Anda di halaman 1dari 7

Auditing Manajemen

Kasus PT. PT NESTLÉ Indonesia

Florencia / 2003020012
Sistem Pengendalian Internal PT NESTLÉ Indonesia

01 02
Pengendalian Internal PT Masalah yang dihadapi perusahaan atas
NESTLÉ Indonesia SPI yang dimiliki

03 04
Pendapat terkait SPI Perbaikan terhadap SPI
01
Pengendalian Internal PT NESTLÉ
Indonesia

Pengendalian Internal perusahaan NESTLÉ tersebut kurang baik, dikarenakan didalam pabrik yang membuat
produk susu NESTLÉ tidak memperhatikan kandungan yang terkandung didalam nya. Sampai pada saat produk
sudah diedarkan luas dan menyebabkan meningitis, infeksi pembuluh darah atau inflamasi sistem pencernaan
yang mematikan bagi bayi maupun orang dewasa. Bagian manajemen yang kurang mengkoordinasikan kepada
bawahan nya atau karyawannya untuk menguji ulang bagaimana produk yang dihasilkan, apakah kandungan
sudah sesuai, bermanfaat dan tidak menimbulkan efek samping atau efek negatif bagi konsumen yang akan
mengkonsumsi nya.
Masalah yang dihadapi perusahaan atas SPI yang dimiliki

Pada tahun 2004 Produk Susu Nestlé telah ditarik dari peredaran di sejumlah negara eropa karena mengandung
Bakteri Sakazakii yang menyebabkan meningitis, infeksi pembuluh darah atau inflamasi sistem pencernaan yang
mematikan bagi bayi maupun orang dewasa. Dari Industri susu Nasional Indonesia terlihat telah meremehkan masalah
dari Bakteri Enterobacter sakazakii yang mencemarkan produk susu formula anak-anak. Menurut situs Sciences News
Online dari penelitian yang dilakukan di 35 negara ditemukan bahwa tingkat pencemaran bakteri Enterobacter
sakazaii ini pada susu formula bayi sebesar 14 persen atau 20 kaleng dari 141 kaleng yang diteliti. Nestle, telah
dikecam karena memproduksi susu formula untuk bayi yang mengandung bakteri E. Sakazakii, khususnya untuk
produk susu formula yang dipasarkan dinegara berkembang. Memang berbeda dengan pemerintah kita yaitu lembaga
BPOM yang menyatakan bahwa tidak ada satu pun susu formula yang tercemar bakteri Enterobacter Sakazakii di
indonesia.
Pendapat terkait SPI

Dalam kasus Nestle Indonesia, kurang nya pengendalian dari bagian


pabrik, pemasaran dan bagian yang terkait lainnya untuk mengecek
kembali dan melakukan peninjauan untuk produk yang ada sebelum
dipasarkan ke berbagai daerah. Yang menyebabkan adanya bakteri
berbahaya yang tidak dapat di deteksi di bagian Indonesia sehingga
saat di pasarkan di luar negri menimbulkan permasalahan dikarenakan
dampak dari kandungan susu yang diminum. Seharusnya sebelum
dipasarkan, semua produk tanpa terkecuali harus di sortir apapun itu,
agar tidak menimbulkan bahaya bagi konsumen. Dan tentunya public
yang mengetahui berita terkait adanya kandungan bakteri berbahaya di
dalam produk susu itu, dapat menyebabkan public sedikit enggan dan
berpikir Kembali dalam membeli produk yang dihasilkan karena
kurang nya pemeriksaan Kembali dari pihak perusahaan.
Perbaikan terhadap SPI
Perlunya pengawasan dari
Melakukan uji coba terkait
bagian manajemen terkait
produk yang akan dipasarkan
bagian bagian dalam
perusahaan

Meningkatkan kualitas dari Lebih bertanggung jawab atas


produk yang dihasilkan semua tugas dan tanggung jawab
yang telah di berikan
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai