ABSTRAK
Kusta adalah penyakit kronis menular dan disebabkan oleh kuman yang
menyerang saraf tepi kusta, kulit dan jaringan tubuh lainnya. Kebersihan pribadi
adalah praktek untuk mencegah masuknya organisme mikro ke dalam tubuh, salah
satu jenis dari kebersihan pribadi adalah kebersihan pribadi untuk kulit. Kusta
adalah penyakit kulit karena bakteri leprae mikro. Sebuah latihan untuk
pencegahan kusta adalah kebersihan pribadi khusus untuk kulit.
Penelitian menggunakan ini desain cross sectional dengan teknik
purposive sampling dengan jumlah besar sampel 27 responden. Variabel bebas
yang digunakan adalah kebersihan pribadi. Variabel dependen yang digunakan
adalah tindakan penanggulangan penularan penyakit kusta. Kemudian analisis
data menggunakan rank spearmen korelasi dengan nilai p = 0,000 signifikan
dianalisis
Hasil statistik menggunakan Spearman rho, mendapatkan bahwa ρ = 0,000
dengan r = 0.743 menunjukkan bahwa ada hubungan antara kesehatan pribadi dari
kulit dengan praktek untuk pencegahan kusta ini.
Kebersihan pribadi yang baik dapat mencegah penularan penyakit apapun
khusus untuk penyakit kusta sehingga jumlah penderita penyakit kusta menurun.
ABSTRACT
92
Journals of Ners Community Volume 6 No 1 Juni 2015
The result from statistic result used spearman rho, obtain that ρ=0,000
with r=0,743 show that there is correlation between personal hygiene of skin with
practice to leprosy’s prevention.
Apply a good personal hygiene can prevent contagion of any disease
specially for leprosy disease. The ammuont of leprosy disease decreased.
PENDAHULUAN
93
Journals of Ners Community Volume 6 No 1 Juni 2015
orang (penderita), dan di tahun 2010 bertambah 5 orang, di tahun 2011 bertambah
7 orang, di tahun 2012 bertambah 5 orang, di tahun 2013 bertambah 4 orang, jadi
secara kumulatif per Agustus 2013 penderita/ pasien yang terdaftar di UPT
Puskesmas Ujungpangkah berjumlah 29 orang (penderita). Dari survey data awal
yang saya dapatkan penderita kusta yang tinggal dalam serumah terdapat 1
kelurga yang terdiri dari 3 orang penderita kusta yang sudah menderita kusta
selama 5 tahun. Dari pengobatan yang diterima tidak ada perkembangan
signifikan dari tahap penyembuhan. Hal tersebut di duga keluarga tersebut kurang
menerapkan personal hygiene yang dapat menghambat penularan penyakit kusta
karena minimnya pengetahuan tentang personal hygiene.
Penyakit kusta merupakan penyakit yang disebabkan oleh kuman
Mycrobacterium leprae yang menyerang kulit, saraf tepi, dan jaringan tubuh
lainnya. Gejala awal biasanya penderita tidak merasa terganggu hanya terdapat
adanya kelainan pada kulit berupa bercak putih seperti panu ataupun bercak
kemerahan, kelainan kulit ini kurang rasa atau hilang rasa, gejala tersebut dapat
disebabkan oleh kurangnya menjaga kebersihan diri (Marwali Harapat, 2000).
