Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Industri makanan dan minuman di Indonesia memiliki harapan yang

positif dalam perkembangannya. Ditunjang juga dengan jumlah populasi


masyarakat Indonesia yang semakin tinggi. Hal ini pun membuat daya beli dan
kesadaran untuk mengkonsumsi produk yang bernutrisi semakin meningkat.
Sebagai perusahaan makanan dan minuman terkemuka di Indonesia, PT Ultrajaya
berada dalam posisi kuat dan menguntungkan dengan kondisi ini.
PT Ultrajaya mendulang sukses secara terus menerus sebagai hasil
konsistensi dalam menerapkan startegi bisnisnya serta selalu mengembangkan
sumber daya dan teknologi yang dimilikinya. Hal ini tentunya untuk
memproduksi produk yang seterusnya diterima konsumen Indonesia. Dengan
keunggulan posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar, peluncuran produk-produk
baru untuk mengisi celah pasar yang ada dan tekad kuat kami terhadap kualitas
terbaik akan memastikan bahwa PT Ultrajaya dapat meraih pangsa pasar yang
lebih besar di Indonesia di masa-masa mendatang.
Untuk memenuhi tuntutan ini terciptalah analisis SWOT (Strength,
Weaknesses, Opportunities, Threats) yang memiliki peran penting dalam
menetapkan suatu strategi perusahaan. Analisis SWOT merupakan cara yang
sistematis di dalam melakukan analisis terhadap wujud ancaman dan kesempatan
agar dapat membedakan keadaan lingkungan yang akan datang sehingga dapat
ditemukan masalah yang ada. Dari analisis SWOT, perusahaan dapat menentukan
strategi efektif yang sejauh mungkin memanfaatkan kesempatan yang
berlandaskan pada kekuatan yang dimiliki perusahaan, menngatasi ancaman yang
datang dari luar, serta mengatasi kelemahan yang ada.

1.2

Rumusan Masalah
Untuk mencapai suatu kesuksesan tidak begitu mudah tetapi tentunya

melalui proses yang optimal, seperti halnya di dalam mengelola surat kabar pada
suatu bisnis, faktor yang mempengaruhi analisis SWOT, di antaranya faktor
internal dan faktor eksternal. Dari beberapa faktor tersebut, penulis sangat tertarik
untuk mengetahui tentang Analisis SWOT. Masalah tersebut cukup menarik untuk
di teliti, dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki penulis. Sesuai dengan tugas
yang diberikan, maka penulis akan membatasi pada pokok masalah, yaitu
Analisis SWOT dalam dunia perindustrian.

1.3

Tujuan Penulisan
Maksud dan tujuan penulisan makalah Analisis SWOT dalam dunia

perindustrian ini sebagai berikut :


1.

Untuk mengetahui Proses Perencanaan Strategi Mutu.

2.

Untuk mengetahui lebih dalam masalah lingkungan eksternal dan internal

3.

Untuk mengetahui secara detail tentang Analisis SWOT

4.

Untuk mengetahui calon karyawan baru dalam menghadapi AFTA 2015

1.4

Manfaat penulisan
Semoga makalah ini dapat memperoleh gambaran dan pemahaman tentang

Analis SWOT yang digunakan para karyawan / calon karyawan dalam bidang
industri.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Sejarah Perusahaan
PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk dimulai dari pabrik susu rumahan pada

tahun 1958 di Bandung - Jawa Barat. Perusahaan multinasional yang


memproduksi minuman yang bermarkas di Padalarang, Kab. Bandung, Indonesia.
Beralamat di Jln. Raya Cimareme 131, Padalarang, Kab. Bandung. Perusahaan ini
awalnya merupakan industri rumah tangga, kemudian menjadi suatu entitas
perseroan terbatas pada tahun 1971. PT Ultrajaya melebarkan sayap bisnisnya
menjadi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company. Perusahaan ini
merupakan pioner di bidang industri minuman dalam kemasan di Indonesia, dan
sekarang memiliki mesin pemroses minuman tercanggih se-Asia Tenggara.
Pada awalnya perusahaan yg berawal dari sebuah rumah di Jln. Tamblong
Dalam, Bandung, ini hanya memproduksi susu. Namun seiring perkembangannya,
dia juga memproduksi juice dalam kemasan bermerek Buavita dan Gogo serta
memproduksi Teh Kotak, Sari Asem Asli dan Sari Kacang Ijo. Sejak tahun 2008
merek Buavita dan Gogo dibeli oleh PT. Unilever Indonesia Tbk. sehingga PT.
Ultrajaya Milk Industry Tbk. bisa kembali ke bisnis utamanya, yaitu produksi
susu. Perusahaan yang didirikan oleh Ahmad Prawirawidjaja ini, seorang
pengusaha Tionghoa yg sudah bermukim di Bandung, sekarang dikomandani oleh
generasi kedua, yaitu Sabana Prawirawidjaja, dan siap-siap diteruskan kepada
generasi ketiga, Samudera Prawirawidjaja.
Dan hingga kini, brand unggulan, UltraMilk, masih tetap unggul di antara
segmen susu cair. Lahan peternakan berlokasi di tengan lahan perkebunan di
dataran tinggi Bandung, dimana tersedia sumber daya alam alami berkualitas baik,
sebagai bahan baku produk kami. Kesegaran bahan baku serta semua nutrisi yang
terkandung di dalamnya kemudian kami proses dengan teknologi Ultra High
Temperature ( UHT ) digabungan dengan teknologi pengemasan aseptik.

Kini, hampir 90% total produksi, kami distribusikan ke seluruh konsumen


di seluruh pelosok Indonesai, sementara kurang lebih 10% produksi, kami ekspor
ke beberapa negara di Benua Asia, Eropa, Timur Tengah, Australia, dan Amerika

2.2

Visi dan Misi


Visi

Menjadi perusahaan industri makanan dan minuman yang terbaik dan


terbesar di Indonesia, dengan senantiasa mengutamakan kepuasan konsumen, dan
menjungjung tinggi kepercayaan para pemegang saham serta mitra kerja
perusahaan.
Misi
Menjalankan usaha yang dilandasi dengan kepekaan yang tinggi untuk
senantiasa berorientasi kepada pasar atau konsumen, dan kepekaan serta
kepedulian untuk senantiasa memperhatikan lingkungan yang dilakukan secara
optimal agar dapat memberikan nilai tambah sebagai wujud pertanggung jawaban
kepada pemegang saham

2.3

Budaya
Tranformasi Budaya Organiasi dengan Kinerja Karyawan mempunyai

Pengaruh yang kuat serta positif, di mana semakin besar Transformasi Budaya
Organiasi yang dirasakan, maka semakin besar pula Kinerja Yang Mampu
Terbentuk yang mampu terbentuk. Demikian juga sebaliknya. Selain itu
didapatkan pula bahwa Transformasi Budaya Organisasi hanya berpengaruh
sebesar 44,8 % terhadap Kinerja Karyawan sedangkan sisanya dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis.Seperti motivasi,imbalan dan
hukuman serta tunjangan yang diberikan.
Dalam peneliti ini penulis menyarankan agar ada komunikasi yang lebih
intensif dari atasan pada bawahan begitu juga sebaliknya dari bawahan agar tidak
segan untuk bertanya pada atasan agar terjalin komunikasi yang efektif .Karena
Transformasi budaya Organisasi bisa dikatakan behasil jika komunikasi
dijalankan secara efektif

2.4

Penerapan Bauran Pemasaran pada Produk PT. Ultrajaya


Milk Industry Tbk.

1. Produk

Pada website ini, terdapat informasi yang lengkap tentang produk-produk yang
diproduksi yang juga disertai gambar dan informasi lengkap masing-masing
produk, seperti manfaatnya, anjuran pemakaian, proses prosuksi, dll. Produkproduk yang diproduksi antara lain :
a. Susu Segar UHT :
White Fresh Milk = Ultra Milk Full Cream dan Ultra Milk Low Fat
Hi-Calcium

Flavored Fresh Milk : Ultra Milk, Ultra Mimi, Susu Sehat

b. Minuman Teh UHT

Teh Kotak Jasmine Tea

Teh Bunga

Teh Kotak Fruit Flavored

Tampilan Halaman Produk Minuman Teh UHT :


c. Susu Kental Manis

Ultra Milk

Cap Sapi

d. Minuman Kesehatan UHT

Sari Kacang Ijo

Sari Asem Asli

e. Mentega = Ultra Butter


f. Teh Celup = teh kotak Jasmine & Black Tea
2. Price
Dalam Website ini, PT Ultrajaya tidak mencantumkan harga dari produkproduknya dikarenakan harga di pasaran sangat variatif tergantung letak wilayah
geografis konsumen dan memiliki latar belakang sosial ekonomi yang berbeda.
3. Place
PT Ultrajaya merupakan perusahaan yang sudah sangat besar saat ini. Produkproduknya juga sudah tersebar diseluruh Indonesia bahkan hingga mancanegara.
Pada website ini, PT ultrajaya tidak lupa menyertakan alamat-alamat distributor
seluruh Indonesia dan juga informasi untuk ekspor produk. Informasi distributor
yang dicantumkan juga sudah sangat lengkap sehingga memudahkan untuk
mendistribusikan produk ke tangan customer.

Tampilan Halaman Daftar Distributor :


4. Promotion
Promosi yang dilakukan pada website ini adalah dengan menyertakan artikelartikel tentang produk. Contohnya artikel tentang alasan mengapa susu UHT lebih
baik pada website tersebut sehingga customer membeli produk tersebut dan
artikel-artikel lainnya yang juga dapat meningkatkan daya beli customer terhadap
produk yang dikeluarkan. Promosi lainnya yang dilakukan juga dengan
menyertakann video tentang pabrik dan cara produksinya. Video ini dapat
membuat customer seakan-akan sedang mengunjungi pabrik dan melihat langsung
proses produksi. Promosi ini dapat menambahkan rasa kepercayaan customer
sehingga tidak beralih kepada produk lain yang sejenis.

