“Bahkan disini sering menerima titipan dari RS lain. Limbah medis dihancurkan
dalam suhu 800 derajat celcius,” ucapnya.
Wakil Ketua Forkas Jawa Timur Peter Tjiue mengaku, Forkas memandang Machfud-
Mujiaman (MA-Ju) memiliki kinerja yang telah terbukti keberhasilannya. “Dengan
pengalaman beliau, kami percaya MA-Ju bisa merealisasikan semuanya, bukan
hanya janji karena beliau sangat tahu Surabaya," ujarnya saat bertemu dengan
Machfud Arifin di Hotel Bumi Surabaya, Kamis (22/10).
“Peningkatan itu bisa dicapai jika Surabaya bisa tentram dan aman, nah ini juga sisi
positifnya pak Machfud yang pengalaman mengamankan Jawa Timur apalagi
Surabaya. Kami tidak ingin jam 9 ( pukul 21.00 WIB) sudah mati, kami butuh
pengembangan ekonomi," terangnya. (mg1)
Foto: Sidi Ahmad Nasih, Warga warga Kebonsari Jambangan Surabaya
Bertepatan dengan hari Santri Nasional, Kamis (22/10/2020) ini, Sidi menyampaikan
bahwa mimpi seluruh santri di Indonesia adalah untuk bisa terus melanjutkan
pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, baik perguruan tinggi, kedokteran, dan
kepolisian,
“Kami juga punya mimpi yang sama dengan mereka yang mengenyam Pendidikan
diluar pesantren, Kami di pesantren menyeimbangkan keilmuan dan keagamaan
agar tak dibutakan oleh dunia,” ujarnya.
Pria lulusan pesantren tahun 2011 itu juga mengatakan bahwa memang benar
pondok pesantren tidak berpolitik. “Namun pemimpin harusnya adalah orang yang
tidak membedakan rakyatnya, saya mendambakan pemimpin yang mau merangkul
para pejuang fisabilillah (di jalan Allah, red) ini,” ungkapnya. (mg1)