Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MANAJEMEN JASA
PENGGUNAAN TEKNOLOGI UNTUK BIDANG JASA

Dosen :
Maulidyah Amalina R, M.M

Oleh :
1. Dewi Permata Larasati (220301047)
2. Ninik Priharfianti (220301035)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2023
MAKALAH
MANAJEMEN JASA
PENGGUNAAN TEKNOLOGI UNTUK BIDANG JASA

Dosen :
Maulidyah Amalina R, M.M

Oleh :
3. Dewi Permata Larasati (220301047)
4. Ninik Priharfianti (220301035)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya semata, kami dapat menyelesaikan Makalah dengan
judul Penggunaan Teknologi Untuk Bidang Jasa. Salawat dan salam semoga tetap tercurah
limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahabat-sahabat dan pengikut-
pengikutnya sampai hari penghabisan.
Atas bimbingan dari Dosen Manajemen Jasa dan saran dari teman-teman maka
disusunlah Makalah ini, semoga dengan tersusunnya Makalah ini dapat berguna bagi kami
semua dalam memenuhi tugas dari mata kuliah Manajemen Jasa dan semoga segala yang
tertuang dalam Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi para pembaca
dalam rangka membangun khasanah keilmuan. Makalah ini disajikan khusus dengan
tujuan untuk memberi arahan dan tuntunan agar yang membaca bisa menciptakan hal-hal
yang lebih bermakna.
Ucapan terima kasih juga peneliti sampaikan kepada:
1. Dosen Pembimbing mata kuliah Manajemen Jasa, Maulidyah Amalina R, M.M
2. Semua pihak yang telah membantu demi terbentuknya Makalah.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan belum sempurna. Untuk itu kami berharap akan kritik dan saran yang
bersifat membangun kepada para pembaca guna perbaikan langkah-langkah selanjutnya.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua, karena kesempurnaan
hanya milik Allah SWT semata.

Gresik, 23 Maret 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................3
2.1 Perkembangan Pelayanan Internet..........................................................................3
2.2 Zaman Internet dan Website...................................................................................3
2.3 Model Bisnis Internet..............................................................................................5
2.4 Pelayanan Jasa Elektronik & Tradisional...............................................................8
2.5 Desain dan Pengiriman Elektronik..........................................................................9
2.6 Struktur Produk Pelayanan Elektronik..................................................................10
BAB III................................................................................................................................11
PENUTUP...........................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................11
3.2 Saran......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kemajuan dalam komunikasi dan teknologi informasi mempunyai efek yang besar
dalam cara interaksi pelanggan dengan penyedia layanan. Misalnya, internet telah merubah
ekspektasi dan kebiasaan penumpang pesawat. Pelanggan yang biasanya mengantri di
counter untuk menerima boarding pass, kini tidak perlu lagi melakukan itu. Hal itu
disebabkan karena adanya teknologi yang memungkinkan pelanggan untuk mencetak
sendiri boarding pass mereka.
Perkembangan yang mencolok selama beberapa dasawarsa ini, ditandai dengan
semakin pentingnya informasi dan pengolahan data dalam banyak aspek kehidupan
manusia. Dengan tersedianya berbagai bentuk media informasi, kini masyarakat memiliki
pilihan yang lebih banyak bagi informasi yang ingin mereka dapatkan. Organisasi-
organisasi publik maupun swasta semakin banyak yang mampu memanfaatkan teknologi
informasi baru yang dapat menunjang efektifitas, produktivitas dan efisiensi mereka.
Teknologi otomasi adalah penunjang utama pembuatan keputusan didalam
organisasi-organisasi modern. Dalam hal ini, aplikasi teknologi computer benar-benar
telah menandai revolusi peradaban yang memungkinkan pekerjaan-pekerjaan di dalam
organisasi dapat diselesaikan secara cepat, akurat dan efisien.
Dunia tempat kita tinggal ini tidak bisa melepaskan diri dari kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi. Perkembangan terkini, dunia pendidikan memiliki e-learning;
dunia bisnis sibuk dengan e-commerse: pemerintah memulai e-government-nya. Demikian
semaraknya, sekarang apapun di-e-kan seperti e- banking, e-tax, e-registration, e-campus,
e-book dan sebagainya.
Istilah teknologi informasi dan komunikasi diterjemahkan dari bahasa Inggeris
information and communication technology yang lazim disingkat ICT. Kemajuan
teknologi ini memang dimulai dari negeri barat sana. Oleh karena itu, wajarlah jika istilah
yang banyak dipakai dibidang teknologi informasi dan komunikasi ini berasal dari bahasa
Inggris.
Dunia informasi dalam bidang e-commerse berkembang denga pesatnya, tidak dapat
bertahan dalam hitungan menit atau jam, sehingga informasi yang diberikan hari ini akan
menjadi basi sebelum berakhirnya kalimat yang akan diselesaikan. Suatu kegiatan
penjualan barang secara besar-besaran pada perusahaan multinasional dapat diselesaikan
melalui internet, yang menawarkan lebih dari 3,5 juta jenis barang seperti mainan anak,
perangkat lunak, perangkat keras, komputer, alat olah raga dan segala kebutuhan
masyarakat.
Melalui website, masalah perdagangan yang kompleks dapat diatasi dengan
menggunakan alat teknologi informasi internet. Dengan menggunakan internet, segala
barang yang akan dijual, daftar harga dan cara pembayaran dapat diakses oleh seluruh
pembeli dari seluruh dunia dalam waktu yang singkat. Suatu hal yang biasa saat ini apabila
seseorang ingin membeli dan menjual barang tanpa hadir dalam suatu tempat atau
pertemuan tertentu, melainkan melakukan tawar menawar melalui internet, dan seluruh
kemudahan tersebut hanya dimungkinkan karena semakin canggihnya pelayanan di bidang
internet.

Rumusan Masalah

1
2

Sesuai dengan judul makalah ini yaitu, Penggunaan Teknologi Untuk Bidang Jasa,
terkait dengan kajian dalam topik ini, pertimbangan-pertimbangan yang perlu
diketahui, terkait dengan judul tersebut maka timbul pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan pelayanan internet ?
2. Bagaimana zaman internet dan website ?
3. Apa saja model bisnis internet ?
4. Apa itu pelayanan jasa elektronik dan tradisional ?
5. Bagaimana desain dan pengiriman elektronik ?
6. Bagaimana struktur produk pelayanan elektronik ?

Tujuan Penulisan
1. Tujuan Fungsional dari pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini yaitu agar hasil dari
pembuatan karya tulis ilmiah ini dapat dimanfaatkan dan digunakan sebagai
referensi dasar.
2. Tujuan Individual dari penelitian ini yaitu untuk menambah ilmu
pengetahuan,pengalaman dan pengenalan pada materi di Universitas
Muhammadiyah Gresik sehingga penulis melakukan pencarian informasi untuk
menyelesaikan Tugas Kuliah.

Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan Penulisan
d. Sistematika Penulisan

Bab II Pembahasan
a. Perkembangan Pelayanan Internet
b. Zaman Internet dan Website
c. Model Bisnis Internet
d. Pelayanan Jasa Elektronik & Tradisional
e. Desain dan Pengiriman Elektronik
f. Struktur Produk Pelayanan Elektronik

Bab III Penutup


a. Kesimpulan
b. Saran
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Pelayanan Internet


Internet adalah suatu jaringan komunikasi yang memiliki fungsi untuk
menghubungkan antara satu media elektronik dengan media elektronik yang lain dengan
cepat dan tepat. Jaringan komunikasi tersebut, akan menyampaikan beberapa informasi
yang dikirim melalui transmisi sinyal dengan frekuensi yang telah disesuaikan. Untuk
standar global dalam penggunaan jaringan internet sendiri menggunakan TCP/IP
(Transmission Control Protocol / Intemet Protocol).
Dari sisi kecepatan, banyak industri teknologi yang mengembangkan beberapa
generasi jaringan. Mulai dari 2G, 3G, 4G, hingga yang terbaru sekarang adalah 5G.
Tentunya untuk dapat menggunakan teknologi jaringan internet 5G membutuhkan
resources yang cukup besar bagi suatu negara.
Dan terakhir, perkembangan internet dari segi penggunaannya. Pengembangan
teknologi informasi tidak ada habis habisnya. Sehingga, banyak sekali perubahan yang
terjadi mulai dari informasi, komunikasi dan perangkat yang digunakan. Jika awal
pengembangan internet digunakan untuk kebutuhan riset militer, maka untuk sekarang
cakupannya lebih banyak lagi. Seperti penggunaan untuk bidang pendidikan, sosial,
politik, budaya, militer, komunikasi, informasi, bisnis, dan lain sebagainya.
Perkembangan Teknologi Membawa perubahan pesat dalam dunia bisnis Ada
berbagai macam sistem informasi dengan menggunakan teknologi informasi, antara lain:
Electronic Data Processing Systems, Data Processing Systems (DPS), Decision Support
System (DSS), Management Information System (MIS), Executive Information Systems
(EIS), Expert System (ES) dan Accounting Information System (AIS).

2.2 Zaman Internet dan Website


Akses World Wide Web yang dikhususkan untuk publik ditemukan pada 1989.
Selama itu juga internet telah berkembang dan menjadi kesatuan gaya hidup yang tak
terpisahkan dari keseharian kita. Mulai untuk mendapatkan berita, memesan transportasi
serta makanan, membeli tiket, bahkan bekerja, dapat dilakukan dengan mudah melalui
sentuhan jari.
Konsep kerja Internet sendiri adalah menghubungkan komputer pengguna dengan
komputer-komputer lain di seluruh dunia. Memungkinkan pengguna yang terhubung untuk
saling berinteraksi. Dari konsep itulah, sebutan online yang berarti dalam jaringan lahir.
Berikut adalah poin-poin penting dalam sejarah internet, hingga menjadi aspek
pembentuk peradaban modern kita saat ini.
 1969: Internet dicetuskan
Pada Oktober 1969, peneliti-peneliti di Universitas California di Los Angeles (UCLA)
berupaya untuk mengirimkan data dari satu komputer ke komputer lain. Mereka berupaya
untuk mengirimkan tiga huruf, yaitu 'LOG', ke komputer kedua dalam bentuk kode biner,
dimana komputer kedua nantinya akan menambahkan dua huruf lagi, sehingga menjadi
'LOGIN’.
Suksesnya penelitian tersebut melahirkan proyek ARPANET, yang dikembangkan dan
ditujukan untuk keperluan militer Amerika Serikat. Sistem yang dinyatakan sebagai
pendahulu internet tersebut semakin bertumbuh, dari yang sebelumnya hanya
menghubungkan 4 komputer, menjadi 13 pada 1970. Pada 1981, telah ada 231 komputer
yang terhubung dalam jaringan ARPANET.
 1971: Surat elektronik pertama

3
4

Ray Tomlinson, seorang Amerika, pada tahun 1971, mengirimkan surat elektronik (surel)
pertama menggunakan ARPANET, dan mencetuskan penggunaan simbol '@' dalam
alamat surel kita saat ini. Simbol ‘@’ digunakan untuk memisahkan nama pengguna,
dengan jaringan yang sedang digunakan. Simbol "@" pada alamat email pertama kali
digunakan pada 1971 (Unsplash)
 1983: Komunikasi antar jaringan
Sebelumnya, agar dua komputer dapat berkomunikasi satu sama lain dalam satu jaringan,
diperlukan semacam ‘protokol’ berupa rangkaian tahapan, yang ditentukan oleh pengatur
komunikasi.
 Pada 1970, Robert Kahn, dan Vinton Cerf, mengembangkan TCP/IP (Transmission
Control Protocol/Internet Protocol) yang memungkinkan pertukaran data dilakukan
bukan hanya dalam komputer dengan jaringan yang sama, melainkan juga dalam
jaringan berbeda.
Penggunaan TCP/IP masih digunakan hingga hari ini. ARPANET mengadopsi teknologi
ini pada 1 Januari 1983, memungkinkan hubungan dengan jaringan komputer lain seperti
Universitas. Pada poin inilah, internet ada dalam wujudnya yang kita kenal sekarang.
 1990: Lahirnya WWW
WWW dicetuskan oleh Tim Berners-Lee pada 12 Maret 1989, yang saat itu bekerja untuk
lab fisika CERN (Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir). Ia mengusulkan sistem
manajemen informasi yang terdesentralisasi.
Pada saat itu, CERN memiliki ribuan karyawan, dan semakin banyak dengan masuknya
karyawan baru. Sangat sulit untuk mendapatkan informasi yang mungkin berkaitan, tetapi
tidak diketahui, karena tempat penyimpanan yang berbeda tempat. Usulnya adalah sistem
koneksi hypertext, serta pencarian menggunakan kata kunci, yang dihubungkan dengan
informasi-informasi terkait. Sulitnya bertukar menyampaikan file berbeda di dalam
institusi menyebabkan Tim Berners-Lee mencetuskan sistem hypertext yang menjadi awal
mula internet publik.
 Pada tahun 1990, Robert Cailliau dari Belgia membantu mengembangkan usul
Berners-Lee.
Penemuan ini didasarkan pada dua pilar, yaitu: bahasa pemograman HTML, yang
memungkinkan keberadaan website, serta protokol pertukaran hypertext HTTP, yang
memungkinkan pengguna meminta, dan menerima laman yang diinginkan. Sistem ini
kemudian disebarluaskan pada April tahun 1993, dan semakin populer seiring rilisnya
Mosaic pada bulan November. Mosaic merupakan situs pencari (search engine) pertama.
Jumlah situs yang dapat diakses, kemudian meledak dari beberapa juta di awal 1990,
menjadi 400 juta pada tahun 2000.
 2000an: Jejaring sosial, dan perangkat mobile
Tahun 2000 mulai menjadi titik penggunaan jejaring sosial. Jejaring sosial mulai
diciptakan pada tahun 2003. Hingga setahun kemudian, Mark Zuckerberg menciptakan
Thefacebook.com yang awalnya ditujukan untuk menghubungkan mahasiswa-mahasiswa
Harvard. Facebook kemudian berkembang menjadi salah satu raksasa media sosial dengan
sekitar 2,3 miliar pengguna.
 Pada tahun 2007, Apple mengguncang dunia dengan iPhone, dan memulai tren
ponsel pintar yang kita ketahui hari ini. Sementara selama 10 tahun,layanan
berlangganan untuk mobile broadband telah meningkat dari 268 juta, menjadi 4,2
miliar di seluruh dunia.
5

2.3 Model Bisnis Internet


Istilah e-commerce sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat modern. Pengertian
e-commerce adalah kegiatan atau aktivitas perdagangan produk maupun jasa secara online
melalui jaringan elektronik, terutama internet.
Kemajuan internet yang sangat pesat menyebabkan kegiatan jual-beli sudah mulai
berkembang ke ranah digital. Tak heran, jika kini banyak orang yang menjalankan
kegiatan bisnis berbasis online melalui penggunaan website atau situs e-commerce.
A. E-commerce Model
Berdasarkan model bisnisnya, terdapat 6 macam website e-commerce. Berikut contoh di
Indonesia.
1. Business to Business (B2B)
Merupakan singkatan dari Business to Business, B2B termasuk salah satu model e-
commerce dengan skala paling besar dibanding yang lainnya. Konsep bisnis ini adalah
menjual sebuah produk atau jasa, ke perusahaan lain. Ibaratnya, bisnis ini seperti toko
grosir yang menjual barangnya ke pengecer lalu pengecer tersebut menjualnya lagi ke
toko-toko yang lebih kecil.
Modal untuk memulai bisnis ini memang tidak kecil. Namun penghasilan yang
diperoleh juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Hal terpenting adalahh, B2B cukup
efektif untuk meningkatkan awareness pelanggan terhadap brand yang dijual tanpa perlu
repot-repot melakukan strategi marketing tertentu.
2. Business to Consumer (B2C)
Business to Consumer atau B2C merupakan model e-commerce yang konsepnya
paling dekat dengan sistem jual beli tradisional. Seperti namanya, bisnis ini menjual
produk barang atau jasanya langsung kepada konsumen tanpa melalui perantara
apapun.
Seperti halnya versi tradisional, bisnis ini cenderung mudah berkembang. Tidak
hanya menyediakan wadah yang lebih interaktif dengan konsumen, model bisnis e-
commerce ini cenderung mudah menjangkau konsumen dari berbagai lapisan dan
kalangan. Bahkan B2C mampu menarik minat konsumen dari dalam maupun luar negeri
dengan mudah karena kemudahan yang ditawarkan.
3. Consumer to Consumer (C2C)
Model bisnis C2C atau Consumer to Consumer termasuk bisnis e-commerce skala
kecil dengan peluang untung cukup menjanjikan. Bisnis ini banyak kita temukan di forum
jual beli. Kelebihan bisnis C2C adalah kemudahan konsumen dalam memperoleh
barang atau jasa dengan harga yang diinginkan karena adanya proses tawar
menawar. Meskipun kadang barang yang ditawarkan bekas, tetapi konsumen masih bisa
berpeluang mendapatkan barang berkualitas jika pandai memilih.
Untuk pelaku bisnisnya sendiri, C2C termasuk bisnis dengan modal ringan. Kita
juga tidak butuh platform khusus untuk melakukan transaksi jual beli. Cukup mendaftar
atau registrasi di sebuah forum jual beli, kita sudah bisa menjual barang yang diinginkan
dengan harga sepadan.
4. Consumer to Business (C2B)
Terlihat mudah, nyatanya tidak semua orang bisa menjalankan bisnis C2B
atau Consumer to Business. Pada model bisnis ini, seorang individu menjual jasa atau
produk yang dimiliki ke sektor industri dengan skala lebih besar. Biasanya bisnis ini
terjadi ketika perusahaan membutuhkan sebuah produk yang dibutuhkan.
Keunggulan bisnis ada pada penetapan harga yang dimiliki oleh konsumen. Pada
C2B, konsumen punya power untuk menyebutkan harga dan membuat kesepakatan
tertentu supaya perusahaan bisa meembeli produk atau menggunakan jasa mereka. Contoh
sederhana bisnis ini adalah freelance writer yang menjual karya mereka ke penerbit.
6

5. Business to Administration (B2A)


Model bisnis e-commerce selanjutnya dikenal pula dengan nama Business
to Administration. Bisnis ini merupakan praktik jual beli antara penyedia
barang atau jasa dengan lembaga pemerintahan. Untuk bisa bergabung
dengan bisnis semacam ini, kita harus rajin mengikuti lelang tender di kantor-
kantor administratif.
Demi memikat lembaga yang menjadi target pasar kita harus
menyediakan produk terbaik dengan harga terbaik dan fleksibel. Bisnis ini bisa
berkembang dengan baik apabila kita telah memiliki nama. Jika belum, kita bisa
mulai dengan proyek kecil yang melibatkan lembaga pemerintahan skala daerah
atau lokal.
6. Consumer to Administration (C2A)
Singkatan dari Consumer to Administration, C2A merupakan praktik bisnis
yang terjadi antara individu dengan lembaga pemerintahan terutama pada sektor
administrasi publik. Contoh C2A adalah seorang individu yang melakukan pembayaran
pajak, BPJS, listrik, atau telepon.

Baik B2A maupun C2A memiliki tujuan yang sama, yaitu memudahkan individu
melakukan transaksi dengan lembaga pemerintahan dan meningkatkan pelayanan
pemerintah kepada masyarakat Indonesia.

Dalam penerapannya, keenam model bisnis di atas memanfaatkan beberapa metode


operasi sesuai kebutuhan. Adapun ebberapa metode operasi yang digunakan dalam
bisnis e-commerce adalah:

 Shipping atau pengiriman langsung barang yang diproduksi sendiri ke pembeli


 Dropshipping atau pengiriman barang oleh produsen ke konsumen yang memesan
barang ke kita
 Wholesale atau pembelian barang dalam partai besar. Istilah lain dalam metode
operasi model bisnis e-commerce ini adalah grosir
 Direct to Consumer merupakan metode penjualan langsung ke pembeli
sebagaimana praktik jual beli konvensional di pasar.
7

B. Putaran Pendek Pemasaran


Empat variabel yang saling berhubungan dan membentuk sebuah paket utuh yang
akan menentukan derajat kesuksesan program pemasaran yang dijalankan, Adapun
penjelasan dari variabel tersebut adalah:

1. Produk
Sebuah produk dirancang untuk memuaskan kebutuhan konsumen.Strategi produk
meliputi sejumlah keputusan tentang kegunaan, kualitas, fitur, merek dagang, model,
kemasan, garansi, desain, dan pilihan (macam produk). Keputusan untuk melakukan
perubahan pada karakteristik produk mutlak diperlukan seiring dengan perputaran produk
tersebut.
2. Harga
Selain harga yang ditetapkan untuk sebuah produk yang dijual kepada konsumen,
penentuan harga mencakup beberapa kebijakan manajemen mengenai diskon, harga,
kredit, periode pembayaran, pembayaran pemindhan dan sebagainya.
3. Lokasi
Menempatkan produk berarti menyediakan produk pada tempat (pasar) yang tepat
dan di waktu yang tepat pula. Strategi distribusi produk meliputi sejumlah keputusan
seperti lokasi dan daerah toko, tingkat inventaris produk, lokasi ruang pajang produk, serta
jenis pengiriman produk tersebut.
4. Promosi
Promosi bermaksud untuk dan membujuk target konsumen dalam hal nilai dari
produk yang dijual. Penentuan media yang digunakan merupakan bagian penting dari
sebuah promosi produk.

MODEL E-BUSINESS
1) Direct to Customer, yaitu melakukan penjualan melalui hubungan yang terjalin
secara langsung antara perusahaan dengan pelanggannya;
2) Full-Service Provider, yaitu menyediakan berbagai fasilitas dan jasa (sumber daya)
yang dibutuhkan oleh perusahaan lain dalam menjalankan operasi bisnisnya;
3) Whole of Enterprise, yaitu menawarkan fasilitas satu pintu (single point of contact)
kepada pelanggan yang membutuhkan pelayanan tertentu yang melibatkan banyak
pihak (perusahaan);
4) Intermediaries, yaitu menjadi perantara (broker) dari berbagai jenis keperluan
(berdasarkan data, informasi, segmen industri, komunitas, dsb.);
8

5) Shared Infrastructure, yaitu menawarkan penyewaan terhadap berbagai


instrastuktur teknologi informasi, meliputi database, aplikasi, perangkat keras, dan
jaringan.
6) Virtual Community, yaitu memanfaatkan komunitas yang ada di dunia maya untuk
berbagai keperluan seperti penawaran berbagai produk dan jasa digital.
7) Value Net Integrator, yaitu mengintegrasikan berbagai entiti atau sumber daya
yang ada di internet agar produk-produk atau jasa-jasa baru yang belum pernah ada
sebelumnya dapat ditawarkan kepada pasar dan calon pelanggan; dan
8) Content Provider, yaitu menawarkan pelayanan pembentukan dan distribusi data,
informasi, knowledge (content) yang bernilai tinggi kepada pelanggan.

2.4 Pelayanan Jasa Elektronik & Tradisional


Karakteristik beberapa pelayanan elektronik dapat terlihat juga pada pelayanan tradisional.
Jasa internet bersifat tidak nyata, karena transaksi dan pengalaman jasa disampaikan
dengan jaringan elektronik yang tidak dapat dilihat, sehingga sulit untuk diukur dan
dipertimbangkan secara penuh.
Pelayanan jasa elektronik berbeda dengan pelayanan tradisional. Seluruh kontak dan
inetaraksi yang diperlukan, dilakukan melalui interaksi secara online. Seluruh item yang
ditawarkan dibungkus dalam dimensi interaktif maupun dimensi non-interaktif yang
bersifat online.
Suatu perbandingan antara pelayanan jasa secara elektronik dan pelayanan tradisional
dapat dilihat pada tabel 1 dan 2 dibawah ini. Dari tabel-tabel tersebut dapat dilihat
perbedaan nyata di antara kedua system penyampaian jasa tersebut
.
Perbandingan Pelayanan Elektronik dan Pelayanan Tradisional

Sifat/Karakteristik Pelayanan Elektronik Pelayanan Tradisional


Jenis Interaksi Tidak bertatap muka Tatap muka
Ketersediaan Setiap waktu Standar jam kerja
Akses Dari rumah Dating ke lokasi penjualan
Area Pasar Seluruh dunia (luas) Local
Suasana Terdapat keterbatasan Terdapat lingkungan fisik
elektronik
Perbedaan Kompetitif Kemudahan/keleluasaan Personalisasi
Privasi Keadaan tanpa nama Interaksi sosial

Perbandingan Penjualan Online dan Penjualan Tradisional

Penjualan online Penjualan Tradisional


Keuntungan Keleluasaan Kelima Indera
mempengaruhi pembelian
Hemat waktu Memicu ingatan
Menekan Hasrat membeli Terdapat contoh produk
Mengenal barang baru
Interaksi social
Kerugian Tidak dapat melakukan Memakan waktu
tawar-menawar dan tidak
dapat meyeleksi produk
Mudah lupa pada produk Menunggu dan antri
9

Ketergantungan pada Mencari pusat perdagangan


computer
Ongkos pengiriman Merangsang Hasrat
membeli
Kurang aman

2.5 Desain dan Pengiriman Elektronik


Keberhasilan pelayanan elektronik tidaklah terjadi dengan begitu saja. Perangkat
lunak (software) yang tersedia saat ini membuat sesuatu menjadi lebih mudah; hanya
dengan meng-"klik" salah satu tombol pada komputer, seseorang sudah dapat menemukan
website yang diinginkannya.
Heim dan Sinha (2000), mempelajari industri makanan yang menggunakan sistem
elektronik dan mengadaptasi proses matriks yang biasa digunakan dalam pabrik dan
menyesuaikannya dengan sistem penyampaian pelayanan elektronik. Di dalam matriks
jasa elektronik, struktur produk (product structure) pelayanan elektronik didefinisikan
sebagai sesuatu yang berkaitan dengan ini (content) jasa dan bagian pasar yang dijadikan
target (target-market segment). Sedangkan definisi struktur proses (process structure) ialah
keseluruhan dimensi penyampaian jasa teknologi secara fleksibel.
Desain fisik mewakili teknis spesifik seperti kelengkapan informasi, mudah diakses,
mudah pengoprasian, tampilan berkualitas dan menarik. Desain fisik dapat menunjukkan
bagaimana nantinya sistem yang akan dibuat dapat diterapkan. Menu perencenaan dan
pembuatan website e-commerce sebagai media penjualan elektronik dapat dilihat sebagai
berikut:
a. Membangun web Dalam membangun web ini, dilakukan secara offline atau tanpa
menggunakan koneksi internet. Adapun hal-hal yang perlu dilakukan dalam
membangun dan mendesain web yaitu:
1. Menginstal XAMPP server digunakan untuk membuat server lokal
2. Membuat database kosong yang nantinya dihubungkan keinstalasi prestashop
3. Menginstal aplikasi prestashop
b. Mendesain Layout Menarik atau tidaknya website sangat tergantung dalam
pembuatan layout dasar dan penambahan animasi. Adapun hal ± hal yang perlu
dilakukan dalam mendesain layout.
1. Menginstal template yang kemudian disesuaikan lagi dengan keinginan
2. Membuat logo baner header dengna menggunakan adobephotoshop
3. Menambahkan animasi dengan menggunakan modul animasi slide.
c. Input Data Data yang tadi sudah dikumpulkan sebagai web content kemudian
dimasukkan kedalam website ecommerce
1. Input data produk yang dijual
2. Input data informasi tentang perushaan
3. Membuat data shiping untuk menentukan biaya pengiriman
d. Instalasi Modul Modul adalah file fungsi yang dapat ditambahkan dan dihilangkan
untuk menyesuaikan dengan kebutuhan web developer pada saat membangun situs
berbasis e commerce tersebut.
Berikut modul yang ditambahkan:
1. Multi YM status block untuk menambahkan menu chating via yahoo
2. Mandiri payment untuk menambahkan metode pembayar melalui mandiri
3. BCA payment untuk menambahkan metode pembayaran melalui bca.
10

2.6 Struktur Produk Pelayanan Elektronik


Selanjutnya, Heim dan Sinha (2000) mempertimbangkan bauran struktur produk.
Seperti yang biasa didefinisikan sebagai isi (content) dari suatu website, apakah sesuatu
yang berbentuk statis atau dinamis, dan dengan target segmen pasar tertentu; apakah lokal
atau global. Static content berisi penyuguhan yang tetap dari jasa, berupa gambar atau foto,
sedangkan dynamic content sering juga memasukkan feedback, musik, grafik yang
bergerak, dan membuat rincian yang mendetil dari produk yang ditawarkan, serta biasanya
berupa sesuatu yang interaktif. Halaman dynamic suatu website memungkinkan konsumen
menyesuaikan pesanan yang dinginkannya.
Matriks struktur produk menjelaskan tipe pasar yang dijumpai dengan masing-
masing kategori, sesuai dengan lima dimensi berikut.
1. Skala dan ruang lingkup pelayanan
2. Tingkat permintaan
3. Tingkatan online customization
4. Tingkatan offline customization
5. Penggabungan merek
Sedangkan tipe pasar meliputi niche market, extender market, mass market, dan
customize market.
1. Niche Market
Produk pelayanan elektronik niche market ditargetkan pada pasar lokal dan hanya
menawarkan beberapa jumlah pelayanan yang secara relatif memiliki permintaan rendah.
Pada umumnya, niche market hanya menyediakan elemen online yang bersifat statis.
Apabila ditawarkan sesuatu yang khusus, biasanya dilakukan secara offline, karena online
yang khusus (customization online) biayanya akan lebih mahal apabila jumlah pemesan
sedikit. Penyedia jasa niche market biasanya bekerja sendirian, tidak bergabung dengan
merek lain.
2. Extended Market
Merupakan pasar internet yang mempunyai jumlah permintaan yang lebih tinggi dari niche
market, tetapi tingkat offline customization yang lebih rendah daripada niche market. Pasar
yang lebih luas ini termasuk dalam pasar online customization dan mereka bisa melakukan
penggabungan merek dengan organisasi lain. Golfsmith yang berkedudukan di Austin,
Texas, memulai usahanya pada niche market yang menawarkan dan merakit perangkat
olahraga golf. Pada tahun terakhir ini, mereka memperluas pasarnya dan menawarkan
bermacam-macam jenis pilihan produk dan jasa.
3. Mass Market
Mass Market adalah tipe pasar pelayanan elektronik yang mempunyai jumlah konsumen
yang lebih besar serta mempunyai spektrum asing yang banyak dibutuhkan konsumen.
Permintaan jenis pasar ini seringkali bergabung dengan web (halaman) yang dinamis yang
membantu konsumen untuk memesan kebutuhannya sesuai dengan selera atau
keinginannya.
4. Customized Market
Customized maerket adalah pelayanan elektronik yang merupakan gabungan antara
pelayanan niche market dan mass market. Mereka memfokuskan pada dasar khusus sesuai
dengan jenis pelayanan niche market, tetapi mereka juga mencari tingkat permintaan yang
tinggi yang khususnya dilaksanakan pada pelayanan mass market. Karena jenis
permintaannya juga termasuk tinggi, maka mudah ditiru oleh pesaing, schngga banyak
jenis pasar ini bergabung dengan penyedia jasa website lainnya untuk menghindari
peniruan. Penggabungan antara customized market ini berbeda dengan mass market.
Hanya khusus pada bidang yang sama saja, tidak pada keseluruhan jasa seperti pada mass
market.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Internet adalah suatu jaringan komunikasi yang memiliki fungsi untuk
menghubungkan antara satu media elektronik dengan media elektronik yang lain
dengan cepat dan tepat. perkembangan internet dari segi penggunaannya.
Pengembangan teknologi informasi tidak ada habis habisnya. Sehingga, banyak
sekali perubahan yang terjadi mulai dari informasi, komunikasi dan perangkat yang
digunakan.
2. Akses World Wide Web yang dikhususkan untuk publik ditemukan pada 1989.
Selama itu juga internet telah berkembang dan menjadi kesatuan gaya hidup yang
tak terpisahkan dari keseharian kita.
3. Istilah e-commerce sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat modern. Pengertian
e-commerce adalah kegiatan atau aktivitas perdagangan produk maupun jasa secara
online melalui jaringan elektronik, terutama internet.
4. Pelayanan jasa elektronik berbeda dengan pelayanan tradisional. Seluruh kontak
dan inetaraksi yang diperlukan, dilakukan melalui interaksi secara online. Seluruh
item yang ditawarkan dibungkus dalam dimensi interaktif maupun dimensi non-
interaktif yang bersifat online.
5. Keberhasilan pelayanan elektronik tidaklah terjadi dengan begitu saja. Perangkat
lunak (software) yang tersedia saat ini membuat sesuatu menjadi lebih mudah;
hanya dengan meng-"klik" salah satu tombol pada komputer, seseorang sudah
dapat menemukan website yang diinginkannya.
6. Heim dan Sinha (2000) mempertimbangkan bauran struktur produk. Seperti yang
biasa didefinisikan sebagai isi (content) dari suatu website, apakah sesuatu yang
berbentuk statis atau dinamis, dan dengan target segmen pasar tertentu; apakah
lokal atau global.

3.2 Saran
1. Saran yang bisa penulis sampaikan, adalah untuk memperkaya ilmu Manajemen
Jasa.
2. Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kepada para pembaca makalah ini agar
dapat memberikan kritikan dan masukan yang bersifat membangun.

11
DAFTAR PUSTAKA

Abdul kadir. 2003. Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi

Basu Swastha. 1983. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty

Maskocri, Jasin. 1989. Ilmu Alamiah Dasar (Untuk Perguruan Tinggi non Eksakta dan

Umum). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sukardjo, JS. 005. Ilmu Kealaman Dasar. Surakarta: UNS Press.

https://flip.id/business/blog/model-bisnis-e-commerce-dan-metode-operasinya

https://radarjogja.jawapos.com/news/65762289/empat-model-bisnis-ecommerce-yang-

umum-ditemukan

12

Anda mungkin juga menyukai