2.5

Analisis Internal dan Eksternal Perusahaan

1. Analisis Internal
a. Keuangan
Tabel 1.1
Total Aktiva, Laba Bersih dan Penjualan
PT Ultrajaya Milk Industry, Tbk
Tahun 2006 2010
Total Aktiva

Penjualan

(Rp)

(Rp)

Laba Bersih Setelah


Pajak (Rp)

2006

1.249.080.371.258

835.229.966.049

14.731.717.216

2007

1.362.829.538.011

1.126.799.918.436

30.316.644.576

2008

1.718.997.392.078

1.362.606.580.492

303.711.501.204

2009

1.732.701.994.634

1.613.927.991.404

61.152.852.190

2010

2.006.595.762.260

1.404.945.733.980

95.713.080.440

Tahun

Sumber : PT Ultrajaya Milk Industry, Tbk


Dari tabel diatas dapat dilihat dari tahun 2006 sampai 2010 total aktiva mengalami
peningkatan. Pada tahun 2006 total aktiva sebesar Rp.1.249.080.370.258, tahun
2007 total aktiva meningkat sebesar Rp.1.362.829.538.011, tahun 2008 total
aktiva meningkat sebesar Rp.1.718.997.392.078, tahun 2009 total aktiva

meningkat sebesar Rp.1.732.701.994.634 dan tahun 2010 total aktiva meningkat


sebesar 2.006.595.762.260.
Untuk penjualan dapat dilihat pada tahun 2006 sampai dengan 2010 cenderung
meningkat. Pada tahun 2006 penjualan sebesar Rp.835.229.966.049, tahun 2007
penjualan mengalami peningkatan sebesar Rp.1.126.799.918.436, tahun 2008
penjualan meningkat sebesar Rp.1.362.606.580.492, tahun 2009 penjualan
meningkat sebesar 1.613.927.991.404, dan tahun 2010 penjualan mengalami
penurunan sebesar Rp.1.404.945.733.980.
Sedangkan untuk laba bersih setelah pajak dilihat pada tahun 2006 sampai 2010
mengalami peningkatan. Pada tahun 2006 laba bersih setelah pajak sebesar
Rp.14.731.717.216 dan pada tahun 2007 mengalami peningkatan sebesar
Rp.30.316.644.576, tahun 2008 laba bersih setelah pajak meningkat sebesar
Rp.303.711.501.204, tahun 2009 laba bersih setelah pajak meningkat sebesar
Rp.61.152.812.190, dan pada tahun 2010 laba bersih setelah pajak mengalami
peningkatan sebesar Rp.95.713.080.440.
b. Struktur organisasi
Dalam seitap perusahaan struktur organisasi sangat penting fungsinyakarena
adanya struktur organisasi perusahaan, maka setiap karyawan akanmemperoleh
gambaran tentang peranan masing-masing bagian serta mengetahuiwewenang dan
tanggung jawab dalam pelaksanaan tugasnya. Oleh karena itustruktur organisasi
dibuat dan disesuaikan dengan perkembangan, kemampuan dan keadaan
perusahaan. Dengan struktur organisasi maka dapat dilihat pembagian tugas
dalam organisasi dan kegiatan perusahaan secara garis besar.Berikut ini adalah
gambaran struktur organisasi PT Ultrajaya.
Deskripsi Jabatan :
Secara umum setiap bagian pada struktur organisasi memiliki kewajibanyaitu
melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur adapun tugas dari masingmasing departemen dari struktur organisasi diatas, diantaranya :

1. Board of Directors
7

a.

Menetapkan strategi perusahaan yang harus dilaksanakan oleh setiap

departemen dan perusahaan.


b. Mengawasi dan mengevaluasi kinerja dari setiap karyawan dan departemen.
2. Corpurate Secretary
a. Bertanggung jawab untuk penyediaan dan penyebaran informasi kepada calon
investor dan investor.
b. Membina hubungan kepada pihak-pihak terkait dalam hal investasi.
3. Internal Audit
Melakukan pengawasan internal kepada seluruh departemen dankaryawan secara
rutin dan melaporkan kepada dewan direksi.
4.Sales and Distributor
a. Bertanggungjawab penuh dalam hal penjualan distibusi produk-produk
PTUltrajaya ke seluruh Indonesia pada target Outlet yang ditetapkan.
b. Membina hubungan baik dengan semua pelanggan PT Ultrajaya.
5.Marketing
a. Menyusun rencana pemasaran untuk semua produk PT Ultrajaya.
b. Melakukan evaluasi aktivitas pemasaran sesuai dengan strategi perusahaan
yang telah ditetapkan.
c. Berkerja sama dengan pihak lain seperti biro iklan atau Departemen lainseperti
bagian produksi untuk memastikan aktivitas pemasaran dapatdilakukan dengan
baik.
6.Manufacturing
a. Bertanggung jawab penuh dalam hal produksi semua produk.
b. PT Ultrajaya sesuai dengan jumlah dan kualitas yang sudah ditetapkan.
Bertanggung jawab penuh dalam hal kelancaran produksi dan perawatanmesinmesin yang digunakan dalam proses produksi.

