Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

RAGAM MEDIA PEMBELAJARAN (grafis,audio,visual,proyeksi)

Dosen Pengampu :
Drs. Irwan, M.Pd
Hendra, M.Pd

Disusun oleh :
Rahma Handayani (A1A322084)
Putri Nur Seiha (A1A322086)
Melan Rahmanda Putri (A1A322092)

R-003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Ragam Media Pembelajaran (grafis,audio,visual,proyeksi)” ini dengan baik dan lancar.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
bagi pembaca.

Jambi,03 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................................ ii
Daftar Isi ........................................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................... 2
BAB II Pembahasan
2.1 Ragam Media Pembelajaran Grafis…………………………………….3
2.2 Ragam Media Pembelajaran Audio…………………………………….4
2.3 Ragam Media Pembelajaran Visual…………………………………….4
2.4 Ragam Media Pembelajaran Proyeksi………………………………….8
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 9
3.2 Saran ....................................................................................................... 9
Daftar Pustaka ................................................................................................................. 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam pengklasifikasian media, salah
satu cara diantaranya adalah dengan menekankan pada teknik yang dipergunakan
dalam pembuatan media. Ada pula yang dilihat dari cara yang dipergunakan untuk
mengirimkan pesan serta masih banyak ciri yang membedakan media yang satu
dengan yang lain, sehingga tidaklah mudah untuk menyusun klasifikasi tunggal yang
mencakup semua jenis media. Menurut bentuk informasi yang digunakan, anda dapat
memisahkan dan mengklasifikasi media penyaji dalam lima kelompok besar, yaitu
media visual diam, media visual gerak, media audio, media audio visual diam, dan
media audio visual gerak. Klasifikasi media ini dapat menjadi landasan untuk
membedakan proses yang dipakai untuk menyajikan pesan, bagaimana suara dan atau
gambar itu diterima, apakah melalui penglihatan langsung, proyeksi optik, proyeksi
elektronik atau telekomunikasi. Sementara Edgar Dale mengadakan klasifikasi
menurut tingkat dari yang paling konkrit sampai yang paling abstrak.
Penggunaan media dan teknologi pembelajaran pada dasarnya telah
dipersiapkan oleh para pendidik sebelum berlangsungnya pelaksanaan pembelajaran.
Namun, pemanfaatannya hanya berkisar pada media sebagai alat dan belum diarahkan
pada media sebagai sumber belajar. Pemanfaatan media seharusnya terlebih dahulu
didesain agar akurat dan efektif dalam meningkatkan minat, proses, dan hasil belajar
termasuk dalam merancang media yang berfungsi sebagai sumber belajar. Media
seperti ini di samping dapat mengembangkan kreativitas peserta didik, juga dapat
menjadi rujukan dan sumber dalam mengembangkan pengetahuan, sikap, dan perilaku
mereka.

1.2 Rumusan .Masalah


Berdasarkan .latar .belakang .yang .telah .dipaparkan .maka .dapat .ditarik .rumusan
masalah .yang .akan .dibahas .diantaranya .ialah: .
1. Apa Yang Dimaksud Media Pembelajaran Grafis.?
2. Apa Yang Dimaksud Media Pembelajaran Audio .?
3. Apa Yang Dimaksud Media Pembelajaran Visual ?
4. Apa Yang Dimaksud Media Pembelajaran Proyeksi ?
1.3 Tujuan .Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini, diantaranya ialah:
1. Untuk Memahami Tentang Ragam Media Pembelajaran Grafis
2. Untuk Memahami Tentang Ragam Media Pembelajaran Audio
3. Untuk Memahami Tentang Ragam Media Pembelajaran Visual
4. Untuk Memahami Tentang Ragam Media Pembelajaran Proyeksi

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Media Pembelajaran Media Grafis
Media grafis termasuk media visual, pesan yang akan
disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi
visual. Grafis berfungsi menarik perhatian, memperjelas ide,
mengilustrasikan/menghiasi fakta yang mungkin dilupakan bila
tidak digrafiskan. Beberapa contoh media grafis, diantaranya
adalah sebagai berikut:
a) Gambar/Foto Kelebihan media foto:  sifatnya konkret,
menunjukkan pokok masalah dibanding media verbal.  Dapat mengatasi batasan
ruang dan waktu.  Mengatasi keterbatasan pengamatan  Dapat memperjelas suatu
masalah  Murah harganya dan gampang didapat serta digunakan. Kelemahan media
foto:  Hanya menekankan persepsi indera mata  Gambar /foto yang terlalu
kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran  Ukurannya sangat terbatas
untuk kelompok besar. Syarat pembuatan media foto yang baik adalah:  Harus
autentik  Sederhana  Ukuran relatif (menyesuaikan ruang)  Mengandung gerak
atau perbuatan  Gambar hendaklah bagus dari sudut seni

2.2 Media Audio


Berbeda dengan media grafis, media audio berkaitan dengan indera pendengaran.
Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambanglambang auditif, baik
verbal maupun non verbal. Ada beberapa jenis media yang dapat kita kelompokkan
dalam media audio, tetapi kita hanya akan membahas radio dan laboratorium bahasa
a) Radio Sebagai media, radio mempunyai kelebihan:  Harganya relatif murah dan
variasi program  Sifatnya mudah dipindahkan.  Program dapat direkam dan diputar
sesuka kita.  Merangsang partisipasi aktif daripada pendengar.  Dapat memusatkan
perhatian siswa pada kata-kata yang digunakan.  Radio dapat mengerjakan hal-hal
tertentu yang tak dapat dikerjakan oleh guru, misalnya dapat menyajikan pengalaman-
pengalaman dunia luar kelas  Mengatasi batasan ruang dan waktu Selain mempunyai
kelebihan, radio mempunyai kelemahan:  Sifat komunikasinya hanya satu arah 

3
Biasanya siarannya disentralisasikan sehingga guru tak dapat mengontrolnya. 
Penjadwalan pelajaran dan siaran sering menimbulkan masalah.
Media audio adalah jenis media yang digunakan dalam proses pembelajaran
dengan hanya melibatkan indera pendengaran peserta didik. Indera pendengaran
sangat efektif memproses informasi yang diperoleh dari sumber-sumber informasi.
Secara umum, media audio memiliki keunggulan, antara lain:
1) Relatif murah
2) Mudah untuk diperoleh dan digunakan
3) Fleksibel untuk digunakan baik secara kelompok maupun bagi individu itu sendiri.
4) Bentuknya mudah dibawa ke mana-mana.
Berbeda dengan media grafis, media audio berkaitan dengan indera pendengaran.
Pesan yang ingin disampaikan dituangkan ke dalam lambanglambang auditif, baik verbal
(ke dalam kata-kata lisan) maupun non verbal. Ada beberapa jenis media yang dapat kita
kelompokkan dalam media audio, antara lain, radio, alat perekam pita magnetik, piringan
hitam dan laboratorium bahasa. Dalam perkembangannya media audio berubah sesuai
dengan kemajuan teknologi. Sekarang kita mengenal audiotape, compact disk (CD), MP3
dan MP4.

Gambar 2.2 Media Audio


2.3 Media Visual
Secara harfiah kata media memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Sedangkan dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, media adalah alat (sarana) komunikasi. Menurut Asosiasi
Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and Communication
Technology/AECT) di Amerika membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yan
digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil
teknologi dalam proses belajar mengajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-
alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat
tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurangkurangnya dapat

