221000008
Oleh karena itu, lanjut Sofian, hal tersebut peran penting dalam
mendukung para nakes untuk mewujudkan transformasi digital di sektor
kesehatan.
Sementara itu, Anggota Dewan Pengawas dan Anggota Pendidik pada
IASII dan IATI, Hari Singgih Nugroho mengatakan bahwa transformasi
digital membawa dampak pada perubahan keamanan dan keselamatan
pemanfaatan fasilitas digital yang harus diantisipasi oleh nakes dan
tenaga medis.
“Di era transformasi digital ini ada manfaat dan ada resiko, tinggal ada
dimana posisi kita berada. Oleh karena itu kita harus mempelajari terus
apa itu analisa resiko untuk mengetahui apa saja yang ada di sekitar kita
untuk perlu diatur agar dapat menghindari resiko yang kemungkinan
akan terjadi,” ucap Hari.
Peran individu dalam keamanan digital, lanjut Hari, harus dapat
memahami manfaat dan risiko untuk meningkatkan kewaspadaan agar
tidak terjebak pada masalah yang tidak dipahami.
Selanjutnya, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Jayabaya, Widura
Imam Mustopo memaparkan identifikasi hambatan-hambatan yang ada
di lingkungan sekitar maupun diri sendiri dapat memudahkan dalam
membangun budaya digital.
“Adapun beberapa langkah umum dalam membangun budaya digital
mulai dari diri sendiri, yang pertama dimulai dari pembiasaan seperti
mengubah pola pikir menjadi lebih baik, menjadi reflektif dengan melatih
dan membangun kapasitas berpikir, menjadi contoh untuk individu lain,
kemudian terapkan pola pikir yang berkembang,“ ujar Widura. (N-1)
https://www.google.com/amp/s/mediaindonesia.com/amp/teknologi/6
17925/pentingnya-literasi-digital-untuk-tingkatkan-mutu-layanan-
kesehatan