ABSTRAK
Latar belakang : Scabies merupakan penyakit kulit menular yang disebabkan sarcoptes scabiei,
kutu parasit yang dapat membuat terowongan dalam kulit. Pasien akan mengalami gatal-gatal
hebat, biasanya terjadi pada malam hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan
penerapan asuhan keperawatan pada pasien scabies. Metode : Metode yang digunakan dalam
penelitian kasus ini merupakan metode deskriptif dilakukan dengan pendekatan melalui proses
keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi keperawatan. Hasil : Hasil penelitian didapatkan masalah keperawatan defisit
pengetahuan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang personal hygine ditandai
dengan pasien pasien belum tahu cara menjaga kebersihan dengan baik. Simpulan : Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 3x defisit pengetahuan dapat teratasi dengan kriteria hasil
yang diharapkan.
Kata Kunci : Scabies, defisit pengetahuan, personal hygine.
ABSTRACT
Background : Scabies is an infectious skin disease caused by Sarcoptes scabiei, a parasitic tick
that can tunnel through the skin. The patient will experience intense itching, usually occurring at
night. The purpose of this study was to describe the application of nursing care to scabies patients.
Methods : The method used in this case study is a descriptive method carried out with an approach
through the nursing process which includes assessment, nursing diagnoses, planning,
implementation, and nursing evaluation. Results : The results showed that the nursing problem of
knowledge deficit was related to a lack of knowledge about personal hygiene, which was
characterized by patients who did not know how to maintain good hygiene. Conclusion : After
nursing actions 3 times the knowledge deficit can be resolved with the expected outcome criteria.
Keywords : scabies, knowledge deficit, personal hygiene.
1
2
Keperawatan pada Pasien Scabies dengan dan data objektif maka muncul diagnosis
Fokus Studi Kurangnya Pengetahuan tentang keperawatan defisit pengetahuan
Personal Hygine di Puskesmas Secang 2”. berhubungan dengan kurang terpapar
HASIL PENELITIAN informasi ditandai dengan pasien belum
1. Pengkajian tahu cara menjaga kebersihan dengan
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas baik.
Secang 2pada tanggal 17 Mei-20 Mei 3. Intervensi Keperawatan
2022 pada Ny. S didapatkan data gatal- Setelah dilakukan tindakan keperawatan
gatal. Pasien datang ke Puskesmas selama 3x kunjungan rumah diharapkan
Secang 2 mengeluh gatal-gatal sejak 3 masalah defisit pengetahuan dapat
bulan karena tertular anaknya yang teratasi dengan kriteria hasil : Perilaku
pulang dari pondok pesantren, pasien sesuai anjuran verbalisasi minat dalam
mengatakan jika obat habis penyakitnya belajar meningkat, Kemampuan
kambuh lagi, pasien merasakan gatal- menjelaskan pengetahuan tentang
gatal di malam hari, pasien mengatakan sesuatu topik meningkat, Kemampuan
belum tahu cara menjaga kebersihan diri menggambarkan pengalaman
dengan baik. Hasil pemeriksaan fisik sebelumnnya yang sesuai dengan topik
pasein yang diperoleh kesadaran mengingkat, Perilaku sesuai dengan
composmentis, keadaan umum sedang. pengetahuan meningkat.
Tanda-tanda vital : tekanan darah 110/85 Intervensi keperawatan yang dilakukan
mmHg, nadi 87x/menit, pernapasan yaitu : Identifikasi kesiapan dan
22x/menit, suhu 36℃, tinggi badan 160 kemampuan menerima informasi,
cm, berat badan 55 kg. Pada pemeriksaan Identifikasi kemampuan menjaga
ektremitas : didapatkan hasil keadaan kebersihan diri dan lingkungan, Monitor
kulit terdapat lesi dan nanah di kedua kemempuan melakukan dan
sela-sela jari tangan dan kaki , berwana mempertahankan kebersihan diri dan
kemerah-merahan, turgor kulit baik. lingkungan, Sediakan materi dan media
2. Dignosa Keperawatan pendidikan kesehatan, Jadwalkan
Hasil pengkajian yang dilakukan pada pendidikan kesehatan sesuai
tanggal 17 Mei 2022 didapatkan data kesepakatan, Berikan kesempatan untuk
subjektif dan data objektif. Data subjektif bertanya, Praktikan bersama keluarga
: pasien mengatakan gatal-gatal sejak 3 cara menjaga kebersihan diri dan
bulan karena tertular anaknya yang lingkungan, Jelaskan masalah yang dapat
pulang dari pondok pesantren, pasien timbul akibat tidak menjaga kebersihan
mengatakan jika obat habis penyakitnya diri dan lingkungan, Ajarkan cara
kambuh lagi, pasien merasakan gatal- menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
gatal di malam hari, pasien mengatakan 4. Implementasi Keperawatan
belum tahu cara menjaga kebersihan diri Tindakan yang dilakukan pada tanggal 18
dengan baik. Data objekrtif : tekanan Mei 2022 pukul 09.00 WIB yaitu
darah : 110/85 mmHg, nadi : 87x/menit, melakukan pengukuran tanda-tanda vital
pernapasan : 22x/menit, suhu : 36℃, dan menanyakan keluhan pasien. Respon
tinggi badan 160 cm, berat badan 55 kg, subjektif : mengeluh gatal-gatal sejak 3
terdapat lesi dan nanah di kedua sela-sela bulan pada tangan dan kaki disertai
jari tangan dan kaki, berwana kemerah- dengan nanah, pasien mengatakan masih
merahan, pasien tampak sesekali belum paham menjaga kebersihan diri
menggaruk. Berdasarkan data subjektif dengan baik. Respon objektif : pasien
4
Bowman, D., Fogarty, E., & Barr, S. C. Rayinda, T., Susetiati, D. A., & Febriana, S.
(2014). Sarcoptes Scabiei. A. (2019). Profil penyakit kulit pada
Parasitology, 48–49. pelajar sekolah asrama di Kabupaten
https://doi.org/10.1201/b16181-22 Magelang, Jawa Tengah. Journal of
Community Empowerment for Health,
8