maupun tambahan.
3. Ketidakstabilan kadar gula darah berhubungan dengan hiperglikemia. Dari
197 mg/dl menjadi 317 mg/dl setelah 2 jam selesai makan. Kadar gula darah
pasien stabil setelah pemberian asuhan keperawatan selama 3x24jam . Perlu
diperhatikan beberapa faktor dalam keberhasilan penurunan kadar gula darah
seperti Latihan jasmani/ aktifitas fisik, diet, dan pemakaian insulin.
THANK YOU !

Anda mungkin juga menyukai