PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
NIM. 201810420311076
2021
BAB I
PENDAHULUAN
kehidupan manusia dengan suatu kekuatan, bahan dan suatu zat yang tidak
kondisi patologis berupa kelainan fungsi atau morfologi suatu organ tubuh
berkembang (Susanti & Azam, 2016). Kusta adalah penyakit infeksi yang
terjadinya penyakit kusta. Kusta juga sering dikenal dengan Marbus Hansen.
Hal ini karena sesuai dengan nama penemu nama kuman tersebut. Nama kusta
sendiri berasal dari bahasa sansekerta yaitu Kusta yang artinya sebuah
kumpulan gejala-gejala kulit secara umum. Terdapat 2 jenis kusta yaitu kusta
tipe MB (Multi Basiler) dan kusta tipe PB (Pausi Basiler). Terdapat berbagai
Penyakit Kusta ini menyerang berbagai bagian tubuh diantaranya saraf dan
kulit. Kusta adalah tipe granulomatosa pada saraf tepi dari saliran pernapasan
atas dan lesi pada kulit adalah tanda yang bisa diamati dari luar. Bila tidak
kulit dan saraf – saraf anggota gerak dan mata ( Kemenkes RI 2015 ).
Berdasarkan data dari Annual Report ILEP (2013), jumlah penderita kusta
di dunia tahun 2012 adalah 232.857 penderita. Jumlah ini meningkat dari
jumlah kasus >1.000, tiga negara teratas dengan jumlah kasus kusta terbanyak
adalah India (134.752), Brazil (33.303), dan Indonesia (18.994)). Sampai saat
tahun 2000 (Depkes RI, 2007; Hernawati, 2012). Berdasarkan data yang
dilaporkan jumlah penderita baru sampai saat ini tidak menunjukkan adanya
penurunan yang bermakna (Depkes RI, 2007). (Susanti & Azam, 2016).
prevalensi kasus baru kusta pada anak cenderung masih tinggi. Berdasarkan
kasus baru kusta pada anak mencapai 9,14 %. Angka ini belum mencapai
baru. Menurut Dinas kesehatan Jawa Timur (2017). Jawa Timur Sejak tahun
2013-2017 terdapat lima kabupaten dengan jumlah kasus kusta tertinggi yaitu
2017 tercatat sejumlah 285 kasus kusta. Sebanyak 18 kasus tercatat dari
Provinsi Jawa Timur yang masih ditemukan kasus kusta baru setiap tahunnya.
1.3 Tujuan
Kabupaten Probolinggo.
2. Menganalisis apakah kusta dapat menular pada keluarga yang tidak
Kabupaten Probolinggo.