Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PENGENALAN PROFESI BLOK XVIII

ARTICLE REVIEW
“Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Sikap Penggunaan Masker dalam
Upaya Penanggulangan Penyebaran covid 19 di lingkungan Kerja PT.
Sukses Sawit Gasing”

Kelompok 4

Pembimbing: drg. Dientyah Nur Anggina, MPH.

Nama: Shafatasya Qadrunnada Purnama


NIM: 702018058

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan Tugas Pengenalan Profesi (TPP)
mengenai review article sebagai tugas kompetensi pada blok XVIII. Shalawat
beriring salam selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW
beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman.

Kami menyadari bahwa laporan Tugas Pengenalan Profesi (TPP) ini jauh
dari sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna perbaikan di masa mendatang. Dalam penyelesaian laporan
Tugas Pengenalan Profesi (TPP) ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan
dan saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan
terima kasih kepada:
1) Allah SWT, yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan.
2) Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan materil maupun spiritual.
3) drg. Dientyah Nur Anggina, MPH. selaku pembimbing TPP kelompok 4.
4) Teman-teman sejawat.
5) Semua pihak yang membantu.

Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang
diberikan kepada semua orang yang telah mendukung penulis dan semoga laporan
Tugas Pengenalan Profesi (TPP) ini bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu
pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin.

Palembang, Mei 2021

Penulis

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pandemi Covid-19 yang sedang terjadi disebabkan oleh adanya proses
mutasi dari virus SARS-CoV menjadi sangat infeksius, hal ini menjadi
tantangan bagi masyarakat karena pasien yang dalam masa inkubasi dan
terdeteksi negatif palsu dapat menyebarkan virus (Handayani, dkk., 2020).
Pemerintah diseluruh dunia mengeluarkan kebijakan tentang upaya pencegahan
penularan yang beragam. Salah satu upaya yang telah disepakati dunia adalah
penggunaan masker oleh seluruh masyarakat. Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control/CDC) Amerika Serikat dan
WHO (World Health Organization) telah merekomendasikan pemakaian
masker kain utuk masyarakat umum, hal ini diikuti oleh berbagai negara
termasuk Indonesia (Handayani, dkk., 2020).

Penggunaan masker di depan umum jauh lebih lazim di banyak negara Asia,
yang memilikinya pengalaman lebih lama dengan epidemi virus corona baru,
penggunaan masker dilaporkan akan efektif dalam membatasi penyebaran
Covid-19 yang relatif berhasil di Taiwan (Eikenberry, et.al., 2020; Wang and
Brook, 2020). Masker disarankan sebagai metode untuk membatasi penularan
komunitas oleh pembawa asimtomatik atau setidaknya orang terinfeksi yang
secara klinis tidak terdeteksi (Chan and Yuen, 2020), yang mungkin menjadi
pendorong utama cepatnya penularan Covid-19 (Li, et.al., 2020).

Penularan Covid-19 melalui droplet yang mengandung virus ataupun aliran


udara (aerosol) menjadi jalur utama yang menyebabkan virus menyebar dan
memiliki daya penularan tinggi, saat pandemi terjadi sangat penting untuk
mengontrol sumber infeksi (Atmojo, 2020). Berbagai studi eksperimental telah
melaporkan masker bedah medis dan N95 dapat melindungi pemakainya dari
berbagai infeksi atau kemungkinan menularkan infeksi. Hasil ini tampak
konsisten, sehingga dapat digunakan oleh para petugas layanan kesehatan untuk

3
melindungi diri terhadap infeksi pernapasan. Masker dapat melindungi dari
tetesan yang lebih kasar dan transmisi aerosol yang lebih halus, respirator N95
lebih efektif melawan aerosol yang lebih halus, dan mungkin lebih baik dalam
mencegah transmisi tetesan juga. Meta analisis studi pada penyedia layanan
kesehatan yang sehat menunjukkan kekuatan nilai perlindungan terhadap
infeksi virus klinis dan pernapasan untuk masker bedah dan respirator N95
(Dharmadhikari, et.al, 2012; Lai, Poon & Cheung, 2012; MacIntyre, et.al.,
2017; Offeddu, 2017).

Pengetahuan yang dimiliki seseorang akan memengaruhi bagaiamana ia


bertindak. Perilaku yang diperoleh dari pengetahuan akan lebih baik daripada
perilaku yang tidak berasal dari pengetahuan. Kepatuhan masyarkat terhadap
imbauan pemerintah sangat penting untuk mengurangi peningkatan jumlah
kasus. Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
kepatuhan (Sari and ‘Atiqoh, 2020; Notoatmodjo, 2014)

Menurut hasil penelitian Sari dan Atiqoh (2020) di Jawa Tengah tentang
hubungan pengetahuan masyarakat dengan kepatuhan penggunaan masker
sebagai upaya pencegahan COVID-19, terdapat hubungan yang signifikan
antara pengetahuan masyarakat dengan kepatuhan memakai masker dengan
nilai p=0,004. Penelitian lain tentang pengetahuan, sikap, dan perilaku
masyarakat terhadap kebijakan pembatasan sosial sebagai upaya pencegahan
COVID-19 yang dilakukan Yanti, dkk. (2020), menunjukkan hasil bahwa
individu dengan pengetahuan baik memiliki sikap positif dan perilaku yang baik
terhadap upaya pencegahan COVID-19.

Dengan penambahan kasus COVID-19 setiap harinya serta kurangnya


pengetahuan dan penelitian tentang hubungan pengetahuan COVID-19 dengan
kepatuhan upaya pencegahan (pemakaian masker) di lingkungan PT. Sukses
Sawit Gasing, peneliti tertarik untuk melakukan review artikel mengenai
hubungan pengetahuan dengan sikap penggunaan masker untuk mencegah
COVID-19.

4
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana cara me-review artikel yang terkait dengan hubungan
pengetahuan dengan sikap penggunaan masker untuk mencegah COVID-19.

1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui cara me-review artikel yang terkait dengan
hubungan pengetahuan dengan sikap penggunaan masker untuk
mencegah COVID-19.
1.3.2. Tujuan Khusus
Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui me-review artikel dengan judul Face Masks
During the COVID-19 Pandemic: A Simple Protection Tool with
Many Meanings ditulis oleh Lucia Martinelli, Vanja Kopilaš,
Matjaž Vidmar, Ciara Heavin, Helena Machado, Zoran
Todorovic´, Norbert Buzas, Mirjam Pot, Barbara Prainsack and
Srecko Gajovic.
2. Untuk mengetahui me-review artikel dengan judul Community
practice of using face masks for the prevention of Covid-19 in
Saudi Arabia ditulis oleh Yaser A. Al Naam1, Salah H. ElsafiID1,
Zeyad S. AlkharrazID, Othman A. AlfahadID, Khalid M. Al-
Jubranl, Eidan M. Al Zahrani.
3. Membandingkan review artikel yang berjudul Face Masks
During the COVID-19 Pandemic: A Simple Protection Tool with
Many Meanings dengan artikel yang berjudul Community
practice of using face masks for the prevention of Covid-19 in
Saudi Arabia.

5
BAB II
ISI

2.1 Artikel
1. Artikel “Face Masks During the COVID-19 Pandemic: A Simple
Protection Tool with Many Meanings” ditulis oleh Lucia Martinelli, Vanja
Kopilaš, Matjaž Vidmar, Ciara Heavin, Helena Machado, Zoran
Todorovic´, Norbert Buzas, Mirjam Pot, Barbara Prainsack and Srecko
Gajovic dan dipublikasi oleh Frontiers in Public Health pada tanggal 13
Januari 2021.
2. Artikel “Community practice of using face masks for the prevention of
Covid-19 in Saudi Arabia” ditulis oleh Yaser A. Al Naam1, Salah H.
ElsafiID1, Zeyad S. AlkharrazID, Othman A. AlfahadID, Khalid M. Al-
Jubranl, Eidan M. Al Zahrani dan dipublikasi oleh Plos One pada tanggal
19 Januari 2021.

2.2 Metode Penelitian


1. Pada artikel “Face Masks During the COVID-19 Pandemic: A Simple
Protection Tool with Many Meanings” menggunakan metode penelitian
deskriptif survei dengan responden menuliskan pandangan mereka tentang
pemakaian masker wajah lalu dikirim melalui email ke 97 ahli. Kelebihan
dari penelitian ini mampu memperoleh Informasi langsung dari responden
mengenai opini atau pendapat dari penggunaan masker di bidang medis,
social maupun politik. Sedangkan untuk kekurangan dari penelitian ini
adalah pengambilan data dari responden yang cukup luas yaitu 22 negara,
sehingga mendapatkan kesulitan dalam mengumpulkan atau
menyimpulkan data yang di dapat.
2. Pada artikel “Community practice of using face masks for the prevention
of Covid-19 in Saudi Arabia” menggunakan metode penelitian
observational studi cross-sectional dengan membagikan kuisioner kepada
komunitas yang saat ini tinggal di Arab Saudi selama pandemi COVID-19.
Kelebihan dari penelitian ini mereka tidak perlu mendatangi langsung yang

6
diteliti mengenai orang yang menjadi responden, hanya menyebarkan kuisioner
menggunakan website dan tidak mengeluarkan biaya yang banyak. Kekurangan
untuk penelitian ini adalah sulit untuk membangun hubungan sebab-akibat
menggunakan studi cross sectional, karena mereka hanya mewakili pengukuran
satu kali dari dugaan sebab dan akibat dan jawaban hanya terpacu pada
pertanyaan kuisioner, tidak meluas dikarenakan kuisioner merupakan pertanyaan
tertutup yang jawabannya sulit diarahkan.

2.3 Cara Pengambilan Sampel


1. Pada artikel “Face Masks During the COVID-19 Pandemic: A Simple
Protection Tool with Many Meanings” pengambilan sampel pada artikel ini
menggunakan metode penelitian deskriptif survei dengan responden
menuliskan pandangan mereka tentang pemakaian masker wajah lalu
dikirim melalui email ke 97 ahli dari berbagai negara, lalu 97 ahli tersebut
mengirimkan hasil berupa opini dari responden kepada peneliti.
2. Pada artikel “Community practice of using face masks for the prevention of
Covid-19 in Saudi Arabia” pengambilan sampel pada artikel ini
menggunakan menggunakan metode penelitian observational studi cross-
sectional dengan membagikan kuesioner kepada komunitas yang saat ini
tinggal di Arab Saudi selama pandemi COVID-19. Semua penduduk Saudi yang
berusia di atas 16 tahun dan memiliki akses ke internet diundang untuk
berpartisipasi. Kuesioner diberikan kepada peserta melalui tautan web melalui
berbagai aplikasi media sosial dan tersedia dari 21 Juli hingga 31 Oktober 2020.

2.4 Jumlah Sampel


1. Pada artikel “Face Masks During the COVID-19 Pandemic: A Simple Protection
Tool with Many Meanings” terdapat 97 ahli yang mengirimkan hasil opini
masyarakat terhadap penggunaan masker dari berbagai negara seperti,
Eropa (Albania, Austria, Bosnia dan Herzegovina, Kroasia, Republik Ceko,
Estonia, Hongaria, Italia, Irlandia, Norwegia, Polandia, Portugal, Rumania,
Serbia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Turki, Ukraina, dan Inggris Raya) dan
dua dari Asia (Cina dan Korea Selatan).

7
2. Pada artikel “Community practice of using face masks for the prevention of
Covid-19 in Saudi Arabia” terdapat kurang lebih 3.572 responden
Partisipan dalam penelitian ini sebagian besar adalah perempuan (63,4%).
Persentase yang besar (79,9%) Responden rata-rata berusia antara 16 dan 44
tahun (79,9%), dan mereka sebagian besar adalah warga negara Saudi (94,3%),
dengan pendidikan sarjana (62,5%) dan pendapatan rumah tangga rata-rata 5001–
20000 SAR per bulan (56,5%).

