Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Keperawatan Cikini e-ISSN 2686-1984

Vol. 4, No. 1, Januari 2023, pp. 40-45 40

Analisis Jenis Kelamin, Riwayat Alergi, dan Personal Hygiene


dengan Kejadian Dermatitis di Wilayah Kerja Puskesmas
Passi Barat
Dalia Novitasari a,1, Hairil Akbar b,2*, Agung Sutriyawan c,3, Riswan d,4 , Herlina Magdalena e,5
a
Program Studi Keperawatan, Institut Kesehatan dan Teknologi Graha Medika, Jl.Siswa, Mogolaing, Kotamobagu, 9571, Indonesia
b
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Institut Kesehatan dan Teknologi Graha Medika, Jl.Siswa, Mogolaing, Kotamobagu, 9571, Indonesia
c
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Bhakti Kencana, Jl. Soekarno Hatta No.754, Panyileukan, Bandung, 40614, Indonesia
d
Program Studi Kebidanan DIII Kebidanan, Universitas Indonesia Timur, Jl. Rappocini Raya No.171-173, Makassar, 90222, Indonesia
e Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda, Jl. K.H. Wahid Hasyim Sempaja Selatan, Samarinda, 75124,
Indonesia
1
dalianovi.gm@gmail.com; 2 hairil.akbarepid@gmail.com*; 3agung.sutriawan@bku.ac.id, 4riswanhartawansanusi85@gmail.com,
5
herlinamagdalena@uwgm.ac.id

* Penulis Korespondensi

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK

Latar Belakang: Dermatitis saat ini masih menjadi masalah kesehatan


Riwayat Artikel
Diterima: 3 Januari 2023 bagi masyarakat di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Data epidemiologi
Direvisi: 10 Januari 2023 di Indonesia tahun 2017 memperlihatkan bahwa 97% dari 389 kasus
Disetujui terbit: 13 Januari 2023
penyakit kulit adalah dermatitis kontak, sebanyak 66,3% dari kasus
tersebut adalah dermatitis kontak iritan dan 33,7% adalah dermatitis
kontak alergi. Berdasarkan data di Puskesmas Passi Barat tahun 2022
Kata Kunci
penyakit dermatitis merupakan penyakit dengan jumlah penderita
Dermatitis, Riwayat alergi, Personal tertinggi di urutan ke-5 pada tahun 2022 yaitu sebanyak 162 orang.
hygiene Tujuan: Menganalisis hubungan jenis kelamin, riwayat alergi dan
personal hygiene dengan kejadian dermatitis di wilayah kerja Puskesmas
Passi Barat. Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan desain studi
cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien yang
berkunjung di Puskesmas Passi Barat dan jumlah sampel sebanyak 50
responden. Tehnik pengambilan sampel yaitu simple random sampling
menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan uji statistik chi-
square. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa personal hygiene (
value=0,000) berhubungan dengan kejadian dermatitis, sedangkan jenis
kelamin ( value=0,082) dan riwayat alergi ( value=0,181) tidak
berhubungan dengan kejadian dermatitis. Simpulan: Terdapat hubungan
personal hygiene dengan kejadian dermatitis sedangkan jenis kelamin
dan riwayat alergi tidak berhubungan dengan kejadian dermatitis di
wilayah kerja Puskesmas Passi Barat. Perlu adanya penyuluhan atau
sosialisasi mengenai pentingnya menjaga PHBS dan penyebab dermatitis
sehingga masyarakat dapat terhindar dari kejadian dermatitis.

ABSTRACT
Article History Background: Dermatitis is still a health problem worldwide, including
Received: January 3rd 2023
Revised: January 11th 2023 in Indonesia. Epidemiological data in Indonesia shows that 97% of 389
Approved published: January 13th 2023 cases of skin disease are contact dermatitis, 66.3% of these cases are
Keywords:
irritant contact dermatitis and 33.7% are allergic contact dermatitis.
Allergic history, Dermatitis, Personal Based on data at the West Passi Health Center in 2022, dermatitis had
hygiene the 5th highest number of sufferers in 2022 with 162 people. Purpose: To
analyze the relationship between gender, history of allergies and
personal hygiene with the incidence of dermatitis in the working area of
the West Passi Health Center. Method: Quantitative research with cross
sectional study design. The population in this study of all patients who
visited West Passi Health Center with the total sample of 50 respondents.
The sampling technique was simple random sampling using a

https://jurnal.akperrscikini.ac.id/index.php/JKC jurnal@akperrscikini.ac.id
41 Jurnal Keperawatan Cikini e-ISSN 2686-1984
Vol. 4, No. 1, Januari 2023, pp. 40-45

questionnaire and data analysis using the chi-square statistical test.


