Anda di halaman 1dari 12

PELANGGARAN

ETIKA BISNIS
Produk susu Netsle yang mengandung

bakteri sakazakii
Nama Anggota :
1) Gede Satria Bimantara Dwi Putra (119112358)
2) Vincent Bastian Satria Dewantorno Verhey (119112359)
3) Putu Bagus Putra Jayestha (119112366)
4) Ni Putu Ivan Nuri Tofani (119112373)
5) Ni Kadek Nilam Cahyani (119112380)
6) I Made Ananda Dharma Putra (119112394)
7) I Nyoman Widya Sanjaya (119112404)
PROFIL PERUSAHAAN
NESTLE
Nestlé Indonesia adalah anak perusahaan Nestlé SA, perusahaan yang terdepan
dalam bidang gizi, kesehatan dan keafiatan, yang berkantor pusat di Vevey, Swiss.
Nestlé SA didirikan lebih dari 140 tahun lalu oleh Henri Nestlé, seorang ahli
farmasi yang berhasil meramu bubur bayi guna membantu seorang ibu
menyelamatkan bayinya sangat sakit dan tidak mampu menerima air susu ibu.
Nestle mengolah beberapa seperti DANCOW, BEAR
BRAND, dan NESTLÉ DANCOW IDEAL, MILO.
Moto Nestlé “Good Food, Good Life” menggambarkan komitmen perusahaan
yang berkesinambungan untuk mengkombinasikan ilmu dan teknologi guna
menyediakan produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan dasar manusia
akan makanan dan minuman bergizi, serta aman untuk dikonsumsi
Analisa Masalah Dalam Perusahaan
Nestle Namun Badan BPOM Indonesia
Pada tahun 2004 Produk Susu Nestlé telah
menyatakan bahwa tidak ada satu pun
ditarik dari peredaran di sejumlah negara
susu formula yang tercemar bakteri
eropa karena mengandung Bakteri
Enterobacter Sakazakii di indonesia.
Sakazakii yang menyebabkan meningitis,
Perbedaan tersebut membuat konsumen
infeksi pembuluh darah atau inflamasi
lebih berhati hati dalam membeli produk
sistem pencernaan yang mematikan bagi susu dan menghidari susu yang berasal dari
bayi maupun orang dewasa. produk Nestle
Menurut situs Sciences News Online dari
penelitian yang dilakukan di 35 negara Lalu pada tahun 2011 Badan Pengawas Obat dan
produk susu nestle dikatakan mengandung Makanan (BPOM) melakukan pengambilan 96
bakteri sakazakii Nestle, telah dikecam sampel produk susu formula dari berbagai merek
karena memproduksi susu formula untuk untuk menguji kemungkinan adanya bakteri
bayi yang mengandung bakteri E. Sakazakii, Enterobacter Sakazaki.Dalam pengujian sampel
khususnya untuk produk susu formula yang tersebut, BPOM tidak menemukan satu pun susu
dipasarkan dinegara berkembang. formula (termasuk didalamnya adalah NESTLE)
yang terkontaminasi. .
Dampak Dari Pelanggaran Etika
Perusahaan Nestle

1.BERKURANGNYA 2. PROFIT PERUSAHAAN


KEPERCAYAAN KONSUMEN TERHADAP NESTLE MENURUN
PRODUK SUSU NESTLE

4. MEMERLUKAN WAKTU DAN


3. ADANYA BIAYA EKSTRA YANG BIAYA EKSTRA UNTUK
DIKELUARKAN AKIBAT PENURUNAN
MEMPERBAIKI CITRA NESTLE
HARGA
INDONESIA
PELANGGARAN HUKUM
YANG DILAKUKAN
PERUSAHAAN NESTLE
UU RI NO 8 TA HU N 19 9 9 TERKAI T
PERLIDUNGA N KONSUMEN.
menjelaskan bahwa hak konsumen diantaranya adalah hak atas
kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengonsumsi barang dan
atau jasa; hak untuk memilih barang dan atau jasa serta mendapatkan
barang dan atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta
jaminan yang dijanjikan; hak untuk diperlakukan atau dilayani secara
benar dan jujur serta tidak diskriminatif; hak untuk mendapatkan
kompensasi, ganti rugi dan atau penggantian, apabila barang dan atau jasa
yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana
mestinya.
TINDAKAN KOREKTIF YANG DILAKUKAN
NESTLE
Sebagai bagian dari suatu perusahaan global, Nestlé terus menerus melakukan penelitian dan pengembangan untuk terus
melakukan penyempurnaan berbagai produk ciptaannya. Hal ini dilakukan sejalan dengan berkembangnya konsep dan
dimensi makanan, yang kini tidak lagi sekedar untuk memperoleh kenikmatan (enjoyment) namun telah berkembang
menuju keafiatan (wellness) dan bermuara pada kehidupan yang sejahtera dan berkualitas (wellbeing).Selain itu Nestle
juga memfokuskan diri untuk senantiasa memberikan informasi dan pendidikan bagi konsumen kami, antara lain seperti
tercantum dalam kemasan setiap produk kami. Dalam menjalankan bisnisnya, Nestlé berusaha untuk selalu menjalankan
tanggung jawab kepada
Kesimpulan
&
Saran
SARAN
DIHARAPKAN PT NESTLÉ INDONESIA KONSISTEN DALAM
MENJALANKAN ETIKA BISNISNYA UNTUK MENGHINDARI
SEGALA PELANGGARAN YANG KEMUNGKINAN BISA TERJADI
SERTA DAPAT MEMPERTAHANKAN & MENINGKATKAN
SEGALA PRESTASI YANG TELAH DICAPAI DAN TERUS
MEMBERIKAN DAMPAK YANG POSITIF TERHADAP
BISNISNYA DAN JUGA UNTUK MASYARAKAT LUAS.
S ES I TA N Y A
JA W A B

APAKAH ADA PERTANYAAN??


KESIMPULAN
Meskipun pada tahun 2004 Produk Susu Nestlé telah ditarik dari peredaran di
sejumlah negara eropa karena mengandung Bakteri Sakazakii. Namun, di Indonesia
sendiri pada tahun 2011 Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan
pengambilan 96 sampel produk susu formula dari berbagai merek untuk menguji
kemungkinan adanya bakteri Enterobacter Sakazaki. Dalam pengujian sampel
tersebut, BPOM tidak menemukan satu pun susu formula (termasuk didalamnya
adalah Nestlé) yang terkontaminasi.
Pengujian ini dilakukan pada 2008 sampai 2011. Dan Nestlé adalah perusahaan
yang mau memperbaiki diri dan mau belajar dari pengalaman pahit yang
menjadikan tantangan sebagai motivator untuk meningkatkan citra perusahaan.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai