Desfanita1)Misrawati2) Arneliwati3)
Abstract
Postpartum blues (baby blues)is a sad condition which is faced by certain mothers after giving birth, every mothers has
a tendency for having a postpartum blues (baby blues). The purpose of this study is to explore the factors which affect
the postpartum blues syndrome. The analysis method of this study used a descriptive correlation design. The study was
held in the state hospital of Riau (RSUD Arifin Achmad) and Petala Bumi hospital. A purposive sampling technigue.
Was used in this study to choose 75 respondents. The data of the study were collected by using guestionnaires with its
validity and reliability have been tested before delivered. Further, the data were analyzed using univariat and bivariat
through Chi Square test. The result of the study proves that there is a significant relationship between a husband
support and readiness pregnancy with postpartum blues syndrome (p value= (0,000) < α (0,05) and there is no a
significant relationship between a kind of childbirth with postpartum blues syndrome (p value= (0,185) < α (0,05). In
conclusion, based their knowledge about a husband’s role and support for his wife during pregnancy and after giving
birth period.
caesarea 25 % mengalami postpartum blues, pada ibu yang melahirkan. Dampak dari
dan dari 52 perempuan yang melahirkan depresi ini dapat menurunkan semangat
pervaginam, hanya 8 % yang mengalami hidup, bahkan sampai pada tindakan ekstrem
postpartum blues (Indiarti, 2007). yaitu bunuh diri. Gejala dari depresi
Kondisi lain yang mendukung postpartum yang terjadi adalah dipenuhi rasa
terjadinya postpartum blues adalah sedih dan depresi yang disertai dengan
ketergantungan karena kelemahan fisik, harga menangis tanpa sebab, tidak memiliki tenaga
diri rendah karena kelelahan, jauh dari atau hanya sedikit saja, tidak dapat
keluarga, ketidaknyamanan fisik dan berkonsentrasi, ada perasaan bersalah,
ketegangan dengan peran baru terutama pada menjadi tidak tertarik dengan bayi, gangguan
perempuan yang tidak mendapat dukungan nafsu makan, ada perasaan takut untuk
dari pasangan (Bobak, 2005). Menurut menyakiti diri sendiri atau bayinya dan
Ambarwati (2009, dalam Mansur, 2009) gangguan tidur (Mansur, 2009).
gejala-gejala yang dapat timbul saat Pekanbaru sebagai ibu kota Provinsi
mengalami postpartum blues adalah: ibu akan Riau, mengalami beberapa kasus ibu
menangis, cemas, kesepian, khawatir dengan postpartum dengan postpartum blues.
bayinya, kurangnya percaya diri, tersinggung, Berdasarkan hasil penelitian Misrawati,
mood yang labil, gangguan selera makan, Lestari & Utami (2014), sekitar 16,7% ibu
merasa tidak bahagia, tidak mau bicara, postpartum di RSUD mengalami postpartum
mengalami gangguan tidur. Berdasarkan blues. Dari faktor demografi meliputi (usia,
penelitian Tresya (2010, dalam Mansur, 2009) paritas, status pernikahan, tingkat pendidikan
beberapa penyebab postpartum blues adalah dan status sosial ekonomi), tidak ditemukan
perubahan hormon, stress, ASI tidak keluar, hubungan yang berkaitan dengan kejadian
frustasi karena bayi tidak mau tidur, kelelahan postpartum blues.
pasca melahirkan, suami yang tidak Hasil studi pendahuluan yang
membantu, tidak mau mengerti perasaan istri dilakukan oleh peneliti pada tanggal 22
maupun persoalan lainnya dengan suami, Desember 2014 dengan mewawancarai 5
problem dengan orang tua dan mertua, takut orang ibu postpartum. Dari hasil wawancara
kehilangan bayi, bayi sakit dan rasa bosan. didapatkan data bahwa 3 orang ibu antaranya
Postpartum blues dapat terjadi pada mengalami tanda dan gejala postpartum blues
semua ibu postpartum dari etnik dan ras seperti kecemasan sering muncul tanpa sebab
manapun dan dapat terjadi pada ibu primipara dalam merawat bayi, sering menangis karena
maupun multipara (Henshaw, 2003). Ibu menganggap dirinya belum mampu menjadi
primipara merupakan kelompok yang paling ibu yang baik, menjadi tidak nafsu makan dan
rentan mengalami depresi postpartum sulit tidur dan adanya perasaan bersalah
dibanding ibu multipara atau karena tidak mengikuti saran dari Tim
grandemultipara. Postpartum blues pada ibu Kesehatan untuk dilakukan operasi sehingga
primipara dapat dipicu oleh perasaan belum bayinya meninggal.
siap menghadapi lahirnya bayi dan timbulnya Berdasarkan fenomena diatas dengan
kesadaran akan meningkatnya tanggung adanya data yang mendukung, maka peneliti
jawab sebagai ibu. tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
Menurut Hawari (2001 dalam Soep, “Faktor-faktor yang mempengaruhi
2009) kondisi ini jika dibiarkan dapat postpartum blues”.
berlanjut menjadi depresi postpartum. Depresi
postpartum diawali dari adanya kelelahan, TUJUAN
gangguan tidur, adanya perasaan tidak Tujuan penelitian adalah untuk
mampu merawat bayi, adanya perasaan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
senang yang berlebihan akibat kelahiran bayi postpartum blues.
dan gejala stres. Depresi postpartum
merupakan salah satu bagian integral dari METODE
permasalahan gangguan jiwa yang terjadi
1000
JOM Vol 2 No 2, Juli 2015
Tabel 3 Tabel 8
Distribusi Responden berdasarkan Hubungan Dukungan Suami dengan Kejadian
Karakteristik Postpartum Blues
Karakteristik Jumlah Persentase Kejadian postpartumblues
No OR
responden (orang) (%) Dukung Terjadi Tidak terjadi Total P value
an postpartum postpartum (95%CI)
1 Usia suami blues blues
< 20 tahun 5 6,7
N % N % N %
20-35 tahun 67 89,3 69,
Tinggi 12 30,8 27 39 100
>35 tahun 3 4,0 2 0,127
2 Tingkat pendidikan 22, (0,045- 0,000
Rendah 28 77,8 8 36 100
2 0,359)
Rendah (SD-SMP) 65 86,6
46,
Sedang (SMA) 7 9,3 Jumlah 40 53,3 35 75 100
7
Tinggi (PT) 3 4,1
Jumlah 75 100
Tabel 9
Hubungan Jenis Persalinan dengan Kejadian
Tabel 4 Postpartum Blues
Distribusi Responden berdasarkan Kejadian Kejadian postpartumblues
PostpartumBlues Terjadi Tidak terjadi P
Jumlah Persentase Jenis Total
No Pospartum Blues postpartum postpartum value
(orang) (%) persalinan
blues blues
Terjadi pospartum N % N % N %
1. 40 53,3%
blues
Normal 9 75 3 25 12 100
Tidak terjadi
2. 35 46,7% Sectio 0,185
pospartum blues 31 49,2 32 50,8 63 100
caesarea
Jumlah 75 100%
Jumlah 40 53,3 35 46,7 75 100
1001
JOM Vol 2 No 2, Juli 2015
Hasil penelitian didapatkan sebagian Apabila kondisi ibu dan janin dalam keadaan
besar ibu mengalami kejadian postpartum sehat maka besar kemungkinan ibu akan
blues sebanyak 40 responden (53,3%). Hal ini melahirkan secara normal. Sebaliknya apabila
karena perubahan peran seorang wanita ibu memiliki riwayat masalah kesehatan
menjadi ibu yang belum siap saat menghadapi seperti hipertensi, diabetes atau sebelumnya
kelahiran.Tuntutan peran ibu dalam mengurus telah menjalani sectio caesarea pada
keluarga terutama anak dan rumah tangga persalinan sebelumnya kemungkinan
membuat ibu harus menyesuaikan diri memerlukan sectio caesarea dibandingkan
menghadapi peran dan aktivitas baru sebagai melahirkan secara normal untuk menghindari
seorang ibu terutama pada minggu atau bulan masalah atau penyulit dalam persalinan.
pertama setelah melahirkan. Persalinan dengan sectio caesarea
Sebagian ibu dapat menyesuaikan diri biasanya dipilih karena adanya faktor resiko
terhadap peran dan aktivitas barunya tersebut yang dapat membahayakan kondisi ibu
namun sebagian lainnya kurang dapat maupun kondisi janin yang akan dilahirkan.
menyesuaikan diri dengan baik. Ibu yang Kondisi seperti ini sangat memungkinkan
kurang dapat menyesuaikan diri terhadap meningkatkan stress ibu. Sehingga ibu
peran dan aktivitas barunya kemungkinan postpartum dengan jenis persalinan dengan
karena mengalami gangguan psikologis sectio caesarea akan lebih beresiko
seperti postpartum blues (Nevid, Rathus & mengalami syndrom baby blues dibandingkan
Greene, 2005). dengan ibu yang melahirkan secara normal
(Rahmi, 2013).
Dukungan Suami pada Ibu Postpartum Hasil penelitian ini sesuai dengan
Hasil penelitian didapatkan sebagian penelitian Rahmi (2013), yang menyatakan
besar responden memiliki dukungan suami bahwa ada hubungan jenis persalinan,
yang tinggi sebanyak 39 responden dukungan sosial, dan persiapan menjadi ibu
(52%).Dukungan suami sangat penting pada dengan kejadian syndrome baby bluespada
ibu postpartum dalam menjalani perawatan ibu postpartum.
dirinya dan bayinya.Dukungan suami yang
tinggi berupa perhatian, komunikasi dan Kesiapan Kehamilan pada Ibu Postpartum
hubungan emosional yang intim, merupakan Hasil penelitian yang dilakukan pada
faktor yang paling bermakna bagi ibu 75 responden menunjukkan bahwa sebagian
postpartum untuk meminimalkan besar responden yaitu berjumlah 41
kemungkinan terjadinya gangguan psikologis responden (54,7%)yang dirawat di Ruang
(Sylvia, 2006). Camar 1 RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
Hasil penelitian ini sesuai dengan dan Ruang Kebidanan Rumah Sakit Petala
penelitian yang dilakukan oleh (Yuliani & Bumi Pekanbaru memiliki kesiapan untuk
Irawati, 2013).Dukungan suami merupakan hamil pada kehamilan ini.Hasil penelitian ini
sesuatu yang penting dalam membangun sesuai dengan teori yang disampaikan oleh
suasana positif, dimana istri merasakan hari- Bobak (2005) bahwa dengan kehamilan yang
hari pertama yang melelahkan.Dukungan atau diharapkan maka seorang ibu akan semakin
sikap positif dari pasangan dan keluarga akan siap untuk persalinan dan menjadi ibu.
memberi kekuatan tersendiri bagi ibu Persiapan untuk persalinan dan
postpartum. menjadi ibu akan sangat menentukan apakan
seseorang mengalami syndrome baby blues
Jenis Persalinan pada Ibu Postpartum atau tidak. Adanya persiapan yang baik
Hasil penelitian didapatkan mayoritas membuat ibu postpartum akan mampu
jenis persalinan responden adalah sectio menghadapi masa pasca persalinannya dengan
caesarea yaitu sebanyak 63 responden (84%). baik tanpa adanya gangguan syndrome
Hal ini karena dengan sectio caesareaibu postpartum.
lebih mengalami stess untuk menentukan Hasil penelitian ini sesuai dengan
proses persalinan yang terbaik bagi ibu. penelitian yang dilakukan olehYuliani &
1003
JOM Vol 2 No 2, Juli 2015
Irawati (2013) menyatakan bahwa terdapat Hasil penelitian ini sesuai dengan
hubungan yang bermakna antara status penelitian yang dilakukan oleh Fatimah
kehamilan (yang diinginkan dan tidak (2009) juga menyatakan bahwa ada hubungan
diinginkan) dengan terjadinya postpartum antara dukungan suami dengan kejadian
bluesdengan p value = 0,027 yang berarti postpartum blues pada ibu primipara di Ruang
secara umum terdapat hubungan antara jenis Bugenvile RSUD Tugurejo Semarang dengan
persalinan dengan postpartum p value = 0,033. Maka diperlukan dukungan
blues.Kehamilan merupakan suatu proses suami yang lebih kepada istri melahirkan
alamiah yang menyenangkan, didambakan, untuk mencegah gejala postpartum blues.
dan diinginkan oleh setiap wanita sehingga Hubungan Jenis Persalinan dengan
perlu adanya kesiapan fisik dan psikologi. Kejadian Postpartum Blues
Hasil analisa hubungan jenis
Analisa Bivariat persalinan dengan kejadian postpartum blues
yang dirawat di RSUD Arifin Achmad dan
Hubungan Dukungan Suami dengan RSUD Petala Bumi Pekanbaru menunjukkan
Kejadian Postpartum Blues hasil bahwa dari 75 responden, terdapat 9
Hasil analisa hubungan dukungan responden (75%) dengan persalinan normal
suamidengan kejadian postpartum blues yang dan terjadipostpartum blues, persentase ini
dirawat di RSUD Arifin Achmad dan RSUD lebih rendah dibandingkan dengan responden
Petala Bumi Pekanbaru menunjukkan hasil yang melahirkan dengan jenis persalinan
bahwa dari 75 responden, terdapat 12 sectio caesareadanterjadipostpartum
responden (30,8%) dengan dukungan bluesyaitu yang berjumlah 31 responden
keluarga yang tinggi dan terjadipostpartum (49,2%).
blues, persentase ini lebih rendah Berdasarkan hasil uji Chi Square
dibandingkan dengan responden yang diperoleh p value = 0,185 lebih besar dari
mendapatkan dukungan suami yang rendah nilai α 0,05, sehingga hipotesa Ho gagal
danterjadipostpartum bluesyaitu yang ditolak atau tidak ada hubungan antara jenis
berjumlah 28 responden (77,8%). persalinan dengan kejadian postpartum blues
Berdasarkan hasil uji Chi Square di Ruang Camar 1 RSUD Arifin Achmad
diperoleh p value = 0,000 lebih kecil dari nilai Pekanbaru dan Ruang Kebidanan Rumah
α 0,05, sehingga hipotesa Ho ditolak atau ada Sakit Petala Bumi Pekanbaru. Hal ini karena
hubungan antara dukungan suami dengan dukungan yang tinggi oleh suami, keluarga,
kejadian postpartum blues di Ruang Camar 1 perawat dan dokter membuat ibu dapat
RSUD Arifin Achmad Pekanbaru dan Ruang menyesuaikan diri dengan keadaan setelah
Kebidanan Rumah Sakit Petala Bumi melahirkan sehingga tidak menyebabkan
Pekanbaru. Dukungan suami merupakan terjadinya gangguan psikologis yang berarti.
strategi koping yang sangat penting pada saat Hasil penelitian ini sesuai dengan
mengalami stres dan berfungsi sebagai penelitian yang dilakukan oleh Machmudah
strategi preventif untuk mengurangi stress dan (2010) tentang pengaruh riwayat persalinan
konsekuensi negatifnya, maka dukungan terhadap kemungkinan terjadinya postpartum
suami sangat dibutuhkan oleh perempuan blues juga diperoleh p value = 0,474 yang
setelah menjalani persalinan menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh
Dukungan suami sangat penting dan antara persalinan komplikasi terhadap
tidak bisa diremehkan dan yang tak kalah kemungkinan terjadinya postpartum blues.
pentingnya membangun suasana positif, Hasil penelitian ini sesuai dengan Cury, et
dimana istri merasakan hari-hari pertama al., (2008, dalam Machmudah, 2010) juga
yang melelahkan. Oleh sebab itu dukungan menyebutkan bahwa komplikasi yang dialami
atau sikap positif dari pasangan dan keluarga ibu selama periode intranatal tidak
akan memberi kekuatan tersendiri bagi ibu berhubungan dengan terjadinya postpartum
postpartum(Yuliani & Irawati, 2013). blues (p value = 0,37).
1004
JOM Vol 2 No 2, Juli 2015
1005
JOM Vol 2 No 2, Juli 2015
1006