Results: The study showed that personal hygiene ( value=0.000) was
associated with the incidence of dermatitis, while gender ( value=0.082)
and history of allergies ( value=0.181) were not associated with the
incidence of dermatitis. Conclusion: There was a relationship between
personal hygiene and the incidence of dermatitis, while gender and
history of allergies were not associated with the incidence of dermatitis
in the working area of the West Passi Health Center. There is a need for
counseling or socialization regarding the importance of maintaining
cleanliness and healthy behaviour and the causes of dermatitis so that
people may take preventive measures againts dermatitis.

memperlihatkan data bahwa 97% dari 389


1. Pendahuluan kasus adalah dermatitis kontak, yang terbagi
menjadi 66,3% untuk kejadian dermatitis
Dermatitis adalah peradangan non-
kontak iritan dan 33,7% untuk kejadian
inflamasi pada kulit yang bersifat akut, sub-
dermatitis kontak alergi (Ruttina et al., 2018).
akut, atau kronis dan dipengaruhi banyak
Menurut data dari World Health
faktor. Peradangan kulit (epidermis dan
Organization (WHO) di Amerika Serikat,
dermis) sebagai respon terhadap pengaruh
90% klaim kesehatan akibat kelainan kulit
faktor eksogen dan endogen, menimbulkan
yang diakibatkan oleh dermatitis. Beberapa
kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik
melakukan konsultasi ke dokter kulit sebesar
dan keluhan gatal. Terdapat berbagai macam
4-7% diakibatkan oleh dermatitis kontak.
dermatitis, diantaranya adalah dermatitis
Dermatitis tangan mengenai 2% dari populasi
kontak dan dermatitis atopic (Akbar, 2020).
dan 20% wanita akan terkena setidaknya
Dermatitis kontak adalah suatu peradangan
sekali seumur hidupnya. Anak-anak dengan
pada kulit yang disebabkan oleh subtansi yang
dermatitis sebanyak 30% akan positif hasil uji
menempel pada kulit.
tempelnya (Nurhidayati, 2020).
Pada prinsipnya hampir semua bahan
Dermatitis kontak dan penyakit kulit
dapat menimbulkan reaksi alergi maupun
subkutan lainnya banyak ditemukan di
iritasi pada kulit, tetapi hal ini bergantung dari
Indonesia, Hal ini disebabkan Indonesia
banyak, misalnya bahan alergen atau iritan
mempunyai iklim yang tropis. Iklim tersebut
yang berkontak, faktor individu, seperti ras,
dapat mempermudah perkembangbiakan
umur, jenis kelamin, maupun genetik yang
mikroorganisme dan memperparah kondisi
mempengaruhi serta faktor lain misalnya :
penderita dermatitis kontak (Wandari RA,
frekuensi, lokasi, dan lamanya kontak,
2017).
gesekan atau trauma fisik, dan lain-lain
Jenis kelamin merupakan salah satu faktor
(Safriyanti, 2016). Adapun faktor lainnya
risiko dari dermatitis seboroik (Lausarina,
meliputi masa kerja, tingkat pendidikan,
Yenny and Asri, 2019). Selain itu Bas et al
personal hygiene dan pemakaian alat
(2016) menyatakan bahwa laki-laki
pelindung diri (Akbar et al., 2020). Selain itu
mengalami peningkatan insiden dua kali lebih
lama kontak dan frekuensi kontak juga
besar dibandingkan perempuan, dikaitkan
mempengaruhi terjadinya dermatitis kontak
dengan stimulasi hormon androgen. Produksi
(Sholeha, Sari and Hidayati, 2021).
hormon androgen lebih tinggi pada laki-laki,
Prevalensi dermatitis kontak akibat kerja
sehingga produksi sebum lebih banyak pada
yang sebenarnya tidak diketahui karena
laki-laki akibat dari peningkatan aktivitas
banyak pekerja tidak pernah melaporkan
kelenjar sebasea.
penyakit yang ringan. Di dunia, prevalensi
Penelitian Pratama (2017) mengemukakan
Dermatitis kontak akibat kerja sekitar 68,2%
bahwa orang yang memiliki riwayat alergi
(Bock M et al, 2003). Insiden dari penyakit
memiliki peluang yang lebih besar yaitu
kulit akibat kerja di beberapa negara adalah
sebesar 4,09 kali dibandingkan dengan orang
sama yaitu 50-70 kasus per 100.000 pekerja
yang tidak memiliki riwayat alergi.
pertahun. Di Indonesia menurut studi
epidemiologi yang telah dilakukan
Dalia Novitasari dkk (Analisis Jenis Kelamin, Riwayat Alergi, dan Personal Hygiene dengan Kejadian Dermatitis di Wilayah Kerja
Puskesmas Passi Barat)
e-ISSN 2686-1984 Jurnal Keperawatan Cikini 42
Vol. 4, No. 1, Januari 2023, pp. 40-45

Penelitian Imartha (2015) menyatakan diteliti dengan menggunakan tabel distribusi


faktor-faktor resiko dermatitis kontak iritan frekuensi.
(DKI) bisa melalui paparan iritan langsung
dan paparan tidak langsung. Paparan iritan
langsung berupa bahan kimia dan pelarut
sedangkan paparan tidak langsung berupa
umur, ras, jenis kelamin, personal hygiene, Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan
alat pelindung diri, dan pengetahuan. Jenis Kelamin, Riwayat Alergi, dan
Penelitian Hastuty (2018) dimana faktor yang Personal Hygiene di Wilayah Kerja
paling dominan yang sering menyebabkan Puskesmas Passi Barat
terjadinya dermatitis iritan kontak pada
petugas yaitu faktor personal hygiene yang Persentase
Frekuensi
jelek. Penelitian Diana (2021) menyatakan Variabel (%)
terdapat hubungan riwayat alergi dengan Jenis Kelamin
kejadian dermatitis di Wilayah Kerja Laki-Laki 16 32
Puskesmas Alue Rambot Kecamatan Darul Perempuan 34 68
Makmur Kabupaten Nagan Raya. Riwayat
Berdasarkan data di Puskesmas Passi Barat Alergi
pada tahun 2022 penyakit dermtitis 42 84
Tidak Ada
merupakan penyakit dengan jumlah penderita 8 16
Ada
tertinggi di urutan ke-5 yaitu sebanyak 162 Personal
orang (Puskesmas Passi Barat, 2022). Tujuan Hygiene
penelitian menganalisis hubungan jenis Baik 28 56
kelamin, riwayat alergi dan personal hygiene Buruk 22 44
dengan kejadian dermatitis di wilayah kerja Total 50 100
Puskesmas Passi Barat.
Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan
bahwa responden yang perempuan lebih
2. Metode banyak yaitu sebanyak 34 responden (68%),
Jenis penelitian kuantitatif dengan desain sedangkan laki-laki yaitu sebanyak 16
studi cross sectional. Ethical clearance responden (32%). Riwayat alergi lebih banyak
diperoleh dari Fakultas Ilmu Kesehatan yang tidak ada riwayat alergi yaitu sebanyak
Institut Kesehatan dan Teknologi Graha 42 responden (84%), sedangkan personal
Medika. Lokasi penelitian di wilayah kerja hygiene yang baik lebih banyak yaitu
Puskesmas Passi Barat mulai dari bulan sebanyak 28 responden (56%) dan kurang
Oktober sampai dengan November 2022. baik yaitu sebanyak 22 responden (445).
Populasi pada penelitian ini adalah semua
pasien yang berkunjung di Puskesmas Passi Tabel 2. Hubungan Jenis Kelamin dengan
Barat dan jumlah sampel yaitu sebanyak 50 Kejadian Dermatitis di Wilayah Kerja
responden. Pengumpulan data penelitian Puskesmas Passi Barat
menggunakan kuesioner yang dimana isinya
terkait jenis kelamin, riwayat alergi, dan Kejadian Dermatitis Total ρ value
personal hygiene. Tehnik pengambilan Jenis Kelamin
Dermatitis Tidak
sampel yaitu simple random sampling dan Dermatitis
analisis data menggunakan uji statistik chi- n % n % N %
Laki-Laki 7 43,8 9 56,3 16 100
square. Perempuan 6 17,6 28 82,4 34 100 0,082
Total 13 26,0 37 74,0 50 100

3. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan Tabel 2 diperoleh bahwa


dari 16 responden (100%) yang berjenis
kelamin laki-laki sebagian besar terkena
dermatitis yaitu 7 responden (43,8%) dan
3.1 Hasil
yang tidak terkena dermatitis yaitu 9
Analisis univariat bertujuan untuk
responden (56,3%). Sedangkan dari 34
memperoleh gambaran distribusi atau
responden (100%) yang berjenis kelamin
besarnya proporsi variabel-variabel yang
perempuan lebih banyak yang tidak dermatitis
Dalia Novitasari dkk (Analisis Jenis Kelamin, Riwayat Alergi, dan Personal Hygiene dengan Kejadian Dermatitis di
Wilayah Kerja Puskesmas Passi Barat)
43
41 Jurnal Keperawatan Cikini e-ISSN 2686-1984
Vol. 4, No. 1, Januari 2023, pp. 40-45

yaitu 28 responden (82,4%) dibandingkan lebih banyak yang tidak dermatitis yaitu 27
yang terkena dermatitis yaitu 6 responden responden (96,4%) dibandingkan yang
(17,6%). terkena dermatitis yaitu 1 responden (3,6%).
Berdasarkan hasil uji chi-square Berdasarkan hasil uji chi-square
menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan menunjukkan bahwa terdapat hubungan
jenis kelamin dengan kejadian dermatitis di personal hygiene dengan kejadian dermatitis
wilayah kerja Puskesmas Passi Barat dengan di wilayah kerja Puskesmas Passi Barat
nilai ρ value=0,082. dengan nilai ρ value=0,000.

Tabel 3. Hubungan Riwayat Alergi dengan 3.2 Pembahasan


Kejadian Dermatitis di Wilayah Kerja
Puskesmas Passi Barat Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tidak terdapat bahwa hubungan jenis kelamin
Kejadian Dermatitis Total ρ value
Riwayat dengan kejadian dermatitis di wilayah kerja
Alergi Dermatitis Tidak Puskesmas Passi Barat. Hal berkaitan bahwa
Dermatitis baik itu laki-laki maupun perempuan dapat
n % n % N %
Ada 4 50,0 4 50,0 8 100 mudah mengalami dermatitis tergantung
Tidak dengan jenis pekerjaan dari responden.
9 21,4 33 78,6 42 100 0,181
Ada Terjadinya dermatitis kontak iritan bisa saja
Total 13 26,0 37 74,0 50 100 dipengaruhi oleh tempat bekerja, bagian kerja
dan bahan yang dapat mengiritasi kulit,
Berdasarkan Tabel 3 diperoleh bahwa sehingga semua berpeluang untuk terkena
dari 8 responden (100%) yang ada riwayat penyakit dermatitis.
alergi terkena dermatitis yaitu 4 responden Penelitian ini tidak sejalan dengan
(50,0%) dan tidak terkena dermatitis yaitu 4 Djamalu (2014) menyatakan terdapat
responden (50,0%). Sedangkan dari 42 hubungan yang signifikan antara jenis
responden (100%) yang tidak ada riwayat kelamin dengan kejadian dermatitis di
alergi lebih banyak yang tidak dermatitis yaitu Puskesmas Global Tibawa Kabupaten
33 responden (78,6%) dibandingkan yang Gorontalo. Begitupun penelitian dari Eka dkk
terkena dermatitis yaitu 9 responden (21,4%). (2020) menyatakan terdapat hubungan yang
Berdasarkan hasil uji chi-square signifikan antara jenis kelamin dengan angka
menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan kejadian dermatitis seboroik di poliklinik kulit
riwayat alergi dengan kejadian dermatitis di dan kelamin RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
wilayah kerja Puskesmas Passi Barat dengan Bandar Lampung Tahun 2019.
nilai ρ value=0,181. Aktivitas kelenjar sebasea yang
mempengaruhi ekskresi dari sebum lebih
Tabel 4. Hubungan Personal Hygiene meningkat pada laki-laki karena adanya
dengan Kejadian Dermatitis di Wilayah pengaruh dari hormon androgen. Hormon
Kerja Puskesmas Passi Barat androgen menyebabkan peningkatan ukuran
Kejadian Dermatitis Total ρ value kelenjar sebasea, menstimulasi produksi
Personal sebum, serta menstimulasi proliferasi
Hygiene Dermatitis Tidak keratinosit pada duktus kelenjar sebasea dan
Dermatitis
n % n % N % acroinfundibulum (Chafidz and Dwiyanti,
Buruk 12 54,5 10 45,5 22 100 2018). Sebum ini akan disintesis oleh kelenjar
Baik 1 3,6 27 96,4 28 100 0,000 sebasea secara kontinu dan disekresikan ke
Total 13 26,0 37 74,0 50 100 permukaan kulit melalui pori-pori folikel
rambut. Kelenjar sebasea mensekresikan lipid
Berdasarkan Tabel 4 diperoleh bahwa melalui sekresi holokrin. Sekresi sebum ini
dari 22 responden (100%) yang personal diatur secara hormonal. Kelenjar sebasea
hygiene buruk sebagian besar terkena terletak pada seluruh permukaan tubuh,
dermatitis yaitu 12 responden (54,5%) namun jumlah kelenjar yang terbanyak
dibandingkan tidak terkena dermatitis yaitu 10 didapatkan pada wajah, pungung, dada, dan
responden (45,5%). Sedangkan dari 28 bahu. Ketidakseimbangan antara produksi dan
responden (100%) yang personal hygiene baik kapasitas sekresi sebum akan menyebabkan
pembuntuan sebum pada folikel rambut. Oleh
Dalia Novitasari dkk (Analisis Jenis Kelamin, Riwayat Alergi, dan Personal Hygiene dengan Kejadian Dermatitis di Wilayah Kerja
Puskesmas Passi Barat)
e-ISSN 2686-1984 Jurnal Keperawatan Cikini 4442
Vol. 4, No. 1, Januari 2023, pp. 40-45

karena itu, penyakit yang memiliki pekerja, sehingga personal hygiene tidak
predisposisi di kelenjar sebasea ini seringkali dapat digunakan sebagai upaya pencegahan
didapati pada laki-laki dan hal ini juga dermatitis kontak iritan tetapi sebagai upaya
dikarenakan aktivitas laki-laki lebih banyak pengurangan dampak bahan kimia terhadap
(Afriyanti, 2015). dermatitis kontak iritan yang terjadi (Hairil
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Akbar, 2020). Personal hygiene merupakan
tidak terdapat bahwa hubungan riwayat alergi salah satu faktor yang dapat mencegah
dengan kejadian dermatitis di wilayah kerja terjadinya penyakit dermatitis. Kebiasaan
Puskesmas Passi Barat. Berdasarkan yang di mencuci tangan merupakan salah satu hal
dapat dilapangan bahwa kebanyakan yang menjadi penilaian terkait personal
responden mengaku tidak memiliki riwayat hygiene. Kebiasaan mencuci tangan yang
alergi karena tidak mengalami reaksi berlebih tidak benar akan dapat menjadi salah satu
terhadap zat diluar tubuh. penyebab terjadinya dermatitis.
Penelitian ini sejalan dengan Zania dkk
(2018) menyatakan tidak ada relasi antara
4. Kesimpulan
riwayat penyakit kulit atas penyakit dermatitis
kontak pada nelayan di Kelurahan Induha Personal hygiene berhubungan dengan
Kecamatan Latambaga Kabupaten Kolaka kejadian dermatitis sedangkan jenis kelamin
tahun 2017. dan riwayat alergi tidak berhubungan dengan
Pekerja yang memiliki riwayat alergi kejadian dermatitis di wilayah kerja
merupakan pekerja dengan kulit yang Puskesmas Passi Barat. Perlu adanya
hipersensitif terhadap bahan-bahan tertentu. penyuluhan atau sosialisasi mengenai
Sehingga pekerja dengan riwayat alergi pentingnya menjaga PHBS dan penyebab
memiliki risiko yang lebih terhadap kejadian dermatitis sehingga masyarakat dapat
dermatitis kontak ditinjau dari sensitifitas terhindar dari kejadian dermatitis.
kulitnya yang lebih mudah bereaksi ketika
Daftar Pustaka
terpajan benda asing tertentu salah satunya
bahan kimia. Afriyanti, R. N. (2015) ‘Akne Vulgaris Pada
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Remaja’, Journal Majority, 4(6), pp.
terdapat bahwa hubungan personal hygiene 102–109.
dengan kejadian dermatitis di wilayah kerja Akbar, H. et al. (2020) ‘Hubungan
Puskesmas Passi Barat. Hal ini dikarenakan Pengetahuan dengan Perilaku
kurangnya kesadaran para responden akan Penggunaan Alat Pelindung Diri (
perilaku personal hygiene yang baik seperti APD ) pada Pekerja Pengelasan di
mencuci tangan dengan sabun setelah bekerja, Kecamatan Balongan’, Jurnal
mengganti dan mencuci baju setelah bekerja Kesehatan Masyarakat, 10, pp.
dan mandi setelah bekerja. 155–159.
Penelitian ini sejalan dengan Akbar Akbar, H. (2020) ‘Hubungan Personal
(2020) menyatakan terdapat hubungan yang Hygiene dan Pekerjaan dengan
bermakna antara personal hygiene dengan Kejadian Dermatitis di Wilayah
kejadian dermatitis di wilayah kerja Kerja Puskesmas Juntinyuat’,
Puskesmas Juntinyuat. Selain itu juga sejalan PROMOTIF: Jurnal Kesehatan
dengan Gafur dan Syam (2018) hasil Masyarakat, 10(1), pp. 1–5.
penelitian menunjukan bahwa personal Baş, Y. et al. (2016) ‘Prevalence and related
hygiene yaitu kebersihan handuk, kebersihan factors of psoriasis and seborrheic
badan (mandi), kebersihan tangan serta kuku dermatitis: A communitybased
berhubungan dengan kejadian dermatitis di study’, Turkish Journal of Medical
wilayah kerja Puskesmas Rappokalling tahun Sciences, 46(2), pp. 303–309. doi:
2016. Hal ini disebabkan karena personal 10.3906/sag-1406-51.
hygiene berhubungan langsung dengan Bock M et al (2003) ‘Contact Dermatitis and
kejadian dermatitis. Allergy, Occupational Skin Disease
Menurut penelitian terdahulu praktek in The Construction Industry’,
personal hygiene berfungsi untuk British Journal of Dermatology, 21.
mengurangi/menghilangkan bahan kimia Chafidz, M. and Dwiyanti, E. (2018)
yang telah kontak dan menempel pada kulit ‘Hubungan Lama Kontak, Jenis

Dalia Novitasari dkk (Analisis Jenis Kelamin, Riwayat Alergi, dan Personal Hygiene dengan Kejadian Dermatitis di
Wilayah Kerja Puskesmas Passi Barat)
4145 Jurnal Keperawatan Cikini e-ISSN 2686-1984
Vol. 4, No. 1, Januari 2023, pp. 40-45

Pekerjaan Dan Penggunaan Apd Jurnal Kesehatan Andalas, 8(1), p.


