Anda di halaman 1dari 37

Makalah

Manajemen Strategi

“ Analisis PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. “

Dosen Pengampu :

Harfiahani Indah R N, SST, M.SA

Disusun Oleh :

Sayyidatul Afifah

NIM 1931934

Prodi Akuntansi Smt-6

STIE YADIKA BANGIL

Jl. Salem No.3 Kersikan-Bangil, Pasuruan, Jawa Timur

Website : www.stie-yadika.ac.id

TAHUN ANGKATAN 2019


DAFTAR ISI

i
BAB I

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

“ Sari Roti, Cinta Indonesia, Satu Indonesia, Rotinya Indonesia”

1.1 Identitas Perusahaan

Nama Perusahaan : PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.

Nama Brand : Sari Roti

Dasar Hukum Pembentukan : Akta Pendirian Perseroan Terbatas No.11 Tanggal 8

Maret 1995

Bidang Usaha : Bidang pabrikasi, penjualan dan distribusi roti dan

minuman ringan

Produk : Terdapat berbagai macam roti dan kue, seperti:

 Roti Tawar

 Roti Manis

 Kue

Penawaran Umum Perdana : 28 Juni 2020

Bursa Efek : Bursa Efek Indonesia

1
Kode Saham : ROTI

Modal Dasar : Rp. 344.000.000.000,-

Modal Ditempatkan : Rp. 123.729.777.760,-

Jumlah Karyawan : 6.103 orang

Jaringan Usaha : 14 pabrik di Indonesia

Entitas Anak dan Asosiasi : Entitas Anak Kepemilikan Langsung

 PT Indosari Niaga Nusantara (INN) 99.88%

Entitas Asosiasi

 PT Mitra New Grain 50%

Alamat Kantor Pusat : Kawasan Industri MM2100, Jl. Selayar Blok A9

Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, 17530

Kontak Perusahaan : +6221 89844959

Situs Web : www.sariroti.com

www.rotinyaindonesia.com

1.2 Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan

a. Visi

Senantiasa tumbuh dan mempertahankan posisi sebagai perusahaan roti terbesar di

Indonesia melalui penetrasi pasar yang lebih luas dan dalam dengan menggunakan

jaringan distribusi yang luas untuk menjangkau konsumen di seluruh Indonesia.

b. Misi

Memproduksi dan mendistribusikan beragam produk yang halal, berkualitas tinggi,

higenis, dan terjangkau bagi seluruh konsumen Indonesia.

2
c. Nilai Perusahaan

Results Kami bergerak cepat (Run) untuk memberikan kinerja terbaik

(Performance) dan hasil yang optimal (Result) dengan tetap mengedepankan

kepuasan Pelanggan.

Organization Kami memiliki nilai (Values) dan budaya (Culture) untuk bekerja

dengan hati (Passion) dan mempunyai semangat tinggi untuk senantiasa

memberikan yang terbaik (Spirit of Excellence).

Team Work Kinerja dan pencapaian kami sebagai satu keluarga besar merupakan

hasil kerja sama (Cooperation) dan koordinasi (Coordination) yang unggul dari

semua bagian perusahaan.

Implementation Kami memastikan setiap strategi dapat terlaksana dengan baik

(Follow through to completion) melalui eksekusi yang sempurna (Execution).

1.3 Sejarah Perusahaan

Perseroan berdiri sejak tahun 1995 sebagai penanaman Modal Asing dan saat

ini berkantor di Jababeka Blok W, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi,

Jawa Barat. Perseroan merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha

industri roti, kue dan jenis roti lainnya. Dalam menjalankan kegiatannya, perseroan

melakukan aktivitas usahanya dengan mendirikan pabrik roti, memproduksi,

memasarkan, dan menjual roti tawar dan segala jenis roti lainnya. Pada awal

berdirinya, perseroan mempunyai 2 lini mesin, dimana 1 lini mesin untuk pembuatan

jenis roti tawar dan 1 lini mesin untuk pembuatan jenis roti manis. Masyarakat

Indonesia menyambut baik roti-roti produk Indosari. Penjualan dari bulan demi bulan

terus bertumbuh, sehingga untuk memenuhi permintaan pelanggan, pada 2001

Perseroan meningkatkan kapasitas produksi menjadi dua kali lipat dengan menambah

3
dua lini mesin. Mulai 2001 perseroan menjalankan 4 lini mesin, 2 lini membuat roti

tawar dan 2 lini untuk membuat roti manis.

Perseroan resmi berdiri pada 8 Maret 1995 dengan nama PT Nippon Indosari

Corporation. Pada tahun 2003, nama Perseroan berubah dari PT Nippon Indosari

Corporation menjadi PT Nippon Indosari Corpindo. Pada bulan November 2005,

Perseroan membuka pabrik kedua di Pasuruan, Jawa Timur dengan memasang 2 lini

mesin. Hasil produksi dari pabrik ini digunakan untuk memasarkan produk Perseroan

ke seluruh daerah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Bali. Pada Desemer 2008, Perseroan

membuka pabrik ketiga dengan 2 lini mesin di Jababeka Blok U, Kawasan Industri

Jababeka Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Satu lini digunakan untuk jenis roti tawar dan

satu lini untuk jenis roti manis. Selain itu, ditempat yang sama Perseroan membangun

auditorium untuk menerima kunjungan konsumen. Di sini konsumen dapat melihat

dari dekat proses produksi segala jenis roti yang dilakukan oleh Perseroan secara

higienis dan halal.

Tahun 2009, Perseroan mengembangkan produk kue dengan memasang 1 lini

mesin kue di pabrik pertama Jababeka Blok W. Selain itu Perseroan menambah 1 lini

mesin untuk membuat 1 jenis roti manis di Pasuruan. Pada 2010 di tempat produksi

ketiga, Perseroan menambah kapasitas produksi dengan memasang 2 lini mesin lagi.

Satu untuk membuat roti tawar dan satu untuk membuat roti manis. Dengan demikian

sampai awal 2011 Perseroan mengoperasikan 11 lini mesin, yaitu 5 lini mesin untuk

roti tawar dan 6 lini mesin untuk roti manis. Pada 28 Juni 2010, Perseroan melakukan

Penawaran Umum Saham Perdana di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten

ROTI. Tahun 2011 Perseroan membangun tiga pabrik di Semarang (Jawa Tengah),

Medan (Sumatra Utara) dan Cibitung (Jawa Barat).

4
Pada tahun 2012 Perseroan membangun dua pabrik baru di Palembang

(Sumatra Selatan) dan Makassar (Sulawesi Selatan), serta menambahkan masing-

masing satu lini mesin pada tiga pabrik yang telah ada di Pasuruan, Semarang dan

Medan. Sampai tahun 2012, Perseroan telah memiliki 8 pabrik yang tersebar di Jawa

dan Sumatra. Tahun 2013 Mengoperasikan dua pabrik baru di Makassar (Sulawesi

Selatan) dan di Palembang (Sumatera Selatan). Lalu, pada tahun 2014 perseroan

mengoperasikan dua pabrik berkapasitas ganda di Purwakarta (Jawa Barat) dan di

Cikande (Banten). Pada tahun 2015 perseroan menerapkan standar ISO 9001:2008

(Quality Management System), ISO/TS 22002-1:2009 (Food Safety Management

System). Selanjutnya, pada tahun 2016 perseroan menandatangani perjanjian

patungan dengan Monde Nissin Corporation pada tanggan 18 Februari 2016 untuk

mendirikan Sarimonde Foods Corporation.

Pada tahun 2017 di tanggal 21 November 2017, Perseroan dan Rainbow Isle

Limited (RIL) mendirikan PT Mitra New Grain (MNG), entitas asosiasi yang

bergerak dalam bidang produksi segala jenis tepung campuran dan adonan tepung

yang sudah dicampur. Selain itu, Perseroan juga melaksanakan penawaran umum

terbatas dengan menerbitkan Hak Memesan Efek terlebih dahulu 1.124.688.888

saham. Tahun 2018 Perseroan meningkatkan standar Sistem Manajemen Mutu dari

ISO 9001:2008 ke ISO 9001:2015. Kemudian, perseroan juga mengoperasikan pabrik

ke 11 yang berlokasi di Batam. Tahun 2019 di tanggal 19 Juni 2019, Perseroan

bersama dengan PT Gemilang Unggul Nusantara mendirikan PT Indosari Niaga

Nusantara (INN) yang bergerak dalam bidang perdagangan. Selain itu, Perseroan juga

mengoperasikan pabrik ke 12 dan ke 13 di Indonesia yang berlokasi di Balikpapan

(Kalimantan Timur) dan Gresik (Jawa Timur). Lalu, pada tahun 2020, tanggal 7

5
September , Perseroan menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham atas 55%

kepemilikannya di entitas anak Perseroan, Sarimonde Foods Corporation (SMFC).

1.4 Struktur Perusahaan


Struktur Grup Perseroan

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk.

PT Indosari Niaga Nusantara PT Mitra New Grain

Entitas Anak Kepemilikan Langsung (99,88%)

Entitas Asosiasi (50,00%)

6
Struktur Organisasi Board of Commissioners
Benny Setiawan Santoso
Jaka Prasetya
Jusuf Arbianto Tjondrolukito
Audit Commite
Jusuf Arbianto Tjondrolukito
President Director
Wendy Yap
Internal Audit
Simon Ketaren
Board of Directors
Wendy Yap
Arlina Sofia
Kaneyoshi Morita
Indrayana
Helen Kok Lai Fong
Corporate Legal Corporate Secretary
Octavianus Geuther Sri Mulyana
Chief Executive Officer
Wendy Yap
Investor & Public Relations
Hadi Susilo

Chief Marketing Officer Chief Financial Officer Chief HRGA & Procurement Officer Chief Sales Officer
Vienno Monintja Ida Simatupang Arlina Sofia Wendy Yap

7
Tugas dan Kewajiban Dewan Komisaris (Board Of Commissioners)

Dewan Komisaris bertugas untuk melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan,

jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan

memberikan nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud

dan tujuan Perseroan sesuai dengan Board Manual PT Nippon Indosari Corpindo Tbk.

Dalam menjalankan tugas tersebut, Dewan Komisaris berkewajiban untuk:

a. Melakukan tugas pengawasannya dengan itikad baik, kehatihatian, dan

bertanggungjawab.

b. Menelaah dan mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perseroan

sebelum tahun buku berikutnya dimulai.

c. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan Direksi.

d. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya.

e. Melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan sahamnya (dan/atau

keluarganya) pada Perseroan dan Perseroan lain.

f. Membuat laporan atas tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku dan

memberikan laporan tersebut kepada RUPS.

g. Untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan

Komisaris wajib membentuk Komite Audit dan dapat membentuk komite lainnya.

h. Melakukan evaluasi atas kinerja komite yang membantu pelaksanaan tugas dan

tanggung jawab Dewan Komisaris.

i. Memiliki dan memelihara pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris.

j. Dalam melaksanakan fungsi pengawasannya, Dewan Komisaris tidak boleh turut serta

dalam mengambil keputusan operasional.

8
Tugas dan Kewajiban Direksi (Board Of Directors)

Direksi wajib untuk melakukan tugas dengan itikad baik, kehatihatian dan penuh tanggung

jawab untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta

ketentuan peraturan perundang-undangan serta memastikan kesinambungan usaha Perseroan.

Tugas utama Direksi dapat diklasifikasikan menjadi:

a. Kepengurusan: menyusun Visi, Misi dan program rencana kerja Perseroan,

mengendalikan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien, serta memperhatikan

kepentingan yang wajar bagi Pemangku Kepentingan.

b. Manajemen Risiko: menyusun, melaksanakan serta mengawasi jalannya penerapan

sistem manajemen risiko dilingkungan Perseroan.

c. Pengendalian Internal: melaksanakan sistem pengendalian internal untuk menjaga

kinerja Perseroan. Direksi dapat membentuk unit satuan kerja khusus untuk

membantu Direksi dalam memastikan keberlangsungan usaha dan pencapaian

Perseroan.

d. Komunikasi: memastikan kelancaran komunikasi antara Perseroan dengan Pemangku

Kepentingan melalui pembentukan fungsi Sekretaris Perusahaan.

e. Tanggung Jawab Sosial: memastikan terpenuhinya tanggung jawab sosial Perusahaan.

Selain menjalankan fungsi dan tugasnya, Direksi memiliki kewajiban untuk:

a. Membuat daftar pemegang saham, daftar khusus, dan risalah RUPS.

b. Membuat risalah rapat Direksi.

c. Membuat laporan tahunan dan dokumen keuangan Perseroan sebagaimana dimaksud

dalam undang-undang tentang Dokumen Perusahaan.

d. Memelihara seluruh daftar, risalah, dan dokumen keuangan Perseroan dengan baik di

tempat kedudukan Perseroan.

9
f. Anggota Direksi wajib melaporkan kepada Perseroan mengenai saham yang dimiliki

anggota Direksi yang bersangkutan dan/atau keluarganya dalam Perseroan dan

Perseroan lain untuk selanjutnya dicatat dalam daftar khusus.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit

Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai

berikut:

a. Memastikan bahwa telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap

informasi yang disampaikan/diterbitkan Perusahaan, antara lain, laporan keuangan

berkala, dan disampaikan kepada Pemegang Saham;

b. Menilai perencanaan, pelaksanaan serta hasil audit yang dilakukan oleh Auditor

Internal maupun Auditor Eksternal untuk memastikan bahwa pelaksanaan prosedur

audit dan pelaporan audit para auditor sesuai dengan standar audit yang berlaku;

c. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian internal

perusahaan serta pelaksanaannya;

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris sepanjang masih

dalam lingkup tugas dan kewajiban Komisaris;

e. Komite Audit menerima dan meninjau program/rencana kerja tahunan Internal

Auditor yang dibuat oleh Departemen Audit Internal serta memberikan masukan

kepada Dewan Komisaris;

f. Komite Audit wajib menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi mengenai

Perusahaan selamanya.

Tugas Sekretaris Perusahaan

Sepanjang tahun 2020, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan beberapa tugas dan

kegiatan sebagai berikut:

10
a. Mengikuti perkembangan Pasar Modal, khususnya peraturan perundang-undangan

yang berlaku di bidang Pasar Modal.

b. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris untuk mematuhi

ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

c. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

yang Baik yang meliputi:

d. Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada

Situs Web Perseroan.

e. Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan dengan tepat waktu.

f. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham.

g. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

h. Pelaksanaan program orientasi terhadap Perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan

Komisaris.

i. Sebagai penghubung antara Perseroan dengan Pemegang Saham Perseroan, Otoritas

Jasa Keuangan dan Pemangku Kepentingan lainnya. Setiap informasi yang

disampaikan Sekretaris Perusahaan kepada masyarakat merupakan informasi resmi

dari Perseroan.

j. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi yang bersifat rahasia kecuali

dalam rangka memenuhi kewajiban sesuai dengan peraturan perundang-undangan

atau ditentukan lain dalam peraturan perundang- undangan.

k. Mengikuti pendidikan dan/atau pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan

pemahaman untuk membantu pelaksanaan tugasnya.

11
Tugas dan Tanggung Jawab Internal Audit

Untuk tahun buku 2020, Unit Internal Audit melaksanakan kegiatan kerja sebagaimana diatur

dalam Piagam Audit Internal. Tugas tugas tersebut dilakukan secara berkala di seluruh

wilayah kerja Perseroan, termasuk area pabrik-pabrik Perseroan yang tersebar di Indonesia.

Adapun tugas dan tanggung jawab tersebut adalah sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kerja Internal Audit tahunan dan secara berkala menyajikan

informasi mengenai pelaksanaan rencana audit serta kecukupan sumber daya.

b. Melaksanakan pengujian dan evaluasi atas penerapan pengendalian internal dan

sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perusahaan.

c. Memeriksa dan menilai efisiensi dan efektivitas pada bidang keuangan, akuntansi,

operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan

lainnya.

d. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang

diperiksa pada semua tingkat manajemen.

e. Memantau, menganalisis, dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang

telah disarankan.

f. Melaporkan isu penting yang berkaitan dengan proses pengendalian kegiatan

Perseroan, mencakup perbaikan kegiatan yang disajikan dalam sebuah laporan.

g. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Presiden

Direktur.

h. Melaporkan hasil penilaian mengenai kecukupan dan efektivitas dari proses

pengendalian internal dan memitigasi risiko yang ada.

i. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.

12
BAB II

ANALISA PERUSAHAAN

2.1 Produk Konsumen

1) Sweet Bread

a. Roti isi mix fruit

b. Roti isi krim coklat vanilla

c. Roti isi krim moka

d. Roti isi krim keju

e. Roti isi krim coklat

f. Roti kasur keju

2) Cakes

a. Chiffon cup cake strawberry

b. Chiffon cup cake pandan

c. Chiffon cup cake coklat

3) White Bread

a. Roti tawar special 6 slices

b. Roti tawar keju

c. Sandwich isi coklat

d. Sandwich isi krim peanut

e. Roti plain rolls

f. Roti burger bun

2.2 Segmen Bisnis

Dalam pemilihan segmentasi pasar, produk sari roti cukup meluas. PT Nippon

Indosari Corpindo, Tbk lebih memilih sistem pemasaran melalui produksi massal

dibanding dengan membuka butik roti di toko-toko atau mal. Strategi pemasaran yang

13
dilakukan perusahaan adalah menyasar pasar-pasar seperti toko swalayan, pedagang roti

keliling, serta toko-toko kelontong yang banyak terdapat di lingkungan konsumen. Sari

Roti pun telah menjadi market leader di dalam segmen pasar roti ini. Product

Specialization Sari Roti adalah roti tawar dan roti isi. Sari Roti memfokuskan diri pada

spesialisasi produk ini dengan terus menerus menambah inovasi rasa pada produknya

misalnya untuk roti tawar, Sari Roti menawarkan roti tawar kupas, roti tawar kulit dan

roti tawar gandum. Sedangkan variasi rasa roti isi lebi banyak lagi seperti roti isi coklat,

keju, dan sebagainya. Melalui strategi Product Specialization, Sari Roti mendapatkan

reputasi yang kuat dalam bidang produk yang spesifik yaitu roti tawar dan roti isi.

Dalam pemilihan segmentasi konsumen, ada beberapa pilihan alternatif yang Sari

Roti pilih untuk menjadi segmentasi pasarnya, yaitu segmentasi demografis dimana

dalam segmentasi demografis ini melihat konsumen yang dituju berdasarkan usia,

gender, serta perubahan yang terjadi dalam rumah tangga konsumen. Dalam hal ini

segmentasi demografis yang dituju oleh Sari Roti adalah anak-anak, remaja, dewasa dan

orang tua tanpa memperhatikan status gender atau dapat dibilang juga family oriented.

Oleh karena itu dengan berorientasi pada keluarga, Sari Roti harus bisa menciptakan

brand image family didalam iklan-iklannya. Sari Roti tersegmentasi untuk semua

kalangan. Dengan harga produk yang terjangkau, baik kalangan menengah keatas

maupun menengah kebawah dapat menikmati produk Sari Roti. Selain itu, perusahaan

ini berencana melebarkan sayapnya ke Asia Tenggara dalam lima tahun ke depan. 

Negara sasarannya yaitu, Filipina dan Malaysia.

