Anda di halaman 1dari 22

LEMBAR KERJA PESERTA

DIDIK

DESAIN GRAFIS &


PERCETAKAN
UNTUK SMK
KELAS XI MULTIMEDIA

NAMA : .............................................................
KELAS/JUR : .............................................................
SEKOLAH : .............................................................

Guru Mapel
Eka Saputra Angka Sanjaya, S.Kom
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan anugerah-Nya, sehingga
penulis mampu menyelesaikan LKPD Desain Grafis dan Percetakan.

Buku ini ditulis sebagai salah satu sumber belajar siswa SMK kelas XI Multimedia untuk mempelajari dan
memperdalam materi Desain Grafis Percetakan yang saat ini sedang melaksanakan prakerin (Praktik Kerja
Industri).

Setiap bab dalam buku ini dilengkapi dengan Kompetensi Dasar, Tujuan Pembelajaran, Uji Kompetensi.
Pembahasan materi disajikan dengan bahasa yang lugas dan mudah kita pahami, dari pembahasan secara umum ke
pembahasan secara khusus.

Dengan demikian, LKPD ini diharapkan dapat menjadi teman sekaligus menjadi bacaan yang menyenangkan bagi
siswa siswi kelas XI Multimedia yang saat ini sedang melaksanakan Prakerin untuk tetap mempelajari lebih dalam
tentang Desain Grafis Percetakan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk diri sendiri dan
lingkungan.

Singkut, 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar ............................................................................................................................................................ 2

Daftar isi..................................................................................................................................................................... 3

KI / KD ...................................................................................................................................................................... 4

BAB I Pendahuluan .................................................................................................................................................... 5

BAB II KD 3.14 ........................................................................................................................................................ 6

BAB III KD 3.15 ....................................................................................................................................................... 11

BAB IV KD 3.16 ....................................................................................................................................................... 15

BAB V KD 3.17 ........................................................................................................................................................ 17

BAB VI Penutup ........................................................................................................................................................ 22

Daftar Pustaka ............................................................................................................................................................ 23

3
A. Kompetensi Inti
KI 3 :
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuanfaktual, konseptual, operasional
dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital(Simdig) pada
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
danhumaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakatnasional, regional, dan internasional.
KI 4 :
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan
serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di
bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alamidalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
3.14 Menganalisis tata cahaya dalam pengamb ilan gambar
4.14 Mengatur tata cahaya dalam penga mbila n gambar
3.15 Menerapka n prosedur pengambilan gamba r dengan teknik zoomin g dan panning
4.15 Mengambil gambar dengan teknik zooming dan panning
3.16 Menerapka n prosedu r pengambila n gamb ar dengan teknik bluring
4.16 Mengambil gambar dengan teknik bluring
3.17 Menganalisis komp osisi gambar dalam fotografi
4.17 Mengambil gambar berdasarka n komp osisi

C. Materi Pembelajaran
1. Tata cahaya dalam pengam bilan gamba r
2. Prosedur pengambilan gambar denga n teknik zooming dan panning
3. Prosedur pengam bilan gambar dengan teknik blur ing
4. Komposis i gamba r dalam fotograf i

4
BAB I PENDAHULUAN

DESKRIPSI JUDUL

Fotografi adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum,
fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam
pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang peka cahaya

PETUNJUK PENGGUNAAN LKPD

Bacalah petunjuk penggunaan modul ini dan pahamilah isinya, agar memudahkan andamenggunakan modul
ini dalam pembelajaran.

a) Langkah-langkah yang harus anda (peserta didik) tempuh

1. Bacalah dengan cermat rumusan tujuan akhir dari kegiatan belajar ini yang memuat kinerja yang diharapkan,
kriteria keberhasilan, dan kondisi yang diberikan dalam rangka membentuk kompetensi kerja yang akan
melalui modul ini.
2. Diskusikan dengan sesama peserta didik apa yang telah anda cek untuk mendapatkan pemahaman yang baik
tentang tujuan belajar kompetensi yang ingin dicapai dalam modul. Bila masih ragu, tanyakanlah pada
guru/instruktur sampai paham.
3. Bacalah dengan cermat materi setiap kegiatan belajar, rencana kegiatan belajar, kerjakan tugasnya, dan
jawablah pertanyaan kemudian cocokkan dengan kunci jawaban. Lakukan kegiatan ini sampai anda tuntas
menguasai hasil belajar yang diharapkan.
6. Bila dalam proses memahami materi anda mendapatkan kesulitan, diskusikan dengan teman-teman anda atau
konsultasikan dengan guru/instruktur.

5
BAB II
PEMBELAJARAN

3.14 Menganalisis tata cahaya dalam pengamb ilan gambar


KD
4.14 Mengatur tata cahaya dalam penga mbila n gambar

TEKNIK PENCAHAYAAN

Tujuan Pembelajaran
Setelah anda mempelajari modul mandiri ini dengan seksama, anda diharapkan
mampu :
1. Menjelaskan fungsi tata cahaya sesuai kegunaan dalam pengambilan gambar dengan
cermat dan santun
2. Menjelaskan karakter pencahayaan sesuai dengan fungsinya secara cermat danpercaya
diri
3. Menjelaskan metode pencahayaan berdasarkan sumbernya dengan cermat dan teliti
4. Menerapkan pencahayaan pada pengambilan gambar secara santun

A. FUNGSI TATA CAHAYA


Tata cahaya adalah seni pengaturan cahaya dengan mempergunakan peralatan pencahayaan agar kamera
mampu melihat obyek dengan jelas, dan menciptakan ilusi sehingga penonton mendapatkan kesan adanya
jarak, ruang, waktu, dan suasana dari suatu kejadian yang dipertunjukkan dalam suatu pementasan. Seperti
halnya mata manusia, kamera foto membutuhkan cahaya yang cukup agar bisa berfungsi secara efektif.
Dengan pencahayaan penonton akan bias melihat seperti apa bentuk objek, dimana dia saling berhubungan
dengan objek lainnya, dengan lingkungannya, dan kapan peristiwa itu terjadi.
Fungsi tata cahaya :
1. Penerangan.
Inilah fungsi paling mendasar dari tata cahaya. Lampu memberi penerangan pada pemain dan setiap objek
yang ada di atas panggung. Istilah penerangan dalam tata cahaya panggung bukan hanya sekedar memberi
efek terang sehingga bisa dilihat tetapi memberi penerangan bagian tertentu dengan intensitas tertentu. Tidak
semua area di atas panggung memiliki tingkat terang yang sama tetapi diatur dengan tujuan dan maksud
tertentu sehingga menegaskan pesan yang hendak disampaikan melalui laku aktor di atas pentas.
2. Dimensi.
Dengan tata cahaya kedalaman sebuah objek dapat dicitrakan. Dimensi dapat diciptakan dengan membagi sisi
gelap dan terang atas objek yang disinari sehingga membantu perspektif tata panggung. Jika semua objek
diterangi dengan intensitas yang sama maka gambar yang akan tertangkap oleh mata penonton menjadi datar.
Dengan pengaturan tingkat intensitas serta pemilahan sisi gelap dan terang maka dimensi objek akan muncul.
3. Pemilihan.
Tata cahaya dapat dimanfaatkan untuk menentukan objek dan area yang hendak disinari. Jika dalam film dan
televisi sutradara dapat memilih adeganmenggunakan kamera maka sutradara panggung melakukannya
dengan cahaya. Dalam pementasan tertentu, penonton secara normal dapat melihat
seluruh area panggung, untuk memberikan fokus perhatian pada area atau aksi tertentu sutradara
memanfaatkan cahaya. Pemilihan ini tidak hanya berpengaruh bagi perhatian penonton tetapi juga bagi para
aktor di atas pentas serta keindahan tata panggung yang dihadirkan
4. Atmosfir.
Yang paling menarik dari fungsi tata cahaya adalah kemampuannya menghadirkan suasana yang
6
mempengaruhi emosi penonton. Kata “atmosfir” digunakan untuk menjelaskan suasana serta emosi yang
terkandung dalam peristiwa lakon.Tata cahaya mampu menghadirkan suasana yang dikehendaki oleh lakon.
Sejak ditemukannya teknologi pencahayaan panggung, efek lampu dapat diciptakan untuk menirukan cahaya
bulan dan matahari pada waktu- waktu tertentu. Misalnya, warna cahaya matahari pagi berbeda dengan siang
hari. Sinar mentari pagi membawa kehangatan sedangkan sinar mentari siang hari terasa panas. Inilah
gambaran suasana dan emosi yang dapat dimunculkan oleh tata cahaya
Keempat fungsi pokok tata cahaya di atas tidak berdiri sendiri. Artinya, masing- masing fungsi memiliki
interaksi (saling mempengaruhi). Fungsi penerangan dilakukan dengan memilih area tertentu untuk
memberikan gambaran dimensional objek, suasana, dan emosi peristiwa. Gambar berikut memperlihatkan
interaksi fungsi pokok tata cahaya.