Dari tindakan yang senantiasa menjaga kebersihan diri atau personal hygiene
untuk menciptakan kondisi lingkungan yang baik, tentu akan mempengaruhi
dalam pencegahan penularan penyakit kusta. Oleh karena itu, penting bagi
seseorang untuk selalu memperhatikan kebersihan dirinya. Tindakan individu,
keluarga, dan masyarakat terhadap suatu penyakit tergantung dari pengetahuan,
sikap, dan tindakan individu tersebut, apabila pengetahuan individu terhadap
suatu penyakit tidak atau belum diketahui, maka sikap dan tindakan dalam upaya
pencegahan penyakitpun terkadang terabaikan (Notoatmodjo, 2010). Sedangkan
tindakan kebersihan diri dapat dipengaruhi oleh nilai serta kebiasaan yang dianut
individu, disamping faktor budaya, sosial, norma keluarga, tingkat pendidikan,
status ekonomi, dan lain sebagainya (Wahit, 2009). Seperti halnya pada teori
nativisme yang menjelaskan bahwa tindakan seseorang dapat dipengaruhi oleh
lingkungan. Personal hygiene (kebersihan perseorangan) merupakan tindakan
pencegahan yang terkait dengan tanggung jawab individu untuk meningkatkan
kesehatan serta membatasi menyebarnya penyakit menular terutama yang
ditularkan melalui kontak langsung seperti halnya kusta. Salah satu penyebab
terjadinya penyakit kusta adalah kurangnya pengetahuan, pemahaman dan
tindakan preventif atau tanggap darurat terhadap penyakit kusta sejak dini dari
gejala-gejala yang muncul. Dengan demikian, apabila ditinjau dari penjelasan di
atas, maka terdapat keterkaitan antara personal hygiene dalam upaya pencegahan
penularan penyakit, terutama pada penyakit kusta. Upaya pencegahan penularan
penyakit kusta pada masalah ini adalah kebiasaan seseorang dalam mewujudkan
personal hygiene, dimana seseorang dapat memiliki pengetahuan dalam
melakukan pencegahan penularan penyakit kusta. Selanjutnya, pengetahuan
tersebut akan mempengaruhi sikap seseorang dalam mengaplikasikan
pengetahuannya. Kondisi lingkungan yang positif akan mempengaruhi tindakan
yang positif, begitu pula dengan sebaliknya.
Upaya dalam pencegahan penularan terdapat pada upaya pencegahan
penularan penyakit kusta itu sendiri, yaitu dengan mewujudkan tindakan personal
hygiene atau kebersihan diri agar terhindar dari penularan penyakit kusta. Menurut
hemat penulis, agar upaya pencegahan penularan penyakit kusta dapat
dilaksanakan, maka salah satu pilihan solusi adalah meningkatkan pola hidup
94
Journals of Ners Community Volume 6 No 1 Juni 2015
95
Journals of Ners Community Volume 6 No 1 Juni 2015
96
Journals of Ners Community Volume 6 No 1 Juni 2015
97
Journals of Ners Community Volume 6 No 1 Juni 2015
menerima berbagai rangsangan dari luar dan menjadi pintu masuk utama kuman
pathogen ke dalam tubuh. Bila kulit bersih dan terpelihara, kita dapat terhindar
dari berbagai penyakit, gangguan atau kelainan yang mungkin muncul.
Simpulan
1. Personal hygiene hampir setengahnya adalah baik. Dikarenakan dipengaruhi
banyak faktor diantaranya adalah faktor usia, tingkat pengetahuan atau
perkembangan individu dan lingkungan tempat tinggal.
2. Yang menerapkan tindakan pencegahan penularan penyakit kusta hampir
setengahnya adalah baik. Dikarenakan dipengaruhi oleh macam-macam
pencegahan diantaranya adalah pencegahan primer, pencegahan skunder, dan
pencegahan tersier.
3. Ada hubungan personal hygiene dengan tindakan pencegahan penularan
penyakit kusta, karena hampir setengahnya personal hygiene sesuai dengan
tindakan pencegahan penularan penyakit kusta.
Saran
1. Bagi Petugas Kesehatan
Perlu adanya pendidikan kesehatan lebih lanjut tentang cara menjaga personal
hygiene, yaitu dengan memberikan pengarahan dan penyuluhan mengenai
gejala dan tanda-tanda penularan penyakit kusta, cara-cara personal hygiene
kulit yang benar. Sehingga terjadinya penyakit kusta bisa terdeteksi sejak dini.
2. Bagi Responden
Supaya lebih menjaga personal hygiene untuk mengurangi resiko penularan
penyakit kusta.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat dijadikan acuan refrensi penelitian analisis faktor-faktor eksternal yang
berhubungan dengan personal hygiene pada pencegahan penularan penyakit
kusta.
KEPUSTAKAAN
98
Journals of Ners Community Volume 6 No 1 Juni 2015
99