2.5 Analisis Data


1. Pada artikel “Face Masks During the COVID-19 Pandemic: A Simple
Protection Tool with Many Meanings” analisis data yang digunakan adalah
analisis bivariat yaitu deskriptif kualitatif. Artikel ini menghubungkan
pemakaian masker di bidang Kesehatan, sosial maupun politik.
2. Pada artikel “Community practice of using face masks for the prevention of
Covid-19 in Saudi Arabia” analisis data yang digunakan adalah analisis
bivariat yaitu analisis deskriptif statistik menggunakan SPSS (rumus one
way anova).

2.6 Hasil
2.6.1 Persamaan
Pada artikel “Face Masks During the COVID-19 Pandemic: A
Simple Protection Tool with Many Meanings” dan artikel “Community
practice of using face masks for the prevention of Covid-19 in Saudi
Arabia” memiliki persamaan yaitu menjelaskan bahwa memakai
masker membuat sulit bernafas, ada rasa tidak nyaman dalam memakai
masker, dan ada yang melaporkan terjadinya iritasi wajah dan sakit
telinga, gatal, timbul bitnik-bintik, merah, serta kesulitan dalam
berkomunikasi sehingga sulit mengetahui jika seseorang tersenyum dan
emosi yang diekspresikan dengan ekspresi wajah, Dari kedua artikel
tersebut memiliki persamaan dari hasil yaitu responden jarang
menggunakan masker karena terdapat keluhan-keluhan saat mereka

8
menggunakan masker, walaupun mereka mengetahui pentingnya
menggunakan masker pada saat pandemik Covid 19.

2.6.2 Perbedaan
1. Pada artikel “Face Masks During the COVID-19 Pandemic: A
Simple Protection Tool with Many Meanings” dijelaskan pada
bidang sosial bahwa untuk individu yang mungkin tidak peduli
kesehatan dan keselamatan pribadi mereka, mereka sering memakai
masker untuk menunjukkan tingkat kepedulian dan rasa hormat
terhadap orang lain. Tetapi pada bidang Kesehatan, tenaga
Kesehatan selalu menggunakan masker karena mereka menyadari
pentingnya menggunakan masker. Pada bidang politik, pemerintah
suatu negara menetapkan peraturan secara khusus untuk
menggunakan masker. Pihak pemerintahan melihat negara lain
bahwa jika pemerintah membuat peraturan yang ketat mengenai
penggunaan masker, maka epidemiologi tingkat COVID-19 akan
menurun.
2. Pada artikel “Community practice of using face masks for the
prevention of Covid-19 in Saudi Arabia” individu yang
menggunakan masker mereka sudah menyadari pentingnya
menggunakan masker dan tidak sulit untuk wanita arab
menggunakan masker karena mereka sudah biasa menggunakan
penutup wajah.
3. Pada artikel “Face Masks During the COVID-19 Pandemic: A
Simple Protection Tool with Many Meanings” menggunakan metode
penelitian deskriptif survei.
4. Pada artikel “Community practice of using face masks for the
prevention of Covid-19 in Saudi Arabia” menggunakan metode
penelitian observational studi cross-sectional

9
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
1. Pada artikel “Face Masks During the COVID-19 Pandemic: A Simple
Protection Tool with Many Meanings” hasil penelitian menjelaskan
tentang pendapat pentingnya menggunakan masker di bidang social,
Kesehatan dan politik. Serta hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
pendukung ide penelitian selanjutnya.
2. Pada artikel “Community practice of using face masks for the
prevention of Covid-19 in Saudi Arabia” hasil penelitian menjelaskan
tentang ketaatan warga Arab Saudi untuk menggunakan masker. Warga
Arab Saudi memiliki sikap yang baik dalam menggunakan masker.
3. Persamaan dari kedua artikel tersebut menjelaskan keluhan-keluhan
saat menggunakan masker seperti gatal, timbul bitnik-bintik, merah dan
sulit bernafas, serta membahas juga mengenai ketaatan individu
menggunakan masker. Perbedaan kedua artikel tersebut terdapat pada
metode, Pada artikel “Face Masks During the COVID-19 Pandemic: A
Simple Protection Tool with Many Meanings” menggunakan metode
penelitian deskriptif survei dan Pada artikel “Community practice of
using face masks for the prevention of Covid-19 in Saudi Arabia”
menggunakan metode penelitian observational studi cross-sectional.