7.Personal and General Affairs


Bertanggungjawab penuh dalam hal penerimaan karyawan pelatihan hingga
pembuatan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan ketenagakerjaan.
8. Finance and Accounting
a. Bertanggung jawab penuh dalam hal pelaporan keuangan dan akuntansiPT
Ultrajaya sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan.
b. Menyusun laporan rutin dan melaporkan kepada dewan direksi.
9. MIS (Management Information Sistem)
a.

Bertanggun jawab penuh dalam hal penyusunan dan pengendalian

sisteminformasi di PT Ultrajaya.
b. Membantu setiap unit kerja di PT Ultrajaya demi kelancaran penyediaan
informasi untuk dewan direksi.
10. Engineering
Membantu departemen manfacturing dalam hal pemeliharaan perbaikandan
pengawasan mesin-mesin produksi yang digunakan.
2. Analisis Eksternal.
a. Pesaing
Walaupun kekuatan persaingan dalam suatu industri tidak persis sama, namun
secara umum , persaingan dalam suatu industri terbentuk dari lima kekuatan
pembentuk persaingan. Dapat dilihat dari bagan yang diambil dari M. Porter :
1. Persaingan berdasarkan substitusi merupakan persaingan dari produk
pesaing dari PT Ultrajaya. Strategi yang dilakukan pada PT Ultrajaya
adalah penciptaan nilai tambah bagi pelanggan melalui pembaharuan
kemasan, peningkatan layanan, meyakinkan dan memberikan keamanan
produk produk PT Ultrajaya kepada pelanggan.
2. Untuk pembeli, diumumkan untuk semua kalangan namun khususnya
lebih kepada para anak-anak dan remaja. Apalagi untuk produk minuman
Teh Kotak, banyak sekali para remaja dan anak-anak yang mengkonsumsi
teh.

3. Pemasok untuk PT Ultrajaya dimulai dari bahan baku untuk proses


produksi hingga para investor yang menanakan modalnya di perusahaan
ini.
4. Pendatang baru bagi PT Ultrajaya khususnya untuk minuman sejenis
produk Teh Kotak saat ini ada banyak seperti nu green tea, teh gelas,
mountea. Karena itu diperlukan lebih banyak promosi dan penentuan
harga agar produk Teh Kotak dapat tetap bertahan di pasaran walaupun
sudah datang banyak pesaiang sejenis.
5. Persaingan antar penjual dalam satu industri minuman berjenis teh
sangatlah menjadi sebuah tantangan untuk PT Ultrajaya dalam memajukan
usahanya dan tidak mengalami kemunduran di dalam melakukan produksi.
PT Ultrajaya dituntut mampu bersaing dengan para kompetitor domestik
maupun internasional dengan strategi improvement layanan kepada para
customer yang ada.
PT Ultrajaya pun masih unggul diantara produsen susu segar alami dan minuman
ringan untuk seluruh konsumen Indonesia dengan beberapa varian brandnya,
seperti UltraMilk untuk produk susu segarnya, Teh Kotak untuk minuman teh
segarnya, dan Sari Kacang Ijo, Sari Asem Asli untuk produk minuman sehatnya.
Dan tak ketinggalan beberapa produk minuman ringannya yang diproduksi khusus
untuk pasar eksport.
Dan hingga kini, brand unggulan kami, UltraMilk, masih tetap unggul di antara
segmen susu cair, seperti halnya juga Teh Kotak unggul di varian minuman siap
saji dalam kemasan karton.
b. Analisis SWOT pada PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk
1. Kekuatan (Strength)
Kekuatan utama PT Ultrajaya terletak pada visi pemasaran yang terfokus terus
menerus membangun merek yang kuat dan memerlebar ragam produk makanan
dan minuman untuk memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia. Untuk
melaksanakan hal ini, PT Ultrajaya telah melakukan investasi yang signifikan
dalam aktivitas pemasaran, teknologi, pengembangan produk dan yang paling
penting, distribusi.
Perusahaan ini termasuk salah satu perusahaan di Indonesia yang memiliki
jaringan distribusi yang paling luas, mencakup seluruh daerah Indonesia, mulai

10

dari Sumatera di ujung Barat hingga Papua di ujung Timur. Hal ini dapat dicapai
oleh adanya sistem distribusi yang terdiri dari 2,500 grosir yang bersama-sama
melayani lebih dari 25,000 toko ritel (toko moderen dan tradisional), hotel dan
pelanggan komersial.
Jaringan distribusi ini juga didukung oleh jaringan penjualan PT Ultrajaya yang
terdiri dari lebih 300 tenaga penjual, lebih dari 100 kendaraan, serta 9 depo dan
kantor cabang di kota-kota besar, ditambah lagi oleh beberapa distributor lokal.
Pasar utama PT Ultrajaya adalah Indonesia dengan populasi 200 juta orang yang
memiliki tingkat daya beli yang meningkat. Pasar domestik mencapai 90 persen
dari total produksi perusahaan ini. Namun sejak 1988, perusahaan ini mulai aktif
memasuki pasar ekspor ke negara-negara tertentu.
Kelebihan dari PT ULTRAJAYA INDUSTRY Tbk. :
- SDM yang besar dan terlatih
- Harga produk yang kompetitif
- Keadaan distribusi dan pangsa pasar
- Loyalitas konsumen terhadap produknya
- Brand Image
- Pertumbuhan penjualan
- Keadaan distribusi dan pangsa pasar
2.

Kelemahan (Weakness) :

Ketersediaan bahan baku

Biaya produksi yang tinggi

3. Kesempatan (Opportunity):
- Industri makanan dan minuman di Indonesia memiliki harapan yang sangat
positif. Negara ini memiliki populasi besar dan mengalami pertumbuhan ekonomi
yang luar biasa. Meningkatnya daya beli konsumen telah membuat produk-produk
makanan menjadi lebih terjangkau oleh masyarakat luas. Sebagai perusahaan
makanan dan minuman yang terkemuka di Indonesia, PT Ultrajaya berada pada
posisi yang sangat menguntungkan dengan kondisi tersebut.
- Dengan keunggulan posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar, peluncuran
produk-produk baru untuk mengisi celah pasar yang ada, dan tekad bulat kami
terhadap kualitas terbaik, akan memastikan bahwa perusahaan ini dapat meraih
pangsa pasar yang lebih besar di Indonesia di masa mendatang.
4. Hambatan (Threat) :

11

- kebijakan pemerintah
- Masuknya para pesaing baru
- Fluktuasi nilai tukar rupiah
- Iklim yang dapat menjadikan tumbuhan teh tidak baik
- pesaing produk untuk minuman teh kotak
- Membuat inovasi baru terhadap produk yang dapat bersaing dengan perusahaan
lain.

2.6

Faktor Penentu Keberhasilan


Faktor penentu keberhasilan dari analisis SWOT dalam merancang inovasi

ada hal-hal yang harus berjalan dengan baik untuk menjamin keberhasilan suatu
lembaga, di antaranya:
1. Adanya sumber daya manusia
Sumber daya manusia merupakan faktor dominan dan penentu keberhasilan
program pendidikan dan pelatihan. Sumber daya yang profesional, memiliki
komitmen terhadap visi dan misi pendidikan dan pelatihan.
Rumtini Iksan (2004) dalam bidang pendidikan, seiring dengan upaya
pembaharuan yang dilakukan, bentuk kepemimpinan juga penting untuk
diformulasikan.

Kepemimpinan

transformasional

berdasarkan

kekayaan

konseptual melalui kharisma, konsideran individual, dan stimulasi intelektual


diyakini akan mampu melahirkan pemikiran-pemikiran yang mengandung
jangkauan ke depan, azas kedemokrasian, dan ketransparanan, yang oleh
karenanya perlu diadopsi ke dalam kepemmpinan kepala sekolah, khususnya
dalam rangka menunjang manajemen berbasis sekolah atau bentuk-bentuk
pembaharuan pendidikan lainnya.
Berikutnya Yohana (2003:26), Maju mundurnya suatu organisasi sangat
beruntung atas kemampuan sang pemimpin dalam mengelola dan membina para
anggotanya untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Adanya sarana dan prasarana berstandar nasional dan internasional yang
berdaya guna dan behasil guna.
3. Terwujudnya iklim kerja yang kondusif, komunikatif dan harmonis sesuai

12

dengan prosedur kerja yang disepakati semua pegawai.


4. Adanya nilai-nilai pelayanan prima yang direalisasikan oleh seluruh pegawai
5. Adanya sistem organisasi yang mampu menjalankan program kerja lembaga
6. Adanya anggaran berdasarkan DIK/ DIP untuk melaksanakan program kerja
secara efektif dan efisien.
7. Adanya evaluasi kinerja yang dilaksanakan secara terus menerus dan
berkesinambungan untuk menciptakan akuntabilitas kinerja lembaga.
8. Adanya pengetahuan tentang Teknik Industri .
Teknik Industri adalah untuk melayani sektor manufaktur, maka bidang kerja
dari lulusan teknik industri adalah pada jalur Production Officer hingga ke
Director.
Deksripsi kerjanya adalah memastikan jalannya produksi dan operasi secara
efisien dan efektif hingga mendapatkan sebuah sistem produksi atau operasi yang
terbaik (excellence). Ini mencakup (walaupun tidak terbatas pada):

evaluasi standard waktu kerja: Berapa waktu sesungguhnya dalam


mengerjakan suatu urutan pekerjaan yang normal, dengan
menyeimbangkan antara kemampuan manusia normal dg tuntutan
organisasi.

merancang bagaimana cara kerja manual terbaik: bagaimana


memastikan sebuah desain kerja dapat mengoptimalkan kemampuan
manusia dan hukum alam memanfaatkan gravitasi misalnya.

merancang dan memperbaiki layout baik dari pabrik maupun stasiun


kerja: Bagaimana susunan dan urutan fasilitas kerja terbaik sehingga
aliran barang atau proses bisa berjalan dengan tanpa hambatan atau
berbelit-belit sehingga memakan waktu yang berharga. Facility Layout
and Plant Designer

penyusunan jadwal produksi dan pengadaan/pembelian dari setiap


seluruh fasilitas produksi serta bagaimana menyimpannya: untuk
memastikan bebas hambatannya proses produksi, tentunya anda harus
memperhatikan bahwa semua material utama dan pendukung harus
tersedia ketika produksi dilakukan. Jangan seperti masak di dapur untuk
nasi goreng, ketika sudah mulai ternyata nasinya nggak cukup (atau masih

13

dalam bentuk beras) PPIC Officer/Manager PPIC: Production


Planing and Inventory Control.

2.7

menjaga tingkat operasi dari setiap sumber daya (mesin, peralatan dsb)
dalam kondisi optimal melalui manajemen pemeliharaan: (Maintenance
Officer/Manager)

menjamin mutu produk yang berasal dari mutu proses yang baik: (QA
(Quality Assurance) Officer/Director)

Persiapan SDM Dalam Menghadapi Pasar Global


Era globalisasidan perdagangan bebas membuat persaingan bisnis semakin

ketat. Ditingkat makro pemerintah perlu meningkatkan kompetensi SDM melalui


peningkatan mutu pendidikan. Sedang ditingkat mikro perusahaan perlu
mengadopsi visi, misi dan strategi yang tepat yang didukung oleh strategi SDM
dan budaya perusahaan pula. Pada dasarnya strategi SDM berkaitan dengan tiga
aktivitas SDM yaitu pengadaan, pemeliharaan,serta pemeliharaan dan
pengembangan. Strategi dan perencanaan SDM perlu didukung oleh nilai-nilai
kreativitas,layanan continuous learning dan inovatif.
Strategi SDM perlu dipersiapkan secara seksama khususnya oleh perusahaanperusahaan agar mampu menghasilkan keluaran yang mampu bersaing di tingkat
dunia. Untuk mengantisipasi perdagangan bebas di tingkat dunia, para pemimpin
Negara ASEAN pada tahun 1992 memutuskan didirikannya AFTA (ASEAN Free
Trade Area) yang bertujuan meningkatkan keunggulan bersaing regional karena
produksi diarahkan pada orientasi pasar dunia melalui eliminasi tarif/bea
menghilangkan hambatan tarif. Pada kompetisi tingkat ASEAN saja kita dituntut
benar-benar siap, apalagi menghadapi persaingan dunia. Kotler (1992)
mengingatkan bahwa globalisasi pasar dan kompetisi menciptakan suatu
perubahan yang sangat besar. Strategi yang tepat harus diaplikasi untuk meraih
keberhasilan melalui pemanfaatan peluang-peluang yang ada pada lingkungan
bisnis yang bergerak cepat dan semakin kompetitif. Implikasi globalisasi pada
manajemen sumber daya manusia tampaknya masih kurang diperhatikan secara
proporsional karena tolok ukur keefektifannya kurang memiliki keterkaitan
langsung dengan strategi bisnis. Alat ukur keefektifan organisasi dan aktivitas
14

sumber daya manusia perlu dirancang secara profesional. Perusahaan dituntut


berpikir global serta mempunyai visi dan misi yang jauh berwawasan ke depan.
Mendapatkan calon karyawan yang berkualitas dan professional di Indonesia tidak
selalu mudah. Hal tersebut disebabkan karena terjadi ketidaksesuaian antara job
requirements dengan kompetisi calon. Tenaga professional asing masih banyak
dipekerjakan di perusahaan-perusahaan besar terutama yang bertaraf
internasional. Hal ini jelas memberi indikasi terjadi suatu mismatch antara
kompetisi calon karyawan dengan kompetisi yang dibutuhkan.
Sementara itu di tingkat mikro, perusahaan-perusahaan perlu berperan aktif untuk
ikut meningkatkan mutu SDM baik. Aset SDM yag perlu dievaluasi adalah
bobot/kualitas dan potensi SDM yang dimiliki saat ini.Untuk mengevaluasi SDM
perlu dipertimbangkan empat factor sebagai berikut :
Tingkat strategis, antara lain visi, misi dan sasaran organisasi
Faktor Internal SDM, antara lain : Aset SDM, kualifikasi SDM, aktivitas
SDM :pengadana, pemeliharaan, pelatihan dan pengembangan, serta kebijakankebijakan SDM
Faktor-faktor eksternal, antara lain demografis, perubahan social, budaya,
teknologi, politik, peraturan pemerintah, pasar tenaga kerja dan isu internasional
(mislanya: HAM dan Ekologi)
Faktor organisasional, antara lain struktur, strategi perusahaan, budaya
perusahaan, dan strategi SDM.
Tantangan terpenting yang dihadapi manajemen sumber daya manusia selalu
berkaitan dengan menyediakan pelayanan yang masuk akal dengan rencana
strategic perusahaan. Dalam menformulasi strategi SDM,manajer SDM harus
memikirkan tiga tantangan mendasar. Pertama keharusan mendukung
produktivitas dan upaya peningkatan kinerja perusahaan. Kedua, karyawan
memainkan peran yang makin luas dalam usaha perbaikan kinerja pengusaha.
Ketiga SDM harus terlibat lebih jauh dalam mendesain tidak hanya melaksanakan
rencana strategic perusahan.
Perencanaan strategic mencakup 4 tugas utama menejemen strategi yaitu
menentukan evaluasi situasi internal dan eksternal, mendefinisikan bisnis dan