B. KARAKTER PENCAHAYAAN
1. Hard Light
Disebut dengan cahara keras yang dihasilkan dari sumber cahaya dengan intensitas yang tinggi, cahaya lebih
bersifat spot. Menghasilkan kekontrasan yang tinggi dan bayangan yang keras (gelap-terangnya).
Perbandingan intensitas antara cahaya yang keras dan cahaya yang lemah cukup tinggi. Karena cahaya yang
jatuh menjadi focus pada titik tertentu maka hal ini memberikan dampak pada bagian bayangan akan terlihat
sangat jelas. Sehingga akan menimbulkan efek kontras yang sangat tinggi.
2. Soft Light
Disebut juga cahaya yang lembut karena dihasilkan dari sumber-sumber terpendar dan halus biasanya cahaya
yang dipancarkan akan flood dan dibarengi dengan filter atau elemen penghalus pemendaran cahaya. Kontras
yang dihasilkan lebih tipis sehingga bayangan yang dihasilkan juga tidak keras.
Sumber cahaya yang jatuh ke permukaan subjek di buat dengan perbandingan antara cahaya yang keras dan
cahaya yang lemah cukup rendah.Karena perbandingan yang sangat kecil ini cahaya menjadi rata sehingga
bayangan akan terlihat halus atau tidak ada sama sekali.
Jenis Pencahayaan
1. Cahaya langsung (Direct Light)
Cahaya yang langsung dari matahari yang paling mudah dikenali. Cahaya ini langsung mengenai benda tanpa
terhalangi apapun.
2. Cahaya tidak langsung
Cahaya baur, tidak langsung mengenai objek tetapi terhalangi oleh kabut awan atau karena debu yang
berterbangan.
3. Reflected Light
Cahaya yang dipantulkan, terjadi karena direct light memantul dari permukaan tertentu. Reflector : air,
cermin, tembok berwarna putih, pasir, batuan dan jalan beraspal.
4. Window Light
Cahaya yang datang melewati celah atap, jendela, atau lobang
Dilihat dari komposisi tata cahaya yang tampak dalam frame kamera, ada beberapa tata cahaya dasar, yaitu :
1. Key Light
Cahaya utama yang berfungsu sebagai penerang pokok atau utama
2. Fill Light
Cahaya tambahan yang berguna untuk mengisi bagian yang gelap
3. Back Light
Berfungsi sebagai cahaya tambahan juga, tetapi berguna untuk menciptakan suasana ruang di belakang
adegan.
4. Available Light
Merupakan cahaya pendukung suasana yang salah satu gunanya untuk mepertegas suasana. Misal
7
menciptakan suasana malam.

C. METODE PENCAHAYAAN
Lighting adalah teknik mengatur pencahayaan, agar gambar yang dihasilkan berkualitas tinggi dengan tingkat
fokus yang baik.
1. Natural Light
Merupakan cahaya yang berasal dari alam seperti cahaya matahari, bulan, dan api.
2. Artificial Light
Merupakan cahaya buatan yang berasal dari cahaya lampu. Adalah cahaya buatan yang mampu dipakai atau
memang khusus dibuat untuk kebutuhan pengambilan gambar namun tidak menghilangkan kesan NATURAL.
3. Available Light
Cahaya yang sudah ada di lokasi dengan kondisi permanen dan dimanfaatkan untuk pengambilan gambar.
Kondisi putaran waktu yang mempengaruhi cahaya bisa dimanfaatkan baik malam maupun siang (Night-
Day).
4. Practical Light
Sumber cahaya yang kita dapati dari cahaya lampu meja, lampu jalanan, lampu kendaraan atau juga lampu
kamar, dan di gunakan untuk keperluan pemotretan
5. Pictorial Light
Penerapan pencahayaan dengan kesan BEAUTY ada keseimbangan antara key light, fill light, back light dan
background light

D. PENERAPAN PENCAHAYAAN PADA PENGAMBILAN GAMBAR


Bagaimana memahami cahaya alami bekerja secara efektif merupakan salah satu kunci di mana kita semua
dapat meningkatkan fotografi kita tanpa harus menghabiskan banyak uang untuk membeli peralatan fotografi
yang mewah.
1. Sadarilah Karakteristik Perubahan Cahaya Alam
Karakteristik perubahan cahaya alami tergantung pada hari, cuaca, musim atau karena keadaan lainnya. Pada
dasarnya ada jenis cahaya yang berbeda pada setiap waktu. Jenis-jenis cahaya yang berbeda akan membuat
sebuah pose yang sama terlihat sangat berbeda.
2. Jangan Lihat Cahaya Alam dalam hal “baik” atau “buruk”
Jangan melihat golden time (pagi sampai sore) merupakan satu-satunya waktu terbaik untuk pengambilan
gambar. Kita harus bisa melihat berbagai jenis cahaya alami sebagai alat. Tak satu pun dari “alat” yang baik
atau buruk, benar atau salah untuk berkomunikasi melalui media fotografi.
3. Terobsesi Dengan Mengamati Cahaya
Perhatikan cahaya dalam kehidupan sehari-hari berinteraksi dengan segala sesuatu di sekitar seperti partikel
debu, air, dll. Amati bagaimana perubahan cahaya ketika berpindah dari satu tempat ke tempat lain,
bagaimana melemparkan bayangan.
4. Lakukan Eksperimen
Bereksperimen tidak selalu harus mengarah pada hasil karya, Tetapi dapat membantu memahami bagaimana
cahaya bekerja dalam arti yang sangat praktis. Dengan mengamati dan melihat skenario pencahayaan yang
menarik maka hal itu akan terlihat dalam foto-foto.
Dalam tata cahaya ada beberapa unsur penting yang harus diperhatikan, antara lain:
1. Tersedianya peralatan dan perlengkapan. Yaitu tersedianya cukup lampu, kabel, holder dan beberapa peralatan
yang berhubungan dengan lighting dan listrik.
2. Tata letak dan titik fokus. Tata letak adalah penempatan lampu sedangkan titik fokus adalah daerah jatuhnya
cahaya.
3. Keseimbangan warna. Maksudnya adalah keserasian penggunaan warna cahaya yang dibutuhkan.
8
4. Penguasaan alat dan perlengkapan.
5. Pemahaman naskah.

Apakah anda sudah paham dengan penjelasan di atas ? jika anda sudah paham silahkan anda

lanjutkan untuk mengerjakan Tugas Individu, Uji Pengetahuan,

1. Uji Pengetahuan K.D 3.14


Pilih salah satu jawaban yang paling tepat !
1. Yang paling menarik dari fungsi tata cahaya adalah kemampuannya menghadirkan suasana yang
mempengaruhi emosi penonton. Merupakan fungsi tata cahaya yaitu…
A. Penerangan
B. Dimensi
C. Pemilihan
D. Atmosfir
E. Reflector light
2. Perbedaan fill light dengan back light yaitu …
A. Fill light merupakan cahaya utama yang berfungsu sebagai penerang pokok atau utama, sedangkan
back light yaitu cahaya tambahan yang berguna untuk mengisi bagian yang gelap
B. Fill light merupakan cahaya tambahan yang berguna untuk mengisi bagian yang gelap, sedangkan
back light yaitu cahaya tambahan yang berguna untuk menciptakan suasana ruang di belakang
adegan
C. Fill light merupakan cahaya tambahan yang berguna untuk menciptakan suasana ruang di belakang
adegan, sedangkan back light yaitu cahaya pendukung suasana yang salah satu gunanya untuk
mepertegas suasana
D. Fill light merupakan cahaya tambahan yang berguna untuk mengisi bagian yang gelap, sedangkan
back light yaitu cahaya utama yang berfungsu sebagai penerang pokok atau utama
E. Fill light merupakan cahaya pendukung suasana yang salah satu gunanya untuk mepertegas
suasana, sedangkan back light yaitu cahaya tambahan yang berguna untuk menciptakan suasana
ruang di belakang adegan
3. Cahaya langsung (Direct Light) yaitu…
A. Cahaya yang langsung mengenai benda tanpa terhalangi apapun
B. Cahaya baur, tidak langsung mengenai objek tetapi terhalangi oleh kabut awan atau karena debu
yang berterbangan
C. Cahaya yang dipantulkan, terjadi karena direct light memantul dari permukaan tertentu
D. Cahaya yang dating melewati celah atap, jendela, atau lobang
E. Cahaya pendukung suasana yang salah satu gunanya untuk mepertegas suasana
4. Dalam tata cahaya ada beberapa unsur penting yang harus diperhatikan, antara lain sebagai berikut,
kecuali…
A. Tersedianya peralatan dan perlengkapan.
B. Tata letak dan titik fokus.
C. Keseimbangan warna.
D. Penguasaan alat dan perlengkapan.
E. Pemahaman perbedaan masing-masing harga kamera
9
5. Hasil cahaya tampak flood merupakan karakteristik dari …
A. Direct light
B. Reflected Light Paraf
Nilai
C. Fill Light Guru Mapel Orang Tua
D. Soft light
E. Hard light shot

………………………… ………………………… …………………………

10
BAB III
PEMBELAJARAN

KD 3.15 Menerapk an prosedu r pengambilan gamb ar dengan teknik zooming dan panning
4.15 Mengamb il gambar denga n teknik zooming dan pannin g

TEKNIK ZOOMING DAN PANNING


Tujuan Pembelajaran
Setelah anda mempelajari modul mandiri ini dengan seksama, anda diharapkan
mampu :
1. Menjelaskan teknik pengambilan gambar zooming dan panning dengan cermat
2. Mempraktekkan prosedur pengambilan gambar dengan zooming dan panning
dengan teliti
3. Melakukan pengambilan gambar dengan zooming dan panning dengan santun

A. TEKNIK ZOOMING

Apakah anda tahu bahwa teknik zooming dapat memberikan hasil foto yang terkesan fokus?

Berikut akan kita bahas lebih lengkap…Selamat belajar !

Teknik zooming dalam fotografi merupakan teknik foto yang memberikan kesan gerak dengan fokus
kepada satu titik di tengah, dengan mengubah panjang fokus lensa pada saat eksposure (pemotretan). Teknik ini
hanya bisa dilakukan dengan lensa zoom seperti lensa kit 18-55.
Teknik ini mengasilkan foto yang terkesan fokus kepada satu titik. Dalam teknik ini disarankan untuk
memilih background yang kontras dengan variasi warna yang sesuai dan cocok, sehinga akan menghasilkan
gambar yang dihasilkan lebih baik. Pada teknik ini kita harus memperhatikan kecepatan dan gerakan tangan saat
mengubah fokus ketika memotret menggunakan kamera (exposure).
Pada saat exposure, dalam waktu bersamaan titik fokus lensa diubah dengan cara menarik lensa zoom ke
dalam atau ke arah luar atau dengan cara menggeser titik fokus lensa ke kiri atau ke kanan.
Tempatkan subjek utama ke bagian tengah pada foto, kemudian pada bagian ini ketajaman gambar relatif
lebih baik dari pada bagian lain untuk di jadikan POI nya. Teknik ini masih bisa dilakukan di daerah minim
cahaya, dikarenakan salah satu cara memotret zooming shutter speed tidak disarankan untuk lebih dari 1/30s.

11
Gambar 15.1 hasil foto penerapan teknik zooming (1) || Gambar 15.2 hasil foto penerapan teknik zooming (2)

B. TEKNIK PANNING
Panning adalah salah satu teknik fotografi yang digunakan untuk membekukan gerakan pada benda
yang bergerak. Cara melakukan panning adalah dengan menggerakkan kamera searah dengan arah gerakan
obyek yang ingin dibidik sehingga obyek akan tampak fokus, sementara background akantampak kabur/blur.
Teknik Panning sering dipakai untuk pengambilan foto sport atau foto news. Seiring
perkembangannya, foto human interest juga banyak yang menggunakan teknik foto panning.
Berikut adalah cara membuat foto panning :
1. Siapkan Kamera Untuk Foto Panning
Untuk membuat foto panning, gunakan mode shutter priority – Tv atau S sehingga kita bisa mengatur
shutter speed di angka yang lebih rendah dibanding yang biasa kita gunakan.
Berapa besar shutter speed yang harus dipakai tergantung pada kecepatan gerakan subyek yang akan difoto
dan kecepatan relatif subyek terhadap kamera, dan bisanya hal inilah yang harus banyak dilatih.
Shutter speed untuk membuat foto panning orang yang naik sepeda tentu berbeda dengan shutter speed untuk
foto panning balapan motor tentunya.
Aturannya adalah saat objek foto yang dibidik tampak kurang tajam naikkan shutter speednya. Saat
background kurang blur, turunkan shutter speednya.
Berikut beberapa contoh shutter speed yang bisa dipakai diawal, namun semuanya tetap harus
disesuaikan dengan kondisi di lapangan:
 Orang joging/ sepeda biasa dijalanan: 1/20 detik
 Sepeda gunung uphill/downhill: 1/30 sampai 1/50 detik
 Mobil: sekitar 1/50 detik
 Balapan motor/mobil : 1/100 sampai 1/200 detik

2. Cara Fokus untuk Foto Panning


Saat foto panning, kita bisa memakai autofokus ataupun manual fokus. Namun bagi pemula untuk lebih
mudahnya dapat atur Auto Focus mode ke AF-C (Nikon) atau AI Servo (Canon). Mode ini digunakan pada
saat kita harus mengikuti subjek foto yang terus berpindah posisi.
Set frame yang cukup lebar, jangan terlalu ketat, kasih ruangan didepan dan belakang subyek sehingga
kita cukup leluasa melakukan panning dan subyek secara utuh tertangkap dalam frame.
3. Menggerakkan Lensa dan Kamera
Kita harus memastikan memiliki cukup ruangan agar kamera dan lensa bisa mengikuti arah gerakan
subyek tanpa ada benda (atau orang) yang menghalangi didepan kita.
Agar subyek tetap terlihat tajam, gerakan lensa harus tenang dan stabil dan arahnya hanya pada sumbu
horisontal: dari kanan ke kiri atau sebaliknya tanpa diikuti naik/turun, kuncinya sekali lagi latihan.
Pilih objek yang bergerak dan memiliki background yang cerah dan memiliki warna-warna yang
menarik, banyak detail dan memungkinkan fokus terarah pada subjek untuk mendapatkan foto panning yang
memiliki background yang menarik.
Arahkan kamera mengikuti objek yang bergerak dan pencet separuh tombol pada shutter release untuk
mengambil fokus. Usahakan tangan bergerak selembut mungkin, gerakan kejut yang mendadak bisa
mengakibatkan hasil foto tidak menarik.
Semakin lembut dan tenang cara kita mengikuti pergerakan dan irama subyek utama, makin tajam
mereka terlihat di foto. Kita juga bisa memanfaatkan monopod untuk panning.

12
\\

Gambar 15.3 hasil foto penerapan teknik panning

1. Tugas Individu
Lakukan pengambilan gambar (5 foto) dengan penerapan teknik zooming dan panning
Ketentuan mengerjakan :
a. Pengambilan gambar menggunakan kamera Hp (Smartphone)
b. Hasil pengambilan gambar disusun pada kertas ukuran A4 dan di print
c. Masukkan hasil pengambilan gambar pada table berikut :

Kamera yang Kamera yang digunakan


Zooming Panning
digunakan

2. Uji Pengetahuan K.D 3.15


Pilih salah satu jawaban yang paling tepat !
1. Teknik fotografi yang memberikan kesan gerak dengan fokus kepada satu titik di tengah,
dengan mengubah panjang fokus lensa disebut …
A. Teknik panning
13
B. Teknik zooming
C. High angle
D. Rule of third
E. Zoom in photoghraphy
2. Teknik fotografi yang digunakan untuk membekukan gerakan pada benda yang bergerak
dengan cara menggerakkan kamera searah dengan arah gerakan disebut…
A. Teknik panning
B. Teknik zooming
C. Bird angle photography
D. Freeze photography
E. Zoom out photoghraphy
3. Perhatikan gambar berikut :

Gambar diatas merupakan hasil pengambilan gambar dengan teknik …


A. Panning
B. Zooming
C. Slanted
D. Bird eye
E. Low angle
4. Perhatikan gambar berikut :

Gambar diatas merupakan hasil pengambilan gambar dengan teknik …


A. Extreme close up Paraf
Nilai
Guru Mapel Orang Tua
B. Medium shot
C. Panning
D. Zooming
E. High angle
………………………… ………………………… …………………………
14
BAB IV
PEMBELAJARAN

KD 3.16 Menerapk an prosedur pengambilan gambar dengan teknik bluring


4.16 Mengamb il gamba r dengan teknik blurin g

TEKNIK BLURING

Tujuan Pembelajaran
Setelah anda mempelajari modul mandiri ini dengan seksama, anda diharapkan
mampu :
1. Memahami teknik bluring secara teliti, cermat, dan hati-hati
2. Melakukan pengambilan gambar dengan teknik bluring secara santun

A. TEKNIK BLURING
Salah satu cara paling efektif memberi kesan bergerak pada sebuah foto adalah dengan
membiarkan subjek menjadi blur. Untuk memotret subjek yang bergerak menjadi blur diperlukan
kecepatan rana rendah. Kecepatan rana yang diperlukan tergantung pada beberapa faktor. Kecepatan
subjek yang bergerak menjadi pertimbangan utama.
Sebuah mobil yang melaju kencang mungkin akan menjadi blur pada eksposure dengan kecepatan
rana 1/500 detik. Sementara itu, pejalan kaki akan menjadi blur pada kecepatan rana 1/30 detik saja.
Faktor penting lainnya adalah sudut pandang dari arah mana dilakukannya pemotretan dan jarak dari
subjek pemotretan. Subjek yang bergerak melintas dari samping akan menjadi blur lebih cepat
dibandingkan dengan subjek yang bergerak menjauh atau mendekati pemotret secara frontal. Subjek yang
bergerak di dekat Anda akan lebih blur jika dibandingkan subjek yang bergerak jauh dari Anda.
Hasil jepretan kamera yang blur mungkin sangat tidak bagus untuk dilihat, blur tersebut biasanya
dilakukan oleh seseorang yang tidak tahu mengenai teknik pengambilan gambar, entah itu tidak fokus
terhadap objek maupun goyang saat memotret sehingga gambarnya blur.
Lain halnya dengan teknik bluring, ketika seorang fotografer tersebut menangkap blur yang
dihasilkan gerakan atau benda yang biasa disebut dengan motionblur. Dengan mengaburkan objek yang
bergerak, kita bisa membuat kesan cepat pada objek tersebut. Teknik ini akan lebih baik jika ada beberapa
bagian dalam sebuah frame yang freeze. Jadi tidak semua objek dalam foto yang kita ambil tidak jelas.
Blurring menitik beratkan pada kemampuan kita mengolah aperture dan shutter speed. Racikan
yang pas akan menghasilkan menghasilkan efek motion blur yang dahsyat. Blurring bisa dilakukan dengan
slow speed dan aturan aperture sempit.
Teknik ini bisa digunakan untuk pemotretan siang maupun malam hari. kenapa butuh kecepatan
lambat? karena kita ingin menghasilkan efek gerakan (terutama dalam background atau foreground) dalam
foto yang akan kita hasilkan.
Teknik Blurring menguji kemampuan kita untuk mengolah aperture dan shutter speed. Blurring
dapat dilakukan dengan slow speed dan aturan aperture sempit. Teknik ini bisa digunakan untuk
15
pemotretan siang maupun malam hari. Dengan kecepatan yang lambat, kita akan menghasilkan efek
gerakan dalam foto yang akan kita hasilkan.

B. CARA MENGAMBIL GAMBAR DENGAN TEKNIK BLURING


 Nilai aperture menunjukkan seberapa banyak cahaya dapat melewati. Karena itu dinyatakan sebagai
f/2.8, f/16, dll, aperture juga disebut “F angka.” F / 1 mewakili nilai bukaan maksimum. Ketika bukaan
menjadi setengahnya, hal itu
disebutF/2, Ketika seperempat dari ukuran bukaan penuh, itu adalah F / 4. Hal ini akan berpengaruh
pada ruang tajam (dept of field) pada foto yang kita ambil. DOF secara sederhana dapat diartikan
sebagai ruang ketajaman atau ukuran seberapa jauh bidang fokus dalam foto. Dalam istilah fotografi,
dikenal dua jenis DOF, DOF lebar dan DOF sempit.
 DOF Lebar, berarti sebagian besar obyek foto, baik obyek foto terdekat dari kamera sampai
obyek terjauh akan fokus/tajam.
 DOF Sempit, berarti titik fokus/tajam hanya akan ada pada bagian obyek tertentu, sedangkan
sisanya blur/tidak fokus.
 APERTURE Aperture adalah ukuran seberapa besar lensa terbuka (bukaan lensa) saat kita mengambil
foto. Jadi, saat kita menekan shutter lubang di depan sensor kamera akan terbuka, settingan aperture
inilah yang mengatur besar kecil bukaan tersebut.
 Semakin kecil angka ” f ” (f 1.8, f2, dsb) berarti semakin besar lubang diafragmanya dan semakin
banyak volume cahaya yang masuk, lalu DOF akan semakin sempit
 Semakin besar angka “f” (f 8, f 22, dsb) berarti semakin kecil lubang diafragmanya, semakin
sedikit volume cahaya yang masuk, lalu DOF akan semakin lebar.

Berikut adalah beberapa hasil foto dengan teknik bluring :

1. Tugas Individu
Kerjakan soal berikut !
1. Pengertian teknik Bluring !
2. Ambilah foto dengan teknik bluring dengan objek bebas dengan menggunakan kamera hand phone

Ketentuan mengerjakan :
a. Tugas dikirim dalam bentuk cetak kertas 1 lembar, minimal 5 foto berwarna dengan objek yang
berbeda
b. Print tugas pada kertas A4
16
BAB V
PEMBELAJARAN

KD 3.17 Menganalisis komposisi gambar dalam fotografi


4.17 Mengamb il gambar berdasark an komposisi

KOMPOSISI GAMBAR DALAM FOTOGRAFI

Tujuan Pembelajaran
Setelah anda mempelajari modul mandiri ini dengan seksama, anda diharapkan
mampu :
1. Memahami Komposisi gambar dalam frame secara cermat dan teliti
2. Menata gambar dalam frame dengan teliti dan hati-hati
3. Menata elemen adegan dalam frame dengan rapid an santun
4. Melakukan pengambilan gambar secara santun dan cermat

A. KOMPOSISI GAMBAR DALAM FOTOGRAFI


Komposisi adalah sebuah cara untuk memandu mata viewer untuk melihat elemen yang sangat
penting dari sebuah foto. Sebuah komposisi yang baik dapat membantu terciptanya sebuah karya seni dari
sebuah foto. Sebaliknya, komposisi yang tidak baik atau buruk dapat merusak makna sebuah foto secara
keseluruhan. Akibatnya, pesan yang ingin disampaikan oleh fotografer melalui media foto menjadi tidak
tersampaikan kepada viewer dan komunikasi yang efektif pun tidak akan terjadi.

Dalam fotografi, terdapat bermacam-macam teknik komposisi yang dapat membantu kita
menghasilkan sebuah foto yang baik, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. The Golden Ratio

Gambar Penerapan golder ratio


Teknik komposisi The Golden Ratio adalah teknik komposisi yang membagi layar kita ke dalam
beberapa bagian dengan perbandingan 1:1.618.
Dibandingkan dengan Rule of Thirds, garis-garis dalam The Golden Ratio terkonsentrasi di
tengah frame dengan ukuran 3/8 frame di bagian atas, 2/8 frame di tengah, dan 3/8 frame di bawah.

17
2. Rule of Thirds

Gambar Penerapan rule of thirds


Rule of Thirds adalah sebuah teknik komposisi yang paling banyak digunakan oleh fotografer. Dengan
rule of thirds, pusat perhatian ditempatkan pada setiap titik simpang garis yang membagi gambar atau
foto dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.
Teknik ini sangat berguna untuk membentuk struktur komposisi sebuah gambar. Kini, mengikuti
perkembangan teknologi, beberapa manufaktur menawarkan sebuah rentang garis pada layar display
kamera digital untuk membantu fotografer dalam membentuk komposisi sebuah gambar atau foto.
3. Golden triangles

Gambar Penerapan golder triangles


Golden triangles adalah salah satu teknik komposisi fotografi yang dilakukan dengan cara membagi
gambar secara diagonal dari sudut yang satu ke sudut yang lain kemudian menarik sebuah garis dari satu
sudut yang lain hingga bertemu di garis pertama dengan sudut 90 derajat.
Selanjutnya, meletakkan elemen-elemen fotografi hingga jatuh di dalam tiga buah segitiga yang
dihasilkan.
4. Balance

18
Gambar Penerapan balance
Balance secara khusus digunakan ketika menggunakan teknik komposisi Rule of Thirds atau The Golden
Ratio dengan tujuan agar gambar memiliki keseimbangan. Sebuah foto yang memiliki subyek lebar dan
berada di posisi paling depan dari subyek yang lain dapat menciptakan sebuah gambar yang terlihat
terlalu berat sebelah.
Kita dapat menciptakan beberapa keseimbangan dengan menyertakan sebuah elemen yang kurang
penting atau sebuah elemen yang tampil lebih kecil di belakang.
5. Leading lines

Gambar Penerapan leading lines

Teknik leading lines membantu mata viewer tertuju pada titik pusat dan fokus perhatian pada beberapa
elemen penting yang ada pada sebuah gambar atau foto. Teknik ini juga membantu menciptakan sebuah
ilusi kedalaman atau ilusi jarak dalam sebuah komposisi. Umumnya yang dapat digunakan sebagai
leading lines adalah tembok atau pola-pola atau jalan.

6. Lighting

Gambar Penerapan lighting


Lighting atau pencahayaan dapat menambah atau memberikan efek dramatis ke dalam foto kita. Biasanya
kita membutuhkan sumber cahaya dibelakang kita ketika memotret.
Terdapat tiga macam lighting yang dikenal dalam dunia fotografi, yaitu:
 Backlighting
 Sidelighting
 Floor lighting
Backlighting terjadi ketika sumber cahaya berada di depan lensa dan di belakang subyek hingga
menciptakan gambar siluet. Sementara itu, sidelighting atau pencahayaan dari sebelah sisi sangat efektif
dalam mengkomunikasikan kekuatan emosi. Terakhir, floor lighting adalah sebuah teknik yang
19
menempatkan sebuah sumber cahaya di depan dan di bawah subyek dan kamera untuk menciptakan atau
menimbulkan kesan misteri.

1. Uji Pengetahuan K.D 3.17


Pilih salah satu jawaban yang paling tepat !
1. Perhatikan gambar berikut :

Gambar diatas merupakan penerapan teknik …


A. Color combination
B. Rule of thirds
C. Rule of odds
D. Golden ratio
E. Textures
2. Perhatikan gambar berikut :

Gambar diatas merupakan penerapan teknik …


A. Textures
B. Color combination
C. Rule of odds
D. Golden ratio
E. Rule of thirds

20
3. Perhatikan gambar berikut :

Gambar diatas merupakan penerapan teknik …


A. Rule of odds
B. Textures
C. Golden ratio
D. Color combination
E. Rule of thirds
4. Teknik komposisi fotografi alternatif yang efektif dalam merekam
kedalaman sebuah layar disebut …
A. Rule of odds
B. Golden ratio
C. Textures
D. Color combination
E. Frame Within the Frame
5. Teknik fotografi yang memenuhi frame dengan subyek dan meninggalkan sedikit ruang
atau tidak ada ruang sama sekali di sekitar frame
A. Golden ratio
B. Textures
C. Color combination
D. Frame Within the Frame
E. Fill the frame

Paraf
Nilai
Guru Mapel Orang Tua

………………………… ………………………… …………………………

21
BAB VI
PENUTUP

Setelah memahami keseluruhan dari Fotografi, maka anda akan mengikuti Uji Kompetensi Dasar untuk
menguji sejauhmana pemahaman anda mengenai materi. Hasil dari UKD akan menjadi dasar apakah anda akan
mengikuti remedial atau pengayaan materi.

Anda mungkin juga menyukai