4
menggunakan alat yang murah dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya
mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.
Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut
untuk dapat mengembangkan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat
mengembangkan keterampilan membuat media pengajaran yang akan digunakannya
apabila media tersebut belum tersedia. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan
yang cukup tentang media pengajaran, yang meliputi :
1. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar
mengajar.
2. Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan;
3. Seluk-beluk proses belajar;
4. Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan;
5. Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran;
6. Pemilihan dan penggunaan media pendidikan
7. Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan;
8. Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran;
9. Usaha inovasi dalam media pendidikan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada
umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya. Kata media berasal
dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟ atau
„pengantar‟. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim kepada penerima pesan. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau
informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran
maka media itu disebut Media Pembelajaran. Dari pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sarana pendidikan yang dapat
digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi
efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran. Dalam pengertian lebih
luas media pembelajran adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka
lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara pengajar dan pembelajar dalam
proses pembelajaran di kelas. Pengertian media secara lebih luas dapat diartikan
manusia, benda atau peristiwa yang membuat kondisi siswa memungkinkan
memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap. Dari keseluruhan pengertian di atas
secara umum dapat dikatakan bahwa subtansi dari media pemebelajaran adalah 1)
5
bentuk saluran yang digunakan menyalurkan pesan, informasi atau bahan pelajaran
kepada penerima pesan atau pembelajar 2) berbagai jenis komponen dlam lingkngan
pembelajar yang dapt merangsang pembelajar untuk belajar 3) bentuk alat fisik yang
dapat menyajikan pesan serta merangsang pembelajar untuk belajar dan 4) bentuk-
bentuk komunikasi yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar, baik cetak
maupun audio, visual dan audio visual.
Sedangkan media visual sendiri mmiliki pengertian yaitu media yang hanya
melibatkan indera penglihatan. termasuk dalam jenis media ini adalah media cetak-
verbal, media cetak-grafis, dan media visual non-cetak. Pertama, media visual-verbal
adalah media visual yang memuat pesan verbal (pesan linguistik berbentuk tulisan).
Kedua, media visual non-verbal-grafis adalah media visual yang memuat pesan non-
verbal yakni berupa simbol-simbol visual atau unsur-unsur grafis , seperti gambar
(sketsa, lukisan dan foto), grafik, diagram, bagan, dan peta. Ketiga, media visual non-
verbal tiga dimensi adalah media visual yang memiliki tiga dimensi, berupa model,
seperti miniatur, mock up, specimen, dan diorama. Seperti media pembelajaran pada
umumnya, media visual juga digunakan sebagai perantara untuk membantu proses
pembelajaran di sekolah.
Media pembelajaran visual khususnya mampu menampilkan apa yang
seharusnya dan Secara garis besar, media visual dapat dibagi menjadi dua komponen,
yakni media visual yang nonprojected dan projected. Media visual nonprojector
mencakup gambar, tabel, grafik, poster, dan, karton. Media visual tersebut dapat
menerjemahkan ide-ide yang abstrak ke dalam suatu format yang realistik, dari
simbol-simbol verbal ke dalam bentuk yang kongkrit, dan dapat diperoleh dengan
mudah walaupun menggunakan biaya yang relatif mahal tetapi dibutuhkan kreatifitas
untuk merancang, mengembangkan, dan memanipulasinya sesuai dengan kebutuhan
peserta didik. Sedangkan yang termasuk media visual projected adalah kamera, OHP,
Slide, gambar digital (CD-Room, foto CD, DVD-Rom dan disket komputer), dan
gambar projeksi digital yang didesain untuk digunakan dengan perangkat lunak
presentasi grafik seperti panel projeksi liquid crystal display (LCD) yang dihubungkan
dengan komputer ke layar.
1) Foto
Foto merupakan representasi orang, tempat, dan benda-benda. Foto biasa
digunakan dalam pembelajaran adalah foto itu sendiri; kartu pos, ilustrasi dari buku,
katalog, dan berbagai ilustrasi yang berukuran besar.
6
Gambar 2.3 Foto Tak Bergerak
2) Gambar
Gambar dapat berupa sketsa dan diagram. Sketsa adalah draf kasar yang
melukiskan bagian-bagian pokok dari suatu benda, orang, atau tempat tanpa
menguraikan secara detail. Seorang guru mungkin dapat membuat sketsa terhadap
proses perkembangbiakan kupu-kupu yang dimulai dengan telur, kemudian menjadi
ulat, kepompong, hingga menjadi kupu-kupu sebagaimana berikut ini.

Gambar 2.4 Sketsa Perkembangbiakan Kupu-Kupu


3) Bagan
Seperti halnya media grafik lain, bagan merupakan representasi visual dari hubungan
suatu benda yang abstrak seperti kronologi kejadian, kuantitas, dan hirarki. Dengan kata
lain media visual yang berfungsi untuk menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang
sulit disampaiakan secara tertulis atau lisan secara visual.

Gambar 2.5 Contoh Bagan

7
2.4 Media Proyeksi
Media proyeksi diam mempunyai persamaan dengan media grafis dalam arti
menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Perbedaan yang jelas diantara mereka
adalah bila pada media grafis dapat secara langsung berinteraksi dengan pesan media
yang bersangkutan pada media proyeksi. Ada banyak jenis media proyeksi diam
berikut akan dipilih media yang bisa digunakan di SD:
a) Media Transparansi Berbagai obyek atau pesan yang dituliskan atau digambarkan
pada transparasi bisa diproyeksikan lewat OHP. Kelebihan media OHP:  Lebih sehat
dibanding papan tulis  Praktis dapat digunakan untuk semua ukuran kelas ruangan 
Sepenuhnya dibawah kontrol guru  Guru sambil mengajar dapat berhadapan dengan
siswa  Dapat dipakai sebagai petunjuk sistematika penyajian guru, catatan-catatan
tambahan untuk mengingatkan guru dapat dibuat diatasnya Kelemahan media OHP: 
Memerlukan peralatan khusus untuk memproyesikannya.  Memerlukan waktu,
usaha, dan persiapan yang baik.  Menuntut cara kerja yang sistematis dalam
penyajiannya.  Siswa cenderung pasif
b) Film Sebagai suatu media, keunggulan film antara lain:  Film dapat menggunakan
teknik-teknik seperti warna, gerak lambat, animasi, untuk menampilkan butir-butir
tertentu.  Memikat perhatian anak  Film lebih realistis, dapat diulang-ulang,
dihentikan dan sebagainya sesuai kebutuhan. Hal-hal abstrak menjadi jelas.  Film
bisa mengatasi keterbatasan daya indera kita.  Dapat merangsang atau memotivasi
kegiatan anak.
c) Televisi Sebagai media pendidikan, televisi mempunyai kelebihan:  Menyajikan
informasi visual dan lisan secara simultan.  Sifatnya langsung dan nyata  Hampir
semua mata pelajaran bisa diTVkan  Dapat meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan guru dalam hal mengajar Kelemahan TV adalah:  Sifat komunikasinya
hanya satu arah  Jika akan dimanfaatkan jadwal pelajaran sulit disesuaikan 
Program diluar kontrol guru

8
BAB iIII
PENUTUP
3.1 Kesimpulan i.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya
pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar mengajar. Para
guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan
tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan
tuntutan zaman. Guru sekurangkurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan bersahaja
tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.
Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat
mengembangkan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan
keterampilan membuat media pengajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut
belum tersedia.

3.2 Saran
Demikian imakalah iyang ikami ibuat, inamun ikami isadar isebagai imanusia ibiasa
dalam ipenyusunan imakalah iini imasih ibanyak iterdapat ikesalahan. iUntuk iitu ikritik idan
saran iyang ikonstruktif isangan ikami iharapkan idemi iperbaikan imakalah ikami selanjutnya
iagar ilebih ibaiki iSemoga imaklalah iini imemberikan imanfaat ibagi ikita, Amini

9
DAFTAR iPUSTAKA

Arsyad. Media Pembelajaran. cetakan kelima (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2005). hlm. 2

Sanaky. Media Pembelajaran. (Yogyakarta: Safiria Insania Press, 2009). hlm. 4.


Sumadi. Metodologi Penelitian. (Jakarta: PT Raja Grafindo, 1992). hlm 69.
Diunduh pada Tanggal 03 Oktober 2023 jam 13.10 URL:
https://lmsspada.kemdikbud.go.id/mod/resource/view.php?id=24695

10

Anda mungkin juga menyukai