Pembahasan
1. Contoh Perusahaan yang telah menerapkan industri 4.0
2. Penerapan industri 4.0 apa saja yang telah diterapkan di perusahaan
tersebut.
PROFIL PERUSAHAAN
Pada awal berdiri bernama PT Australian Dairy Produce Board (Dewan Hasil
Peternakan Susu Australia) telah berhasil mendapat hasil dan kerjasama di Filiphina,
Thailand, dan Singapura.
Pada bulan April 2008 dilakukan merger terhadap PT Australia Indonesian Milk
Industries (PT INDOMILK), PT Ultrindo, PT Indomurni Dairy Industries, PT Indolakto
dan PT Indoeskrim ke dalam satu payung usaha, yaitu PT Indolakto.
PT Indolakto juga telah mendapatkan sertifikat ISO sejak tahun 2000 hingga
2015.Pada awal tahun 1994, PT Indolakto adalah perusahaan yang memperoleh
rekomendasi untuk mencantumkan label “HALAL” pada semua produknya setelah
memenuhi persyaratan ketat yang diterapkan oleh Departemen Agama dan Majelis
Ulama Indonesia (MUI).
1
PROFIL PERUSAHAAN
2
Produk PT. INDOLAKTO
Produk yang dihasilkan
Hasil produksi PT. INDOLAKTO berupa olahan susu dan butter, berikut adalah
Produk yang dihasilkan PT. INDOLAKTO :
1 Fresh Milk
3 Milkuat Botol
3
5 Susu Bubuk Milkuat
7 Butter
4
10 Susu Kental Manis Indomilk Can dan
Sachect
13 Indoeskrim
5
Penerapan industry 4.0 di PT. INDOLAKTO
Pada tahun 2012 PT. Indolakto sudah menerapkan robotic hanya saja belum terkoneksi
semuanya ke internet, seiring waktu ditambahkannya Internet of Things (IoT) dan
kustomisasinya hingga terkoneksi semuanya.
Salahsatu contoh penerapan industry 4.0 di PT. Indolakto adalah Sistem kontrol
Pencampuran menggunakan sistem SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) atau
Sistem kendali industri berbasis komputer yang dipakai untuk pengontrolan suatu proses.
6
Pada sistem ini semua proses sudah dilakukan secara otomatis dan operator
hanya memasukan parameter yang dikehendakinya.
Keunggulan pada sistem SCADA adalah operator mampu melihat seluruh aktivitas
yang sedang bekerja dan bisa melihat jika ada penyimpangan adapun kelebihan
lainnya adalah:
1. Konsistensi Kualitas
Konsistensi produk adalah Sesuatu yang tidak bisa dinegosiasikan dengan
konsumen, perubahan sedikit saja akan mempengaruhi persepsi dan selanjutnya
perilaku dan pilihan produk.
Karena seluruh parameter sudah terkunci dan tidak tergantung pada orang,
maka produk yang sudah menggunakan sistem otomatis akan konsisten kualitasnya
dibangdingkan dengan sistem manual.
7
8