Anda di halaman 1dari 39

TUGAS BESAR

ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN


PT. PESTAPORA

Dosen Pengampu :
Nur Rahmawati, S.T., M.T. & Tranggono S.T., M.T.

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Dhimas Wahyu Prayogi / 21032010004
Alfian Rizky Maulana / 21032010024
Moch. Annas Hidayatuloh / 21032010111
Prasetyo Utomo / 21032010094
Nadya Permata Putri / 21032010146

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2024
DAFTAR ISI
BAB I
IDE USAHA DAN ANALISIS KELAYAKAN

1.1 Latar Belakang Perusahaan


Masalah dan kebutuhan susu di masyarakat merupakan isu penting dalam
kesehatan dan gizi, terutama di negara-negara berkembang. Salah satu masalah
utama adalah aksesibilitas terhadap susu yang berkualitas dan terjangkau bagi
semua lapisan masyarakat. Banyak keluarga yang kurang mampu tidak mampu
membeli susu secara teratur, sehingga anak-anak mereka rentan mengalami
kekurangan gizi. Selain masalah aksesibilitas dan kebutuhan akan susu yang
terjangkau, masalah lain yang sering muncul adalah kualitas susu yang diproduksi.
Kontaminasi bakteri, bahan kimia, atau zat-zat berbahaya lainnya dapat
mengancam kesehatan konsumen dan menimbulkan risiko penyakit.
Program pemerintah yang menyediakan makan siang dan susu gratis dapat
menjadi solusi bagi masalah aksesibilitas terhadap susu di masyarakat, terutama
bagi mereka yang kurang mampu. Dengan menyediakan susu secara gratis sebagai
bagian dari program makan siang sekolah atau program bantuan sosial lainnya,
pemerintah dapat membantu memastikan bahwa anak-anak dan keluarga yang
membutuhkan mendapatkan asupan susu yang cukup untuk mendukung
pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.

1.2 Ide Usaha


Solusi yang ditawarkan terkait permasalahan/kebutuhan yang ada di
masyarakat, membuat kami berinovasi dalam produk susu. PT. Pestapora
berinovasi menghadirkan produk susu yang berkualitas dan terjangkau bagi
masyarakat. Dengan menyediakan produk Fresh Milk yang berkualitas tinggi, PT.
Pestapora dapat membantu mengatasi masalah kualitas susu yang diproduksi, serta
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk susu lokal. Pengawasan
ketat terhadap proses produksi susu, termasuk pemantauan keamanan pangan dan
standar kualitas yang tinggi, dapat menjadi faktor kunci dalam memastikan bahwa
susu yang diproduksi memenuhi standar gizi dan keamanan yang diperlukan.
Penting bagi PT. Pestapora untuk terus berinovasi dalam hal produksi, distribusi,
dan pemasaran produknya agar dapat terus bersaing dan memenuhi kebutuhan
pasar yang terus berkembang. Dengan demikian, kehadiran produk Fresh Milk PT.
Pestapora dapat menjadi salah satu solusi yang efektif dalam mengatasi masalah
aksesibilitas dan kualitas susu di masyarakat. Dalam meningkatkan minat
konsumen terhadap produk Fresh Milk, PT. Pestapora dapat memperluas variasi
produknya dengan menawarkan beragam varian rasa dan tekstur susu

1.3 Tujuan Perusahaan


1. Meningkatkan kualitas produk susu yang dihasilkan, baik dari segi
kebersihan, keamanan, maupun nilai gizi, agar memenuhi standar yang ketat
dan memperoleh kepercayaan konsumen.
2. Menjadi pemimpin dalam industri susu di Indonesia, menjadi pilihan utama
konsumen dan menjadi benchmark dalam kualitas produk serta layanan.
3. Meningkatkan kesejahteraan peternak susu yang menjadi mitra bisnisnya
dengan memberikan dukungan teknis, pelatihan, dan akses pasar yang lebih
luas.

1.4 Manfaat Perusahaan


1. Memberikan manfaat bagi masyarakat dengan menyediakan akses terhadap
susu berkualitas tinggi, yang penting untuk kesehatan dan perkembangan
yang optimal, terutama pada anak-anak dan keluarga.
2. Memberikan manfaat ekonomi bagi peternak lokal dengan menjadi mitra
bisnis yang memberikan kesempatan untuk meningkatkan pendapatan
mereka melalui penjualan susu, sehingga mendukung keberlangsungan
usaha peternakan susu di tingkat lokal.
3. Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat, baik langsung
maupun tidak langsung, sehingga memberikan manfaat sosial dan ekonomi
dalam bentuk peningkatan pendapatan dan kesejahteraan.
BAB II
STRATEGI USAHA

2.1 Logo Perusahaan

Gambar 2.1 Logo PT. Pestapora

2.2 Visi Perusahaan


“Menjadi pemimpin dalam industri susu di Indonesia dengan memberikan
kontribusi positif bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat melalui produk
berkualitas tinggi yang inovatif dan terjangkau”.

2.3 Misi Perusahaan


1. Berkomitmen untuk memproduksi susu dengan standar kualitas yang tinggi,
menjaga kebersihan dan keamanan produk kami, serta memastikan bahwa
setiap produk yang kami hasilkan memenuhi standar gizi yang ketat.
2. Menyediakan produk susu yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat,
termasuk anak-anak, remaja, dewasa, dan keluarga yang kurang mampu,
dengan menawarkan harga yang kompetitif dan variasi produk yang sesuai
dengan kebutuhan konsumen.
3. Menjalin kemitraan yang berkelanjutan dengan para peternak susu lokal dan
pemasok bahan baku lainnya, serta berkomitmen untuk mendukung
pertumbuhan dan keberlanjutan industri peternakan susu di Indonesia.
4. Berupaya untuk mengembangkan produk-produk inovatif dengan variasi
rasa dan tekstur yang menarik, sesuai dengan preferensi dan kebutuhan
konsumen.
2.4 Desain Produk
Berikut ini adalah gambar produk Fresh Milk Pestapora :
A. Tampak Depan

Gambar 2.2 Produk Fresh Milk Pestapora Tampak Depan


B. Tampak Belakang

Gambar 2.3 Produk Fresh Milk Pestapora Tampak Belakang

2.5 Analisis
2.5.1 Analisis SWOT
Analisis SWOT dapat diartikan sebagai suatu perbuatan mengidentifikasi
keadaan dari empat sudut pandang yaitu Strenghts (Kekuatan), Weaknesses
(Kelemahan) yang berasal dari lingkungan Internal, dan Opportunities (Peluang),
Treaths (Ancaman) yang berasal dari lingkungan eksternal. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, kata analisis dapat diartikan sebagai proses pemecahan masalah
atau permasalahan yang dimulai dengan dugaan akan kebenarannya dan dapat
juga diartikan sebagai pengkajian terhadap suatu peristiwa (tindakan, hasil
pemikiran dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Adapun
kata SWOT merupakan kependekan dari Strenghts (Kekuatan), Weaknesses
(Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan Treaths (Tantangan). Untuk kekuatan
dan kelemahan yakni berasal dari lingkungan internal sedangkan peluang dan
hambatan berasal dari lingkungan eksternal. Analisis SWOT merupakan suatu
metode analisis untuk mengidentifikasi factor-faktor internal dan eksternal
organisasi. Faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan, sedangkan faktor
eksternal berupa peluang dan ancaman.
Dari hal tersebut maka dapat dipahami bahwa analisis SWOT adalahsuatu
strategi untuk memecahkan masalah dalam dunia pendidikan dengan melihat
kekuatan dan kelemahan dari lingkungan internal dan peluang serta hambatan dari
lingkungan eksternal. Adapun penjelasan mengenai keempat faktor adalah sebagai
berikut:
Analisis SWOT dianggap memiliki banyak manfaat dan kelebihan
dibanding metode analisis lain. Manfaat menggunakan analisis SWOT antara lain
(Agus Hardiyanto, 2018):
 Membantu melihat persoalan dari empat sisi sekaligus yaitu kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman.
 Memberikan hasil analisis yang cukup tajam sehingga dapat memberikan
arahan atau rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan
meningkatkan keuntungan dengan memanfaatkan peluang serta mengurangi
kelemahan dan menghindari ancaman.
 Membantu membedah organisasi atau perusahaan dari empat sisi yang
menjadi dasar proses identifikasi sehingga dapat menemukan sisi yang
kadang terlupakan.
 Menjadi instrumen yang cukup ampuh dalam melakukan analisis strategi
sehingga dapat menemukan langkah terbaik yang sesuai dengan kondisi
yang dihadapi.
Matriks analisis SWOT menghasilkan empat elemen strategi dengan
mengkombinasikan keempat faktor yang dianalisis. Elemen tersebut terdiri dari
SO, WO, ST, dan WT. Pertama, Strength-Oppotunity (SO) merupakan strategi
untuk memaksimalkan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang
yang ada sehingga dapat bersaing. Kedua, Weakness-Opportunity (WO)
merupakan strategi untuk mengurani kelemahan dengan memanfaatkan peluang.
Ketiga, Strength-Threats (ST) merupakan strategi untuk mengurangi atau
meminimalkan ancaman dari luar perusahaan dengan memaksimalkan kekuatan
yang dimiliki. Keempat, Weakness-Threats (WT) merupakan strategi bertahan
dengan mengurangi kelemahan yang dimiliki dan menghindari ancaman dari luar
perusahaan (Dhika Amalia Kurniawan, 2019).
Setelah alternatif strategi terbentuk berdasarkan empat set tersebut, maka
dilakukan pemilihan strategi yang tepat untuk diterapkan. Untuk mengetahui
posisi strategi yang sesuai maka harus dilakukan perhitungan dengan
mengakumulasi setiap faktor yang digunakan dalam perumusan strategi. Misalnya
untuk menemukan besaran nilai dari strategi SO maka dilakukan penjumlahan dari
total pembobotan faktor strength dan opportunity yang sudah ada pada matriks
IFAS dan EFAS. Dari keempat set strategi tersebut kemudian dipilih strategi yang
memiliki nilai akumulasi tertinggi dari semua elemen strategi yang ada.
2.5.2 Matriks IFAS-EFAS
Matriks IFAS (Internal Factor Assesment Strategy) dan EFAS (Eksternal
Factor Assesment Strategy) digunakan untuk menganalisis faktor internal dan
eksternal yang dapat berpengaruh terhadap kelangsungan sebuah bisnis. Matriks
IFAS digunakan untuk melakukan penilaian dan pembobotan atas faktor internal
yang diperoleh berupa kekuatan dan kelemahan dalam suatu usaha. Sedangkan
matriks EFAS digunakan untuk melakukan penilaian dan pembobotan atas faktor
eksternal yang berupa peluang dan ancaman.
Pembobotan bertujuan untuk mengkuantifikasi faktor internal dan eksternal
dengan skala 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Akumulasi
pembobotan tidak boleh melebihi skor total yaitu 1,0. Sementara untuk pemberian
rating menggunakan skala 4 sampai 1. Untuk faktor yang bersifat positif seperti
kekuatan dan peluang, semakin besar kekuatan dan peluang maka diberi rating 4
tetapi semakin kecil faktor tersebut maka diberi rating 1. Sedangkan untuk faktor
yang bersifat negatif seperti kelemahan dan ancaman berlaku sebaliknya. Semakin
besar kelemahan dan ancaman maka diberi rating 1 tetapi jika faktor tersebut
semakin kecil maka diberi rating 4. Selanjutnya, pembobotan akan dikalikan
dengan rating dan dilakukan penjumlahan total untuk mendapatkan skor
pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan
2.5.3 Matriks QSPM
Matriks QSPM atau Quantitative Strategic Planning Matrix merupakan
sebuah matriks yang digunakan untuk menganalisis berbagai alternatif strategi
yang tersedia untuk mendapatkan strategi prioritas. Alternatif strategi yang
dianalisis pada tahap ini adalah strategi yang sudah dihasilkan dalam perumusan
melalui analisis sebelumnya dengan memadukan faktor internal dan eksternal.
Dengan matriks QSPM, manajemen dapat mengurutkan berbagai strategi yang ada
untuk membentuk skala prioritas dalam penerapan strategi. Perhitungan matriks
QSPM adalah dengan memadukan faktor-faktor internal dan eksternal terhadap
alternatif strategi yang sudah dirumuskan. Dalam proses ini kembali dilakukan
pembobotan, penentuan nilai daya tarik atau Attractiveness Scores (AS), dan
Total Attractiveness Scores (TAS). Bobot pada faktor internal dan eksternal
disesuaikan dengan bobot yang sudah ada pada matriks IFAS dan EFAS
sebelumnya. Nilai AS didefinisikan sebagai angka yang mengindikasikan daya
tarik relatif dari masing-masing strategi dari satu set alternatif. Ketentuan
penilaian AS berlaku sebagai berikut (Hany Setyorini, 2016):
a. Nilai +1 = tidak menarik
b. Nilai +2 = agak menarik
c. Nilai +3 = cukup menarik
d. Nilai +4 = sangat menarik
Nilai TAS diperoleh dengan mengkalikan bobot dengan nilai AS. Nilai total
TAS kemudian diakumulasi untuk mendapatkan tingkat skor dari berbagai
alternatif strategi. Skor tertinggi menentukan strategi yang terbaik untuk
diterapkan dalam suatu perusahaan. Namun yang harus diperhatikan dalam
analisis ini adalah bahwa QSPM hanya digunakan untuk mengurutkan prioritas
strategi dalam satu set alternatif.
2.6 Indikator SWOT
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengungkapkan
beberapa hasil penemuan yang ada dalam penelitian ini. Data yang diperoleh dari
hasil kuesioner kemudian dianalisis IFAS dan EFAS, masing-masing faktor
dinilai bobot dan ratingnya. Untuk IFAS faktor yang digunakan adalah strength
dan weakness sedangkan untuk EFAS faktor yang digunakan adalah Opportunity
dan Threat (Widjaja 2020). Berikut penjelasan faktor internal dan eksternal yang
berpengaruh terhadap daya saing Fresh Milk PT. Pestapora.
1. Kekuatan (strenght) Fresh Milk PT. Pestapora meliputi:
 PT. Pestapora berfokus pada satu produk saja yaitu Fresh Milk sehingga PT.
Pestapora memiliki produk susu yang lengkap dengan berbagai varian rasa
 PT. Pestapora berfokus pada satu produk saja yaitu Fresh Milk sehingga PT.
Pestapora memiliki 2 variasi tekstur susu, yaitu kental dan cair
 PT. Pestapora sudah berpengalaman di bidang Fresh Milk ini selama 10
tahun sehingga sudah dapat diakui kualitasnya
2. Kelemahan (weakness) Fresh Milk PT. Pestapora meliputi:
 Skala produksi PT. Pestapora yang lebih kecil dibandingkan merek lainnya,
sehingga belum dapat memenuhi seluruh permintaan pasar
 Ketika karyawan PT. Pestapora yang telah tua mulai pensiun, PT. Pestapora
mengalami kesulitan untuk mencari karyawan yang terlatih dan
berpengalaman dalam produksi karena kurang agresif
 PT. Pestapora yang baru berjalan 10 tahun sehingga belum memiliki brand
awarenessd yang kuat dari konsumen seperti merek besar lainnya
3. Peluang (opportunity) Fresh Milk PT. Pestapora meliputi:
 Adanya program pemerintah mendatang yaitu makan siang gratis
merupakan peluang besar bagi PT. Pestapora untuk memasarkan produk ke
pasar yang lebih luas
 Meningkatnya tingkat kesadaran kesehatan gizi bagi masyarakat membuat
konsumen Fresh Milk PT. Pestapora lebih banyak
 Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat PT. Pestapora
lebih cepat dalam memasarkan Fresh Milk
4. Ancaman (threat) Fresh Milk PT. Pestapora meliputi:
 Peningkatan jumlah pesaing juga menjadi ancaman bagi PT. Pestapora,
karena beberapa perusahaan yang saat ini masih kecil dan bukan merupakan
pesaing bagi PT. Pestapora memiliki kemungkinan bertumbuh menjadi
ancaman langsung bagi PT. Pestapora di masa yang akan datang
 Persaingan harga antar perusahaan membuat konsumen PT. Pestapora
menjadi berkurang meskipun kualitas produk Fresh Milk lebih baik
 Kondisi ekonomi yang tidak stabil dapat memengaruhi daya beli masyarakat
dan permintaan terhadap produk Fresh Milk PT. Pestapora

