Anda di halaman 1dari 22

MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI

“PENGEMBANGAN MEDIA FOTOGRAFI, AUDIO DAN RADIO, MEDIA


PRESENTASI”

Nama : 1. Shelby Okta Khoriza (4219020)

2. Uswatun Hasanah (4219024)

3. Kharisma Pitri (4219031)

Kelas : 5A

Dosen Pengampu : Linna Fitriani, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU

TAHUN AKADEMIK

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmatnya
akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang mengenai “ PEWARNAAN DAN
PEMERIKSAAN BAKTERI ” tepat pada waktunya tanpa terkendala apapun. Untuk itu
penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah
membantu baik secara langsung dan yang tidak lansung.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Untuk itu
penulis berharap kritik dan saran yang membangun dan penulis akan terima dengan lapang
dada. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Lubuklinggau, September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................................................2

C. Tujuan ..........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Fotografi Sebagai Media Pembelajaran.......................................................................3

B. Pembuatan Media Video..............................................................................................8

C. Pembuatan Media Audio..............................................................................................10

D. Pembuatan Media Presentasi........................................................................................12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar mengajar pada dasarnya merupakan proses interaksi edukatif antara guru
dan siswa. Tujuan dari interaksi edukatif tersebut meliputi peningkatan kompetensi
tiga aspek yakni kognitif, psikomotorik, dan afektif. Untuk mencapai tujuan secara
baik, diperlukan peran maksimal dari seorang guru, baik dalam penyampaian materi,
penggunaan metode, dan penggunaaan media. Guru diharapkan untuk lebih kreatif
melakukan inovasi pembelajaran di dalam kelas. Salah satu inovasi yang dimaksud
adalah penggunaan media.

Media adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan perantara. Media bisa bersifat
visual maupun non-visual. Tentunya, media yang bagus adalah media yang
mempunyai sifat keduanya untuk saling melengkapi. Dalam pembelajaran,
penggunaan media sangatlah penting guna menunjang aktivitas pembelajaran.
Namun, belum semua guru sadar betul akan pentingnya hal itu.

Permasalahan yang sering muncul adalah kurangnya kreativitas guru. Selain itu,
penggunaan metode yang monoton akan berdampak terhadap berkurangnya perhatian
siswa terhadap mata pelajaran itu sendiri. Ditambah lagi dengan minat peserta didik
terhadap mata pelajaran yang mengharuskan peserta didik menggunakan
psikomotoriknya untuk menerima mata pelajaran kejuruan terutama pada program
keahlian bangunan.

Kondisi sekolah terkadang juga menjadi faktor penghambat penggunaan media.


Kurangnya sarana dan prasarana sekolah yang memadai kadang juga menjadi kendala
bagi hilangnya kreativitas dalam mengajar. Penggunaan media 2 harus
memperhatikan audience, kapan, dan dimana media tersebut diterapkan. Dengan kata
lain, media harus menyesuaikan dengan situasi dan kondisi, sehingga media yang
diterapkan di sekolah tertentu belum tentu berhasil jika diterapkan di sekolah lain.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa saja fotografi media pembelajaan?

2. Bagaimana pembuatan media video?

3. Bagaiman pembuatan media audio?

4. Apa saja pebuatan media presentasi?

C. Tujuan

1. Mengetahui fotografi pembelajaran

2. Mengetahui pembuatan media video

3. Mengetahui pembuatan media audio

4. Mengetahui pembuatan media presentasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Fotografi Sebagai Media Pembelajaran

Dewasa ini gambar fotografi secara luas bisa diperoleh dari berbagai sumber,
misalnya dari surat-surat kabar, majalah-majalah, brosur-brosur dan buku-buku.
Gambar, lukisan, kartun, ilustrasi, foto yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut
dapat digunakan oleh guru secara efektif dalam kegiatan belajar mengajar, pada setiap
jenjang pendidikan dan berbagai disiplin ilmu. 

Gambar fotografi itu pada dasarnya membantu mendorong para siswa dan dapat
membangkitkan minatnya pada pelajaran. Membantu mereka dalam mengembangkan
kemampuan berbahasa kegiatan seni, dan pernyataan kreatif dalam bercerita,
dramatisasi, bacaan, penulisan, melukis dan menggambar, serta membantu mereka
menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi bacaan dari buku teks. 

Gambar fotografi seperti halnya media instruksional lainnya, harus dipilih dan
dipergunakan sesuai dengan tujuan khusus mata pelajaran, artinya tidak bisa gambar-
gambar itu hanya dipertunjukkan secara tersendiri, melainkan harus dipadukan
kepada mata pelajaran tertentu.  Namun demikian, terlalu banyak mempergunakan
gambar pada saat yang sama akan merugikan proses belajar mengajar, oleh sebab itu
Pilihlah gambar-gambar fotografi inti yang dapat mengembangkan pemahaman bagi
para siswa. 

1. Gambar Fotografi Sebagai Media Pengajaran 

Gambar fotografi merupakan salah satu media pengajaran yang amat dikenal di
dalam setiap kegiatan pengajaran. Hal itu disebabkan kesederhanaannya, tanpa
memerlukan perlengkapan, dan tidak perlu diproyeksikan untuk mengamatinya.
Gambar fotografi termasuk kepada gambar tetap atau stel picture yang terdiri dari
dua kelompok yaitu:  pertama flat opaque picture atau gambar datar Tidak
tembus pandang, misalnya gambar fotografi, gambar dan lukisan tercetak. kedua
adalah transparent picture atau gambar tembus pandang, misalnya film slides,
film strips dan transparencies.

3
Keuntungan Dan Kelemahan Gambar Fotografi:

Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari gambar fotografi dalam hubungannya
dengan kegiatan pengajaran, antara lain:

a. Mudah dimanfaatkan di dalam kegiatan belajar mengajar, karena praktis tanpa


memerlukan perlengkapan apa-apa.

b. Harganya relatif lebih murah daripada jenis-jenis media pengajaran lainnya, dan
cara memperolehnya pun mudah sekali tanpa perlu mengeluarkan biaya. dengan
memanfaatkan kalender bekas, majalah surat kabar dan bahan-bahan grafis
lainnya.

c. Gambar fotografi bisa dipergunakan dalam banyak hal, untuk berbagai jenjang
pengajaran dan berbagai disiplin ilmu. mulai dari TK sampai dengan Perguruan
Tinggi, dari ilmu-ilmu sosial sampai ilmu-ilmu eksakta. 

d. Gambar fotografi dapat menterjemahkan konsep atau gagasan an-nur abstrak


menjadi lebih realistik. menurut Edgar Dale, gambar fotografi dapat mengubah
tahap-tahap pengajaran, dari lambang kata (verbal symbols) Beralih kepada
tahapan yang lebih konkret yaitu lambang visual ( visual symbols). 

Kelemahannya Antara Lain:

a. Beberapa gambarnya sudah cukup memadai akan tetapi tidak cukup besar
ukurannya bila dipergunakan untuk tujuan pengajaran kelompok besar, kecuali
bilamana diproyeksikan melalui proyektor.

b. Gambar fotografi adalah berdimensi dua, sehingga sukar untuk melukiskan bentuk
sebenarnya yang berdimensi 3. kecuali bilamana dilengkapi dengan beberapa
gambar untuk objek yang sama atau adegan yang diambil dilakukan dari berbagai
sudut pemotretan yang berlainan. 

c. Gambar fotografi bagaimanapun indahnya tetap tidak memperlihatkan gerak


seperti halnya gambar hidup. namun demikian, Beberapa gambar fotografi yang
disusun secara berurutan dapat memberikan kesan gerak dapat terjadi cobakan,
dengan maksud guna meningkatkan daya efektivitas proses belajar mengajar.

4
Karakteristik Komunikasi Dari Gambar Fotografi

a. Gambar foto itu adalah dua dimensi, dan dari sudut pembelajaran hal itu menjadi
amat penting, terutama bagi para siswa muda usia, atau untuk mata pelajaran
yang rumit.
b. Gambar datar adalah medium yang “diam”  Oleh sebab itu dalam hal ini sering
dipergunakan istilah gambar tetap atau gambar diam untuk menyatakan bahwa
gambar itu tidak bergerak.
c. Gambar datar dapat memberi kesan gerak, misalnya gambar yang memperlihatkan
adegan di Jalan Raya sangat efektif.
d. Gambar datar menekankan Gagasan pokok dan impresi, bahwa untuk menilai dan
memilih gambar datar yang baik harus menampilkan 1 gagasan utama.
e. Gambar datar memberi kesempatan untuk diamati rinciannya secara individual,
misalnya hasil pemotretan jagat raya dengan benda-benda langit nya memerlukan
pengamatan rincian gambar yang tekun.
f. Gambar datar dapat melayani berbagai mata pelajaran, segala macam objek dapat
dipotret dari yang konkrit sampai kepada gagasan yang abstrak.

Beberapa Kriteria Dalam Memilih Gambar Fotografi

Pertama, gambar fotografi itu harus cukup memadai artinya pantas untuk tujuan
pengajaran yaitu harus menampilkan gagasan, bagian informasi atau satu konsep yang
jelas yang mendukung tujuan serta kebutuhan pengajaran. Kedua, gambar itu harus
memenuhi persyaratan artistik yang bermutu. Ketiga, gambar fotografi untuk tujuan
pengajaran harus cukup besar dan jelas. Gambar yang tajam dan kontras mempunyai
kelebihan karena ketepatan dan rinciannya menggambarkan kenyataan secara lebih
baik. Keempat, Validitas gambar, yaitu Apakah gambar itu benar atau tidak gambar-
gambar fotografi yang melukiskan suasana dramatis atau mencengkam, adegan yang
ideal, lebih pantas di panjang daripada untuk tujuan pengajaran. Kelima, memikat
perhatian pada anak-anak. memikat perhatian pada anak-anak cenderung kepada hal-
hal yang diminatinya, yaitu terhadap benda-benda yang akrab dengan kehidupan
mereka misalnya binatang-binatang, anak-anak, kereta api Kema perahu, kapal
terbang, dan sebagainya.

5
2. Prinsip Pemakaian Gambar Fotografi

Prinsip yang harus diperhatikan dalam mempergunakan gambar-gambar fotografi


sebagai media visual pada setiap kegiatan pengajaran antara lain:

a. Pergunakanlah gambar untuk tujuan pelajaran yang spesifik yaitu dengan


cara memilih gambar  tertentu yang akan mendukung Penjelasan inti
pelajaran atau pokok-pokok pelajaran.

b. Padukan gambar-gambar pada pelajaran, sebab keefektifan pemakaian


gambar-gambar fotografi di dalam proses belajar mengajar memerlukan
keterpaduan.

c. Pergunakanlah gambar-gambar itu sedikit saja, daripada menggunakan


banyak gambar tetapi tidak efektif.

d. Kurangilah penambahan kata-kata pada gambar,  Oleh karena gambar-


gambar itu justru sangat penting dalam mengembangkan kata-kata atau
cerita dalam penyajian gagasan baru.

e. Melalui gambar-gambar siswa akan didorong untuk mengembangkan


keterampilan berbahasa lisan dan tulisan seni grafis dan bentuk-bentuk
kegiatan lainnya.

f. Mengevaluasi kemajuan kelas bisa juga dengan memanfaatkan gambar-


gambar baik secara umum maupun secara khusus. 

Karakteristik Komunikasi Dari Gambar Fotografi

Setiap guru hendaknya mengetahui media pembelajaran mana yang dapat


mencapai hasil paling baik dalam situasi pengajaran yang diharapkannya. Untuk itu
setiap guru harus mengenali secara tepat keuntungan serta kelemahan dari setiap
media pembelajaran yang akan dipergunakannya. Demikian pula halnya dengan
gambar fotografi ini memiliki beberapa karakteristik tertentu, antara lain:

1. Gambar foto itu adalah dua dimensi. Semua jenis gambar datar itu ditinjau dari
sudut matapelajaran dimana kedalaman perlu diperhatikan dan dipahami, maka
gambar harus memiliki kualitas tiga dimensi yang memadai untuk tujuan
pembelajaran. Untuk itu ahli fotografi mempunyai cara tertenu dalam

6
menciptakan gambarnya dengan membuat garis perspektif, mengurangi jumlah
latar belakang yang kontras sehingga memberikan dampak tiga dimensional.

2. Gambar datar adalah medium yang “diam” oleh sebab itu dalam hal ini seringkali
digunakan istilah gambar tetap atau gambar diam untuk menyatakan bahwa
gambar itu tidak bergerak. Pemandangan, gunung-gunung, hutan atau pohon-
pohonan, bangunan, objek, binatang atau manusia, dalam posisi diam merupakan
subjek natural yang baik sekali untuk gambar datar.

3. Gambar datar dapat memberi kesan gerak, misalnya gambar yang


memperlihatkan adegan di jalan raya sangat efektif. Orang yang lalu lalang,
kendaraan yang lewat, pohon-pohon yang bergoyang ditiup angin. Semua itu
tidak sukar bagi para pengamat dalam menghayati gerak dari adegan yang
diperlihatkan pada gambar tersebut.

4. Gambar datar menekankan gagasan pokok, bahwa untuk menilai dan memilih
gambar datar yang baik harus menampilkan satu gagasan utama. Dengan satu
pusat perhatian maka seluruh adegan akan mendukung kepada pesan apa yang
ingin disampaikan. Jadi, dengan adanya impresi atau tekanan pada satu gagasan
pokok nilai gambar menjadi sangat berarti dalam pengajaran.

5. Gambar datar memberi kesempatan untuk diamati rinciannya secara individual,


misalnya hasil pemotretan jagat raya dengan benda-benda langitnya, memerlukan
pengamatan rinci untuk diperoleh gambar yang baik.

6. Gambar datar dapat melayani berbagai mata pelajaran, segala macam objek dapat
dipotret dari yang kongkrit sampai kepada gagasan yang abstrak.

3. Aplikasi Media Foto

Beberapa aplikasi media foto dalam proses pembelajaran:

a. Penggunaan media foto dalam meningkatkan kemampuan menulis cerpen.

Foto dalam konteks pembelajaran sangat efektif sebagai media visual untuk
merangsang kreativitas imajinasi siswa titik Disamping itu penggunaan
media pembelajaran yang tepat oleh guru akan meningkatkan hasil belajar
siswa tersebut.

7
b. Penggunaan media photo Story Dalam pembelajaran.

Foto Story adalah bentuk penyajian gambar foto yang diambil berdasarkan
topik atau peristiwa berdasarkan topik atau peristiwa yang dibutuhkan
sehingga tersusun dan setiap gambar foto tersebut mampu “bercerita” dengan
maksud mengambil suatu makna yang ada pada gambar tersebut.

B. Pembuatan Media Video

1. Pengenalan media pembelajaran dan karakteristik media video

Video yang sangat efektif untuk membantu proses pembelajaran baik untuk
pembelajaran massal, individual maupun berkelompok. Pada pembelajaran yang
bersifat massal ( mass instruction),  manfaat kaset video sangat nyata. Video juga
merupakan bahan ajar non cetak yang kaya informasi dan tuntas karena dapat
sampai ke hadapan siswa secara langsung. Media video adalah segala sesuatu
yang memungkinkan  dikombinasikan dengan  secara sekuensial. Kemajuan
teknologi video juga telah memungkinkan format sajian video dalam bermacam-
macam, Mulai dari kaset CD ( compact disc),  dan DVD ( digital versatile disc).

Keuntungan menggunakan media video antara lain: ukuran tampilan video


sangat fleksibel dan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan video merupakan
bahan ajar non cetak yang kaya informasi dan lugas karena dapat sampai ke
hadapan siswa secara langsung, video menambah suatu dimensi Baru terhadap
pembelajaran.

Kelemahan media video antara lain:

a. Fine details  artinya media tayangnya tidak dapat menampilkan objek sampai
yang sekecil-kecilnya dengan sempurna.

b. Size information  artinya tidak dapat menampilkan objek dengan ukuran


yang sebenarnya.

c. Third dimention artinya nya Gambar yang diproyeksikan oleh video


umumnya berbentuk dua dimensi.

d. Opposition  artinya pengambilan yang kurang tepat dapat menyebabkan


timbulnya keraguan penonton dalam menafsirkan gambar yang dilihatnya.

8
e. Setting artinya kalau kita Tampilkan adegan dua orang yang sedang
bercakap-cakap di antara kerumunan Banyak orang, akan sulit bagi penonton
untuk menebak di mana kejadian tersebut berlangsung, bisa saja ditafsirkan
di pasar, di stasiun, atau tempat keramaian lain.

f. Material pendukung video membutuhkan alat proyeksi untuk dapat


menampilkan gambar yang ada di dalamnya.

g. Budget artinya biaya untuk membuat program video membutuhkan biaya


yang tidak sedikit.

2. Unsur dan Istilah Naskah Video Pembelajaran 

1) Unsur-unsur dalam Naskah

a. Unsur Visual

 Pemain/orang

 Setting

 Properti

 Lighting atau Pencahayaan

 Gerak

b. Unsur Audio/Suara

 Suara Pemain

 Sound Effect

 Musik

2) Istilah-istilah dalam Video

a. Ukuran Pengambilan Gambar

 Extreme/Very Long Shot (ELS/EVLS)

 Long Shot (LS)

 Medium Shot (MS)

 Close Up (CU)

9
 Extreme Close Up (ECU)

 One Shoot

 Two Shoot

 Multi Shoot

 Caption

 Establishing
b. Istilah dalam pergerakan kamera
 Zoom In
 Zoom Out
 Fade In
 Fade Out
 Tilt Up/Tilt Down
 Panning
 Dolying

C. Pembuatan Media Audio


1. Kriteria Media Pembelajaran Audio
Media audio menyajikan materi pembelajaran dalam bentuk audio atau suara.
Untuk menerima pesan/informasi tersebut peserta didik menggunakan indera
pendengaran. Media audio memiliki karakteristik yang cocok digunakan dalam
pembelajaran materi yang memerlukan pendengaran dan daya imajinasi. Oleh
karena media audio hanya mengandalkan suara dalam menyampaikan pesan atau
informasi, maka media audio harus dibuat semenarik mungkin. Untuk membuat
media audio yang menarik, perlu dipahami bagian atau eleme-elemen yang dapat
diolah dan diexplorasi, yaitu :
Unsur Kata
Kata-kata merupakan elemen utama dalam percakapan yang diucapkan oleh pemain
(artis) secara terartur dan bermakna. Kata-kata yang digunakan disesuaikan dengan
karakteristik pendengar dan sebaiknya memakai bahasa gaul mereka agar
memberikan daya tarik bagi peserta belajar.

10
Unsur Musik
Dapat diartika secara umum, merupakan perpaduan bunyi yang mempunyai arti dan
nilai artistic yang tinggi. Musik dapat membuat sebuah media audio lebih menarik.
Dalam media audio, musik dapat dimanfaatkan untuk beberapa hal, diantaranya :
a. Menciptakan suasana, misalnya suasana sedih, gembira, lucu, tegang, dll.
b. Identitas sebuah program audio
c. Jembatan dua buah adegan yang berbeda
d. Melatarbelakangi sebuah adegan
e. Memberi tekanan dalam sebuah adegan, misalnya terkejut, marah, dll.
f. Menguatkan latar (setting), misalnya adegan dalam istana kerajaan Mataram,
digunakan musik gending jawa.

