Anda di halaman 1dari 9

TELAAH JURNAL INTEGUMEN

DOSEN PENGAMPU
Ns. Siti Khoiroh Muflihatin, M.Kep

Disusun Oleh Kelompok 10 :

Ajeng Irma Riana Dewi 2111102411098


Desi Fitriani 2111102411028
Dewi Nurul Fatonah 2111102411079
Fathul Maysarah Syahab 2111102411042
Fhauzia Iin Aldini 2111102411108
Sri Wahyuni 2111102411016
Herniati 2111102411118
Yunisah Safitri 2111102411121

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
2023
I. DESKRIPSI UMUM
No Item : Volume 2 Nomor 2, Edisi Februari 2023

1. Judul Jurnal : HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN


MASKER DAN JENIS KULIT DENGAN DERAJAT MASK ANE (MASKNE)
DEWASA PANDEMI COVID-19 PADA REMAJA DI RW 06 PENJARINGAN
2. Penulis Jurnal : Rahmawati, Rian Setiawan, Gaung Eka
Ramadhan
3. Nama Jurnal/dipublikasikan oleh : Journal of and Nursing Science
4. Penelaah/review jurnal : Ajeng Irma Riana Dewi, Desi Fitriani, Dewi
Nurul Fatonah, Fathul Maysarah Syahab, Fhauzia Iin Aldini, Sri Wahyuni,
Herniati, Yunisah fitri
5. Sistematika Penulisan : Penulisan judul jurnal sudah ditebalkan (Bold),
dan sudah terdapat nama dan background penulis jurnal dibawah judul jurnal.
Judul jurnal lebih dari 22 kata. Abstrak menggunakan IMRAD yaitu Pendahuluan,
Metode, Hasil dan Diskusi.
6. Referensi Daftar Pustaka : 18 Referensi Daftar Pustaka dari tahun 2012-
2022

II. DESKRIPSI CONTENT

No Komponen Item Question to Help “Telaah Jurnal”


1. Pendahuluan 1. Apa Masalah Penelitian?
Dimasa pandemi covid-19 yang kita alami saat ini
membuat masyarakat menggunakan masker menjadi
kebiasaaan baru jika hendak bepergian keluar rumah.
Penggunaan masker dimasa pandemi menjadi
meningkat dikarenakan virus covid-19 diketahui
dapat menular melalui droplet saluran napas.
Penggunaan masker dalam jangka waktu lama dapat
menimbulkan permasalahan kulit wajah seperti akne,
dermatitis, kemerahan, dan pigmentasi pada wajah.
Kejadian akne merupakan kejadian yang paling
sering dilaporkan. Menyatakan akne yang timbul
akibat penggunaan masker di kenal dengan istilah
maskne (masker akne). Maskne merupakan
timbulnya akne pada bagian wajah yang tertutup
masker yaitu dagu, pipi dan dorsum nasi dikarenakan
penggunaan masker yang tidak tepat.
2. Seberapa besar masalah tersebut?
(Pravelensi/insidensi)
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan oleh
peneliti melalui wawancara didapatkan data dari
sekertaris Rw 06 pada bulan Maret 2022, remaja di
Rw 06 terdapat 120 orang. Dari hasil wawancara 20
orang mengalami akne pada saat penggunaan masker
dalam waktu yang lama. 13 (65%) orang menyatakan
memiliki jenis kuit yang berminyak, sebelum
menggunakan masker jarang timbul akne dan pada
saat menggunakan masker, akne menjadi sering
timbul. Sampai saat ini mereka tidak melakukan
pengobatan atau perawatan wajah dikarenakan takut
kondisi kulit semakin parah, selama penggunaan
masker wajah menjadi sensitif dan mudah berakne
yang membuat mereka tidak mau melepas masker
saat keluar rumah atau saat berinteraksi dengan
orang.
3. Dampak Masalah jika tidak diatasi?
Dimasa pandemi covid-19 yang kita alami saat ini
membuat masyarakat menggunakan masker menjadi
kebiasaaan baru jika hendak bepergian keluar rumah.
Penggunaan masker dimasa pandemi menjadi
meningkat dikarenakan virus covid-19 diketahui
dapat menular melalui droplet saluran napas, melalui
batuk atau bersin orang yang terinfeksi. Akne
merupakan penyakit peradangan kronik yang berasal
dari perubahan hormon pada tubuh, terutama
peningkatan hormon androgen, yang mengakibatkan
pembesaran kelenjar sebasea dan meningkatnya
sekresi sebum yang ditandai dengan adanya komedo,
papula, pustula, nodul, kista dan sering ditemukan
skar . Akne termasuk penyakit yang tidak fatal,
namun, cukup menurunkan tingkat kepercayaan diri
pada remaja akibat berkurangnya keindahan wajah.
4. Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan
dan hipotesis yang ditetapkan oleh penelitian?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pertimbangan dalam melakukan pendidikan
kesehatan sebagai salah satu intervensi mengatasi
masalah kulit pada wajah yang di sebabkan karena
penggunaan masker masa covid-19 pada remaja
2. Metode
1. Desain 1. Desain penelitian apa yang digunakan
Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian
cross sectional, penelitian ini dilakukan di RW 06
Penjaringan. Populasi dalam penelitian ini adalah
remaja RW 06 Penjaringan sebanyak 120 orang.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
probability sampling yaitu proportionate stratified
random sampling. Sampel pada penelitian ini
sebanyak 101 remaja. instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah lembar observasi derajat
Maskne, kuesioner lama penggunaan masker,
kuesioner Baumann Skind Type, kaca pembesar dan
skala The Combined Acne Severity Classification
(CASC).

Analisis univariat pada penelitian ini meliputi


karakteristik responden seperti usia, jenis kelamin,
lama penggunaan masker, jenis kulit, dan mask-
acne(maskne). Analisis bivariat dalam penelitian ini
menggunakan uji Chi Square yang digunakan untuk
melihat hubungan lama penggunaan masker dan jenis
kulit dengan derajat mask acne(maskne) dimasa
pandemi covid-19 pada remaja di RW 06 penjaringan
Untuk Desain Eksperimen :

2. Populasi 1. Siapa populasi target dan populasi terjangkau?


Berdasarkan penelitian ini yang menjadi target adala
remaja yang berusia 10-24 tahun
2. Siapa sampel penelitian? Apa kriteria inklusi dan
ekslusi sampel?
Sampel dalam penelitian ini adalah remaja RW 06
Penjaringan sebanyak 120 orang.
3. Bagaimana metode sampling yang digunakan
untuk memilih sampel dari populasi target?
Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah probability sampling yaitu proportionate
stratified random sampling. Sampel pada
penelitian ini sebanyak 101 remaja. instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
lembar observasi derajat Maskne, kuesioner lama
penggunaan masker, kuesioner Baumann Skind
Type, kaca pembesar dan skala The Combined
Acne Severity Classification (CASC)
4. Beberapa jumlah sampel yang digunakan dalam
penelitian? Metode atau rumus apa yang
digunakan untuk menentukan jumlah sampel?
Sampel pada penelitian ini sebanyak 101 remaja.
Analisis univariat pada penelitian ini meliputi
karakteristik responden seperti usia, jenis kelamin,
lama penggunaan masker, jenis kulit, dan mask-acne
(maskne). Analisis bivariat dalam penelitian ini
menggunakan uji Chi Square yang digunakan untuk
melihat hubungan lama penggunaan masker dan
jenis kulit dengan derajat mask acne (maskne)
dimasa pandemi covid-19 pada remaja di RW 06
penjaringan.

3. Pengukuran 1. Variabel apa saja yang diukur dalam


atau penelitian?
Pengumpulan a) Variabel independen : Lama penggunaan
data masker dan Jenis Kulit
b) Variabel Dependen : Distribusi Frekuensi
derajat Mask-acne (Maskne) dan
Hubungan lama penggunaan Masker
dengan derajat mask-acne(maskne)
2. Metode apa yang digunakan untuk
pengumpulan data?
Metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data adalah membagikan
kuesioner.
3. Alat ukur apa yang digunakan untuk
mengumpulkan data?
Jawab : Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah lembar observasi derajat
Maskne, kuesioner lama penggunaan masker,
kuesioner Baumann Skind Type, kaca
pembesar dan skala The Combined Acne
Severity Classification (CASC)
4. Bagaimana validasi dan rehabilitas alat
ukur/instrument yang digunakan?
Hasil analisis lama penggunaan masker
dengan derajat mask-acne (Maskne).
Sebagian besar responden menggunakan
masker dengan waktu yang lama yaitu lebih
dari 4 jam dan mengalami maskne dengan
kategori berat sebanyak 40 orang (63,5%) dan
remaja yang menggunakan masker kurang
dari 4 jam mempunyai presentase mengalami
maskne dengan kategori berat sebanyak 5
orang (13,2%) dengan hasil uji statistik
diperoleh p value 0,0005. Maka dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang
bermakna antara lama penggunaan masker
dengan derajat mask-acne (Maskne).
Apakah peneliti menguji validasi dan
rehabilitas alat ukur?
Jawab : Ya
Jika dilakukan apa metode yang digunakan
untuk menguji?
Jawab :
Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah lembar observasi derajat Maskne,
kuesioner lama penggunaan masker,
kuesioner Baumann Skind Type, kaca
pembesar dan skala The Combined Acne
Severity Classification (CASC)
5. Siapa yang melakukan pengukuran atau
pengumpulan data?
Jawab : Rahmawati*, Rian Agus Setiawan,
Gaung Eka Ramadhan

Apakah dilakukan penelitian khusus untuk


observer atau yang melakukan pengukuran?
Jawab :
4. Analisis Data 1. Uji Statistic apa yang digunakan untuk menguji
hipotesis atau menganalisis data?
Uji Chi Square yang digunakan melihat
hubungan lama penggunaan masker dan jenis
kulit dengan derajat mask acne (maskne) dimasa
pandemic covid-19 pada remaja di RW 06
penjarinngan
2. Untuk penelitian eksperimen apakah peneliti
menggunakan metode intention to treat atau on
treatment analysis?
Penelitian menggunakan metode on treatment
analysis dimana hal ini dibuktikan dengan
responden yang mengikutin aturan dari peneliti

3. Program atau software statistic apa yang


digunakan peneliti untuk menganalisis data?
Didalam jurnal ini tidak dicantumkan dan
dijelaskan program dan software
3. Hasil
1. Alur penelitian 1. Bagaimana alur (flow) penelitian yang
dan data menggambarkan responden yang
baseline mengikuti penelitian sampai selesai, drop
out dan loss of follow up?
2. Bagaimana karakteristik responden dan
baseline data?
3. Pada penelitian eksperimen apakah
variable perancu (counfounding variable)
dalam data base line tersebar seimbang
pada setiap kelompok? Jika tidak
seimbang apa yang dilakukan peneliti
untuk membuat penelitian bebas dari
pengaruh variable perancu?
2. Hasil 1. Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti
Penelitian melakukan uji hipotesis, apakah hipotesis
penelitian terbukti atau tidak terbukti
(bermakna atau tidak secara statistic)?
Apakah hasil penelitian juga bermakna secara
klinis?
2. Untuk penelitian eksperimen dengan variable
dependen kategorik, apakah peneliti
menjelaskan tentang nilai kepentingan klinis
dari hasil penelitian seperti Number Need to
Treat (NNT), Relative Risk Reduction (RRR)
atau Absolute Risk Reduction (AAR)?
4. Diskusi 1. Bagaimana interprestasi peneliti terhadap
hasil penelitian? Apakah peneliti membuat
interprestasi yang rasional dan ilmiah tentang
hal-hal yang ditemukan dalam penelitian
berdasarkan teori terkini? Catatan : meskipun
hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesis,
namun suatu penelitian tetap berkualitas jika
peneliti mampu menjelaskan rasional secara
ilmiah mengapa hipotesisnya tidak terbukti?
2. Bagaimana nilai kepentingan (importancy)
hasil penelitian?
3. Bagaimana applicability hasil penelitian
menurut peneliti? Apakah hasil peneliti dapat
diterapkan pada tatanan praktik keperawatn
ditinjau dari aspek fasilitas, pembiayaan,
sumber daya manusia, dan aspek legal?
4. Apakah mungkin peneliti ini di replukasi pada
setting praktik klinik lainnya?
5. Apakah peneliti menjelaskan kekuatan dan
kelemahan penelitian? Apakah kelemahan ini
tidak menurunkan validitas hasil penelitian?

Anda mungkin juga menyukai