2.3 Persaingan

Mr. Bread 

Mr. Bread merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai jenis varian roti

yang berdiri pada tahun 2003. Produk ini juga sering beredar di minimarket, sekilas

14
varian dan jenisnya mirip keluaran Sari roti, mulai dari roti tawar, roti kasur, hingga

sandwich selai. Bila dibandingkan Sari Roti, roti Mr.Bread ini sering dipromosikan di

Indomaret (beli 1 gratis 1 dsb). Harganya roti cokelat Mr.Bread juga sedikit lebih murah

dibandingkan Sari Roti, yakni Rp5.000. Plastik pembungkus roti Mr.Bread bergaya

minimalis dengan warna latar putih. Ilustrasi pria berkumis seakan memberi kesan bahwa

roti Mr.Bread ini menyenangkan untuk dikonsumsi. Informasi yang tertera pada plastik

pembungkusnya cukup lengkap. Selain komposisi bahan baku, di bagian belakang plastik

juga tertera informasi nilai gizi. Plastiknya pun tercantum kode PP 05 (Polypropylene)

yakni termoplastik polimer yang aman untuk makanan. 

Pada bagian muka plastik tertera harga roti dan juga tanggal kedaluwarsa.

Sayangnya, ada satu yang absen di plastik pembungkus ini, yakni label halal dari MUI.

Bagi para konsumen yang ketat dengan label halal, bisa jadi yang seperti ini bakal

menjadi pertimbangan. Ternyata, ukuran roti yang besar bukan menjadi jaminan bahwa

isi cokelat di dalamnya bakal banyak. Setelah dibelah, terlihat isi cokelat di dalamnya

lumayan sedikit tidak sebanding dengan besar roti. Dengan harga yang hanya lebih

murah dari Sari Roti, sepertinya roti cokelat Mr.Bread bakal kesulitan untuk menduduki

peringkat puncak apabila tetap mempertahankan isian cokelat yang seperti itu. Satu-

satunya yang menarik dari roti Mr.Bread adalah Indomaret sering mempromosikan roti

merek ini.

2.4 Strategi yang harus Ditempuh

Tahun 2020, Indonesia (sebagaimana seluruh dunia) dihadapkan dengan pandemi

virus Covid-19 yang melanda. Indonesia mendeteksi kasus pertama infeksi virus Covid-

19 pada bulan Maret 2020. Penyebaran kasus terus menyebar dan pandemi belum dalam

dapat ditangani dengan penuh. Pemerintah Indonesia memberlakukan peraturan

lockdown dengan ketat terutama di kota besar dimana kantor, toko, pusat perbelanjaan

15
dan ruang publik ditutup untuk beberapa minggu di kota besar. Tahun lalu, banyak bisnis

dari berbagai sektor usaha harus menurunkan kinerja bahkan berhenti tutup permanen

terdampak langsung maupun tidak langsung dari pandemi. Namun dimikian

pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 hanya kontraksi 2% dibandingkan periode

sebelumnya.

Secara khusus, Perusahaan fokus pada strategi implementasi mengelola biaya dan

mempertahankan sistem operasi yang efisien di tengah terpaan pandemi Covid-19.

Manajemen menyadari bahwa dibalik perubahan gaya hidup dan pola konsumsi

masyarakat, pandemi virus Covid-19 juga membuka peluang usaha. Perseroan

mengembangkan sistem pemesanan baru yang dapat dilakukan secara online sehingga

konsumen dapat melakukan pemesanan produk dengan nyaman dari rumah tempat

tinggalnya. Setiap pesanan yang diterima Perseroan kemudian diteruskan kepada mitra

perseroan yang terdekat dengan lokasi konsumen sehingga dapat segera mengantarkan

produk Sari Roti yang halal dan berkualitas langsung ke tangan konsumen. Demi

mendapatkan solusi terbaik ditengah pandemi, saat masyarakat tidak ingin bepergian

keluar rumah, Perseroan mengeratkan kerja sama dengan berbagai Mitra Usaha untuk

dapat melakukan pengiriman yang tepat waktu dan akurat bagi konsumen.

Menutup tahun 2020, Perseroan berhasil membukukan Penjualan sebesar Rp3,2

triliun. Sesuai prediksi, penurunan Penjualan terdampak oleh pandemi Covid-19. Hanya

sedikit menurun bila dibandingkan dengan pertumbuhan pesat di tahun-tahun

sebelumnya. Sedangkan Laba Bersih yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas

Induk sebesar Rp215,1 miliar merefleksikan Net Profit Margin terjaga pada level yang

sehat 6,7%. Merupakan prestasi yang baik walau dihadapkan dengan tantangan pandemi

Covid-19. Dari sisi produksi, strategi manajemen menjaga produktifitas, efisiensi dan

16
mengelola biaya sepanjang tahun lalu telah membuahkan hasil yang sangat baik dengan

mempertahankan marjin laba kotor pada tingkat 56,1%.

Selain itu, seluruh fasilitas produksi maupun perkantoran telah dengan tertib

menerapkan protokol kesehatan Covid-19 serta mengedepankan standar tinggi

kebersihan, kesehatan dan keselamatan kerja. Seluruh karyawan telah diberikan edukasi

untuk memenuhi standar Covid-19 dengan memperhatikan jaga jarak fisik, memakai

masker pada setiap aktivitas, menjaga Kesehatan, pengecekan suhu tubuh dan lainnya.

17
BAB III

HASIL ANALISIS STRATEGI PERUSAHAAN

3.1 Analisis Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan

Matriks Evaluasi Faktor Internal

Faktor-Faktor Internal Utama Bobot Peringkat Skor Bobot

Kekuatan

1 Memiliki 13 pabrik yang tersebar di Pulau Jawa, 0,07 3 0,21

Sumatera, dan Sulawesi.

2 Produk dengan berbagai varian rasa 0,08 3 0,24

3 Berhasil meraih berbagai penghargaan 0,02 1 0,02

4 Brand yang sudah dikenal oleh masyarakat 0,10 4 0,40

5 Memiliki supply chain yang luas 0,13 3 0,39

6 Harga produk yang terjangkau 0,08 4 0,32

7 Membangun jaringan dengan sistem keagenan 0,06 3 0,18

8 Sistem pendistribusian yang cepat 0,10 4 0,40

9 Memperoleh sertifikat halal dari MUI 0,01 2 0,02

Sub Total Kekuatan 0,65 2,18

Faktor-Faktor Internal Utama Bobot Peringkat Skor Bobot

Kelemahan

1 Resiko terkontaminasi produk saat pendistribusian 0,07 3 0,21

2 Menggunakan bahan baku impor 0,02 2 0,04

3 Produk memiliki masa kadaluwarsa yang singkat 0,1 4 0,40

4 Belum menjangkau seluruh pulau di Indonesia 0,04 3 0,12

5 Roti disajikan tidak hangat 0,02 2 0,04

6 Intensitas yang tinggi dalam pendistribusian 0,10 4 0,40

18
Sub Total Kelemahan 0,35 1,21

Sub Total Kekuatan 0,65 2,18

Sub Total Kelemahan 0,35 1,21

Sub Total Keseluruhan Faktor Internal 1,00 3,39

Kesimpulan IFE Matrix

Total keseluruhan dari matriks IFE adalah sebesar 3,39. Hal tersebut menunjukkan bahwa

kemampuan internal perusahaan tergolong sangat baik.

Matriks Evaluasi Faktor Eksternal

Faktor-Faktor Eksternal Utama Bobot Peringkat Skor Bobot

Peluang

1 Peluang bisnis dalam pasar industri makanan di 0,09 4 0,36

Indonesia yang tinggi

2 Perubahan pola konsumsi masyarakat modern di 0,15 3 0,45

kota besar

3 Belum terlalu banyak kompetitor besar 0,12 3 0,36

4 Lokasi pemasaran berada dalam jangkauan wilayah 0,15 4 0,60

pabrik

Sub Total Peluang 0,51 1,77

Faktor-Faktor Eksternal Utama Bobot Peringkat Skor Bobot

Ancaman

1 Industri roti berada dalam pasar persaingan 0,09 3 0,27

sempurna dimana kompetitor mudah untuk keluar

19
masuk

2 Banyak kompetitor industri rumahan yang 0,12 3 0,36

menyediakan produk hangat

3 Selera masyarakat Indonesia yang beragam 0,13 4 0,52

4 Isu penggunaan bahan pengawet dan kualitas bahan 0,08 3 0,24

baku

5 Flaktuasi mata uang yang berubah-ubah 0,05 2 0,1

6 Kebijakan pemerintah mengenai UMR 0,02 2 0,04

Sub Total Ancaman 0,49 1,53

Sub Total Peluang 0,51 1,77

Sub Total Ancaman 0,49 1,53

Sub Total Keseluruhan Faktor Eksternal 1,00 3,27

Kesimpulan EFE Matriks

Total keseluruhan dari matriks EFE adalah sebesar 3,27. Hal tersebut menunjukkan bahwa

kemampuan internal perusahaan tergolong sangat baik. Akan tetapi kemampuan internal

perusahaan lebih tinggi bila dibandingkan dengan kemampuan eksternal perusahaan.

Keterangan:

1. Kriteria pertama memiliki peringkat 4

2. Kriteria kedua memiliki peringkat 3

3. Kriteria ketiga memiliki peringkat 2

4. Kriteria keempat memiliki peringkat 1

Sedangkan dalam pembobotan terdapat 5 rentang yaitu:

1. 0 – 0,03 Tidak penting

2. 0,03 – 0,06 Kurang penting

20
3. 0,06 – 0,09 Cukup penting

4. 0,09 – 0,12 Penting

5. 0,12 – 0,15 Sangat penting

IE MATRIKS

Skor Bobot Total EFE : 3,27

Skor Bobot Total IFE : 3,39

Dari tabel diatas, PT. Indosari Corpindo berada berada dalam kuadran keempat atau

berada dalam posisi tumbuh dan membangun. Maka dari itu, strategi alternatif yang dapat

digunakan ialah penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk.

3.2 Analisis SWOT

1) Strength (Kekuatan)

a. Memiliki 13 pabrik produksi yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, dan

Sulawesi.

b. Memiliki beragam varian produk yang terdiri dari Roti Tawar, Roti Manis Isi,

Roti Cream,Roti Sobek, Roti Burger dan Plain Roll, Chiffon Cake.

c. Berhasil meraih penghargaan sebagai produk favorit masyarakat Indonesia.

d. Brand “Sari Roti” yang sudah dikenal oleh masyarakat.

21
e. Memiliki Supply Chain yang luas.

f. Sistem pendistribusian yang cepat.

g. Membangun jaringan dengan sistem keagenan.

h. Harga produk yang terjangkau.

i. Memperoleh sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia.

j. Inovasi kemasan terbaru yang lebih efisien.

2) Weakness (Kelemahan)

a. Masih terdapat resiko kontaminasi bahan baku pada saat proses pra-produksi,

selama produksi dan distribusi walaupun sudah berusaha menerapkan standar

mutu tinggi dalam proses produksi.

b. Produk memiliki masa kadaluwarsa yang singkat sehingga meningkatkan

terjadinya pengembalian produk (retur penjualan).

c. Belum menjangkau seluruh pulau di Indonesia.

d. Produk tidak disajikan dalam keadaan hangat.

e. Aktivitas distribusi memiliki intensitas tinggi dan berbiaya tinggi karena sifat

produk yangharus sering disupply mengingat produk tidak tahan lama.

f. Menggunakan bahan baku impor.

3) Opportunities (Peluang)

a. Peluang pasar industri roti tinggi dengan populasi masyarakat Indonesia yang

sangat besar.

b. Lokasi pemasaran berada dalam jangkauan wilayah pabrik.

c. Adanya bahan baku yang berkualitas baik.

d. Bahan baku selalu tersedia karena memiliki SCM yang luas.

e. Lingkup pemasaran produk luas serta bekerjasama dengan beberapa perusahaan

minimarket

22
f. Mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari pelanggan akan kualitas produknya.

g. Sosialisasi produk dan pencapaian perusahaan membangun kepercayaan

masyarakat akan Sari Roti.

4) Treath (Ancaman)

a. Industri roti adalah dengan persaingan sempurna, dimana kompetitor mudah

untuk keluarmasuk. Terdiri dari industri produksi masal, industri rumahan, dan

industri toko-toko roti bermerk (Hollandbakery, breadtalk, dll)

b. Banyak kompetitor dari industri rumahan dan butik-butik roti yang menyediakan

roti-roti hangat fresh from the oven.

c. Selera dan cita rasa masyarakat Indonesia yang beragam tergantung budaya

setempat.

d. Isu penggunaan bahan-bahan pengawet dan kualitas bahan baku.

e. Fluktuasi mata uang yang berbeda-beda.

f. Kebijakan pemerintah mengenai UMR

3.3 Analisis Strategi SWOT

1) Strategi SO

a. Memanfaatkan peluang sedikitnya kompetitor untuk menjangkau pasarseluas-

luasnya denganmembuka pabrik di kota-kota strategis sehingga dapat

menjangkau kota kota kecil disekitarnya.

b. Memanfaatkan semaksimal mungkin sistem keagenan dan supply chain yang

luas untuk lebih memperbanyak konsumen dan lebih dekat dengan konsumen.

c. Memanfaatkan perubahan pola konsumsi masyarakat modern dengan

menawarkan berbagai varian rasa dengan harga yang terjangkau.

2) StrategiWO

23
a. Memanfaatkan sedikitnya competitor untuk memperluas pemasaran terutama

di Pulau Sumatra dan Sulawesi dengan membuka pabrik baru,

memperbanyak agen dan memperluas supply chain.

b. Mengoptimalkan pendistribusian dengan mengelompokkan lokasi-lokasi yang

berada dalam jangkauan pabrik.

3) Strategi ST

a. Memanfaatkan kepercayaan yang telah tertanam dimasyarakat untuk terus

mengembangkan usaha didalam persaingan yang semakin ketat dan mudahnya

kompetitor yang terus keluar masuk dengan mudah.

b. Mengoptimalkan pendistribusian dengan memanfaatkan supply chain yang luas

agar sebisa mungkin produk sampai ditangan konsumen dalam kondisi yang

fresh meskipun tidak dalam kondisi hangat.

c. Melakukan penghitungan yang tepat agar sebisa mungkin tetap menawarkan

harga yang terjangkau meskipun terjadi fluktuasi mata uang dan perubahan

kebijakan UMR

4) Strategi WT

a. Melakukan sistem jaminan mutu agar bahan baku yang digunakan tetap

terjaga kualitasnya dan tidak sampai menggunakan bahan pengawet yang

berlebihan untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap produk.

3.4 Analisis BCG ( Matriks Boston Consulting Group)

24
Kesimpulan BCG Matriks

Dapat disimpulkan dari gambar tersebut bahwasannya strategi alternatif dari BCG ini adalah

sama dengan pilihan strategi IE Matriks, dikarenakan perusahaan berada pada posisi STAR,

maka perusahaan dapat menerapkan beberapa alternatif strategi dari strategi intensif ialah

sebagai berikut: Penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk.

3.5 Analisis QSPM ( Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif)

Faktor Kunci Penetrasi Pengem. Pengem.


Bobot
Pasar Pasar Produk
Kekuatan
AS TAS AS TAS AS TAS
Memiliki 13 pabrik yang tersebar di
0,07 3 0,21
Pulau Jawa, sumatera, dan sulawesi

Produk dengan berbagai varian rasa


0,08 4 0,32
Berhasil meraih berbagai penghargaan
0,02 2 0,04
Brand yang sudah dikenal oleh
0,1 4 0,4
masyarakat

Memiliki supply chain yang luas


0,13 4 0,52
Harga produk yang terjangkau
0,08 3 0,24
Membangun jaringan dengan sistem
0,06 3 0,18
keagenan

Sistem pendistribusian yang cepat


0,1 4 0,4
Memperoleh sertifikat halal dari MUI
0,01 2 0,02
Kelemahan

Resiko terkontaminasi produk saat 0,0


0,07 7 3 0,21
pendistribusian

Menggunakan bahan baku impor


0,02 2 0,04
Produk memiliki masa kadaluwarsa 0,1 4 0,4

25
yang singkat

Belum menjangkau seluruh pulau di


0,04 3 0,12
Indonesia

Roti disajikan tidak hangat


0,02 3 0,06
Intensitas yang tinggi dalam
0,1 4 0,4
pendistribusian

Peluang

Peluang bisnis dalam pasar industri


0,09 4 0,36
makanan di Indonesia yang tinggi

Perubahan pola konsumsi masyarakat


0,15 3 0,45
modern di kota besar
Belum terlalu banyak kompetitor besar
0,12 3 0,36
Lokasi pemasaran berada dalam
0,15 4 0,6
jangkauan wilayah pabrik

Ancaman

Industri roti berada dalam pasar


0,09 4 0,36
persaingan sempurna dimana

kompetitor

mudah untuk keluar masuk

Banyak kompetitor industri rumahan

yang
0,12 3 0,36
menyediakan produk hangat

Selera masyarakat Indonesia yang


0,13 3 0,39
beragam

Isu penggunaan bahan pengawet dan


0,08 3 0,24

26
kualitas bahan baku

Flaktuasi mata uang yang berubah-ubah


0,05 3 0,15
Kebijakan pemerintah mengenai UMR
0,02 2 0,04

Total 1,7
2 3 3,87 1,27

Dari ketiga alternatif strategi tersebut yang memiliki angka tertinggi adalah pengembangan

pasar sebesar 3,87. Hal ini berarti strategi yang paling untuk diterapkan adalah strategi

pengembangan pasar. Perusahaan dapat memperluas pasar yang telah dijangkau sekarang

dengan memperbanyak jaringan dan memperluas wilayah.

3.6 Matriks Space

Industry Position Rating Financial Strength Rating


Growth Potential 6 Return On Equity 4
Profit Potential 5 Return On Investment 4
Financial Stability 6 Earnings Per Share 3
Resource Availability 4 Gross Profit 5
Productivity 4 Current Ratio 4
Total 25 Total 21
Average 5 Average 4

Stability Position Rating Competitive Position Rating


Technological Change -1 Market Share -1
Demand Elasticity -2 Quality of Product -2
Competitive Pressure -4 Customer Preference -2
Risk Exposure -3 Control over supplier & -1
Barrier to Entry -2 distributor
Total -12 Technological Innovator -3
Average -2,4 Total -9
Average -1,8
Keterangan :
Rata-rata financial position adalah 4

27
Rata-rata Industry Position adalah 5
Rata-rata Stability Position adalah -2,4
Rata-rata Competitive Position adalah -1,8

Sumbu X = (-1,8 + 5 = 3,2)

Sumbu Y = (-2,4 + 4 = 1,6)

Kesimpulan dari Matriks Space adalah

Berdasarkan matriks space dapat disimpulkan bahwasannya perusahaan Sari Roti ini berada

pada posisi AGRESIF. Hal ini berarti perusahaan memiliki financial yang kuat dan memiliki

keunggulan kompetitif yang besar. Perusahaan dalam posisi yang sangat baik untuk

memanfaatkan berbagai kekuatan internal. Oleh karena itu, strategi yang dapat dilakukan

untuk perusahaan yang berada pada posisi agresif, antara lain: Integrasi ke belakang, Integrasi

ke depan, Integrasi horizontal, Penetrasi pasar, Pengembangan produk, dan diversifikasi

(terkait atau tidak terkait).

28
29
Laporan Keuangan

PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk dan Entitas Anaknya

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi

Per 31 Desember 2020

(Disajikan dalam Rupiah)

Keterangan 2020 2019


ASET
Aset Lancar
Kas Rp 1.010.872.461.721 Rp 1.185.910.198.515
Piutang Usaha :
Pihak ketiga - neto Rp 176.075.299.580 Rp 282.085.488.326
Pihak berelasi Rp 169.703.141.320 Rp 199.487.612.360
Piutang lain-lain - pihak ketiga Rp 64.490.484.095 Rp 42.902.108.361
Persediaan Rp 103.693.623.334 Rp 83.599.374.391
Beban dibayar dimuka Rp 13.187.373.994 Rp 12.220.871.801
Pajak dibayar dimuka Rp 4.558.407.318 Rp 64.891.068.955
Uang muka Rp 7.036.538.106 Rp 3.314.321.729
Total Aset Lancar Rp 1.549.617.329.468 Rp 1.874.411.044.438
Aset Tidak Lancar
Aset tetap - neto Rp 2.434.486.072.405 Rp 2.540.413.874.692
Aset tak berwujud - neto Rp 110.732.583.280 Rp 68.992.417.548
Aset hak guna - neto Rp 28.078.744.082 Rp -
Deposito Jaminan Rp 15.269.557.672 Rp 15.407.097.831
Aset pajak tangguhan Rp 7.130.794.039 Rp 1.711.634.110
Investasi jangka panjang Rp 23.751.946.688 Rp 23.507.637.557
Aset tidak lancar lainnya:
Aset Keuangan Rp 20.379.313.779 Rp 20.757.802.524
Aset non keuangan Rp 262.720.330.572 Rp 136.882.336.251
Total Aset Tidak Lancar Rp 2.902.549.342.517 Rp 2.807.672.800.513

TOTAL ASET Rp 4.452.166.671.985 Rp 4.682.083.844.951

LIABILITAS DAN EKUITAS


Liabilitas Jangka Pendek
Pinjaman bank jangka pendek Rp - Rp 52.125.550.000
Utang pajak Rp 7.278.188.027 Rp 63.284.091.781
Utang usaha:
Pihak ketiga Rp 114.085.773.920 Rp 149.235.820.455
Pihak berelasi Rp 51.298.801.106 Rp 64.120.312.783
Utang lain-lain:

30
Pihak ketiga Rp 157.505.028.031 Rp 167.051.698.858
Pihak berelasi Rp 1.869.601.144 Rp 3.024.780.411
Beban akrual Rp 60.954.159.267 Rp 108.288.884.285
Liabilitas sewa Rp 11.575.719.205 Rp -
Utang obligasi Rp - Rp 499.807.179.992
Total Liabilitas Jangka Pendek Rp 404.567.270.700 Rp 1.106.938.318.565
Liabilitas Jangka Panjang
Jaminan pelanggan Rp 18.925.207.567 Rp 15.306.898.374
Pinjaman bank jangka panjang Rp 495.833.333.333 Rp 205.758.750.000
Liabilitas pajak tangguhan - neto Rp 89.984.754.738 Rp 102.585.208.886
liabilitas imbalan kerja jangka panjang Rp 198.919.314.000 Rp 154.528.964.003
liabilitas sewa Rp 16.265.743.916 Rp -
Liabilitas jangka panjang lainnya Rp - Rp 4.368.326.026
Total Liabilitas Jangka panjang Rp 819.928.353.554 Rp 482.548.147.289
TOTAL LIABILITAS Rp 1.224.495.624.254 Rp 1.589.486.465.854

EKUITAS
Modal saham Rp 123.729.777.760 Rp 123.729.777.760
Saham tresuri Rp - -Rp 77.244.732.741
Tambahan modal disetor - neto Rp 1.486.392.647.799 Rp 1.458.867.087.549
Selisih kurs atas penjabaran Lap.
Keuangan Rp - -Rp 1.453.360.286
Saldo laba
Telah ditentukan penggunanya Rp 14.000.000.000 Rp 12.000.000.000
Belum ditentukan penggunanya Rp 1.603.500.624.903 Rp 1.553.296.764.733
Ekuitas yang dapat didistribusikan
kepada
pemilik entitas induk Rp 3.227.623.050.462 Rp 3.069.195.537.015
Kepentingan non pengendali Rp 47.997.269 Rp 23.401.842.082
TOTAL EKUITAS Rp 3.227.671.047.731 Rp 3.092.597.379.097

TOTAL LIABILITAS DAN


EKUITAS Rp 4.452.166.671.985 Rp 4.682.083.844.951

31
PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk dan Entitas Anaknya

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasi

Per 31 Desember 2020

(Disajikan dalam Rupiah)

Keterangan 2020 2019


Penjualan neto Rp 3.212.034.546.032 Rp 3.337.022.314.624
Beban pokok penjualan -Rp 1.409.870.836.152 -Rp 1.487.586.425.468
Laba Bruto Rp 1.802.163.709.880 Rp 1.849.435.889.156
Beban usaha -Rp 1.598.529.737.771 -Rp 1.556.060.704.391
Penghasilan operasi lainnya Rp 59.147.435.541 Rp 69.278.665.698
Beban operasi lainnya -Rp 7.485.264.504 -Rp 5.724.203.586
LABA USAHA Rp 255.296.143.146 Rp 356.929.646.877
Penghasilan Keuangan Rp 39.277.684.675 Rp 69.443.009.950
Pajak atas penghasilan keuangan -Rp 7.855.536.935 -Rp 13.879.160.449
Biaya keuangan -Rp 80.883.885.810 -Rp 66.295.550.224
Bagian laba dari entitas asosiasi Rp 244.309.131 Rp 226.020.048
Kerugian keuntungan dari pelepasan
entitas anak setelah reklafikasi saldo
akm. Selisih kurs ats penjabaran Lap.
Keuangan -Rp 26.831.885.973 Rp 2.897.855.850
Beban lainnya -Rp 18.889.290.455 -Rp 2.223.001.439
Laba sebelum pajak penghasilan Rp 160.357.537.779 Rp 347.098.820.613
Beban pajak penghasilan - neto Rp 8.252.744.699 -Rp 110.580.263.193
Laba tahun Berjalan Rp 168.610.282.478 Rp 236.518.557.420
Rugi Komprehensif lain :
Rugi pengukuran kembali atas liabilitas
imbalan kerja jangka panjang -Rp 17.074.503.000 -Rp 17.784.860.000
Pajak penghasilan terkait Rp 3.756.390.660 Rp 4.446.215.000
Selisih kurs karena penjabaran laporan
keuangan -Rp 9.798.841.625 -Rp 1.326.438.396
Rugi komprehensif lain tahun berjalan
setelah pajak -Rp 23.116.953.965 -Rp 14.665.083.396
Total penghasilan komprehensif tahun
berjalan Rp 145.493.328.513 Rp 221.853.474.024
Laba rugi tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk Rp 215.050.714.497 Rp 301.002.075.111
Kepentingan non pengendali -Rp 46.440.432.019 -Rp 64.483.517.691
Total Rp 168.610.282.478 Rp 236.518.557.420
Total penghasilan rugi komprehensif
tahun berjalan yang dapat diatribusikan

32
kepada:
Pemilik entitas induk Rp 194.708.513.229 Rp 287.036.429.746
Kepentingan non pengendali -Rp 49.215.184.716 -Rp 65.182.955.722
Total Rp 145.493.328.513 Rp 221.853.474.024

Laba per saham dasar yang dapat


diatribusikan kepada pemilik entitas
induk 35,98 49,29

PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk dan Entitas Anaknya


Laporan Arus Kas Konsolidasi
Per 31 Desember 2020
(Disajikan dalam Rupiah)

Keterangan 2020 2019


Arus Kas Dari Aktivitas Operasi
Penerimaan dari pelanggan Rp 3.367.354.709.159 Rp 3.280.497.527.491
Penerimaan dari penghasilan bunga Rp 33.165.179.715 Rp 57.481.758.776
Pembayaran untuk beban operasional -Rp 1.213.728.970.579 -Rp 1.448.010.139.797
Pembayaran kepada pemasok dan
kontraktor -Rp 839.929.257.479 -Rp 644.835.298.434
Pembayaran untuk gaji dan imbalan
kerja -Rp 810.432.016.361 -Rp 699.353.916.405
Pembayaran pajak penghasilan -Rp 32.380.538.836 -Rp 55.180.972.607
Pembayaran Royalti -Rp 17.457.527.501 -Rp 21.665.601.735
Penerimaan atas pengembalian pajak Rp - Rp 10.855.171.036
Kas neto dari aktivitas operasi Rp 486.591.578.118 Rp 479.788.528.325
Arus Kas Dari Aktivitas Investasi
Penerimaan dan pelepasan entitas anak Rp 15.405.117.150 Rp 31.499.722.800
Penerimaan dari penjualan aset tetap Rp 457.628.408 Rp 873.053.231
Perolehan aset tetap -Rp 142.376.525.673 -Rp 421.786.328.771
Pembayaran uang muka pembelian aset
tetap -Rp 209.668.757.000 -Rp 108.503.381.814
Perolehan aset tak berwujud -Rp 103.485.360.735 -Rp 16.352.901.810
pembayaran penyertaan saham Rp - Rp 1.000.000.000
Kas neto dari aktivitas investasi -Rp 439.667.897.850 -Rp 515.269.836.364
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan
Penerimaan utang bank jangka panjang Rp 500.000.000.000 Rp -
Penerimaan atas penjualan tresuri Rp 457.898.955.814 Rp -
Penerimaan utang bank jangka pendek Rp 429.851.550.000 Rp 86.784.230.000
Setoran modal dari kepentingan non
pengendali entitas anak Rp 102.315.912.192 Rp 59.673.556.993

33
Penerimaan pinjaman jangka pendek Rp 25.181.550.000 Rp -
Pembayaran obligasi -Rp 500.000.000.000 Rp -
Pembayaran pinjaman bank jangka
pendek -Rp 400.000.000.000 -Rp 75.812.010.000
Perolehan saham tresuri -Rp 353.128.662.823 Rp -
Pembayaran utang bank jangka panjang -Rp 218.526.560.000 Rp -
Pembayaran deviden -Rp 149.528.741.987 -Rp 59.724.779.679
Pembayaran biaya keuangan -Rp 85.820.604.617 -Rp 66.046.343.663
Pembayaran liabilitas sewa -Rp 18.146.896.553 Rp -
Kas neto yang digunakan untuk
aktivitas
pendanaan -Rp 209.903.497.974 -Rp 55.125.346.349
Pengaruh neto perubahan kurs pada kas -Rp 1.739.342.547 -Rp 2.891.624.133
Penurunan neto kas -Rp 164.719.160.253 -Rp 93.498.278.521
Kas dari entitas anak yang dilepaskan -Rp 10.318.576.541 -Rp 15.116.783.854
Kas awal tahun Rp 1.185.910.198.515 Rp 1.294.525.260.890
Kas akhir tahun Rp 1.010.872.461.721 Rp 1.185.910.198.515

34
BAB IV
KESIMPULAN

Produsen roti merek Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) berencana

melanjutkan aksi pembelian kembali saham atau buyback untuk periode kelima. Berdasarkan

keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, manajemen Nippon Indosari akan

menyiapkan dana maksimum Rp227,27 miliar dengan jumlah saham maksimum 133.691.299

lembar untuk aksi pembelian kembali saham. Perseroan membatasi harga pembelian saham

maksimum Rp1.700 per saham.

Manajemen menjelaskan rencana buyback ini merupakan langkah untuk menstabilkan

harga di tengah kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan. Aksi buyback juga akan

memberi fleksibilitas bagi Perseroan dalam mengelola modal jangka panjang mengingat

saham hasil buyback yang menjadi treasuri bisa dijual pada masa mendatang dengan harga

yang optimal jika Nippon Indosari memerlukan tambahan modal. Manajemen melanjutkan,

dana pelaksanaan buyback kali ini akan diambil dari dana internal perseroan yang berasal

dari kegiatan operasional. Oleh karena itu, pelaksanaan buyback tidak memengaruhi kinerja

perseroan secara keseluruhan.

Adapun mekanisme buyback akan dilaksanakan melalui transaksi di Bursa Efek

Indonesia. ROTI akan menunjuk PT BCA Sekuritas sebagai perantara efek yang akan

melakukan transaksi pembelian kembali. Dalam periode sebelumnya, ROTI melakukan

buyback saham sejak 21 Januari 2021 sampai 20 April 2022. Dalam periode keempat

buyback, ROTI membeli 220 juta saham dengan total alokasi dana mencapai Rp374 miliar.

Sumber : Artikel Bisnis.com

35

Anda mungkin juga menyukai