DIDIK
NAMA : .............................................................
KELAS/JUR : .............................................................
SEKOLAH : .............................................................
Guru Mapel
Eka Saputra Angka Sanjaya, S.Kom
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan anugerah-Nya, sehingga
penulis mampu menyelesaikan LKPD Desain Grafis dan Percetakan.
Buku ini ditulis sebagai salah satu sumber belajar siswa SMK kelas XI Multimedia untuk mempelajari dan
memperdalam materi Desain Grafis Percetakan yang saat ini sedang melaksanakan prakerin (Praktik Kerja
Industri).
Setiap bab dalam buku ini dilengkapi dengan Kompetensi Dasar, Tujuan Pembelajaran, Uji Kompetensi.
Pembahasan materi disajikan dengan bahasa yang lugas dan mudah kita pahami, dari pembahasan secara umum ke
pembahasan secara khusus.
Dengan demikian, LKPD ini diharapkan dapat menjadi teman sekaligus menjadi bacaan yang menyenangkan bagi
siswa siswi kelas XI Multimedia yang saat ini sedang melaksanakan Prakerin untuk tetap mempelajari lebih dalam
tentang Desain Grafis Percetakan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk diri sendiri dan
lingkungan.
Singkut, 2022
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Daftar isi..................................................................................................................................................................... 3
KI / KD ...................................................................................................................................................................... 4
3
A. Kompetensi Inti
KI 3 :
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuanfaktual, konseptual, operasional
dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital(Simdig) pada
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
danhumaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakatnasional, regional, dan internasional.
KI 4 :
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan
serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di
bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alamidalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
3.14 Menganalisis tata cahaya dalam pengamb ilan gambar
4.14 Mengatur tata cahaya dalam penga mbila n gambar
3.15 Menerapka n prosedur pengambilan gamba r dengan teknik zoomin g dan panning
4.15 Mengambil gambar dengan teknik zooming dan panning
3.16 Menerapka n prosedu r pengambila n gamb ar dengan teknik bluring
4.16 Mengambil gambar dengan teknik bluring
3.17 Menganalisis komp osisi gambar dalam fotografi
4.17 Mengambil gambar berdasarka n komp osisi
C. Materi Pembelajaran
1. Tata cahaya dalam pengam bilan gamba r
2. Prosedur pengambilan gambar denga n teknik zooming dan panning
3. Prosedur pengam bilan gambar dengan teknik blur ing
4. Komposis i gamba r dalam fotograf i
4
BAB I PENDAHULUAN
DESKRIPSI JUDUL
Fotografi adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum,
fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam
pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang peka cahaya
Bacalah petunjuk penggunaan modul ini dan pahamilah isinya, agar memudahkan andamenggunakan modul
ini dalam pembelajaran.
1. Bacalah dengan cermat rumusan tujuan akhir dari kegiatan belajar ini yang memuat kinerja yang diharapkan,
kriteria keberhasilan, dan kondisi yang diberikan dalam rangka membentuk kompetensi kerja yang akan
melalui modul ini.
2. Diskusikan dengan sesama peserta didik apa yang telah anda cek untuk mendapatkan pemahaman yang baik
tentang tujuan belajar kompetensi yang ingin dicapai dalam modul. Bila masih ragu, tanyakanlah pada
guru/instruktur sampai paham.
3. Bacalah dengan cermat materi setiap kegiatan belajar, rencana kegiatan belajar, kerjakan tugasnya, dan
jawablah pertanyaan kemudian cocokkan dengan kunci jawaban. Lakukan kegiatan ini sampai anda tuntas
menguasai hasil belajar yang diharapkan.
6. Bila dalam proses memahami materi anda mendapatkan kesulitan, diskusikan dengan teman-teman anda atau
konsultasikan dengan guru/instruktur.
5
BAB II
PEMBELAJARAN
TEKNIK PENCAHAYAAN
Tujuan Pembelajaran
Setelah anda mempelajari modul mandiri ini dengan seksama, anda diharapkan
mampu :
1. Menjelaskan fungsi tata cahaya sesuai kegunaan dalam pengambilan gambar dengan
cermat dan santun
2. Menjelaskan karakter pencahayaan sesuai dengan fungsinya secara cermat danpercaya
diri
3. Menjelaskan metode pencahayaan berdasarkan sumbernya dengan cermat dan teliti
4. Menerapkan pencahayaan pada pengambilan gambar secara santun
B. KARAKTER PENCAHAYAAN
1. Hard Light
Disebut dengan cahara keras yang dihasilkan dari sumber cahaya dengan intensitas yang tinggi, cahaya lebih
bersifat spot. Menghasilkan kekontrasan yang tinggi dan bayangan yang keras (gelap-terangnya).
Perbandingan intensitas antara cahaya yang keras dan cahaya yang lemah cukup tinggi. Karena cahaya yang
jatuh menjadi focus pada titik tertentu maka hal ini memberikan dampak pada bagian bayangan akan terlihat
sangat jelas. Sehingga akan menimbulkan efek kontras yang sangat tinggi.
2. Soft Light
Disebut juga cahaya yang lembut karena dihasilkan dari sumber-sumber terpendar dan halus biasanya cahaya
yang dipancarkan akan flood dan dibarengi dengan filter atau elemen penghalus pemendaran cahaya. Kontras
yang dihasilkan lebih tipis sehingga bayangan yang dihasilkan juga tidak keras.
Sumber cahaya yang jatuh ke permukaan subjek di buat dengan perbandingan antara cahaya yang keras dan
cahaya yang lemah cukup rendah.Karena perbandingan yang sangat kecil ini cahaya menjadi rata sehingga
bayangan akan terlihat halus atau tidak ada sama sekali.
Jenis Pencahayaan
1. Cahaya langsung (Direct Light)
Cahaya yang langsung dari matahari yang paling mudah dikenali. Cahaya ini langsung mengenai benda tanpa
terhalangi apapun.
2. Cahaya tidak langsung
Cahaya baur, tidak langsung mengenai objek tetapi terhalangi oleh kabut awan atau karena debu yang
berterbangan.
3. Reflected Light
Cahaya yang dipantulkan, terjadi karena direct light memantul dari permukaan tertentu. Reflector : air,
cermin, tembok berwarna putih, pasir, batuan dan jalan beraspal.
4. Window Light
Cahaya yang datang melewati celah atap, jendela, atau lobang
Dilihat dari komposisi tata cahaya yang tampak dalam frame kamera, ada beberapa tata cahaya dasar, yaitu :
1. Key Light
Cahaya utama yang berfungsu sebagai penerang pokok atau utama
2. Fill Light
Cahaya tambahan yang berguna untuk mengisi bagian yang gelap
3. Back Light
Berfungsi sebagai cahaya tambahan juga, tetapi berguna untuk menciptakan suasana ruang di belakang
adegan.
4. Available Light
Merupakan cahaya pendukung suasana yang salah satu gunanya untuk mepertegas suasana. Misal
7
menciptakan suasana malam.
C. METODE PENCAHAYAAN
Lighting adalah teknik mengatur pencahayaan, agar gambar yang dihasilkan berkualitas tinggi dengan tingkat
fokus yang baik.
1. Natural Light
Merupakan cahaya yang berasal dari alam seperti cahaya matahari, bulan, dan api.
2. Artificial Light
Merupakan cahaya buatan yang berasal dari cahaya lampu. Adalah cahaya buatan yang mampu dipakai atau
memang khusus dibuat untuk kebutuhan pengambilan gambar namun tidak menghilangkan kesan NATURAL.
3. Available Light
Cahaya yang sudah ada di lokasi dengan kondisi permanen dan dimanfaatkan untuk pengambilan gambar.
Kondisi putaran waktu yang mempengaruhi cahaya bisa dimanfaatkan baik malam maupun siang (Night-
Day).
4. Practical Light
Sumber cahaya yang kita dapati dari cahaya lampu meja, lampu jalanan, lampu kendaraan atau juga lampu
kamar, dan di gunakan untuk keperluan pemotretan
5. Pictorial Light
Penerapan pencahayaan dengan kesan BEAUTY ada keseimbangan antara key light, fill light, back light dan
background light
Apakah anda sudah paham dengan penjelasan di atas ? jika anda sudah paham silahkan anda
10
BAB III
PEMBELAJARAN
KD 3.15 Menerapk an prosedu r pengambilan gamb ar dengan teknik zooming dan panning
4.15 Mengamb il gambar denga n teknik zooming dan pannin g
A. TEKNIK ZOOMING
Apakah anda tahu bahwa teknik zooming dapat memberikan hasil foto yang terkesan fokus?
Teknik zooming dalam fotografi merupakan teknik foto yang memberikan kesan gerak dengan fokus
kepada satu titik di tengah, dengan mengubah panjang fokus lensa pada saat eksposure (pemotretan). Teknik ini
hanya bisa dilakukan dengan lensa zoom seperti lensa kit 18-55.
Teknik ini mengasilkan foto yang terkesan fokus kepada satu titik. Dalam teknik ini disarankan untuk
memilih background yang kontras dengan variasi warna yang sesuai dan cocok, sehinga akan menghasilkan
gambar yang dihasilkan lebih baik. Pada teknik ini kita harus memperhatikan kecepatan dan gerakan tangan saat
mengubah fokus ketika memotret menggunakan kamera (exposure).
Pada saat exposure, dalam waktu bersamaan titik fokus lensa diubah dengan cara menarik lensa zoom ke
dalam atau ke arah luar atau dengan cara menggeser titik fokus lensa ke kiri atau ke kanan.
Tempatkan subjek utama ke bagian tengah pada foto, kemudian pada bagian ini ketajaman gambar relatif
lebih baik dari pada bagian lain untuk di jadikan POI nya. Teknik ini masih bisa dilakukan di daerah minim
cahaya, dikarenakan salah satu cara memotret zooming shutter speed tidak disarankan untuk lebih dari 1/30s.
11
Gambar 15.1 hasil foto penerapan teknik zooming (1) || Gambar 15.2 hasil foto penerapan teknik zooming (2)
B. TEKNIK PANNING
Panning adalah salah satu teknik fotografi yang digunakan untuk membekukan gerakan pada benda
yang bergerak. Cara melakukan panning adalah dengan menggerakkan kamera searah dengan arah gerakan
obyek yang ingin dibidik sehingga obyek akan tampak fokus, sementara background akantampak kabur/blur.
Teknik Panning sering dipakai untuk pengambilan foto sport atau foto news. Seiring
perkembangannya, foto human interest juga banyak yang menggunakan teknik foto panning.
Berikut adalah cara membuat foto panning :
1. Siapkan Kamera Untuk Foto Panning
Untuk membuat foto panning, gunakan mode shutter priority – Tv atau S sehingga kita bisa mengatur
shutter speed di angka yang lebih rendah dibanding yang biasa kita gunakan.
Berapa besar shutter speed yang harus dipakai tergantung pada kecepatan gerakan subyek yang akan difoto
dan kecepatan relatif subyek terhadap kamera, dan bisanya hal inilah yang harus banyak dilatih.
Shutter speed untuk membuat foto panning orang yang naik sepeda tentu berbeda dengan shutter speed untuk
foto panning balapan motor tentunya.
Aturannya adalah saat objek foto yang dibidik tampak kurang tajam naikkan shutter speednya. Saat
background kurang blur, turunkan shutter speednya.
Berikut beberapa contoh shutter speed yang bisa dipakai diawal, namun semuanya tetap harus
disesuaikan dengan kondisi di lapangan:
Orang joging/ sepeda biasa dijalanan: 1/20 detik
Sepeda gunung uphill/downhill: 1/30 sampai 1/50 detik
Mobil: sekitar 1/50 detik
Balapan motor/mobil : 1/100 sampai 1/200 detik
12
\\
1. Tugas Individu
Lakukan pengambilan gambar (5 foto) dengan penerapan teknik zooming dan panning
Ketentuan mengerjakan :
a. Pengambilan gambar menggunakan kamera Hp (Smartphone)
b. Hasil pengambilan gambar disusun pada kertas ukuran A4 dan di print
c. Masukkan hasil pengambilan gambar pada table berikut :
TEKNIK BLURING
Tujuan Pembelajaran
Setelah anda mempelajari modul mandiri ini dengan seksama, anda diharapkan
mampu :
1. Memahami teknik bluring secara teliti, cermat, dan hati-hati
2. Melakukan pengambilan gambar dengan teknik bluring secara santun
A. TEKNIK BLURING
Salah satu cara paling efektif memberi kesan bergerak pada sebuah foto adalah dengan
membiarkan subjek menjadi blur. Untuk memotret subjek yang bergerak menjadi blur diperlukan
kecepatan rana rendah. Kecepatan rana yang diperlukan tergantung pada beberapa faktor. Kecepatan
subjek yang bergerak menjadi pertimbangan utama.
Sebuah mobil yang melaju kencang mungkin akan menjadi blur pada eksposure dengan kecepatan
rana 1/500 detik. Sementara itu, pejalan kaki akan menjadi blur pada kecepatan rana 1/30 detik saja.
Faktor penting lainnya adalah sudut pandang dari arah mana dilakukannya pemotretan dan jarak dari
subjek pemotretan. Subjek yang bergerak melintas dari samping akan menjadi blur lebih cepat
dibandingkan dengan subjek yang bergerak menjauh atau mendekati pemotret secara frontal. Subjek yang
bergerak di dekat Anda akan lebih blur jika dibandingkan subjek yang bergerak jauh dari Anda.
Hasil jepretan kamera yang blur mungkin sangat tidak bagus untuk dilihat, blur tersebut biasanya
dilakukan oleh seseorang yang tidak tahu mengenai teknik pengambilan gambar, entah itu tidak fokus
terhadap objek maupun goyang saat memotret sehingga gambarnya blur.
Lain halnya dengan teknik bluring, ketika seorang fotografer tersebut menangkap blur yang
dihasilkan gerakan atau benda yang biasa disebut dengan motionblur. Dengan mengaburkan objek yang
bergerak, kita bisa membuat kesan cepat pada objek tersebut. Teknik ini akan lebih baik jika ada beberapa
bagian dalam sebuah frame yang freeze. Jadi tidak semua objek dalam foto yang kita ambil tidak jelas.
Blurring menitik beratkan pada kemampuan kita mengolah aperture dan shutter speed. Racikan
yang pas akan menghasilkan menghasilkan efek motion blur yang dahsyat. Blurring bisa dilakukan dengan
slow speed dan aturan aperture sempit.
Teknik ini bisa digunakan untuk pemotretan siang maupun malam hari. kenapa butuh kecepatan
lambat? karena kita ingin menghasilkan efek gerakan (terutama dalam background atau foreground) dalam
foto yang akan kita hasilkan.
Teknik Blurring menguji kemampuan kita untuk mengolah aperture dan shutter speed. Blurring
dapat dilakukan dengan slow speed dan aturan aperture sempit. Teknik ini bisa digunakan untuk
15
pemotretan siang maupun malam hari. Dengan kecepatan yang lambat, kita akan menghasilkan efek
gerakan dalam foto yang akan kita hasilkan.
1. Tugas Individu
Kerjakan soal berikut !
1. Pengertian teknik Bluring !
2. Ambilah foto dengan teknik bluring dengan objek bebas dengan menggunakan kamera hand phone
Ketentuan mengerjakan :
a. Tugas dikirim dalam bentuk cetak kertas 1 lembar, minimal 5 foto berwarna dengan objek yang
berbeda
b. Print tugas pada kertas A4
16
BAB V
PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran
Setelah anda mempelajari modul mandiri ini dengan seksama, anda diharapkan
mampu :
1. Memahami Komposisi gambar dalam frame secara cermat dan teliti
2. Menata gambar dalam frame dengan teliti dan hati-hati
3. Menata elemen adegan dalam frame dengan rapid an santun
4. Melakukan pengambilan gambar secara santun dan cermat
Dalam fotografi, terdapat bermacam-macam teknik komposisi yang dapat membantu kita
menghasilkan sebuah foto yang baik, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. The Golden Ratio
17
2. Rule of Thirds
18
Gambar Penerapan balance
Balance secara khusus digunakan ketika menggunakan teknik komposisi Rule of Thirds atau The Golden
Ratio dengan tujuan agar gambar memiliki keseimbangan. Sebuah foto yang memiliki subyek lebar dan
berada di posisi paling depan dari subyek yang lain dapat menciptakan sebuah gambar yang terlihat
terlalu berat sebelah.
Kita dapat menciptakan beberapa keseimbangan dengan menyertakan sebuah elemen yang kurang
penting atau sebuah elemen yang tampil lebih kecil di belakang.
5. Leading lines
Teknik leading lines membantu mata viewer tertuju pada titik pusat dan fokus perhatian pada beberapa
elemen penting yang ada pada sebuah gambar atau foto. Teknik ini juga membantu menciptakan sebuah
ilusi kedalaman atau ilusi jarak dalam sebuah komposisi. Umumnya yang dapat digunakan sebagai
leading lines adalah tembok atau pola-pola atau jalan.
6. Lighting
20
3. Perhatikan gambar berikut :
Paraf
Nilai
Guru Mapel Orang Tua
21
BAB VI
PENUTUP
Setelah memahami keseluruhan dari Fotografi, maka anda akan mengikuti Uji Kompetensi Dasar untuk
menguji sejauhmana pemahaman anda mengenai materi. Hasil dari UKD akan menjadi dasar apakah anda akan
mengikuti remedial atau pengayaan materi.