15

mengembangkan misi, menerjemahkan misi ke dalam tujuan strategic, dan


merangkai strategi atau arahan tindakan. Strategi pada tingkatan korporasi
mengidentifikasi portofolio bisnis secara keseluruhan, terdiri dari perusahaan dan
cara berhubungan satu sama lain. Pada tingkat yang lebih rendah, setiap bisnis ini
butuh strategi kompetitif/tingkat bisnis. Kita dapat mendefinisikan keuntungan
kompetitif sebagai semua faktor yang memungkinkan organisasi
mendiferensiasikan produk atau jasa dari produk dan jasa pesaing untuk
meningkatkan presentase pangsa pasar. Perusahaan menggunakan beberapa
strategi kompetitif untuk mencapai keuntungan kompetitif yaitu kepemimpinan
biaya rendah, diferensiasi dan focus. Istilah SDM stratejik mengacu pada
serangkaian tindakan spesifik manajemen SDM yang didorong oleh perusahaan
untuk mencapai tujuan. Tujuan yang terpenting dari strategi SDM adalh
membangun karyawan yang memiliki komitmen, terutama dalam lingkungan
tanpa serikat kerja.
Studi dari Universitas Michigan menyimpulkan bahwa kinerja tinggi SDM
professional perusahaan mengdentifikasi masalah manusia yang sangat penting
bagi strategi bisnis dan membantu membangun dan melaksanakan strategi.
Mereka memiliki kapasitas untuk mencapai alternative dan dilibatkan dalam
membuat respons dan mengarahkan pasar organisasi. Manajer SDM melakukan
dua peran mendasar perencanaan strategic yaitu melaksanakan dan
memformulasikan strategi.Manajemen puncak memformulasikan strategi
korporasi dan kompetitif perusahaan lalu strategi tersebut memformulasikan
kebijakan dan strategi fungsional yang luas.Peraturan dasar pada strategi ini
adalah aktivitas kebijakan dan strategi departemen SDM harus masuk akal
berkaitan dengan strategi kompetitif dan korporatif perusahaan.Peran tradisional
SDM dalam pelaksanaan strategi telah meluas termasuk bekerja dengan
manajemen puncak untuk memformulasikan rencana strategic perusahaan.Peran
meluas dalam formulasi strategi menggambarkan realita yang dihadapi oleh
sebagian besar perusahaan besar saat ini.Globalisasi berarti persaingan yang
semakin meningkat, berarti kinerja yang lebih baik dan sebagian besar perusahaan
besar dapat meningkatkan kinerja secara keseluruhan atau sebagian dengan

16

mendorong kompetensi dan komitmen karyawan mereka.


Proses SDM terdiri dari 3 komponen dasar, yaitu: profesional SDM yang
dibutuhkan untuk membangun SDM, kegiatan dan kebijakan SDM, serta
kompetensi dan prilaku karyawan.Menciptakan sistem SDM yang berorientasi
pada strategi membutuhkan keahlian baru sebagai bagian dari profesional SDM.
Mereka harus memiliki wawasan yang luas mengenai pengetahuan bisnis agar
dapat memahami bagaimana perusahaan menciptakan nilai-nilai dan untuk
melihat bagaimana sistem SDM perusahaan berkontribusi dalam proses
penciptaan nilai-nilai tersebut. Dilingkungan yang kompetitif saat ini manajer
tidak dapat mengabaikan sifat sistem SDM, kebijakan dan praktek aktual SDM
untuk kesempatan.Manajer biasanya mencoba untuk menciptakan sistem kerja
kinerja tinggi.Banyak perusahaan yang memiliki kinerja tinggi yang
mempekerjakan karyawan berdasarkan kepada seleksi tes, dan menyediakan
pelatihan pada karyawan baru. Manajer SDM butuh cara untuk menerjemahkan
strategi baru perusahaan kedalam kebijakan dan praktek SDM yang spesifik dan
dapat diterapkan. Manajemen memformulasikan rencana strategic dengan
mengimplikasikan beberapa persyaratan tenaga kerja, berkaitan dengan keahlian,
karakteristik dan prilaku karyawan yang harus diberikan oleh SDM untuk
memberdayakan bisnis agar dapat mencapai tujuan strategic.
Manajer sering menggunakan kartu nilai SDM untuk mengukur efektivitas dan
efisiensi fungsi SDM dalam menghasilkan prilaku karyawan untuk mencapai
tujuan strategic perusahaan.Kartu nilai ini menunjukkan standar kuantitatif yang
digunakan perusahaan untuk mengukur aktivitas SDM dan mengukur prilaku
karyawan sebagai hasil dari kegiatan ini, dan mengukur hasil organisasi yang
secara strategic dan relevan dengan prilaku karyawan. Dengan begitu kartu ini
menekankan cara yang informatif, tapi komprehensif, hubungan sebab akibat
antar aktivitas SDM, dan munculnya prilaku karyawan, dan merupakan hasil dari
keluaran strategic dan kinerja perusahaan secara luas.
Ada tujuh tahap dalam penggunaan pendekatan kartu nilai SDM untuk
menciptakan hasil strategic yang berorientasi pada sistem SDM, antara lain:
1. Mendefinisikan strategi bisnis

