Anda di halaman 1dari 19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Dalam sebuah penelitian yang mutlak dibutuhkan sebuah kerangka

konsep. Kerangka konsep (conceptual framework) adalah model

pendahuluan dari sebuah masalah penelitian, dan menjelaskan variabel-

variabel yang akan diteliti. (Swarjana, 2012 :37).

Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan

atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara

variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin

diteliti.(Notoatmodjo, 2018:83)

Tingkat
Pengetahuan
Pembentukan
Perilaku:

1. Kebiasaan
Perilaku
2. Pengertian
(insight)
3. Penggunaan
Faktor yang
mempengaruhi : Model

1. Pendidikan Dasar-Dasar Perilaku:


2. Media
1. Karakteristik
massa/Informasi
Biografi
3. Sosial Budaya dan
2. Kemampuan
Ekonomi
3. Kepribadia
4. Lingkungan
4. Pembelajaran
5. Pengalaman
6. Usia
33
Keterangan :

: Yang tidak diteliti

: Variabel yang diteliti

: Adanya hubungan

Skema 3.1 : Kerangka Konsep Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan


Perilaku Penggunaan Masker Pada Masa Covid-19 di
Perumahan Wisma Nusa Permai, Kuta Selatan, Badung.
Sumber : (Nursalam, 2015)

B. Desain Penelitian

Desain Penelitian merupakan sebuah rencana mengenai cara

mengumpulkan data dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara

ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu. (Nasution, 2016 : 23)

Penelitian ini merupakan penelitian kuantittatif dengan metode

pendekatan crossectional. Metode pencarian sampel yang digunakan pada

penelitian ini yaitu sampling acak atau “random” dengan menggunakan

link google form yang akan disebarkan melalui grup whatsapp dari

pemuda pemudi perumahan Wisma Nusa Permai.

Deskripsi
Uji Interpretasi
Variabel 1
Variabel makna/arti
Hubungan

Variabel 1 Deskripsi

Variabel

Skema 3.2 : Skema Penelitian (Nursalam, 2015:162)


C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah pernyataan tentatif yang merupakan dugaan atau

terkaan tentang apa saja yang peneliti amati dalam usaha untuk

memahaminya. (Nasution, 2016, bk. 39). Penelitian ini menggunakan dua

hipotesis yaitu Hipotesis nol dan Hipotesis alternatif.

1. Hipotesis nol (H0)

Hipotesisnol (H0) adalah hipotesis yang digunakan untuk pengukuran

statistik dan interpretasi hasil statistik. Hipotesis nol dapat sederhana

atau kompleks dan bersifat sebab atau akibat.(Nursalam, 2015 : 53)

H0 : Tidak adanya hubungan antara tingkat pengetahuan dengan

perilaku menggunaan masker pada masa Covid-19 di Perumahan

Wisma Nusa Permai.

2. Hipotesis alternatif (Ha)

Hipotesis (Ha) adalah hipotesis ini menyatakan adanya hubungan,

pengaruh, dan perbedaan antara dua atau lebih variabel. (Nursalam,

2015:53)

(Ha) : Adanya hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku

menggunaan masker pada masa Covid-19 di Perumahan Wisma Nusa

Permai.
D. Definisi Operasional

Devinisi operasional merupakan uraian mengenai variabel yang

digunakan di dalam penelitian seperti mengenai apa yang akan diukur dan

bagaimana cara mengukur variabel dalam penelitian ini.

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oeleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Secara

teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek

yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lainnya.

(Sugiyono, 2018:55). Adapun macam-macam variabel yaitu sebagai

berikut :

a. Variabel Independen

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor,

antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel

bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen (terikat).

Variabel independen dalam penelitian ini yaitu tingkat

pengetahuan, dimana tingkat pengetahuan dalam penelitian ini akan

diukur dengan menggunakan kuisioner online yang berisi pertanyaan

menganai Covid-19 untuk mengetahui seberapa besar tingkat

pengetahuan masyarakat terhadap Covid-19 yang nantinya akan

berhubungan dengan variabel dependen pada penelitian ini.


b. Variabel Dependen

Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu perilaku penggunaan

masker. Perilaku tersebut akan diukur dengan menggunakan kuisioner

online untuk melihat respons dari responden dan menilai bagaimana

perilaku masyarakat dalam penggunaan masker di masa Covid-19.

Table 3.1 Definisi Operasional Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan


Perilaku Menggunaan Masker Pada Masa Covid-19 di
Perumahan Wisma Nusa Permai.

Definisi
Variabel Alat Ukur Skala Hasil
Operasional

Variabel Tingkat Kuisioner Ordinal 1= Baik

Independen: Pengetahuan
2 = Cukup
Tingkat masyarakat tentang

Pengetahuan penyakit Covid-19 3 = Kurang

yang akan dilihat

dari hasil jawaban

responden pada

pertanyaan

kuisioner.
Variabel Perilaku Kuisioner Ordinal 1 = Baik

Dependen: penggunaan masker


2=Kurang baik
Perilaku pada masa

pandemic Covid-19 3=Cukup Baik

yang dilihat dari

respons responden

dari pertanyaan

yang diberikan

seputar perilaku

responden dalam

penggunaan masker

selama pandemi.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang mencangkup

obyek/subyek yang memiliki kuantitas dan juga karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. (Sugiyono, 2018 :130). Dalam populasi dijelaskan

secara spesifik tentang siapa atau golongan mana yang menjadi sasaran

penelitian tersebut. (Notoatmodjo, 2018:86). Populasi dalam penelitian


ini yaitu seluruh masyarakat perumahan Wisma Nusa Permai yang

sesuai dengan kriteria inklusi yaitu sebanyak 203 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi dan karakteristik

populasi yang digunakan. (Jaya, 2019: 27). Sampel terdiri atas bagian

populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian

melalui sampling. (Nursalam, 2015 :171). Pada penelitian ini sampel

yang digunakan ditentukan dari kriteria inklusi dan ekslusi sebagai

berikut :

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria dimana dalam suatu sampel tersebut

individu sudah memenuhi dari persyaratan dalam penelitian yang

akan digunakan. (Irfannuddin, 2019:101)

1) Masyarakat di Perumahan Wisma Nusa Permai

2) Dewasa usia 26-40 tahun

3) Bersedia menjadi responden dalam penelitian

4) Bisa menggunakan teknologi handphone

5) Bergabung di dalam grup whatsapp

b. Kriteria Ekslusi

Kriteria ekslusi adalah individu yang sudah masuk ke dalam

kriteria inklusi tetapi tidak digunakan karena suatu kondisi tertentu.

. (Irfannuddin, 2019:101)

1) Mengalami gangguan kejiwaan


2) Tidak memiliki teknologi handphone

3) Mengalami disabilitas seperti buta dan tulis

Adapun cara yang dilakukan untuk menentukan sampel pada

penelitian ini, yaitu dengan menggunakan rumus Slovin.

(Nursalam, 2015)

n = N

1+N.(d)2

n = 203

1+203.(0,05)2

n = 203

1+203.(0,0025)

n = 203

1+0,5075

n = 203

1,5075

n = 134,6 = 135 responden

Keterangan :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d = Tingkat signifikan (0,05)

3. Teknik Sampling

Menurut Sugiyono 2006 dalam (Siregar & Harahap, 2019) teknik

sampel merupakan suatu cara atau teknik dalam pengambilan sebuah


sampel penelitian. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian

ini adalah Nonprobability Sampling dengan purposive sampling.

Purposive sampling adalah suatu teknik penetapan sampel dengan cara

memilih sampel di antara populasi sesuai dengan yang dikehendaki

peneliti (tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut

dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya.

(Nursalam, 2015 :174).

Peneliti menggunakan teknik ini dalam menentukan sampel yang

akan digunakan dalam penelitiannya. Sampel diambil dari populasi

yang ada dan telah dipilih sesuai kriteria inklusi dan ekslusi. Jumlah

sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 135

responden dari jumlah populasi sebanyak 203 orang.

F. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Perumahan Wisma Nusa Permai,

Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Lokasi tersebut dijadikan sasaran

tempat penelitian karena masyarakat di daerah tersebut masih ada

beberapa yang malas menggunakan masker pada saat pandemi Covid-19

saat ini.

G. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan selama 1 bulan yaitu pada tanggal 4

28 Februari sampai dengan 28 Maret 2021.


H. Etika Penelitian

Etika penelitian adalah pertimbangan yang rasional mengenai

kewajiban-kewajiban moral seorang peneliti dari apa yang telah dilakukan

dan dikerjakan dalam penelitin, publikasi dan juga pengabdian masyarakat

yang dilakukan oleh peneliti. (Tim Komisi Etika Penelitian Unika Atma

Jaya, 2017). Sebelum melakukan penelitian, peniliki mengajukan

permohonan ijin terlebih dahulu kepada kepala lingkungan dari

Perumahan Wisma Nusa Permai untuk melakukan penelitian dengan

menekankan pada prinsip dasar etik penelitian sebagai berikut :

1. Informed Consent

Subjek harus mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan

penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas

berpartisipasi atau menolak menjadi responden. Pada Informed

Consent juga perlu dicantumkan bahwa data yang diperoleh hanya

akan dipergunakan untuk pengembangan ilmu.(Nursalam, 2015:195)

2. Confidentility

Infromasi atau hal-hal yang terkait dengan responden harus dijaga

kerahasiaannya. Peneliti tidak dibenarkan untuk menyampaikan

kepada orang lain tentang apapun yang diketahui oleh peneliti tentang

responden di luar untuk kepentingan atau mencapai tujuan

penelitian.(Notoatmodjo, 2018:208).
3. Privacy

Privasi adalah hak setiap orang. Saat melakukan wawancara atau

memperoleh informasi dari responden harus menjaga privacy mereka.

Untuk itu peneliti atau pewawancara harus menyesuaikan diri dengan

responden tentang waktu dan tempat dilakukannya wawancara atau

pengambilan data, sehingga responden tidak merasa diganggu privacy-

nya.(Notoatmodjo, 2018:207)

4. Self Determination

Subjek harus diperlakukan secara manusiawi. Subjek mempunyai

hak memutuskan apakah mereka bersedia menjadi subjek ataupun

tidak, tanpa adanya sanksi apa pun atau akan berakibat terhadap

kesembuhannya, jika mereka seorang klien.(Nursalam, 2015:195).

5. Justice

Subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama dan

sesudah keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi

apabila ternyata mereka tidak bersedia atau dikeluarkan dari

penelitannya. (Nursalam, 2015:195)

I. Alat Pengumpulan Data/ Instrumen Penelitian

Alat ukur dalam penelitian biasa disebut instrument penelitian. Jadi

instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua

fenomena ini disebut variabel penelitian. (Sugiyono, 2018:166). Alat ukur

yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu kuisioner/ angket. Angket
digunakan untuk mendapatkan keterangan dari sampel atau sumber yang

beraneka ragam yang lokasinya sering tersebar di berbagai daerah yang

luas. (Nasution, 2016:128). Dalam penelitian ini responden akan mengisi

pertanyaan pada kuisioner secara online melalui link google form yang

akan disebarkan pada grup whatsapp. Pengumpulan data dilakukan setelah

kuisioner online sudah diisi oleh responden. Hasil dari pengisian kuisioner

tersebut kemudian ada dikumpulkan dan akan direkap untuk dianalisis

oleh peneliti.

1. Variabel Bebas (Independent)

Alat yang digunakan untuk mengukur variabel ini adalah kuisioner

online yang berisi pertanyaan seputar tingkat pengetahuan dari

masyarakat seperti usia, jenjang pendidikan dan juga pemahaman

mengenai virus Covid-19.

2. Variabel Terikat (Dependent)

Alat yang digunakan dalam mengukur perilaku masyarakat yaitu

kuisioner online untuk mengetahui perilaku masyarakat pada saat masa

pandemi Covid-19 seperti perilaku dalam penggunaan masker.

J. Prosedur Pengumpulan Data

Pengukuran dilakukan hanya sekali saat penelitian dilakukan melalui

kuisioner online melalui link google form yang berisi pertanyaan mengenai

tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat dalam menggunakan masker

saat pandemi Covid-19. Prosedur penelitian yang dilakukan secara

langsung oleh peneliti yaitu sebagai berikut :


1. Tahap Persiapan

Adapun tahap persiapan yang dilakukan peneliti yaitu :

a. Permohonan ijin dari pihak kampus untuk melakukan penelitian,

peneliti meminta ijin kepada Kepala Lingkungan Perumahan

Wisma Nusa Permai untuk mengambil data masyarakat yang akan

dijadikan sebagai responden dalam penelitiannya.

b. Peneliti mempersiapkan konsep yang akan dilakukan untuk

mendukung penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan yang dilakukan peneliti yaitu :

a. Melakukan ijin dalam pengumpulan data dan penelitian yang

ditandatangani oleh Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

(STIKES) Buleleng dimana surat ijin tersebut diajukan kepada

Kepala Lingkungan Perumahan Wisma Nusa Permai.

b. Setelah mendapatkan ijin dari pihak kampus, kemudian peneliti

mengajukan permohonan ijin untuk melaksanakan penelitian

kepada Kepala Lingkungan Perumahan Wisma Nusa Permai.

c. Setelah mendapatkan ijin dari Kepala Lingkungan Perumahan

Wisma Nusa Permai untuk melakukan penelitian, kemudian

peneliti memberikan surat balasan tersebut kepada pihak kampus

dan melakukan studi pendahuluan.

d. Peneliti menentukan responden yang akan digunakan dalam

penelitian. Pendekatan secara informal pada responden dengan


menjelaskan maksud dan tujuan peneliti kepada responden.

Kemudian peneliti memberikan surat persetujuan (informed

consent) kepada responden dan ditandatangi langsung oleh

responden sebagai bukti persetujuan untuk menjadi responden

dalam penelitian ini.

e. Menyebarkan link google form kepada masyarakat Perumahan

Wisma Nusa Permai melalui grup whatsapp.

f. Setelah responden mengumpulkan surat lembar persetujuan

(informed consent) dan sudah mengisi kuisioner, selanjutnya

peneliti melakukan pemeriksaan kelengkapan data responden

tersebut. Apabila ada yang kurang atau belum lengkap maka

responden diminta untuk melengkapinya pada saat itu.

K. Validasi dan Reabilitasi

1. Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-

benar mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui apakah kuisioner

yang disusun tersebut mampu mengukur apa yang hendak peneliti

ukur, maka perlu diuji dengan uji korelasi antara skors (nilai) tiap-tiap

item (pertanyaan) dengan skors total kuisioner tersebut. (Notoatmodjo,

2018:164).
2. Reabilitasi

Reabilitasi adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Untuk itu sebelum

kuisioner digunakan untuk penelitian harus diujiterlebih dahulu. Uji

coba tersebut kemudian diuji dengan rumus korelasi product moment.

Perhitungan reabilitas harus dilakukan hanya pada pertanyaan-

pernyataan yang sudah dilakukan uji validitas. (Notoatmodjo,

2018:168).

L. Pengolahan Data

Dalam suatu penelitian diperlukan pengolahan data. Hal ini disebabkan

karena data yang diperoleh langsung dari penelitian masih mentah. Untuk

memperoleh penyajian data sebagai hasil yang berate dan kesimpulan yang

baik, diperlukan pengolahan data. (Notoatmodjo, 2018:171). Berikut

merupakan langkah-langkah dalam melakukan pengolahan data :

1. Editing

Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isi dari

lembar kuisioner yang disebarkan.

2. Coding

Coding merupakan kegiatan merubah data yang berbentuk kalimat

menjadi data angka atau bilangan. (Notoatmodjo, 2018:177). Coding

digunakan untuk mempermudah peneliti saat melakukan analisis data

dan mempercepat pada saat entry data. Pengkodean pada data ini

dilakukan untuk memberikan kode yang spesifik pada jawabanyang


diberikan oleh responden untuk memudahkan peniliti dalam proses

pencatatan data seperti :

1) Data Umum

a. Umur

26-30 tahun :1

31-40 tahun :2

b. Pendidikan

Pendidikan Rendah (SD dan SMP) :1

Pendidikan Menengah (SMA/SMK) :2

Pendidikan Tinggi (Perguruan Tinggi) : 3

c. Pekerjaan

Bekerja :1

Tidak Bekerja :2

2) Data Khusus

a. Tingkat Pengetahuan

Baik :1

Cukup :2

Kurang :3

b. Perilaku

Baik :1

Cukup :2

Kurang Baik : 3
3. Entering

Entering yaitu memasukan data yang telah didapat dari responden.

Jawab dari masing-masing responden yang dalam bentuk “kode” akan

dimasukan ke dalam program “software” pada computer untuk

dilakukan pengolahan data.

4. Cleaning

Setelah semua data sudah selesai dimasukan ke dalam media

pengolahan data selanjutnya data tersebut akan dicek kembali untuk

dilihat adanya kesalahn-kesalahan pada kode dan kekurangan lainnya

agar dapat segera dilakukan perbaikan. Proses tersebut dinamakan

pembersihan data (data cleaning).

5. Tabulating

Tabulating adalah kegiatan untuk mengelompokan data sesuai dengan

variabel dengan membuat tabel-tabel data.

M. Menganalisis Data

Analisis data merupakan bagian penting dari penelitian untuk

mencapai tujuan pokok dari penilitian yaitu menjawab pertanyaan-

pertanyaan dari penelitian yang mengungkan suatu fenomena. (Nursalam,

2015:197). Analisis data suatu penelitian, biasanya melalui beberapa

tahapan yaitu :

1. Analisis Univariate (Analisis Deskriptif)


Analisis univariate bertujuan untuk menejelaskan dan

mendeskripsikan karakteristik di setiap variabel penelitian.

(Notoatmodjo, 2018:182). Analisis ini merupakan teknik analisis

umum dan paling dasar yang sering digunakan di dalam sebuah

penelitian. Pada umumnya analisis univariate akan memberikan hasil

frekuensi di setiap variabel dan juga persentasenya di masing-masing

variabel. Analisa univariat dilakukan pada semua variabel dalam

penelitian ini yaitu tingkat pengetahuan, perilaku, usia, pendidikan,

dan pekerjaan.

Analisis univariat akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi yang disertakan dalam bentuk presentase. Maka dalam

penelitian ini distribusi frekuensi responden dianalisis berdasarkan

tingkat pengetahuan dan perilaku dalam penggunaan masker.

1. Pada tingkat pengetahuan digolongkan menjadi tiga kategori yaitu

pengetahuan kurang, pengetahuan baik dan pengetahuan cukup

2. Pada pengukuran perilaku penggunaan masker, hasil analisis akan

diinterpretasikan menjadi

a. Baik : apabila responden memberikan respon baik

sesuai dari jawaban pertanyaa pada kuisioner.

b. Cukup : apabila responden memeberikan respon

yang cukup baik dari jawaban pada kuisioner.

c. Kurang Baik : apabila responden memberikan respon

yang kurang baik dari jawaban pada kuisioner.


2. Analisis Bivariate

Apabila peneliti telah melakukan analisa univariate maka hasilnya

akan diketahui karakteristiknya atau distribusi di setiap variabel yang

diambil dan akan dilanjukan analisis bivariate. Analisis bivariate

dilakukan pada dua variabel yang diduga memiliki hubungan ataupun

korelasi.(Notoatmodjo, 2018:183). Analisa bivariat dalam penelitian

ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan

dengan perilaku penggunaan masker pada masa Covid-19 di

perumahan wisma nusa permai.

Dalam analisis bivariate akan dilakukan beberapa tahap sebagai

berikut :

a. Analisis proporsi atau presentase, dengan membandingkan

distribusi silang antara dua variabel yang bersangkutan.

b. Analisis dari hasil uji statistic (Spearman Rank)

Melihat dari hasil uji statistik ini akan dapat disimpulkan

adanya hubungan antara dua variabel tersebut bermakna atau

tidak bermakna. Proses analisa menggunakan program

komputer dengan tingkat kepercayaan 95% atau tingkat

kesalahan 5% (0,05%)

c. Analisis keeratan hubungan antara dua variabel tersebut,

dengan melihat nilai Odd Ratio (OR). Besar keilnya nilai OR

menunjukan keeratan hubungan antara dua bariabel yang diuji.

Anda mungkin juga menyukai