Unsur Efek Suara (Sound Effect)


Efek suara sangat penting pada media audio karena media ini tidak dapat dilihat
hanya bisa didengar. Melalui efek suara dapat menimbulkan imajinasi atau
memberikan gambaran suasana atau latar, baik waktu, tempat, maupun suatu keiatan
atau peristiwa yang terjadi.

2. Prosedur Pembuatan Media Audio


a. Tahap Pra Produksi
1) Telaah Materi
2) Pencarian Ide
3) Penulisan Naskah
b. Tahap Produksi
1) Membentuk Tim Produksi
2) Rembuk Naskah
3) Menyusun Storyboard/Sekenario
4) Penyusunan Anggaran
5) Pemilihan Pemain (Casting)
6) Latihan Keringg
7) Rekaman (Recording)
c. Tahap Pasca Produksi
1) Editing dan Mixing
2) Preview

11
3) Pembuatan Master Audio Pembelajaran (Mastering)

3. Beberapa Peralatan Produksi


a. Peralatan Produksi Audio
1) Peralatan Studio Rekaman
Mikrofon
Mixer Conselo
Speaker Monitor
Open Reel
Digital Audio Workstation
Tape Recording
2) File Audio Digital
Setiap bentuk file audio memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing. Format file audio tersebut dapat dirubah sesuai dengan
kebutuhan.
b. Jenis Peralatan Media Audio
Banyak jenis alat yang bisa digunakan dalam pemanfaatan media audio, antara
lain: phonograph (gramophone), open reel tape, tape recorder, compact disc,
radio, dan peralatan-peralatan pada laboratorium bahasa.

4. Membuat Media Audio Sederhana


a. Merekam suara dengan sound recorder
1) Persiapan
2) Prosedur perekaman
3) Merekam suara dengan software aplikasi lain

D. Pembuatan Media Presentasi


1. Pengenalan Media Presentasi Dalam Pembelajaran
Media presentasi dengan media pada umumnya adalah bahwa pada media
presentasi pesan/materi yang akan disampaikan dikemas dalam sebuah program
komputer dan disajikan melalui perangkat alat saji (proyektor). Pesan/materi yang
dikemas bisa berupa teks, gambar, animasi dan video yang dikombinasi dalam satu
kesatuan yang utuh. Pada dasarnya media presentasi yang menggunakan program
komputer ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari media transparansi yang

12
disajikan melalui OHP. Berbeda dengan transparansi OHP tidak bisa menampilkan
unsur audio visual, maka media presentasi dengan program komputer ini, kita bisa
menampilkan unsur audiovisual dalam pembelajaran.
Saat ini pengembangan dan penggunaan program presentasi multimedia telah
berkembang pesat. Banyak jenis perangkat lunak (software) yang dapat digunakan
untuk membuat media presentasi. Jenis software aplikasi yang sifatnya open source
misalnya: program impress yang ada pada OpenOffice. Selain itu, banyak pula jenis
software aplikasi yang harus membeli (tidak gratis), misalnya: Program Visual
Basic, Makromedia Flash, Direktor, Authorware, Dream Weaver, dan masih banyak
lagi. Diantara sekian banyak jenis software tersebut, salah satunya yang biasa
digunakan dikalangan pendidik (khususnya guru) adalah Microsoft Powerpoint yang
dikeluarkan oleh perusahaan software Microsoft.

2. Prinsip Pengembangan Media Presentasi Untuk Pembelajaran


Pengembangan media presentasi harus dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip
pengembangan media pembelajaran. Beberapa prinsip berikut perlu Anda
pertimbangkan ketika akan mengembangkan media presentasi.
a. Harus dikembangkan sesuai dengan prosedur pengembangan instruksional
karena pada dasarnya media presentasi yang kita bahas di bagian ini adalah
untuk keperluan pembelajaran.
b. Harus diingatkan bahwa media presentasi berfungsi sebagai alat bantu
mengajar, bukan merupakan media pembelajaran yang akan dipelajari secara
mandiri oleh sasaran.
c. Pengembang media Presentasi seyogyanya mempertimbangkan atau
menggunakan secara maksimal Segala potensi dan karakteristik yang dimiliki
oleh jenis media presentasi ini.
d. Prinsip kebenaran materi dan kemenarikan sajian.

3. Teknis penulisan naskah pada media presentasi

a. Tentukan topik sesuai dengan materi yang akan disampaikan

b. Siapkan materi yang sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan 

13
c. Identifikasi bahan-bahan materi tersebut untuk seleksi mana yang sesuai
dengan karakteristik media presentasi

d. Tulis materi yang telah dipilih dalam kalimat yang singkat, pointers dan
hanya memuat poin-poin penting saja (keywords).

e. Tuangkan pesan-pesan yang disajikan dalam berbagai format seperti teks


(kata-kata), gambar, animasi atau audio-visual.

f. Pastikan bahwa materi yang ditulis telah cukup lengkap, jelas dan mudah
dipahami oleh sasaran. 

g. Sajikan isi materi secara urut dan sistematis agar mempermudah penyajian
dan pesan mudah dipahami sasaran. 

4. Langkah-langkah pembuatan media presentasi 

a. Membuka program 

b. Mulai menulis 

c. Memberi warna text 

d. Membuat animasi teks 

e. Memberi background pada tampilan slide 

f. Memasukkan gambar dengan teknik insert 

g. Membuat hyperlink pada media presentasi 

5. Mengevaluasi program media presentasi 

Kegiatan evaluasi harus dilakukan setiap kali kita mengembangkan sebuah


produk media. Salah satu tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui apakah
produk media yang kita kembangkan bisa mencapai tujuan yang diharapkan.
Hasil evaluasi ini dapat kita manfaatkan untuk melakukan perbaikan terhadap
produk media yang buat.

Beberapa Tips Pembuatan Presentasi :

14
Sebelum membuat media presentasi menggunakan komputer, biasakan untuk
membuat naskahnya terlebih dahulu (secara manual). Naskah tersebut merupakan
draft atau rancangan, yang selanjutnya dapat digunakan dalam pembuatan media
presentasi dengan program PowerPoint. Dengan dibuatnya naskah tersebut, maka
ketika kita ingin memproduksi dengan komputer, kita sudah tidak lagi
memikirkan sistematika materinya dan akan terhindar dari kesalahan materi. Ada
beberapa tips yang perlu kita perhatikan pada saat membuat/memproduksi naskah
menjadi media presentasi dengan menggunakan PowerPoint, yaitu sebagai
berikut:

a. Pilih jenis huruf (font) yang tingkat keterbacaannya tinggi, misalnya Arial,
Verdana, atau Tahoma. Gunakan ukuran huruf (font size) 17- 20 untuk isi
teks, sedang untuk sub judul 24 dan untuk judul 26.

b. Untuk memperjelas dan memperindah tampilan, gunakan variasi warna,


gambar, foto, animasi atau video.

c. Area tampilan frame yang ditulis jangan melebihi ukuran 16x20 cm

d. Usahakan dalam satu slide/frame tidak memuat lebih dari 18 baris teks.

e. Dalam satu frame usahakan hanya berisi satu topik atau sub topik
pembahasan

f. Beri judul pada setiap frame atau tampilan. Perhatikan komposisi warna,
keseimbangan (tata letak), keharmonisan, dan kekontrasan pada setiap
tampilan sangat penting untuk media presentasi

g. Warna memainkan peranan penting, tapi dapat pula menjadi perusak.