17

2. Menjabarkan nilai rantai perusahaan


3. Mengidentifikasi keluaran organisasi yang secara strategic dibutuhkan
4. Mengidentifikasi prilaku dan kompetensi tenaga kerja yang dibutuhkan
5. Mengidentifikasi aktivitas dan kebijakan sistem SDM yang relevan secara
strategic
6. Mendesain sistem pengukuran kartu nilai SDM
7. Evaluasi secara periodik sistem pengukuran

18

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Kekuatan utama PT Ultrajaya terletak pada visi pemasaran yang terfokus

terus menerus membangun merek yang kuat dan memerlebar ragam produk
makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia. Untuk
melaksanakan hal ini, PT Ultrajaya telah melakukan investasi yang signifikan
dalam aktivitas pemasaran, teknologi, pengembangan produk dan yang paling
penting, distribusi. ketersediaan bahan baku dan biaya produksi yang tinggi
menjadi kelemahan dari perusahaan ini.
Negara ini memiliki populasi besar dan mengalami pertumbuhan ekonomi
yang luar biasa. Meningkatnya daya beli konsumen telah membuat produk-produk
makanan menjadi lebih terjangkau oleh masyarakat luas. Sebagai perusahaan
makanan dan minuman yang terkemuka di Indonesia, PT Ultrajaya berada pada
posisi yang sangat menguntungkan dengan kondisi tersebut.
Walaupun hambatan seperti kebijakan pemerintah, masuknya para pesaing
baru, fluktuasi nilai tukar rupiah,iklim yang dapat menjadikan tumbuhan teh tidak
baik, pesaing produk untuk minuman teh kotak, membuat inovasi baru terhadap
produk yang dapat bersaing dengan perusahaan lain. Dengan keunggulan posisi
perusahaan sebagai pemimpin pasar, peluncuran produk-produk baru untuk
mengisi celah pasar yang ada, dan tekad bulat kami terhadap kualitas terbaik, akan
memastikan bahwa perusahaan ini dapat meraih pangsa pasar yang lebih besar di
Indonesia di masa mendatang.

3.2

Saran
Dengan kajian SWOT ini diharapkan dapat memberikan gambaran tahap-

tahap perumusan tujuan di mulai dari visi dan misi yang menghasilkan nilai-nilai.
Visi dan misi dan nilai-nilai tersebut secara bersamaan dianalisis dengan
mempetimbangkan

faktor-faktor

lingkungan

yang

mempengaruhi,

baik

lingkungan internal maupun lingkungan eksternal.

19

Di era globalisasi ini kita harus bertindak cepat dalam menghadapi setiap
masalah, terutama untuk menghadapi permasalahan SDM kita. SDM di Indonesia
masih jauh dari tingkat keefektifan dalam menghadapi era globalisasi. Di
Indonesia masih terlalu percaya pada SDM asing, terutama untuk bisnis bertaraf
internasional
Kita sebagai SDM Indonesia tidak boleh hanya tinggal diam dalam
menghadapi tandatangan global ini. Kita tidak boleh kalah saing dengan SDM
asing, SDM Indonesia harus lebih kreatif dan inovatif untuk menciptakan produkproduk yang lebih berkualitas, jadi kita tidak hanya sebagai manusia yang
konsumtif tapi juga produktif SDM di Indonesia juga harus bisa menunjukkan
kepada dunia bahwa kita mampu utuk bersaing dalam perdagangan bebas di era
globalisasi ini.

20

DAFTAR PUSTAKA
http://www.ultrajaya.co.id/?ver=ind
http://id.wikipedia.org/wiki/Ultrajaya_Milk
http://skripsi-ilmiah.blogspot.com/2013/03/analisis-kinerja-keuanganperusahaan.html
http://duniaceritasel.blogspot.com/2012/01/marketing-mix-4p-pada-websitept.html
http://kumalasari88.blogspot.com/2010/04/analisis-swot-pada-pt-ultrajaya.html
http://www.fe.unpad.ac.id/karya-ilmiah/index.php/skripsi/detail/3784/pengaruhtransformasi-budaya-organisasi-terhadap-kinerja-karyawan-pada-pt.ultrajaya-tbk
http://evanalurita.blogspot.com/2010_03_01_archive.html

21

Anda mungkin juga menyukai