2.7 Internal Factor Analysis Summary (IFAS)


Perhitungan skor bobot pada IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
dihasilkan dari perkalian antara nilai bobot dengan rating. Rincian IFAS (Internal
Factor Analysis Summary) Fresh Milk PT. Pestapora dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.1 Rincian IFAS Fresh Milk PT. Pestapora
No. Indikator Internal Jumla Bobot Rating IFAS
h
STRENGTH
1 PT. Pestapora berfokus pada satu 63 0.1867 3.266 0.6097622
produk saja yaitu Fresh Milk
sehingga PT. Pestapora memiliki
produk susu yang lengkap
dengan berbagai varian rasa
2 PT. Pestapora berfokus pada satu 58 0.1534 3.133 0.4806022
produk saja yaitu Fresh Milk
sehingga PT. Pestapora memiliki
2 variasi tekstur susu, yaitu
kental dan cair
3 PT. Pestapora sudah 60 0.16 3 0.48
berpengalaman di bidang Fresh
Milk ini selama 10 tahun
sehingga sudah dapat diakui
kualitasnya
Total 1,5703644
WEAKNESS
1 Skala produksi PT. 40 0.1733 2.333 0.4043089
Pestapora yang lebih kecil
dibandingkan merek lainnya,
sehingga belum dapat memenuhi
seluruh permintaan pasar
2 Ketika karyawan PT. Pestapora 44 0.1533 2.2 0.33726
yang telah tua mulai pensiun, PT.
Pestapora mengalami kesulitan
untuk mencari karyawan yang
terlatih dan berpengalaman
dalam produksi karena kurang
agresif
3 PT. Pestapora yang baru berjalan 40 0.1733 2.4 0.41592
10 tahun sehingga belum
memiliki brand awareness yang
kuat dari konsumen seperti
merek besar lainnya
Total 1,1574889
JUMLAH 1 16.332
TOTAL IFAS 0,412875
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa total skor IFAS (Internal Factor
Analysis Summary) sebesar 0,413 yang didapatkan dari pengurangan total skor
strength dengan total skor weakness.

2.8 Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS)


Perhitungan skor bobot pada EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary)
dihasilkan dari perkalian antara nilai bobot dengan rating. Rincian EFAS
(Eksternal Factor Analysis Summary) Fresh Milk PT. Pestapora dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 4.2 Rincian EFAS Fresh Milk PT. Pestapora
No. Indikator Eksternal Jumla Bobot Rating EFAS
h
OPPORTUNITY
1 Adanya program pemerintah 56 0.22 3.067 0.67474
mendatang yaitu makan siang
gratis merupakan peluang besar
bagi PT. Pestapora untuk
memasarkan produk ke pasar
yang lebih luas
2 Meningkatnya tingkat kesadaran 56 0.1467 2.933 0.4302711
kesehatan gizi bagi masyarakat
membuat konsumen Fresh Milk
PT. Pestapora lebih banyak
3 Perkembangan teknologi yang 58 0.1333 2.933 0.3909689
semakin canggih membuat PT.
Pestapora lebih cepat dalam
memasarkan Fresh Milk
Total 1,49598
THREAT
1 Peningkatan jumlah pesaing juga 38 0.1267 3 0.3801
menjadi ancaman bagi PT.
Pestapora, karena beberapa
perusahaan yang saat ini masih
kecil dan bukan merupakan
pesaing bagi PT.
Pestapora memiliki kemungkinan
bertumbuh menjadi ancaman
langsung bagi PT. Pestapora di
masa yang akan datang
2 Persaingan harga antar 35 0.1733 2.667 0.4621911
perusahaan membuat konsumen
PT. Pestapora menjadi berkurang
meskipun kualitas produk Fresh
Milk lebih baik
3 Kondisi ekonomi yang tidak 38 0.2 2.6 0.52
stabil dapat memengaruhi daya
beli masyarakat dan permintaan
terhadap produk Fresh Milk PT.
Pestapora
Total 1,3622911
JUMLAH 1 17.2
TOTAL EFAS 0,1336889
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa total skor EFAS (Eksternal
Factor Analysis Summary) sebesar 0,134 yang didapatkan dari pengurangan total
skor opportunity dengan total skor threat.

2.9 Strategy Factor Analysis Summary (SFAS)


Pada tahap ini, peneliti membuat rekomendasi strategi untuk Fresh Milk PT.
Pestapora dengan menggunakan analisis matriks SWOT. Rekomendasi strategi
dilakukan mengacu pada hasil analisis SWOT dengan total skor IFAS sebesar
0,413 Dan total skor EFAS sebesar 0,134. Dari total skor IFAS dan EFAS akan
terbentuk titik acuan matriks kuadran SWOT untuk mengetahui posisi perusahaan.
Sehingga, peneliti dapat membuat rekomendasi strategi perusahaan dari posisi
perusahaan tersebut. Matriks kuadran SWOT dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 4.1 Diagram Kartesius SWOT Fresh Milk PT. Pestapora
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa Fresh Milk PT. Pestapora
berada pada posisi diantara sumbu strength dan opportunity yakni kuadran 1.
Artinya Fresh Milk PT. Pestapora disarankan untuk melakukan strategi agresif
dengan memanfaatkan kekuatan (strength) internal Perusahaan untuk
mendapatkan keuntungan dari peluang (opportunity) eksternal untuk mencapai
pertumbuhan bisnis yang meningkat. Adapun faktor strength dan opportunity
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.3 Faktor Strength dan Opportunity Fresh Milk PT. Pestapora
No. Indikator Internal Bobot
STRENGTH
1 PT. Pestapora berfokus pada satu produk saja yaitu Fresh Milk 0.1867
sehingga PT. Pestapora memiliki produk susu yang lengkap
dengan berbagai varian rasa
2 PT. Pestapora berfokus pada satu produk saja yaitu Fresh Milk 0.1534
sehingga PT. Pestapora memiliki 2 variasi tekstur susu, yaitu
kental dan cair
3 PT. Pestapora sudah berpengalaman di bidang Fresh Milk ini 0.16
selama 10 tahun sehingga sudah dapat diakui kualitasnya
OPPORTUNITY
1 Adanya program pemerintah mendatang yaitu makan siang gratis 0.22
merupakan peluang besar bagi PT. Pestapora untuk memasarkan
produk ke pasar yang lebih luas
2 Meningkatnya tingkat kesadaran kesehatan gizi bagi masyarakat 0.1467
membuat konsumen Fresh Milk PT. Pestapora lebih banyak
3 Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat PT. 0.1333
Pestapora lebih cepat dalam memasarkan Fresh Milk
Faktor kekuatan dan peluang merupakan aspek yang diutamakan dalam
melakukan manajemen perusahaan. Rekomendasi strategi agresif SO (strength
dan opportunity) dari aspek input, proses, dan output untuk meningkatkan
pertumbuhan Fresh Milk dengan menggunakan kekuatan dari lingkungan internal
perusahaan untuk dapat menangkap peluang dari lingkungan eksternal Fresh Milk
PT. Pestapora:
 Aspek Input :
 Meningkatkan inovasi produk: Menggunakan kekuatan dalam memiliki
produk susu lengkap dengan berbagai varian rasa dan tekstur (kental dan
cair) untuk terus mengembangkan produk baru yang sesuai dengan
preferensi konsumen dan tren pasar. Misalnya, penambahan varian rasa
yang unik atau inovasi dalam kemasan produk untuk menarik perhatian
konsumen.
 Investasi dalam penelitian dan pengembangan: Memanfaatkan pengalaman
selama 10 tahun di bidang Fresh Milk untuk mengalokasikan lebih banyak
sumber daya untuk penelitian dan pengembangan produk yang dapat
meningkatkan kualitas dan daya tarik produk.
 Aspek Proses :
 Kemitraan dengan institusi pendidikan atau lembaga riset: Memanfaatkan
perkembangan teknologi yang semakin canggih dengan berkolaborasi
dengan institusi pendidikan atau lembaga riset untuk mengembangkan
proses produksi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Hal ini dapat
membantu PT. Pestapora untuk menjadi lebih cepat dalam memasarkan
produk Fresh Milk.
 Pelatihan karyawan: Melakukan pelatihan karyawan secara berkala untuk
meningkatkan efisiensi dalam proses produksi, serta memastikan bahwa tim
memiliki pengetahuan terbaru tentang teknologi dan praktik terbaik dalam
industri susu.
 Aspek Output :
 Pemanfaatan program pemerintah: Mengambil keuntungan dari peluang
pasar yang lebih luas dengan mengikuti program pemerintah seperti makan
siang gratis. PT. Pestapora dapat mengembangkan strategi pemasaran yang
terfokus untuk memasarkan produk Fresh Milk ke sekolah-sekolah atau
lembaga pendidikan yang mengikuti program tersebut.
 Kampanye pemasaran berbasis kesehatan: Meningkatkan kesadaran
konsumen tentang manfaat kesehatan gizi Fresh Milk dengan meluncurkan
kampanye pemasaran yang berfokus pada keunggulan nutrisi produk
tersebut. Dapat pula memanfaatkan testimonial atau dukungan dari ahli gizi
untuk memperkuat pesan kesehatan.

2.10 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis faktor internal dengan menggunakan matriks
IFAS diketahui bahwa kekuatan utama Fresh Milk PT. Pestapora adalah PT.
Pestapora memiliki 2 variasi tekstur susu, yaitu kental dan cair dengan skor 0,15.
Sedangkan kelemahan utama yang dimiliki oleh Fresh Milk PT. Pestapora adalah
Ketika karyawan PT. Pestapora yang telah tua mulai pensiun, PT. Pestapora
mengalami kesulitan untuk mencari karyawan yang terlatih dan berpengalaman
dalam produksi karena kurang agresif dengan skor 0,15. Total skor matriks IFAS
yaitu sebesar 0,412875. Berdasarkan hasil analisis faktor lingkungan eksternal
Fresh Milk PT. Pestapora dengan menggunakan matriks EFAS dapat diketahui
bahwa peluang utama yang dimiliki oleh Fresh Milk PT. Pestapora yaitu
Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat PT. Pestapora lebih
cepat dalam memasarkan Fresh Milk dengan skor 0,13. Sedangkan ancaman
terbesar Fresh Milk PT. Pestapora adalah Peningkatan jumlah pesaing juga
menjadi ancaman bagi PT. Pestapora, karena beberapa perusahaan yang saat ini
masih kecil dan bukan merupakan pesaing bagi PT. Pestapora memiliki
kemungkinan bertumbuh menjadi ancaman langsung bagi PT. Pestapora di masa
yang akan datang dengan skor 0,12. Total skor matriks EFAS yang dimiliki oleh
Fresh Milk PT. Pestapora adalah sebesar 0,1336889.
BAB III
ANALISIS PASAR

3.1 Pengumpulan Data


Dalam mengumpulkan data mentah dari pelanggan metode yang kami
gunakan adalah dengan menggunakan kuesioner. Kami menyebarkan kuesioner
sebanyak 2 kali, adapun kuesioner pertama atau kuesioner tahap awal digunakan
untuk mengetahui atribut-atribut apa saja yang diinginkan atau dibutuhkan oleh
customer terhadap produk yang akan dibuat, kemudian kuesioner yang kedua
adalah kuesioner yang digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan, tingkat
kepentingan dan tingkat harapan customer dari produk yang kami buat. Adapun
jumlah data yang kami gunakan yaitu sebanyak 15 responden. Berikut ini
merupakan pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner pertama atau tahap awal yang
kami berikan kepada responden:
Nama :
Usia :
Pekerjaan :
1. Varian Rasa.
1 2 3 4 5
2. Tekstur Susu.
1 2 3 4 5
3. Kandungan Gizi.
1 2 3 4 5
4. Kandungan Lemak.
1 2 3 4 5
5. Desain Kemasan Yang Menarik.
1 2 3 4 5
6. Kesegaran dan Keawetan.
1 2 3 4 5
7. Harga Susu Yang Terjangkau.
1 2 3 4 5
8. Adanya Diskon / Promosi
Harga. 1 2 3 4 5
9. Volume Ukuran Susu.
1 2 3 4 5
10. Ketersediaan Berbagai Metode
Pembayaran. 1 2 3 45
11. Durasi Kadaluarsa.
1 2 3 4 5
12. Bahan Baku.
1 2 3 4 5
13. Kemudahan Dalam Mendapatkan
Produk. 1 2 3 45
14. Label Halal.
1 2 3 4 5
15. Kebijakan Pengembalian dan Pertukaran Barang Bermasalah.
1 2 3 4 5

Keterangan:
1: Sangat tidak dibutuhkan
2: Tidak dibutuhkan
3: Netral
4: Dibutuhkan
5: Sangan dibutuhkan

3.2 Hasil Kuesioner


Dari 15 atribut yang kami sebarkan pada kuesioner, terdapat 10 atribut
teratas yang dipilih oleh konsumen mengenai apa saja yang mereka butuhkan dari
produk yang akan kami buat. Atribut-atribut tersebut antara lain sebagai berikut :
Tabel 3.1 Hasil Kuesioner
No. Atribut
1. Kesegaran Dan Keawetan Susu
2. Durasi Kadaluarsa Yang Lama
3. Harga Susu Yang Terjangkau
4. Adanya Diskon / Promosi Harga
5. Bahan Baku Yang 100 % Asli
6. Tekstur Susu Yang Cair dan Kental
7. Label Halal ( Produk Sudah Terverifikasi Halal)
8. Kandungan Gizi Yang Kompleks
9. Desain Kemasan Yang Menarik
10. Kemudahan dalam Mendapatkan Produk

3.3 Tingkat Kepentingan, Tingkat Kepuasan, dan Tingkat Harapan


Konsumen
Setelah didapatkan 10 atribut teratas yang dibutuhkan oleh konsumen, tahap
selanjutnya yaitu menentukan Tingkat Kepentingan, Tingkat Kepuasan dan
Tingkat Harapan konsumen dari produk yang akan kami buat.
1. Tingkat Kepentingan
Tabel 3.2 Tingkat Kepentingan
No. Atribut Nilai kepentingan
1. Kesegaran Dan Keawetan Susu
4,53
2. Durasi Kadaluarsa Yang Lama
4,53
3. Harga Susu Yang Terjangkau 4,40
4. Adanya Diskon / Promosi Harga
4,27
5. Bahan Baku Yang 100 % Asli
4,27
6. Tekstur Susu Yang Cair dan Kental
4,20
7. Label Halal ( Produk Sudah Terverifikasi Halal)
4,20
8. Kandungan Gizi Yang Kompleks
4,13
9. Desain Kemasan Yang Menarik
4,13
10. Kemudahan dalam Mendapatkan Produk
4,13
2. Tingkat Kepuasan
Tabel 3.3 Tingkat Kepuasan
No. Atribut Nilai Kepuasan
1. Kesegaran Dan Keawetan Susu 4,8
2. Durasi Kadaluarsa Yang Lama 4,6
3. Harga Susu Yang Terjangkau 4,80
4. Adanya Diskon / Promosi Harga 4,75
5. Bahan Baku Yang 100 % Asli 4,60
6. Tekstur Susu Yang Cair dan Kental 4,70
7. Label Halal ( Produk Sudah Terverifikasi Halal) 4,65
8. Kandungan Gizi Yang Kompleks 4,85
9. Desain Kemasan Yang Menarik 4,70
10. Kemudahan dalam Mendapatkan Produk 4,80

3. Tingkat Harapan
Tabel 3.4 Tingkat Harapan
No. Atribut Nilai Harapan
1. Kesegaran Dan Keawetan Susu 4,84
2. Durasi Kadaluarsa Yang Lama 4
3. Harga Susu Yang Terjangkau 4,7
4. Adanya Diskon / Promosi Harga 4,45
5. Bahan Baku Yang 100 % Asli 4,60
6. Tekstur Susu Yang Cair dan Kental 4,55
7. Label Halal ( Produk Sudah Terverifikasi Halal) 4,65
8. Kandungan Gizi Yang Kompleks 4,60
9. Desain Kemasan Yang Menarik 4,50
10. Kemudahan dalam Mendapatkan Produk 4,80

3.4 Voice of Customer


Voice of customer (VOC) berisi mengenai kebutuhan dan keinginan
konsumen. Setelah dilakukan penyebaran kuesioner tahap awal didapatkan hasil
voice of customer yakni sebagai berikut:
Tabel 3.5 Voice of Customer
No. Atribut
1. Kesegaran Dan Keawetan Susu
2. Durasi Kadaluarsa Yang Lama
3. Harga Susu Yang Terjangkau
4. Adanya Diskon / Promosi Harga
5. Bahan Baku Yang 100 % Asli
6. Tekstur Susu Yang Cair dan Kental
7. Label Halal ( Produk Sudah Terverifikasi Halal)
8. Kandungan Gizi Yang Kompleks
9. Desain Kemasan Yang Menarik
10. Kemudahan dalam Mendapatkan Produk

3.5 Karakteristis Teknis


Pada bagian ini terjadi proses penerjemahan dari kebutuhan konsumen
(voice of customer) kedalam bahasa pengembang (voice of developer). Proses ini
akan mencari jawaban dari pertanyaan how (bagaimana) kebutuhan konsumen
dapat dipenuhi. Adapun karakteristik teknis dari atribut yang telah didapatkan
yakni sebagai berikut:
Tabel 3.6 Karakteristik Teknis
No. Karakteristis Teknis
1. Penggunaan teknologi pendinginan dan pengemasan yang sesuai untuk
mempertahankan kesegaran susu serta memperpanjang masa kedaluwarsa.
2. Menerapkan sistem manajemen promosi dan penjualan yang dapat memberikan
diskon dengan tepat untuk menarik pelanggan.
3. Perlunya sertifikasi dan pemantauan yang ketat untuk memastikan bahwa seluruh
proses produksi memenuhi standar halal
4. Pengujian laboratorium yang tepat untuk memastikan bahwa susu mengandung
nutrisi yang diperlukan dan sesuai dengan standar gizi yang ditetapkan.
5. Produk di pasarkan melalui Alfamart, Indomart dan Kelontong sehingga produk
mudah didapatkan
6. Penggunaan warna dan bentuk desain yang elegan

3.6 Relationship Matrix


Berikut ini merupakan tabel relationship matrix dari karakteristik teknis dan
atribut produk yang telah dijelaskan di atas:
Mendapatkan Produk
Kemudahan dalam

Desain Kemasan Yang Menarik

Kandungan Gizi Yang Kompleks


Terverifikasi Halal)
Label Halal ( Produk Sudah

Tekstur Susu Yang Cair dan Kental

Bahan Baku Yang 100 % Asli

Adanya Diskon / Promosi Harga

Harga Susu Yang Terjangkau

Durasi Kadaluarsa Yang Lama

Kesegaran Dan Keawetan Susu


Kosong Tidak ada hubungan
Simbol

Produk
Atribut
Hubungan kuat
Hubungan sedang
Hubungan lemah

Karakteristik
Arti

Produk
Nilai
9
3
1
0

Penggunaan teknologi pendinginan dan

Matrix
Tabel 3.7 Relationship
pengemasan yang sesuai untuk
mempertahankan kesegaran susu serta
memperpanjang masa kedaluwarsa.

