Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN RANCANGAN PERUSAHAAN FOTOGRAFER

ORGANIZER (ALFABET CREATIVE)

MANAJEMEN STRATEGIK

OLEH :

RIVAN GUNAWAN (2003020009)


I GEDE AGUS DHARMA SUPUTRA (2003020021)
NABILA ALYA RAHMAN (2003020028)
INDRA LANANG JATI (2003020037)
KAELA LIVITIA SURYANI (2003020041)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BUMIGORA
MATARAM
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga ujian akhir semester
manajemen strategik ini bisa selesai pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah
untuk memenuhi Ujian Akhir Semester dari Ibu Baiq Dinda Puspita Ayu, S.Pd, M.Ak pada
mata kuliah Manajemen Strategik.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Baiq Dinda Puspita Ayu, S.Pd, M.Ak
selaku dosen Manajemen Strategik yang telah memberikan ujian akhir semester ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan ujian akhir semester ini.

Kami menyadari, Makalah Ujian Akhir Semester “Laporan Rancangan Perushaan


Fotografer Organizer (ALFABET CREATIVE)” yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini

Mataram, 1 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2. Tujuan Pembahasan..................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 4
2.1. Pengertian Fotografer...................................................................................................... 4
2.2. Peran dan Tanggung Jawab Fotografer........................................................................... 4
2.3. Tujuan Memilih Jasa Fotografer ..................................................................................... 5
2.4. Manfaat Usaha Fotografer .............................................................................................. 5
2.5. Profil Perusahaan ............................................................................................................ 5
2.6. Lokasi Usaha ................................................................................................................... 5
2.7. Visi dan Misi ................................................................................................................... 6
2.8. Struktur Organisasi ......................................................................................................... 7
2.9. Perumusan Strategi ......................................................................................................... 7
2.10. Desain Logo Perusahaan ............................................................................................... 8
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 9
3.1. Kesimpulan ..................................................................................................................... 9
3.2. Saran ............................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Teknologi Fotografi semakin hari semakin mempermudah masyarakat dalam pemenuhan


kebutuhan mereka terhadap Foto yang berkualitas. Ini terlihat dari kualitas Gambar yang
diperoleh dari hasil cetak foto. Teknologi di bidang fotografi tidak hanya memaksimalkan
kualitas, tetapi juga menghemat waktu pembuatan foto.

Wedding Photography merupakan jenis fotografi yang mengabadikan momen-momen


penting dalam hidup setiap manusia yakni sebuah pernikahan, prosesi sakral yang hanya dilalui
sekali dalam hidup oleh mayoritas orang. Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya ide-
ide, berbagai persiapan pun dilakukan secara matang mulai dari acara, dokumentasi, hingga
pre-wedding, di mana termasuk di dalamnya adalah foto pre-wedding.

Fotografi pre-wedding adalah pemotretan yang dilakukan sekitar tiga bulan sebelum hari
pernikahan, umumnya diambil di luar ruangan dengan cahaya alami yang memberikan kesan
natural. Pemotretan pre-wedding bukan merupakan hal baru dalam sebuah rangkaian fotografi
wedding atau pernikahan. Pemotretan pre-wedding sudah banyak ditawarkan oleh banyak
fotografer pernikahan.

Wedding photography merupakan salah satu bidang fotografi yang cukup marak dan
banyak diminati baik dalam kota maupun luar kota. Permintaan foto pre-wedding dari
konsumen yang bermacam-macam, mulai dari tempat-tempat outdoor maupun indoor dalam
kota maupun luar kota, menuntut ide-ide kreatif dari tim dokumentasi dan fotografer sendiri.
Tidak sedikit konsumen yang merasa bosan dengan hal-hal yang sudah ditawarkan oleh tim
dokumentasi yang ada. Mungkin mereka tidak tahu bahwa ide tersebut sudah pernah digunakan
pada klien yang lain, tetapi hal ini tentu saja lama-kelamaan disadari oleh para calon pengantin
yang ingin mengabadikan momen penting dalam hidup mereka. Padahal setiap orang yang
menjadi calon pengantin, menginginkan segala sesuatunya unik dan berbeda dari orang lain,
yang memiliki tema dan juga konsep yang menjadi satu-satunya. Konsumen menginginkan
sesuatu yang baru dan special yang hanya diproduksi dan ide tersebut seakan menjadi ‘milik’
mereka sendiri.

1
Hal inilah yang kemudian menjadi masalah bagi tim dokumentasi. Jalan keluar yang bisa
diambil adalah menggabungkan beberapa teknik dan jenis fotografi ke dalam wedding
photography. Salah satunya adalah commercial photography. Commercial photography adalah
fotografi yang aplikasinya untuk keperluan iklan baik itu iklan di majalah dan koran, poster,
billboard, POP (Point of Purchase) material, dan berbagai materi penunjang pemasaran sebuah
merk. Commercial photography memiliki cakupan jenis yang cukup luas, tetapi di Indonesia,
commercial photography diartikan oleh sebagian besar masyarakat sebagai fotografi iklan
seperti yang dijelaskan oleh salah satu guru fotografi di Indonesia yang menuliskan fotografi
iklan sebagai commercial/advertising photography. Advertising photography merupakan salah
satu jenis fotografi yang menggunakan konsep untuk setiap pemotretannya yangmelibatkan
satu dalam suatu pemotretan mulai dari proses preproduction hingga post-production.

Kini proses foto pada commercial photography tidak berhenti sampai pada selesai
pemotretan saja, melainkan ada post production yang sering disebut dengan enchanhing atau
digital imaging. Hal ini karena selera yang sedang trend adalah artificial. Foto-foto dalam iklan
yang memang memiliki tuntutan untuk memiliki striking power dan sticking power rupanya
berakibat pada proses digital imaging untuk menghadirkan hal-hal yang tidak mungkin atau
sangat sulit untu dilakukan hanya dengan kamera.

Dalam bidang fotografi komersil, kita harus menghadirkan yang berbeda, kalau tidak unik
ya tidak bakal ada yang cari. Yang kedua harus menjadi bisnis jangka panjang, bukan hanya
untuk hobi atau sekedar passion. Dengan menggabungkan wedding photography dan
commercial photography, maka ide-ide yang dapat digunakan pun semakin bervariasi dan juga
tidak terpaku pada suatu tempat yang tentunya sudah sering digunakan oleh orang lain dalam
mengabadikan momen penting para calon pengantin. Tidak hanya itu, jika pasangan calon
pengantin tidak perlu pergi ke lokasi pemotretan outdoor tertentu, karena pemotretan sebagian
besar dilakukan di studio yang kemudian diedit menggunakan teknik digital imaging. Bahkan,
tidak menjadi mustahil bahwa konsep dan ide yang dibuat pun hanya digunakan khusus untuk
setiap pasangan calon pengantin. Tetapi konsep dan ide yang diterapkan dari commercial
photography ke pre-wedding ini terbatas dengan budget yang disediakan. Semakin rumit
konsep dan ide yang ingin digunakan, tentu membutuhkan budget yang lebih tinggi.

2
1.2.Tujuan Pembahasan

1. Untuk memberikan alternatif yang dapat ditawarkan kepada masyarakat yang


menginginkan foto pre-wedding yang berbeda dari orang lain dengan commercial
wedding photography.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Fotografer

Fotografer adalah seseorang yang kerap dikaitkan dengan kemampuan menangkap


momen atau hasil gambar yang berkualitas. Seseorang yang memiliki keahlian dalam
memadukan proporsi dalam gambar juga kerap disebut ahli fotografi. Seorang fotografer tidak
hanya dituntut untuk memahami angle pemotretan yang proporsional, namun ada beberapa
skill lain yang turut dibutuhkan untuk menjadi fotografer andal. Jika kamu tertarik menjadi
seorang fotografer, maka ada beberapa keterampilan karier untuk dipertimbangkan. Berikut
beberapa informasi terkait tugas fotografer, kemampuan yang dibutuhkan, serta gaji
berdasarkan tingkat pengalaman.

Fotografer adalah profesi yang bertugas untuk mengambil foto atau gambar, baik
menggunakan kamera digital atau kamera film. Seorang fotografer biasanya berbakat dalam
merekam peristiwa dan menceritakan kisah dari gambar yang diambil. Fotografer dapat
memotret orang, tempat, peristiwa, maupun objek. Spesialisasi fotografer cukup luas, baik
dilakukan di studio atau di berbagai lokasi tertentu.

Keterampilan yang diperlukan seorang fotografer adalah untuk membuat gambar


berkualitas tinggi, ditinjau dari visi artistik dan pengetahuan teknis tentang peralatan kamera
dan seni fotografi. Ada banyak elemen penelitian, jaringan, persiapan, set-up, break-down, dan
pasca produksi yang membentuk bidang fotografi.

2.2. Peran dan Tanggung Jawab Fotografer

Salah satu jenis bidang fotografer adalah fotografer komersial yang bertugas
mengambil gambar yang digunakan dalam buku, iklan, dan katalog. Jurnalis foto juga dikenal
sebagai fotografer berita, bertugas menangkap gambar yang biasanya digunakan untuk
mengilustrasikan cerita di siaran berita televisi, di surat kabar, atau majalah. Fotografer udara
mengambil gambar pemandangan dan struktur tertentu dari pesawat, sementara fotografer seni
rupa umumnya menjual foto mereka ke publik sebagai karya seni, dan fotografer dapat bekerja
sama dengan wo (wedding organizer).

4
Peran fotografer dapat bergantung pada media tempatnya bekerja. Secara umum, peran dan
tanggung jawab fotografer adalah sebagai berikut:

• Memotret dan mengedit konten visual untuk berbagai platform dan media social
• Mencetak hasil fotografi, baik melalui berbagai metode untuk media cetak atau digital
• Mengirimkan produk akhir ke berbagai media termasuk pelanggan internal dan
eksternal, media cetak, desainer grafis, bahkan perusahaan korporat
• Melakukan penyesuaian gambar setelah pemotretan
• Memberikan saran serta konsultasi kepada klien mengenai teknis pemotretan
• Mempromosikan bisnis pada klien dan public
• Membeli atau meminta persediaan untuk pemotretan

2.3. Tujuan Memilih Jasa Fotografer

Tujuan membuka jasa fotografer untuk memudahkan para pelanggan dalam mengabadikan
moment berupa foto dan video yang memiliki karya yang baik, rapi dan aesthetic. Dan juga
memberi tahu bahwa fotography dan videography dapat menghasilkan uang tidak hanya
sekedar hobi semata.

2.4. Manfaat Usaha Fotografer

Strategi Pengembangan pasar adalah upaya yang dilakukan ketika pasar lama sudah jenuh,
stabil, maka bisa melakukan upaya untuk membuka di pasar yang baru. Pengembangan pasar
merupakan nama yang diberikan kepada suatu strategi pertumbuhan, di mana unit bisnis
berusaha untuk menjual produk-produk yang telah ada di pasar-pasar yang baru.

2.5. Profil Perusahaan

Perusahaan ini bergerak pada bidang jasa photography dan videography. Kami menjajakan
jasa kami agar mendapat mempermudah para customer kami, yang ingin mengabadikan
moment-moment penting dengan bagus, aesthetic, dan tanpa mengeluarkan banyak effort.
Dengan hanya menyewa jasa kami, kami dapat mengabadikan moment-moment penting
customer sesuai dengan keinginaan dan kualitas yang diinginkan.

2.6. Lokasi Usaha

Lokasi pemilihan tempat kami adalah daerah Kuta Mandalika. Kami memilih daerah
Kuta Mandalika dikarenakan tempat wisata dengan pemandangan yang sangat indah, memiliki
5
spot – spot foto yang menggambarkan keindahan alam pada daerah kuta. Lokasi ini juga dapat
menjadikan kegiatan wedding yang banyak di minati oleh para customer yang ingin
mengabadikan moment wedding, lokasi Kuta Mandalika juga tempat yang strategis jika nanti
ada customer yang ingin pindah lokasi untuk melakukan spot foto atau video, dan customer
juga bisa menentukan tema yang di inginkan dengan mudah, karena tersedia nya pilihan spot
foto. Karena Kuta Mandalika juga tempat para wisata manca negara dan para wisatawan lokal.
Kita dapat mudah mempromosikan jasa fotografer ini dan besar kemungkinan jasa fotografer
ini digunakan, oleh para wisatawan macan negara yang baru datang pada lokasi Kuta
Mandalika, kita dapat menyediakan tour guide untuk jasa fotografer dan pemilihan spot yang
baik.

