KOPERASI DI INDONESIA
Oleh:
MUKHLIS
NIM.
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan nikmat serta hidayah-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis bisa tugas mata
kuliah ini. Selawat serta salam tak lupa penulis sampaikan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW, yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur'an dan
sunah untuk keselamatan umat di dunia.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada dosen pembimbing mata kuliah ini dan kepada segenap pihak yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini maka itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah......................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................3
C. Ruang Lingkup Masalah......................................................................3
D. Tujuan..................................................................................................4
E. Manfaat................................................................................................4
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, manfaat yang diterima anggota
lebih utama daripada laba. Meskipun demikian harus diusahakan agar koperasi
tidak menderita kerugian. Namun sebagai badan usaha, koperasi harus
berorientasi pada efisiensi dan produktivitas yang tinggi serta harus berorientasi
pula pada profit dalam rangka memperoleh keuntungan yang cukup meningkatkan
pertumbuhan dan menjaga kelangsungan hidup koperasi.
Berdasarkan sektor usahanya, terkait dengan pelayanan kepada anggota,
koperasi dibagi menjadi 5 yaitu Koperasi Produsen, Koperasi Konsumen,
Koperasi Simpan Pinjam, dan Koperasi Pemasaran, Koperasi Jasa. Keadaan
koperasi di Indonesia saat ini cukup menghawatirkan, pada dewasa ini kita saling
merasakan bahwa suatu koperasi yang ada tidak dirasakan sepenuhnya oleh
masyarakat luas, bahkan masyarakat yang awam mungkin tidak tahu ataupun
tidak pernah tahu bagaimana cara memanfaatkan koperasi tersebut.
Pengembangan koperasi dapat dijadikan sebagai sebuah wahana yang efektif bagi
anggota untuk saling bekerjasama, membuka akses pasar, modal, informasi,
teknologi dengan mengoptimalkan potensi, dan memanfaatkan peluang usaha
yang terbuka (Nasution, 2008).
Kemajuan teknologi dan digital mengharuskan setiap pelaku usaha beradaptasi
termasuk koperasi. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM
(Kemenkop UKM) dari total jumlah 151.000 koperasi, baru sekitar 10% koperasi
yang mengarah dan berbasis IT dalam mekanisme pelaporan ke publik. Beberapa
tahun ke belakang merupakan masa transisi beberapa koperasi dari sistem manual
menuju sistem otomatis, dalam masa transisi itu selalu ada masalah dan hambatan
yang terjadi.
Perkembangan pesat teknologi dan informasi membuat era sekarang ini
menjadikan jarak dan batas antar negara semakin hilang, alat-alat komunikasi
membuat satu tempat dengan tempat lainnya dapat terhubung lebih cepat dan
mudah, misalnya sambungan telepon, email, internet. Manusia bisa
berkomunikasi dengan manusia lainnya tanpa perlu bertemu dan bertatap muka
secara langsung, dukungan tekhnologi dan informasi membuat semua pekerjaan
dapat dilakukan dimana saja baik di kantor, dirumah maupun di perjalanan. Jaman
sekarang ini telah memasuki era globalisasi dimana dunia dianggap sebagai satu
2
kesatuan utuh tanpa terhambat oleh batas-batas teritorial antar pulau maupun antar
negara.
Menghadapi era globalisasi ini, koperasi dituntut untuk bisa tidak hanya
bertahan hidup, tetapi dapat tetap bersaing dengan badan usaha yang lainnya,
koperasi harus selalu siap dan update menghadapi perubahan zaman
(Airlangga:2019). Karena perkembangan teknologi informasi sangat
mempengaruhi berbagai sektor kehidupan manusia. Bahkan saat ini aktivitas
manusia tidak terlepas dari pengaruh teknologi. Sektor ekonomi dan keuangan
merupakan salah satu sektor yang paling terpengaruh oleh perkembangan
teknologi informasi, karena pengaruh teknologi ini maka koperasi harus mulai
berinovasi untuk mengembangkan pelayanannya agar bisa bersaing dengan
koperasi lainya bahkan dengan perbankkan, seperti yang awalnya koperasi
melakukan semua penginputan manual maka pada saat ini koperasi harus
beradaptasi untuk melakukan kegiatannya menggunakan aplikasi. Perkembangan
teknologi informasi ini juga telah mempengaruhi kebijakan dan strategi dunia
usaha lembaga keuangan yang selanjutnya lebih mendorong inovasi dan
persaingan dibidang layanan. Penerapan tekhnologi finansial untuk meningkatkan
efisiensi kegiatan operasional dan mutu pelayanan koperasi kepada nasabahnya,
sebab pemanfaatan tekhnologi finansial tersebut sejalan dengan semakin
berkembangnya kebutuhan masyarakat akan layanan keuangan berbasis online
dan penggunaan media internet untuk akses data digital.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dari makalah ini
yaitu: “Bagaimana Peran Teknologi Digital Dalam Pengembangan Koperasi Di
Indonesia”?
3
D. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan dari makalah ini
yaitu: “untuk mengetahui Peran Teknologi Digital Dalam Pengembangan
Koperasi Di Indonesia”?
E. MANFAAT
Manfaat pada makalah ini adalah dapat menambah wawasan yang terkait
dengan teknologi digital dalam pengembangan koperasi yang ada di Indonesia.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN KOPERASI
Pengertian koperasi dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu: pengertian
umum dan menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang koperasian.
Pengertian secara umum koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan
orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang memberikan kebebasan
masuk dan keluar sebagai anggota, dengan bekerjasama secara kekeluargaan para
anggotanya. Berdasarkan pasal 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
perkoperasian diberikan pengertian sebagai berikut: “koperasi adalah badan usaha
yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan
berlandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. (Hendrojogi
(2007;21).”
Dengan penjelasan bahwa anggota koperasi sebagai pemilik dan sekaligus
pengguna jasa koperasi, maka koperasi dapat diartikan sebagai mana yang diatur
dalam Undang-Undang Perkoperasian Indonesia. Koperasi diatur dalam UU
No.12 tahun 1967 yang diperbaharui menjadi Undang-Undang No. 25 tahun 1992
yang menjelaskan tentang definisi koperasi. Koperasi menurut UU No. 12 tahun
1967 berbunyi: “Organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan
orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi
sebagai usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan.” Selain definisi koperasi
menurut Hendrojogi (2007;22) mendefinisikan koperasi sebagai berikut:
“Koperasi ialah suatu perkumpulan dari orang-orang yang atas dasar persamaan
derajat sebagai manusia, dengan tidak memandang haluan agama dan politik
secara sukarela masuk, untuk sekedar memenuhi kebutuhan bersama yang bersifat
kebendaan atas tanggungan bersama.” Dari beberapa pengertian koperasi tersebut,
maka dapat disimpulkan bahwa apapun jenis koperasi yang didirikan di Indonesia
mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk kesejahteraan anggota pada umumnya
dan masyarakat pada khususnya yang mengandung unsur demokrasi, sosial dan
tidak semata-mata mencari keuntungan.
5
B. TEKNOLOGI INFORMASI
Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara
penyampaian informasi yang selanjutnya dikenal dengan istilah (Teknologi
Informasi ). Pada awalnya Teknologi Informasi dikembangkan manusia pada
masa pra sejarah dan berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk
yang mereka kenal, mereka menggambarkan informasi yang mereka dapatkan
pada dinding-dinding gua, tentang berburu dan binatang buruannya. Sampai saat
ini teknologi informasi terus terus berkembang tetapi penyampaian dan bentuknya
sudah lebih modern. Menurut Bambang Warsita (2008:135) teknologi informasi
adalah sarana dan prasarana (hardware, software, useware) sistem dan metode
untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan,
mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna. Hal yang sama juga
di ungkapkan oleh Lantip dan Rianto (2011:4) teknologi informasi diartikan
sebagai ilmu pengetahuan dalam bidang informasi yang berbasis komputer dan
berkembanganya sangat pesat. Hamzah B.Uno dan Nina Lamatenggo (2011:57)
juga mengemukakan teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan
untuk mengolah data.
Pengolahan itu termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu. Menurut
McKeown dalam Suyanto (2005:10) teknologi informasi merujuk pada seluruh
bentuk teknologi yang digunakan untuk menciptakan, menyimpan, mengubah,
dan menggunakan informasi dalam segala bentuknya. Teori yang lain juga
diungkapkan oleh Williams dalam Suyanto (2005:10) teknologi informasi
merupakan sebuah bentuk umum yang menggambarkan setiap teknologi yang
membantu menghasilkan, memanipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan, dan
atau menyampaikan informasi. Teori pendukung yang lain menurut Behan dan
Holme dalam Munir (2009:31) teknologi informasi dan komunikasi adalah segala
sesuatu yang mendukung untuk me-record, menyimpan, memproses, mendapat
lagi, memancar/mengantarkan dan menerima informasi.
6
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi
adalah suatu teknologi berupa (hardware, software, useware) yang digunakan
untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan,
mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna untuk memperoleh
informasi yang berkualitas.
7
Koperasi Negara Berkembang adalah Koperasi yang sudah berkembang
dengan cirinya tersendiri, yaitu dominasi campur tangan pemerintah dalam
pembinaan dan pengembangannya. Campur tangan ini memang bisa dimaklumi
karena bila masyarakat dengan kemampuan sumber daya manusia dan modalnya
terbatas dibiarkan dengan inisiatif sendiri untuk membentuk koperasi, maka
koperasi tidak akan pernah tumbuh dan berkembang. Sehingga, pengembangan
koperasi di negara berkembang seperti di Indonesia dengan top down approach
pada awal pembangunannya dapat diterima, sepanjang polanya selalu disesuaikan
dengan perkembangan pembangunan di negara tersebut. Dengan kata lain,
penerapan pola top down harus diubah secara bertahap menjadi bottom up
approach. Hal ini dimaksudkan agar rasa memiliki (sense of belonging) terhadap
koperasi oleh anggota semakin tumbuh, sehingga para anggotanya akan secara
sukarela berpartisipasi aktif. Apabila hal seperti tersebut dapat dikembangkan,
maka koperasi yang benar-benar mengakar dari bawah akan tercipta, tumbuh, dan
berkembang.
Adanya campur tangan pemerintah Indonesia dalam pembinaan dan
pengembangan koperasi di Indonesia membuatnya mirip dengan konsep sosialis.
Perbedaannya adalah, tujuan koperasi dalam konsep sosialis adalah untuk
merasionalkan faktor produksi dari kepemilikan pribadi ke pemilikan kolektif,
sedangkan koperasi di negara berkembang seperti Indonesia, tujuannya adalah
meningkatkan kondisi sosial ekonomi anggotanya itu sendiri.
8
a. Pendidikan perkoperasian
b. kerjasama antar koperasi
9
BAB III
METODE PENELITIAN
10
2. Menulis Sesuai dengan Pedoman
Pada tahap kedua, kamu harus bisa menulis sesuai dengan pedoman yang ada.
Caranya dengan mengembangkan kerangka makalah yang akan menjadi sebuah
rumus masalah yang terisi atau kompleks. Berikut ini langkah-langkah di salah
satu contoh metode penulisan dalam makalah yang sesuai dengan pedoman:
a. Kajilah beberapa sumber yang bisa diperoleh, yang berhubungan dengan
judul makalah.
b. Memerhatikan lagi bagaimana teknik menulis dalam menyajikan makalah
yang baik.
c. Menguraikan intisari yang berasal dari pemahaman si penulis, pada
informasi yang tertuang ke dalam makalah dari sumber yang diperoleh
nantinya.
3. Memeriksa Kelengkapan Hasil Tulisan Makalah/Laporan
Pada tahap selanjutnya, yang harus dilakukan adalah memeriksa kembali isi
makalahnya yang berhubungan dengan pemakaian kata, tanda baca, ejaan, dan
kalimat yang sudah sesuai dengan PUEBI yang tepat. Cek kembali apakah data
yang sudah diperoleh sudah lengkap ataukah masih kurang. Bagaimana
penulisannya apakah masih banyak typo dan apakah format tulisannya sudah
sesuai dengan runtut struktur dan pedoman makalah.
