KATA PENGANTAR
Penyusun
Hartoyo
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii
PETUNJUK BELAJAR .............................................................................................................iv
KOPETENSI ..........................................................................................................................vi
KEGIATAN I PENYUSUNAN POSTER..................................................................................... 1
A. DASAR TEORI ........................................................................................................... 1
B. LANGKAH KERJA PENYUSUNAN POSTER................................................................. 3
Uji Kemampuan Diri I ...................................................................................................... 9
KEGIATAN II PENYUSUNAN BROSUR................................................................................. 10
A. DASAR TEORI ......................................................................................................... 10
B. LANGKAH KERJA PENYUSUNAN BROSUR .............................................................. 11
Uji Kemampuan Diri II ................................................................................................... 20
KEGIATAN III PENYUSUNAN PAMFLET .............................................................................. 21
A. DASAR TEORI ......................................................................................................... 21
B. LANGKAH KERJA PENYUSUNAN PAMFLET ............................................................ 22
Uji Kemampuan Diri III .................................................................................................. 27
REFLEKSI DIRI .................................................................................................................... 28
RANGKUMAN .................................................................................................................... 28
EVALUASI........................................................................................................................... 29
CATATAN ........................................................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 32
iii
PETUNJUK BELAJAR
Agar lebih mudah mempelajarinya modul ini mari kita terlebih dahulu
mempelajari petunjuk belajar penggunaan modul ini.
3. Dalam modul ini tidak semua materi dijelaskan secara rinci dan bukan
merupakan satu-satunya sumber belajar. Boleh mencari sumber belajar yang
lain yang relevan dalam memahami materi pelajaran.
f. Bila dalam tes akhir modul dapat meraih nilai 70% maka dapat
mempelajari modul berikutnya.
iv
Uraian kegiatan ini sangat disarankan untuk diikuti, tujuannya tidak lain
agar lebih cepat berhasil mempelajari modul ini.
v
KOPETENSI
vi
KEGIATAN I
PENYUSUNAN POSTER
A. DASAR TEORI
Poster merupakan salah satu jenis bahan ajar cetak yang fungsi utamanya
untuk menyampaikan pesan langsung kepada banyak orang. Menurut
Sudjana dan Rivai (2002: 51) poster adalah sebagai kombinasi visual dari
rancangan yang kuat, dengan warna, dan pesan dengan maksud untuk
menangkap perhatian orang yang lewat tapi cukup lama menanamkan
gagasan yang berarti didalam ingatannya. Namum demikian poster memiliki
keterbatasan, yaitu tidak akan mampu menyampaikan bahan ajar secara rinci.
Menurut Arief S. Sadiman poster sebagai media visual akan dapat
berfungsi secara optimal dalam menyampaikan pesan dan diingat oleh para
pemirsanya bila memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Sederhana
2. Menyajikan satu ide dan untuk mencapai satu tujuan pokok
3. Berwarna
4. Slogannya ringkas dan jitu
5. Tulisannya jelas
6. Motif dan desain bervariasi
1
1. Slogan
Slogan hendaknya bersifat dinamis, penuh arti, dan sesingkat mungkin.
Slogan harus cukup besar untuk terlihat dengan cepat dan mudah,
terutama poster yang digunakan dalam suasana tidak terstruktur.
2. Isi visual gambar
Isi visual harus mempunyai dampak visual yang kuat. Hal itu harus
berhubungan langsung dengan slogan. Isi visual dapat berupa gambar
atau foto. Apabila yang digunakan berupa foto, maka perlu diusahakan
agar foto itu dapat diperiksa dari dekat. Jangan teralalu banyak memuat
foto atau gambar dalam satu poster Karena akan membingungkan.
3. Pesan sekunder
Pesan sekunder atau arah tindakan yang diperlukan harus menarik atau
memotivasi pembaca untuk melakukan sesuatu dan memberi petunjuk
tentang cara melakukannya.
4. Logo
Logo harus menjelaskan kepada pembaca, siapa yang menyampaikan
pesan dan hal itu menambah kredibilitas poster. Suatu logo boleh
mengambil bentuk sebuah lambing atau berisi nama dan alamat
organisasi, badan, unit, dan sejenisnya.
2
B. LANGKAH KERJA PENYUSUNAN POSTER
(Sumber: wikiHow)
1. Buat agar poster tampak menarik. Maksud menambahkan warna ke
poster Anda adalah untuk membuatnya menarik; karena poster
seharusnya dapat menarik penonton. Namun, terlalu banyak warna akan
membingungkan. Satu atau dua aksen warna yang menarik mata dan
menekankan pada subjek sudah cukup.
2. Pahami pesan dan audiensi poster. Jika poster Anda bertema, gunakan
warna yang cocok. Misalnya, jika Anda membuat presentasi mengenai
kanker payudara, pastikan untuk menggunakan warna merah jambu yang
benar. Audiens akan melihat ini dan tertarik karena sifatnya yang familier.
3. Gunakan fon berwarna gelap. Gunakan poster yang memiliki latar
berwarna terang dan teks berwarna gelap. Hal ini tidak hanya akan
menghemat tinta dalam jumlah banyak, tetapi juga memudahkan
audiens Anda membaca poster.
3
Bagian 2. Menggunakan Gambar-Gambar Efektif
(Sumber: wikiHow)
4
meter. Ini artinya, gambar seharusnya tidak lebih kecil dari 12,7-17,7 cm.
Anda juga pasti tidak ingin gambar memenuhi posterfon Anda
merupakan bagian penting dari poster. Ciptakan keseimbangan yang baik
antara kedua elemen.
4. Pertimbangkan peletakan yang tepat. Jangan menindih huruf teks
dengan gambar, namun pastikan gambar ada di samping keterangan yang
membantu menjelaskannya. Anda seharusnya tidak menggunakan
gambar hanya untuk mengisi ruang kosong besar. Semua gambar perlu
memiliki tujuan.
(Sumber: wikiHow)
5
Gabungkan keduanya. Jenis huruf yang berbeda dapat membedakan
judul dari teks informasiyang dapat membuat judul Anda lebih
menonjol.
Jika Anda menggunakan tulisan tangan dan bukan fon komputer,
gabungkan beberapa gaya menulis Anda agar poster lebih menarik.
2. Terapkan KISS. Kepanjangan KISS adalah keep it short and simple. Anda
tentu tidak ingin poster Anda dipenuhi kata-kata. Jika menggunakan terlalu
banyak kata, banyak orang yang akan segan membacanya. Anda pasti ingin
ide-ide utama Anda ditampilkan pada poster, tetapi Anda perlu
memperdalam presentasi verbal dan bukan berfokus pada dukungan
visual.
3. Buat ukuran tulisan yang pas. Seperti halnya gambar, seluruh teks pada
poster seharusnya dapat dibaca dari jarak 1,5 meter.
Judul: Ukuran fon 72 atau lebih besar
Nama/Subjudul: Ukuran fon 48
Teks naratif: Ukuran fon 24 atau lebih besar
(Sumber: wikiHow)
6
1. Tekankan informasi paling penting. Sorot aspek terpenting dari poster
Anda dengan sekelompok gambar dan warna. Ini akan menarik mata
audiensi ke arah bagian poster tersebut.
2. Jalin hubungan dengan pembaca poster Anda. Jika pembaca merupakan
anak muda, Anda dapat menggunakan warna-warna yang lebih ramai serta
fon-fon yang berbeda dibandingkan jika pembaca Anda berusia lebih tua
dan merupakan kelompok profesional. Hal ini juga berlaku untuk gambar.
Gunakan bagan dan grafik untuk menjelaskan sesuatu pada presentasi
pekerjaan, atau gunakan karakter-karakter kreatif untuk membantu
menonjolkan fitur keamanan pada mainan anak-anak.
3. Ingatlah aturan 1/3-2/3. Sepertiga poster Anda seharusnya merupakan
ruang putih kosong. Dua pertiganya diisi teks dan gambar. Ini akan
menciptakan keseimbangan yang secara estetika dapat menarik audiens.
TIPS
Jangan lupa memberi merek pada poster Anda. Mencantumkan logo dan nama
perusahaan, atau memasukkan warna serta fon perusahaan akan membantu
klien yang loyal mengenali poster Anda dan pada akhirnya menciptakan imaji
yang lebih kuat untuk perusahaan Anda.
7
Contoh Poster (Sumber : Geevv.com)
8
Uji Kemampuan Diri I
9
KEGIATAN II
PENYUSUNAN BROSUR
A. DASAR TEORI
Brosur adalah suatu alat untuk promosi barang, jasa dan lain-lain, yang
terbuat dari kertas yang dimana di dalamnya terdapat sejumlah informasi dan
juga penawaran mengenai jasa atau produk tersebut. Atau definisi brosur
yang lainnya adalah suatu alat publikasi resmi dari perusahaan yang
berbentuk cetakan, yang berisi berbagai informasi mengenai suatu produk,
layanan, program dan sebagainya, yang dimana ditujukan kepada pasar
sasaran atau sasaran tertentu.
Fungsi brosur, dibagi menjadi 3 (tiga) bagian di antaranya:
1. Informatif adalah brosur biasanya dipakai untuk menginformasikan
kepada para konsumen potensial kamu berkaitan dengan perusahaan
kamu. Informasi ini berkaitan dengan presentasi perusahaan kamu,
produk baru atau layanan yang perusahaan yang ingin kamu tawarkan,
ataupun perubahan terbaru dalam nama perusahaan kamu, dan lain-lain.
2. Iklan adalah brosur benar-benar sangatlah penting sebagai alat iklan atau
alat promosi, yang menarik dan juga memungkinkan kamu untuk
mempromosikan satu atau lebih produk maupun jasa.
3. Identifikasi adalah desain dari brosur yang baik memungkinkan kamu
untuk mempertahankan kriteria yang sama melalui semua brosur
perusahaan kamu. Jika kriteria tersbut (kadang disebut dengan konsep)
disatukan dalam semua jenis brosur, itu akan membuat perusahaan kamu
sangat mudah di identifikasi. Ini akan memberikan prestise dan juga
kredibilitas perusahaan kamu. Hal ini sangat penting untuk brosur
perusahaan kamu tidak hanya memiliki konsep, akan tetapi juga
memiliki logo, sebuah logo yang dirancang dengan baik sangatlah penting
10
bagi setiap perusahaan, yaitu salah satu langkah pertama untuk memulai
kampanye iklan.
(Sumber: wikiHow)
1. Lihat ulasan di internet. Ada berbagai macam program komputer untuk
membuat brosur. Lihatlah di media sosial, jejaring sosial, dan situs web
ulasan perangkat lunak (software). Ulasan yang profesional biasanya
ditulis oleh penulis yang Anda tahu sudah berpengalaman bertahun-
tahun. Dalam situs jejaring sosial biasanya sesama pengguna
membandingkan ide dan adu argument.
Freeware pasti sangat cocok untuk anggaran berapa pun, tetapi
memiliki keterbatasan. Misalnya, berkas terakhirnya (output file)
barangkali tidak dalam format yang dipakai oleh printer profesional.
Pastikan membaca detailnya sebelum memutuskan memakai suatu
perangkat lunak publishing (publishing software).
2. Cobalah beberapa program. Anda tak bisa menetapkan pilihan program
hanya dengan membaca ulasannya. Unduh sebagian, dan coba beberapa
ide. Lihat berbagai perbedaannya.
11
Seberapa detail? brosur harus bisa diubah sesuai kebutuhan.
Seberapa mudah dipakainya? Anda memerlukan beberapa pilihan,
tetapi jangan menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk tata
letak yang sederhana.
Berkas terakhirnya (output file) dalam bentuk apa? Sebaiknya pakai
jenis file yang cocok untuk printer profesional. Image file seperti .jpg,
.gif, .pdf., and .tiff adalah yang paling umum.
3. Cek beberapa contoh templat. Semua program desain brosur dan
publishing disertai contoh-contoh templat. Cara yang termudah adalah
buka sebuah templat dan biarkan program tersebut menunjukkan pada
Anda tempat memasang judul, gambar, dan lain-lain. Dengan demikian,
Anda bisa memahami sebuah perangkat lunak tanpa kehilangan jejak
bagaimana jadinya brosur tersebut.
(Sumber: wikiHow)
1. Putuskan akan membuat brosur lipat dua atau tiga. Ini merupakan
format brosur yang paling umum, dan ada keunggulan tersendiri bisa
membuat orang menebak apa yang mereka baca. brosur lipat tiga
memungkinkan untuk menyisipkan lebih banyak poin dan foto. Namun,
12
brosur lipat dua memungkinkan Anda menyajikan teks dan foto yang
lebih besar dan mencolok mata.
2. Atur bagian-bagian brosur. Jangan takut menggunakan kepala berita
(headline) dan anak judul (subhead) agar informasi Anda terstruktur.
Sajikan informasi yang mudah dicerna dengan cara menyusunnya di
dalam kepala berita dan anak judul. Atur kepala berita dan anak judul
agar para pembaca memahami garis dasarnya bahkan jika mereka tak
membaca teks sampai selesai.
3. Gunakan informasi terkini. Untuk meyakinkan pelanggan potensial agar
memakai atau membeli produk perusahaan Anda, jangan gunakan brosur
yang dicetak 10 tahun lalu. Jika nomor kontak Anda sudah ganti,
sebaiknya cetak brosur baru daripada membetulkan yang lama dengan
pena. Memperbarui informasi membuat Anda tampak lebih profesional.
4. Gunakan foto yang berkualitas. Agar bisa dicetak dengan jelas dan tajam,
setidaknya pakailah foto dengan kualitas 300 DPI (dots per inch). Foto
merupakan penanda kualitas. Mungkin tidak sepenuhnya benar, tetapi
orang-orang akan menilai kemapanan atau jasa Anda lewat kualitas foto.
Jangan memenuhi brosur dengan foto. Foto memang dapat
membantu penjualan produk, tetapi jika terlalu banyak bisa
bertentangan dan tidak produktif.
5. Luangkan waktu merancang halaman terdepan. Ini adalah bagian yang
menarik orang membaca brosur Anda. Jangan taruh logo atau foto
bangunan Anda di bagian depan membosankan. Pasang foto yang
tajam untuk menunjukkan manfaat produk Anda atau pasang orang yang
menggunakan jasa Anda (sambil tersenyum!).
6. Memilih antara cetak sendiri di rumah dan profesional. Teknologi
printer telah mempermudah Anda untuk membuat dan mencetak brosur
yang bagus dari rumah. Jika Anda tak yakin apakah printer Anda cukup
bagus untuk melakukan pekerjaan itu, uji dan lihat hasilnya. Anda selalu
13
bisa membawanya percetakan jika brosur tersebut ternyata tidak cukup
tajam.
7. Pakai kertas yang bagus. Kualitas brosur sangat mencerminkan
perusahaan atau organisasi Anda. Menghabiskan uang sedikit lebih
banyak untuk kertas yang bagus akan menunjukkan kualitas produk atau
jasa Anda. Pakai kertas yang tebal dengan lapisan glossy untuk
menunjukkan keseriusan bisnis Anda.
(Sumber: wikiHow)
14
minatnya, sambil tetap menyampaikan apa yang dilakukan perusahaan
atau organisasi Anda. Gunakan pernyataan simpel atau pertanyaan
retoris.
Misalnya, untuk brosur bank bisa ditulis Siapa yang menjaga uang
Anda?
Atau, untuk toko musik bisa ditulis Ketukkan kaki bersama kami.
3. Tulis informasi dasar. Tujuan membuat brosur bagi perusahaan atau
organisasi Anda adalah untuk menyampaikan pada orang-orang siapa
Anda dan cara berhubungan dengan Anda. Detail ini perlu ditonjolkan
dan mudah ditemukan. Sebutkan nama perusahaan Anda, kapan
didirikan, apa spesialisasinya, siapa saja kliennya (jika bukan masyarakat
umum), jam operasi, alamat, nomor telepon, situs web, surel, dan tautan
media sosial apa saja.
4. Batasi seberapa banyak informasi yang Anda sampaikan. Pembaca tak
mau menghabiskan waktu lebih dari satu atau dua menit untuk melihat
brosur Anda. Tuliskan informasi terpenting di bagian depan, dan batasi
seberapa banyak lagi yang hendak Anda masukkan. Hal ini juga
membantu agar Anda tidak membuat pembaca bingung dengan jargon
industri atau informasi khusus.
15
Bagian 4. Membuat Brosur untuk Produk atau Jasa
(Sumber: wikiHow)
16
tele. Sampaikan pada pembaca apa saja detailnya, mengapa unggul, dan
buat pembaca tertarik dengan tulisan kreatif.
4. Sertakan ilustrasi yang membantu penjelasan. Foto tak hanya
diperlukan untuk menjelaskan produk apa itu dan bagaimana kerjanya,
tetapi bisa membantu menjualnya Foto bagus yang menunjukkan
pelanggan yang puas menegaskan hal-hal positif yang hendak Anda
sampaikan. Namun, terlalu banyak foto, bisa mengalihkan perhatian para
pembaca dari informasi yang Anda sampaikan.
Coba tambahkan teks pada foto yang sederhana, dan jarang-jarang.
Dengan demikian, Anda dapat menambahkan foto tanpa
mengorbankan teks yang penting.
5. Sebutkan syarat dan ketentuan yang berlaku. Meskipun sebaiknya
jangan terlalu menjelaskan secara detail produk atau jasa Anda, ada
syarat-syarat penting yang perlu disebutkan di awal. Misalnya, iklan
bunga pinjaman bank sebesar 0,0% memang terdengar menggiurkan,
tetapi jika hal itu hanya berlaku untuk jasa tahun pertama, sebaiknya
disebutkan di awal.
(Sumber: wikiHow)
17
1. Putuskan sasaran atau audiens umum. Hal ini akan membantu Anda
menyusun kalimat untuk pembaca tertentu. Selain itu, juga akan
membantu Anda menentukan seberapa banyak pembaca sudah tahu
tentang hal yang dibahas. Jika brosur itu untuk sekolah, jangan terlalu
mengubah bahasa Anda supaya teman sekelas Anda bisa mengerti.
Pertimbangkan kemampuan membaca bahasa Indonesia. Jika Anda
menarget orang yang bahasa ibunya bukan bahasa Indonesia,
perjelas bahasa Anda daripada biasanya.
Misalnya, Anda menarget orang yang sudah didiagnosis suatu
penyakit, dan Anda mengedukasi mereka tentang metode
perawatan lebih lanjut. Anda tidak perlu memberi penjelasan dasar
tentang penyakit tersebut, kecuali pendekatan Anda berbeda sekali
dengan metode lain.
2. Sampaikan tujuan dengan jelas. Jangan sampai pembaca bertanya-tanya
apa yang perlu dilakukan setelah membaca brosur tersebut, kalau ada.
Tak ada salahnya memberi edukasi singkat pada para pembaca. Namun,
jika Anda menyarankan tindakan lebih lanjut, jelaskan.
Misalnya, Anda menulis brosur tentang bahasa mengisap asap rokok.
Tulis gejala penyakit paru-paru pada umumnya, dan dorong pembaca
untuk ke dokter jika mereka mengalaminya.
3. Beri ruang kosong cukup banyak. Brosur pendidikan sebaiknya memiliki
ruang kosong sebanyak 40-50% agar mudah dibaca. Anda mungkin punya
banyak informasi yang ingin diikutsertakan, tetapi brosur bukan buku.
Brosur menyajikan detail dasar suatu topik dengan harapan pembaca
mau mencari informasi lebih banyak.
4. Mengajukan dan menjawab pertanyaan. Suatu format efek untuk brosur
pendidikan adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan dasar yang akan
Anda jawab. Hal ini akan membimbing pembaca pada informasi yang
ingin Anda sampaikan, membuatnya tetap bertanya-tanya tentang tujuan
18
brosur. Memberikan jawaban juga membuatnya mudah memahami
pelajaran atau kesimpulan.
Misalnya, brosur tentang penghirupan asap bisa diawali dengan Apa
gejala penghirupan asap? Kemudian sebutkan gejala-gejalanya.
Anda mungkin bisa bertanya Kapan saya perlu ke dokter?
Menyebutkan gejala-gejala yang paling berbahaya merupakan cara
untuk menuntun pembaca menentukan harus ke dokter atau tidak.
Contoh brosur
(Sumber: Geevv.com)
19
Uji Kemampuan Diri II
20
KEGIATAN III
PENYUSUNAN PAMFLET
A. DASAR TEORI
Pamflet adalah tulisan yang dapat disertai dengan gambar atau tidak,
tanpa penyampulan maupun penjilidan, yang dicantumkan pada selembar
kertas di satu sisi atau kedua sisinya, lalu dilipat atau dipotong setengah,
sepertiga, atau bahkan seperempatnya, sehingga terlihat lebih kecil (dapat
juga disebut selebaran). Pamflet dapat pula terdiri dari beberapa lembar
kertas yang dilipat atau disatukan secara sederhana sehingga menjadi sebuah
buku kecil. Jika dilipat menjadi empat, pamphlet itu memiliki nama tersendiri
yaitu leaflet. Untuk dapat dikategorikan sebagai sebuah pamflet, UNESCO
mendefinisikannya sebagai keperluan publikasi yang bisa terdiri dari 5 sampai
48 halaman tanpa sampul, bila lebih dari itu disebut buku. Disebabkan oleh
biayanya yang murah dan kemudahan produksi serta distribusi, pamflet sering
digunakan untuk mempopulerkan ide-ide politik dan agama, atau untuk
menyebarkan berita dan promosi / iklan.
Ciri-ciri Pamflet. Sebagaimana media publikasi yang lainnya, pamflet pun
memiliki beberapa karakteristik atau ciri-ciri yang membedakannya dengan
media publikasi yang lain. Dan inilah beberapa ciri-ciri sebuah pamflet:
1. Pada umumnya menggunakan bahasa yang singkat, jelas dan persuasif.
2. Ditulis dengan jelas (huruf cetak) supaya mudah terbaca.
3. Tema-tema yang digunakan pada umumnya yang aktual (up to date).
Macam-macam Pamflet. Pamflet tidak hanya satu macam saja, pamflet
memiliki berbagai macam jenis. Dan inilah beberapa macam pamlet yang
sering kita jumpai:
1. Pamflet Politik, bertujuan untuk menarik perhatian pemilih.
2. Pamflet Pendidikan, bertujuan untuk kepentingan sekolah atau
pendidikan.
3. Pamflet Niaga, bertujuan untuk kepentingan komersial (berjualan).
21
4. Pamflet Seni dan Budaya, bertujuan untuk kegiatan seni dan budaya.
(Sumber: wikiHow)
1. Tentukan pesan yang akan Anda sampaikan. Pamflet yang baik dibangun
berdasarkan satu pesan, tujuan, atau masalah. Memiliki terlalu banyak
target akan mengacaukan pesan bagi pembaca.
2. Tambahkan penjelasan singkat tentang organisasi Anda.
3. Pilih permintaan aksi. Putuskan hal apa yang akan dipromosikan oleh
pamflet Anda, dan buatlah hal tersebut mudah dilakukan dalam satu
langkah.
Misalnya, Anda bisa meminta pembaca untuk menyumbang,
menyukai laman Anda di Facebook, atau mengirim email pada
gubernur. Buatlah permintaan yang singkat namun berkesan.
Tempatkan permintaan Anda di laman atau panel dalam.
4. Hilangkan jargon dari teks Anda. Buatlah teks yang mudah dimengerti,
kecuali pamflet Anda dirancang untuk pembaca yang sangat khusus.
Hapuslah kata-kata klise atau istilah yang hanya dimengerti orang dalam
industri Anda.
22
5. Masukkan informasi kontak. Bagian depan pamflet sebaiknya digunakan
untuk situs web, sementara bagian belakang pamflet cocok untuk alamat
dan informasi peta.
Anda bisa mengambil gambar peta daring untuk lokasi Anda dan
menempatkannya ke bagian belakang untuk membantu orang
menemukan Anda. Pastikan seluruh jalan raya dan gedung nampak
di peta.
6. Pecahkan teks dengan gambar. Pisahkan informasi tambahan menjadi
bagian teks pendek yang bisa dibagi 6 panel di brosur lipat tiga.
(Sumber: wikiHow)
23
Microsoft Word memungkinkan Anda membuat brosur dengan tata
letak Publishing. Di versi terbaru Word, klik "File" > "New From
Template". Pilih opsi "Brochures" di tab "Publishing Layouts".
Apple Pages digunakan oleh banyak desainer grafis amatir karena
kualitas template bawaannya dan kemudahan penggunaannya. Klik
opsi "Brochures" di tab "Page Layout". Anda bisa membeli Pages
untuk Mac seharga $19,99 atau untuk iPad seharga $9,99.
Desainer grafis bisa mengubah contoh tata letak Anda menjadi
produk jadi dengan program seperti Adobe InDesign atau Illustrator.
Bayarlah seseorang dalam organisasi Anda atau temukan desainer
grafis di kota Anda. Kebanyakan desainer grafis memiliki portofolio,
sehingga Anda bisa melihat hasil karya lama mereka.
3. Masukkan foto-foto ke pamflet. Apple Pages memungkinkan Anda
menarik dan menjatuhkan gambar ke template. Microsoft Word akan
meminta Anda memasukkan gambar dengan mengklik kanan gambar
pada tata letak dan mengubahnya, atau menggunakan menu Insert di
bagian atas tata letak.
Jangan lupa memasukkan logo Anda di berbagai tempat.
4. Masukkan teks pada template. Anda juga bisa mengetik teks dari contoh
tata letak jika teks belum ada di komputer Anda.
Berhati-hatilah saat menyalin dan menempel dari Microsoft Word ke
Apple Pages. Anda mungkin ingin menyimpan teks di pengolah teks
sejenis Notepad atau Textedit sehingga Anda bisa menghapus format
teks.
Jangan lupa memasukkan informasi kontak Anda.
Format informasi Anda dengan bilah format Word/Pages. Kedua
program ini sama-sama menggunakan menu atas untuk memformat
dan panel format yang bisa dimunculkan. Klik sebuah tab untuk
melihat opsi format yang berbeda.
24
5. Geserlah ke halaman kedua, jika Anda menggunakan Word atau Pages,
untuk memasukkan informasi ke bagian dalam brosur. Laman depan
akan berisi brosur depan, belakang, dan interior, sementara laman
belakang akan berisi 3 panel dalam.
6. Mintalah beberapa orang untuk memeriksa pamflet Anda. Pemeriksa
ejaan tidak cukup untuk proyek pamflet cetak. Mintalah beberapa orang
yang terlibat untuk memeriksa kesalahan teks dan pesan.
Cetaklah salinan pamflet dengan pencetak Anda sendiri, dan
kirimkan salinan elektronik untuk diperiksa. Anda mungkin melihat
kesalahan yang berbeda saat pamflet dicetak.
7. Cetaklah pamflet. Anda bisa mencetak pamflet sendiri di rumah dengan
pencetak dua sisi. Anda juga bisa mengunggah berkas ke situs toko cetak
seperti Fedex Kinkos, mengunggahnya ke situs pencetak daring, atau
menghubungi percetakan local.
Cetaklah brosur dengan pencetak profesional jika Anda mencetak
brosur untuk organisasi bisnis atau profesional. Kertas semi-gloss dan
berkas beresolusi tinggi akan menghasilkan produk layak simpan bagi
banyak orang.
Anda harus memilih jenis kertas, ukuran kertas, waktu pencetakan,
dan pilihan pemeriksaan saat Anda mencetak pamflet secara
professional.
8. Sebarkan pamflet Anda. Nilai dari pamflet Anda ditentukan dari
bagaimana Anda menargetkan pangsa pasar dan menyebarkan informasi.
Bayarlah orang untuk menyebar pamflet Anda, dan mintalah pengusaha
lokal menampilkannya.
25
Contoh Pamflet
(Sumber: Geevv.com)
(Sumber: Geevv.com)
26
Uji Kemampuan Diri III
27
REFLEKSI DIRI
Setelah adik-adik mempelajari materi ini maka,
RANGKUMAN
Menurut Sudjana dan Rivai (2002: 51) poster adalah sebagai kombinasi
visual dari rancangan yang kuat, dengan warna, dan pesan dengan maksud untuk
menangkap perhatian orang yang lewat tapi cukup lama menanamkan gagasan
yang berarti didalam ingatannya. Namum demikian poster memiliki keterbatasan,
yaitu tidak akan mampu menyampaikan bahan ajar secara rinci.
Brosur suatu alat untuk promosi barang, jasa dan lain-lain, yang terbuat dari
kertas yang dimana di dalamnya terdapat sejumlah informasi dan juga penawaran
mengenai jasa atau produk. Atau definisi brosur yang lainnya adalah suatu alat
publikasi resmi dari perusahaan yang berbentuk cetakan, yang berisi berbagai
informasi mengenai suatu produk, layanan, program dan sebagainya, yang dimana
ditujukan kepada pasar sasaran atau sasaran tertentu.
Pamflet adalah tulisan yang dapat disertai dengan gambar atau tidak, tanpa
penyampulan maupun penjilidan, yang dicantumkan pada selembar kertas di satu
sisi atau kedua sisinya, lalu dilipat atau dipotong setengah, sepertiga, atau bahkan
seperempatnya, sehingga terlihat lebih kecil (dapat juga disebut selebaran).
Pamflet dapat pula terdiri dari beberapa lembar kertas yang dilipat atau disatukan
secara sederhana sehingga menjadi sebuah buku kecil. Jika dilipat menjadi empat,
pamphlet itu memiliki nama tersendiri yaitu leaflet.
28
EVALUASI
29
3.
4.
5.
..
30
CATATAN
31
DAFTAR PUSTAKA
Andi Prastowo. 2014. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Diva Press:
Yogyakarta.
32