Sebaiknya jangan gunakan lebih dari tiga kombinasi warna. Pilih warna yang
kontras dengan back ground. Misalnya, hitam di atas putih atau sebaliknya.
Gelap di atas kuning. Putih diatas hijau atau hijau diatas gelap. Kita juga
harus berhati-hati karena didepan layar komputer warna kelihatan bagus dan
kontras, tapi ketika diproyeksikan melalui LCD Projector, ternyata tak
seindah aslinya. Oleh karena itu kekontrasan perlu benar-benar diperhatikan.
Kita juga dapat memanfaatkan warna untuk alur logika (sistematika) secara
konsisten. Misal, Kuning untuk judul, putih untuk teks atau hijau untuk
judul, hitam untuk teks, jika bacgroundnya adalah putih. Warna juga bisa
kita manfaatkan sebagai penekanan (hihghlight). Misal gunakan warna
15
kuning atau merah untuk penekanan terhadap satu kata penting tertentu.
Terkadang pembuat presentasi memanfaatkan animasi chnage font color
untuk memberikan highlight terhadap suatu kata, istilah atau konsep teknis
tertentu

h. Pilihlah background untuk template slide presentasi yang simple, kontras dan
juga konsisten. Hindari background yang kompleks, warna-warni, apalagi
degradasi warnanya beragam. Hal tersebut justru akan menjadi distractor
bagi slide presentasi.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Gambar fotografi merupakan salah satu media pengajaran yang amat dikenal di
dalam setiap kegiatan pengajaran. Hal itu disebabkan kesederhanaannya, tanpa
memerlukan perlengkapan, dan tidak perlu diproyeksikan untuk mengamatinya.
Gambar fotografi termasuk kepada gambar tetap atau stel picture yang terdiri dari dua
kelompok yaitu:  pertama flat opaque picture atau gambar datar Tidak tembus
pandang, misalnya gambar fotografi, gambar dan lukisan tercetak. kedua adalah
transparent picture atau gambar tembus pandang, misalnya film slides, film strips dan
transparencies.

Video yang sangat efektif untuk membantu proses pembelajaran baik untuk
pembelajaran massal, individual maupun berkelompok. Pada pembelajaran yang
bersifat massal ( mass instruction),  manfaat kaset video sangat nyata. Video juga
merupakan bahan ajar non cetak yang kaya informasi dan tuntas karena dapat sampai
ke hadapan siswa secara langsung. Media video adalah segala sesuatu yang
memungkinkan  dikombinasikan dengan  secara sekuensial. Kemajuan teknologi
video juga telah memungkinkan format sajian video dalam bermacam-macam, Mulai
dari kaset CD ( compact disc),  dan DVD ( digital versatile disc).

Media audio menyajikan materi pembelajaran dalam bentuk audio atau suara.
Untuk menerima pesan/informasi tersebut peserta didik menggunakan indera
pendengaran. Media audio memiliki karakteristik yang cocok digunakan dalam
pembelajaran materi yang memerlukan pendengaran dan daya imajinasi. Oleh karena
media audio hanya mengandalkan suara dalam menyampaikan pesan atau informasi,
maka media audio harus dibuat semenarik mungkin. Untuk membuat media audio

17
yang menarik, perlu dipahami bagian atau eleme-elemen yang dapat diolah dan
diexplorasi.

Media presentasi dengan media pada umumnya adalah bahwa pada media
presentasi pesan/materi yang akan disampaikan dikemas dalam sebuah program
komputer dan disajikan melalui perangkat alat saji (proyektor). Pesan/materi yang
dikemas bisa berupa teks, gambar, animasi dan video yang dikombinasi dalam satu
kesatuan yang utuh. Pada dasarnya media presentasi yang menggunakan program
komputer ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari media transparansi yang
disajikan melalui OHP. Berbeda dengan transparansi OHP tidak bisa menampilkan
unsur audio visual, maka media presentasi dengan program komputer ini, kita bisa
menampilkan unsur audiovisual dalam pembelajaran.

18
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zainul, 1998, Aplikasi Media Pembelajaran, Jakarta: UT.


Abidin, Zainul,1991, Pengembangan Media Audio Pembelajaran, Malang UM.
Daryanto.2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Asyhar, Rayandra. 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Hak Cipta
Dilindungi Undang-undang.

19

Anda mungkin juga menyukai