11
masalah, tapi ada juga penulis yang merumuskan satu masalah saja atau bisa lebih
dari dua masalah. Hal itu akan bergantung pada objek yang mereka teliti.
12
BAB IV
HASIL PENELITIAN
13
guna melayani masyarakat serta menjaga likuiditas lembaga agar tetap
survive. Salah satu solusinya adalah dengan memanfaatkan penerapan
teknologi digital untuk mengatasi social distancing. Aplikasi layanan
menggunakan teknologi digital pada koperasi menjadi sebuah layanan
keuangan yang dapat membantu manajemen koperasi untuk melakukan
efisiensi biaya, efisiensi waktu, meningkatkan pelayanan serta masyarakat
sebagai anggota koperasi tetap terlayani dengan optimal di masa pandemi
Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertimbangan yang
diambil koperasi di Provinsi Bali guna menyediakan layanan teknologi digital.
Metode penelitian adalah kualitatif deskriptif. Informan kunci dalam
penelitian ini yaitu ketua pengurus dan manajer koperasi yang menerapkan
layanan teknologi digital. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah triangulasi. Berdasarkan hasil wawancara dapat
disimpulkan bahwa pertimbangan yang diambil koperasi di Provinsi Bali guna
memanfaatkan teknologi informasi adalah: 1) Kredibilitas, 2) Persepsi biaya
dan 3) Kondisi yang memfasilitasi.
14
mengukur kinerja non-finansial koperasi, restrukturisasi koperasi, daya saing
koperasi, rebranding koperasi dan pengembangan dengan system IT.
Berdasarkan hasil penelitian, maka diajukan saran yaitu strategi yang dapat
dikembangkan dalam mengahadapi era digital adalah mengukur kinerja non-
finansial koperasi, restrukturisasi koperasi, daya saing koperasi, rebranding
koperasi dan pengembangan dengan system IT.
15
BAB V
PEMBAHASAN
16
dilaksanakan secara tunggal atau serba usaha, dan pengaturan dasar hukum
koperasi syariah dimana koperasi dapat melakukan kegiatan berdasarkan prinsip
syariah dan koperasi syariah wajib memiliki dewan pengawas syariah.
Selain itu, dalam PP Nomor 7 Tahun 2021 sebagai peraturan pelaksana
UU Cipta Kerja juga memberikan pengaturan yang lebih terperinci mengenai
kemudahan, pelindungan dan pemberdayaan bagi koperasi. Khususnya dalam hal
pemberdayaan koperasi, dengan menetapkan kebijakan dalam aspek kelembagaan,
pemasaran, produksi, keuangan, inovasi dan teknologi, serta kebijakan
pengembangan koperasi di sektor tertentu melalui pemberdayaan koperasi di
sektor kelautan dan perikanan, angkutan perairan pelabuhan, kehutanan,
perdagangan, dan pertanian. Pemerintah saat ini juga sedang mendorong
terwujudnya program pengembangan Korporasi Petani dan Nelayan (KPN) dalam
rangka transformasi ekonomi, yang salah satu kelembagaannya berupa koperasi.
Pada tahun 2022 direncanakan akan terdapat beberapa pilot project terkait KPN
ini.
17
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan, dapat disimpulkan bahwa
permasalahan utama koperasi di Bali adalah rendahnya kualitas SDM pengelola
Koperasi, rendahnya pertumbuhan koperasi, terbatasnya pemasaran produk dan
kemitraan koperasi dan kurangnya koperasi mendapatkan akses permodalan
sehingga akan sangat sulit bersaing pada era digital.
B. Saran
Strategi yang dapat dikembangkan dalam mengahadapi era digital adalah
mengukur kinerja non-finansial koperasi, restrukturisasi koperasi, daya saing
koperasi, rebranding koperasi dan pengembangan dengan system IT
18
DAFTAR PUSTAKA
Bogdan, Robert dan Steven Taylor. 1992. Pengantar Metode Kualitatif. Surabaya:
Usaha Nasional.
19