Menerapkan sistem manajemen promosi


dan penjualan yang dapat memberikan
diskon dengan tepat untuk menarik
pelanggan.

Perlunya sertifikasi dan pemantauan yang


ketat untuk memastikan bahwa seluruh
proses produksi memenuhi standar halal

Pengujian laboratorium yang tepat untuk


memastikan bhan baku baik dan susu
mengandung nutrisi yang diperlukan dan
sesuai dengan standar gizi yang
Produk di pasarkan melalui Alfamart,
Indomart dan Kelontong sehingga produk
mudah didapatkan

Penggunaan warna dan bentuk desain


yang elegan
3.7 Korelasi Teknis
Tabel 3.8 dibawah merupakan tabel korelasi dari kriteria teknis produk yang
menjelaskan mengenai kuat atau lemahnya hubungan dari setiap karektiristik

+
+
+

+
+
Keterangan :
More than better (akan lebih baik jika memiliki nilai
spesifikasi
=
semakin besar)
Less the better (akan lebih baik jika memiliki nilai spesifikasi semakin
=
kecil)
++ = Hubungan positif kuat (4)
+ = Hubungan positif lemah (3)
- = Hubungan negatif lemah (2)
-- = Hubungan negatif kuat (1)

3.8 Planning Matrix


Planning Matrix merupakan bagian dari house of quality yang digunakan
sebagai alat untuk membatu memprioritaskan kebutuhan dan harapan customer.
Berikut ini merupakan tabel planning matrix dari hasil kuesioner yang telah
disebarkan :
1. Importance to Customer
Tabel 3.9 Importance to Customer
Importance to
No. Atribut
Customer
1. Kesegaran Dan Keawetan Susu
4,53
2. Durasi Kadaluarsa Yang Lama
4,53
3. Harga Susu Yang Terjangkau
4,40
4. Adanya Diskon / Promosi Harga
4,27
5. Bahan Baku Yang 100 % Asli
4,27
6. Tekstur Susu Yang Cair dan Kental
4,20
7. Label Halal ( Produk Sudah Terverifikasi Halal)
4,20
8. Kandungan Gizi Yang Kompleks
4,13
9. Desain Kemasan Yang Menarik
4,13
10. Kemudahan dalam Mendapatkan Produk
4,13
2. Customer Satisfaction Performance
Tabel 3.10 Customer Satisfaction Performance
Customer
No. Atribut Satisfaction
Performanc
e
1. Kesegaran Dan Keawetan Susu 4,8
2. Durasi Kadaluarsa Yang Lama 4,6
3. Harga Susu Yang Terjangkau 4,80
4. Adanya Diskon / Promosi Harga 4,75
5. Bahan Baku Yang 100 % Asli 4,60
6. Tekstur Susu Yang Cair dan Kental 4,70
7. Label Halal ( Produk Sudah Terverifikasi Halal) 4,65
8. Kandungan Gizi Yang Kompleks 4,85
9. Desain Kemasan Yang Menarik 4,70
10. Kemudahan dalam Mendapatkan Produk 4,80

3. Goal (Hasil Kuesioner Harapan)


Tabel 3.11 Goal (Hasil Kuesioner Harapan)
No. Atribut Goal
1. Kesegaran Dan Keawetan Susu 4,84
2. Durasi Kadaluarsa Yang Lama 4
3. Harga Susu Yang Terjangkau 4,7
4. Adanya Diskon / Promosi Harga 4,45
5. Bahan Baku Yang 100 % Asli 4,60
6. Tekstur Susu Yang Cair dan Kental 4,55
7. Label Halal ( Produk Sudah Terverifikasi Halal) 4,65
8. Kandungan Gizi Yang Kompleks 4,60
9. Desain Kemasan Yang Menarik 4,50
10. Kemudahan dalam Mendapatkan Produk 4,80
4. Improvement Ratio
Tabel 3.12 Improvement Ratio
Customer
Improvemen
No. Atribut Goal Satisfaction
t Ratio
Performanc
e
1. Kesegaran Dan Keawetan Susu 4,84 4,8 1,01
2. Durasi Kadaluarsa Yang Lama 4 4,6 0,87
3. Harga Susu Yang Terjangkau 4,7 4,8 0,98
4. Adanya Diskon / Promosi Harga 4,45 4,75 0,94
5. Bahan Baku Yang 100 % Asli 4,6 4,6 1
6. Tekstur Susu Yang Cair dan Kental 4,55 4,7 0,97
7. Label Halal ( Produk Sudah
4,65 4,65 1
Terverifikasi Halal)
8. Kandungan Gizi Yang Kompleks 4,6 4,85 0,95
9. Desain Kemasan Yang Menarik 4,5 4,7 0,96
10.Kemudahan dalam Mendapatkan
4,8 4,8 1
Produk
Improvment Ratio = 𝐺𝑜𝑎𝑙

𝐶𝑢𝑠𝑡𝑜𝑚𝑒𝑟 𝑆𝑎𝑡𝑖𝑠𝑓𝑎𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑛𝑐𝑒

5. Sales Point
Tabel 3.13 Sales Point
No. Atribut Sales Point
1. Kesegaran Dan Keawetan Susu 1,5
2. Durasi Kadaluarsa Yang Lama 1,5
3. Harga Susu Yang Terjangkau 1,5
4. Adanya Diskon / Promosi Harga 1,5
5. Bahan Baku Yang 100 % Asli 1,5
6. Tekstur Susu Yang Cair dan Kental 1,0
No. Atribut Sales Point
7. Label Halal ( Produk Sudah Terverifikasi Halal) 1,5
8. Kandungan Gizi Yang Kompleks 1,5
9. Desain Kemasan Yang Menarik 1,5
10. Kemudahan dalam Mendapatkan Produk 1,2
Keteranangan:
Nilai 1,5 = titik penjualan kuat
Nilai 1,2 = titik penjualan
menengah Nilai 1,0 = tanpa titik
penjualan
6. Raw Weigh
Tabel 3.14 Raw Weight
Important
Improvemen Sales Raw
No. Atribut to
Custome t Rtaio Poin Weigh
r t t
1. Kesegaran Dan Keawetan Susu 4,53 1,01 1,5 6,86
2. Durasi Kadaluarsa Yang Lama 4,53 0,87 1,5 5,91
3. Harga Susu Yang Terjangkau 4,4 0,98 1,5 6,47
4. Adanya Diskon / Promosi Harga 4,27 0,94 1,5 6,02
5. Bahan Baku Yang 100 % Asli 4,27 1 1,5 6,41
6. Tekstur Susu Yang Cair dan 4,2 0,97 1 4,07
Kental
7. Label Halal ( Produk Sudah 4,2 1 1,5 6,30
Terverifikasi Halal)
8. Kandungan Gizi Yang 4,13 0,95 1,5 5,89
Kompleks
9. Desain Kemasan Yang Menarik 4,13 0,96 1,5 5,95
10. Kemudahan dalam Mendapatkan 4,13 1 1,2 4,96
Produk
Raw Weight = Importance to Customers x Improvement Ratio x Sales Point
7. Normalized Raw Weight
Normalized Raw Weight merupakan nilai Raw Weight yang
telah dikonversikan kedalam persentase.
Tabel 3.15 Normalized Raw Weight
Normalized
Raw
No. Atribut Raw
Weigh
Weight
t
(%)
1. Kesegaran Dan Keawetan Susu 6,86 11,67
2. Durasi Kadaluarsa Yang Lama 5,91 10,05
3. Harga Susu Yang Terjangkau 6,47 10,99
4. Adanya Diskon / Promosi Harga 6,02 10,23
5. Bahan Baku Yang 100 % Asli 6,41 10,89
6. Tekstur Susu Yang Cair dan Kental 4,07 6,92
7. Label Halal ( Produk Sudah Terverifikasi Halal) 6,30 10,71
8. Kandungan Gizi Yang Kompleks 5,89 10,00
9. Desain Kemasan Yang Menarik 5,95 10,11
10. Kemudahan dalam Mendapatkan Produk 4,96 8,42
TOTAL 58,83 100
Normalized Raw Reight = 𝑅𝑎𝑤 𝑊𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑘𝑒−1
𝑅𝑎𝑤 𝑊𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
3.9 Technical Matrix
Bagian ini terdapat Technical Response Priorities berisi nilai Contributions
yang diperoleh dari hasil kali antara lain nilai Normalized Raw Weight dengan
nilai Relationship yang kemudian di jumlahkan untuk setiap kolom karakteristik
teknisnya. Nilai yang terbesar akan dipilih untuk dijadikan dasar prioritas dalam
proses perbaikan karakteristik teknis.
Tabel 3.16 Technical Matrix

Perlunya sertifikasi dan pemantauan yang

Pengujian laboratorium yang tepat untuk


Menerapkan sistem manajemen promosi

proses produksi memenuhi standar halal


Penggunaan teknologi pendinginan dan

ketat untuk memastikan bahwa seluruh


dan penjualan yang dapat memberikan
mempertahankan kesegaran susu serta

Penggunaan warna dan bentuk desain


Produk di pasarkan melalui Alfamart,
memastikan bhan baku baik dan susu
mengandung nutrisi yang diperlukan
dan sesuai dengan standar gizi yang
Karakteristik

memperpanjang masa kedaluwarsa.

diskon dengan tepat untuk menarik

Indomart dan Kelontong sehingga


Produk pengemasan yang sesuai untuk

produk mudah didapatkan


Normalized Raw Weight (&)

yang elegan
pelanggan.
Atribut Produk

Kesegaran Dan Keawetan Susu 11,7

Durasi Kadaluarsa Yang Lama 10,1

Harga Susu Yang Terjangkau 11

Adanya Diskon / Promosi Harga 10,2

Bahan Baku Yang 100 % Asli 10,9

Tekstur Susu Yang Cair dan Kental 6,92

Label Halal ( Produk Sudah 10,7


Terverifikasi Halal)
Kandungan Gizi Yang Kompleks 10

Desain Kemasan Yang Menarik 10,1

Kemudahan dalam Mendapatkan 8,42


Produk
Constributions 203,12 216,06 129 344,46 139,38 90,9
Relative Constributions (%) 18,09 19,24 11,49 30,68 12,41 8,09
Rangking Technical Respons III II V I IV VI
Priority
Harga Susu Yang Terjangkau

Durasi Kadaluarsa Yang Lama

Kesegaran Dan Keawetan Susu 11,7

Produk
Atribut

Produk
Karakteristik
11

10,1

Normalized Raw Weight (&)

Penggunaan teknologi pendinginan


dan pengemasan yang sesuai untuk
mempertahankan kesegaran susu
serta memperpanjang masa
kedaluwarsa.
Menerapkan sistem manajemen
promosi dan penjualan yang dapat
memberikan diskon dengan tepat
untuk menarik pelanggan.
Perlunya sertifikasi dan pemantauan
yang ketat untuk memastikan bahwa
seluruh proses produksi memenuhi
standar halal
Pengujian laboratorium yang tepat
untuk memastikan bahwa susu
mengandung nutrisi yang diperlukan
dan sesuai dengan standar gizi yang
ditetapkan.
Produk di pasarkan melalui Alfamart,
Indomart dan Kelontong sehingga
produk mudah didapatkan
Penggunaan warna dan bentuk
desain yang elegan
3.10
Quality
4,80 4,84 1,01 1,50 11,67
4,80 4,70 0,98 1,50 10,99

4,60 4,00 0,87 1,50 10,05

Customer Satisfaction Performance

Goal

Improvement

Sales Point

Normalized Raw Weight (&)


Respons Priority
Rangking Technical

Relative Constributions (%)

Constributions

Mendapatkan Produk
Kemudahan dalam

Desain Kemasan Yang Menarik

Kandungan Gizi Yang Kompleks

Terverifikasi Halal)
Label Halal ( Produk Sudah

dan Kental
Tekstur Susu Yang Cair

Bahan Baku Yang 100 % Asli

Adanya Diskon / Promosi Harga

Produk
Atribut

Produk
Karakteristik
8,42

10,1

10

10,7

6,92

10,9

10,2
Normalized Raw Weight (&)

Penggunaan teknologi pendinginan dan


203,12
18,09

pengemasan yang sesuai untuk


III

mempertahankan kesegaran susu serta


memperpanjang masa kedaluwarsa.
Menerapkan sistem manajemen
216,06
19,24

promosi dan penjualan yang dapat


II

memberikan diskon dengan tepat untuk


menarik pelanggan.
Perlunya sertifikasi dan pemantauan
11,49

yang ketat untuk memastikan bahwa


129
V

seluruh proses produksi memenuhi


standar halal
Pengujian laboratorium yang tepat
untuk memastikan bahwa susu
344,46
30,68

mengandung nutrisi yang diperlukan


I

dan sesuai dengan standar gizi yang


ditetapkan.
Produk di pasarkan melalui Alfamart,
139,38
12,41
IV

Indomart dan Kelontong sehingga


produk mudah didapatkan
Penggunaan warna dan bentuk
8,09

90,9
VI

desain yang elegan


4,80 4,80 1,00 1,20 8,42

4,70 4,50 0,96 1,50 10,11

4,85 4,60 0,95 1,50 10,00

4,65 4,65 1,00 1,50 10,71

4,70 4,55 0,97 1,00 6,92

4,60 4,60 1,00 1,50 10,89

4,75 4,45 0,94 1,50 10,23

Customer Satisfaction Performance

Goal

Improvement

Sales Point

Normalized Raw Weight (&)


BAB IV
PERANCANGAN PRODUK

Bauran Pemasaran Susu Pestapora


1. Product (Produk) : Produk yang ditawarkan usaha ini adalah susu segar. Perusahaan
membuat produk yang diberi nama Fresh Milk Pestapora yang memiliki rasa dan
kulitas yang unggul.
2. Price (Harga) : Harga yang ditetapkan untuk produk usaha ini dibandrol dengan harga
yang terjangkau untuk mendapatkan perhatian dari konsumen dengan cita rasa 100%
susu sapi asli yang dapat disajikan oleh seluruh usiayang penuh dengan khasiat.
3. Place (Tempat) : Jenis usaha yang dijalankan adalah perusahaan pabrik susu, maka
dari itu lokasi untuk membuka usaha ini adalah berlokasi di daearah dataran tinggi
Kabupaten Jombang di kaki Gunung Arjuna Kecamatan Wonosalam Kabupaten
Jombang. Daerah yang dipilih untuk membuka usaha ini strategis, dekat dengan
daerah peternakan sapi dan mudah dijangkau oleh konsumen atau jasa antar produk.
4. Promotion (Promosi) : PT. Pestapora menggunakan sarana media sosial dan
mengendorse influencer atau food vlogger sebagai bentuk promosi. Dengan
perkembangan teknologi yang semakin canggih kami yakin sarana media sosial dan
juga promosi dari influencer atau food blogger ini dapat sangat membantu dalam
memperkenalkan produk dan menarik daya tarik konsumen.
5. Process (Proses) : Dengan adanya program baru dari capres terpilih mengenai makan
siang dan susu gratis. Persahaan PT. Pestapora berusaha berinovasi mendirikan susu
sapi segara dengan kualitas yang unggul dan mampu bersaingn dengan produk suus
sapi lokal lain yang ada di di Indonesia. Sehingga dapat menjadi pilihan pemerintah
untuk menyukseskan menjalankan programnya mencegah stunting.
6. Physical Evidence (Bukti Fisik) : Agar konsumen dapat dengan mudah mengingat
produknya, Fresh Milk Pestapora memiliki logo dan kemasan yang menarik dengan
kemasan botol dan desain yang menarik, sehingga mudah menarik konsumen. Setiap
pembelian akan mendapatkan kartu ucapan terima kasih dan stiker unik dalam
kemasan premium.
7. People (Pelaku Usaha) : Kepuasan pelanggan merupakan suatu hal yang sangat
diperhatikan, sehingga hubungan dengan konsumen dapat selalu terjaga seperti
kualiatas produk susu sapi segar dan menjaga cita rasa agar konsumen mau datang
kembali serta melakukan Repeat Order.
BAB V
PROSES PRODUKSI

5.1 Produk Fresh Milk Pestapora


Berikut ini adalah gambar produk Fresh Milk Pestapora :

Gambar 5.1 Produk Fresh Milk Pestapora Tampak Depan


5.1.1 Bill of Material (BOM)
Struktur Bill of Material (BOM) produk Fresh Milk dapat dilihat pada

gambar berikut :

Fresh Milk

Bahan Mayor Bahan Minor

Susu Segar Air Gula Perisa Vitamin Susu Skim Pewarna

Buah Bubuk

Protein Karbohidrat Magnesium Kalsium Fosfor


m

5.1.2 Alat dan Bahan


A. Alat
Adapun alat yang digunakan untuk membuat produk Fresh Milk adalah :
1.
B. Bahan
Adapun bahan yang digunakan untuk membuat produk Fresh Milk adalah :
1. Bahan Mayor
Bahan mayor adalah bahan yang digunaka dalam jumlah banyak, seperti :
- Susu Segar
- Air
- Gula
2. Bahan Minor
Bahan minor adalah bahan yang digunakan dalam jumlah sedikit, seperti :
- Perisa
- Vitamin
- Susu Skim
- Pewarna
5.2 Analisa Proses
5.2.1 Operation Process Chart (OPC)
Operation Process Chart
Pekerjaan : Pembuatan Fresh Milk Tanggal Pemetaan : 24 Maret 2024
No.Peta : 01 Dipetakan Oleh : PT. Pestapora
Sekarang Usulan

Bahan Minor Bahan Mayor : Susu Segar, Air, Gula

Perisa
Vitamin t=1800 0-1 Raw Milk
Susu Skim 0-2 Preheating
t=1800
Pewarna Dengan suhu 62 ̊ C

t=900 0-3 Mixing

t=550 0-4 Homogenisasi I

t=1000 0-5 Holding

t=150 0-6 Strerilisasi


Dengan suhu 135-150 ̊ C

0-7
800 Cooling
t=

550 0-8 Homogenisasi II


t=

Penyimpanan
Ringkasan
Kegiatan Jumlah Waktu
Operasi 8 7550
Penyimpanan 1 -
Total 7550

5.3 Jumlah Mesin yang Dibutuhkan


Dalam proses pembuatan produk susu pada PT. Pestapora terdapat beberapa
mesin yang dibutuhkan untuk menunjang pengolahan produk susu agar dapat menjadi
produk yang siap untuk dikonsumsi secara sehat. Mesin yang digunakan diantaranya
antara lain terdapat mesin pencampuran yang digunakan untuk mencampur bahan
penunjang produk, seperti gula, bahan penstabil (stabilizer), bahan pemberi cita rasa
(flavor), pewarna, dan lain lain. Selanjutnya ada mesin homogenisasi yang berfungsi
untuk menghaluskan lemak agar menyatu dengan air susunya. Yang terakhir yaitu
terdapat mesin sterilisasi yang berfungsi untuk membersihkan susu dari bakteri agar
susu dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama tanpa pendinginan.
Suatu proses produksi susu pestapora mengikuti 3 proses pengerjaan yaitu proses
1 pencampuran, proses 2 homogenisasi dan proses 3 steriliasi. Jumlah produksi = 5.000
unit/minggu. Efisiensi mesin = 94%. Dalam 1 minggu = 5 hari kerja, 1 hari kerja = 8
jam. Tentukan jumlah mesin yang diperlukan pada masing-masing proses (turning,
milling, grinding) jika estimasi scrap (p) dan waktu standar (Ws) tiap proses pada data
dibawah.
a. Mesin Pencampuran

Waktu = 5 menit

Kemungkinan rusak = 0,03

6320 6320
Inp P= = =6516 unit / minggu
1−0 ,03 0 , 97

5 menit × 6516unit 32580


N P= = =14 , 4 ≈ 15 mesin
0 , 94 ×5 hari ×8 jam× 60 menit 2256
b. Mesin Homogenisasi

Waktu = 3 menit

Kemungkinan rusak = 0,14

5435 unit 5435


Inp H = = =6320 unit / minggu
1−0 ,14 0 , 86

3 menit ×6320 unit 18960


N H= = =8 , 4 ≈ 9
0 , 94 ×5 hari ×8 jam× 60 menit 2256
mesin

c. Mesin Sterilisasi

Waktu = 0,083 menit

Kemungkinan rusak = 0,08

5000 unit 5000


Inp S= = =5435 unit / minggu
1−0 , 08 0 , 92

0,083 menit ×unit 452


NS= = =0 ,2 ≈ 1
0 , 94 ×5 hari ×8 jam× 60 menit 2256
mesin

Jadi, dari hasil perhitungan yang telah diperoleh dalam proses pembuatan susu dari PT.
Pestapora membutuhkan mesin pencampuran sebanyak 15 mesin, selanjutnya mesin
homogenisasi sebanyak 9 mesin, dan mesin sterilisasj sebanyak 1 saja.

Anda mungkin juga menyukai