Dengan Kejadian Dermatitis Kontak 50. doi: 10.25077/jka.v8.i1.p50-
Pada Pekerja Tahu, Kediri’, The 58.2019.
Indonesian Journal of Occupational Nurhidayati (2020) ‘Hubungan Personal
Safety and Health, 6(2), p. 156. doi: Hygiene Dengan Kejadian
10.20473/ijosh.v6i2.2017.156-165. Dermatitis Kontak Iritan Pada
Diana (2021) ‘Faktor-faktor yang Pemulung Di Tpa Bantargebang’,
berhubungan dengan Kejadian Jurnal Kebidanan, 12(01), p. 10.
Dermatitis di Wilayah Kerja Pratama, S. P. (2017) Hubungan riwayat atopi
Puskesmas Alue Rambot dan kejadian dermatitis kontak
Kecamatan Darul Makmur iritan pada usia produktif.
Kabupaten Nagan Raya’, Jurnal Universitas Trisakti.
Jurmakemas, 1(November), pp. Puskesmas Passi Barat (2022) Profil
119–137. Kesehatan Puskesmas Passi Barat.
Djamalu, F. (2014) Hubungan Personal Passi Barat: Puskesmas Passi Barat.
Hygiene, Usia, dan Jenis Kelamin Ruttina, E. et al. (2018) ‘Faktor-Faktor yang
Dengan Kejadian Dermatitis di Berhubungan dengan Kejadian
Puskesmas Global Tibawa Dermatitis Kontak Akibat Kerja
Kabupaten Gorontalo. Universitas Pada Pedagang Ikan di Pasar
Negeri Gorontalo. Tradisional-Modern Gudang Lelang
Eka Silvia, Anggunan, Arif Effendi, I. N. , Teluk Betung Kota Bandar
(2020) ‘Hubungan Antara Jenis Lampung’, Medula, 8(April), pp.
Kelamin Dengan Angka Kejadian 87–93.
Dermatitis Seboroik’, Jurnal Ilmiah Safriyanti, S. dll (2016) ‘Hubungan Personal
Kesehatan Sandi Husada, 9(1), pp. Hygiene, Lama Kontak Dan
37–46. doi: Riwayat Penyakit Kulit Dengan
10.35816/jiskh.v10i2.216. Kejadian Dermatitis Kontak Pada
Gafur, A. and Syam, N. (2018) ‘Determinan Petani Rumput Laut Di Desa Akuni
Kejadian Dermatitis Di Puskesmas Kecamatan Tinanggea Kabupaten
Rappokalling Kota Makassar’, Konawe Selatan Tahun 2016’,
Fakultas Kesehatan Kesehatan Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Universitas Muslim Indonesia, 1(1), Kesehatan Masyarakat Unsyiah,
pp. 21–28. 1(3), p. 186830.
Hairil Akbar (2020) ‘Faktor Yang Sholeha, M., Sari, R. E. and Hidayati, F.
Berhubungan Dengan Personal (2021) ‘Faktor-Faktor yang
Hygiene Pada Remaja Putri Di Sma Berhubungan dengan Gejala
Negeri 1 Kotamobagu’, Bina Dermatitis Kontak Pada Pemulung
Generasi : Jurnal Kesehatan, 11(2), di TPA Talang Gulo Kota Jambi’, e-
pp. 23–28. doi: SEHAD, 2(2), pp. 82–93.
10.35907/bgjk.v11i2.148. Wandari RA (2017) Determinan Keluhan
Hastuty, M. (2018) ‘Hubungan Personal Dermatitis Konak pada Pemulung
Hygiene Dengan Kejadian di TPA Sukawitan Kota Palembang
Dermatitis Kontak Iritan Pada Tahun 2017. Universitas Sriwijaya.
Pekerja di PT. Perindustrian dan Zania, E., Junaid and Ainurafiq (2018)
Perdagangan Bangkinang Tahun ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan
2016’, Jurnal Ners, 2(1), pp. 11–17. dengan Kejadian Dermatitis Kontak
Imartha, A. G. (2015) ‘Kejadian Dermatitis pada Nelayan di Kelurahan Induha
Kontak Iritan Pada Petugas Sampah Kecamatan Latambaga Kabupaten
di TPA’, Majority, 4(7), pp. 1–6. Kolaka Tahun 2017’, Jurnal Ilmiah
Lausarina, R., Yenny, S. W. and Asri, E. Mahasiswa Kesehatan Masyarakat,
(2019) ‘Hubungan Frekuensi 3(3), pp. 1–8. Available at:
Kekambuhan Dermatitis Seboroik https://media.neliti.com/media/publ
dengan Kualitas Hidup pada Pasien ications/186052-ID-faktorfaktor-
di Poliklinik Kulit dan Kelamin yang-berhubungan-dengan-der.pdf.
RSUP Dr. M. Djamil Padang’,
Dalia Novitasari dkk (Analisis Jenis Kelamin, Riwayat Alergi, dan Personal Hygiene dengan Kejadian Dermatitis di Wilayah Kerja
Puskesmas Passi Barat)

Anda mungkin juga menyukai