3.2 Saran
1. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya diberi solusi dalam penanganan
individu untuk rajin menggunakan masker guna mencegah penyebaran
Covid 19.

10
DAFTAR PUSTAKA

Atmojo, J. T, dkk. 2020. Pandemic Covid-19, Body Immunity Response, and Herd
Immunity. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, Vol. 10(3):
373-380.

Chan, K. H. and Yuen, K. Y. 2020. COVID-19 Epidemic: Disentangling the


Reemerging Controversy About Medical Facemasks From an
Epidemiological Perspective. International Journal of Epidemiology. Vol:
3: 1-4. Doi: 10.1093/ije/dyaa044.

Dharmadhikari, A. S. et al. 2012. Surgical Face Masks Worn by Patients with


Multidrug Resistant Tuberculosis: Impact on Infectivity of Air on a Hospital
Ward. American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine. Doi:
10.1164/rccm.201107-1190OC.

Eikenberry, S. E. et al. 2020. To Mask or Not to Mask: Modeling the Potential for
Face Mask Use by the General Public to Curtail the COVID-19 Pandemic,
Infectious Disease Modelling. Elsevier Ltd. Vol. 5: 293–308. doi:
10.1016/j.idm.2020.04.001.

Handayani, R. T., dkk. 2020. Pandemic Covid-19, Body Immunity Response, and
Herd Immunity. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal; Vol.
10 (3), 373- 380.

Lai, A. C. K., Poon, C. K. M. and Cheung, A. C. T. 2012. Effectiveness of


Facemasks to Reduce Exposure Hazards for Airborne Infections Among
General Populations. Journal of the Royal Society Interface. Doi:
10.1098/rsif.2011.0537.

Li, R. et al. 2020. Substantial Undocumented Infection Facilitates the Rapid


Dissemination of Novel Coronavirus (SARS-CoV-2). Science; Vol 26(6):
1320:1323. Doi: 10.1126/science.abb3221.

11
Lotfi, M., Hamblin, M. R. and Rezaei, N. 2020. COVID-19: Transmission,
Prevention, Andpotential Therapeutic Opportunities. Clinica Chimica Acta.
Doi: 10.1016/j.cca.2020.05.044 Diakses 26 Mei 2021.

MacIntyre, C. R. et al. 2017. The Efficacy of Eedical Masks and Respirators Against
Respiratory Infection in Healthcare Workers, Influenza and Other
Respiratory Viruses. Doi: 10.1111/irv.12474.

Notoatmodjo, S. 2014. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sari, D., dan Atiqoh, N. 2020. Hubungan Antara Pengetahuan Masyarakat Dengan
Kepatuhan Penggunaan Masker Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit
Covid-19 Di Ngrongga. Fakultas Kesehatan, Universitas Duta Bangsa.
INFOKES, VOL 10(1): 2086 – 2628.

Wang, C. J. and Brook, R. H. 2020. Response to COVID-19 in Taiwan: Big Data


Analytics, New Technology, and Proactive Testing, JAMA. Journal of the
American Medical Association; Doi: 10.1001/jama.2020.3151.

World Health Organization. 2020. Anjuran Mengenai Penggunaan Masker Dalam


Konteks COVID-19. https://www.who.int/docs/default-
source/searo/indonesia/covid19/anjuran-mengenai-penggunaan-masker-
dalam-konteks-covid-19-june-20.pdf?sfvrsn=d1327a85_2 Diakses 28 Mei
2021.

Yanti, B., dkk. 2020. Community Knowledge, Attitudes, and Behavior Towards
Social Distancing Policy As Prevention Transmission of Covid-19 in
Indonesia. Vol. 8(2). https://e-journal.unair.ac.id/JAKI/article/view/18541
Diakses 26 Mei 2021.

12

Anda mungkin juga menyukai