FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR 2023 I. DESKRIPSI UMUM No Item : Volume 2 Nomor 2, Edisi Februari 2023
1. Judul Jurnal : HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN
MASKER DAN JENIS KULIT DENGAN DERAJAT MASK ANE (MASKNE) DEWASA PANDEMI COVID-19 PADA REMAJA DI RW 06 PENJARINGAN 2. Penulis Jurnal : Rahmawati, Rian Setiawan, Gaung Eka Ramadhan 3. Nama Jurnal/dipublikasikan oleh : Journal of and Nursing Science 4. Penelaah/review jurnal : Ajeng Irma Riana Dewi, Desi Fitriani, Dewi Nurul Fatonah, Fathul Maysarah Syahab, Fhauzia Iin Aldini, Sri Wahyuni, Herniati, Yunisah fitri 5. Sistematika Penulisan : Penulisan judul jurnal sudah ditebalkan (Bold), dan sudah terdapat nama dan background penulis jurnal dibawah judul jurnal. Judul jurnal lebih dari 22 kata. Abstrak menggunakan IMRAD yaitu Pendahuluan, Metode, Hasil dan Diskusi. 6. Referensi Daftar Pustaka : 18 Referensi Daftar Pustaka dari tahun 2012- 2022
II. DESKRIPSI CONTENT
No Komponen Item Question to Help “Telaah Jurnal”
1. Pendahuluan 1. Apa Masalah Penelitian? Dimasa pandemi covid-19 yang kita alami saat ini membuat masyarakat menggunakan masker menjadi kebiasaaan baru jika hendak bepergian keluar rumah. Penggunaan masker dimasa pandemi menjadi meningkat dikarenakan virus covid-19 diketahui dapat menular melalui droplet saluran napas. Penggunaan masker dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan permasalahan kulit wajah seperti akne, dermatitis, kemerahan, dan pigmentasi pada wajah. Kejadian akne merupakan kejadian yang paling sering dilaporkan. Menyatakan akne yang timbul akibat penggunaan masker di kenal dengan istilah maskne (masker akne). Maskne merupakan timbulnya akne pada bagian wajah yang tertutup masker yaitu dagu, pipi dan dorsum nasi dikarenakan penggunaan masker yang tidak tepat. 2. Seberapa besar masalah tersebut? (Pravelensi/insidensi) Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti melalui wawancara didapatkan data dari sekertaris Rw 06 pada bulan Maret 2022, remaja di Rw 06 terdapat 120 orang. Dari hasil wawancara 20 orang mengalami akne pada saat penggunaan masker dalam waktu yang lama. 13 (65%) orang menyatakan memiliki jenis kuit yang berminyak, sebelum menggunakan masker jarang timbul akne dan pada saat menggunakan masker, akne menjadi sering timbul. Sampai saat ini mereka tidak melakukan pengobatan atau perawatan wajah dikarenakan takut kondisi kulit semakin parah, selama penggunaan masker wajah menjadi sensitif dan mudah berakne yang membuat mereka tidak mau melepas masker saat keluar rumah atau saat berinteraksi dengan orang. 3. Dampak Masalah jika tidak diatasi? Dimasa pandemi covid-19 yang kita alami saat ini membuat masyarakat menggunakan masker menjadi kebiasaaan baru jika hendak bepergian keluar rumah. Penggunaan masker dimasa pandemi menjadi meningkat dikarenakan virus covid-19 diketahui dapat menular melalui droplet saluran napas, melalui batuk atau bersin orang yang terinfeksi. Akne merupakan penyakit peradangan kronik yang berasal dari perubahan hormon pada tubuh, terutama peningkatan hormon androgen, yang mengakibatkan pembesaran kelenjar sebasea dan meningkatnya sekresi sebum yang ditandai dengan adanya komedo, papula, pustula, nodul, kista dan sering ditemukan skar . Akne termasuk penyakit yang tidak fatal, namun, cukup menurunkan tingkat kepercayaan diri pada remaja akibat berkurangnya keindahan wajah. 4. Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan hipotesis yang ditetapkan oleh penelitian? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertimbangan dalam melakukan pendidikan kesehatan sebagai salah satu intervensi mengatasi masalah kulit pada wajah yang di sebabkan karena penggunaan masker masa covid-19 pada remaja 2. Metode 1. Desain 1. Desain penelitian apa yang digunakan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian cross sectional, penelitian ini dilakukan di RW 06 Penjaringan. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja RW 06 Penjaringan sebanyak 120 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling yaitu proportionate stratified random sampling. Sampel pada penelitian ini sebanyak 101 remaja. instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi derajat Maskne, kuesioner lama penggunaan masker, kuesioner Baumann Skind Type, kaca pembesar dan skala The Combined Acne Severity Classification (CASC).
Analisis univariat pada penelitian ini meliputi
karakteristik responden seperti usia, jenis kelamin, lama penggunaan masker, jenis kulit, dan mask- acne(maskne). Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji Chi Square yang digunakan untuk melihat hubungan lama penggunaan masker dan jenis kulit dengan derajat mask acne(maskne) dimasa pandemi covid-19 pada remaja di RW 06 penjaringan Untuk Desain Eksperimen :
2. Populasi 1. Siapa populasi target dan populasi terjangkau?
Berdasarkan penelitian ini yang menjadi target adala remaja yang berusia 10-24 tahun 2. Siapa sampel penelitian? Apa kriteria inklusi dan ekslusi sampel? Sampel dalam penelitian ini adalah remaja RW 06 Penjaringan sebanyak 120 orang. 3. Bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih sampel dari populasi target? Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling yaitu proportionate stratified random sampling. Sampel pada penelitian ini sebanyak 101 remaja. instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi derajat Maskne, kuesioner lama penggunaan masker, kuesioner Baumann Skind Type, kaca pembesar dan skala The Combined Acne Severity Classification (CASC) 4. Beberapa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian? Metode atau rumus apa yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel? Sampel pada penelitian ini sebanyak 101 remaja. Analisis univariat pada penelitian ini meliputi karakteristik responden seperti usia, jenis kelamin, lama penggunaan masker, jenis kulit, dan mask-acne (maskne). Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji Chi Square yang digunakan untuk melihat hubungan lama penggunaan masker dan jenis kulit dengan derajat mask acne (maskne) dimasa pandemi covid-19 pada remaja di RW 06 penjaringan.
3. Pengukuran 1. Variabel apa saja yang diukur dalam
atau penelitian? Pengumpulan a) Variabel independen : Lama penggunaan data masker dan Jenis Kulit b) Variabel Dependen : Distribusi Frekuensi derajat Mask-acne (Maskne) dan Hubungan lama penggunaan Masker dengan derajat mask-acne(maskne) 2. Metode apa yang digunakan untuk pengumpulan data? Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah membagikan kuesioner. 3. Alat ukur apa yang digunakan untuk mengumpulkan data? Jawab : Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi derajat Maskne, kuesioner lama penggunaan masker, kuesioner Baumann Skind Type, kaca pembesar dan skala The Combined Acne Severity Classification (CASC) 4. Bagaimana validasi dan rehabilitas alat ukur/instrument yang digunakan? Hasil analisis lama penggunaan masker dengan derajat mask-acne (Maskne). Sebagian besar responden menggunakan masker dengan waktu yang lama yaitu lebih dari 4 jam dan mengalami maskne dengan kategori berat sebanyak 40 orang (63,5%) dan remaja yang menggunakan masker kurang dari 4 jam mempunyai presentase mengalami maskne dengan kategori berat sebanyak 5 orang (13,2%) dengan hasil uji statistik diperoleh p value 0,0005. Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara lama penggunaan masker dengan derajat mask-acne (Maskne). Apakah peneliti menguji validasi dan rehabilitas alat ukur? Jawab : Ya Jika dilakukan apa metode yang digunakan untuk menguji? Jawab : Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi derajat Maskne, kuesioner lama penggunaan masker, kuesioner Baumann Skind Type, kaca pembesar dan skala The Combined Acne Severity Classification (CASC) 5. Siapa yang melakukan pengukuran atau pengumpulan data? Jawab : Rahmawati*, Rian Agus Setiawan, Gaung Eka Ramadhan
Apakah dilakukan penelitian khusus untuk
observer atau yang melakukan pengukuran? Jawab : 4. Analisis Data 1. Uji Statistic apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau menganalisis data? Uji Chi Square yang digunakan melihat hubungan lama penggunaan masker dan jenis kulit dengan derajat mask acne (maskne) dimasa pandemic covid-19 pada remaja di RW 06 penjarinngan 2. Untuk penelitian eksperimen apakah peneliti menggunakan metode intention to treat atau on treatment analysis? Penelitian menggunakan metode on treatment analysis dimana hal ini dibuktikan dengan responden yang mengikutin aturan dari peneliti
3. Program atau software statistic apa yang
digunakan peneliti untuk menganalisis data? Didalam jurnal ini tidak dicantumkan dan dijelaskan program dan software 3. Hasil 1. Alur penelitian 1. Bagaimana alur (flow) penelitian yang dan data menggambarkan responden yang baseline mengikuti penelitian sampai selesai, drop out dan loss of follow up? 2. Bagaimana karakteristik responden dan baseline data? 3. Pada penelitian eksperimen apakah variable perancu (counfounding variable) dalam data base line tersebar seimbang pada setiap kelompok? Jika tidak seimbang apa yang dilakukan peneliti untuk membuat penelitian bebas dari pengaruh variable perancu? 2. Hasil 1. Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti Penelitian melakukan uji hipotesis, apakah hipotesis penelitian terbukti atau tidak terbukti (bermakna atau tidak secara statistic)? Apakah hasil penelitian juga bermakna secara klinis? 2. Untuk penelitian eksperimen dengan variable dependen kategorik, apakah peneliti menjelaskan tentang nilai kepentingan klinis dari hasil penelitian seperti Number Need to Treat (NNT), Relative Risk Reduction (RRR) atau Absolute Risk Reduction (AAR)? 4. Diskusi 1. Bagaimana interprestasi peneliti terhadap hasil penelitian? Apakah peneliti membuat interprestasi yang rasional dan ilmiah tentang hal-hal yang ditemukan dalam penelitian berdasarkan teori terkini? Catatan : meskipun hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesis, namun suatu penelitian tetap berkualitas jika peneliti mampu menjelaskan rasional secara ilmiah mengapa hipotesisnya tidak terbukti? 2. Bagaimana nilai kepentingan (importancy) hasil penelitian? 3. Bagaimana applicability hasil penelitian menurut peneliti? Apakah hasil peneliti dapat diterapkan pada tatanan praktik keperawatn ditinjau dari aspek fasilitas, pembiayaan, sumber daya manusia, dan aspek legal? 4. Apakah mungkin peneliti ini di replukasi pada setting praktik klinik lainnya? 5. Apakah peneliti menjelaskan kekuatan dan kelemahan penelitian? Apakah kelemahan ini tidak menurunkan validitas hasil penelitian?