2.7. Visi dan Misi

Visi Misi pada perusahaan kami, adalah :

Visi

Menjadi solusi terbaik untuk customer dalam memilih kebutuhan akan jasa photography,
videography dan foto desain

Misi

➢ Memberikan pelayanan professional dan solusi yang terbaim untuk customer dengan
“penawaran terbaik, kerjasana terbaik, ide terbaik, harga terbaik, kualitas terbaik”.
➢ Menawarkan konserp baru dan berbeda dengan tetap menjaga eksklusifitas di setiap
momen
➢ Menjaga kualitas printing dan finishing sebagai hasil akhir produk kami
➢ Membangun hubungan yang baik dengan customer yang didasarkan atas kepercayaan.

6
2.8. Struktur Organisasi

OWNER
Indra Lanang Jati

DIREKTUR
I Gede Agus Dharma Suputra

FINANCE
Nabila Alya Rahman

FOTOGRAFER/VIDEOGRAFER EDITOR
Kaela Livitia Suryani Rivan Gunawan

2.9. Perumusan Strategi

Perumusan pada Alfabet Creative menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weakness,


Opportunity, Threats)
Strengths atau kekuatan usaha fotografi ;
a. Jenis usaha ini dibutuhkan oleh banyak acara seperti pernikahan dan lainnya
b. Harga terjangkau bagi konsumen
c. Kualitas kamera cukup menakjubkan

Weakness atau kelemahan usaha fotografi :


a. Harga alat yang lumayan mahal

Opportunity atau peluang usaha fotografi :


a. Sangat menjanjikan dan karir cemerlang
b. Omset lumayan tinggi.
c. Banyak yang membutuhkan Jasa fotografi untuk keperluan dokumentasi acara
d. Bisa menawarkan jasa komersial foto
e. Bisa memberikan konsultasi kepada klien

7
Threats atau ancaman usaha fotografi :
a. Banyaknya kompetitor-kompetitor baru bermunculan
b. Pesatnya keinginan orang bisa memotret. Sehingga, pesaing baru berdatangan

2.10. Desain Logo Perusahaan

8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Bisnis fotografi merupakan salah satu bisnis yang semakin berkembang dan maju. Hal ini
tampak pada jumlah jasa photography dan videography yang terus bertambah. Alfabet Creative
merupakan salah satu bisnis jasa fotography dan videography yang cukup terkenal dan
perusahaan yang cukup besar. Kami sadar akan adanya persaingan yang semakin kompetitif,
sehingga kami akan terus berinovasi dan berkreatif untuk meningkatkan mutu dan kualitas
bisnis kami, berupaya untuk menjadi yang terdepan diantara kopetitornya. Kami juga
melakukan jasa pemotretan dan videografi untuk wedding dan commercial photography,
dengan adanya wedding dan commercial photography kami dapat memasarkan jasa kami lebih
luas agar masyarakat dapat mengetahui jasa apa yang kami berikan, masalah yang dihadapi
perusahaan Alfabet Creative seperti penyampaian informasi jasa yang kurang jelas kepada
masyarakat yang membuat masyarakat kurang mengetahui tentang jasa, maka dibutuhkan
pembuatan iklan. Dengan adanya pembuatan iklan, kami dapat menarik minat masyarakat
untuk menggunakan jasa fotography dan videography kami. Untuk merancang pembuatan
iklan, kami harus memberikan informasi terlebih dahulu mengenai photography dan
videography, agar konsumen dapat mengetahui bagaimana photography dan videography
tersebut dan mengenalkan jasa photography dan videography kepada masyarakat luas.

3.2. Saran

Dengan adanya laporan ini tentang rancangan perusahaan fotografer organizer “ALFABET
CREATIVE” diharapakan kepada para pembaca agar mampu memahami seputar mengenai
ALFABER CREATIVE baik dalam pelaksanaan aktivitas, dan pengelolaanyang ada. Dan
kami juga mengetahui bahwa laporan yang telah kami susun dalam pemenuhan mata kuliah
Manajemen Strategik ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami selaku kelompok
penyusun membutuhkan saran dan kritik dari teman-teman pembaca sehingga dikemudian
hari dalam penyusunan laporan kami dapat lakukan lebih baik lagi.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://dewey.petra.ac.id/repository/jiunkpe/jiunkpe/s1/jdkv/2014/jiunkpe-is-s1-2014-
42410146-31976-digital-chapter1.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai